cover
Contact Name
Dias Pabyantara Swandita Mahayasa
Contact Email
dias.pabyantara@unsoed.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
juss@unsoed.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Jl. HR. Bunyamin 993 Grendeng, Purwokerto Utara Purwokerto 53122, Jawa Tengan Indonesia
Location
Kab. banyumas,
Jawa tengah
INDONESIA
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
ISSN : -     EISSN : 25810316     DOI : https://doi.org/10.20884/juss
Core Subject : Humanities, Social,
JuSS (Jurnal Sosial Soedirman) is published by the Faculty of Social and Political Sciences Universitas Jenderal Soedirman. The aim of this journal is to disseminate ideas on social and political issues at both national and global levels. JuSS covers a wide range of topics of social and political science, on the range of: Community Welfare, Civil society movements, Digital , society and disruption, Gender issues, family and marriages, Media, information & literacy, Tourism development, Sociocultural, anthropology, Politics & governance, International politics & security studies, radicalism and terrorism, Public policy and Citizenship & public management.
Articles 139 Documents
Resolusi Konflik Pembangunan New Yogyakarta International Airport di Temon Kulon Progo Catur Wulandari; Krisnaldo Triguswinri
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.641 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1450

Abstract

Conflict of the New Yogyakarta International Airport (NYIA) construction that appeared in KulonProgo Regency started in 2011 soon after the Indonesian government that represented by BUMN and Indian investor, GVK Power & Infrastructure, started the work. The problem was that the airport construction was done on a dense population villages and productive land field in Temon sub district of KulonProgo Regency. To build the NYIA, the construction was estimated would need 637 hectare of dense population land. Those included 6 villages that would be flattened. The long period of conflict was the effect of misunderstanding and unsmooth negotiation between the subject and the object of construction which were the government and the affected villagers. This conflict was getting worse as there were two sides among the villagers, pro and contra. These emerged vertical and horizontal conflict. Vertical conflict appeared between the villagers and the government. The contra side villagers assume that the government dispossesses their land field and their living space(socially and economically) for the NYIA. While the government argued that the establishment of NYIA was a national program that had been stated in RPJMN and would be implicated to the increasing quality of the surrounding community.
Strategi Pengembangan Masyarakat Desa Wringinputih Dalam Mewujudkan Ketahanan Pangan Indonesia Tahun 2021 Awieta Nirmala Kusumastuti; Leni Sriharmiati
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.402 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1451

Abstract

Dalam menghadapi berbagai tantangan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mantap, secara umum masih cukup tersedia berbagai potensi sumber daya (alam, SDM, budaya, teknologi dan finasial) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, berbagai strategi pengembangan sangat diperlukan terutama pengembangan masyarakat (comunity development) dimana masyarakat merupakan aktor utama pelaku pembangunan. Desa Wringinputihsebagai salah satu desa yang menghasilkan hasil pertanian unggulan dan produk pangan lokal oleh kelompok masyarakat melakukan pengelolaan dengan baik mulai dari penanaman, panen, pengolahan, serta pemasaran. Berdasarkan penelitian serta hasil analisis yang telah dilakukan, potensi tersebut dapat dikembangakan lebih lanjut dengan bebagai strategi sebagai berikut (1) penyuluhan berkelanjutan, (2) peningkatan hasil produksi tani dan penguatan modal masyarakat, (3) aspek promosi dalam pemasaran, serta (4) pemberian motivasi.
E-Monev Dalam Bingkai Reformasi Birokrasi Muhammad Ali Azhar
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.441 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1452

Abstract

Rumit dan berbelit-belit, lamban, mahal, dan melelahkan. Itulah kesan pertama yang terungkap ketika menyaksikan sistem pelaporan keuangan yang dilakukan oleh organisasi pemerintahan daerah (OPD) di Kabupaten Karangasem. Dari yang seharusnya dilakukan satu hari bisa dilakukan menjadi berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Untuk memperlancar proses pelaporan/pemantauan tersebut, maka dilakukan upaya Reformasi Birokrasi (RB) dengan mengembangkan sistem dan aplikasi berbasis online yang disebut dengan e-Monev. Tujuan dari penelitian ini pertama, ingin melihat apakah pelaksanaan e-monev keuangan Kabupaten Karangasem provinsi Bali sesuai dengan semangat Reformasi Birokrasi (RB) Kedua, sejauhmana pelaksanaan e-monev keuangan Kabupaten Karangasem memberi dampak positif pada reformasi birokrasi pada setiap OPD Kabupaten Karangasem. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara terstruktur yang dilakukan dengan beberapa key informan dari sejumlah OPD Kabupaten Karangasem serta menggunakan pengamatan dokumen dan observasi data di lapangan. Temuan penelitian menyatakan, bahwa e-monev keuangan Karangasem memberikan perubahan yang sangat signifikan terhadap kinerja birokrasi. E-monev memberikan kemudahkan bagi Pemerintah Kabupaten (Baplitbangda) untuk mengendalikan program dan kegiatan baik fisik maupun keuangan. E-monev mempermudah untuk memantau pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Dari yang dulu dilakukan secara manual dengan e-monev menjadi lebih cepat dilaksanakan dan hasilnya bisa kelihatan langsung secara real time.
Peran Pendamping Desa Dalam Model Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan Bambang Suswanto; Rili Windiasih; Adhi Iman Sulaiman; Sri Weningsih
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.236 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1528

