cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
KARAKTERISTIK PARAMETER HIDROLIS ALIRAN MELALUI AMBANG PADA SALURAN TERBUKA Binilang, Alex
TEKNO Vol 8, No 53 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perencanaan bangunan air seperti bendungan, saluran irigasi, dan bangunan air lainnya memerlukan gambaran tentang suatu fenomena hidrolis aliran yang melewati bangunan-bangunan tersebut. Setiap kondisi aliran baik sebelum, sedang, dan sesuadah melewati bangunan masing-masing memiliki karakteristik/kecenderungan tersendiri. Ketidak jelasan pemahaman profil aliran dan hubungan antara masing-masing karakteristik, merupakan permasalahan yang dapat menimbulkan kesalahan dalam perencanaan.Dari hasil percobaan telah diperoleh suatu gambaran tentang karakteristik perubahan energi akibat adanya suatu gangguan pada aliran, dalam hal ini adanya pembendungan. Fenomena hubungan antara kedalaman aliran udik di atas ambang (He1) dengan debit aliran (Q) menyatakan bahwa semakin besar debit aliran maka akan semakin besar kedalaman He1Sedangkan untuk kepentingan perencanaan diketahui bahwa pada nilai He1 +/- 4 cm akan dapat diperoleh suatu nilai koefisien debit C sebesar +/- 1,1 sesuai tinggi muka air yang dikehendaki.Perubahan kondisi aliran dari loncat I ke II, maka kedalaman air sebelah hilir ambang Y2 tidak memberikan perubahan kepada kedalaman air sebelah udik Y1. Perubahan kedalaman sebelah udik yang relatif kecil terjadi pada kondisi peralihan untuk ambang lebar dan ambang tajam. Sedangkan pada kondisi Tenggelam I dan II perubahan kedalaman Y1 relatif besar dibandingkan dengan kondisi peralihan.
Modulus Elastisitas Beton Geopolymer Pada Perawatan Temperatur Ruangan Tampi, Jeanicha Christiani; Wallah, Steenie E.; Manalip, Hieryco
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton geopolymer merupakan beton ramah lingkungan yang di buat tanpa menggunakan semen dan sebagai gantinya digunakan fly ash yang merupakan limbah hasil pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Dari segi perawatan beton geopolymer membutuhkan temperatur relative tinggi untuk mempercepat proses polimerisasi. Melihat kondisi dari sifat mekanik beton geopolymer pada suhu ruangan lambat untuk mencapai kekuatannya maka ada kebutuhan menambahkan bahan seperti semen untuk meningkatkan reaksi polimerisasi, dalam hal ini jika beton geopolymer mencapai kekuatan yang sama pada suhu ruangan dan suhu tinggi maka produksi semen akan berkurang dan pemanfaatan fly ash akan meningkat. Pada penelitian ini dilakukan pengujian modulus elastisitas beton geopolymer dan dilakukan perawatan menggunakan temperatur ruangan, dan akan dilakukan penambahan semen sebesar 2.5%, 5%, 7.5%, dan 10% dari berat fly ash. Dari hasil laboratorium, diperoleh nilai modulus elastisitas beton geopolymer meningkat pada setiap bertambahnya presentase semen. Nilai modulus elastisitas tertinggi didapat pada umur 28 hari dengan variasi penambahan semen 10% dari berat fly ash.
ANALISIS BUCKLING PADA STRUKTUR FRAME 2-DIMENSI Tamboto, Wenny J.
