cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HUBUNGAN MEROKOK DAN PENDIDIKAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LAKI-LAKI DEWASA DI DESA TATELU KECAMATAN DIMEMBE KABUPATEN MINAHASA UTARA ., Gabriella; Kalesaran, Angela F. C; Kandou, Grace D
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas hidup adalah suatu hasil pengukuran yang diharapkan kesejahteraan umum pasien atau orang yang berfokus pada perasaan dan persepsi individu dalam keadaan hidup. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup baik atau kurang baik adalah gaya hidup seseorang seperti merokok. Merokok merupakan salah satu kekhawatiran terbesar yang dihadapi dunia kesehatan. Dampak merokok dapat mengakibatkan menurunnya status kesehatan seseorang dan menyebabkan seseorang mengalami penyakit seperti kanker mulut, esophagus, faring, laring, paru, pankreas, kandung kemih dan penyakit paru obstruktif kronis. Prevalensi perokok dan rerata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk umur ≥10 tahun di Kota Manado untuk perokok saat ini 29,5% dengan rerata jumlah batang rokok yang dihisap sebanyak 10,7%. Prevalensi perokok dan rerata jumlah batang rokok yang dihisap oleh penduduk umur ≥10 tahun menurut karakteristik responden tertinggi pada umur 45-54 tahun dengan persentase 39,8%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan kualitas hidup laki-laki perokok dan laki-laki non perokok dan untuk mengetahui apakah ada hubungan kualitas hidup dengan pendidikan di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara.Jenis penelitian ini yaitu penelitian observasional analitik dengan menggunakan teknik potong lintang (Cross Sectional Study). Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 111 responden dengan menggunakan teknik simple random sampling dan instrumen yang dipakai yaitu kuesioner frekuensi merokok dan SF-36v2. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kualitas hidup dengan merokok yaitu nilai p = 0,944, namun terdapat hubungan antara kualitas hidup dengan pendidikan yaitu nilai p = 0,030Kata Kunci : Kualitas Hidup, Merokok, PendidikanABSTRACTQuality of life is a result expected as the general well-being of the patient or a person who focuses on one's feelings and perceptions in a living state. One of the factors which affect the good and the bad of the quality of life is the lifestyle of an individual, such as smoking. Smoking is one of the greatest concerns faced by the world of health. The effects of smoking may result in a decrease in a person's health status and cause a person to experience diseases such as oral cancer, esophageal, pharyngeal, laryngeal, pulmonary, pancreatic, bladder and chronic obstructive pulmonary diseases. The prevalence of smokers and the average number of cigarettes smoked by the ≥ 10 years old population in Manado for current smokers was 29.5% with the average number of cigarettes smoked by 10.7%. The prevalence of smokers and the average number of cigarettes smoked by the population aged ≥ 10 years old according to the highest characteristics of respondents aged 45-54 years old with the percentage of 39.8%. The purpose of this research was to determine the relationship between the quality of life of male smokers and non-smokers, and to determine the relationship between the quality of life towards education in Tatelu village, Dimembe Sub-District, Minahasa Utara District. The type of research was analytic observational research with the use of cross-sectional study design. The number of respondents in this research was 111 respondents, chosen by using simple random sampling technique and the instrument used was smoking frequency questionnaire and SF-36v2. Bivariate analysis was used by using Chi Square test with α = 0,05. The result of analysis indicated that there was no relationship between quality of life towards smoking with the p value = 0,944, but there was a relationship between quality of life towards education with the p value = 0,030.Keywords: Quality of Life, Smoking, Education
HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD TAHUN 2014 Bee, Lili Winarni; Akili, Rahayu H.; Sinolungan, Jehosua V.S.
