cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
INDIVIDUAL ATTITUDE TERHADAP KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN BRT Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 10, No 57 (2012): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bus Rapid Transit (BRT) merupakan suatu sistem bus yang cepat, aman dan tepat waktu sebagai suatu sistem transportasimasal yang terjadwal. Aplikasi BRT di Indonesia telah di lakukan di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Batam, Manado. BRT di Indonesia kurang sukses sehingga perlu adanya suatu studi yang menggambarkanattitude individu sebagai suatu kecenderungan psikologis terhadap suatu entitas yang diungkapkan melalui evaluasi derajat kesukaan/dukungan dan ketidaksukaan/penolakan terhadap BRT. Metodologi : identifikasi variabel terhadap pasangan moda sepeda motor dengan BRT, angkutan umum dengan BRT, kendaraan pribadi dengan BRT dengan menggunakan Stated Preference (SP) untuk mendapatkan item variable. Pilot survey menentukan data yang akan dipakai untuk SP, melalui proses screening menghasilkan SP variable dan mengukur acceptability . Variabel terpilih diproses melalui causal model melihat hubungan timbal balik masing-masing variable yang selanjutnya akan dilakukan suatu main survey. Survey dilakukan dengan metode home interview melalui wawancara menggunakan formulir dengan coverage area sepanjang ruteBRT yang dioperasikan dengan jarak 400 meter di sebelah kiri dan kanan rute eksisting. Estimasi model menggunakan Structural Equation Model (SEM) sehingga akan diperoleh kecenderungan tingkat penerimaan BRT melalui angka r dan tingkat signifikansinya. Expected result memodelkan attitude seseorang terhadap keberhasilan dan kegagalan BRT dan hasilnya diimplementasikan dalam bentuk segmentasi pengguna BRT.Kata kunci : attitude, BRT
Analisa Kebutuhan Fasilitas Penyeberangan Jalan Depan IT Center, Kota Manado Wowor, David Christian; Lefrandt, Lucia I. R.; Pandey, Sisca V.
TEKNO Vol 17, No 73 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

IT Center adalah salah satu pusat perbelanjaan yang besar di Kota Manado. Keberadaan kawasan perbelanjaan tentunya mengakibatkan meningkatnya pergerakan manusia menuju kawasan ini. Keadaaan ini juga tentunya akan menimbulkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang ada. Dengan adanya permasalahan mengenai pengaplikasian fasilitas pejalan kaki guna mengetahui kebutuhan jalur pejalan kaki sehingga perlu menganalisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan di depan IT Center. Analisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan diperlukan, untuk melihat apakah fasilitas penyeberangan tersebut masih bisa mengimbangi banyaknya pejalan kaki yang menggunakannya dan kendaraan yang melintasi ruas Jalan Pierre Tendean khususnya di depan. Penelitian ini dilaksanakan diawali dengan pengukuran kondisi eksisting fasilitas tersebut dan ruas jalan yang ada. Selanjutnya dilakukan survey selama 3 hari pada pukul 07.00 WITA - 21.00 WITA. Data yang dikumpulkan berupa volume MC, LV, HV, UM dan juga pejalan kaki yang menggunakan fasilitas penyeberangan Zebra Cross. Data tersebut diolah menggunakan rumus empiris PV2. Lalu diperoleh fasilitas penyeberangan sebidang yang dapat digunakan di ruas jalan tersebut. Dalam hasil perhitungan kriteria dalam memilih fasilitas penyeberangan sebidang didasarkan pada rumus empiris PV2 dan juga pemilihan jenis penyeberangan sebidang diperoleh fasilitas penyeberangan Zebra Cross di depan IT Center sudah harus ditingkatkan menjadi Pelican dengan pelindung.
Studi Karakteristik Gelombang di Pantai Buloh Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa Rosang, Irene Christie; Mamoto, Jeffry D.; Jasin, Muh. I.
TEKNO Vol 13, No 62 (2015): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Buloh Tateli Weru merupkan daerah yang digunakan sebagai wisata bahari dan sangat strategis sebagai kawasan industry dan pariwisata. berdasarkan pengamatan di lapangan ternyata telah terjadi banyak kerusakan dipantai Buloh berupa abrasi, erosi, ahli fungsi pelindung pantai. Kerusakan ini diakibatkan oleh faktor alam dan proses dinamika pantai seperti abrasi yang menimbulkan kekawatiran bagi masyarakat di pesisir pantai tersebut. Oleh karena itu dalam pengembangan dan pengamanan daerah pesisir serta perlindungan penduduk maka perlu mengetahui karakteristik gelombang yang terjadi di pantai tersebut. Dalam penelitian ini perlu dilakukan pendekatan teori dan analisis transformasi gelombang yang terjadi di kawasan pantai Buloh Tateli Weru. Peramalan gelombang dihitung dengan metode hindcasting gelombang berdasarkan data angin selama 10 tahun dari stasiun BMG Winangun Stasiun Tondano untuk mendapatkan tinggi dan periode gelombang signifikan. Dari hasil perhitungan gelombang di perairan Buloh Tateli Weru didominasi oleh gelombang arah Barat dengan gelombang maksimum terjadi pada bulan Desember 2003 dengan  H = 1.3344 m dan T = 4.37607 det. Koefisien refraksi yang terjadi berkisar antara 0.9332 sampai 1.0030. Sedangkan koefisien shoaling berkisar pada 0.9045 sampai 1.3348. Tinggi gelombang yang didapat dari hasil perhitungan berkisar pada 0.991 sampai 1.5747 m pada kedalaman 0.5 m sampai 25 m. Kata kunci: Pantai Buloh Tateli Weru, Karakteristik Gelombang, Refraksi, Shoaling, Gelombang Pecah.
Kajian Kapasitas Gelagar Beton Bertulang Berdasarkan Sistem Pembebanan BMS 1992 dan SNI 2005 Sumendap, Rico Daniel; Wallah, Steenie E.; Paransa, M. J.
TEKNO Vol 13, No 64 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam membangun suatu jembatan harus direncanakan untuk mampu memikul beban baik beban hidup maupun beban mati.Guna menyeragamkan pengambilan nilai beban maka muncul beberapa metode pembebanan. Dalam skripsi ini diambil metode pembebanan Bridge Management System (BMS 1992) dan SNI T-02-2005 sebagai objek penelitian.Untuk mengetahui besarnya perbedaan beban dari kedua metode pembebanan ini, hal tersebut kemudian ditinjau terhadap struktur bangunan atas jembatan yang menggunakan beton bertulang dengan bentang 8m sampai 30m. Perbedaan momen yang dihasilkan oleh kedua metode pembebanan ini  kemudian dihubungkan terhadap perencanaan tulangan lentur gelagar yang menggunakan mutu beton (fc’) 30MPa, mutu baja (fsy) 240Mpa dan dimensi gelagar tertentu. Selain untuk mengetahui besarnya perbedaan dari kedua metode pembebanan ini, dalam skripsi ini juga merencanakan tulangan diafragma, plat lantai, dan gelagar jembatan pada bentang L = 8m, L = 12m, L = 16m, L = 20m, serta menghitunga kapasitas dari masing-masing dimensi gelagar terhadap bentang jembatan yang dihitung berdasarkan metode pembebanan SNI 2005 dan BMS 1992. Adapun dimensi gelagar yang digunakan adalah b = 40cm, b = 45cm, b = 50cm, b = 60cm, b = 70cm, b = 80cm dengan perbandingan tinggi gelagar terhadap lebar gelagar adalah 3/2. Hasil menunjukkan momen yang dihitung dengan metode pembebanan SNI 2005 lebih besar dari BMS 1992 yaitu 0.37% sampai 0.54%. Dalam perhitungan kapasitas gelagar perbedaan ini sangat kecil pengaruhnya bahkan pada kondisi tertentu tidak berarti.   Kata kunci : BMS 1992, SNI 2005, kapasitas gelagar
ANALISIS KESEIMBANGAN KALOR DI UNIT PRESSING PT. BIMOLI BITUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PINCH Lempoy, Kennie A.
TEKNO Vol 8, No 52 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Pinch merupakan salah satu bentuk konservasi energi, dimana metode ini memanfaatkan energi panas padaaliran panas yang membutuhkan pendinginan dan memanaskan aliran dingin yang membutuhkan pemanasan. Padatulisan ini metode Pinch digunakan untuk menganalisis bentuk jaringan aliran panas dan dingin pada unit Pressingbahan baku pembuatan minyak kelapa di PT. Bimoli Bitung.Dengan menggunakan metode pinch dalam menganalisis pemakaian energi dapat mengetahui pemakaian energi secaraminimum dengan hasil yang optimal sehingga dapat menghemat proses pemakaian energi. Hasil yang didapat dalamanalisis energi dengan menggunakan metode pinch pada bagian Pressing di P.T Bimoli Bitung adalah energi panasyang terbuang sebesar 65.913 kW, energi panas ini merupakan panas sisa hasil pemakaian berupa uap air yangterkondensasi dengan temperatur udara sekitar.Kata Kunci : Metode Pinch, Pressing, Aliran panas, Aliran dingin
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG Haras, Melisa; Turangan, Arens Emilie; Legrans, Roski R. I.
