cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis mewadahi kajian-kajian ilmiah dalam bidang bio-ekologi pesisir dan laut, hidro-oesanografi dan morfologi pesisir, toksikologi dan farmasitika, kajian substansi kimiawi biota dan perkembangan bioteknologi kelautan lainnya, di lingkup pesisir dan laut di daerah tropis. Kajian ilmiah dimaksud bisa berupa hasil penelitian maupun critical review. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam satu tahun (Februari, Juni, September). Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Arjuna Subject : -
Articles 324 Documents
Jenis-Jenis Ikan Di Padang Lamun Pantai Tongkaina Assa, Jerly D.; Wagey, Billy Th.; Boneka, Farnis B.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.10852

Abstract

Padang lamun memilki berbagai peranan dalam kehidupan ikan dimana padang lamun dapat dijadikan daerah asuhan (nursery ground), sebagai tempat mencari makan (feeding ground), dan daerah untuk mencari perlindungan. Untuk spesies lamunnya sendiri dapat merupakan makanan langsung bagi ikan. Peranan lamun adalah sebagai daerah asuhan, dimana sebagian besar ikan penghuni padang lamun adalah ikan-ikan juvenil apabila telah dewasa akan menghabiskan hidupnya pada tempat lain.Jenis ikan yang yang di dapat pada padang lamun pantai Tongkaian dengan menggunakan survey jelajah dan alat tangkap gil net yaitu 10 jenis ikan. 10 jenis ikan yang di dapat pada saat penelitian di padang lamun pantai tongkaiana adalah umumnya penghuni daerah padang lamun dan ada juga ikan yang hanya mencari makan di daerah padang lamun atau ikan penghuni terumbu karang.Jenis lamun yang paling dominan di padang lamun pantai Tongkaina yaitu 2 jenis lamun. Kedua jenis lamun tersebut adalah lamun Enhalus acroides dan Thalassia hemprichii.
Morfometri lereng gisik di pantai Tumpaan kecamatan Tumpaan kabupaten Minahasa Selatan Namoua, Febrik; Manengkey, Hermanto; Rampengan, Royke
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.2.2017.15046

Abstract

Gisik adalah salah satu bentuklahan yang dicirikan oleh material sedimen berupa pasir atau kerikil, gisik juga dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat penambatan perahu para nelayan, industri perikanan, pariwisata, dan bangunan pemukiman di sekitar lahan gisik. Penelitian ini, dilakukan di pantai Tumpaan Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara, kawasannya tepat di teluk Amurang. Serangkaian penelitian ini dengan tujuan mengobservasi perubahan kemiringan lereng gisik terhadap sebaran kemiringan lereng serta deposisi dan erosi. Data diperoleh dengan menggunakan data primer atau diamati secara langsung, selanjutnya untuk mendapatkan data hasil penelitian dilakukan pengukuran kemiringan lereng gisik dengan menggunakan alat rakitan maupun alat portabel yang berupa water pas, tali, meteran. Sehubungan dengan pengukuran tersebut metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian yaitu menerapkan metode deskriptif yang dilakukan berdasarkan tujuan, untuk menelaah perubahan morfometri lereng gisik pantai Tumpaan dalam dua waktu yang berbeda yaitu 19 Februari 2015 dan 12 September 2015. Data hasil pengukuran morfometri gisik, selanjutnya data diolah menggunakan komputer dengan perangkat lunak surfer 8 serta perangkat lunak Arc-Gis. Dengan Arc-Gis dapat dibaca nilai-nilai sebaran kemiringan lereng serta sebaran deposisi dan erosi pada lahan gisik yang di telaah. Berdasarkan data hasil pengolahan sebaran kemiringan lereng pada 19 Februari 2015 terkriteria lereng landai yaitu 26,96 % dan pada 12 September 2015 terkriteria lereng sangat miring yaitu 30,18 %. Sedangkan sebaran erosi 9053553,11 m3 dan deposisi 13440584,39 m3.
VERTICAL DISTRIBUTION AND DENSITY OF CORAL FUNGIIDAE ON MALALAYANG WATERS Mampuk, Friska; Tioho, Hanny; Kusen, Janny D.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.1.2013.1628