Abstract

Rural development has becomes the key and foundation of regional and national development, so that the role of village facilitators was expected to accelerate the backwardness and prosperity of the community. The aims of the study tto analyze the role of village facilitators in a sustainable community empowerment model. The research used qualitative Participatory Rural Appraisal (PRA) methods, data were collected through direct observation, documentation analysis, and in-depth interviews. The informants by purposive determination, consisting of village facilitators, especially accompaniment scholars and professional assistants, cadres of village community empowerment, village government, activists and community leaders. Data analysis of PRA through triangulation, categorization and investigation. The research took place in the village of Pasuruhan, Binangun district, Cilacap Regency.. The result showed that the village facilitators are important and needed in addition to administrative and financial management of village development, as well as for the implementation of sustainable community empowerment, starting from planning, implementation, monitoring, evaluation, partnership and self-reliance. The village facilitators need coordination and cooperation to creat communication forums and team work to review the problems, potentials and prospects in rural development.
Pegiat Pekerja Migran Di Banyumas Dan Suami Buruh Migran Hendri Restuadhi; Arizal Mutakhir; Hariyadi Hariyadi; Jarot Santoso; Nalfaridas Baharuddin; Rahmad Santosa
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 2 No 2 (2018): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.591 KB) | DOI: 10.20884/juss.v2i2.1534

Abstract

Salah satu syarat menjadi pekerja migran bagi perempuan adalah adanya ijin dari suaminya. Hal itu menunjukkan, jika suami memberi ijin, suami seharusnya sadar akan segala konsekuensinya yaitu kesejahteraan dan tumbuh kembang anak-anaknya yang harus berjauhan dengan ibunya. Ia harus mampu menjadi pengasuh bagi anak-anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran pegiat dan organisasi pekerja migran dalam upayanya meningkatkan praktik parenting dan kesadaran suami pekerja migran tentang relasi gender dan seksualitas sehingga dapat meningkatkan kemampuannya untuk melaksanakan peran domestik-publik sekaligus. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif dengan pegiat pekerja migran di Banyumas sebagai sasaran penelitian dan suami pekerja migran yang saat penelitian istrinya masih bekerja di luar negeri dan mantan pekerja migran sebagai sasaran validasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program, kegiatan, dan aktivitas yang dilaksanakan oleh para pegiat pekerja migran dan organisasinya di Banyumas belum banyak menyentuh praktek parenting dan kesadaran suami pekerja migran akan relasi gender dan seksualitasnya. Selama ini, secara deterministik, pemisahan antara tugas di ranah domestik-publik telah menciptakan jarak relasi gender antara perempuan dengan laki-laki. Tugas domestik telah diidentikkan menjadi tanggung jawab perempuan sedangkan tugas publik adalah tanggung jawab laki-laki. Relasi gender yang terpisah semacam itu telah pula berdampak kepada seksualitas perempuan dan laki-laki.
Adaptasi Sosial Budaya Siswa Asal Papua Dwiana Pujiasih
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 1 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.675 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.1545

Abstract

ABSTRACT Senior High School 3 Purwokerto is one of high school in Purwokerto which is appointed by the government to hold ADEM program to facilitate student from Papua. The problem appears when the student from Papua has to move and leave their culture to join Javanese culture which is a huge diffrent compare to their culture. This will cost a not easy way to deal with their new culture in their new environment until their project completed. The process of adaptation is interested to be discussed. This research is aimed to find out the way how Papua’s student deal with their new environment during their project and they finish it in Senior High School 3 Purwokerto. This research is done by using qualitative method with the subject of research is Student of Senior High School 3 Purwokerto. The process of obtaining sample is done by doing observation deep interview. The result of the study show that all subject research were in trouble with social culture adaptation, however they keep overcoming those troubles by making various adaptation strategic.
Pengaruh Komunikasi dan Kelekatan Orang Tua - Remaja Terhadap Self Esteem Remaja Pada Keluarga Utuh Dan Tunggal Rachmawati Hadori; Dwi Hastuti; Herien Puspitawati
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 1 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.984 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.1926

