cover
Contact Name
Agus Eka Aprianta
Contact Email
penerbitan@isi-dps.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isi-dps.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni
ISSN : 23547154     EISSN : 27988678     DOI : -
Core Subject : Art,
The journal presents as a medium to share knowledge and understanding art, culture, and design in the area of regional, national, and international levels. The journal accommodates articles from research, creation, and study of art, culture, and design without limiting authors from a variety of disciplinary/interdisciplinary approaches such as art criticism, art anthropology, history, aesthetics, sociology, art education, and other contextual approaches.
Articles 219 Documents
Budaya Perlindungan Hak Cipta Pada Ciptaan Seni Di Institut Seni Indonesia Denpasar Masyuni Sujayanthi, Ni Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.166 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.676

Abstract

Budaya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual yang kemudian disebut dengan HKI bidang Hak Cipta pada ciptaan seni sebagai bentuk kesadaran akan nilai moral dan ekonomis yang perlu diselamatkan oleh seniman akademik di Institut Seni Indonesia Denpasar. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa seniman akademik ( dosen ) telah melindungi karya ciptaan seni seperti dalam bentuk video tarian, e-book, dan seni lukis dengan Hak Cipta. Namun dalam proses pendaftaran masih banyak yang mengalami kesulitan dalam perlindungan karya ciptaannya. Fokus pembahasan adalah bagaimana mengoptimalisasikan dan membangun kesadaran untuk melindungi ciptaan para seniman akademik di Institut Seni Indonesia Denpasar ?. Tujuan penelitian: mengoptimalisasikan dan membangun kesadaran menjadi sebuah budaya untuk melindungi ciptaan para seniman akademik di Institut Seni Indonesia Denpasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif, yuridis empiris dengan sumber data dari Undang - undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 dan jurnal. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan: perlu adanya sosialisasi, seminar workshop terkait dengan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI ) bidang Hak Cipta.
Tari Kreasi Genitri: Sebuah Tarian Bernuansa Pendidikan Gunadi Putra, I Gede; Haryati, Ni Made
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.21 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.677

Abstract

Tari kreasi Genitri merupakan sebuah tari kreasi baru yang mempresentasikan makna filosofi dari genitri (salah satu atribut yang dibawa oleh Dewi Saraswati), sebagai lambang konsentrasi, fokus dan juga sifat ilmu pengetahuan yang tetap berkesinambungan (tidak terputus) serta dinamis (berkembang). Tema dari tarian ini adalah kependidikan. Tarian ini disajikan dengan diiringi instrumen gamelan Gong Kebyar dan dibawakan oleh 5 orang penari wanita sebagai representasi dari panca indera manusia yang harus dikendalikan agar dapat mencapai fokus itu sendiri. Keberadaan tarian ini masih tergolong baru dan diciptakan melalui proses eksplorasi, improvisasi hingga pembentukan baru dimulai pada bulan Juni sampai Agustus 2018. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan bertujuan untuk mengetahui elemen estetis dan makna tari kreasi Genitri
Rumah Kreatif Desa Musi Gerokgak Lia Susanthi, Nyoman; Dwiyani, Ni Kadek; Puriartha, I Kadek
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4285.117 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.679

Abstract

Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng, Bali memiliki permasalahan ketenagakerjaan khususnya pengangguran atau disebut juga tuna karya. Hal tersebut berdapak pada tingginya angka kemiskinan di Kecamatan Gerokgak dibandingkan kecamatan lainnya. Salah satu desa di Kecamatan Gerokgak yang memiliki tingkat kemiskinan dan pengangguran tinggi adalah Desa Musi. Guna menampung aktivitas pemuda desa, maka Desa Musi memiliki Skaa Truna Truni (STT) Desa Musi yang bernama STT Budhi Adnyana. Namun organisasi kepemudaan desa tersebut tidak mampu secara maksimal menampung kegiatan kepemudaan. Untuk itu dilakukan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) yang bertujuan: (1) Membantu membuka lapangan pekerjaan baru di Desa Musi dengan nama Rumah Kreatif; (2) Menambah keterampilan foto dan video bagi pemuda Desa Musi; (3) Mendukung program Kecamatan Gerokgak sebagai daerah yang memiliki potensi pariwisata. Metode pengabdian dilakukan dengan sosialisasi, pelatihan, dan evaluasi. Dua aspek pengabdian yang dilakukan yaitu aspek keterampilan dan manajemen rumah kreatif. Hasil dari aspek keterampilan mereka memiliki kemampuan tambahan sebagai fotografer dan videographer. Dengan bantuan berupa kamera Canon 1300D mereka mampu membuat video profil Desa Musi sebagai media promosi desa. Pada aspek manajemen rumah kreatif, STT Desa Musi berhasil membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Musi dan proposal desain destinasi wisata di Desa Musi yang diberi nama Peken Bajang-Bajang.
Kampanye Sosial Memilah dan Mengolah Sampah Organik maupun Anorganik di Dusun Pucukan Solicitor C.R.E.C, Aileena; Putra, Danang Mahardika; Huwaidaa Hapsari, Ronaa; Dewi, Mitha Karima; Rahmanzah, Gita Ady; Adiguna P, Aswin; Fathqurrahman J, Faisal
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2491.538 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.680