Abstract

Fungiidae known as a solitaire coral, attachment and also free living and has capability of individual move for migrate.  Their mobility allows them to expand the area, providing a hard substrate for coral recruitment and shelter for other invertebrates.  The objective of this study was to examine the density and distribution of fungiid corals in Malalayang waters. The data were collected from September to December 2012 at four different areas.  The results of this study showed that the highest density of fungiid corals were occurred on the front reef study site and mostly by Fungia danai (0,62 ind/m2), compared with other species such as Herpolitha limax (0,25 ind/m2), F. paumotensis (0,19 ind/m2), F. fungites (0,18 ind/m2), F. granulosa (0,18 ind/m2) and with an aggregated pattern of distribution.   Fungiid corals found in this study were mostly relatively more on the reef flat compared to the reef slope.
ISOLASI BAKTERI LAUT DARI PERAIRAN MALALAYANG, SULAWESI UTARA Bella Wondal; Elvy Like Ginting; Veibe Warouw; Stenly Wullur; Sandra Olivia Tilaar; Ferdinand Frans Tilaar
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24448

Abstract

Marine bacteria have a lot of potential in exploring the enzyme that can be developed, such as a producer of proteorhodopsin, act as hydrocarbon chlorlastic and can degrade oil. This study aims to obtain isolates and can characterize the bacterial morphology. Malalayang Waters is one of the marine bacterial habitats that has potential area to be studied. This study aims to isolate marine bacteria from Malalayang Waters. These marine bacteria first were diluted into sea water before they were grown on Nutrient Agar (NA). Based on the results of this study it was found that marine bacterial isolated were separated based on their morphological characteristics. The dominant morphological characteristics were yellow whites which dominant shape were irregular.Keywords: bacterial, dilution, isolation.  Bakteri laut memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan. Seperti penghasil proteorhodopsin, berperan sebagai hidrokarbonoklastik dan dapat mendegradasi minyak. Perairan Malalayang merupakan salah satu habitat bakteri laut yang belum diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri laut dari Perairan Malalayang. Bakteri laut ditumbuhkan pada media agar + air laut, selain itu bakteri juga dilakukan pengenceran terhadap air laut sebelum bakteri ditumbuhkan pada media Nutrient Agar (NA). Berdasarkan hasil penelitian ini isolat bakteri  laut ditemukan, bakteri tersebut dipisahkan berdasarkan karakteristik morfologinya. Karakteristik morfologi yang dimiliki dominan berwarna putih kuning dan memiliki bentuk yang dominan tidak teratur. Hal ini dapat memperlihatkan perbedaan bakteri laut dari Perairan Malalayang yang tumbuh.Kata kunci: bakteri, pengenceran, isolasi.
Kelayakan Kualitas Air Untuk Kawasan Budidaya Eucheuma cottoni Berdasarkan Aspek Fisika, Kimia Dan Biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar Akib, Abdul; Litaay, Magdalena; Ambeng, A; Asnady, Muhtadin
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.1.2015.9203

