cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kultivasi
ISSN : 14124718     EISSN : 2581138X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di bidang budidaya tanaman. Bidang kajian yang dipublikasikan jurnal ini diantaranya adalah agronomi, pemuliaan tanaman, ilmu gulma, teknologi benih, teknologi pasca panen, ilmu tanah, dan proteksi tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 495 Documents
Mutu buah sawo selama periode simpan berbeda Kusumiyati, Kusumiyati; Farida, Farida; Sutari, Wawan; Mubarok, Syariful
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (960.912 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14385

Abstract

Buah sawo adalah salah satu buah tropik yang dipanen sebelum matang fisiologis, sehingga membutuhkan masa penyimpanan. Proses penyimpanan dilakukan saat proses distribusi. Selama masa penyimpanan terjadi perubahan mutu buah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan mutu buah sawo yang terjadi selama masa simpan terhadap kekerasan buah, kadar air dan total padatan terlarut (TPT). Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Juli 2017 di Laboratorium Tekno-logi Produksi Tanaman Divisi Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah penyimpanan 0 hari (P0), penyimpanan 5 hari (P5) dan penyimpanan 10 hari (P10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode simpan yang berbeda berpengaruh terhadap berbagai parameter mutu buah sawo, seperti kekerasan buah, kadar air dan TPT. Kata Kunci: Buah Klimaterik, Kadar Air, Kekerasan Buah, Penyimpanan, Total Padatan Terlarut
Hasil benih empat kultivar kedelai yang ditanam di dataran medium dan dataran tinggi Sumadi, Sumadi; Kadapi, Muhammad; Nuraeni, Anne; Wicaksana, Noladhi; Rachmadi, Meddy; Rodiah, S
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (928.69 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.13224

Abstract

ABSTRAK                    Pertumbuhan  dan  hasil suatu tanaman merupakan hasil interaksi antara karakter genetik setiap kultivar dengan lingkungan tumbuhnya. Tujuan penelitian ini adalah  menetapkan kultivar kedelai yang paling cocok ditanam pada musim hujan di dataran medium ( ± 753 m dpl)  dan dataran tinggi ( ± 1200 m dpl) . Penelitian merupakan percobaan lapangan dilaksanakan pada April sampai dengan Juli 2016. Percobaan dirancang dalam Rancangan Acak Kelompok sederhana  yang menguji kultivar meliputi Anjasmoro,  Argomulyo , Arjasari dan Grobogan yang diulang 5 (lima) kali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum potensi hasil kedelai di dataran medium hasilnya lebih tingggi dibandingkan  yang ditanam di dataran tinggi. Kultivar Anjasmoro dan Arjasari hasinya secara nyata lebih tinggi dibandingkan kultivar Grobogan dan Argomulyo, baik yang ditanam di dataran tinggi maupun dataran medium. Masing-masing 16.96 g, 14.41 g, 8. 21g dan 7.40 g yang ditanam di datarn medium atau setara dengan 2.71 , 2.31 , 1.31  dan 1.20 ha-1, sedangkan yang ditanam di dataran tinggi sebesar 1.09, 0.99, 0.67 dan 0.85 ton ha-1. Kultivar Anjasmoro dan Arjasari merupakan kultivar kedele yang lebih adaptif dibandingkan kultivar Grobogan dan Argomulyo. Ukuran biji kultivar Grobogan  paling besar dibandingkan ketiga kultivar lainnya, tetapi hasilnya paling rendah. Walaupun demikian  tidak berpengaruh secara nyata terhadap kualitas benih yang dihasilkan. Kata kunci : kedele, kultivar , dataran medium, dataran tinggi, hasil benih 
Pengaruh jenis media tanam dan aplikasi pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan, pembungaan dan infeksi mikoriza pada tanaman anggrek Dendrobium sp. Herliana, Okti; Rokhminarsi, E; Mardini, S; Jannah, M
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.607 KB)

