cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR KELURAHAN BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Rorong, Aprilita Paulina
KESMAS Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi adalah salah satu yang berperan penting dalam kemajuan suatu bangsa. Prevelensi gizi kurang tahun 2013 19,6%. Status gizi buruk tahun 2013 5,7% Riskesdas, (2013). Di Provinsi Sulawesi Utara  berdasarkan buku saku pemantauan status gizi, (2017). Prevalensi pendek (TB/U)   pada anak usia 5 – 12 tahun, terdiri dari anak sangat pendek 7,9%, dan 15,3% pendek.  sangat kurus 4,5% dan kurus 4,4% (Direktorat Gizi Masyarakat, 2018). Masalah gizi juga sering dikaitkan dengan masalah kekurangan pangan, kemampuan keluarga untuk dapat mencukupi  kebutuhan makan semua anggota keluarga mempengaruhi status gizi. Untuk Mengetahui Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar  Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 105 anak. menunjukan Terdapat hubungan antara pendidikan ayah dengan status gizi (IMT/U) dengan Pvalue 0,000%. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi (IMT/U). Tidak ada hubungan antara pekerjaan ayah dengan status gizi (IMT/U). Tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U). Tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U).  Kata  kunci : status sosial ekonomi dan status gizi.  ABSTRACTNutritional status is one that plays an important role in the progress of a nation. The prevalence of malnutrition in 2013 was 19.6%. Poor nutrition status in 2013 5.7% Riskesdas, (2013). In North Sulawesi Province based on a pocket book monitoring nutritional status, (2017). Short prevalence (TB / U) in children aged 5 - 12 years, consists of very short children7.9%, and 15.3% short. very thin 4.5% and thin 4.4% (Directorate of Community Nutrition, 2018). Nutritional problems are also often associated with problems of food shortages, the ability of families to be able to meet the food needs of all family members affect nutritional status. To Know the Relationship Between Family Socio-Economic Status with Nutritional Status in Primary School Children in Bailang Village, Bunaken City District. This study used an analytical survey method with a cross sectional approach. The number of samples is 105 children. show there is a relationship between the education of fathers with nutritional status (BMI / U) with a value of 0,000%. There is a relationship between the education of mothers with nutritional status (BMI / U). There is no relationship between the work of fathers with nutritional status (BMI / U). There is no relationship between the work of mothers with nutritional status (BMI / U). There is no relationship between family income and nutritional status (BMI / U). Keywords: socioeconomic status and nutritional status.
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PELAYANAN KESELAMATAN KERJA DI RSUP. Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO Watung, Frily; Kawatu, Paul A.T; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan rumah sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari sistem pelayanan kesehatan. Pada umumnya potensi bahaya di rumah sakit dapat disebabkan oleh faktor biologi, faktor kimia, faktor ergonomi, faktor fisik,  faktor psikososial, bahaya mekanik, bahaya listrik , limbah rumah sakit yang dapat mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan rumah sakit, pasien maupun para pengunjung yang ada dilingkungan rumah sakit yang menyebabkan penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Rumah sakit harus menerapkan program pelayanan keselamatan kerja seperti  pembinaan dan pengawasan keselamatan/keamanan sarana, prasarana dan peralatan kesehatan,  pembinaan dan pengawasan perlengkapan keselamatan kerja, pengelolaan serta pemeliharaan prasarana dan peralatan rumah sakit,  dan pengadaan peralatan rumah sakit. Metode: Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan informan yang berjumlah 6 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019. Hasil: Program pelayanan keselamatan kerja di rumah sakit sudah maksimal dan berjalan dengan baik sesuai dengan standar keselamatan kerja di rumah sakit karena rumah sakit telah lulus MFK K3 akreditas dan lulus murni serta perlengkapan keselamatan di rumah sakit sudah lengkap dan memiliki SOP. Kata kunci: Pelaksanaan program pelayanan keselamatan kerja ABSTRACT Hospital services are an inseparable part of the health care system. In general, the potential hazards in hospitals can be caused by biological factors, chemical factors, ergonomic factors, physical factors, psychosocial factors, mechanical hazards, electrical hazards, hospital waste that can threaten life and life for hospital employees, patients and visitors existing in the hospital environment that causes illness and accidents due to work. Hospitals must implement work safety service programs such as guidance and supervision of safety / security of facilities, infrastructure and health equipment, guidance and supervision of work safety equipment, management and maintenance of hospital infrastructure and equipment, and procurement of hospital equipment. Method: This type of research in this study is a qualitative study with 6 informants. This research was conducted in November 2019. Results: The work safety service program at the hospital is maximal and runs well according to the occupational safety standards at the hospital because the hospital has passed the K3 MFK accreditation and passed purely and the safety equipment at the hospital is complete and has an SOP. Keywords: Implementation of work safety service programs