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kelayakan kualitas air untuk kawasan budidaya Eucheuma cottonii berdasarkan aspek fisika, kimia dan biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar, pada bulan September – November 2014. Penelitian ini bertujuan mengetahui kawasan budidaya rumput laut berdasarkan kondisi fisika, kimia dan biologi di perairan Kepulauan Selayar. Penentuan lokasi budidaya rumput laut dilakukan dengan penyusunan matrik kesesuaian berdasarkan hasil skoring dan pembobotan. Hasil penelitian memperlihatkan kisaran nilai: a) Parameter fisika terdiri atas: (1) kedalaman sebesar 6,5 m– 11,5 m, (2) kecerahan 1,61 m– 6,51 m, (3) suhu perairan 29 ºC– 30,7 ºC, (4) salinitas perairan 28 ppt – 31,5 ppt, (5) material dasar perairan mempunyai jenis antara lain: lumpur, pasir dan karang, (6) kecepatan arus 0,02 m/det - 0,156 m/det, (7) muatan padatan tersuspensi 16,097 mg/l- 58,350 mg/l. b) Parameter kimia terdiri dari: (1) oksigen terlarut 3 ppt - 6,3 ppm, (2) pH 7,13- 7,66, (3) fosfat 0,211 mg/l- 1,904 mg/l, (4) nitrat 0,032- mg/l- 1,412 mg/l. c) Parameter biologi terdiri atas: (1) kelimpahan fitoplankton 20500 sel/l- 46500 sel/l dan (2) klorofil-a 0,110 mg/l- 0,889 mg/l. Hasil skoring menunjukkan untuk kelima stasiun dapat dilakukan kegiatan budidaya E. cottonii yaitu pada desa Bonelohe, Baruyya, Barugayya, Dodaia dan Tongke-tongke.
Ekstraksi hidrokarbon dari beberapa mikroalga Bawole, Hendri; Rompas, Rizald; Ginting, Elvy
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.1.2017.14991

Abstract

Riset ini bertujuan mengekstraksi dan menentukan berat minyak yang terkandung dalam mikroalga Nannochloropsis sp., Chlorella sp., dan Spirulina sp., serta menelisik teknik pemecahan dinding sel mikroalga dengan cara pemanasan dibandingkan pada penggunakan sonikator. Sampel Nannochloropsis sp., yang digunakan diperoleh dari Balai Besar Budaya Laut Lampung, sedang Chlorella sp., dan Spirulina sp., didapat dari Balai Besar Budidaya Laut dan Payau Jepara. Dinding sel dari masing-masing sampel dipecah dengan menggunakan panas dan sonikator. Sampel dimaserasi menggunakan pelarut n-hexane selama 24 jam. Minyak yang berhasil diperoleh terlihat pada bercak minyak di dinding botol. Minyak kemudian ditimbang dan dibandingkan beratnya dari setiap sampel dan setiap perlakuan. Hasil riset menunjukan sonikator menghasilkan minyak yang lebih banyak dibandingkan dengan yang diberi perlakuan panas, dimana pada sampel Nannochloropsis sp., Chlorella sp., dan Spirulina sp., rata-rata minyak tertinggi didapat dari perlakuan sonikator. Ketiga sampel uji ini ternyata jenis Spirulina sp., kandungan minyak lebih banyak.
Uji aktivitas antibakteri spons Plakortis sp. yang dikoleksi dari perairan Bunaken Pasodung, Aditya; Losung, Fitje; Angkouw, Esther; Lintang, Rosita; Mantiri, Desy; Sumilat, Deiske
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20192

Abstract

Spons merupakan hewan yang termasuk dalam filum Porifera dan salah satu hewan yang hidup pada ekosistem terumbu karang. Biota laut ini diketahui sebagai sumber senyawa-senyawa yang berpotensi dalam bidang farmasetika, diantaranya sebagai antibakteri. Sampel spons Plakortis sp. yang diperoleh dari perairan Pulau Bunaken diambil ekstrak kasarnya melalui proses evaporasi lalu difraksinasi dengan teknik reversed phase kromatografi kolom, menggunakan kombinasi pelarut dH2O: metanol menjadi 6 fraksi. aktivitas antibakteri dari sampel spons Plakortis sp. terhadap E. coli dan S. aureus dianalisis dengan metode difusi agar. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu fraksi 1,2,3,4, dan 6 memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli dan S. aureus dan fraksi 5 tidak memiliki aktivitas. Dua fraksi diantaranya memiliki aktivitas tertinggi dengan diameter rata-rata zona hambat yaitu fraksi 1 dengan diameter zona hambat (16,6 mm), fraksi 2 diameter zona hambat (17,3 mm) terhadap S. aureus, dan untuk E. coli diameter zona hambat fraksi 1 yaitu (17,6 mm) dan fraksi 2 (16,6 mm). Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa bioaktivitas fraksi ODS spons Plakortis sp. memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat antibakteri.
KEMIRINGAN LERENG DAN GRANULOMETRI SEDIMEN GISIK TANJUNG MERAH, BITUNG SULAWESI UTARA Isman Sapsuha; Royke M Rampengan; Esry T Opa; Hermanto K Manengkey; Wilmy E Pelle; Ferdinand F Tilaar
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.2.2019.24197