Abstract

Adolescence is a period of transition from children to adults which self-esteem is important to be developed. Adolescence is considered as one of the main and dominant processes of social and psychological growth of personality. This study examines the influence of parents-adolescent communication and attachment on adolescents’ self-esteem in intact and single-parent families. The research was conducted in public and private high schools and vocational schools in the city of Bekasi, both those who have and do not have PIK-R. Respondents in this study were adolescents in SMA A, SMK A, SMA B and SMK B in the City of Bekasi. Taking school samples is done purposively. The population of this study was 687 people. Based on predetermined criteria, namely students of class X - XII with an age range of 14-19 years from selected schools in the city of Bekasi, then respondents selected from intact and single families then obtained the number of samples as many as 200 people who fit the criteria. Data processing is done by using descriptive analysis and inferential analysis (independent T-Test and multiple linear regression test). The results showed that family status had a significant positive effect on adolescent self esteem. Parent-teen communication has a significant positive effect on adolescent self esteem. Parent-adolescent attachment has a significant positive effect on adolescent self esteem. The implications of research, adolescents are expected to improve self esteem, especially in adolescents from a single family, for example, changing negative perceptions to positive (feeling yourself useless, worthless to be useful and valuable for others).
Relasi Kuasa Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Penguasa (Studi Kasus : Praktik Shadow State Gerakan Pemuda Ka’bah Khittah Yogyakarta dalam Pengelolaan Alun-Alun Utara) Alrdi Samsa
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 1 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.4 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.2022

Abstract

Studi ini akan memaparkan tentang fenomena shadow state di Yogyakarta. Hal tersebut akan ditelaah lebih dalam dengan melihat organisasi sayap partai PPP, yakni Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) dalam pengelolaan alun-alun utara di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, informan penelitian akan membantu dalam proses pengejawantahan hasil dan diskusi. Hasil penelitian ini menunjukan, pemerintah masih absen dalam penyediaan kesejahteraan bagi masyarakat. Pemerintah pun akan selalu membutuhkan organisasi kemasyarakatan yang nota-bene memiliki basis kekerasan untuk memuluskan setiap aktivitas pembangunan.
Kemampuan Guru Dalam Menyusun E-Modul Mata Pelajaran Sosiologi Slamet Triyono
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 2 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.639 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i2.2278

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami guru sosiologi di Kabupaten Cilacap dalam menyusun E-modul. Responden 36 guru sosiologi di Kabupaten Cilacap baik mengajar di sekolah negeri maupun swasta. Data diperoleh melalui angket dan wawancara serta observasi untuk melihat kondisi di lapangan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Keikutsertaan guru sosiologi di kabupaten Cilacap dalam pendidikan dan latihan dalam kategori sedang. 2. Kemampuan guru sosiologi dalam bidang teknologi informasi dalam kategori sedang. 3. Tidak semua guru sosiologi mengajar secara linier. 4. Beban mengajar guru dalam kategori sedang, namun masih ditambah tugas-tugas tambahan yang lain. 5. Perlunya penghargaan kepada guru-guru yang memiliki prestasi. Ketidakmampuan menyusun E-modul diakibatkan karena kemampuan-kemampuan yang dimiliki guru untuk menyusun E-modul tidak maksimal.
Budaya Politik Warga Krisnaldo Triguswinri
JUSS (Jurnal Sosial Soedirman) Vol 3 No 1 (2019): JUSS (Jurnal Sosial Soedirman)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial and Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.124 KB) | DOI: 10.20884/juss.v3i1.2299

Abstract

Penulis bertujuan menelusuri perubahan pola pemikiran warga Tegaldowo yang sedang berkonflik. Mengetahui bagaimana kondisi tersebut mampu mempengaruhi kesadaran warga menjadi politis atas lingkungan hidup. Kesadaran tersebut tentunya disebabkan atas timbulnya masalah ekologi sosial yang secara langsung bersentuhan dengan warga, dan kemudian mengakibatkan transformasi tipe budaya politik warga parokial menjadi partisipan. Selain itu, warga konflik cendrung menjadi militan atas keresahan dan keterancaman yang sedang mereka hadapi. Kecendrungan tersebut dibuktikan dengan beragam aktifitas politik akar rumput yang mereka lakukan untuk tetap mempertahankan ruang hidupnya, seperti: (1) rapat-rapat kecil terkait siasat penolakan (manajemen organisasi dan manajemen konflik hingga kajian strategis), (2) mempelajari taktik pengorganisasian massa untuk penyelesaian konflik, (3) membangun relasi solidaritas antar elemen, (4) memahami undang-undang atau peraturan terkait konflik, (5) sampai pada mempelajari hirarki penuntutan dan mekanisme prosedural kelembagaan.

Page 9 of 14 | Total Record : 139