KESMAS Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%  disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bawah (WHO, 2007). Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud  terdapat 559 kasus ISPA. Data Laporan Bulanan dari Penanggulangan Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (P2 ISPA) dari Puskesmas Salibabu Penyakit ISPA  terdapat 243 kasus ISPA. Tujuan peneitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan fisik rumah dengan kejadia ISPA pada anak dibawah umur lima tahun di wilayah kerja Puskesmas Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional, Populasi  243 balita, sampel penelitian  berjumlah 100 balita. Variabel bebas ventilasi, pecahayaan, dan lantai rumah Instrumen dalam penelitian ini menggunakan alat luxmeter, rolmeter, dan kueisoner. Analisis menggunakan uji chi square dengan α=0,05 Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel-variabel di atas dengan kejadian ISPA nilai signifikan: ventilasi (ρ= 0,000) α ≤0,05, pencahayaan (ρ= 0,000) α ≤0,05, dan lantai rumah  (ρ= 0,000) α ≤0,05 dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil analisa data menunjukkan terdapat  hubungan antara ventilasi, pencahayaan dan kondisi lantai dengan kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita. Kata Kunci: Lingkungan Fisik, Rumah, ISPA, Balita   ABSTRACT Almost four million people die of ARI yearly, 89% caused by the infection of lower respiratory (WHO 2007). Based On the data from regional Offices of Health of Kabupaten Kepulauan Talaud, there are 559 ARI cases, and there are 243 accur in Community Health Center Salibabu. There purpose of this research is to find the relationship between physical house environment condition with the case of Acute Respiratory Infection (ARI) in toddlers at Community Health Center in Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. The research methods used is method research of Analityc Observational with cross sectional research designed. The population in this research are 243 toddlers that afflicted of ARI in Community Health Center in Salibabu Kabupaten Kepulauan Talaud. The sampel research uses purpossiv Sampling and take 100 toddlers. Instrumen in this research using tools luxmeter, rolmeter, and questionnaire. Data analyze use chi square test, with α = 0,05, and CI: 95%. The result of this research show that there in relationship between physical house environment condition with the case o Acute Respiratory Incident (ARI). Significant value (ρ = 0,000) α= ≤ 0.05, lighting (ρ= 0,000) α= ≤0,05, and the floor conditionof the house (ρ=0,000) α= ≤ 0,05. It means H0 rejected and Ha accepted. Data that analysed shows there is a relationship between ventilation, lighting, floor condition with acute case in toddlers. People need to be aware to keep the cleanness of their house to prevent the germ flourishing, so their house will be healthy to their toddler. Keywords: Physical environment, House, Acute Respiratory Invection, Toddlers
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN HIV/AIDS PADA WANITA PEKERJA SEKS DI KOTA MANADO Hamzah, Wa Ode Asfah S.; Asrifuddin, Afnal; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit HIV/AIDS cenderung meningkat dari tahun ke tahun dan sampai dengan tahun 2016 jumlah kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 41.250 kasus (Kemenkes RI, 2017). Penularan HIV/AIDS menurut faktor risiko paling tinggi yaitu heteroseksual dan populasi kunci wanita pekerja seks adalah yang berisiko terhadap penularan HIV/AIDS secara heteroseksual. Penelitian ini untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS pada WPS di Kota Manado dengan jumlah responden sebanyak 134. Penelitian ini yaitu penelitian survey analitik dengan rancangan penelitian studi potong lintang. Sampel diambil menggunakan cara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan kurang baik memiliki pencegahan baik (89,8%), sikap baik dan pencegahan baik (85,7%). Hasil uji chi square menunjukkan ( p = 0,057 ) yang artinya pengetahuan tidak berhubungan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS dan sikap berhubungan dengan tindakan pencegahan HIV/AIDS ( p = 0,013 ). Upaya yang harus dilakukan yaitu mengadakan kegiatan – kegiatan yang berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan dan melakukan penjangkauan terhadap pengguna narkoba suntik pada wanita pekerja seks.Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Pencegahan, Wanita Pekerja Seks, HIV/AIDSABSTRACTHIV/AIDS diseases tend to increase from year to year and up to the year 2016 the number of HIV cases reported as much as 41.250 case (Kemenkes RI, 2017). The transmission of HIV/AIDS according to the most high risk factor that is heterosexual and female sex workers is a risky against transmission of HIV/AIDS in the heterosexual. This research is aims to find out what factors are associated with action of prevention of HIV/AIDS on female sex worker in Manado and the quantity of samples as much as 134 respondents. This research is analytical survey with a cross sectional study. Sample method used is accidental sampling. The results showed that both have knowledge of prevention (89,8%), good attitude and good prevention (85,7%). The chi square test results indicate ( p = 0,057) meaning that knowledge thats not related to the HIV/AIDS prevention action, and attitude assosiaciated with HIV/AIDS prevention action (p = 0,013). Efforts to do are to hold a suistainable activities to increase knowledge and doing outreach towards injection drug users in female sex workers.Keywords: Knowledge, Attitude, Prevention, female sex workers, HIV/AIDS
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) YANG BEROBAT DI PUSKESMAS TIKALA BARU KOTA MANADO Mantali, Arief; Kaunang, Wulan P.J.; Kalesaran, Angela F. C.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Human Immunodeficiency Virus ( HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS adalah  salah satu masalah kesehatan yang serius di abad ini, dimana pada akhir tahun 2017 sekitar 36,9 juta orang hidup dengan HIV dan 1,8 juta orang diantaranya merupakan kasus baru tercatat sekitar 940 kasus kematian di dunia disebabkan oleh penyakit HIV dan AIDS pada tahun 2017.  Departemen  kesehatan RI melaporkan jumlah kasus baru HIV di Indonesia pada bulan desember Tahun 2017  sebanyak 280.623  kasus  yang tersebar di 34 provinsi.  Kualitas hidup ODHA merupakan berfungsinya keadaan fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan Kesehatan Umum Sehingga dapat hidup produktif seperti orang sehat dalam menjalankan kehidupannya. Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainya yang diterimanya individu orang lain ataupun dari kelompok. Jenis penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan september 2019 di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 65 responden dengan metode accidental sampling. Analisis data pada penelitian ini yaitu analisis univariat dan bivariat yang menggunakan uji chi square denga tingkat kepercayaan  95% dan α = 0,05. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 87,7% Dukungan Sosial ODHA baik dan 56,9% kualitas hidup ODHA baik. Hasil uji statistic yang diperoleh yaitu  terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan sosial dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang berobat di Puskesmas Tikala Baru Kota Manado, dengan nilai p= 0,001, lebih kecil dari α = 0,05.                                                                                                                      Kata Kunci: Dukungan Sosial, Kualitas Hidup, ODHA ABSTRACTHuman Immunodeficiency Virus (HIV) and Acquired Immune Deficiency Syndrome AIDS are one of the serious health problems in this century. where at the end of 2017 around 36.9 million people were living with HIV and 1.8 million of them were new cases recorded around 940 deaths in the world were caused by HIV and AIDS in 2017. The Indonesian Ministry of Health reported the number of new cases of HIV in Indonesia in December 2017 amounted to 280,623 cases spread in 34 provinces. Quality of life of PLWHA is the functioning of physical, psychological, social, spiritual, and public health so that they can live productively like healthy people in carrying out their lives. Social support is comfort, attention, appreciation, and assistance in the form of other individuals or groups. This analytical survey method with a cross-sectional study approach conducted in September 2019 at the Tikala Baru Public health center in manado city. The number of samples in this study were 65 respondents with accidental sampling method. Univariate and bivariate analysis was condited using chi square test with a confidence level of 95% and α = 0.05. The results was 87.7% PLWHA has good social support and 56.9% Quality of Life. The statistical test results obtained are that there is a significant relationship between Social Support and Quality of Life of People with HIV / AIDS (PLWHA) who seek treatment at the Tikala Baru Public health center in manado city, with a value of p = 0.001, smaller than α = 0.05. Keywords: Social Support, Quality of Life, PLWHA
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK PADA AKSEPTOR KB DI DESA HUMBIA KECAMATAN TAGULANDANG SELATAN KABUPATEN SITARO Jacobus, Regina Mitha; Maramis, Franckie R. R.; Mandagi, Chreisye K. F.