Abstract

The research aimed to find out 1) the best growing media for growth and flowering of Dendrobium orchid, 2) the best dosage of mycorrhizal biofertilizer for growth and flowering of Dendrobium orchid, 3) the best combination type of growing media and mycorrhizal biofertilizer for growth and flowering of Dendrobium orchid. The research was conducted at Screen house of Datar Village, Sumbang Subdistrict, Banyumas Regency from May 2017 to November 2017. The research design was using Randomized Block Design (RBD) method with 2 factors and 3 replicates:(1) Growing media with 3 treatment types; wood charcoal, fern (Cyathea contaminans), root of the bird’s net fern (Asplenium nidus), and (2) dosage of mycorrhizal biofertilizer with 3 levels; without mycorrhizal, 10g /plant (20 spores), 20g /plant (40 spores). Data were analyzed by analysis of variance followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) at 5% level. The observed variables were the increase of plant height, number of leaves, the increase of leaf area, number of buds, number of roots, number of root length, the appearing of first primordia flower, the first flower blossom, number of flower per stalk, number of flower stalk per plant, length of flower stalk, and percent of mycorrhizal infections. The result of the research showed that root of the bird’s net fern is the best of growing media for variables of the number of leaves and the number of buds for each 5,63 leaves and 1,37buds, as well as the percentage of mycorrhizal infections by 54,44%. Result also showed that the best dosage of mycorrhizal biofertilizer is 10 g/plant for variables of the number of root and the percentage of mycorrhizal infections for each 20,78 roots and 64,44%. The highest number of flowers per stalk was obtained on the combination of growing media using fern (Cyathea contaminans) without mycorrhizal biofertilizer by 8 flowers.Anggrek merupakan tanaman hias yang potensial untuk dibudidayakan, karena mem-punyai nilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis media tanam dan dosis mikoria terbaik pada pertumbuhan dan pembungaan anggrek dendrobium serta mem-pelajari interaksi antara pemberian jenis media tanam dan dosis pupuk hayati mikoriza terhadap pertumbuhan, pembungaan anggrek Dendrobium sp. dan infeksi mikoriza. Penelitian dilaksanakan di Screen house Desa Datar, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas mulai Mei hingga November 2017. Rancangan penelitian meng-gunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu (1) media tanam dengan 3 jenis media; arang kayu, pakis (Cyathea contaminans), akar kadaka (Asplenium nidus), dan (2) dosis pupuk hayati mikoriza dengan 3 taraf; tanpa mikoriza, 10 g tanaman-1 (20 spora), 20 g tanaman-1 (40 spora) Hasil penelitian menunjukkan media akar kadaka merupakan media terbaik untuk variabel pertambahan jumlah daun dan jumlah tunas anggrek Dendrobium masing-masing yaitu sebanyak 5,63 helai dan 1,37 tunas, serta persen infeksi mikoriza sebesar 54,44%. Pupuk hayati mikoriza 10 g/tanaman merupakan dosis terbaik untuk variabel pertambahan jumlah akar dan persen infeksi mikoriza anggrek Dendrobium masing-masing sebanyak 20,78 akar dan 64,44%. Jumlah bunga per tangkai tertinggi diperoleh pada kombinasi jenis media tanam pakis dengan tanpa pupuk hayati mikoriza sebanyak 8 kuntum. Kata Kunci : Dendrobium sp., media tanam, pupuk hayati mikoriza, pertumbuhan dan pembungaa
Peran konservasi tanah terhadap cadangan karbon tanah, bahan organik, dan pertumbuhan kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.) Asbur, Yenni; Ariyanti, Mira
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.315 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14446

