Budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) berpotensi besar, namun rentan terinfeksi bakteri dan memerlukan solusi alternatif pengganti antibiotik sintetis. Daun ketapang (Terminalia catappa) dan bawang putih (Allium sativum) bersifat antimikroba dan imunostimulan, namun efektivitas dan formulasi optimal masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kombinasi daun ketapang dan bawang putih untuk mencari alternatif pengendalian bakteri yang lebih aman, mengingat penggunaan obat berlebihan dapat memicu resistensi. Daun ketapang dan bawang putih dipilih sebagai imunostimulan herbal yang potensial menekan bakteri Aeromonas tanpa dampak negatif bagi lingkungan. Metode yang digunakan adalah eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu Perlakuan Kontrol tanpa pemberian ekstrak daun ketapang dan bawang putih, Perlakuan A (komposisi 75 % daun ketapang dan 25% bawang putih), Perlakuan B (komposisi 50 % daun ketapang dan 50% bawang putih), dan Perlakuan C (komposisi 25 % daun ketapang dan 75% bawang putih). Pengujian mencakup uji fitokimia, zona hambat, DPPH (2,2-Diphenyl-1-picrylhydrazyl), analisis kualitas air dan pertumbuhan ikan dengan uji statistik. Hasil menunjukkan kombinasi 50% daun ketapang dan 50% bawang putih (Perlakuan B) merupakan yang terbaik dan berpotensi meningkatkan daya tahan tubuh ikan dengan kadar alkaloid tertinggi sebesar 37,91% (b/b) dengan persentase Relative Percent Difference (RPD) 1,5%, IC50 Uji DPPH 3,79 mg/ml, menghambat pertumbuhan bakteri yang ditunjukkan dengan hasil zona hambat terbesar, pertumbuhan berat terbaik dengan ABW mencapai 17,60 ± 6,84 gram/ekor dan ADG 1,53 g/minggu. Penelitian ini mengindikasikan bahwa kombinasi daun ketapang dan bawang putih dapat menjadi imunostimulan alami yang ramah lingkungan dalam budidaya ikan nila.
Copyrights © 2025