cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 253 Documents
KAJIAN SEJARAH DAN ARSITEKTUR TUGU PERANG DUNIA II DI MANADO Rondonuwu, Dwight Mooddy
MEDIA MATRASAIN Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bangunan kuno Tugu Perang Dunia II yang berdiri kokoh di halaman samping Gereja Sentrum Manado, dirancang Ir. Cj uit Den Bosch seorang  arsitek yang berkebangsaan Sekutu  dibangun tahun 1946-an. Secara visual bangunan kuno Tugu Perang Dunia II ini memperlihatkan tampilan arsitektur yang  bergaya kolonial. Penelitian ini  bertujuan untuk mengkaji  sejarah Tugu Perang Dunia II dan melihat kelayakan nilai-nilai arsitektur yang dimiliki bangunan Tugu Perang II ini sehingga dapat dilakukan upaya pelestarian dan konservasi dalam rangka memperkaya khasanah Arsitektur Kota khususnya bangunan tua bersejarah di Manado. Dengan menggunakan metode analisis deskripsi maka dari hasil penelitian ditemukan sejumlah peristiwa kesejarahan penting yang menjadi alasan bangunan Tugu Perang Dunia II ini dibangun. Dari aspek arsitektur, bangunan kuno Tugu Perang Dunia II ini ternyata memiliki keunikan arsitektur bergaya kolonial serta menyimpan makna tampilan khas yang mampu memberikan identitas tersendiri pada wajah arsitektur di kawasan pusat kota Manado. Kata Kunci : Bangunan Kuno, Tugu Perang Dunia, Konservasi, Pelestarian, Arsitektur Kota
KONSERVASI ENERGI DALAM ARSITEKTUR Losung, Riedel; Makainas, Indradjaja
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 3 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMengacu pada isu Penipisan Sumber Daya Energi Bumi yang tidak dapat terbarukan (Sumber Energi Fosil) salah satunya adalah Penggunaan Minyak sebagai pembangkit Listrik (Dengan tidak tersedianya BBM yang cukup maka akan mempengaruhi kemampuan penyediaan energi listrik) yang secara tidak langsung berdampak menyulitkan bagi seluruh aspek di seluruh dunia.Selain memaparkan isu dan data-data dari lembaga dunia mengenai Krisis Energi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yang menjadi inti dalam karya tulis ini yaitu pembahasan tentang penerapan atau aplikasinya ke suatu karya Arsitektural melalui beberapa pendekatan di bidang Sains dan Teknologi yang bertujuan untuk menekan konsumsi listriknya secara berlebihan.Pertama dengan lebih memanfaatkan penghawaan dan pencahayaan secara alami dengan cara lebih memperhatikan orientasi matahari serta bukaan pada bagian-bagian yang di anggap memiliki potensi untuk masuknya cahaya matahari dan angin ke dalam ruangan yang dinilai lebih membutuhkanya.Sedangkan yang kedua dengan lebih menitik beratkan pemakaian dan cara penerapan teknologi ke dalam suatu karya Arsitektural berupa Panel Surya dan Kincir angin sebagai alat untuk memanfaatkan kelebihan iklim berupa sumber energi yang dapat di daur ulang (Cahaya Matahari dan Angin). Hal ini di lakukan bertujuan untuk meminimalisir pemakaian energi yang tidak dapat di daur ulang khususnya sumber energi fosil (Minyak Bumi) yang smakin menipis. Kata Kunci : Energi Tak Terbarukan, Karya Arsitektural, Sains dan Teknologi.
