cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
TEKNO
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 860 Documents
PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KENAIKAN SUHU PADA BELITAN TRANSFORMATOR DAYA JENISTERENDAM MINYAK Wuwung, Janny Olny
TEKNO Vol 8, No 52 (2010): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) Menghitung kenaikan suhu minyak-atas; (2) Menghitung kenaikan suhu titik-panas; (3)Menentukan faktor laju-penuaan dan susut-umur; (4) Menentukan harapan-hidup (umur) dari transformator daya.Objek penelitian adalah pengaruh pembebanan terhadap kenaikan suhu pada belitan transformator daya jenisterendam minyak (oil-immersed power transformer). Dalam penelitian ini dapat diketahui seberapa besar harapanhidup(umur) transformator daya jika dibebani. Dalam menganalisis kenaikan suhu belitan transformatormenggunakan teori perpindahan panas yang berpedoman pada panduan standar internasional IEC dan IEEE.Hasil menunjukkan bahwa untuk faktor beban K = 1 pu, dengan suhu lingkungan sebesar 20oC ? 29.06oC,kenaikan suhu belitan dan suhu minyak-atas sebesar 45 oC ? 50oC, tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar65oC. Kenaikan suhu titik-panas sebesar 34.5oC tidak melebihi batas suhu yang diizinkan sebesar 80oC. Umurtransformator pada keadaan pembebanan tersebut sebesar 16-41 tahun. Pada faktor beban K=1.1 pu, kenaikan suhuminyak-atas dan suhu belitan berada pada nilai maksimal yang diizinkan sebesar 65oC. Suhu titik-panas sebesar 140-150oC sudah melebihi suhu yang diizinkan 110oC. Sehingga umur transformator berkisar pada 0.6 tahun ? 1.5 tahun.Dengan adanya kenaikan faktor beban akan meningkatkan faktor laju penuaan sehingga umur transformatorberkurang.Kata Kunci : Pembebanan, suhu, ambient, laju-penuaan, transformator.
ANALISA KESTABILAN LERENG METODE LOWE-KARAFIATH (STUDI KASUS : GLORY HILL CITRALAND) Rolos, Giverson Javin; Turangan, Arens Emilie; Sompie, Oktavian B. A.
TEKNO Vol 15, No 67 (2017): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada daerah Glory Hill Citraland, terdapat sebuah lereng yang tinggi dan di bawah lereng ada pemukiman penduduk. Akibat adanya cut and fill menimbulkan keresahan diantara penduduk yang bermukim di sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kestabilan lereng, tipe Slope Protection yang efektif, posisi Slope Protection yang paling efektif dan mencegah terjadinya kelongsoran. Dalam penulisan penelitian ini, peneliti menggunakan metode Lowe-Karafiath yang di aplikasikan pada program komputer Slide 5.0, Dalam perhitungan menggunakan program tersebut, diperlukan pengujian dari laboratorium agar sifat-sifat tanah diketahui, serta diperoleh parameter geser tanah seperti kohesi (c), sudut geser dalam (?), dan berat isi tanah (?). Hasil analisa yang diperoleh pada Glory Hill Citraland, lereng dalam keadaan tidak stabil dengan nilai faktor keamanannya 0,422, sedangkan setelah diadakan Slope Protection berupa Nailing dan tembok penahan seberat 160 KN/m, faktor keamanannya menjadi 1,506 dan lereng dalam keadaan stabil.
KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPHALT CONCRETE – BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN MENGGUNAKAN ASBUTON DAN LIMBAH BONGKARAN BANGUNAN (BATAKO) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS DAN FILLER Ariawan, I Made Agus
TEKNO Vol 11, No 59 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agregat bekas merupakan limbah padat yang dihasilkan dari suatu aktivitas pembongkaran, pengadaan konstruksi, ataupun dari reruntuhan bangunan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Bongkaran konstruksi bangunan seperti tembok batako, limbahnya dapat dipertimbangkan untuk dipergunakan sebagai pengganti agregat dalam campuran beton aspal. Indonesia memiliki deposit aspal alam terbesar di dunia yang tersimpan di Pulau Buton dengan jumlah lebih dari 677.000.000 ton (Balitbang Kementrian PU, 2010) tetapi kurang dimanfaatkan secara optimal. Sebagai penerapan KEPMEN No. 35/PRT/M/2006, maka dalam campuran aspal di Indonesia dikembangkan teknologi penggunaan asbuton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik campuran AC-BC dengan menggunakan asbuton BGA 15/25 dengan persentase 3% terhadap jumlah total campuran, agregat kasar berupa agregat alam sedangkan agregat halus dan filler menggunakan limbah pecahan batako. Pada kadar Aspal Optimum sebesar 7,4% diperoleh karakteristik campuran AC ? BC : Stabilitas Marshall 1450 kg, Flow 4,95 mm, Marshall Quotient (MQ) 285 kg/mm, VIM Marshall 5 %, VIM PRD 3,4 %, VMA 16 %, VFB 68 %. Secara umum nilai karakteristik memenuhi persyaratan spesifikasi kecuali nilai MQ. Penggunaan Asbuton mengurangi jumlah agregat halus dan filler dalam campuran, karena dalam Asbuton terdapat kandungan bitumen dan mineral. Penggunaan agregat bekas dari pecahan batako sebagai pengganti agregat halus dan filler mengakibatkan penggunaan kadar aspal yang tinggi.Kata kunci: Limbah Batako, Asbuton, AC ? BC
Kajian Potensi Likuifaksi Pada Sekitar Pondasi Jembatan Prategang Di Sawangan Ariandi, Emora Sesaro; Manoppo, Fabian J; Sumampouw, Joseph E. R.