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA KARYAWAN DI HOTEL PESONNA MALIOBORO YOGYAKARTA Tingginehe, Pinkky Paradise; Wijono, Sutarto
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self – efficacy dengan kemampuan komunikasi pada karyawan di Hotel Pesonna Malioboro Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 64 karyawan, dengan sampel yang digunakan sebanyak 58 orang karyawan. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori self – efficacy dari Bandura (1997) dan teori komunikasi dari Millard J. Bienvenu (1987). Reliabilitas skala self – efficacy sebesar 0,604 dan reliabilitas komunikasi sebesar 0,941. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat korelasi positif signifikan antara self – efficacy dengan kemampuan komunikasi (r = 0.629, p < 0.05).Kata Kunci: Self – Efficacy, KomunikasiABSTRACTThis research aims to know about the relationship between self – efficacy and communication skill of Pesonna Malioboro Hotel’s employee. This research uses quantitative method. Total population in this research are 64 employees, with 58 employees are used as the sample. The research is used self – efficacy theory by Bandura (1997) and communication theory by Millard J. Bienvenu (1987). The amount of self – efficacy reliability is 0.604, and the amount of communication reliability is 0.941. The final result shows that there is a positive significance correlation between self – efficacy and communication skill (r = 0.629, p < 0.05).Keywords: Self – efficacy, Communication
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYAKIT DIARE PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI TABUKAN LAMA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Ella, Christyanti Natalia; Ratag, Budi T.; Sumampow, Oksfriani J.
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, hal ini terjadi sesudah seorang melakukan pengkajian terhadap suatu objek tertentu. Pengkajian dilakukan melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa dan peraba. Pengetahuan sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga Penyuluhan penyakit diare sangat penting untuk diberikan kepada anak usia Sekolah Dasar karena pada usia ini banyak hal yang mereka lakukan yang tanpa disadari dapat mengakibatkan terjadinya penyakit diare. Seperti lupa mencuci tangan sebelum makan atau memegang kue dengan tangan atau menjilati tangan sesudah memegang makanan yang manis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang penyakit Diare pada siswa Sekolah Dasar Negeri tabukan Lama Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian quasi experimental design dengan metode penelitian yaitu one group pre-test dan post-test, untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap perubahan tingkat pengetahuan siswa tentang penyakit diare sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner yang berisi 11 pertanyaan tentang diare. Analisis data yang digunakan adalah Uji Paired T-test. Pengetahuan siswa SD Negeri Tabukan Lama sebelum dilakukan penyuluhan responden dengan kategori pengetahuan baik berjumlah 22 orang (64,7%) dan kategori pengetahuan kurang berjumlah 12 orang (35,3%), dan sesudah dilakukan penyuluhan semua responden sudah berpengetahuan baik. Hasil analisis menggunakan Uji Paired t-test diperoleh nilai standar deviasi sebelum dan sesudah penyuluhan yaitu 2,734 dengan nilai p value=0,000 (p<0,05). Yang berarti bahwa ada perbedaan signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan. Ada pengaruh penyuluhan dengan menggunakan leaflet terhadap peningkatan pengetahuan siswa.Kata Kunci: Penyuluhan, Pengetahuan, Diare.ABSTRACTKnowledge is the result of knowing, this happens after a person doing an assessment of a particular object. Assessment is done through the five senses, namely the sense of sight, hearing, smell, taste and touch. Most knowledge is obtained through the eyes and ears. Disease education diarrhea is very important to be given to elementary school age children because at this age many things they do that unwittingly can lead to diarrhea. Like forgetting to wash hands before eating or holding a cake by hand or licking a hand after holding a sweet meal. The purpose of this study is to analyze the influence of health education to the level of knowledge about Diarrhea disease in elementary school students Tabukan old School District Sangihe. This type of research uses quasi experimental design research with one group pre-test and post-test method, to know the influence of counseling to change the level of knowledge