Abstract

Penerapan konservasi tanah di perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan secara vegetatif dan mekanik. Secara vegetatif dengan memanfaatkan tanaman yang banyak tumbuh di bawah tegakan kelapa sawit seperti Asystasia gangetica dan Nephrolepis biserrata sebagai tanaman penutup tanah, sedangkan secara mekanik dengan memotong panjang lereng melalui pembuatan teras gulud. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran konservasi tanah terhadap cadangan karbon tanah, bahan organik, dan pertumbuhan kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan dari Agustus 2014-April 2015 di perkebunan kelapa sawit (tahun tanam 2005) PTPN VII, Lampung Selatan. Penelitian menggunakan rancangan tersarang faktorial dengan enam ulangan tersarang di dalam perlakuan. Perlakuan terdiri dari teras gulud (tanpa teras gulud; dengan teras gulud), dan tanaman penutup tanah (tanpa tanaman penutup tanah; N.biserrata; A.gangetica). Hasil penelitian menunjukkan penerapan konservasi tanah menggunakan tanaman penutup tanah dan teras gulud di perkebunan kelapa sawit meningkatkan cadangan karbon dan bahan organik tanah dibandingkan tanpa konservasi tanah, berturut-turut sebesar 4.44 t/ha dan 0.69% (N. biserrata tanpa teras gulud); 5.28 t/ha dan 0.83% (A. gangetica tanpa teras gulud); 7.04 t/ha dan 1.10% (teras gulud tanpa tanaman penutup tanah); 10.45 t/ha dan 1.64% (N. biserrata dengan teras gulud); 11.33 t/ha dan 1.78% (A. gangetica tanpa teras gulud). Penerapan konservasi tanah juga berpengaruh terhadap pertumbuhan kelapa sawit, terutama rataan panjang rachis dan jumlah pelepah sengkleh. Kata kunci : Nephrolepis biserrata, Asystasia gangetica, tanaman penutup tanah, teras gulud 
Respons pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli batu (Coix lacryma-jobi l.) akibat pupuk silika cair dan paclobutrazol Nurmala, Tati; Wahyudin, Agus; Ruminta, Ruminta
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.872 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14298

Abstract

Abstrak. Hanjeli batu (Coix lacryma-jobi L.) merupakan salahsatu tanaman pangan alternatif yang memiliki banyak manfaat. Permasalahan utama tanaman ini adalah rendahnya produksi yang disebabkan oleh kurangnya ketersediaan unsur hara dan tinggi tanaman yang terlalu tinggi. Oleh karena itu dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil hanjeli batu dengan pupuk silika cair dan paclobutrazol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi konsentrasi pupuk silika cair dan konsentrasi paclobutrazol yang memberikan pengaruh terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman hanjeli batu (Coix lacryma-jobi L.).Percobaan dilaksanakan di Desa Pasigaran, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, pada November 2016 sampai Mei 2017. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan9 perlakuan dan 3 ulangan sebelum aplikasi PBZ, serta9 perlakuan dan 3 ulangan setelah aplikasi PBZ. Diberikan konsentrasi pupuksilika cair sebesar 20 ml/L, 30 ml/L, dan 40 ml/L, sementara konsentrasi paklobutrazol sebesar 1000 ppm, 1500 ppm, dan 2000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Tidak terdapat interaksi pemberian konsentrasi perlakuan pupuk silika cair dan paclobutrazol terhadap komponen pertumbuhan dan hasil hanjeli batu. perlakuan paclobutrazol konsentrasi 1500 ppm dan 2000 ppm memberikan pengaruh mandiri terhadap jumlah srisip per rumpun, jumlah malai per rumpun, jumlah biji per rumpun dan nisbah pupus akar pada hanjeli batu.Kata kunci: Hanjeli (Coix lacryma-Jobi.L), paclobutrazol, pupuk silika cair.
Pengaruh posisi bukaan plastik baglog dan konsentrasi pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) Amalia, Lia; Budiasih, R; Samsul, Asep
Kultivasi Vol 17, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.133 KB)

