cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
PENGARUH BERHENTINYA ANGKUTAN KOTA DI SEMBARANG TEMPAT TERHADAP ARUS DAN KAPASITAS (STUDI KASUS : JL. PIERE TENDEAN DEPAN MEGA TRADE CENTER MTC) Politon, Ronald R. M. W.; Jansen, Freddy; Lalamentik, Lucia G. J.
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh berhentinya angkutan kota/mikrolet di sembarang tempat terhadap arus dan kapasitas. Untuk itu penelitian dilakukan selama 6 hari, yaitu hari senin sampai dengan sabtu dari pukul 07.00 - 19.00 WITA. Penelitian dilakukan secara langsung dengan mengambil data-data volume lalu lintas, kecepatan kendaraan (kecepatan rata-rata ruang) dan hambatan samping (kendaraan masuk dan keluar parkir, kendaraan berhenti di sembarang tempat (mikrolet), pejalan kaki, penyebrang jalan dan kendaraan lambat). Data-data volume, kecepatan dan hambatan samping dibagi per 15 menit. Selanjutnya dilakukan pengolahan data yang dibagi dalam beberapa bagian yaitu volume lalu lintas, kecepatan dan kepadatan. Analisa kapasitas jalan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Sedangkan untuk pengaruh berhentinya kendaraan berhenti terhadap arus lalu lintas, kapasitas pada saat ada kendaraan berhenti dan kecepatan kendaraan menggunakan regresi tunggal. Dari hasil penelitian diperoleh di ruas jalan Piere Tendean volume lalu lintas yang tertinggi terjadi pada hari kamis, 01 maret 2018 pukul 17.00-18.00 dengan total arus sebesar 4450 smp/jam. Kapasitas ruas jalan Piere Tendean pada saat ada kendaraan berhenti sebesar 2787,04 smp/jam, sedangkan kapasitas pada saat tidak ada kendaraan berhenti sebesar 4162,15 smp/jam. Dapat disimpulkan bahwa kendaraan berhenti di sembarang tempat mempengaruhi arus lalu lintas sebesar 75,44 % sisanya 24,56 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan keluar masuk parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan, dan kendaraan lambat. Pengaruh kapasitas saat ada kendaraan berhenti terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 100 % yang terjadi pada hari rabu 28 februari 2018 dan kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat tidak berpengaruh terhadap kapasitas jalan Piere Tendean Manado. Sedangkan pengaruh kecepatan terhadap kendaraan berhenti (mikrolet) sebesar 78,3 % yang di ambil pada hari jumat, 02 maret 2018, sedangkan sisanya 21,7 % di pengaruhi oleh variabel yang lain yaitu kendaraan masuk keluar parkir, pejalan kaki, penyeberang jalan dan kendaraan lambat.
IMPLEMENTASI SENTRAL KOMUNIKASI TELEPON INTERNET BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNSRAT Najoan, Meicsy E. I.
TEKNO Vol 8, No 53 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi komunikasi suara di Universitas Sam Ratulangi saat ini masih terhubung dengan perusahaan jasa penyedia telepon yang sifatnya masih berbayar. Untuk itu, diperlukan sebuah teknologi baru yang bisa memanfaatkan jaringan komputer yang sudah ada di Universitas Sam Ratulangi agar komunikasi lokal antar warga Universitas Sam Ratulangi dapat terbentuk, tanpa terhubung dengan perusahaan lain sehingga tidakmembutuhkan biaya besar dalam pengoperasiannya. Teknologi yang dimaksud yaitu dengan membangun sebuah sentral komunikasi telepon yang ditempatkan di jaringan Universitas Sam Ratulangi. Dengan ini, selain dapat memanfaatkan teknologi jaringan komputer kampus secara optimal, juga bisa memberikan alternatif dalam berkomunikasi antar fakultas atau antar bagian kepada warga Universitas Sam Ratulangi.Kata kunci : Teknologi Komunikasi, Sentral Telepon, Jaringan Universitas Sam Ratulangi