Abstract

Beach slope and sediment granulometry  is one of the importat aspect in coastal management.  Beach offers a variety of functions and potential to be utilized. In the interests of phisical use in the beach, coastal structure in the form of groynes has been built. Actually, the groin has been used as a dock. This research was conducted with the aim of revealing the slope and granulometry sediment in Tanjung Merah beach. The results obtained, the beach slope is considered sloping and very sloping, the composition of the sediment consists mainly  of medium sand, fine sand and very fine sand. Sediment distribution analysis obtained results, the main grain size was mainly in the form of medium sand, sorting was mainly classified as poor, skewness was mostly asymmetrie strong to large size, most curtosis was mesokurtic. The results of the study indicate the occurrence of the process of erosion and deposition ia certain spaces on the beach studied.Keywords: Tanjung Merah, beach slope, sediment granulometryKemiringan lereng dan granulometri sedimen gisik merupakan salah satu aspek penting dalam pengelolaan pantai. Gisik menawarkan beragam fungsi dan potensi untuk dimanfaatkan. Dalam kepentingan pemanfaatan lahan gisik, berbagai modifikasi dilakukan oleh manusia. Pada gisik di Tanjung Merah, telah dibangun struktur pantai berupa groin. Secara aktual, groin tersebut telah difunsikan sebagai dermaga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengungkapkan kemiringan dan granulometri sedimen di gisik Tanjung Merah. Hasil penelitian yang diperoleh, lereng gisik terkriteria miring dan sangat miring, komposisi sedimen terutama terdiri dari pasir sedang, pasir halus, dan pasir sangat halus. Analisis distribusi memperoleh hasil, rataan empirik terutama berupa pasir sedang, penyortiran terutama terklasifikasi buruk, kemencengan terbanyak berupa asimetris kuat ke ukuran besar, peruncingan terbanyak berupa mesokurtik. Hasil studi mengindikasikan terjadi proses erosi dan deposisi pada ruang-ruang tertentu di gisik yang ditelaah.Kata kunci : Tanjung Merah, kemiringan lereng, granulometri sedimen
ANALISIS JENIS-JENIS PIGMEN ALGA COKLAT Padina australis Hauck DARI PERAIRAN LAUT SULAWESI Kalalo, Julia L.; Mantiri, Desy; Rimper, Joice
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.2.1.2014.6352

Abstract

Padina australis Hauck is one of the brown algae that belongs to a class Phaeophyceae, Dictyotales order. This species is very important because it is useful as animal feed, fertilizer, pharmaceutical ingredients, human food and cosmetics. Sample taken in marine waters Sulawesi, precisely in the waters of cape Kalasey, Tongkaina waters, and the waters Blongko. The purpose of this study is to analyze the type of pigment chlorophyll with qualitatively and quantitatively. Process of extraction is done with organic solvent, and the developer with PE and acetone (80:20). Extraction results then analyzed with a spectrophotometer at a wavelength of 380-700nm, for the type of pigment chlorophyll. Type of pigment found in the pigment extraction P. australis Hauck of three waters is chlorophyll-a and chlorophyll-b, with an average concentration of chlorophyll-a value that is the highest in the waters Blongko 0.381 µg/ml in PTK3, with a range from 0.293 to 0.381 µg/ml, and lowest in the waters Tongkaina is 0.143 µg/ml PT3, with a range from 0.431 to 0.30 µg/ml.
KARAKTERISTIK SAMPAH LAUT DI PANTAI TUMPAAN DESA TATELI DUA KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA Nafiri C. Patuwo; Wilmy Etwil Pelle; Hermanto W.K. Manengkey; Joshian N.W. Schaduw; Indri Manembu; Edwin L.A. Ngangi
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.8.1.2020.27493