of students about diarrhea disease before and after the counseling. The sample in this study is the total population with data retrieval technique using questionnaire which contains 11 questions about diarrhea. The data analysis used is Paired T-test. Knowledge of elementary school student of Tabukan Lama before doing counseling of respondent with good knowledge category amounted to 22 people (64,7%) and knowledge category less amounted to 12 people (35,3%), and after doing counseling all responder have good knowledge. The result of analysis using Paired t-test obtained standard deviation value before and after counseling that is 2,734 with p value = 0,000 (p <0,05). Which means that there is a significant difference between the knowledge before and after the counseling. Then it is concluded that counseling by using leaflet influence to increase student's knowledge.Keywords: Counseling, Knowledge, Diarrhea.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD PANGLIMA SEBAYA TANAH GROGOT KALIMANTAN TIMUR Netanya, Nikita Yaffa; Rumayar, Adisti A.; Maramis, Franckie R. R
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja sering dikaitkan dengan pekerjaan seseorang yang mengantarkan pada suatu bentuk seseorang yang bekerja dan melihat seberapa banyak hasil yang diperoleh dari pekerjaan itu. Dalam kinerja istilah motivasi penting karena merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja baik individu maupun organisasi dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit memiliki peranan penting dalam mencapai pembangunan kesehatan. Keberhasilan dari pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi dari perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain survei analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-Square dengan tingkat CI (confident Interval) 95% dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Dimana nilai probabilitas yang diperoleh 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. Saran bagi penelitian ini yaitu adanya evaluasi terhadap kesejahteraan perawat baik dalam segi sarana dan prasarana, dan dalam pemberian penghargaan atau reward kepada perawat  Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Perawat ABSTRACTPerformance is often associated with someone's work that leads to the form of someone who works and see how much results are obtained from the job. In the performance of the term motivation is important because it is one of the elements that affects the performance of both individuals and organizations in meeting their needs, a person will behave in accordance with the encouragement and what underlies his behavior. Nurses as one of the health workers in the hospital play an important role in efforts to achieve health development goals. The success of health services depends on the participation of nurses in providing quality nursing care for patients. This research is to determine the Relation between the work motivation and the performance of nurses in the inpatient ward of Panglima Sebaya Tanah Grogot Hospital, East Kalimantan. The type of this research is quanitative research with analytic survey design with a Cross Sectional approach. The time of this research was conducted from July to August 2019. The sample in this research were all nurses in the inpatient room of the Regional Commander in chief with 178 respondents.Based on the results of statistical analysis using Chi-Square with a 95% confidence interval and an error rate of 5% (α = 0.05). Where the probability value obtained is 0,000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between work motivation and the performance of nurses in the inpatient room of the Tanah Grogot Panglima Hospital. This is needed to evaluate the welfare of nurses both in terms of facilities and infrastructure, and in giving awards to nurses. Keywords: Work Motivation, Nurses PerformanceKinerja sering dikaitkan dengan pekerjaan seseorang yang mengantarkan pada suatu bentuk seseorang yang bekerja dan melihat seberapa banyak hasil yang diperoleh dari pekerjaan itu. Dalam kinerja istilah motivasi penting karena merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi kinerja baik individu maupun organisasi dalam memenuhi kebutuhannya, seseorang akan berperilaku sesuai dengan dorongan yang dimiliki dan apa yang mendasari perilakunya. Perawat sebagai tenaga kesehatan di rumah sakit memiliki peranan penting dalam mencapai pembangunan kesehatan. Keberhasilan dari pelayanan kesehatan bergantung pada partisipasi dari perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas bagi pasien.Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot Kalimantan Timur. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain survei analitik menggunakan pendekatan Cross Sectional. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil analisis statistik menggunakan Chi-Square dengan tingkat CI (confident Interval) 95% dan tingkat kesalahan 5% (α = 0,05). Dimana nilai probabilitas yang diperoleh 0,000 < 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja perawat di ruang rawat inap RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. Saran bagi penelitian ini yaitu adanya evaluasi terhadap kesejahteraan perawat baik dalam segi sarana dan prasarana, dan dalam pemberian penghargaan atau reward kepada perawat Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Perawat ABSTRACTPerformance is often associated with someone's work that leads to the form of someone who works and see how much results are obtained from the job. In the performance of the term motivation is important because it is one of the elements that affects the performance of both individuals and organizations in meeting their needs, a person will behave in accordance with the encouragement and what underlies his behavior. Nurses as one of the health workers in the hospital play an important role in efforts to achieve health development goals. The success of health services depends on the participation of nurses in providing quality nursing care for patients. This research is to determine the Relation between the work motivation and the performance of nurses in the inpatient ward of Panglima Sebaya Tanah Grogot Hospital, East Kalimantan. The type of this research is quanitative research with analytic survey design with a Cross Sectional approach. The time of this research was conducted from July to August 2019. The sample in this research were all nurses in the inpatient roomof the Regional Commander in chief with 178 respondents.Based on the results of statistical analysis using Chi-Square with a 95% confidence interval and an error rate of 5% (α = 0.05). Where the probability value obtained is 0,000 <0.05. So it can be concluded that there is a relationship between work motivation and the performance of nurses in the inpatient room of the Tanah Grogot Panglima Hospital. This is needed to evaluate the welfare of nurses both in terms of facilities and infrastructure, and in giving awards to nurses. Keywords: Work Motivation, Nurses Performance 
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA ADVENT RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Magdalena, Maya Sefrida
KESMAS Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bagian tubuh yang istimewa dan hanya dimiliki oleh perempuan adalah payudara. Hal yang penting dalam menjaga kesehatan payudara adalah dengan mewaspadai payudara dari segala kelainan, terutama yang berkaitan dengan benjolan pada payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingakat pengetahuan remaja puteri tentang SADARI di SMA Advent Ratahan tahun 2014. penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilaksanakan di SMA Advent ratahan pada Juli-September 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja puteri tentang SADARI sebagian besar sudah termasuk kategori baik yaitu 19 responden (50,00%), kategori cukup 18 responden (47,4%), dan kategori kurang hanya 1 responden (2,6%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan remaja puteri tentang SADARI di SMA Advent Ratahan sudah baik. Kata kunci: Pengetahuan Remaja Putri, pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Abstract One part of the body that is special and only possessed by women is the breast. The important thing in maintaining breast health is to be aware of the breasts from any abnormalities, especially those associated with lumps in the breast. The purpose of this study was to find out the level of knowledge of young women about BSE at the Ratahan Advent High School in 2014. This study was a descriptive study conducted at Advent Ratahan High School in July-September 2014. The results of the study showed that the majority of female adolescents' knowledge of BSE was included in the category good, namely 19 respondents (50.00%), enough categories 18 respondents (47.4%), and less categories only 1 respondent (2.6%). So it can be concluded that the knowledge of girls about BSE at Ratahan Advent High School is good. Keywords: Young Women Knowledge, Self Breast Examination (BSE)
PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI PUSKESMAS KOTOBANGON KOTAMOBAGU TIMUR KOTA KOTAMOBAGU Laisina, Florencia M.; Mandagi, Chreisye K. F.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang telah didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari pengumpulan, pengolahan, pelaporan, serta menggunakan informasi dalam meningkatkan efektivitas serta efisiensi layanan kesehatan dari manajemen yang baik di semua jenjang kesehatan. Sistem informasi kesehatan saat ini yang ada belum bisah menghasilkan data akurat, lengkap serta tepat waktu (Barsasella, 2012). Pelaksanaan SIK di Puskesmas Kotobangon belum bisa dilakukan secara online masih secara manual sehingga data yang dihasilkan tidak tepat pada waktu yang ditentukan. Tujuannya dalam penelitian ini supaya dapat mengetahui proses sistem informasi kesehatan di puskesmas kotobangon kecamatan kotamobagu timur kota kotamobagu. Metode dalam penelitian: adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dan jumlah informan berjumlah 4 informan. Menggunakan tekhnik triangulasi data dan menggabungkan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: berjalannya sistem informasi kesehatan telah dikembangkan dipuskesmas yaitu sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) merupakan bagian dari SIKDA generik. Proses SIK di puskesmas kotobangon  masih manual, mulai dari pengumpulan, pengiriman, sampai dengan pengolahan data. Kesimpulannya: proses SIK di puskesmas kotobangon semuanya masih manual, mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, serta pengiriman data belum bisa dilakukan secara online. Program SIK di puskesmas sudah menggunakan komputer tetapi jaringannya yang belum dilakukan secara online. Kata Kunci: Sistem Informasi Kesehatan, Puskesmas.  