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA BITUNG Takaendengan, Julio; Pandey, Sisca V.; Rompis, Semuel Y.R.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia adalah negara maritim dengan luas wilayah perairan lebih dari 3,5 juta km2. Pembangunan pelabuhan perikanan yang baik dapat menggali potensi sumber daya perikanan laut dan memicu perkembangan perekonomian nasional maupun lokal. Dengan semakin meningkatnya jumlah produksi dalam sektor perikanan perlu adanya pelayanan transportasi laut yang baik. Untuk menilai sejauh mana optimalnya kinerja operasional pelabuhan maka mengevaluasi kualitas kinerja operasional pelabuhan sesuai Standart Kinerja Operasional Pelabuhan yang berlaku sebagai salah satu upaya dalam peningkatan pelayanan transportasi laut di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung. Pengukuran pencapaian pelabuhan ini menggunakan metode perhitungan sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut nomor HK103/2/2/DJPL-17 tentang Pedoman Perhitungan Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waiting Time (WT) 0,25 jam, Postpone Time (PT) tidak ada, Approach Time (AT) 1 jam, Berthing Time (BT) 128 jam, Berth Working Time (BWT) 12 jam, Effective Time (ET) 10 jam, Not Operation Time (NOT) 114 jam, Idle Time (IT) 2 jam, Turn Round Time (TRT) 129,25 jam, ET/BT 7,81 %, Ton/Gang/Hour 0,42, T/G/H, Ton/Ship/Hour 0.137 T/S/H, Berth Occupancy Ratio (BOR) 69,42 %, Berth Throughput (BTP) 4,67 Ton/meter2, Yard Occupancy Ratio (YOR) 8,34 %, dan Yard Throughput (YTP) 2,502 ton/m2. Hasil ini kemudian dibandingkan dengan Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan menurut Keputusan Dirjen Perhubungan Laut Nomor UM.002/38/18/DJPL-11 tanggal 15 Desember 2011 dan dapat disimpulkan bahwa Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung pada tahun 2018 untuk pelayanan utilisasi fasilitas sudah memenuhi Standar Kinerja Operasional Pelabuhan, sedangkan untuk indikator pelayanan kapal dan pelayanan bongkar muat dinilai masih kurang baik sehingga perlu dioptimalkan lagi tingkat efektifitas pemakaian waktu bertambat dan aktifitas bongkar muat di pelabuhan.
PENGENDALIAN BIAYA DENGAN METODE ANALISIS INDEKS PADA PROYEK PEMBANGUNAN (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH SMP/SMA ST. THEDORUS KOTAMOBAGU-SULUT) Mawuntu, Mimie Marcelina Mona; Walangitan, Deane R. O.; Sibi, Mochtar
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemborosan  dan penyimpangan  biaya  masih sering terjadi di dalam  pelaksanaan  suatu proyek. Banyak terdapat kasus dimana fakta biaya lebih besar dari fakta prestasi. Dengan demikian proyek tersebut mengalami kerugian. Pemborosan dan penyimpangan biaya tersebut terjadi karena sistem perencanaan dan pengendalian biaya tidak diterapkan sepenuhnya. Pengendalian proyek bertujuan untuk mengendalikan proses pelaksanaan proyek sejak awal dimulainya pembangunan hingga selesainya proyek terlaksanakan sesuai waktu, mutu dan biayanya yang telah direncanakan. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan biaya maka diperlukan pengendalian biaya yang efektif dan berdaya guna. Penerapan metode analisis indeks digunakan sebagai alat kendali untuk pengendalian biaya dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Tolak ukur atau acuan pengukuran analisis indeks adalah Rencana Anggaran Biaya (RAB). Studi kasus untuk penerapannya dilakukan pada Pembangunan Gedung Sekolah SMP/SMA ST.THEODORUS Kotamobagu-SULUT. Hasil yang diperoleh dari penggunaan metode Analisis Indeks, secara keseluruhan Pada pelaksanaan  pekerjaan. Total biaya yang direncanakan sampai pada minggu ke-36 sebesar Rp. 214.611.425,- dan total biaya dari tiap pekerjaan yang terlaksana sampai minggu ke-36 sebesar Rp. 214.870.218,-Terjadi pemborosan sebesar Rp. 258.793,- Kata kunci : proyek, baya, analisis indeks
STUDI IMPLEMENTASI VOIP BERBASIS SIP JARINGAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Najoan, Meicsy E. I.