RUANG TEPI LAUT SEBAGAI DESTINASI PUBLIK DI PERKOTAAN (Sebuah Pendekatan Penataan Ruang Publik Tepi Laut di Kota Pesisir) Syafriny, Reny
MEDIA MATRASAIN Vol 10, No 1 (2013)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruang tepi laut perkotaan masa kini merupakan batas kota yang memiliki keuntungan dari segi estetika, ekonomi, sosial dan lingkungan fisik dimana pembangunannya merupakan tempat yang tematik, landmark/branded penuh gairah dan juga konflik. Oleh karena itu kawasan tersebut memiliki gairah tinggi untuk dirubah agar kota lebih memiliki daya jual dan demi menunjang persaingan dalam skala global. Nilai lokasi lahan sangat tinggi dan mendorong perebutan berbagai kepentingan komersial dan budaya, profit dan non profit, kepentingan publik dan privat. Sebagai pusat kegiatan konsumtif, pada kawasan tepi laut telah diciptakan tempat tempat mencari hiburan (leisure), budaya, komersial dan keramahtamahan (hospitality) yang pada umumnya dilakukan pendekatan berdasarkan visi pengembang, perencana ataupun pemangku kepentingan kota saja. Kajian ini mencoba mengeksplorasi konsep penataan dan penyelenggaraan ruang publik kota berdasarkan pendekatan dari bawah (bottom up planning) yang digunakan oleh berbagai kota di dunia melalui pendekatan placemaking. Pendekatan ini dikembangkan oleh kelompok non profit di New York dalam upaya menciptakan ruang kota yang berkualitas, berenergi dan disukai oleh warga. Salah satu bagian kota yang menjadi target adalah ruang di tepian air. Prinsip dasar yang dikemukakan untuk kawasan spesifik ini adalah penciptaan destinasi publik dan keterhubungan satu dengan yang lain yang merupakan faktor kunci kesuksesan penyelenggaraan ruang di tepi laut kota kota pesisir.Kata kunci : destinasi publik, placemaking, ruang tepi laut.
KREATIFITAS BERARSITEKTUR MELALUI SALURAN PARADOKS DAN METAFISIKA ( A Controversial Attitude Toward the Generally Accepted ) Erdiono, Deddy
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 1 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak“…………….Architecture is war. War is architecture. I am at war with my time, with history, with all authority that resides in fixed and frightened forms………………………… I am an architect, a constructor of worlds, a sensualist who worships the flesh, the melody, a silhouette against the darkening sky. I can not know your name. Nor can you know mine………………” ( Lebbeus Woods: “Manifesto” ; Source ; Andreas Papadakis, “Theory and Experimentation”, 1993).Arsitek yang kreatif adalah arsitek yang selalu bereksperimen dengan berbagai saluran kreatifitas arsitektur, selalu ingin mencoba menembus batas kebekuan ruang dan waktu serta status quo ( keadaan tetap pada suatu saat tertentu ) dalam konteks arsitektur, sebagai sesuatu yang fenomenal dan bersifat misteri. Arsitek harus mampu dan sanggup mengarahkan arsitektur ke masa depan yang tidak semata-mata didikte oleh masa lalu dan ke kini-an, karena ia memang tidak pernah mendefinisikan apapun yang ada di depannya. Tanpa kegelisahan dan semangat pencarian yang gencar dan berlanjut untuk menghasilkan karya-karya terdepan, kita hanya akan menjadi bayang-bayang masa lalu, kita percaya bahwa itu adalah kemungkinan terburuk yang harus kita hindari.Paradoks dan metafisik merupakan salah satu saluran kreatifitas arsitektur yang dapat mengakomodasikan keinginan arsitek untuk merealisasikan obsesinya dalam memenuhi ambisinya. Melalui otoritasnya, arsitek berani menentang arus terhadap pendapat umum yang dianggap benar. Sesuatu yang nampaknya begitu absurd (mustahil dan tak masuk akal), meskipun demikian dengan jujur arsitek tetap berupaya mencari kebenaran berdasarkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya (true and sublime).Arsitek memahami benar konsekuensi yang bakal terjadi bahwa nantinya hal ini akan dapat membawanya pada suatu kondisi yang cukup riskan, mengundangnya ke dunia pertentangan dan kontradiksi (a sphere of contradictionary and confrontation) yang pada akhirnya mungkin mereka akan mengucilkan dirinya (condemnation of the latter).Kata kunci  : saluran kreatifitas, paradoks dan metafisik, pendapat umum, absurd, true and sublime, a sphere of contradictionary and confrontation, condemnation of the latter.