TEKNO Vol 9, No 56 (2011): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisis buckling dapat dilakukan dengan cara eksak dan cara pendekatan (numerik). Dalam analisis buckling secara eksakkita dapat merumuskan dan menyelesaikan masalah berdasarkan analisis matematik yang eksak menyangkut penyelesaianpersamaan diferensial dengan memenuhi syarat batas (boundary condition).Kata kunci : buckling, frame 2-dimensi
Analisis Transformasi Gelombang Di Pantai Matani Satu Minahasa Selatan Tawas, Hansje J.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mundurnya garis pantai pada Pantai Matani Satu akibat gelombang yang mengancam pemukiman warga dan infrastruktur jalan yang berada di pesisir pantai sehingga diperlukan suatu informasi atau pengetahuan mengenai karakteristik gelombang yang dapat digunakan untuk penanganan mundurnya garis Pantai Matani Satu lebih lanjut. Data angin yang ada adalah hasil pengukuran yang dilakukan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika Winangun Manado, berupa data kecepatan angin maksimum dan arahnya. Dari data kecepatan angin ini kemudian diolah dengan mempergunakan persamaan-persamaan yang ada sehingga dapat diprediksi berapa besar tinggi gelombang yang terjadi di laut dalam. Berdasarkan analisa transformasi gelombang terhadap pantai Matani Satu dengan menggunakan data angin 10 tahun  diperoleh Tinggi Gelombang Pecah Maksimum 1.8003 m, Gelombang Pecah pada Kedalaman 1.106 m pada jarak 49m dari garis pantai. Kata kunci : transformasi, gelombang pecah, pantai Matani Satu
RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PERKOTAAN MONIAGA, INGERID LIDIA
TEKNO Vol 8, No 54 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurunnya kuantitas dan kualitas ruang terbuka publik yang ada di perkotaan, berupa ruang terbuka hijau (RTH)telah mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan perkotaan seperti sering terjadi banjir di perkotaan, tingginyapolusi udara, dan meningkatnya kerawanan sosial, menurunnya produktivitas masyarakat akibat stress karenaterbatasnya ruang publik yang tersedia untuk interaksi sosial. Dalam upaya mewujudkan ruang yang nyaman,produktif dan berkelanjutan, maka sudah saatnya diberikan perhatian yang cukup terhadap keberadaan ruang publik,khususnya RTH. Salah satu upaya pemecahan yang perlu dilakukan adalah melakukan penataan RTH Perkotaan diberbagai lokasi yang telah ditetapkan peruntukannya seperti kawasan konservasi, zona industri, permukiman, kawasanwisata, jalur hijau, sempadan sungai, pantai dan sebagainya.Kata kunci : RTH, ruang publik, perkotaan.
Analisis Tinggi Muka Air Dan Debit Banjir Sungai Nimanga Di Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan Tumober, Ruth Rebeca
TEKNO Vol 16, No 69 (2018): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Nimanga adalah sungai yang melintasi Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan dan menjadi sumber air yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Sungai ini sudah sering meluap dan membanjiri kawasan yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan pemukiman masyarakat sehinggah diperlukan upaya pengendalian banjir. Oleh karena itu dibutuhkan analisis untuk mengetahui besar debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari 2 pos hujan, yaitu MRG Ranowangko-Taratara dan MRG Pentu-Pinaling dengan periode pencatatan tahun 2006 s/d tahun 2016. Analisis curah hujan rencana dihitung dengan menggunakan metode Log Person III. Perhitungan debit banjir menggunakan program komputer HEC-HMS dan untuk perhitungan tinggi muka menggunakan program komputer HEC-RAS. Selain penampang sungai pada sta 0 + 0 sampai 0 + 200 pada kala ulang 2 tahun, kala ulang 10 tahun dan 25 tahun maka penampang sungai sta 0 + 50 sampai sta 0 +200 tidak dapat menampung debit banjir dengan kala ulang 50 tahun, dan 100 tahun
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) RUMAH REAL ESTATE DITINJAU DENGAN KONSEP TIME VALUE OF MONEY Walangitan, Ronny