ABSTRACTBackground:Health Information System (HIS) which has been defined by World Health Organization (WHO) is a system integrated from collection, processing, reporting and use information in increasing effectiveness and healthy service efficiency from better management at all levels of health current Health Information System there are no results accurate, complete, and timely data (Barsasella, 2012). Implementation of HIS in Clinics Kotobangon yet done online still manually so the data is generated not at the specified time. The purpose of this study so that we can know Health Information System Process in the Kotobangon City Public Health Center, Kotamobagu City, Kotamobagu District. The method in this study: is a qualitative descriptive study. And number of informants emount to 4 informants. Researchers using the technique of triangulation by combining the three data collection techniques of observation, interview and documentation. Research Result: The running of the Health Information System has been developed at the health center namely the management information system of the health center is part of the generic SIKDA. The process of kotobangon of clinics in SIK are still manual, from the collection, shipping, up to data processing. Conclusion: data collection is done by every holder of the program in the health Delivery data from public health to health services have not done online. Data processing at the clinics are already using the computer but its not done online.  Keywords: Health Information Systems, Health Centers.
GAMBARAN PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PADA PUSKESMAS TONSEALAMA KECAMATAN TONDANO UTARA KABUPATEN MINAHASA Moniung, Flariana Rinjani; Mandagi, Chreisye K. F.; Rumajar, Adisty
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenaga Kesehatan yang merupakan salah satu unsur dalam proses pembangunan kesehatan yang tentunya adalah orang yang memiliki keterampilan atau latar belakang pendidikan kesehatan, dalam jenis tertentu diperlukan untuk melakukan upaya kesehatan sebagai seorang yang mengabdikan diri di bidang kesehatan dan yang sesuai dengan kebutuhan, kualifikasi pendidikan dan kemudian dilakukan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan perlindungan serta peningkatan mutu tenaga kesehatan merupakan tugas tanggung jawab dan wewenang dari  pemerintah daerah.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi dokumen. Informan dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang terdiri dari Staf Puskesmas Tonsealama, Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Minahasa.Hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan tenaga kesehatan yang dibuat setiap tahun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa dan Puskesmas Tonsealama berdasarkan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas yaitu standar untuk ketenagaan di setiap puskesmas. Kebutuhan akan tenaga kesehatan untuk Puskesmas Tonsealama yaitu 18 orang.Kesimpulan Proses perencanaan tenaga kesehatan yang dibuat oleh Puskesmas Tonsealama sudah baik yaitu dilaksanakan setiap tahun dan perencanaan yang dibuat untuk menjadi usulan dalam penerimaan tenaga kesehatan melalui Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Minahasa.  Kata Kunci, Perencanaan Tenaga Kesehatan, Puskesmas  ABSTRACTHealth worker who is one of the elements in the process of health development which is certainly a person who has the skills or background of health education, in a certain type is necessary to conduct health efforts as A person who is devoted in health and who according to the needs, qualifications education and then conducted arrangement, coaching, supervision and protection as well as improving the quality of health workers is a duty of responsibility and Authority of the local government.This research method is qualitative research. Data collection were collected through in-depth interviews and observations documents. Informants in this study consists of 3  people that is Tonsealama Puskesmas staff, head of Human Resources section of Health Care Office of Minahasa District, head of Human resources development Agency and development personnel Minahasa Regency.Result.The research results is Demonstrate that the health worker planning is conducted annually by the Minahasa District Health Office and the Public Health Centre of Tonsealama based on the number Permenkes 75 year 2014 about the PHC is a standard for labor in each Puskesmas. The need for health workers for PHC Tonsealama for 2019 year is 18 personnel.Conclusion. The process of planning the health workers created by Public Health Centre Tonsealama is already good which implemented annually and the planning is made to be a proposal in the acceptance of health workers through agency personnel and development resources people of Minahasa Regency. The need to always update the health workforce planning annually. Keywords Planning,