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah secara umum terdiri dari tiga unsur yaitu butiran tanahnya sendiri serta air dan udara. Kekuatan tanah untuk memikul beban sangatlah menunjang dalam kestabilan suatu struktur bangunan dimana tanah sebagai dasar perkuatan dari struktur bangunan harus memiliki kapasitas dukung dan kuat geser yang tinggi. Sehingga apabila ada kondisi tanah yang buruk maka dapat melakukan stabilisasi tanah. Stabilisasi tanah dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kadar kapur terhadap nilai kuat geser tanah lempung yang ada di area jalan Tinoor-Tomohon. Percobaan ini dilakukan dengan cara mencampurkan tanah asli dan tanah kering udara dengan kadar kapur yang bervariasi dari 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, 12% terhadap berat kering tanah kemudian sampelnya di uji dengan menggunakan alat Direct Shear (geser langsung) untuk mendapatkan nilai parameter kuat geser tanah yaitu kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ). Dari hasil penelitian pemadatan yang dilakukan menunjukkan bahwapenambahan kadar kapur terhadap tanah, semakin besar prosentase kapur semakin meningkat kadar air optimum tanahsebaliknya berat isi kering tanah menurun. Kadar air optimum tertinggi terdapat pada porsentase campuran 8% Kapur yaitu sebesar = 31,8 % sedangkan berat isi kering tanah tertinggi terdapat pada prosentase 0% Kapur yaitu sebesar = 1,265 gr/cm³. Sedangkan hasil uji geser langsung menunjukan bahwa persentase penambahan kapur padam akan menghasilkan peningkatan nilai sudut geser dalam. Nilai sudut geser dalam tertinggi terdapat pada persentase 12% kapur dengan nilai sebesar = 43,84ᴼ. Dan juga dapat dilihat bahwa persentase penambahan kapur padam pada persentase 6% menhasilkan penurunan nilai kohesi. Nilai kohesi tertinggi sebesar =2,08 (t/m²). Berdasarkan hasil penelitian bahwa penggunaan bahan kapur yang berlebihan terhadap tanah khususnya untuk tanah lempung tidak begitu baik karena kadar kapur yang efektif terhadap tanah lempung yaitu pada variasi campuran 6% dalam peningkatan nilai kuat geser tanah.
PENGARUH DIMENSI DAN KEDALAMAN TERTANAM TERHADAP RESPONS DINAMIS PONDASI MESIN TIPE BLOK PADA GETARAN VERTIKAL DAN LATERAL Balamba, Sjachrul
TEKNO Vol 11, No 59 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hingga saat ini masih banyak terdapat pondasi mesin yang direncanakan secara praktis yaitu dengan mengambil massa pondasi sama dengan dua sampai tiga kali massa mesin. Kontrol stabilitas pondasi banyak dilakukan untuk kondisi statis saja sedangkan respons dinamis akibat getaran mesin tidak ditinjau. Kenyataannya, sebagian besar pondasi tersebut memiliki rasio redaman kurang dari satu sehingga akan menimbulkan masalah bagi lingkungan di sekitarnya. Untuk mengantisipasi masalah tersebut perlu dilakukan analisis terhadap respons dinamis sistem pondasi-tanah yang meliputi perhitungan konstanta pegas ekivalen, rasio redaman, frekuensi natural dan amplitudo sistem yang sangat tergantung pada dimensi dan kedalaman tertanam pondasi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap respons dinamis sistem pondasi sesuai dengan perubahan dimensi dan kedalaman tertanam sehingga diperoleh solusi yang tepat untuk mengatasi ketidakstabilan dinamis dari pondasi mesin tipe blok. Pada penelitian ini dibuat beberapa model pondasi dengan berbagai variasi panjang, lebar dan kedalaman tertanam untuk mendapatkan dimensi yang sesuai dengan amplitude yang memenuhi persyaratan. Hasil penelitian ini mendapatkan kesimpulan bahwa dimensi pondasi blok l=3b akan memberikan amplitude yang kecil pada G=Gs dan G=0,5Gs untuk getaran vertikal dan lateral. Untuk ragam getaran besar akan memberikan amplitudo kecil.Kata kunci : respon dinamis, pondasi mesin, getaran vertikal dan lateral
Pengaruh Intensitas Curah Hujan Terhadap Kuat Geser Tanah Bujung, Deo Paskah A. P.; Turangan, Arens E.; Sarajar, Alva N.