KUALITAS RTH PERKOTAAN BERBASIS URBAN SURFACE TEMPERATURE SEBAGAI ANTISIPASI TERBENTUKNYA URBAN HEAT ISLAND (Studi Kasus: Ruang Terbuka Hijau Kota Kendari) Adhi Dahrma, Imade Krisna; Nuruduola, Dwi Rinnasuri; Romantiauli, Wekoindira
MEDIA MATRASAIN Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keberadaan Ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Kendari memiliki peranan penting selain fungsi ekologi juga memiliki fungsi sosial dan ekonomi bagi sebuah perkotaan. Seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan meningkatnya penggunaan lahan untuk bangunan terdapat masalah yakni luas RTH berkurang dari tahunketahun demikian pula halnya dengan kualitas RTH, sedangkan kondisi dan luas RTH tersebut memberi pengaruh terhadap terbentuknya efek urban heat island (UHI).  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas RTH perkotaan di Kota Kendari melalui metode Urban Surface Temperature sebagai antisipasi terhadap terbentuknya efek urban heat island. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitiatif dengan pendekatan survey terhadap luas RTH, analisis metode kuantitiatif digunakan untuk menghitung luasan dan kualitas RTH dan penggunaan software GIS untuk mendapatkan data Urban Surface temperatur RTH Perkotaan hingga RTH per kecamatan di Kota Kendari, sedangkan secara kualitatif digunakan untuk melihat kualitas RTH tersebut terhadap aspek pembentuk Urban Heat Island sebagai antisipasinya.  Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa temperatur permukaan di Kota Kendari sangat dipengaruhi oleh ketersediaan luas RTH sebagai pendingin suhu permukaan. Semakin luas dan baik kondisi RTH maka akan semakin dingin suhu permukaan dan sebaliknya. Diketahui pula bahwa Kecamatan Kendari Barat merupakan kecamatan yang memiliki luas RTH perkotaan terkecil sebesar 1,6 Km2 atau 9,4% dari total luas wilayah kecamatannya sehingga kecenderungan suhu permukaan pada lingkungan perkotaan lebih tinggi (panas).
TRANSFORMASI SEBAGAI STRATEGI DESAIN Nayoan, Stephanie Jill; Mandey, Johansen Cruyff
MEDIA MATRASAIN Vol 8, No 2 (2011)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKarya tulis ini membahas akan strategi transformasi yang dikemukakan oleh Anthony Anthoniades yang dijadikan sebagai strategi oleh para arsitek dalam mencari bentuk-bentuk yang baru dalam setiap ide baru yang muncul. Pembahasan dimulai dengan melihat pemahaman akan transformasi itu sendiri dan menelusuri kapan strategi transformasi itu digunakan dalam perjalanan sejarah perkembangan arsitektur, serta mengkaji akan pemakaian strategi yang ada dalam bangunan yang ada pada zaman tersebut.Strategi Transformasi ada dan berkembang pada masa modernisasi bersamaan dengan berkembangnya aliran-aliran dalam arsitektur. Adapun dari perkembangan Transformasi,dan dari penelaan teori transformasi yang ada bahkan dari studi kasus yang dikaji memunculkan faktor yang perlu diperhatikan, yang nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam merancang objek desain ketika kita menggunakan transformasi baik strategi tradisional, strategi peminjaman, maupun strategi dekonstruksi atau dekomposisi sebagai strategi dalam mendesain.Kata Kunci : Transformasi, Sejarah, Strategi
PANOPTIC ARCHITECTURE Eldija, Fadillah D.; Mastutie, Faizah
MEDIA MATRASAIN Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

hitectuBanyaknya kasus mantan narapidana yang kembali ke jeruji lembaga pemasyarakatan, membuktikan kurang ampuhnhya sistem kelembagaan yang saat ini diterapkan. Sistem pembimbingan atau pembinaan dengan usaha rehabilitasi dan reintegrasi  bermaksud agar para tahanan atau mantan nara pidana siap untuk kembali ke masyarakat dan dapat diterima kembali kedalamnya, justru seakan memberikan efek  yang  ‘santai dan biasa’ sehingga tidak adanya efek kejeraan atau citra momok mengerikan yang seharusnya melekat dengan suatu lembaga/penjara. Selain kasus diatas banyak pula kasus perkelahian yang sering terjadi antara penghuni lapas, ini menegaskan ketidak efektifitasnya sistem yang ada dengan penerapan desain bangunan yang saat ini digunakan pada bangunan Penjara. Proses perancangan dalam memecahkan permasalahan yang ada, mengarah pada model proses desain Panopticon/ pendisiplinan oleh Jeremy Bentham.Kata kunci: Lembaga, Panoptic, Penjara