DISTRIBUSI SPASIAL NYAMUK CULEX SPP DI KECAMATAN MALALAYANG Baralang, Riolando; Umboh, Jootje M. L.; Sondakh, Ricky C.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nyamuk merupakan salah satu serangga yang memiliki peran sebagai vektor dari agen penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk masih merupakan masalah kesehatan di dunia, yang dikhawatirkan dari nyamuk karena habitatnya yang luas yang bisa hidup di perkotaan maupun perdesaan, terutama nyamuk rumah yaitu nyamuk Culex spp. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi spasial nyamuk culex spp dan kepadatan nyamuk culex di kecamatan Malalayang. Penelitian yang dilakukan adalah survei deskriptif untuk melihat populasi nyamuk culex spp dan jenis-jenis nyamuk yang terdapat dilapangan dengan menggunakan cara cross sectional. Penangkapan nyamuk dilakukan di 5 kelurahan yang mewakilkan 2 titik penangkapan dengan menggunakan GPS untuk mengetahui titik koordinat dari tempat penangkapan untuk SIG (Sistem informasih Geografis) guna untuk distribusi spasial. Hasil penelitian ini ditemukan 126 nyamuk culex dengan jenis Culex quenquefasciatus yang merupakan jenis nyamuk yang biasanya di dalam rumah, dengan jumlah total penangkapan nyamuk tertinggi di kecamatan Malalayang 1 dengan total 32 nyamuk dan total nyamuk terrendah di kecamatan Winangun Dua 19 nyamuk.Kata Kunci : Nyamuk, Culex, Spasial, MalalayangABSTRACTMosquito is one of insects who has the role as vector of diseases agent. The transmitted diseases by mosquito still is health problem in the world, worried about the mosquito because its habitat is extensive can live in urban and rural areas, especially the house mosquito is Culex spp mosquito. This research purpose is observe the distribution of Culex mosquito spatially and density of Culex mosquito in Malalayang Sub-district. The research is descriptive survey to observe Culex spp population and the mosquito species that exist in the field used cross sectional method. The mosquito catching were done in 5 village that represented 2 points of catching location by GPS to find the coordinate point from the catching location for GIS (Geographic Information System) useful for spatial distribution. The result of this research had found 126 mosquitoes in Culex quenquefasciatus species are usually mosquito species in house with the highest total catching count of mosquito in Malalayang 1 Sub-District with 32 mosquitoes as total and the lowest mosquito total in Winangun Sub-District were had 19 mosquitoes.Keyword: Mosquito, Culex, Spatial, Malalayang
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PASIEN YANG BERKUNJUNG DI INSTALASI CARDIOVASCULAR AND BRAIN CENTRE (CVBC) RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Pracilia, Pasedan Citra Sintya; Nelwan, Jeini E.; Langi, Fima F.L.G.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit kardiovaskuler yang paling banyak mengakibatkan kematian. Penyakit Jantung koroner diakibatkan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu merokok. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian penyakit jantung koroner. Penelitian ini merupakan peneletian observasional dengan desain cross sectional dengan studi retrospektif. Pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden 96 orang . Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi Square (a=0.05) dan menghitung nilai Odd Ratio (OR). Hasil penelitian ini menunujukkan ada hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian PJK (p= 0.000<0.05) dengan nilai OR= 5.850 yang berarti risiko orang dengan kebiasaan merokok 5.8 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak merokok.Kata Kunci : Penyakit Jantung Koroner (PJK), Kebiasaan MerokokABSTRACTCoronary Heart Disease (CHD) is the most cardiovascular disease that causes death. CHD is caused by several factors, one of them is smoking. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking behaviour and CHD. The study was an observational study with cross sectional design was used retrospectively. This study used purposive sampling technique with total respondent was 96 people. Data analysis was performed using univariate and bivariate with Chi Square test (α=0,05) and calculate the value of Odd Ratio (OR). The result of this study showed that there is a relationship between smoking behaviour and CHD (p=0,000<0,05) and OR = 5.850 that means smokers have 5.8 greater risk of developing CHD compared to non-smokers.Keyword : Coronary Heart Disease (CHD), Smoking behavior

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue