cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
PRABANGKARA
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 48 Documents
Dampak Pencemaran Air Sebagai Inspirasi Karya Seni Patung Miyasa, I Nyoman; Arimbawa, I Made Gede; Muka, I Ketut
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 23 No 2 (2019): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.325 KB)

Abstract

Pencemaran air dapat memengaruhi kualitas kehidupan ekosistem air. Pencemaran lingkungan yang terjadi selama ini disebabkan oleh berbagai hal, terutama perbuatan manusia yang tidak memerhatikan keserasian alam dan kelestariannya. Pencemaran air terjadi karena adanya zat aditif berbahaya yang masukke dalam air karena kegiatan manusia yang menyebabkan penurunan kualitas air. Pencipta merespon fenomena pencemaran air melalui karya seni patung. Pencipta merumuskan ide penciptaan menjadi tiga yaitu Bagaimana mentransformasikan tema dampak pencemaran air menjadi sebuah karya seni patung? Bagaimana tehnik mewujudkan patung yang terinspirasi dari dampak pencemaran air? Tujuan dari penciptaan ini adalah untuk mentransformasikan, memilih, dan menggali tehnik pembuatan patung dari dampak pencemaran air. Proses penciptaan ini melalui empat tahapan yakni eksplorasi, improvisasi, pembentukan, dan finishing. Adapun metode yang digunakan pada penciptaan ini metode dekonstruksi didukung dengan teori seni patung, postmodern dan simbolisme. Hasil penciptaan pada karya ini terdapat enam karya utama yaitu berjudul Terjebak, Menggelepar, Melarat, Dalam Putaran, Perangkap Kapitalis, dan Terpasung. Karya-karya patung bergaya dengan media kayu dan plat stenles menggunakan teknik pahat dan tehnik las.
Triad Psikoanalisis Lacan Pada Tokoh Seth Dalam Film “City Of Angels” Basuyoga Prabhawita, Gede
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 23 No 2 (2019): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.271 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana triad psikoanalisis Lacan mampu menjelaskan secara rinci tentang bagaimana menganalisis perkembangan manusia dari lahir, tahap cermin, akses pada bahasa dan kematangan subjek di dalam budaya. Psikoanalisis mencoba memahami bagian tidak sadar manusia dalam pembentukan identitas diri. Konsep 3 kata kunci psikoanalisis Sigmund Freud kemudian berkembang ditangan Jacques Lacan dan mampu menjabarkan psikologi subjek atau manusia, yaitu The Real, The Imaginary dan The Symbolic. Film “City of Angels” menceritakan tentang kisah cinta dua insan yang berbeda dimensi, antara malaikat dan manusia. Sang malaikat yang diperankan oleh Nicholas Cage (Seth) jatuh cinta pada seorang dokter bedah jantung yang diperankan oleh Meg Ryan (Maggie Rice). Tokoh Seth dalam cerita ini menggambarkan fase awal kehidupan manusia yang dimulai dari The Real, The Imaginary hingga fase The Symbolic. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi yang didukung oleh studi pustaka terkait, sedangkan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan memahami psikologi tokoh Seth dalam memenuhi hasratnya menjadi seorang manusia. Data disajikan dalam bentuk deskripsi teks naratif berupa kata-kata, pendapat dan gagasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga kata kunci Lacan membantu penonton film “City of Angels” untuk memahami dan memaknai secara psikologi tokoh Seth yang memutuskan melangkah dari dunia yang tidak terbahasakan, menuju dunia hasrat yang diatur oleh hukum-hukum yang mengikat.
Tema Cerita Tantri Pada Lukisan Kaca Anak-anak Di Komunitas Batu Belah Art Space Di Desa Lepang, Klungkung Supriyatini, Sri
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 23 No 2 (2019): Desember
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1994.156 KB)

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk mengenalkan kembali cerita lokal Bali yang mengandung pendidikan moral sebagai tema lukisan pada benda-benda pakai seperti gelas, piring, mangkuk yang nantinya dapat sebagai benda cinderamata, serta dapat bersinergi membangun industri kreatif pada komunitas ini, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja. Cerita dipilih adalah “Pedanda Baka serta Kura-kura dan Angsa” yang mengandung nilai pendidikan etika dan moral, yaitu nilai kejujuran, toleransi, kerja keras dan gotong royong. Nilai ini diperlukan masyarakan terutama generasi muda sebagai tonggak identitas bangsa. Komunitas lukis kaca Batubelah Art Space berdiri sejak tahun 2007 atas prakarsa seniman I Wayan Sujana “Suklu”. Anggota komunitas ini terdiri dari anak-anak usia 8- 18 tahun. Komunitas ini mempunyai spesifikasi produk memanfaatkan kaca limbah, seperti bekas pintu, jendela, lampu kapal, genteng kaca sebagai media melukis. Permasalahan yang dihadapi dari anggota komunitas ini setelah dewasa mereka tidak melukis lagi, tetapi mereka bekerja atau kuliah di luar bidang seni, alasannya karena tidak dapat mengandalkan nafkah dari menjual lukisan kaca. Sejak berdirinya sampai sekarang komunitas Batubelah telah berpameran sebanyak 7 kali di beberapa galeri ternama Bali. Penemuan permasalahan itu, maka perlu diadakan pembinaan lewat program Pengabdian Masyarakat dengan memasukan tema cerita Tantri.
Kajian Elemen-elemen Lukisan Cerita Ramayana Karya I Ketut Budiana Adi Putra Wiwana, I Putu; Yudarta, I Gede
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

I Ketut Budiana awalnya menggeluti seni patung, namun ia lebih menekuni bidang seni lukis. Karya lukis beliau memiliki kesan kebaruan ketimbang lukisan tradisional pada umumnya. Penulis akan menggunakan metoda kualitatif guna mengkaji elemen-elemen karya beliau meliputi garis, warna, bidang, ruang, dan tekstur. Penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi dan observasi. I Ketut Budiana menampilkan garis dengan dua cara. Pertama dengan menggabungkan dua warna yang berbeda, dan kedua dengan mempergunakan alat berupa kuas kecil dengan warna yang dituangkan lebih gelap daripada objek. Pewarnaan yang terkesan hitam dan putih, namun pada bagian tertentu dituangkan warna yang berbeda untuk memperkuat kesan objek. Pewarnaan semacam ini menimbulkan kesan kaya warna namun tetap harmonis. Ia menampilkan kesan ruang ilusi, kesan yang tercipta dalam karya dua dimensi. Ruang yang ditampilkan memberi kesan perspektif pada karyanya. Tekstur yang ditampilkan adalah tekstur semu, disebabkan oleh penempatan gelap terang yang jelas. Bentuk dalam karyanya sudah menampilkan anatomi yang terkesan realistik. Sehingga terlihat bervolume. Tujuan penulis mengkaji karya beliau adalah untuk memotifasi seniman tradisional Ubud agar menciptakan karya yang unik dan diharapkan dapat melahirkan seniman muda.
Kajian Elemen Wayang Kulit Lakon Kang Ching Wie Oleh Dalang I Dewa Gede Agung Sutresna Intan Handayani, Ni Ketut; Yudarta, I Gede
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wayang Kulit Kang Ching Wie merupakan sebuah pertunjukan wayang yang kaya akan kreativitas dan kreasi senimannya. Bertambahnya wawasan, kemampuan dan kreativitas dalang I Dewa Gede Agung Sutresna membuat kemasan pertunjukan Wayang Kang Ching Wie menjadi salah satu pembaharuan wayang kulit Bali, hal tersebut menambah pada aspek-aspek pendukungnya tanpa terkecuali unsur-unsur pertunjukannya yaitu yaitu antawacana (dialektika), alur dramatik, gerak (tetikesan), pembabakan, setting dan iringan pertunjukannya. Wayang Kang Ching Wie oleh dalang I Dewa Gede Agung Sutresna menjadi sebuah pertunjukan wayang kulit inovatif yang diakui memiliki keunggulan terutama dalam antawacana atau olah vocal dan gaya berbicara khas Bangli yang mengandung unsur komedi sehingga membuat penonton terhibur, juga tetiksan atau gerak, penentuan pembabakan dan setting serta pemilihan iringan dalam pertunjukannya. Metode yang digunakan dalam mengkaji pertunjukan Wayang Kang Ching Wie yang dilakukan oleh dalang I Dewa Gede Agung Sutresna adalah metode penelitian kualitatif, menggunakan teknik penelitian berupa observasi, dan wawancara terbuka. Ruang lingkup pembahasan mengarah pada uraian antawacana (dialektika), alur dramatik, tetikesan (gerak), pembabakan, setting dan iringan dalam pertunjukan Wayang Kang Ching Wie.