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Di Indonesia metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah metode suntik yaitu 47,96%. Di Desa Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten SITARO, terdapat 41 orang yang menggunakan kontrasepsi suntik dari 78 akseptor KB. Kontrasepsi suntik merupakan yang paling banyak digunakan oleh para akseptor KB karena aman, sederhana, efektif dan dapat dipakai pasca persalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik pada akseptor KB di Desa Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten SITARO. Penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan studi potong lintang. Teknik pengambilan sampel yaitu total populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wanita pasangan usia subur yang memakai alat kontrasepsi di Desa Humbia Kecamatan Tagulandang Selatan Kabupaten SITARO. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). Hasil uji statistik menunjukkan variabel yang berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik yaitu umur (p-value = 0,044) dan pengetahuan (p-value = 0,002). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi suntik adalah sikap (p-value = 0,517).Kata Kunci: Umur, Pengetahuan, Sikap, Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik.ABSTRACTFamily Planning Program is an effort to increase community awareness and participation through maturation of marriage age, birth arrangement, family resilience development, improvement of small family welfare, happy and prosperous. In Indonesia the most widely used method of contraception is the injection method that is 47,96%. In Humbia Village, South Tagulandang District of SITARO Regency, there were 41 people who used injectable contraceptives from 78 Family Planning acceptors. Injectable contraception is the most widely used by Family Planning acceptors because it’s safe, simple, effective and can be used postpartum. This study aims to determine the relationship between age, knowledge and attitude with the use of injectable contraceptives on family planning acceptors in Humbia Village, South Tagulandang District of SITARO Regency. This research is an analytic survey research with cross sectional study design. The sampling technique is total population. The population in this study were all women of fertile couples who used contraceptives in Humbia Village, South Tagulandang District of SITARO Regency. Data analysis was done by using Chi-Square test with 95% confidence level (α = 0,05). The result of statistical test shows that variables related to the use of injectable contraceptives are age (p-value = 0,044) and knowledge (p-value = 0,002). While variable that has not related to the use of injectable contraceptives is attitude (p-value = 0,517).Keywords: Age, Knowledge, Attitude, Use of Injectable Contraceptives.
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK BATITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SONDER KABUPATEN MINAHASA Winowatan, Gabrielisa; Malonda, Nancy S.H.; Punuh, Maureen I.
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut WHO (2010), masalah kesehatan masyarakat dianggap berat bila prevalensi pendek sebesar 30 – 39% dan serius bila prevalensi pendek ≥40%. Faktor utama penyebab stunting yaitu asupan makanan yang tidak seimbang, berat badan lahir rendah (BBLR) dan penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara berat badan lahir anak dengan kejadian stunting pada anak umur 13-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa. Penelitian ini merupakan penelitian penelitian survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa selama bulan Juni-Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak usia 13-36 bulan di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa yang berjumlah 430 anak. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 82 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling. Variabel yang diteliti adalah Berat badan lahir rendah dan stunting. Analisis bivariat menggunakan uji chi square (CI=95%, α=0,05). Terdapat sebanyak 13,4% batita memiliki berat badan lahir rendah dan 86,6% batita memiliki berat badan lahir normal. Terdapat sebanyak 50% batita lahir dengan panjang <48 cm, 39% batita lahir dengan panjang normal. Terdapat sebanyak 47,6% batita yang berstatus stunting dan sebanyak 52,4% berstatus tidak stunting. Hasil uji statistik antara BBLR dan stunting menunjukkan nilai p = 0,411 (p > 0,05). Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan stunting pada batita di wilayah kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa.Kata kunci : Berat Badan Lahir, stunting, batitaABSTRACTAccording to the WHO (2010), public health problems are considered severe when the prevalence of short of 30 – 39% and serious when the prevalence of short ≥ 40%. The main causes of stunting factor i.e. the unbalanced food intake, low birth weight (LBW) and infectious diseases. The purpose of this study was to determine whether there is a relationship between child's birth weight with stunting events in children aged 13-36 months in the working area of Sonder Public Health Center District of Minahasa. This research is an analytic survey research research with cross sectional research design. This research was conducted in the working area of Sonder Public Health Center District of Minahasa. during the month of June-August 2017. The population in this study were all children under three years old in the work area of Sonder Public Health Center District of Minahasa., amounting to 430 children. The sample in this research is as much as 82 respondents by using purposive sampling technique. The variables examined are low birth weight and stunting. Analysis using chi square test bivariat (CI = 95%, α = 0.05). There is as much as 13.4% the toddler had a low birth weight and 86.6% of the toddler had a normal birth weight. There are as many as 50% of the toddler born with a length of <48 cm, 39% the toddler born with normal length. here is as much as 47.6% stunting and the toddler who is as much a 52.4% status not stunting. The results of statistical tests between low birth weight and stunting shows value of p = 0.411 (p > 0.05). There is no relationship between child weight born by stunting on the toddler in the working area Sonder Public Health Center District of Minahasa.Key words: birth weight, stunting, children under three years old
HUBUNGAN ANTARA PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM GMIM PANCARAN KASIH MANADO Prastowo, Prully Diana; Mandagi, Chreisye K. F.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan manajemen dalam suatu organisasi adalah mengatur atau mengurus struktur organisasi manajemen sesuai dengan kehendak yang organisasi inginkan, membantu pimpinan dalam menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam organisasi tsb dan melakukan pengawasan,, akan mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dan baik dalam organisasi dan akan tersusun dengan baik. Pada umumnya orang-orang yang berkecimpung dalam MSDM sependapa atau berpendapatt bahwa penilaian prestasi kerja & promosi jabatan merupakan bagian yang sangat penting dari keseluruhan proses kinerja pegawai yang bersangkutan & berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal-hal seperti potensi yang bermanfaat dan kemampuan bagi rencana karirnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara peranan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dengan kinerja pegawai di rumah sakit umum GMIM Pancaran Kasih Manado.  Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan desain survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Waktu penelitian yang telah dilakukan dari Juni sampai September tahun 2019. Sampel dalam penelitian ini yaitu staf administrasi di RS umum GMIM Pancaran Kasih Manado dengan jumlah responden 87. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan analisis data yaitu analisis univariat dan bivariat, menggunakan uji statistik yaitu  uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan uji statistik maka diperoleh nilai p value untuk hubungan penilaian prestasi kerja dengan kinerja pegawai adalah 0,000, dan nilai p value untuk hubungan promosi jabatan dengan kinerja pegawai adalah 0,002. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara penilaian prestasi kerja dengan kinerja pegawai, dan terdapat hubungan antara promosi jabatan dengan kinerja pegawai. Kata Kunci: Penilaian Prestasi Kerja, Promosi Jabatab, Kinerja Pegawai ABSTRACTThe role of management in organization is to manage the organizational structure of management according of what the organization wants, assist the leadership to carrying out supervision and assigning the people needed in the organization, will get a quick decision making in the organization and will be structured well. In general, people who involved in human resource management, agree that performance appraisal and job promotion are important part of the entire process of performance employee concered and serves as feedback on various matters such as abbilities and potential that are useful for a career plan. The purpos of this researc is to determine a relarionship between the role of human resource management and employee performance in general hospital of GMIM Pancaran Kasih Manado. The type of this research is quanitative research with analytic survey design with a Cross Sectional approac. Time of this research was conducted from June to September 2019. The sample in this research is administrative staff at general hospital GMIM Pancaran Kasih Manado with 87 respondents. The research instrument used a questionnaire and data analysis are univariate and bivariate analysis, using statistical test is Chi-square test. The result showed based on statistical tests the p value obtained for the relationship between work performance appraisal and employee performance was 0.000, and the p value for the relationship between promotion and employee performance was 0.002. Based on this research, the conclusion is there’s a relationship between work and performance appraisal and employee performance, and there’s a relationship between job promotion and employee performance. Key word: Work Performance Appraisal, Promotion Of Position, Employee Performance
