cover
Contact Name
Agus Eka Aprianta
Contact Email
penerbitan@isi-dps.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
penerbitan@isi-dps.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Segara Widya: Jurnal Penelitian Seni
ISSN : 23547154     EISSN : 27988678     DOI : -
Core Subject : Art,
The journal presents as a medium to share knowledge and understanding art, culture, and design in the area of regional, national, and international levels. The journal accommodates articles from research, creation, and study of art, culture, and design without limiting authors from a variety of disciplinary/interdisciplinary approaches such as art criticism, art anthropology, history, aesthetics, sociology, art education, and other contextual approaches.
Articles 219 Documents
Estetika Visual Gamelan Gong Kebyar Lelengisan Di UPT. Pusat Dokumentasi Lata Mahosadhi Instut Seni Indonesia Denpasar Arya Putraka, Agus Ngurah
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.687 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.822

Abstract

Sesuai dengan visi misi ISI Denpasar yaitu sebagai “Pusat Unggulan Seni Budaya (Centre of Excellent) Berbasis Budaya Lokal Berwawasan Universal” Dengan dasar itulah ISI Denpasar mendirikan UPT. Pusat Dokumentasi Lata Mahosadhi ISI Denpasar pada tanggal 16 juni 1997, dimana pada UPT. Pusat Dokumentasi ISI Denpasar terdapat beragam koleksi perangkat keras seni. Gamelan merupakan instrument yang tidak terpisahkan dengan adat dan kebudayaan masyarakat pulau Bali. Salah satu gamelan yang dominan dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap gamelan di Bali ialah gamelan gong kebyar. Dari segi visual gamelan gong kebyar memiliki beragam tampilan, ada yang terdapat ukiran ornamen dengan warna emas (meprada) pada bagian pelawah ataupun terampa gamelan, juga terdapat gamelan gong kebyar yang tidak menggunakan ornamen sebagai hiasan pada plawah atau terampa, gamelan gong kebyar ini disebut sebagai gamelan gong kebyar lelengisan. Bila dilihat secara visual koleksi gong kebyar lelengisan yang dimiliki oleh UPT. Pusat Dokumentasi Lata Mahosadhi ISI Denpasar memiliki bentuk yang polos namun unik dan kelasik, sehingga penulis ingin meneliti gamelan lelengisan berdasarkan unsur estetika visual berdasarkan dari mana gamelan lelengisan tersebut berasal, serta kapan gamelan gong kebyar lelengisan ini dibuat. Adapun metode yang akan digunakan dalam proses penelitian ini ialah dengan metode pengumpulan data kualitatif, dengan pengumpulan data primer dan skunder, kemudian menganalisa kedua sumber data tersebut sehingga akan didapat suatu kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga pada akhirnya kesimpulan dari penelitian dapat digunakan sebagai refrensi ilmiah dan sebagai bahan ajar untuk kegiatan perkuliahan di Institut Seni Indonesia Denpasar.
Nilai Estetis Iklan Susu Formula Dancow di Media Televisi Dewi, Alit Kumala; Artayasa, I Nyoman
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (687.843 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.823