TEKNO Vol 8, No 52 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Voice Over Internet Protocol (VoIP) adalah salah satu contoh perkembangan teknologi komunikasi daninformasi saat ini. Teknologi VoIP sangat menguntungkan karena menggunakan jaringan berbasis IP yang sudahmemiliki jaringan kuat di dunia sehingga biaya untuk melakukan panggilan jauh lebih efisien daripada menggunakantelepon analog. Dengan memanfaatkan jaringan komputer yang sudah ada memungkinkan teknologi VoIP dapatdiimplementasikan di Universitas Sam Ratulangi Namun yang menjadi masalah dalam penggunaan teknologi iniadalah banyaknya persepsi yang menyatakan bahwa kualitas suara pada percakapan VoIP masih tergolong buruk. Halini banyak disebabkan oleh penggunaan codec yang tidak sesuai dengan kapasitas jaringan dan masalah pada jaringanIP yang digunakan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya delay, jitter, dan packet loss .Oleh karena itu perludilakukan analisis sebelum teknologi ini dijalankan.Dengan alasan di atas penulis melakukan analisis dari segi teknis mulai dari monitoring keadaan jaringan,kualitas sambungan/suara yang dipengaruhi oleh beberapa parameter penting yang mempengaruhi QoS (Quality ofService), serta performansi codec yang digunakan. Adapun codec yang diuji adalah codec GSM, iLBC, G.729, danG.711. Dari hasil penelitian secara umum, parameter-parameter yang mempengaruhi kualitas sambungan/suaraseperti delay, jitter dan packet loss tergolong baik untuk dijalankan di jaringan kampus Unsrat. Adapun alternatif jeniscodec yang baik digunakan yaitu G.711 karena memiliki performansi yang lebih dibanding jenis codec yang lain. Darihasil penelitian ini mengindikasikan Universitas Sam Ratulangi layak untuk mengimplementasikan teknologi ini.Kata kunci : VoIP, Codec, QoS
ANALISIS KESTABILAN LERENG METODE BISHOP/TRIANGLE (STUDI KASUS : KAWASAN MANADO BYPASS) Palebangan, Rony
TEKNO Vol 15, No 68 (2017): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis kestabilan lereng dengan menggunakan metode Bishop simplified dan Bishop/triangle untuk mencari nilai faktor keamanan dari lereng tersebut dengan menggunakan program SLIDE 6.0 dan program MARTES. Data yang digunakan merupakan hasil pengujian geser langsung yang sudah pernah dilakukan di lokasi. Hasil dari perhitungan didapatkan bahwa kondisi lereng yang berada di Manado Bypass, tepatnya di bawah patung Yesus Memberkati, berada dalam kondisi kritis yaitu, FK = 0,986 untuk metode Bishop simplified dan FK = 1.007 untuk metode Bishop/triangle. Kondisi tersebut sangat rentan terjadi kelongsoran jika nilai Ru = >0. Faktor ?faktor seperti sudut kemiringan, jumlah anak tangga, dan parameter geser merupakan faktor kunci dari nilai FK yang didapat. Kenaikan nilai FK terjadi pada grafik FK vs ? seiring dengan diturunkannya nilai ?. Dari grafik FK vs Ru terjadi penurunan mengikuti persamaan FK = -1.6194Ru + 1.0442 seiring dengan ditambahkannya nilai Ru. Dari grafik FK vs Ns, terjadi kenaikan nilai FK dengan ditambahkannya jumlah anak tangga menjadi 2 buah, Namun, terjadi penurunan FK seiring ditambahkannya anak tangga >2 buah. Dari grafik FK vs ?, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai ?, mengikuti persamaan FK (63) = 0.0278? - 0.0254 untuk variasi ? = 63°, FK (50) = 0.0278? - 0.0254 untuk variasi ? = 50, dan FK (42) = 0.0325? - 0.0078 untuk variasi ? = 42. Dari grafik FK vs c, terjadi penurunan dengan dikuranginya nilai c, mengikuti persamaan FK (42)= 0.0401c + 1.0933 untuk variasi ? = 63°, FK (50)= 0.0289c + 0.9459 untuk ? = 50, dan FK (42) = 0.0178c + 0.9742 untuk  variasi ? = 42. Kata kunci : Bishop/triangle, modified Bishop, simplified Bishop
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK SAMPLING PADA PEKERJAAN KOLOM DAN BALOK MEGA TRADE CENTER MANADO Walangitan, Ronny