Abstract

Abstract. The decrease in mushroom produc-tivity due to openings at the top of the baglog needs to be balanced with phosphor to increase the mushroom harvest. The research study the interaction effect of opening position plastic baglogs and concentration of phosphor fertilizers to growth and yield of oyster mushroom. The experiment has been done in Mushrooms House, Faculty of Agriculture, Winaya Mukti University, Sumedang with altitude of 850 m above sea level. It was carried out  from  September until December 2015. The experimental design used in this experiment was completely randomized design and treatment design was factorial. The treatment consisted of two factors: the opening position of plastic baglogs and fertilizer concentrations of phosphor fertilizer. Opening position of plastic baglogs consists of a 6 levels that b1 = vertically baglog, the top of baglog opened entirely, b2 = vertically baglog, left side baglog opened at areas 3cm x 1cm, b3 = vertically baglog, left and right side baglog opened at areas 3cm x 1cm, b4 = horizontally baglog, left and right side baglog opened entirely, b5 =  the left side baglog  opened at areas 3cm x 1cm, and b6 = left and right side baglog opened at areas 3cm x 1cm. The concentration of phosphor fertilizer consisted of 3 levels that p0 = 0 g L-1 solution, p1 = 0.25 g L-1 solution, and p2 = 0.50 g L-1 solution. All treatment was replicated 2 times. The results showed that there was interaction between  opening position of plastic baglog and a concentration of phosphor fertilizer to height of mushroom fruiting bodies.Keywords: Baglog, Oyster Mushrooms, Phosphor Sari. Penurunan produktivitas jamur akibat bukaan plastik pada bagian atas baglog perlu diimbangi dengan pemberian fosfor untuk meningkatkan hasil panen jamur tiram. Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi  posisi bukaan plastik baglog dan konsentrasi pupuk fosfor terhadap pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Percobaan telah dilakukan di Kumbung Jamur Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti (UNWIM), Kabupaten Sumedang dengan ketinggian tempat 850 m di atas permukaan laut dan dilaksanakan mulai dari bulan  September  sampai bulan Desember 2015. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan rancangan perlakuan adalah faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu posisi bukaan plastik  baglog dan konsentrasi pupuk fosfor.  Posisi bukaan plastik baglog  terdiri dari 6 taraf faktor yaitu b1 = baglog diberdirikan, bagian atas baglog dibuka  seluruhnya, b2  = baglog diberdirikan, samping kiri baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1cm, b3  = baglog diberdirikan, samping kiri dan kanan baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1cm,  b4  = baglog ditidurkan, samping kiri dan kanan baglog dibuka seluruhnya, b5 = baglog ditidurkan, samping kiri baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1 cm, dan b6 = baglog ditidurkan, samping kiri dan kanan baglog bagian tengahnya dibuka seluas 3cm x 1 cm  . Konsentrasi pupuk fosfor terdiri dari 3 taraf faktor yaitu p0 = 0 g L-1 Larutan, p1  = 0,25 g L-1 Larutan , dan p2 = 0,50 g L-1 Larutan, sehingga terdiri dari 18 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 2 kali. Hasil percobaan menunjukkan terjadi interaksi antara posisi bukaan plastik baglog dengan konsentrasi pupuk fosfor terhadap tinggi tubuh buah jamur.Kata kunci : Baglog, Fosfor, Jamur Tiram
Multiplikasi tunas mikro pisang (Musa paradisiaca l.) ‘raja bulu’ secara in vitro pada berbagai jenis dan konsentrasi sitokinin Elma, Tiara; Suminar, Erni; Mubarok, Syariful; Nuraini, Anne; Ariyanto, Nur Budi
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (872.703 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14917

Abstract

Terbatasnya ketersediaan bibit pisang bermutu di Indonesia disebabkan oleh masih rendahnya jumlah dan kualitas bibit pisang yang dihasilkan melalui metode konvensional. Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan bibit cukup lama, oleh karena itu digunakan suatu metode perbanyakan untuk menghasilkan bibit dalam waktu yang relatif singkat melalui metode kultur jaringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan salah satu jenis dan konsentrasi sitokinin terbaik dalam meningkatkan laju multiplikasi tunas pisang raja bulu secara in vitro. Percobaan dilaksanakan dari bulan November 2016 sampai bulan Maret 2017 di Laboratorium Kultur Jaringan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran di Jatinangor, Sumedang. Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 13 perlakuan, 3 ulangan dan 2 sampel. Media Murashige and Skoog (MS) digunakan sebagai media dasar dengan kombinasi konsentrasi BAP (1; 1,5; 2 and 2,5 mg L-1), Thidiazuron (TDZ) (0,1; 0,3; 0,5 and 0,7 mg L-1) and Kinetin (1,5; 2; 2,5 and       3 mg L-1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 mampu meningkatkan jumlah tunas pisang Raja Bulu, oleh karena itu menunjukkan bahwa TDZ 0,1 mg L-1 merupakan jenis sitokinin yang potensial untuk proses multiplikasi tunas pada pisang Raja Bulu secara in vitro. Kata Kunci : BAP, In Vitro, Kinetin, Musa paradisiaca L., TDZ
Respons jagung (Zea mays l.) akibat jarak tanam pada sistem tanam legowo (2:1) dan berbagai dosis pupuk nitrogen pada tanah inceptisol Jatinangor Wahyudin, Agus; Yuwariah, Yuyun Yuwariah; Wicaksono, Fiky Yulianto; Bajri, Reza Aed Galib
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.414 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.14390