TEKNO Vol 17, No 71 (2019): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah fenomena hilangnya kekuatan atau kemampuan tanah untuk menahan beban akibat getaran yang disebut dengan likuifaksi. Peristiwa Likuifaksi yang dikarenakan gempa bumi dapat mengakibatkan kerusakan dan kerugian yang besar pada infrastruktur. Dalam hal ini jembatan Sawangan menjadi lokasi evaluasi potensi likuifaksi, dengan menggunakan data Standard Penetration Test (SPT). Analisis potensi likuifaksi ini bertujuan untuk mengetahui nilai factor keamanan (SF) di daerah tersebut, yang dilakukan dengan membadingkan nilai Cyclic Stress Ratio (CSR) yang merupakan tegangan geser yang timbul akibat gempa dan Cyclic Resistance Ratio (CRR) yang merupakan tahanan tanah terhadap likuifaksi. Dan peristiwa likuifaksi akan terjadi untuk angka keamanan (SF) lebih kecil dari satu. Berdasarkan analisa terhadap perhitungan yang dilakukan, didapatkan adanya potensi likuifaksi pada lapisan permukaan tanah, dimana likuifaksi terjadi pada kedalaman 0 m - 3 m untuk magnitude gempa 7.5 SR. Setelah dilakukan analisa terhadap daya dukung pondasi akibat dampak likuifaksi baik dengan menggunakan cara statis maupun dengan menggunakan Program AllPile ditemukan terjadinya pengurangan kekuatan yang sangat kecil. Dimana setelah likuifaksi, kapasitas dukung pondasi berkurang sebesar 1157 kN dan penurunan pondasi bertambah sebesar 0.0154 cm. hal ini dikarenakan tiang sudah mencapai lapisan tanah keras sehingga lapisan tanah permukaan yang terlikuifaksi tidak banyak berpengaruh terhadap daya dukung pondasi tiang yang sudah ada.
ANALISIS KARAKTERISTIK GELOMBANG DI PANTAI KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Binilang, Alex
TEKNO Vol 12, No 60 (2014): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pantai Belang adalah pantai yang dihuni oleh masyarakat mayoritas berprofesi sebagai nelayan dengan pemukiman relatif berada pada garis  pantai.  Permasalahan adanya limpasan gelombang yang melampaui bangunan Seawall dan menerpa pemukiman  membutuhkan suatu analisis secara teoritis secara lebih tepat dengan suatu tujuan untuk mendapatkan gambaran besaran karakteristik gelombang meliputi antara lain tinggi dan periode gelombang di  perairan laut dalam dan pengaruh refraksidan shoaling. Hasil yang diperoleh selanjutnya dapat dijadikan  sebagai masukan dalam menganalisa efektifitas bangunanyang ada, pembuatan fasilitas bangunan yang baru. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan survey dan analisa Hidro-oseanografi sebagai acuan penentuan karakteristik gelombang laut berdasarkan data angin selama 11 tahun dari tahun 1999 sampai 2009. Hasil yang di peroleh bahwa tinggi  gelombang laut dalam maksimum bulanan terjadi pada bulan Agustus(52,2%) yakni sebesar  1,642 m dengan periode 5,275 detik,. dengan arah dominan Selatan dan tinggi gelombang terbesar di pantai belang akibat refraksi dan shoaling pada periode ulang 5 tahun terjadi pada titik potong-11, yakni sebesar 3.5320 meter. Kata Kunci : Tinggi Gelombang periode ulang, arah dominan.
Analisis Dinamis Bangunan Bertingkat Banyak Dengan Variasi Persentase Coakan Pada Denah Struktur Bangunan Fakhurrazy, .; Manalip, Hieryco; Windah, Reky S.
TEKNO Vol 13, No 63 (2015): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan bertingkat banyak memiliki struktur bangunan yang rentan terhadap gempa, bangunan bertingkat juga terbagi atas 2 (dua) macam bangunan yaitu, bangunan beraturan dan bangunan tidak beraturan dimana karakteristik tersebut telah diatur oleh SNI 1726-2012 serta metode analisis yang dapat digunakan. Pada penelitian ini memberi pengetahuan mengenai simpangan pada struktur bangunan beraturan dan tidak beraturan. Dalam kasus ini akan dilihat seberapa besar pengaruh coakan pada denah struktur bangunan terhadap beban dinamik atau beban gempa, serta menganalisis semua model yang ada dengan menggunakan metode statik ekivalen dan analisis ragam spektrum respons yang mana akan dibandingkan hasil simpangan dari kedua metode tersebut. Penelitian ini akan dibantu dengan software ETABS. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa semakin besarnya ketidakberaturan struktur bangunan dalam kasus ini pengaruh adanya coakan, cara statik ekivalen memberikan simpangan yang relatif makin mengecil dari analisis ragam spektrum respons. Kata kunci : Bangunan tidak beraturan, SNI 1726-2012, coakan pada denah, metode statik ekuivalen, analisis ragam spektrum respons, simpangan.
KINERJA LALU LINTAS JALAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL EMPAT LENGAN PATUNG KUDA PAAL DUA MANADO Lolong, Johanis E.
TEKNO Vol 9, No 55 (2011): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bagian yang rawan dan sering terjadi konflik lalu lintas adalah persimpangan karena menghubungkan beberapa ruas jalan, pada daerah ini terjadi berbagai jenis pergerakan kendaraan yang akhirnya menimbulkan tundaan dan antrian kendaraan yang panjang. Dan keadaan ini umumnya di kenal dengan kemacetan arus lalu lintas. Untuk mengurangi kemacetan di persimpangan biasanya pada persimpangan tersebut di lengkapi dengan lampu pengatur lalu lintas dan rambu rambu lalu lintas. Dengan adanya konflik yang terjadi di simpang Patung Kuda Paal 2 Manado, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian terhadap arus lalu lintas. Dalam menganalisa kinerja arus lalu lintas di butuhkan data lapangan, kondisi geometrik meliputi lebar pendekat, kondisi arus lalu lintas selama 7 hari dari hari senin, dengan waktu pengamatan selama 12 jam per hari dari pukul 06.00 - 18.00, kondisi lingkungan berupa ukuran kota, tipe lingkungan jalan, dan kelas hambatan samping.metode yang di gunakan untuk menghitung tundaan pada simpang ini adalah metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI (1977). Tundaan Rata-rata simpang pada persimpangan Patung Kuda Paal 2 D = 23,04 det/smp LOS C.Kata kunci : persimpangan, tingkat pelayanan, tundaan, kapasitas
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN BITUNG Rumambi, Cherryl Clinda; Sendouw, Theo K.; Manoppo, Mecky R. E.