TEKNO Vol 17, No 72 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada daerah beriklim tropis, intensitas curah hujan yang tinggi dapat mempengaruhi kondisi tanah melalui peningkatan kadar air sehingga bisa mempengaruhi parameter geser tanah (soil properties) seperti kohesi (c) dan sudut geser dalam (ϕ). Selain itu, topografi berbukit-bukit dan banyak daerah lereng seperti yang ada di Dataran Tinggi Minahasa, memiliki potensi terjadinya bencana tanah longsor. Penelitian ini hendak menunjukkan seberapa besar pengaruh intensitas curah hujan terhadap kuat geser tanah di lokasi Stasiun Pengamatan Curah Hujan di Desa Kaleosan Kabupaten Minahasa Utara. Dengan nilai Intensitas Curah Hujan ditentukan dengan Metode Mononobe dan parameter geser tanah ditentukan melalui pengujian Triaksial. Pengujian Triaksial ini menggunakan variasi kadar air berdasarkan nilai curah hujan harian maksimum. Hasil penelitian menunjukkan nilai kohesi (c) minimum sebesar 0.967 t/m2 dan nilai kohesi maksimum sebesar 1.372 t/m2. Sedangkan nilai sudut geser dalam (ϕ) dan berat isi () mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan kadar air. Sehingga, intensitas curah hujan mempengaruhi nilai kuat geser tanah melalui peningkatan kadar air. Nilai kuat geser tanah minimum sebesar 1.325 t/m2 dan nilai kuat geser tanah maksimum sebesar 5.269 t/m2. Jika intensitas curah hujan yang tinggi melampaui nilai kadar air optimum nilai kuat geser tanah mengalami penurunan. Kata kunci — intensitas curah hujan, kadar air, soil properties, kuat geser tanah
PENGENDALIAN MATERIAL PROYEK DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA PEMBANGUNAN STAR SQUARE MANADO Wohos, Ivone Pricilia; Mandagi, Robert J. M.; Walangitan, D. R. O.
TEKNO Vol 12, No 61 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material Requirement Planning adalah suatu metode untuk menentukan jumlah suatu material yang harus tersedia dan dibutuhkan dari suatu pelaksanaan proyek.Pemilihan teknik lot sizing yang tepat akan sangat membantu dan mempengaruhi keefektifan dari rencana kebutuhan material sehingga dapat memperoleh hasil yang memuaskan. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini yakni teknik lot sizing untuk satu tingkat dengan kapasitas tak terbatas Fixed Period Requirement dan Silver Meal.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik Fixed Period Requirement (FPR) untuk 2 minggu pemesanan persis dengan total perhitungan persediaan material dengan teknik Silver Meal (SM)tetapi kemudahan teknik Silver Meal (SM) adalah memberikan gambaran akurat secara simple melalui rumus yang digunakan untuk menentukan periode pemesanan material yang efektif dan efisien. Optimasi persediaan yang dihasilkan untuk material semen adalah sebesar 60.247 zak, pasir 166,694 m3, dan batu bata 53.460 buah. Total persediaan kumulatif masing-masing material dengan teknik Silver Meal yaitu semen sebesar Rp. 7.202.830.000,-, pasir Rp. 24.400.844,-, dan batu bata Rp. 166.505.600,-. Kata kunci: Material Requirement Planning, lot sizing, Fixed Period Requirement, Silver Meal
Pemeriksaan Kekuatan Tanah Dengan Menggunakan Perkuatan Geotextil (Studi Kasus: Kawasan Tingkulu) Lacando, Juan Arden; Sompie, Octovian B. A.; Riogilang, Hendra
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah adalah material dasar dalam pembangunan suatu konstruksi. Keadaan tanah yang kurang baik dapat berakibat kurang baik juga bagi konstruksi di atasnya. Salah satu perkuatan yang digunakan untuk menstabilkannya yaitu dengan menggunakan geotextil. Geotextil umumnya terdiri dari 2 jenis yaitu geotextil woven dan geotextil non woven. Fungsi dari geotextil yaitu sebagai filtrasi, drainase, proteksi, saparator, dan perkuatan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui parameter tanah yang ada di kawasan Tingkulu untuk dibuat perkuatan dengan geotextil. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan tanah yang menggunakan perkuatan dan tanah yang tidak menggunakan perkuatan. Parameter tanah yang dipeoleh dari laboratorium dimodelkan kedalam program PLAXIS 2D v.8.2 untuk mendapatkan faktor keamanan (Msf), penurunan (Uy) dan pembebanan. Setelah itu dimodelkan lagi kedalam program PLAXIS 2D v.8.2 dengan mengunakan perkuatan geotextil. Dari pemodelan pada program PLAXIS 2D v.8.2 diperoleh bahwa semakin besar beban  maka semakin kecil faktor keamanan (Msf) dengan nilai terkecil 0.995 pada beban terbesar 20 KN/m2 dan semakin besar penurunan (Uy) dengan nilai terbesar 3.28 m pada beban terbesar 20 KN/m2. Dengan menggunakan perkuatan geotextil faktor keamanan (Msf) menjadi meningkat dengan nilai terbesar 1.296 pada penempatan 6 m dan penurunan (Uy) menjadi kecil dengan nilai terkecil 0.01718 m berada pada penempatan 6 m.  Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis cukup puas dapat mengetahui  perkuatan dengan geotextil mampu menambah daya dukung tanah di kawasan Tingkulu. Kata kunci : geotextil, Plaxis 2D v.8.2, Msf, Uy

Page 2 of 86 | Total Record : 860