ABSTRAK Lansia mengalami perubahan signifikan dalam aspek fisik, psikologis, dan sosial seiring bertambahnya usia. Proses penuaan menyebabkan penurunan fungsi tubuh yang berpotensi memicu timbulnya penyakit kronis. Kondisi ini dapat berdampak pada kondisi psikososial lansia, salah satunya menimbulkan kecemasan. Salah satu strategi manajemen cemas yang dapat dilakukan pada lansia adalah latihan relaksasi otot progresif (ROP). Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan kemampuan lansia dalam mengelola cemas. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan melalui metode edukasi dan praktik keterampilan ROP pada 49 lansia yang rutin mengikuti kegiatan Posbindu di Posbindu Dahlia Senja Kelurahan Limo. Hasil kegiatan menunjukkan rata-rata usia peserta adalah 65.35 tahun, dimana mayoritas lansia memiliki jenis kelamin perempuan (93.9%). Berdasarkan hasil pengukuran menggunakan Geriatric Anxiety Scale (GAS), diketahui bahwa mayoritas lansia mengalami kecemasan tingkat ringan sebanyak 55.1%, tingkat sedang 36,7% dan tingkat berat 8,2%. Setelah dilakukan kegiatan edukasi dan praktik ROP, skor rata-rata tingkat pengetahuan lansia terkait cemas meningkat sebesar 42,02. Hasil observasi juga menunjukkan bahwa mayoritas lansia mampu melakukan gerakan praktik ROP secara benar. Program pengabdian masyarakat melalui edukasi dan praktik relaksasi otot progresif (ROP) dapat meningkatkan pengetahuan lansia tentang kecemasan serta keterampilan mereka dalam mengelola cemas. Intervensi ini dapat dijadikan alternatif dalam meningkatkan kemampuan lansia mengelola cemas secara mandiri. Kata Kunci: Kecemasan, Lansia, Penyakit Kronis, Relaksasi Otot Progresif ABSTRACT Elderly people experience significant changes in physical, psychological, and social aspects as they age. The aging process causes a decline in body functions that can potentially trigger chronic diseases. This condition can impact the psychosocial conditions of the elderly, one of which is causing anxiety. One anxiety management strategy that can be done in the elderly is progressive muscle relaxation (ROP) training. The purpose of this activity is to increase the knowledge and ability of the elderly in managing anxiety. This community service program was carried out through the ROP education and skills practice method on 49 elderly who regularly participate in Posbindu activities at Posbindu Dahlia Senja, Limo Village. The results of the activity showed that the average age of participants was 65.35 years, where the majority of elderly were female (93.9%). Based on the results of measurements using the Geriatric Anxiety Scale (GAS), it was known that the majority of elderly experienced mild anxiety as much as 55.1%, moderate levels 36.7% and severe levels 8.2%. After the ROP education and practice activities, the average score of the elderly's level of knowledge regarding anxiety increased by 42.02. The results of the observation also showed that the majority of elderly were able to perform ROP practice movements correctly. A community service program involving education and practice of progressive muscle relaxation (ROP) can improve older adults' knowledge about anxiety and their skills in managing it. This intervention can be used as an alternative to improve their ability to manage anxiety independently. Keywords: Anxiety, Elderly, Chronic Disease, Progressive Muscle Relaxation
Copyrights © 2025