ANIMASI DALAM TECHNO PARK Wowor, Marcovani; Tondobala, Linda
MEDIA MATRASAIN Vol 9, No 2 (2012)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekarang ini teknologi komputer berkembang dengan sangat pesat, sehingga sering muncul pepatah “orang yang tidak mengerti teknologi adalah orang yang ketinggalan zaman”. Salah satu teknologi komputer yang populer dan terus berkembang saat ini adalah teknologi animasi. Animasi sendiri sebenarnya merupakan ciptaan manusia yang bersifat menghibur sekaligus mendidik bagi manusia dimana biasanya dituangkan dalam bentuk gambar yang terlihat seperti hidup dan memiliki karakter  sendiri yang mudah diserap/dimengerti anak-anak, karena sasaran utama dari animasi sendiri pada awalnya adalah anak-anak. Baru kemudian berkembang meluas ke semua kalangan. Dalam perkembangannya animasi mulai digunakan dalam dunia arsitektur terutama untuk kepentingan mempresentasikan hasil perancangan dengan menggunakan program komputer seperti autoCAD, 3D max, skechup, archiCAD dll. Seiring  dengan perkembangan teknologi pada bangunan maka animasi tidak hanya digunakan untuk presentasi hasil rancangan  saja tapi mulai diterapkan nyata pada bangunan. Hal tersebut biasanya  untuk menarik minat masyarakat mengunjungi bangunan tersebut. Contohnya adalah pembuatan gambar-gambar animasi sebagai pengganti cat dinding bangunan untuk menarik minat pengunjung, penggunaan hologram atau  karakter animasi tertentu  pada bangunan, dibuatnya bangunan theme park dan area bermain atau pendidikan  yang menyajikan animasi seperti simulasi 3d, robot ataupun hologram animasi. Dan yang mulai berkembang dan populer saat ini adalah techno park. Techno park sendiri mirip dengan theme park hanya bedanya  techno park menggunakan teknologi lebih futuristik dan tidak hanya diperuntukan untuk hiburan atau pendidikan tetapi lebih luas lagi techno park mencakup kedua fungsi untuk pendidikan dan hiburan. Pada makalah ini materi yang akan diangkat adalah penggunaan/penerapan animasi dalam techno park itu sendiri. Kata kunci: Animasi, Teknologi, Theme Park
BERUGAQ SEBAGAI IDENTITAS ARSITEKTUR DESA TANAH PETAK DAYE, LOMBOK UTARA Pujianto, Franseno; Gunawan, Yenny
MEDIA MATRASAIN Vol 14, No 1 (2017)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arsitektur pada dasarnya senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia penghuninya. Tulisan ini berfokus pada berugaq (bale berkumpul) di Desa Tanah Petak Daye, Lombok Utara. Kebertahanan berugaq (bale berkumpul) di tengah-tengah perubahan yang terjadi di Desa ini, baik di area Tanah Adat (kelompok hunian sangat terikat dengan aturan-aturan adat dan yang berumur ratusan tahun), maupun Tanah Biasa (kelompok hunian lainnya sudah melepaskan diri dari aturan-aturan adat) ini menarik untuk ditelaah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap faktor-faktor yang menyebabkan berugaq masih dipertahankan pada kedua area hunian. Untuk mengetahui penyebabnya, maka pemetaan lapangan mengenai tatanan dan bentuk (fisik-spasial) bangunan berugaq, observasi penggunaan berugaq yang berkaitan dengan kehidupan keseharian masyarakat, serta wawancara dengan tetua adat dan masyarakat mengenai makna berugaq dilakukan di kedua area Desa. Hasil dari pendataan fisik di lapangan dianalisa secara tipologi dan ditelaah dengan data non fisik yang diklasifikasikan berdasarkan culture traits and attributes dari Paul Oliver yang mencakup aktivitas keseharian, mata pencaharian dan ekonomi, sistem sosial dan aturan gender, serta kepercayaan dan nilai yang ada. Penelitian ini mengungkap berugaq masih dipertahankan, digunakan dan diperbaharui oleh masyarakat Desa Tanah Petak Daye karena berugaq mempunyai peran penting, baik dalam kehidupan keseharian masyarakat, maupun sebagai simbol sistem sosial, ekonomi dan kepercayaan masyarakat tersebut. Berugaq merupakan perwujudan fisik dari budaya masyarakat Tanah Petak Daye, Lombok Utara. Dengan kata lain, berugaq merupakan identitas arsitektur dari masyarakat Tanah Petak Daye.