TEKNO Vol 10, No 57 (2012): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu unsur utama dalam menentukan keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, tapi sering kali penggunaan tenaga kerja yang tidak efektif. Untuk itu pihak majemen harus dapat mengetahui cara-cara untuk mengukur produktivitas tenaga kerja sebelum melakukan upaya peningkatan produktivitas tenaga kerja.Pengukuran produktivitas tenaga kerja dilakukan terhadap pekerjaan bekisting dan tulangan pada kolom dan balok, dengan mengambil data dilapangan secara acak. Adapun tahapan-tahapan perhitungan yang dilakukan dalam pelaksanaan metode work sampling yaitu : menentukan persentase data produktif, pengujian keseragaman data, menentukan jumlah pengamatan yang diperlukan, menentukan alokasi pemanfaatan waktu dari masing-masing elemen pekerjaan, menentukan interval alokasi pemanfaatan waktu dari setiap elemen pekerjaan dan menghitung waktu baku pekerjaan. Besarnya produktivitasdari tenaga kerja dapat dilihat dari hasil perhitungan waktu baku. Waktu baku adalah waktu yang diselesaikan oleh tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaanya pada kondisi standar. Hasil analisa work sampling menunjukkan besarnya waktu baku untuk pekerjan bekisting pada kolom dan balok adalah 12,697 menit/m2 dan 22,569 menit/m2. Sedangkan untuk pekerjaan tulangan waktu bakunya adalah 0,624 menit/kg untuk kolom dan pada pekerjaan tulangan balok adalah 0,697menit/kg.Kata kunci : produktifitas, tenaga kerja, work sampling
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG KANTOR BADAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROVINSI PAPUA BARAT Tuyuwale, Chandra Yandhi; Arsjad, Tisano Tj.; Sibi, Mochtar
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pelaksanaan proyek suatu proyek konstruksi, pengendalian merupakan salah satu satu fungsi pokok dalam mewujudkan keberhasilan suatu proyek. Pengontrolan dan pengawasan persediaan bahan adalah hal terpenting dari sebuah pelaksanaan proyek konstruksi, karena masih saja dalam suatu proyek masih kurangnya pengawasan penggunaan persediaan bahan yang ada digudang sehingga menyebabkan oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan kecurangan ataupun pemborosan material, oleh karena itu dibuthkan sistem informasi manajemen persediaan bahan dalam pengawasan penggunaan bahan yang ada digudang dan stock persediaan bahan digudang. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi selalu diawali dengan proses perencanaan agar proses ini berjalan dengan baik maka ditentukan terlebih dahulu sasaran utamanya perencanaan mencakup penentuan berbagai cara yang memungkinkan kemudian menentukan salah satu cara yang tepat dengan mempertimbangkan semua kendala yang mungkin ditimbulkan. Penggunaan sistem informasi manajemen persediaan bahan dibutuhkan sehingga kontraktor dapat melakukan pengawasan sehingga masalah kecurangan dan pemborosan persediaan bahan dapat dicegah. Dilihat dari penggunaan bahan ternyata realisasi volume bahan yang digunakan kurang dari volume bahan yang direncanakan, dan ini adalah salah satu indikasi yang bisa menunjukkan bahwa tidak adanya pemborosan atau kecurangan dalam penggunaan bahan pada pelaksanaan konstruksi tersebut. Bila dalam suatu kegiatan konstruksi, realisasi jumlah bahan lebih besar dari jumlah bahan yang direncanakan, maka dapat dipastikan (bila tidak terjadi fore majeur) bahwa itu adalah satu indikasi adanya pemborosan atau kecurangan yang dilakukan oleh oknum interen/pekerja kontraktor yang dapat merugikan kontraktor.
PENGARUH DERAJAT KEJENUHAN TERHADAP KUAT GESER TANAH (STUDI KASUS : DI SEKITAR JALAN RAYA MANADO-TOMOHON) Wambes, Muhlis; Monintja, Saartje; Manoppo, Fabian J.