Abstract

Permasalah lingkungan yang terdapat di Dusun Pucukan merupakan masalah yang kompleks. Masalah ini adalah masalah sampah. Kondisi geografis yang menyebabkan kurangnya tempat pembuangan sampah menjadi salah satu penyebab sampah menumpuk dan tersebar, apalagi kesadaran warga dan pengetahuan dalam mengelola sampah juga kurang. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, masalah sampah ini dapat menyebabkan masalah lain seperti masalah kesehatan. Kampanye sosial ini dilakukan berdasarkan riset dengan metode kualitatif dan kuantitatif berupa kuesioner, observasi, dan wawancara mendalam, sehingga ditemukan data bahwa Dusun Pucukan membutuhkan tempat sampah. Tetapi pembuatan tempat sampah saja tidak cukup, sampah perlu dipilah-pilah berdasarkan jenisnya. Dengan membuat gerakan “Milah Milih” memudahkan warga dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan sampah anorganik dan organik, sehingga akan memudahkan warga dalam mengolah sampah.
Kartun Sebagai Elemen Visual Pada Desain Kemasan Oleh-Oleh Makanan Khas Bali Narulita, Eldiana Tri; Pande Sarjani, Ni Ketut
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 1 (2019): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.948 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i1.683

Abstract

Desain kemasan oleh-oleh makanan khas Bali umumnya diwujudkan menggunakan ilustrasi fotografi agar wujud makanan yang dikemas dapat lebih tampak menggugah selera calon konsumen. Fenomena yang terjadi di lapangan, mulai muncul banyak desain kemasan oleh-oleh makanan khas Bali yang ilustrasinya menggunakan gambar kartun. Hal inilah yang menarik diteliti, mengapa kartun dipakai sebagai daya tarik pada kemasan oleh-oleh makanan khas Bali. Masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengapa kartun dijadikan sebagai daya tarik pada desain kemasan oleh-oleh makanan khas Bali dan bagaimana aplikasi kartun sebagai elemen visual pada desain kemasan oleh-oleh makanan khas Bali?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi & wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil yang dicapai yakni kartun digunakan sebagai ilustrasi dalam desain kemasan makanan khas Bali sebab perusahaan ingin sesuatu yang berbeda dalam membentuk branding, selain itu dengan desain kemasan bergaya kartun akan lebih menarik dan membantu penjualan sebab terlihat unik dan menonjol. Aplikasi kartun sebagai elemen visual kemasan terlihat jelas pada ilustrasi pada kacang disko original. Sedangkan pada kemasan pie susu cening ayu, kacang bomboe rempah tjap jago ngemil, kopi nini premium wild luwak coffee peaberry lebih mengarah pada ilustrasi yang bergaya kartun.
Tari Rejang Renteng Sebagai Motivasi Belajar Tari Wali Bagi Wanita Di Kota Denpasar Haryati, Ni Made
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (332.466 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.726

Abstract

Tari Rejang Renteng ini merupakan salah satu tari Rejang yang berhasil direkontruksi kembali oleh salah seorang penata tari yang bernama Ida Ayu Made Diastini. Tari Rejang Renteng merupakan tarian Rejang yang berasal dari daerah Nusa Penida dan dilestarikan kembali oleh Dinas Kebudayaaan Provinsi Bali pada tahun 1999. Tari Rejang Renteng dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana tarian ini ditarikan oleh para wanita sebagai wujud rasa bakti dan syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Saat ini tarian ini telah berkembang baik di daerah perkotaan hingga pedesaan, salah satu daerah yang melestarikan serta mengembangkan tarian Rejang Renteng yaitu Kota Denpasar. Berdasarkan uraian di atas, mengenai beberapa fenomena yang terjadi dewasa ini dari dampak yang diperoleh dari hasil pelestarian dan sosialisasi tari Rejang Renteng, menarik minat penulis untuk meneliti lebih mendalam mengenai tari rejang Renteng sebagai motivasi belajar tari wali bagi wanita di Kota Denpasar. Untuk itu perlu dilakukan pengkajian secara mendalam mengenai Tari Rejang Renteng Sebagai Motivasi Belajar Tari Wali Bagi Wanita Di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan observasi ke masing-masing kecamatan di Kota Denpasar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk untuk mengetahui bentuk tari Rejang Renteng dan teori kebutuhan untuk mengetahui faktor yang memotivasi wanita di Kota Denpasar untuk mempelajari tari Rejang Renteng. Dari penelitian ini diperoleh hasil mengenai bentuk serta struktur tari Rejang Renteng serta mengenai faktor yang memotivasi yaitu untuk kebutuhan untuk ngayah dan melestarikan tari Rejang Renteng.
Penggunaan Multimedia Visual Terhadap Tari Pendet Pada Mahasiswa Setyarini, Putu
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.174 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.818

Abstract

Teknologi informasi saat ini berkembang sangat pesat, khususnya dalam bidang Multimedia visual. Software baru silih berganti bermunculan dan mengalami perkembangan. Dalam dunia pendidikan, peranan Multimedia membawa dampak yang sangat bagus dalam proses belajar mengajar. Multimedia dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang sangat efektif dan efisien. Salah satu pembelajaran tari yang berbasis multimedia adalah Tari Pendet. Mempelajari tari Pendet melalui multimedia akan membangkitkan keinginan mahasiswa untuk mulai mempelajari tari Pendet, serta dengan adanya multimedia akan merangsang mahasiswa untuk mulai aktif mempelajari tari, karena dalam pembelajarannya menggunakan media video yang dapat diulang dan diputar berkali-kali, sehingga mahasiswa mampu untuk memahami tari Pendet tersebut. Dengan adanya pembelajaran menggunakan media multimedia, maka perkembangan mahasiswa dalam mempelajari tari Pendet akan terlihat dengan jelas, baik dari sikap maupun hasil akhir dari perkuliahan. Tujuan dari pembelajaran tari Pendet melalui Multimedia adalah dapat memberikan informasi visual yang lengkap tentang gerak-gerak Tari Pendet. Serta bisa lebih meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang seni budaya, khususnya Seni Budaya yang ada didaerahnya masing-masing. Metode pembelajaran tari Pendet pada media multimedia visual, dapat memberikan dasar-dasar tari Bali secara utuh karena seluruh gerakan dapat diamati dengan baik, sehingga mahasiswa dapat dengan mudah mempelajari Tari Pendet yang diajarkan. Hasil pembelajaran tari yang berbasis Multimedia, membuat mahasiswa lebih senang dan tertarik pada seni budaya khususnya pada seni tari. Mahasiswa atau anak didik langsung dapat melihat bentuk maupun struktur dari Tari Pendet tersebut. Dan anak didik atau mahasiswa pun akan fokus dengan materi tari Pendet yang dipelajarinya.
Bentuk, Fungsi Dan Makna Ornamen Pada Gamelan Semar Pegulingan Saih Pitu Di Pusat Dokumentasi Seni Institut Seni Indonesia Denpasar Agus Indram Bayu Artha, I Gede; Nuriarta, I Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1755.817 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.819

Abstract

Ornamen adalah komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja dibuat untuk tujuan sebagai hiasan. Ornamen pada suatu benda maupun produk diharapkan memiliki penampilan yang lebih baik, menarik, memiliki nilai estetis dan mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi. Di dalam ornamen ada yang disebut dengan istilah motif dan pola ornamen. Motif merupakan unsur pokok ornamen, Selanjutnya pola merupakan bentuk pengulangan dari motif. Motif dan pola ornamen yang dituangkan ke-dalam benda maupun produk, nantinya dapat dipergunakan dalam kegiatan sehari-hari, keagamaan, seni, dan budaya. Di Bali penggunaan ornamen juga digunakan pada alat upacara keagamaan, benda-benda seni dan budaya, misalnya pada gamelan. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini mengambil objek tentang ornamaen yang ada pada salah satu gamelan bali, yaitu ornamen pada gamelan semar pegulingan saih pitu yang ada di pusat dokumentasi (PUSDOK) seni Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, fungsi dan makna ornamen pada gamelan semar pagulingan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Hasil Penelitian menunjukan bentuk ornamen, fungsi estetis, simbolis dan konstruksi, serta memunculkan makna denotatif dan konotatif pada cerita arjuna wiwaha dalam ornamen tersebut.
Komunikasi Musikal Dalam Seni Pertunjukan Bali: Studi Kasus Tari Barong Ket Indra Sadguna, I Gde Made; Suratni, Ni Wyn.
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.678 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.820

Abstract

Komunikasi dapat diartikan sebagai sebuah interaksi serta proses penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lainnya. Dalam sebuah komunikasi terdapat hal-hal yang ingin disampaikan terkait suatu berita tertentu. Secara umum terdapat dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi secara verbal serta komunikasi secara non-verbal. Dalam kehidupan seni pertunjukan di Bali, terdapat pula kedua jenis komunikasi tersebut. Komunikasi verbal dapat dijumpai pada jenis-jenis kesenian yang menggunakan dialog di dalam pertunjukannya. Bahasa yang sering digunakan di antaranya, Bahasa Bali, Bahasa Jawa Kuno, Bahasa Indonesia, bahkan terkadang terselip bahasa asing. Namun hal menarik yang dapat disimak adalah terdapat pula jenis-jenis kesenian yang berkomunikasi secara non-verbal. Penelitian ini difokuskan kepada proses komunikasi non-verbal khususnya komunikasi musikal yang terjadi dalam sebuah pertunjukan tari Barong Ket. Tarian ini merupakan salah satu ikon seni pertunjukan Bali dan sudah diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO. Di dalam penyajiannya, penari Barong mendominir pertunjukan dalam artian bahwa respons musik sangat tergantung pada koreografi yang ditarikan. Selain penari Barong, peran pemain kendang sangat sentral, sebab merupakan mediator antara penari dengan musisi lainnya. Dalam hal ini, pemain kendang memberikan respon sebagai akibat dari gerakan penari Barong yang kemudian diteruskan kepada musisi lainnya melalui komunikasi musikal yang dilakukan. Komunikasi musikal dalam hal ini diartikan sebagai sebuah kesepakatan tanda yang disampaikan oleh pemain kendang sehingga dapat dipahami oleh musisi lainnya sebagai penerima pesan. Jenis permainan kendang Barong memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi karena dalam permainannya menggunakan sistem kendang tunggal. Permainan kendang tunggal merupakan sebuah teknik yang mengedepankan keragaman vokabuler ritme yang dimiliki, serta kemampuan berimprovisasi. Kendang tunggal sangat fleksibel serta tidak memiliki pola yang baku. Penelitian ini difokuskan kepada dua hal pokok, yakni teknik permainan kendang tunggal dalam pertunjukan tari Barong, serta komunikasi musikal yang terjadi antara penari Barong, pemain kendang, serta musisi lainnya. Penelitian terkait komunikasi yang terjadi antara penari dengan musisi sangat jarang dilakukan sehingga merupakan hal yang menarik untuk diungkap secara lebih mendalam. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis data primer dan data sekunder. Pengumupulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan, wawancara, serta observasi partisipasi. Selanjutkan dilakukan reduksi, analisis data, serta penarikan kesimpulan. Hasilnya analisis data disajikan dengan menggabungkan analisis formal maupun informal.
Kajian Komik Kartun Panji Koming Di Tahun Politik Nuriarta, I Wayan; Wirawan, I Gusti Ngurah
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (894.697 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.821

Abstract

Kartun-kartun panji Koming yang hadir pada Koran Kompas Minggu saat tahun politik adalah sebuah kartun kritik. Kartun ini unik karena cara berceritanya menggunakan komik strip dengan narasi kisah di zaman Majapahit, namun selalu memiliki konteks kekinian. Secara visual Kartun Panji Koming sangat menarik untuk dibongkar karena cara berceritanya menggunakan gaya ungkap komik yang berarti adanya pemanfaatan panel-panel serta kombinasi kata dan gambar dalam menyampaikan pesan. Selanjutnya pesan yang dihadirkan melalui kombinasi gambar dan kata juga menarik untuk diungkap karena; pertama, kartun ini bukan saja dikenal kritis, melainkan juga keras. Kedua, bahwa seri kartun Panji Koming dimuat di Koran Kompas yang merupakan Koran dengan jumlah oplah yang besar, yang terutama memang beredar dikalangan kelas menengah yang diandaikan juga sebagai pembaca yang kritis. Berkaitan dengan hal tersebut, maka kartun Panji Koming sangat penting untuk dikaji terkait transisi panelnya serta pemanfaatan kata dalam panel untuk mengungkap makna. Kajian komik menggunakan teori komik McCloud dan penafsiran maknanya akan dibedah menggunakan teori semiotika Barthes tentang makna denotasi dan makna konotasi. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam bentuk kajian akademis terhadap komik kartun Panji Koming pada Koran Kompas. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif untuk mengumpulkan, menyaring dan menganalisis data. Objek penelitian ini difokuskan pada analisis pilihan momen, pilihan bingkai, pilihan citra, pilihan kata, pilihan alur serta makna denotasi dan makna konotasi. Objek penelitian tersebut didasarkan pada analisis teori komik yang dikembangkan oleh McCloud dan makna denotasi dan makna konotasi dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes.

Page 6 of 22 | Total Record : 219