TEKNO Vol 14, No 66 (2016): JURNAL TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelabuhan Laut Bitung merupakan Pelabuhan Kelas I di daerah Sulawesi Utara, yang artinya pelabuhan ini menangani kunjungan kapal domestik dan internasional. Oleh karena itu, Pelabuhan Bitung memegang peranan penting dalam roda transportasi dan perkembangan daerah hinterlandnya. Dan berdasarkan studi lapangan pada tahun 2014 permasalahan yang terjadi di Pelabuhan Bitung ialah keterbatasan lahan dan fasilitas pendukung seperti dermaga, tambatan dan fasilitas lainnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengevaluasi kinerja operasional Pelabuhan Bitung pada tahun 2014, dan menilai secara objektif keseluruhan kinerja pelabuhan selama ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan mengolah data Operasional Pelabuhan Bitung selama tahun 2014. Evaluasi dilakukan berdasarkan kegiatan operasional Pelabuhan Laut Bitung antara lain ialah kinerja arus kapal, kinerja arus bongkar muat barang dan kinerja pemanfaatan fasilitas dan sarana penunjang pelabuhan. Dan tinjauan penilaian kinerja Pelabuhan Bitung berdasarkan Realisasi dibandingkan dengan Standarisasi dari PT.Pelindo IV cabang Bitung. Dari hasil perhitungan, diperoleh bahwa Kinerja Arus Kapal Pelabuhan Bitung  dan Kinerja Pemanfaatan Fasilitas dan Sarana Penunjang Pelabuhan dikategorikan baik sedangkanKinerja Arus Bongkar Muat Barang dikategorikan cukup. Sedangkan untuk Namun dari evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh bahwa masalah kinerja pelayanan Pelabuhan Bitung terletak pada tidak efektif dan efisiennya penggunaan dermaga. Sebagian dari dermaga masih memadai namun ada beberapa yang pemakaiannya sudah mencapai maksimum. Selain itu, penangganan rekapitulasi data yang kurang kongkrit disebabkan oleh banyaknya pihak swasta yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan bongkar muat di pelabuhan tersebut. Kata kunci : pelabuhan Bitung, evaluasi, kinerja, realisasi, standarisasi
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI USAHA PERSEWAAN CRAWLER TRACTOR DI KOTA Y Pratasis, Pingkan Ane Kristy
TEKNO Vol 11, No 58 (2013): JURNAL TEKNO-SIPIL
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek – proyek konstruksi dengan skala yang besar, salah satunya adalah crawler tractor. Di Kota Y, perusahaan persewaan alat berat jenis crawler tractor jarang dijumpai, kebanyakan adalah perusahaan penjualan.Untuk mendirikan suatu perusahaan persewaaan crawler tractor, perlu dilakukan analisis kelayakan investasi. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah investasi menguntungkan secara financial atau justru merugikan. Metode yang sering digunakan untuk menilai kelayakan ekonomi suatu investasi usaha adalah Metode NPV, Metode Ekivalensi Nilai Tahunan (Annual Worth Analysis), Metode Ekivalensi Nilai Yang Akan Datang (Future Worth Analysis), Metode Peride Pengembalian Modal (Payback Period Analysis), dan Metode BC Ratio,Hasil yang diperoleh dari usaha persewaan unit Traktor beroda rantai (Crawler Tractor) jika ditinjau dari aspek finansial memiliki nilai yang menguntungkan untuk berdiri, karena pada tahun ke - 5 memiliki keuntungan / laba yang cukup besar sehingga bisa digunakan untuk mengembangkan unit yang lain. Hasil pengujian analisis kelayakan menunjukkan bahwa investasi persewaan alat berat crawler tractor adalah layak / menguntungkan.Key Word: Crawler Tractor, Analisis Finansial, Kelayakan ekonomi
Tinjauan Pengaruh Pasang Surut Terhadap Pola Arus Di Teluk Amurang, Sulawesi Utara Jansen, Tommy
TEKNO Vol 16, No 70 (2018)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angin, pasang surut dan efek debit sungai secara luas menyebabkan terjadinya arus pantai. Kekuatan dari arus pasang surut, runoff aliran sungai, kondisi meteorologi, konfigurasi dari pada garis pantai, kedalaman air serta keadaan topografi, adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sirkulasi air di pesisir. Umumnya arus merupakan aliran dari massa air yang disebabkan oleh angin, perbedaan dalam density air laut atau pergerakan pasang surut. Keberadaan arah arus pasang surut di daerah pesisir Teluk Amurang diteliti dengan menggunakan computer model tools dari model hidrodinamik dengan menghitung arus serta kecepatannya. Lokasi studi bertempat di Teluk Amurang sebagai bagian dari Provinsi Sulawesi Utara dengan posisi geografis sekitar    1012’16.16” N-124027’04.33”E sampai 1015’43.80” N-124032’01.06”E. Data bathimetri dan pasang surut yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari Indonesian Coastline Environmental map tahun 1995 dengan skala 1:50.000 dari BIG (Badan Informasi Geospasial) serta data satelit dari Google Earth tahun 2018 dan LANTAMAL Manado, data angin diperoleh dari BMKG Bitung. Waktu simulasi diambil pada 25 November sampai 23 Desember 2016 sebagai musim basah serta 25 Mei sampai 23 Juni 2016 sebagai musim kering. Analisis tools menggunakan MIKE3 Hidrodinamik mode. Pola arus memainkan peranan penting didalam proses transport sedimen, sehingga studi pola arus juga menjadi penting. Hasil dari pada studi ini menunjukkan pasang-surut yang terjadi di area Teluk Amurang menentukan arah arus yang masuk ke teluk. Tanpa memperhitungkan pengaruh angin, dari hasil simulasi diperoleh arah arus dekat pesisir ke arah Timur,Tenggara dan Barat Daya dengan kecepatan rata-rata 0,16 m/dt.

Page 5 of 86 | Total Record : 860