POLA DISTRIBUSI BUNYI DAN TOLERANSI KEBISINGAN PADA PERUMAHAN DI KAWASAN BANDARA Wulur, Yogini Adriana; Sangkertadi, ,; Kindangen, Jefrey I.; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 11, No 3 (2014)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan pembangunan perumahan bergerak seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Karena kebutuhan akan perumahan adalah suatu kebutuhan pokok bagi umat manusia sehingga bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan akan perumahan. Akibatnya perkembangan perumahan meluas sampai pada kawasan yang sebenarnya tidak cocok untuk perumahan seperti kawasan sekitar bandar udara.Pembangunan perumahan pada kawasan sekitar bandar udara dapat menyebabkan penghuninya terpapar kebisingan yang berasal dari bunyi pesawat terbang yang terbang atau pun mendarat di bandar udara tersebut. Kawasan di sekitar bandar udara Sam Ratulangi Manado juga telah banyak dibangun kompleks – kompleks perumahan dan hal ini dapat menimbulkan masalah gangguan kebisingan bunyi pesawat terbang bagi penghuninya. Bahkan sudah ada kompleks perumahan yang dibangun pada kawasan kebisingan tingkat 2 sesuai Kepmen Perhubungan no. KM 91 tahun 1999 tentang pembagian kawasan kebisingan di sekitar Bandar Udara Sam Ratulangi ManadoOleh sebab itu diperlukan suatu kajian atau penelitian untuk mengetahui secara pasti nilai tingkat kebisingan atau noise rating pada kompleks perumahan di sekitar bandar udara Sam Ratulangi. Sehingga dapat diperoleh suatu gambaran atau peta tingkat kebisingan berdasarkan noise rating tersebut. Demikian juga untuk bangunan rumah di kawasan tersebut diyakini mendapatkan paparan kebisingan yang dapat menimbulkan persepsi negatif dari para penghuninya maka, melalui kuisioner dapat diperoleh tanggapan persepsi dan batasan toleransi para penghuni perumahan terhadap bunyi bising dari pesawat terbang yang dirasakan setiap hari.Tingkat kebisingan yang tinggi dapat mengganggu efisiensi dan produktivitas kerja karena dapat mempengaruhi konsentrasi pikiran, mengganggu waktu istirahat dan waktu tidur. Bahkan efek yang paling dirasakan jika terpapar bising dalam jangka waktu yang lama adalah kehilangan pendengaran atau menjadi tuli. Jika dikaitkan dengan dampak sosial, kawasan perumahan yang terletak pada daerah yang berdekatan dengan sumber kebisingan yang tinggi seperti di kawasan sekitar bandar udara, nilai tanahnya dapat turun bahkan harga jual bangunan rumah pun dapat menjadi sangat rendah.Kata Kunci : Perumahan, Kebisingan, Pesawat Terbang

Page 10 of 26 | Total Record : 253