Abstract

Di Indonesia jagung menjadi sumber karbohidrat kedua setelah padi. Selain sebagai sumber kebutuhan pangan jagung juga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak dan bahan baku industri.Penelitian ini bertujuan untuk mengamatiinteraksi sistem tanam legowo (2:1) dengan pupuk N yang menghasilkan pertum-buhan dan hasil terbaik pada tanaman jagung (Zea mays L.) Hibrida Pertiwi 3, di Jatinangor mulai bulan November 2016 sampai Maret 2017. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor, masing-masing faktor terdiri dari tiga taraf dan diulang tiga kali. Faktor pertama adalah sistem tanam legowo (2:1)  dengan menggunakan jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf yaitu 75 cm x 25 cm x 25 cm, 75 cm x 30 cm x 30 cm dan 75 cm x 35 cm x 35 cm. Faktor kedua adalah dosis pupuk N terdiri dari tiga taraf, yaitu 200 kg/ha (2,25 g/lubang), 300 kg/ha (3,75 g/lubang) dan 400 kg/ha (5 g/lubang).Hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara jarak tanam legowo 2 : 1 denganpemberian pupuk N terhadap Indeks Luas Daun tanaman jagung. Jarak tanam legowo 2 : 1 memberikan hasil terbaik yaitu pada jarak tanam 75 cm x 25 cm x 25 cm dengan hasil (12264.00 g/petak atau 11,68 ton/ha) dan dosis pupuk N 400 kg/ha dengan hasil (11036.27 g/petak atau 10.05 ton/ha) terhadap bobot biji pipilan kering per petak dan per hektar. Kata kunci: Jagung, Sistem Tanam Legowo (2:1), Dosis Pupuk N
Kompleksitas pengaruh temperatur dan kelembaban tanah terhadap nilai pH tanah di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava l.) Bumiaji, Kota Batu Karamina, Hidayati; Fikrinda, W; Murti, A T
Kultivasi Vol 16, No 3 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (823.397 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v16i3.13225

Abstract

Kawasan Bumiaji merupakan kawasan wisata yang berada di Kota Batu. Suhu rata-rata udara mencapai 20 oC menyebabkan Bumiaji menjadi kawasan yang cocok untuk tanaman hortikultura misalnya jambu biji varietas kristal. Tanaman jambu biji varietas kristal pada pemeliharaannya diberikan pupuk berupa pupuk organik maupun pupuk anorganik beserta beberapa pestida untuk menekan peledakan hama dan penyakit tanaman. Usaha-usaha peningkatan hasil produksi diatas ternyata dapat memberikan dampak kurang baik bagi lingkungan sekitar. Pupuk dan pestisida tersebut merupakan sumber pencemaran logam berat. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengkaji bagaimana aspek-aspek seperti temperatu tanah dan kelembaban tanah mampu mempengaruhi nilai pH tanah di perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.). Penelitian ini menggunakan metode pengambilan hasil di beberapa titik sample dan di beberapa kedalaman tanah di Perkebunan Jambu biji Varietas Kristal (Psidium Guajava L.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai temperatur tanah, kelembaban tanah berpengaruh terhadap tinggi rendahnya nilai pH tanah di berbagai umur tanaman perkebunan jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.).Kata Kunci : aspek ekologi, pH tanah, jambu biji varietas kristal (Psidium guajava L.).
Pengaruh kondisi genangan dan pemupukan silika terhadap hasil dan kualitas padi dua kultivar Poso Nurmala, Tati; Priando, Wan; Rachmadi, Meddy
Kultivasi Vol 17, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.613 KB) | DOI: 10.24198/kltv.v17i2.18118