TEKNO Vol 10, No 57 (2012): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya dalam membangun rumah pada bisnis real estate, terdapat pinjaman (loan) dari bank atau pihak ketiga yang memberikan tambahan modal buat developer yang tentunya akan dikembalikan dan dikenakan bunga dalam jangka waktu tertentu. Besar pinjaman (loan) yang dikenakan bunga tersebut secara langsung akan mempengaruhi nilai jual rumah tersebut terhadap periode waktu tertentu. Juga tidak dapat dipungkiri bahwa selama masa investasi, terjadi juga inflasi yangmenyebabkan menurunnya nilai uang terhadap waktu. Sehingga perlu diketahui pengaruh bunga pinjaman bank serta kombinasi bunga pinjaman bank dan inflasi. Dalam penelitian ini, bunga pinjaman bank sebesar 13,25% per tahun dan inflasi 10% per tahun. Untuk mengetahui harga jual 1 unit rumah perlu dihitung total biaya yang diperlukan. Kemudian biaya-biaya yang didapatkan selanjutnya dibagi rata ke jumlah unit rumah yang akan dijual. Dengan demikian didapatkan HargaPokok Penjualan (HPP) yang merupakan dasar penentu harga jual rumah agar didapatkan keuntungan yang sesuai dengan perencanaan yang ada. Melalui perhitungan didapatkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang dipengaruhi oleh bunga pinjaman masa investasi 1 tahun (Rp 403.918.943,91), 2 tahun (Rp 454.589.663,75), 3 tahun (Rp 511.706.002,60), 4 tahun (Rp 576.127.138,12), 5 tahun (Rp 648.829.148,59). Juga Harga Pokok Penjualan (HPP) yang dipengaruhi oleh kombinasi bunga pinjaman dan tingkat inflasi masa investasi 1 tahun (Rp 437.699.653,63), 2 tahun (Rp 536.856.461,23), 3 tahun (Rp660.535.287,19), 4 tahun (Rp 815.105.987,20), 5 tahun (Rp 1.008.629.324,60). Seperti tertera diatas, nilai Harga Pokok Penjualan yang dipengaruhi oleh bunga pinjaman lebih kecil dari Harga Pokok Penjualan yang dipengaruhi oleh kombinasi bunga pinjaman dan inflasi. Sehingga dalam penentuan harga jual rumah harus memperhatikan Harga Pokok Penjualan yang ada agar tidak mengalami kerugian dalam bisnis real estate.Kata kunci : investasi, bunga pinjaman, inflasi, harga pokok penjualan
Analisa Kapasitas Landasan Pacu Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo Rares, Jonalisa A. M.; Pandey, Sisca V.; Rumayar, Audie L. E.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Gorontalo adalah Provinsi yang berkembang pesat pada sektor ekonomi. Salah satu perkembangan yang ada yakni pembangunan Bandar Udara Djalaluddin. untuk kelancaran transportasi udara di Provinsi Gorontalo maka Bandar Udara Djalaluddin perlu ditinjau pelayanannya. Evaluasi komponen lapangan terbang sangatlah diperlukan, maka untuk mencapai efektifnya suatu bandar udara sehingga kapasitas dapat di pakai sebagai salah satu penunjangnya. Kepadatan/kemacetan dapat terjadi bila permintaan mendekati kapasitas untuk suatu jangka waktu tertentu. Untuk itu perlu mengamati variabel seperti: Konfigurasi landas pacu, jenis pesawat, komposisi pesawat, exit taxiway, keadaan tersibuk, kondisi cuaca, dan frekuensi penerbangan. Data-data arus lalu lintas udara dianalisa dengan menggunakan metode forecasting (Ramalan), dengan menggunakan trend linier, trend logaritma, trend Exponensial. Sehingga untuk mendapatkan perkiraan lalu lintas dimasa yang akan mendatang, yang meliputi arus penumpang, bagasi dan barang serta merupakan variabel untuk mengetahui tahun puncak dan tahun pengembangan yang akan terjadi. Dan dari hasil perhitungan yang ada, diperoleh kapasitas puncak untuk kondisi VFR 67 operasi/jam dan untuk kondisi IFR 56 operasi/jam yang terjadi pada tahun 2029 (Kondisi IFR) atau tahun 2031 (Kondisi VFR). Sedangkan kapasitas praktis landas pacu 58 operasi/jam untuk kondisi VFR dan 38 operasi/jam untuk kondisi IFR, sehingga untuk mengantisipasi keadaan tersebut maka Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo akan dikembangkan pada tahun 2027 (kondisi IFR) atau 2030 (Kondisi VFR).
Pengaruh Variasi Nilai Index Plastisitas Dari Agregat Halus Terhadap Daya Dukung Lapis Pondasi Agregat Kelas-A Runtuwene, Adelina A. R.; Kaseke, Oscar H.; Jansen, Freddy
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Spesifikasi Umum Kementerian Pekerjaan UmumTahun 2010 Lapis Pondasi Agregat kelas-A harus memiliki nilai CBR minimum 90 % dan nilai index palstisitas (PI) diantara 0% hingga 6%. Dalam pelaksanaan di lapangan, Lapis Pondasi Agregat kelas–A kemungkinan  terjadi fluktuasi terhadap nilai Index Plastisitas ( PI) oleh beberapa sebab, seperti tercampurnya Lapis Pondasi Agregat kelas–A dengan material tanah yang memiliki nilai indeks plastisitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hubungan nilai index plastisitas terhadap nilai index plastisitas. Penelitian ini menggunakan material sirtu yang berasal dari desa Lilang Minahasa Utara dan tanah pencampur berasal dari daerah disekitar lokasi pengambilan material sirtu. Penelitian ini bersifat