Persepsi Warna Terhadap Sisi Afeksi Konsumen Pada Produk Pada Ruang Retail Wasista, I Putu Udiyana
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini memfokuskan pada peran warna pada ruang retail dalam mempengaruhi persepsi dan psikologi konsumen. Metode sytematic review digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian yang disajikan secara sistematis deskriptif melalui analisis terhadap beberapa jurnal dari penelitian terdahulu. Warna berperan dalam membentuk persepsi pada konsumen terkait nilai produk dan ruang, serta mempengaruhi keputusan berbelanja sekaligus perilaku dalam menghabiskan waktu pada ruang retail. Apabila dipadukan dengan pencahayaan, warna mampu lebih dalam mempengaruhi afeksi konsumen terhadap produk yang meningkatkan keinginan membeli produk.
Akulturasi dan Nilai-nilai Estetika Dalam Busana Payas Agung Ningrat Buleleng Di Puri Kanginan Singaraja Tri Ratih Aryaputri, Nyoman; Gede Arimbawa, I Made; Wimba Ruspawati, Ida Ayu
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses akulturasi menghasilkan beberapa sistem dan seni yang sampai saat ini masih ada dan dilakukan oleh beberapa masyarakat Indonesia, salah satunya Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja. Busana Payas Agung Ningrat Buleleng memiliki nilai sejarah akulturasi dan nilai-nilai estetika yang membentuknya, sehingga busana ini mampu menunjukkan identitas budaya khas Kabupaten Buleleng. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses akulturasi, nilai-nilai estetika dan makna dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja. Adapun rumusan masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana proses akulturasi dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja?; (2) Bagaimana nilai-nilai estetika dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja?; (3) Bagaimana makna dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja?. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif kualiatif dengan teknik pengumpulan data berupa kepustakaan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang mendukung penelitian ini yaitu teori akulturasi, estetika, dan semiotika. Hasil penelitian menunjukkan jawaban sebagai berikut : (1) Proses akulturasi terjadi karena adanya faktor pendorong yaitu kontak langsung (berupa perjalanan, penaklukan wilayah, pedagangan) dan perubahan; (2) Nilai-nilai estetika dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja tersusun dari garis-garis dan warna yang memiliki makna (bentuk bermakna), fungsi busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja yaitu sebagai alat penunjang komunikasi (menunjukkan identitas khas Buleleng) dan alat memperindah; (3) Makna dalam busana Payas Agung Ningrat Buleleng di Puri Kanginan Singaraja mengandung makna denotasi dan konotasi yang kemudian makna konotasi tersebut berkembang menjadi mitos di masyarakat Buleleng.
Kajian Elemen-elemen Visual Tampilan Akun Instagram Anddana.co Alit Citra Bayu, A. A. Gede
Prabangkara : Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol 24 No 1 (2020): Juni
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi merubah cara individu berinteraksi dengan individu lainnya. Internet telah menjadi sebuah dunia digital baru yang menciptakan ruang kultural. Instagram menjadi salah satu media sosial yang mampu menarik banyak pengguna, Anddana.co merupakan salah satu industri kreatif di Ubud, Gianyar, Bali yang bergerak di bidang produksi konten kreatif. Salah satu konten kreatif yang telah diproduksi berupa pengelolaan tampilan media sosial Instagram. Tampilan Instagram Anddana.co memiliki keunikan yang mempunyai daya tarik tersendiri dari tampilannya. Materi yang akan dibahas dalam artikel ini adalah elemen visual ilustrasi, tipografi, layout, form, dan space pada laman akun Instagram Anddana.co. Untuk mengetahui apa saja elemen visual yang terdapat dalam akun Instagram Anddana.co peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif agar objek yang dianalisis tetap sesuai dengan keadaan sebenarnya dengan bidang ilmu desain komunikasi visual. Hasil dari metode yang digunakan untuk penelitian ini agar dapat mengetahui secara mendalam dan detail dari setiap elemen-elemen yang terdapat dalam akun Instagram Anddana.co.