Abstract

Sari  : Padi dapat dibudidayakan dalam kondisi sebagai padi sawah ataupun padi gogo.  Padi kultivar lokal asal Poso umumnya dibudidayakan dengan sistem padi gogo yang produktivitasnya rendah namun memiliki rasa pulen (amilase tinggi 20-25%).  Pupuk silika dengan sistem budidaya sawah bisa mengoptimalkan hasil dan kualitas hasil.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kultivar Poso yang mana yang produktivitasnya tinggi dengan rasa pulen, yang diberi dosis pupuk silika, dalam sistem budidaya yang tepat. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor.  Penelitian menggunakan Rancangan Split-Split Plot, dalam 3 ulangan.  Petak utama adalah Kultivar 36-Super dan Kultivar Togalu, faktor anak petak terdiri atas perlakuan sistem budidaya sawah dan sistem budidaya padi gogo, sedangkan faktor anak petak adalah aplikasi pupuk silika dengan dosis masing-masing 0 L/ha (kontrol); 0,5 L/ha; 1,0 L/ha dan 1,5 L/ha.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kultivar adalah kultivar 36-Super lebih baik dalam jumlah malai per rumpun, sedangkan kultivar togalu lebih baik terhadap jumlah malai per rumpun.  Sistem sawah berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun.  Pemberian pupuk silika 1 L/ha berpengaruh terhadap bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir, panjang gabah, lebar gabah, dan tebal gabah.  Tidak terdapat efek interaksi dari ketiga perlakuan tersebut terhadap semua variabel hasil.Kata kunci : Kultivar Poso, pupuk silika, dan penggenangan.Abstract :  Rice can be cultivated on lowland and upland cultivated conditions. Poso rice cultivars were a local cultivars which the low productivity  and higher amylase contain(20-25%). Silica fertilizer on rice Poso cultivar in wetland system  can optimalized yield and yield quality of rice. This study aimed  to determine dosage of silica with cultivated system on yield and quality yield of  Poso cultivar.The experiment was conducted from Agustus 2016 until January 2017, at the Eperiment Station of the Faculty of Agriculture, Padjadjaran University.  The experimental design used Split-Split Plot Design, consisted of 16 treatmens. Data were analyzed by Fisher test then were continued by Duncan Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The main plot factor consisted of two levels, there were 36-Super Cultivar and Tagolu Cultivar.  The sub plot factor consisted of flooding conditions, there were as dryland and wetland systems. The sub-sub plot factor consisted of four treatment  level dosages of liquid silica,  there were  without silica (0 L/ha); 0.5 L/ha ; 1.0 L/ha ; and 1.5 L/ha. and repeated three times. The results showed that significant response on number of paniclesof cultivar 36- Super , and  length of panicle of Tagolu cultivar. The wetland system has higher the number of panicle.  The 1 L/ha silica dosage was higher grain weightand 1000 grains weight .  The physical characters of grain were higher to length, width, and thickness of grain.There were not interaction effect  between treatments to all variables. Key words : Poso cultivars, Silica fertilizer, floodingSari  : Padi dapat dibudidayakan dalam kondisi sebagai padi sawah ataupun padi gogo.  Padi kultivar local lokal asal Poso umumnya dibudidayakan dengan system sistem padi gogo yang produktivitasnya rendah namun memiliki rasa pulen (amilase tinggi 20-25%).  Pupuk Silica silika dengan system sistem budidaya sawah bias bisamengoptimalkan hasil dan kualitas hasil.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kultivar Poso yang mana yang produktivitasnya tinggi dengan rasa pulen, yang diberi dosis pupuk silicasilika, dalam system sistem budidaya yang tepat. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan Januari 2017, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UNPAD Jatinangor.  Penelitian menggunakan Rancangan Split- PSplit Plot, dalam 3 ulangan.  Sebagai pPetak utama adalah Kultivar 36-Super dan Kultivar Togalu, Faktor faktor anak petak terdiri atas perlakuan system sistem budidaya sawah dan system sistem budidaya padi gogo, sedangkan fakytor anak petak adalah aplikasi pupuk silica silika dengan dosis masing-masing 0L/ha (controlkontrol); 0,5 L/ha; 1,0 L/ha dan 1,5 L/ha.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kultivar adalah kultivar 36-Super lebih baik dalam jumlah malai per rumpun, sedangkan kultivar togalu lebih baik terhadap jumlah malai per rumpun.  Sistem sawah berpengaruh terhadap jumlah malai per rumpun.  Pemberian pupuk Silica silika 1 L/ha berpengaruh terhadap bobot gabah per rumpun, bobot 1000 butir; ,panjang gabah; ,lebar gabah, dan tebal gabah.  Tidak terdapat efek inyteraksi dari ketiga perlakuan ytersebut terhadap semua variablel hasil. Kata kunci : Kultivar Poso,; pupuk silicasilika,; dan penggenangan.

Page 11 of 50 | Total Record : 495