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TARATARA KOTA TOMOHON Mentang, Jelly Juliany; Rumayar, Adisty A.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pusat kesahatan masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Kualitas layanan ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjalin hubungan yang harmonis antara petugas puskesmas dengan pasien, memberikan dasar yang baik bagi terciptanya loyalitas konsumen atau pasien dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi penyedia jasa pelayanan kesehatan tersebut. Service quality merupakan konsep pengukuran kualitas pelayanan yang terdiri dari lima dimensi yaitu keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), keyakinan atau jaminan (assurance), perhatian (empathy) dan tampilan fisik atau berwujud (tangibles). Penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan desain cross sectional study, penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Taratara Kota Tomohon pada bulan September-Oktober 2018. Populasi penelitian ini berjumlah 13.870 pasien, sampel yang diambil 96 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis data berupa univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square, dengan α = 0,05 dan CI = 95%. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yaitu Reliabilitas (p=0,861), Jaminan (p=0,074), Bukti fisik (p=0,013), Empati (p=0,013) dan ketanggapan (p=0,000). Dari hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan antara kualitas jasa pelayanan kesehatan ketanggapan dengan kepuasan pasien di Puskesmas Taratara Kota Tomohon. Kata Kunci : Puskesmas, Kualitas Jasa Pelayanan, Kepuasan Pasien ABSTRACTThe community health center (Puskesmas) is a health facility that organizes public health efforts and first-rate individual health efforts, prioritizing promotive and preventive efforts, to achieve the highest degree of public health in its working area. The quality of this service can ultimately provide several benefits, including a harmonious relationship between health center staff and patients, providing a good basis for creating customer loyalty or patients and forming word of mouth recommendations that are beneficial for service providers. health. Service quality is a concept of measuring service quality that consists of five dimensions namely reliability, responsiveness, assurance or assurance, attention (empathy) and physical appearance or tangibles. This study used analytic research with a cross sectional study design, this study was conducted at the Taratara Health Center, Tomohon City in September-October 2018. The population of this study amounted to 13,870 patients, samples taken by 96 respondents. The research instrument used was a questionnaire. Data analysis in the form of univariate and bivariate using chi-square test, with α = 0.05 and CI = 95%. The results obtained in the study were Reliability (p = 0.861), Guarantee (p = 0.074), Physical Evidence (p = 0.013), Empathy (p = 0.013) and responsiveness (p = 0,000). From the results of the study, there is a relationship between the quality of health service responsiveness and patient satisfaction at Taratara Health Center, Tomohon City.  Keywords: Health Center, Quality of Service, Patient Satisfaction
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA GMIM TOMOHON Budiyanto, Budiyanto; Rattu, A. J.M.; Umboh, J. M.L.
KESMAS Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini stres kerja merupakan isu global yang berpengaruh pada seluruh profesi dan pekerja di negara maju maupun berkembang. Stres kerja dapat berdampak pada individu, organisasi, bahkan lingkungan sosial. Prevalensinya yang tinggi, serta dampak yang luas dan berat menjadikan stres kerja masalah yang serius, serta perlu penanganan cepat dan tepat. Sektor kesehatan merupakan salah satu sektor dengan prevalensi stres kerja paling tinggi. Perawat memilik tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan tenaga profesional lainnya di RS. Tujuannya, menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stres kerja pada perawat pelaksana. Penelitian menggunakan metode kuantitatif, dengan jenis deskriptif analitik, menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ialah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap (N=96). Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling. Sampel ialah seluruh perawat pelaksana yang ada saat penelitian dilakukan (86 perawat), dengan tingkat respon 83,9% (n=73). Data primer dikumpulkan menggunakan kuesioner. Tahapan analisis data, terdiri atas editing, coding, processing, cleaning, dan tabulating, dengan menggunakan program komputer. Hasil analisis univariat, bivariat, dan multivariat diperoleh dengan menggunakan uji Chi-Square dan Regresi Logistik, serta disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Kesimpulannya, terdapat hubungan antara beban kerja (p=0,009; OR=0,018), dan sarana/prasarana (p=0,009; OR=0,018) dengan stres kerja. Tidak terdapat hubungan antara iklim organisasi (p=0,639), supervisi keperawatan (p=0,552), dan disiplin kerja (p=1,000) dengan stres kerja. Beban kerja dan sarana/prasarana merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan stres kerja, dengan kekuatan yang sama.Kata kunci: Stres Kerja, Beban Kerja, Iklim Organisasi, Sarana/Prasarana, Supervisi Keperawatan, Disiplin Kerja ABSTRACTAt present, work stress is a global issue that affects all professions and workers in developed and developing countries. Work stress can have impact on individuals, organizations, and even the social environment. Its high prevalence, wide and severe impacts make work stress a serious problem. It needs fast and appropriate handling. Health sector is one of the sectors with the highest prevalence of work stress. Nurses have higher level of stress than other professionals in the hospital. The Aims, To analyze the factors associated with work stress on nurses in the inpatient care units of the Bethesda GMIM General Hospital Tomohon. The study used a quantitative method, with descriptive analitycal type, using a cross sectional approach. The study’s population was all nurses in the inpatient care units (N = 96). The study’s sample was determined using total sampling tachnique. The sample was all nurses who were available at the time of the study was conducted (86 nurses), with response rate 83.9% (n=73). Primary data was collected using questionnaires. Data analyzing stages were consisted of coding, processing, cleaning, and tabulating, using computer programs. The results of univariate, bivariate, and multivariate analysis were obtained used Chi-Square and Logistic Regression test, and were presented in forms tables and diagrams. The Conclusions, There is a relationship between workload (p=0.009; OR=0.018), facilities/infrastructure (p=0.009; OR=0.018) and work stress. There is no relationship between organizational climate (p=0.639), nursing supervision (p=0.552), work discipline (p=1,000) and work stress. Workload and facilities/infrastructure variables are the most dominant variables related to work stress. Keywords: Work Stress, Workload, Organizational Climate, Facilities/Infrastructure, Nursing Supervision, Work Discipline
KAJIAN PENGGUNAAN MAKATAN (OBAT ASLI MINAHASA) SEBAGAI SUPPORTIVE TREATMENT PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) DI KOTA MANADO Rahman, Asep; Kalesaran, Angela F.C.; Siampa, Jainer P.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakEpidemi penyakit HIV/AIDS mempunyai tantangan tersendiri, dimana penyakit menular lainnya cenderung berkurang sebaliknya penyakit tidak menular terus meningkat. Fenomena unik dimana penularan HIV/AIDS cenderung terus meningkat. Apalagi mengingat saat ini, HIV/AIDS hingga sekarang belum ditemukan sebagai upaya penyembuhan. Angka temuan HIV di Sulawesi Utara menurut Kementerian Kesehatan per Desember 2017 yakni sebesar 3.671, serta temuan AIDS sebanyak 1.467, dimana ada kecenderungan naik setiap tahunnya. Berbagai upaya pengobatan telah ditempuh oleh pasien HIV/AIDS, salah satunya dengan menggunakan obat tradisional. Penderita HIV/AIDS biasanya menggunakan layanana kesehatan tradisional sebagai support treatment. Melalu penelitian ini, yang akan dilakukan di Kota Manado, dengan mewawancarai secara mendalam ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) akan mencoba menggali informasi tentang penggunaan obat tradisional asli Sulawesi Utara. Penelitian ini dibiayai oleh Universitas Sam Ratulangi dan dilakukan pada Maret – Agustus 2019. Kata kunci : HIV/AIDS, kesehatan tradisional, ODHA, makatana AbstractThe epidemic of HIV / AIDS has its own challenges, where other infectious diseases tend to decrease whereas non-communicable diseases continue to increase. The unique phenomenon where HIV / AIDS transmission tends to continue to increase. Especially considering that at present, HIV / AIDS has not yet been found as a healing effort. The number of HIV findings in North Sulawesi according to the Ministry of Health as of December 2017 is 3,671, and the AIDS findings are 1,467, where there is an upward trend every year. Various treatment efforts have been taken by HIV / AIDS patients, one of them is by using traditional medicine. HIV / AIDS sufferers usually use traditional health services as support treatment. Through this research, which will be carried out in the city of Manado, by in-depth interviewing ODHA (people with HIV / AIDS) will try to dig up information about the use of traditional medicines native to North Sulawesi. This research was funded by Sam Ratulangi University and was conducted in March - August 2019. Keywords: HIV / AIDS, traditional health, PLWHA, makatana

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue