cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis mewadahi kajian-kajian ilmiah dalam bidang bio-ekologi pesisir dan laut, hidro-oesanografi dan morfologi pesisir, toksikologi dan farmasitika, kajian substansi kimiawi biota dan perkembangan bioteknologi kelautan lainnya, di lingkup pesisir dan laut di daerah tropis. Kajian ilmiah dimaksud bisa berupa hasil penelitian maupun critical review. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam satu tahun (Februari, Juni, September). Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Arjuna Subject : -
Articles 324 Documents
Monitoring pertumbuhan mangrove di area modulasi karang dan mangrove Kampus Tateli Politeknik Negeri Manado Dannie R.S. Oroh; Easter Ch, M Tulung; Octavianus Lintong
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.26447

Abstract

Research conducted in the Coral and Mangrove Modulation Area of the Tateli Campus of the Polytechnic of Manado State, in January to October 2019 aims to identify and differentiate the types of mangroves and then obtain data on mangrove growth in the Coral & Mangrove Modulation Area of the Tateli Campus. Retrieval of data using an area of 20 m2 of mangrove modulation and divided into four quadrants measuring 10 m2, while the tools used are: a compass to determine the direction or azimuth of research, a meter to measure distances., A photo camera for documentation tools, computers and other stationery which is used for data processing and writing research, rope, Tally sheet., Height measuring devices. Observations and data collection in this study included the measurement of trees, saplings, seedling height, seedling leaves, and seedling branches. From the existing mangrove modulation, four quadrants of mangrove observation were obtained. There are a number of mangrove individuals whose growth is observed and seen from the height, number of leaves and branches of the mangrove. Based on observations, it was found that in quadrant one there were two types of mangroves in the seedling phase, namely Rhizophora Apiculata and Rhizophora Mucronata with a total of 17 individuals. The average leaves of R. Apiculata are 7 strands. Then in the second quadrant two mangrove species were found, namely R. Apiculata and Sonneratia Alba, with a total of 15 individuals where the average height of Rhizophora Apiculata seedlings was 78cm, while Sonneratia Alba was 25.71cm. Furthermore, in this third quadrant only one species of mangrove Sonneratia Alba was found in the seedling phase. In this quadrant there are 15 mangrove individuals, with an average height value of 28.33 cm, an average value of leaves of 7.8 strands, an average value of 0.27 branches and the last in the fourth quadrant there are four types of mangrove seedlings namely R. Apiculata, R. mucronata, Brugueira Gymnoriza, and Sonneratia Alba. In this quadrant, 30 individual mangrove seedlings were found. Based on these results it can be concluded that from the existing mangrove modulation, obtained four quadrants of mangrove observation. There are several mangrove individuals whose growth is observed, as seen from the height, number of leaves and branches of the mangrove. Then the average mangrove growth is dominated by R. mucronata species. Whereas the highest rate of mangrove growth for 10 months is Brugueira Sp. Keywords: Mangroves, Growth
Kajian Awal Fitoremediasi Merkuri Pada Caulerpa serrulata dan Halimeda macroloba dari Perairan Teluk Totok Siahaan, Dedy Octavian; Mantiri, Desy M. H.; Rumengan, Antonius
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.9582

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan alga spesies Caulerpa serrulata dan Halimeda macroloba sebagai agen fitoremediator merkuri di perairan laut. Analisis merkuri pada sedimen dan jaringan alga berdasarkan metode standar United State Environmental Protection Agency (USEPA) yang dilakukan di Water Laboratory Nusantara (WLN) dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma Mass Spectroscopy (ICP-MS) instrument. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa Caulerpa serrulata mampu mengabsorbsi merkuri sebanyak 0,20 ppm dan Halimeda macroloba mampu mengabsorbsi sebanyak 0,11 ppm dari perairan Teluk Totok. Selain itu kemampuan Caulerpa serrulata dan Halimeda macroloba mentoleransi kadar merkuri yang tinggi di sedimen tempat alga tersebut tumbuh bisa menjadi pertimbangan bahwa alga tersebut memiliki potensi untuk dapat digunakan sebagai salah satu organisme fitoremediaotor merkuri di perairan laut.
karakteristik pertumbuhan populasi rotifer (Brachionus rotundiformis) tanpa pemberian aerasi dan mikroalga sebagai pakan pada media kadar garam berbeda Fembri, Fransiskus; Kaligis, Erly; Rumengan, Inneke
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.1.2017.14996

Abstract

Rotifer sangat populer sebagai biokapsul bagi larva fauna laut, karena menjadi pentransfer nutrien, mikromolekul, asam amino dan asam lemak tak jenuh tingkat tinggi, mineral, vitamin dan antibiotik dari lingkungan hidup ke larva tanpa efek polutan. Metode penelitian yang dilakukan adalah percobaan kultur rotifer dalam kondisi laboratorium  dengan menggunakan media kadar garam berbeda (20, 25, 30 dan 35 ppt). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan populasi dan proporsi betina rotifer yang membawa telur pada setiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukan laju pertumbuhan populasi tertinggi pada kadar garam 20 ppt menghasilkan peningkatan pertumbuhan populasi tertinggi pada hari ke-3 yaitu 0,66 sedangkan pada kadar garam lainnya yaitu 25 ppt, 30 ppt, dan 35 ppt nilai r yang diperoleh adalah 0,45 ; 0,26 ; 0,22.  Berdasarkan proporsi betina yang membawa telur hasil tertinggi dicapai pada perlakuan kadar garam 20 ppt yaitu 56.7% pada hari pertama, kemudian pada hari selanjutnya terjadi penurunan. Pada perlakuan kadar garam 20 ppt penurunan terjadi karena pertumbuhan populasi yang tinggi tidak disertai dengan jumlah individu yang membawa telur, sehingga pertumbuhan pada kadar garam 35 ppt lebih tinggi mulai pada hari ke-2 hingga hari ke-5.
Estimasi potensi karbon pada sedimen ekosistem mangrove di pesisir Taman Nasional Bunaken bagian utara Verisandria, Rio; Schaduw, Joshian; Sondak, Calvyn; Ompi, Medy; Rumengan, Antonius; Rangan, Jety
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20567

Abstract

Ekosistem mangrove merupakan salah satu potensi yang menjadi parameter untuk dikaji dari ekosistem Blue Carbon. Mangrove memanfaatkan CO2 untuk proses fotosintesis dan menyimpannya dalam stok biomassa dan sedimen sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Perkiraan penyimpanan karbon pada ekosistem mangrove begitu besar sehingga penting untuk menghitung persentase estimasi simpanan karbon pada ekosistem mangrove terutama pada sedimen mangrove. Telah dilakukan penelitian untuk mengestimasi simpanan karbon pada sedimen ekosistem mangrove yang tumbuh di Pesisir Taman Nasional Bunaken bagian Utara. Pengambilan sampel sedimen mangrove dilakukan dengan teknik Purpose Sampling dan data yang diperoleh dianalisis dengan metode Loss on Ignition. Nilai rata-rata densitas sedimen tanah tertinggi terletak pada lapisan kedalaman 60-100 cm, yaitu pada bagian depan dan tengah masing-masing sebesar 0,78 g/cm3 dan 0,80 g/cm3. Pada titik bagian belakang terletak di kedalaman 0-30 cm yaitu 0,90 g/cm3. Nilai rata-rata persentase karbon tertinggi terletak pada lapisan kedalaman 60-100 cm, masing-masing bagian depan sebesar 20,61%; bagian tengah sebesar 22,01%; dan bagian belakang sebesar 16,18%. Nilai rata-rata simpanan karbon pada sedimen ekosistem mangrove di Pesisir Taman Nasional Bunaken bagian Utara tersebar di 5 lokasi, yaitu di Molas sebesar 126,61 Mg ha-1; di Meras sebesar 157,01 Mg ha-1; di Tongkaina sebesar 138,26 Mg ha-1; di Bahowo sebesar 40,25 Mg ha-1; dan di Tiwoho sebesar 136,54 Mg ha-1.
Studi Perubahan Lahan Pantai Kolongan Di Kelurahan Malalayang Dua Kota Manado Mumu, Richard R.; Djamaluddin, Rignolda; Tarumingkeng, Adrie A.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.2.2013.2010

Abstract

TeridentifikasiPantai Kolongan telah dimanfaatkan secara intensif, salah satunya yaitu dengandibangunnya bangunan pelindung pantai T-groins.Efektivitas peran bangunan pelindung pantai T-groinsdalam meredamaksi faktor hidro-oseanografi serta menjalankan fungsinya dalam menangkapsedimen, merupakan faktor yang dikaji dalam studi ini. Diketahui bahwa faktorhidro-oseanografi sebagai agen geomorfik, merupakan kontributor terbesar dalamproses perkembangan suatu lahan pantai. Penelitian ini dilakukan dengan caramengamati kondisi lahan pantai dan menganalisis perubahan lahan pantai melaluipengamatan citra google sertamenganalisis karakteristik arus yang terjadi pada lahan yang diobservasi. Hasil penelitian menunjukkan T-groinsmelindungi lahan pantai dibelakangnya. Hal ini ditunjang dengan hasil pengukurankemiringan lereng yang menunjukkan keberadaan lereng pantai yang cenderungdatar danlandai. Berdasarkan hasil analisis granulometri sedimen, Pantai Kolongansementara atau sedang dalam proses pendeposisian sedimen. Data hasil pengukuran arus di Pantai Kolongan bervariasi di setiap titikpengamatan, dengan kisaran kecepatan arus 0,08 knot – 0,47 knot saat pasang dan0,27 knot – 0,55 knot saat surut.
FORAMINIFERA BENTIK PADA PADANG LAMUN DI KAWASAN PANTAI SEKITAR PULAU BUNAKEN SULAWESI UTARA Feby GB Kombo; Jane M Mamuaja; Royke M Rampengan; Billy Th Wagey; Calvyn FA Sondakh; Henneke Pangkey
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24468

Abstract

Benthic foraminifera lives on the seaflor and some of them are attached to plant stem. This organisms use pseudopodia to move. The study aims to describe the groups of foraminifera that live on leaves and seagrass sediments and provide information on the comparison of the number of benthic foraminifera genera in seagrass beds. The study was performed in Bunaken Island and during the study a number of 4593 specimens of benthic foraminifera has been identified and they are divided into specimen that lives on seagrass leaves (1097 specimens) and specimens that live on sediments (3496 specimens). The specimen was grouped in 16 genera and they were scattered in 2 stations within four sampling points. These genera are: Amphistegina, Calcarina, Coscinospira, Elphidium, Eponides, Lachlanela, Marginophora, Neorotalia, Operculina, Cleroplis, Planorbulina, Pseudorotalia, Quinqueloculina, Sorites, Spiroluculina, and Triloculina. Benthic foraminifera in seagrass leaves consist of 16 genera which are characterized by the genus Marginophora and Amphistegina and those live in substratum consist of 14 genera which was characterized by the genus Amphistegina.Keywords : Benthic Foraminifera, Seagrass beds, Bunaken Island
PENGETAHUAN MASYARAKAT DAN PENDATAAN TERHADAP KOMPOSISI SAMPAH PESISIR DI PANTAI PASIR PADI KOTA PANGKALPINANG Eka Sari; Fika Dewi Pratiwi
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.1.2020.27558

Abstract

Coastal waste will have an impact on ecology, economy, safety and human health. High amount of waste can reduce the efficiency of Final Disposal Sites, so that it requires a better waste management concept in Pangkal Pinang City. In this study, we will reveal public knowledge of the garbage composition  and compare the collection of the waste composition on Saturdays and Sundays and in the Pangkal Pinang Coastal Beach. Determination of public knowledge using a questionnaire with a Likert scale. The Instrument validity and reliability test used the product moment correlation and the Cronbach's alpha method, respectively. Both tests were analyzed using Microsoft Excel. Waste samples were obtained from 10 sampling points and classified according to the type and weight of the waste. Instrument shows valid results and reabelitation with high to very high categories. The community stated that the very frequent and frequently found waste compositions were cigarette butts, plant parts and plastic candy wrappers, snack plastic wrap, plastic dropper, asoy plastic, plastic bottles, paper, respectively. The total waste found on Saturdays tends to be higher compared to Sundays. The most  collected of waste composition is organic rubbish i.e plant part and inorganic rubbish, i.e glass, plastic candy packaging and snack packs and plastic bottles. Sampling points 2, 10 and 1 are the most common rubbish found on Saturdays and Sundays. In order to maintain the cleanliness and comfort of Pasir Padi Beach, the society must have a high awareness to maintain the cleanliness of the beach environment and a good waste management system to reduce landfill waste at the final disposal site.Keywords: Pasir Padi Beach, Pangkalpinang, Coastal WasteAbstrakSampah pesisir akan berdampak bagi ekologi, ekonomi, keselamatan dan kesehatan manusia. Jumlah sampah tinggi dapat menurunkan efisiensi Tempat Pembuangan Akhir, sehingga memerlukan suatu konsep pengelolaan sampah lebih baik di Kota Pangkalpinang. Dalam penelitian ini, akan mengungkapkan pengetahuan masyarakat terhadap komposisi sampah serta membandingkan koleksi komposisi sampah pada hari Sabtu dan Minggu serta Pesisir Pantai Pasir Padi Kota Pangkalpinang. Penentuan pengetahuan masyarakat menggunakan kuisioner dengan skala Likert. Uji validitas instrumen menggunakan metode korelasi produk momen, sementara uji reabilitas menggunakan metode Cronbach’s alpha. Kedua uji dianalisis menggunakan Microsoft Excell. Sampel sampah diperoleh dari 10 titik sampling dan diklasifikasikan sesuai dengan jenis dan bobot sampah. Instrumen menunjukkan hasil yang valid dan reabelitasi dengan kategori tinggi sampai dengan sangat tinggi. Masyarakat mengemukakan bahwa kompoisi sampah yang sangat sering dan sering ditemukan masing-masing adalah puntung rokok, bagian tumbuhan dan plastik bungkus permen, plastik bungkus makanan ringan, pipet plastik, plastik asoy, botol plastik, kertas. Total sampah yang ditemukan pada hari Sabtu cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan hari Minggu.  Komposisi sampah yang paling banyak dikoleksi adalah sampah organik berupa bagian tumbuhan dan sampah anorganik, berupa: kaca, plastik bungkus permen dan bungkus makanan ringan serta botol plastik. Titik sampling  2, 10 dan 1 merupakan yang paling banyak ditemukan sampah di hari Sabtu dan Minggu. Dalam rangka menjaga kebersihan dan kenyamanan Pantai Pasir Padi, masyarakat harus mempunyai kesadaran tinggi untuk menjaga kebersihan lingkungan pantai serta adanya sistem pengelolaan sampah yang baik untuk mengurangi timbunan sampah di tempat pembuagan akhir. Kata Kunci: Pantai Pasir Padi, Pangkalpinang, Sampah Pesisir
INVENTARISASI DAN KEPADATAN UDANG DAN KEPITING DI PERAIRAN MANGROVE Marbun Josia; Erly Kaligis; Deislie R.H Kumampung; Suria Darwisito; Chatrien A.L Sinjal; Hengky Sinjal
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.2.2019.23625

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis-jenis udang dan kepiting, menentukan kepadatan, morfometrik dan mengetahui parameter kualitas air (suhu, pH dan salinitas) di perairan mangrove Kelurahan Meras Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Hasil penelitian, diperoleh 4 spesies udang genus Penaeus dengan total 251 ekor (♂: 115 ekor dan ♀: 136 ekor). Kepiting yang didapatkan 10 spesies dari tiga genus yaitu Uca (295 ekor), Portunus (12 ekor) dan Scylla (53 ekor). Total kepiting yang ditemukan 360 ekor (♂: 203 ekor dan ♀: 157 ekor). Kepadatan tertinggi udang P. monodon, yaitu 0,092 ind/m2 sedangkan terendah P. merguiensis, yaitu 0,055 ind/m2. Kepadatan tertinggi kepiting U. annulipes, yaitu 0,126 ind/m2 sedangkan terendah P. trituberculatus, yaitu 0,003 ind/m2. Pengukuran morfometrik tertinggi udang P. monodon yaitu ♂: 19,9 cm, ♀: 17,8 cm sedangkan terendah P. semisulcatus yaitu ♂: 11,3 cm, ♀: 10,5 cm dan morfometrik kepiting tertinggi pada S. serrata yaitu ♂: 20,3 cm, ♀: 16,1 cm sedangkan terendah U. annulipes yaitu ♂: 3,7 cm, ♀: 2,4 cm. Hasil pengukuran parameter kualitas air, meliputi: suhu (27-30 0C), derajat keasaman (pH 6,9-8) dan salinitas (27-33 ppt), Kata Kunci : Inventarisasi; Cruise method; Udang; Kepiting; MangroveThe stock taking and solidity of shrimp and crab in mangrove waterThe purpose of this research is to describe the types of shrimp and crab, to decide the solidity, to decide the morphometric and to find out the parameter of water quality (temperature, pH and salinity) in mangrove water at Meras, Bunaken subdistrict, Manado. The result of this research found 4 species of shrimps genus Penaeus with total 251 (♂: 115 and ♀: 136 ). The founded crabs are 10 species from three genus, they are Uca (295), Portunus (12) and Scylla (53). The total of founded crab are 360 (♂: 203 and ♀: 157). The highest solidity of shrimp is P. monodon that is 0,092 ind/m2 , the lowest is P. trituberculatus that is 0,003 ind/m2 . The highest morphometric measurement of shrimp is P. monodon that is ♂: 19,9 cm, ♀: 17,8 cm while the lowest is P. semisulcatus that is ♂: 11,3 cm, ♀: 10,5 cm and the highest crab morphometric is S. serrata that is ♂: 20,3 cm, ♀: 16,1 cm while the lowest is U. annulipes that is ♂: 3,7 cm, ♀: 2,4 cm. The parameter measurement result of water quality, include: temperature (27-30 0C), acidity degree (pH 6,9-8) and salinity (27-33 ppt). Keywords: Stock taking, Cruise method, Shrimp, Crab, Mangrove
Sediment removal activities of the sea cucumbers Pearsonothuria graeffei and Actinopyga echinites in Tambisan, Siquijor Island, Central Philippines Bucol, Lilibeth; Cadivida, Andre; Wagey, Billy
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.19454

Abstract

Teripang terkenal mengkonsumsi sejumlah besar sedimen dan dalam proses meminimalkan jumlah lumpur yang negatif dapat mempengaruhi organisme benthic, termasuk karang. Kegiatan pengukuran kuantitas pelepasan sedimen dua spesies holothurians (Pearsonuthuria graeffei dan Actinophyga echites) ini dilakukan di area yang didominasi oleh ganggang dan terumbu terumbu karang di Pulau Siquijor, Filipina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. graeffei  melepaskan sedimen sebanyak 12.5±2.07% sementara pelepasan sedimen untuk A. echinites sebanyak 10.4±3.79%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua spesies ini lebih memilih substrat yang didominasi oleh macroalgae, diikuti oleh substrat berpasir dan coralline alga
UJI AKTIVITAS ANTIKOAGULAN EKSTRAK MANGROVE Aegiceras corniculatum Tangkery, Robert A. B.; Paransa, Darus Sa’adah; Rumengan, Antonius
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.1.2013.1278

Abstract

Mangrove telah lama dikenal oleh penduduk yang berada di daerah pesisirsebagai sumber bahan pangan, bangunan dan obat-obatan tradisional. Pada penelitianini digunakan batang dari tumbuhan bakau Aegiceras corniculatum yang diambil dipesisir pantai Desa Mokupa Kecamatan Tombariri untuk diamati secara laboratorikapakah Aegiceras corniculatum memiliki aktivitas antikoagulasi. Untuk memperolehekstrak kasar dari tumbuhan bakau Aegiceras corniculatum khususnya pada batang,digunakan metode ekstraksi secara maserasi.Pengujian dilakukan pada darah manusiayang diujikan pada 5 orang sukarelawan. Pengujian ini dilakukan pada masing-masingorang dimana dilakukan 5 pengujian setiap orangnya. Pengujian pertama yaitu pengujiandarah yang tidak diberi perlakuan apa-apa, pengujian kedua yaitu darah yangditambahkan dengan ekstrak Aegiceras corniculatum, pengujian ketiga yaitu darah yangditambahkan dengan EDTA, pengujian keempat yaitu darah yang ditambahkan EDTAdan ekstrak Aegiceras corniculatum, dan pengujian kelima yaitu darah yang ditambahkandengan etanol. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara ilmiah di laboratorium,apakah pemanfaatan dari tumbuhan bakau Aegiceras corniculatummemiliki aktivitasantikoagulan pada darahmanusia dan juga untuk membandingkan aktivitas koagulasidarah dari ekstrak mangrove Aegiceras corniculatum dengan kontrol.Dari hasil pengujiandi laboratorium, ekstrak Aegiceras corniculatum tidak memiliki aktivitas koagulasi,melainkan memiliki sifat antikoagulan atau anti pembekuan darah.

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 3 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 2 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 1 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 3 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 3 (2022): JURNAL PESISiR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 3 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 2 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 1 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 3 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 2 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 3 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS More Issue