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah merupakan material yang berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil disamping itu tanah berfungsi sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Tanah secara umum terdiri dari tiga unsur yaitu butiran tanahnya sendiri serta air dan udara. Kekuatan tanah untuk memikul beban sangatlah menunjang dalam kestabilan suatu struktur bangunan dimana tanah sebagai dasar perkuatan dari struktur bangunan harus memiliki kapasitas dukung dan kuat geser yang tinggi. Penambahan kadar air tanah dapat mengakibatkan perubahan sifat fisik tanah seperti derajat kejenuhan dan kuat geser tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai kuat geser dari tanah dengan dipengaruhi derajat kejenuhan yang ada di area jalan Manado-Tomohon. Percobaan ini dilakukan dengan cara mencampurkan tanah asli dengan kadar air yang bervariasi sehingga mendapatkan nilai derajat kejenuhan yang berbeda. Alat konsolidasi digunakan untuk mendapatkan angka pori, indeks pemampatan (Cc) dan koefisien konsolidasi (Cv). Dengan campuran tanah yang sama dilakukan pengujian  alat triaksial pada kondisi Unconsolidasi Undrained (UU) untuk mendapatkan parameter geser tanah yaitu kohesi ( c ) dan sudut geser dalam ( Ø ). Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kadar air semakin tinggi maka nilai angka pori semakin tinggi. Angka pori tertinggi pada kadar air 57.8% dengan nilai angka pori 1.55 dan terendah pada kadar air 33.8% dengan nilai angka pori 1.1271. Semakin tinggi kadar air maka semakin tinggi derajat kejunuhan, Nilai derajat kejenuhan tertinggi yaitu 99.97% dengan kadar air 57.8%  dan terendah pada nilai 75.24% dengan kadar air 37.8%. Hubungan indeks pemampatan (Cc) terhadap derajat kejenuhan (Sr) pada tanah disekitar jalan Manado-Tomohon yang remolded didapatkan persamaan Cc = -0.002Sr + 0.315.Sedangkan terhadap kadar air Cc = 0.001?+0.202. Hubungan koefisien konsolidassi (Cv) terhadap derajat kejenuhan (Sr) pada tanah disekitar jalan Manado-Tomohon yang remolded didapatkan persamaan Cv = -0.001Sr + 0.248 dan kadar air Cv = -0.001? + 0.202. Semakin tinggi angka pori maka semakin rendah nilai kuat geser tanah dan sebaliknya semakin rendah angka pori maka semakin tinggi nilai kuat geser tanah. Nilai derajat kejenuhan semakin tinggi maka nilai kuat geser semakin rendah. Kuat geser tanah terbesar yaitu 8.380 t/m2 diberikan oleh tanah dengan derajat kejenuhan 75.53% atau kadar air 33.8 % , sedangkan nilai kuat geser terendah yaitu 1.016 t/m2 diberikan oleh tanah dengan derajat kejenuhan 99.86% atau kadar air 53.8%. Kata kunci : Derajat Kejenuhan, Kadar air, Kuat Geser Tanah, Indeks Pemampatan, Koefisien Konsolidasi
ANALISIS PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO) Sanaky, Amanda T.; Tjakra, Jermias; Dundu, A. K. T.
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biaya dan waktu merupakan bagian terpenting dari pelaksanaan suatu proyek konstruksi, untuk itu sangat diperhitungkn setiap kendala yang dapat terjadi. Salah satu kendala yang terjadi disini adalah penggunaan sumber daya tenaga kerja yang mengalami kelebihan beban. Beban kerja yang naik turun atau berfluktuasi ini dapat menghambat kemajuan proyek di kemudian hari. Untuk itu dibutuhkan suatu usaha yang dapat meminimumkan fluktuasi yang terjadi yaitu dengan melakukan perataan jam kerja pada pekerja sehingga dalam pengalokasiannya diperoleh solusi tenaga kerja yang lebih efektif & efisien dengan menggunakan program Microsoft Project 2010. Sekalipun sebuah proyek telah membuat penjadualan yang baik, namun seringkali dijumpai suatu keadaan dimana terjadi pembebanan berlebih pada tenaga kerja yang ada. Pembebanan lebih ini akan menyebabkan melesetnya penyelesaian tugas (mundur). Beberapa cara untuk mengatasi pembebanan berlebih diantaranya dengan melakukan perataandengancara Trial and Error. Hasil aplikasi program MS Project 2010 pada proyek pembangunanPersekolahan EbenhaizerTeling Manado, menunjukan banyak pekerja mengalami kelebihan beban yang tidak merata. Untuk itu dilakukan usaha perataan (leveling) dengan cara Trial and Error dari MS Project 2010, agar dapat meminimumkan fluktuasi tersebut. Dimana overllocated tertinggi pada proyek sebanyak 8 jam dapat diminimumkan menjadi 2 jam, dan hasil durasi proyek 173 kerja yang berarti proyek dapat diselesaikan tepat sesuai rencana awal. Biaya yang dihasilkan Rp 4.928.603.664. Berdasarkan hasil perataan dari cara Trial and Error maka perataan dengan cara ini dipilih sebagai solusi yang tepat karena memberikan hasil yang lebih efektif dan efisien. Sebab perataan dengan cara ini tidak menyebabkan umur proyek bertambah dan perataan berhasil dilakukan dimana fluktuasi jam kerja dapat diminimumkan dari keadaan sebelumnya, serta biaya tidak mengalami perubahan. Kata kunci : perataan,fluktuasi, trial and error, microsoft project 2010.

Page 4 of 86 | Total Record : 860