Abstract

The coastal region is the transitional area between the terrestrial and marine environment that has a great change of experiencing pressure due to pollution. This matter can caused by the strong population of Indonesia, quite high tourist activities, sea transportations, and large infra structure development. Marine debris in particular plastic is a big problem, not only in Indonesia, but also around the world. Hence, Indonesia is considered to be the second largest plastic waste producer in the world. Marine debris is part of a broader problem regarding waste management. Solid waste management has become a challenge for public health. In this research, garbage observation was done by adapting the shoreline survey method based on the national oceanic and atmospheric administration (NOAA, 2013). The results of observations of the research found that the type of macro-debris and meso-debris collected in the transect of observations were 228 items with a total weight of 2062.32 grams. Plastics debris were found in most quantities followed by rubbers, glasses and metals. The main factor for the abundance of marine debris in the coastal area of Tateli dua village Mandolang subdistrict Minahasa regency was the household waste, indicating that land-based sources provide a key factor for plastic pollution on the coastal area. Keywords: Marine debris, shoreline survey, pollution, coastal environment, Minahasa regency. AbstrakWilayah pesisir yang merupakan sumber daya potensial di Indonesia, adalah daerah peralihan antara daratan dan lautan. Sumber daya ini sangat besar yang didukung oleh adanya garis pantai sepanjang sekitar 81.000 km. Garis pantai yang panjang ini menyimpan potensi kekayaan sumber alam yang besar.Potensi itu diantaranya potensi non hayati dan hayati. Disamping potensi sumberdaya alam yang tersebar luas di pesisir Indonesia, potensi pencemaran terhadap lingkungan pesisir dan laut pun memiliki peluang yang cukup besar.Peluang ini dapat disebabkan oleh padatnya penduduk Indonesia, aktivitas wisata yang cukup tinggi termasuk transportasi, dan pembangunan yang besar.Sampah laut khususnya plastik merupakan masalah besar, bukan hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.Indonesia juga dianggap sebagai produsen sampah plastik ke laut terbesar kedua di dunia.Sampah laut merupakan bagian dari masalah yang lebih luas terkait pengelolaan sampah.Pengelolaan sampah padat telah menjadi tantangan kesehatan masyarakat.Pengamatan sampah dilakukan dengan adaptasi metode shoreline survey methodology berdasarkan National Oceanic and Atmospheric Administration(NOAA, 2013). Hasil pengamatan di lokasi penelitian di temukan jenis sampah makro-debris dan meso-debris yang dikumpulkan pada transek pengamatan sebanyak228 item dengan bobot total 2062,32 gram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa plastik debris ditemukan dalam jumlah terbanyak diikuti oleh karet, kaca dan logam. Faktor utama penyebab kelimpahan sampah laut di Pantai Tumpaan Desa Tateli Dua, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa adalah sampah aktivitas penduduk yang menunjukkan bahwa sumber-sumber berbasis lahan menyediakan input utama untuk polusi plastik di pantai tersebut. Kata Kunci: Sampah laut, survey garis pantai, pencemaran, lingkungan pesisir, Kabupaten Minahasa

Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 3 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 2 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 1 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 3 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 3 (2022): JURNAL PESISiR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 3 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 2 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 1 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 3 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 2 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 3 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS More Issue