Abstract

Perusahaan yang menggunakan media televisi untuk mempromosikan produknya sangat beragam, salah satunya adalah PT Nestle Indonesia. Dancow merupakan salah satu produk susu formula andalannya. Dalam upaya menarik perhatian audiens, iklan televisi Dancow berusaha menampilkan konsep kreatif dan persuasif, konsep kreatif tersebut tentunya tidak lepas dari konstruksi estetika yang diciptakan untuk mempengaruhi target audiens. Pengiklan akan mengaplikasikan strategi kreatifnya untuk memberikan daya tarik tersendiri untuk mempengaruhi audiens, sehingga masing-masing iklan akan memiliki nilai estetis dengan kandungan makna berbeda. Begitupula iklan Dancow, tentunya memiliki nilai-nilai estetis yang terkandung dalam strukturnya yang terdiri dari unsur visual dan unsur audio, sehingga menjadikan produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Berdasarkan hal tersebut, maka fokus penelitian adalah untuk mendeskripsikan secara analitis nilai estetis iklan dancow di media televisi. Penelitian ini menerapkan metode penelitian deskripstif kualitatif, dengan melibatkan tiga sampel iklan televisi Dancow. Analisis nilai Estetis mengacu pada teori prinsip-prinsip dasar periklanan dari Frank F. Jefkins. Manfaat dari penelitian, untuk membuka wawasan dan pengetahuan dalam memahami nilai estetis iklan susu formula Dancow di media televisi. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa, nilai estetis yang terdapat pada iklan Dancow berkaitan dengan unsur visual dan unsur audio. Semua unsur menghasilkan hubungan yang saling mengikat sehingga menciptakan gambaran yang jelas, dan menghasilkan tema yang kuat, unsur- unsur dalam iklan tersebut terorganisasi, terseleksi, tertata sedemikian rupa berdasarkan kedelapan prinsip dasar periklanan.
Tari Rejang Gadung Di Desa Gadungan Kecamatan Slemadeg Timur Kabupaten Tabanan Arshiniwati, Ni Made; Sustiawati, Ni Luh; Suryatini, Ni Ketut
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 7 No 2 (2019): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.247 KB) | DOI: 10.31091/sw.v7i2.885

Abstract

Tari Rejang Gadung merupakan salah satu jenis tari rejang yang biasanya ditarikan setiap upacara agama (odalan) di pura-pura di Desa Gadungan, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Tari Rejang Gadung ditarikan secara bersama-sama oleh para wanita dewasa, remaja, dan anak-anak yang mau ngaturan ayah (berpartisipasi) menari. Para penari yang ada di belakang bergerak mengikuti penari paling depan yang tahu persis paileh (urutan gerak tarinya). Tidak ada pembatasan usia dan jumlah pemain, serta busana yang digunakan untuk tari tersebut adalah busana ke pura yang sopan. Permasalah yang ada, Mitra (Pengempon Pura Sindu) melihat bahwa belakangan ini tari Rejang Gadung mulai meredup akibat munculnya berbagai jenis tari khususnya tari rejang yang dapat disaksikan dengan mudah baik melalui youtube, televisi, maupun media elektronik lainnya. Masalah lain adalah penari yang menguasai tari dan diharapkan mampu memberikan contoh serta menari dengan mengambil posisi di depan kini semakin berkurang. Penyebab dari kurangnya kemampuan penari menarikan tari Rejang Gadung menurut Mitra karena kurangnya pembinaan atau pelatihan tentang teknik gerak dan koreografi yang tepat serta kurangnya media yang mendukung dalam mempelajari tari tersebut. Melihat permasalahan yang dihadapi Mitra, maka PKM ini bertujuan untuk memberikan solusi dengan memberikan pelatihan tari, tabuh, dan tata rias kepada warga pengempon Pura Sindu, sehingga eksistensi tari Rejang Gadung bisa dipertahankan. PKM ini juga menghasilkan video tari Rejang Gadung sebagai media pembelajaran atau pelatihan. Kegiatan PKM dilaksanakan melalui metode pemberdayaan dengan lima tahapan yaitu sosialisasi, koodinasi, pelatihan, pendampingan praktek lapangan, dan evaluasi. PKM ini dilakukan kurang lebih tiga bulan, pesertanya sekitar 50 orang terdiri dari penari anak-anak, remaja, dan dewasa, serta penabuh (pemain gamelan) dari berbagai tingkatan umur. Hasil PKM menunjukkan bahwa kemampuan penari Rejang Gadung dan kemampuan para penabuh terlihat semakin meningkat. Para penari sudah mampu menari tanpa diberikan contoh, penari sudah berani mengambil posisi di depan, para penabuh sudah mampu mengiringi tari Rejang Gadung. Melalui pelatihan ini para penari dan penabuh memperoleh pengalaman baik estetis, sosial, maupun kultural.
Strategi Desain Dari Visual Branding The 6Th International Seminar on Nusantara Heritage (ISoNH) 2017 Noorwatha, I Kadek Dwi; Wirawan, I Gusti Ngurah
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1610.75 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.720

Abstract

This research is a qualitative descriptive study that examines the process of visual branding conceptualization from the 2017 ISoNH Seminar, whose significance is cross-cultural with a multidisciplinary approach. The stage of visual branding conceptualization can be divided into the stages of formulating a brand strategy, the stage of creative execution and the creative implementation stage. The results of the study indicate that ISoNh 2017's branding is an attempt to formulate the meaning of 'archipelago' as a regional identity as part of the creative design strategy of branding of an international seminar.
Brand Identity Untuk Kampung Singkong Salatiga Sebagai Upaya Meningkatkan Kesadaran Merek Sari, Herlina Kumala; Pratiwi, Peni; Utami, Birmanti Setia
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (957.323 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.756

Abstract

Kampung Singkong adalah salah satu pusat kuliner khas di Salatiga yang berbahan baku singkong, diolah sedemikian rupa menjadi olahan pangan moderen dan berkelas berdiri pada tahun 2016. Perkembangan Kampung Singkong tersebut berdampak luas terhadap kegiatan perekonomian masyarakat didaerah Ledok, Argomulyo sehingga terbentuk suatu paguyuban UMKM didaerah tersebut. Melihat dari potensi yang ada sangat disayangkan Kampung Singkong Salatiga belum memiliki brand identity dan pengaplikasiannya yang dapat mempresentasikan Kampung Singkong. Hal ini menjadi kendala besar bagi beberapa pemilik toko karena sebagian besar dari mayarakat tidak mengetahui adanya Kampung Singkong Salatiga. Masyarakat lebih mengenali Singkong Keju D-9 saja. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirancanglah sebuah brand identity yang komunikatif untuk Kampung Singkong Salatiga. Brand identity dirancang guna menjelaskan citra Kampung Singkong dan juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran merek bagi wisatawan. Selain itu permasalahan lain yang dihadapi adalah minimnya grafis lingkungan, sehingga banyak wisatawan yang kesulitan menemukan Kampung Singkong atau tidak mengenali identitas Kampung Singkong. Hasil dari perancangan berupa logo sebagai identitas visual Kampung Singkong, media pengaplikasian logo seperti kartu nama, surat, amplop, karcis parkir dan perancangan graphic environment seperti sign system dan denah lokasi atau peta Kampung Singkong.
Proses Pembuatan Film Animasi 2D “Pedanda Baka” Sudi Anggara, I Gede Adi; Santosa, Hendra; Udayana, A.A Gde Bagus
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.266 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i1.923

Abstract

Dahulu, para orang tua sering bercerita tentang dongeng dan cerita rakyat daerah kepada anak-anaknya menjelang tidur. Namun kini, cerita rakyat yang merupakan salah satu seni tradisi lisan telah mengalami marginalisasi. Tak hanya dikarenakan dengan perubahan zaman dan hadirnya berbagai teknologi, tetapi juga karena tradisi mendongeng di lingkungan keluarga telah memudar. Sangat disayangkan bila kisah-kisah inspiratif dan penuh dengan pesan moral yang terkandung di dalamnya tidak tersampaikan ke masyarakat luas, terutama anak-anak. Di tengah pesatnya kemajuan teknologi informasi dan industri kreatif saat ini, film animasi 2D adalah salah satu media informatif yang efektif dalam menyajikan dan mentransfer kisah-kisah cerita rakyat kepada masyarakat luas, terutama anak-anak yang menyukai film kartun. Film animasi 2D “Pedanda Baka” merupakan film animasi yang sumber ceritanya berasal dari cerita rakyat daerah Bali. Dalam proses pembuatannya, film animasi 2D ini melalui beberapa tahapan yang terbilang kompleks. Pembuatan film animasi 2D “Pedanda Baka” ini menerapkan metode pembuatan film dengan melalui tiga tahapan yaitu tahap pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan teknik pengumpulan primer yaitu wawancara dengan Made Taro selaku budayawan dan pendongeng asal Bali, serta didukung dengan data sekunder yakni studi kepustakaan. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tahap pra-produksi dilalui dengan beberapa proses dimulai dari menentukan ide cerita, membuat perencanaan, membuat naskah(script), membuat desain visual, serta membuat storyboard. Tahap produksi meliputi persiapan bidang kerja, modelling karakter, rigging karakter, perekaman dubbing, proses animasi, serta render animasi. Sedangkan tahap pasca-produksi meliputi proses compositing, editing, test render dan render final.
Yowana Egar Suatu Kebahagiaan Remaja Trisna Nugraha, I Putu; Yudarta, I Gede; Muryana, I Ketut
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.466 KB)

Abstract

Seorang anak akan tumbuh menjadi seorang remaja yang mandiri dalam hal berbuat, emosional, maupun berprinsip, apa bila cara didik orang tuanya yang baik dalam lingkungan keluarga. Mandiri dalam tingkah laku yang diartikan bebas untuk bertindak atau berbuat, tanpa terlalu bergantung pada pertolongan orang lain. Kebebasan yang sering dituntut oleh sang remaja dikarenakan mereka tidak menyukai kekangan, rishi dengan pertanyaan yang mendetail, aturan-aturan yang berlebihan sehingga menyebabkan terbatasnya gerak dan waktu si remaja. Mereka merasa orang tua selalu mengawasi gerak-gerik mereka dan menentukan keputusan yang sering tidak disetujui oleh si remaja, hal tersebut sering menyebabkan pertengkaran antara orang tua dan si remaja. Rumusan konsep karya adalah sebuah ringkasan yang dapat diartikan sebagai suatu karya yang abstrak atau konkret. Di dalam karya Yowana egar penata merumuskan untuk membedahnya menjadi 3 topik pembahasan, yaitu 1) Bagaimana wujud karya Yowana Egar, 2) Bagaimana proses pembentukan karya Yowana Egar, dan 3) Bagaimana analisis estetik dari karya Yowana Egar. Media yang digunakan dalam garapan Yowana Egar adalah gamelan Gong Suling. Wujud karya ini terbagi menjadi empat bagian, yaitu pengawit, pengawak, bapang, dan pengecet. Dengan proses kreativitas menggunakan proses krativitas yang di kembangkan oleh Alma M. Hawkins dalam bukunya Creating Through Dance yang melalui tiga tahapan, yaitu eksplorasi, percobaan, dan pembentukan. Sedangkan dalam analisa estetis menggunakan kajian estetis Djelantik, dengan empat hal yang mendasar yang menimbulkan keindahan, yaitu kerumitan (complexsity), penonjolan (dominance), keutuhan (Unity), keseimbangan (Balance).
Manis Batu Sebuah Garapan Kreasi Baru Gamelan Semar Pagulingan Saih Pitu Suastika, I Putu Gede; Sudiana, I Nyoman; Sudhana, I Ketut
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 8 No 1 (2020): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1145.023 KB)

Abstract

Semboyan Bhineka Tunggal Ika adalah kutipan dari kekawin Sutasoma karangan Mpu Tantular. Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “Tunggal berarti satu, kata “Ika” berarti itu. Secara harfiah Bhineka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap adalah kesatuan. Bahwa diantara pusaparagam Bangsa Indonesia adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara kesatuan Republic Indonesia yang terdiri atas keanekaragaman budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, dan agama atau kepercayaan. Proses kreativitas garapan komposisi Manis Batu ini yang penata terapkan mengacu pada tiga tahapan dalam berkarya seni yaitu, tahap penjajagan (exploration), tahap penuangan (improvisation) dan tahapan pembentukan (forming). Tujuan merupakan sasaran dalam melaksanakan suatu kegiatan tertentu. Adapun skrip karya seni ini mempunyai tujuan untuk memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk menciptakan sebuah karya seni karawitan. Untuk menambah wawasan dan kemampuan penata dalam menggarap komposisi karawitan, khususnya tabuh kreasi. Untuk memperkaya perbendaharaan tabuh-tabuh kreasi yang ada pada gamelan semar pegulingan saih pitu.
Kajian Mitos Kartun Politik Koran Jawa Pos I Wayan Nuriarta; Ni Wayan Masyuni Sujayanthi
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.501 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i2.1174

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam bentuk kajian akademis terhadap kartun politik Koran Jawa Pos dan tujuan khususnya adalah untuk mendeskripsikan makna denotasi, makna konotasi dan mitos kartun politik Koran Jawa Pos Minggu pada rubrik sketsa. Penelitian ini menggunakan rancangan kualitatif. Segala hal yang berhubungan dengan kartun politik Koran Jawa Pos tahun 2019 akan dideskripsikan secara kualitatif. Langkah kualitatif yang dilakukan adalah mengumpulkan, menyaring dan menganalisis data untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, catatan-catatan yang berhubungan dengan makna. Sampel penelitiannya adalah kartun politik Koran Jawa Pos edisi 24 Februari dan 10 Maret 2019. Hasil penelitian menunjukan Mitos kartun politik Koran Jawa Pos adalah kesejahteraan rakyat. Secara skematis, makna tersebut dapat dilukiskan: form (gambar kartun politik Koran Jawa Pos), concept (hadirnya para politisi mendatangi pemilih untuk menyampaikan visi misi/ kehadiran sesungguhnya) dan signification (seluruh sistem tanda tentang kampanye para politisi dan kesejahteraan). Jika Barthes mendefinisikan mitos sebagai “a type of speech”, gambar kartun Koran Jawa Pos ini dapat disebut sebagai mitos dalam arti bahwa gambar kartun itu merupakan cara berbicara kesejahteraan masyarakat dalam kampanye politik para politisi.
Edukasi Covid-19 Melalui Program KKN ISI Denpasar Untuk Mewujudkan Karakter Anak Yang Sadar Kebersihan Di Desa Carangsari I Made Denny Chrisna Putra; Maria Regina Ayu Tri Wina Yuhari
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2020): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.013 KB) | DOI: 10.31091/sw.v8i2.1175

Abstract

Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk KKN Daring adalah suatu bentuk dukungan terhadap keputusan mentri pendidikan yang menyatakan bahwa proses belajar mengajar harus tetap berjalan dalam format daring atau Belajar dari Rumah. Kegiatan ini juga dilakukan untuk membantu masyarakat di Desa Carangsari lebih tanggap dan paham bahaya dari COVID-19, serta mampu menerapkan pola hidup bersih selama masa pandemi dan era normal baru. Kegiatan ini menerapkan metode kualitatif dimana sumber data diperoleh melalui wawancara terhadap informan yang kompeten. Sumber data yang diperoleh dari pengumpulan data primer dan skunder dianalisa sehingga menemukan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pada program KKN yang dilakukan di Desa Carangsari dilakukan edukasi yang menggunakan pendekatan berupa kegiatan mennghias masker, membuat poster yang berisikan informasi tentang COVID-19 dan protokol kesehatan, serta membuat rekaman bernyanyi dengan tema kebangsaan yang disisipkan pesan tentang bahaya CoVID-19. Seluruh program kerja berhasil dijalankan dengan dukungan penuh oleh masyarakat serta mendapat pengwalan ketat dari tim Satgas COVID-19 Desa Carangsari.

Page 7 of 22 | Total Record : 219