kajian dilaboratorium, dimulai dengan pemeriksaan sifat-sifat fisik terhadap material sirtu dan tanah. Kemudian dilakukan  variasi penambahan tanah dilakukan untuk mendapatkan variasi index plastisitas. Penambahan tanah terhadap sirtu akan divariasikan mulai dari 0%, 3%, 6%,9%,hingga 12%. Selanjutnya variasi tersebut dilakukan pemeriksaan index plastisitas dan pemeriksaan pemadatan untuk mendapatkan kadar air optimum. Berdasarkan kadar air optimum maka dilakukan pemeriksaan CBR laboratorium untuk mendapatkan nilai CBR. Dengan variasi penambahan tanah didapat bahwa adanya penambahan tanah yang memiliki nilai PI tinggi membuat nilai CBR mengalami penurunan.Tanpa adanya penambahan tanah material sirtu memiliki nilai index plastisitas (PI) = 3.15 % dan CBR = 98.35%. Penambahan tanah sebesar 3% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 4.92% dan nilai CBR= 86.34%. Penambahan tanah sebesar 6% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 6.4% dan nilai CBR  = 76.81% .Penambahan tanah sebesar 9% memiliki nilai index plastisitas (PI) = 7.24% dan nilai CBR = 67.28%. Penambahan tanah sebesar 12 % memiliki nilai index plastisitas (PI) = 8.3% dan nilai CBR  =53.37%. Dapat disimpulkan bahwa nilai index plastisitas mempengaruhi nilai CBR. Kenaikkan nilai index plastisitass ebesar 1.2% dapat menurunkan nilai CBR sebesar 11%. Untuk material pada penelitian ini penambahan tanah dapat dilakukann sebesar 3%. Disarankan walau nilai index plastisitas diperbolehkan hingga 6% dalam pelaksanaaanya sebaiknya material untuk Lapis Pondasi Agregat kelas-A memiliki nilai index plastisitas sekecil mungkin. Seperti hasil penelitian ini, meningkatnya nilai index plastisitas menyebabkan daya dukung Lapis Pondasi Agregat kelas-A mengalami penurunan. Kata kunci : CBR, Index Plastisitas, Lapis Pondasi Agregat kelas-A
Perbandingan Antara Biaya Nyata Dengan Biaya Teliti Pada Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Proyek Gedung Indomaret Sam Ratulangi, Manado) Mamonto, Hamka Prasetia; Tjakra, Jermias; Pratasis, Pingkan A. K.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keuntungan finansial yang di peroleh kontraktor tergantung pada kecakapanya membuat penawaran harga dalam Rencana Anggaran Biaya . Bila  penawaran harga yang diajukan didalam proses lelang terlalu tinggi kemungkinan besar kontraktor akan mengalami kekalahan. Sebaliknya bila memenangkan lelang dengan harga penawaran yang terlalu rendah, maka kontraktor berpeluang untuk mengalami kerugian. Dalam kenyataannya, biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan suatu proyek (Biaya nyata ) tidak sama persis dengan biaya rencana yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (Biaya Teliti). Dalam skripsi ini penulis melakukan penelitian pada proyek gedung indomaret sam ratulangi manado dengan tujuan untuk mendapatkan perbandingan biaya nyata yang terjadi dilapangan dengan biaya teliti (RAB). Dengan perbandingan ini penulis bertujuan untuk medapatkan selisih harga antara biaya nyata di lapangan dan biaya teliti (RAB) dengan mengunakan perhitungan harga satuan jadi dan perhitungan dengan metode SNI pada kedua biaya ini. Dalam penyusunan biaya teliti (RAB) dengan metode SNI di perlukan data–data yang mendukung diantaranya adalah gambar kerja, daftar harga bahan, daftar harga upah serta daftar volume pekerjaan pada item pekerjaan yang akan di analisa. Sedangkan untuk biaya nyata untuk mendapatkan harga satuan jadi lapangan di perlukan data jumlah tenaga kerja dan jumlah bahan/material yang di gunakan per satu periode waktu tertentu. Dari hasil perhitungan dan survey yang dilakukan, terdapat perbedaan harga upah dan bahan sebagaimana yang direncanakam tidak sama dengan yang terealisasi di lapangan, pada metode SNI nilai indeks bahan dan upah telah di tetapkan dan menjadi standart perhitungan untuk perencanaan pekerjaan konstruksi. sedangkan indeks bahan dan upah pada harga satuan jadi, di dapatkan dari perhitungan lapangan. Perbedaan indeks, daftar harga Bahan dan Upah mempengaruhi harga satuan pekerjaan. Sehingga hasil perhitungan didapat adalah harga biaya nyata lebih kecil dari biaya teliti dengan selisih harga sebesar Rp. 32.932.957,- atau sebesar 34,65 %. Dapat di tarik kesimpulan bahwa kontraktor tidak mengalami kerugian pada pelaksanaan proyek konstruksi. Kata kunci : biaya nyata, biaya teliti (RAB), SNI, harga satuan jadi  

Page 6 of 86 | Total Record : 860