cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
ANALISIS REKRUTMEN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CANTIA TOMPASO BARU Kaseger, Meylita S. M.; Maramis, Franckie R. R.; Kolibu, Febi K.
KESMAS Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rekrutmen adalah proses menemukan dan menarik pelamar-pelamar yang memiliki keahlian untuk menduduki posisi tertentu di dalam organisasi. Proses seleksi adalah kegiatan mengumpulkan informasi untuk menentukan siapa yang akan dipekerjakan atau di terima sebagai karyawan perusahaan. Proses rekrutmen dan seleksi tidak boleh diabaikan karena untuk menjaga supaya tidak terjadi ketidaksesuaian antara apa yang di inginkan dan apa yang di dapat. Metode Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru pada bulan Maret tahun 2019. Pengumpulan data di dapat dari wawancara mendalam dan dibantu dengan alat perekam suara. Informan dalam penelitian ini ada 7 informan yaitu Direktur, Personalia, Dokter, Perawat, Bidan, Farmasi, dan Tenaga Kesehatan Kontrak. Hasil penelitian ini ialah proses rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru menggunakan Standar Prosedur Operasional dari PT. Ratna Timur Tumarendem dan mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan no 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit serta dalam perhitungan jumlah tenaga kesehatan yang dibutuhkan Rumah Sakit menggunakan rumus Gillies. Kesimpulan penelitian ini yaitu dalam melakukan rekrutmen tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cantia Tompaso Baru, sudah sesuai dengan tahapan-tahapan dari Standar Prosedur Operasional yang ada. Kata Kunci : Rekrutmen, Proses Seleksi, dan Rumah Sakit.  ABSTRACTRecruitment is a method of discovering and inviting competent job seekers to obtain a position in particular organizations. Selection process is an act of gathering information in which to determine the most suitable candidates as employees in companies. These processes of recruitment and selection cannot be neglected in order to avoid misconception between what is desired and what is acquired. The method of this study is qualitative research method. This study aims to analyze the recruitment of health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru in March 2019. Data gathering was executed through intensive interviews and supported by recording device. There were 7 research informants who were the director, an individual, a doctor, a nurse, a midwife, and contract health personnel. The study findings indicate that the recruiting process of health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru utilizes the Standard Operating Procedures of PT. Ratna Timur Tumarendem and refers to the Regulation of Ministry of Health number 56 year 2014 about the hospital classification and license as well as in calculating the number of health employees needed by hospitals using Gillies formula. This research concludes that the process of recruiting health workers at Cantia Hospital in Tompaso Baru has fulfilled the stages and requirements of existing Standard Operating Procedures.  Keywords: Recruitment, Selection Process, Hospitals
PENGARUH PERSEPSI MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS MOTOLING BARAT Mundung, Rulandi; Wowor, Ribka; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKMutu jasa pelayanan kesehatan adalah derajat dipenuhinya kebutuhan masyarakat atau perorangan terhadap asuhan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi yang baik dengan pemanfaatan sumber daya secara wajar, efisien, efektif dalam keterbatasan kemampuan pemerintah dan masyarakat, serta diselenggarakan secara aman dan memuaskan pelanggan sesuai dengan norma dan etika yang baik. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif, sampel dalam penelitian ini berjumlah 90 responden. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik regresi linier nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi reliabilitas  terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,255 lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan tidak terdapat pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi jaminan terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,287 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi untuk pengaruh variabel persepsi buktu bukti fisik kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi Empati terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,264 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh secara persial, nilai signifikansi variabel Persepsi daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh secara persial. Berdasarkan hasil penelitian uji statistik regresi linier berganda hasil uji F atau secara simultan (bersama-sama) diketahui nilai signifikasi untuk pengaruh persepsi reliabilitas, jaminan,  bukti fisik, empati, daya tanggap terhadap kepuasan pasien adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehinga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara mutu jasa pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Motoling Barat.Kata Kunci : mutu, Kepuasan pasienABSTRACTThe quality of health-care services ii the degree statistying people needs or individual to the health-care ass a good professional standard with the natural usa of resoures, efficient, effective in the limitations of government and community, it is artanged safely  and statisfies customers according to good norms and ethics. The type of this research is quantitative research with surveying methods, have descriptive. The sample in this study amounted to 90 respondents. The result of this research accoding the statistical test for regression linier, significance value to effect variable perception reliability (reliability)  of patient’s statisfaction 0,225 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception assurance (assurance) of patient’s statisfaction 0,287 is greater than 0,05 it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception physical evidence (tangible) of patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely, significance value to effect variable perception empathy (empathy) of patient’s statisfaction 0,246 is greater than 0,05, it can  be concluded there is no effect perversely, significance value to effect variable perception responsiveness (responsiveness) to patient’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05, it can concluded there is effect perversely. Basad on the results pf regression to multiple linier statistic test result F or simultaneons (together) significance value is known to perception effect reliability (reliability), assurance (assurance), physical evidence (tangible), empathy (empathy), responsiveness (responsiveness) of patien’s statisfaction 0,000 is smaller than 0,05 so that can be concluded that there are effect between quality health-care services of patient’s satisfaction in Puskesmas Motoling Barat.
DETERMINAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Christin, Angel; Punuh, Maureen I.; Purba, Rudolf B.
KESMAS Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 ASI Eksklusif diberikan pada bayi baru lahir sampai berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan ataupun minuman. Cakupan pemberian ASI Eksklusif untuk Provinsi Sulawesi Utara sebesar 38,5% dimana belum mencapai target program tahun 2014 sebesar 80%, di Kota Manado tahun 2015 sebesar 24,22%, di Puskesmas Tuminting sebesar 4,37%  dengan cakupan sebesar 41 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tuminting. Metode penelitian yang digunakan yaitu survey analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study. Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 6 sampai 24 bulan dan berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Tuminting sebanyak 110 ibu dengan menggunakan rumus Lameshow. Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif sebagian besar memiliki pengetahuan yang baikyaitu 70,9%, gambaran tingkat pendidikan ibu sebagian besar berpendidikan SMA sebanyak 65%, gambaran pekerjaan ibu sebagian besar tidak bekerja yaitu 91,8%, gambaran peran suami yang mendukung ibu dalam pemberian ASI eksklusif sebanyak 84,5%. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan ibu dengan pemberian  ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tuminting Kota Manado dan ada hubungan antara peran suami dengan pemberian ASI eksklusif. Kata Kunci: Pemberian ASI Eksklusif, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, peran suami,  ABSTRACTGovernment regulation Nomor 33 Tahun 2012 exclusive breastfeeding is given to newborn babies up to 6 months old without given any food or drink. Coverage of exclusive breastfeeding for the province of north Sulawesi is 38,5% which have not yet reached the target program in 2014 amounted 80%. In the town of manado on 2015 is 24,22%, in the Tuminting public health center of 4,37% with with coverage of 41 infant. The purpose of this research was to determine of exclusife breastfeeding in Tuminting public health center Manado city. This study was an analytic type of survey with cross sectional study. The respondents of this research were mother who has a baby age 6 to 24 months and domiciled in the terytory of tuminting public health center were 110 respondent by using Lameshow with technique purposive sampling and chi square test with a significantce level of 95%. The results of this research showed that description of level knowledge maternal about exclusive breastfeeding mostly have a good knowledge is 70,9%, maternal education mostly of the High Schoolis 65%, maternal who had working is 91,8%, an overview the role of husband with supports mother in exclusive breastfeeding as many as 84,5%. There is no relationship between employment, level education and maternal knowledge with exclusive breastfeeding practice. and there is a relationship between the role of husband with exclusive breastfeeding in Tuminting public health center Manado city. Keywords: Exclusive breastfeeding, Education, Employment, Knowledge, Role of husband
UJI KUALITAS BAKTERIOLOGI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN AMURANG DAN KECAMATAN TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN TAHUN 2017 Sangande, John B.; Pinontoan, Odi R.; Rimper, Joice R.T.S.L.
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2013 dalam profil kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa persentase penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air minum berkualitas sebesar 67,73%. Terdapat 23 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia yang memilik persentase di bawah angka nasional, salah satunya ialah provinsi Sulawesi Utara dengan persentase sebesar 67,21% (Kemenkes RI, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas bakteriologi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Amurang dan Kecamatan Tumpaan Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan observasional berbasis laboratorium. Dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2017. Sampel dalam penelitian ini yaitu 4 Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Amurang dan 4 DAMIU di Kecamatan Tumpaan Kabupaten Minahasa Selatan. Analisis data diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium dan disajikan dalam bentuk tabel. Kualitas bakteriologi depot air minum isi ulang dengan parameter E. coli yang terdapat pada 4 depot di Kecamatan Amurang dan 4 depot di Kecamatan Tumpaan semua memenuhi syarat Peraturan Menteri Kesehatan No 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu 0/100 ml. Terdapat 4 depot air minum isi ulang yang tidak memenuhi syarat dengan parameter total Coliform yaitu sampel air minum depot B dengan total Coliform 8/100 ml, depot C dengan total Coliform 1/100 ml, depot G dengan total Coliform 17/100 ml, depot H dengan total Coliform 27/100 ml yang diambil dari 4 depot di Kecamatan Amurang dan 4 depot di Kecamatan Tumpaan. Tidak terdapat bakteri E.coli pada 8 DAMIU yang berada di Kecamatan Amurang dan Kecamatan Tumpaan. Sedangkan, terdapat 4 DAMIU yang terdiri dari 2 DAMIU di Kecamatan Amurang dan 2 DAMIU Kecamatan Tumpaan. mengandung bakteri Total Coliform.Kata Kunci: Kualitas Bakteriologi, Depot Air Minum Isi UlangABSTRACTIn 2013 Indonesia’s health profile shows that the percentage of Indonesian people who have access to quality drinking water is 67,73%. There are 23 provinces out of 33 provinces in Indonesia which have a persentage below the national figure, one of them is North Sulawesi province with a percentage of 67,21% (MoH RI, 2015). The aim of this study is to subdistricts 2017. The study was a descriptive research with laboratory-based observational approach, which conducted from October to November 2017. Four drinking water refill depot (DAMIU) from each subdustrict (Amurang and Tumpaan) were selected as sample. Data analysis was obtained the results of laboratory examination and presented in tabular form. The study revealed that bacteriological quality of E. coli parameters of 4 DAMIU in Amurang subdistrict and 4 DAMIU in Tumpaan subdistrict are all comply with the Regulation of Public Health Minister Number 492/MENKES/PER/IV/2010 which is 0/100 ml of sample. The study also found that 4 DAMIU are not comply with the total Coliform parameters. Total Coliform from DAMIU B, DAMIU C, DAMIU G and DAMIU H were found to be 8/100 ml, 1/100 ml, 17/100 ml and 27/100 ml, respectively. There was no E. coli bacteria found in 8 DAMIU located in Amurang and Tumpaan subdistricts however, there were 4 DAMIU consisting of 2 DAMIU in Amurang subdistricts and 2 DAMIU Tumpaan subdistricts that contain total Coliform bacteria.Keywords: Bacteriological quality, drinking water refill depot
ANALISIS PROSES PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS AIRMADIDI KABUPATEN MINAHASA UTARA Rosang, Merkuri C. D.; Kolibu, Febi K.; Rumayar, Adisti A.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelayanan kefarmasian di Puskesmas ialah satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui proses penyimpanan obat di Puskesmas Airmadidi. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara mendalam, dan pemeriksaan dokumen yang dibantu menggunakan alat wawancara. Dari data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan telah diolah dengan cara mengorganisir informasi, membaca keseluruhan informasi kemudian membuat uraian secara terperinci dan disajikan secara naratif.  Pengecekkan data menggunakan metode triagulasi. Hasil penelitian dari kelembapan ruangan mengenai kebocoran genteng, luas ruangan penyimpanan obat, tirai jendela diruangan penyimpanan obat, kerusakan obat akibat bertumpukknya obat, kontaminasi bakteri, pembersihan ruangan sudah sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Departemen Kesehatan RI Tahun 2009. Tata cara menyimpan dan menyusun obat menurut penerapan FEFO dan FIFO, penerimaan obat, penyusunan obat, penyimpanan obat golongan antibiotik, penyimpanan serum dan vaksin, penyimpanan tablet salut, dan data-data yang diperlukan sudah sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Departemen Kesehatan RI Tahun 2009. Untuk suhu ruangan penyimpanan obat, obat yang sudah kadaluarsa, penyimpanan obat dengan kondisi khusus belum termasuk dalam kriteria Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Departemen Kesehatan RI Tahun 2009. Hasil penelitian mengenai pengamatan mutu obat sudah sesuai dengan Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Departemen Kesehatan RI Tahun 2009, karena petugas pengelola obat di puskesmas melakukan pengamatan mutu obat dengan selalu melakukan pengecekkan obat di ruangan penyimpanan obat. Saran agar Puskesmas Airmadidi lebih memperhatikan proses penyimpanan obat, memperbaiki cara penyimpanan dan penyusunan obat yang lebih bagus lagi, meningkatkan pengamatan mutu obat yang ada dan menambah sumber daya manusia dengan latar belakang tenaga apoteker. Kata Kunci: Penyimpanan Obat, Pelayanan Obat, Puskesmas ABSTRACTPharmaceutical services at the Health Center are an inseparable unit realization of health efforts, which play an important role in improving health service quality for the community. The purpose of this study in general is to know the process of drug storage at the Airmadidi Community Health Center. The method of this research is qualitative research method. The data collection was taken through direct observation and in-depth interviews, along with document checking assisted by using interview tools. From the results that collect from the in-depth interview and had been processed by organizing the information, reading the whole information then make a detailed description and present it narratively. The data checking is using the triangulation method. The results of the study of room humidity regarding tile leaks, the capacious of drug storage rooms, window curtains in the drug storage room, drug damage due to drug that have been piled up, bacterial contamination, and room cleaning are in accordance with the Guidelines for the Management of Public Medicines and Health Supplies at the Health Center Department of Republic Indonesia in 2009. The procedure for storing and organizing drugs according to the application of FEFO and FIFO, drug reception, drug preparation, class storage of antibiotics, serum and vaccine storage, storage of coated tablets, and the data required is in accordance according to the Guidelines of Public Medicines Management and Health Supplies at the Health Center Department of Republic Indonesia in 2009. As for the room temperature of drug storage, drugs that have been expired, storage of drugs with special conditions, these are not accordance with the criteria of the Guidelines of Public Medicines Management and Health Supplies at the Health Center Department of Republic Indonesia in 2009. The results of research on drug quality observations are in accordance with the Guidelines for the Management of Public Medicines and Health Supplies at the Health Center Department of Republic Indonesia in 2009, because the drug management officers at the health center conduct drug quality monitoring by always checking the drugs in the medicine storage room. Suggestions for Airmadidi Community Health Center is to pay more attention to the process of drug storage, improve ways of storing and drafting the medicines better, increasing observations on the quality of existing drugs and adding human resources with a pharmacist background. Keyword: Drug Storage, Medicine Services, Health Center
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWANG KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO Tinamonga, Zein; Kolibu, Febi K.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jumlah kunjungan antenatal care yang harus dilakukan ibu selama kehamilan adalah minimal 4 kali kunjungan. Maksud dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan dukungan suami terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care dan dilaksakan di wilayah kerja Puskesmas Sawang Kabupaten Siau Tagulandang Biaro pada bulan Oktober 2018. Metode dalam penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan populasinya adalah ibu pasca melahirkan ≤ 6 bulan yang berjumlah 59 ibu Sampel adalah keseluruhan populasi. Sampel diambil menggunakan  teknik total sampling yakni keseluruhan populasi dijadikan sampel. Kuesioner adalah instrument yang digunakan dan datanya di analisis menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α = 0,05 dan didapatkan hasil uji statistik dari masing-masing variabel independent yaitu pengetahuan (p value = 0,026), sikap (p value = 0,011), dukungan suami (p value = 0,064). Kesimpulan yang di dapat ialah pengetahuan serta sikap memiliki hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal care sementara dukungan suami tidak berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Sawang Kabupeten Siau Tagulandang Biaro dan Saran bagi petugas kesehatan di Puskesmas Sawang agar dapat melakukan penyuluhan kesehatan baik dengan cara mengumpulkan ibu hamil maupun door to door tentang manfaat pemeriksaan kesehatan kepada ibu hamil yang melakukan kunjungan ke tempat pelayanan kesehatan serta memberikan jadwal kunjungan yang jelas kepada ibu hamil, sehingga ibu hamil tahu kapan harus periksa kembali. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Dukungan Suami, Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care ABSTRACTThe number of antenatal care visits that a mother must make during pregnancy is at least 4 visits. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge, assessment and support for antenatal care services and carried out in the work area of the Sawang Community Health Center, Siau Tagulandang Biaro Regency in October 2018. The method of this research was an analytical cross sectional survey and the population used as post-accepting mothers ≤ 6 months obtained by 59 sample mothers were all participation. Samples were taken using total sampling technique, namely the whole sample was taken. The questionnaire is the instrument used and the data analysis uses the Chi-Square test with a value of α = 0.05 and the results of statistical tests from each independent variable are obtained based on knowledge (p value = 0.026), attitude (p value = 0.011), husband support (p value = 0.064). The conclusion that can be used is knowledge about the relationship between the provision of antenatal care services while husband's support is not related to the provision of antenatal care services in the working area of Siau Tagulandang Biaro Sawang District Health Center and advice to health workers at Sawang Health Center so that they can be discussed door-to-door about the benefits of health checks for pregnant women who make visits to health services and provide clear visits to pregnant women, making pregnant women know when to check back. Keywords: Knowledge, Attitudes, Husband's Support, Utilization of Antenatal Care Services
HUBUNGAN P ENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MENCUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA SISWA SDN PETA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Tampara, Jody M; Kairupan, B. H.R.; Boky, Harvani
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan sangat berpotensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Pada tahun 2016 di Provinsi Sulawesi Utara jumlah kasus diare cukup tinggi yaitu 21.469 kasus. Dari jumlah kasus tersebut kebanyakan yang mengalami penyakit diare terjadi pada bayi dan anak-anak. Untuk menurunkan angka penderita diare pada anak-anak perlu pelaksanaan yang cepat dan tepat, salah satunya adalah PHBS mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap dan tidakan mencuci tangan dengan kejadian diare pada siswa SDN Peta Kabupaten Kepulauan Sangihe. Penelitian ini mengunakan desain penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-VI yang berjumlah 66 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik 61%, responden yang memiliki sikap yang baik 44%, responden yang memiliki tindakan yang baik 52%. Dengan α 0,05 Hasil uji analisis menunjukan ada hubungan antara kejadian diare dengan variabel pengetahuan (p V = 0,018), kejadian diare dengan variabel sikap (p V = 0,000), dan kejadian diare dengan variabel tindakan (p V = 0,000). Hasil analisis menunjukan terdapat hubungan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare. Kesimpulan adalah ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan sikap dan tindakan mencuci tangan dengan kejadian diare.Kata Kunci : Penyakit Diare, Pengetahuan, sikap dan tindakan mencuci tangan, Siswa SDABSTRACTDiarrhea is an endemic disease in Indonesia and is also a potential disease of outbreaks which is often accompanied by death. In 2016 in North Sulawesi Province, the number of diarrhea cases was high with the amount of 21,469 cases. Of the cases, most diarrhea cases occurred in infants and children. To reduce the rate of diarrhea in children, fast and proper implementation procedures are needed, one of which is clean and healthy life behavior by washing the hands with clean water and soap. The purpose of this research was to determine the relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurence of diarrhea in students of Peta elementary school, Sangihe Islands District. This research used analytical survey research design with Cross-sectional approach. The sample in this research was grade IV-VI students which are amounted to 66 respondents. Data collection used was questionnaire, data analysis used was the chi-square test. The results indicated that 61% respondents have propitious knowledge, 44% respondents have a good attitude, 52% respondents have a good behavior. With α 0,05, the result of analysis test with the use of chi-square indicated that there was a relationship between the occurrence of diarrhea towards the knowledge variable with the (p V = 0,018), diarrhea towards attitude variable with the (p V = 0,000), and diarrhea towards behavior variable with the (p V = 0,000). Analysis result indicated that there was a relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards diarrhea. The conclusion was that there was a significant relationship between knowledge, attitude and hand washing activity towards the occurrence of diarrhea.Keywords: Diarrhea Disease, Knowledge, Attitudes and Hand Washing Activity, Elementary School Students
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PATOLOGIS PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 MANADO Pamaruntuan, Anggreany T. C.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keputihan adalah cairan vagina yang berwarna putih atau keabu-abuan yang melekat pada dinding vagina dan dapat juga berwarna kekuning-kuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Keputihan bisa dalam keadaan normal (fisiologis) namun bisa juga karena penyakit (patologis). Keputihan bisa disebabkan oleh jamur, bakteri, virus, dan protozoa. Remaja merupakan titik awal terjadinya proses reproduksi sehingga tidak menutup kemungkinan untuk mengalami keputihan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Penelitian ini adalah jenis survei analitik dengan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2014 di SMA Negeri 4 Manado dengan total populasi 202 siswi dan sampel diambil dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisi menggunakan uji Chi Square dengan CI = 95% dan a = 0.05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000) dan terdapat hubungan antara higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis (p = 0.000). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang keputihan dan higiene perorangan dengan kejadian keputihan patologis pada siswi SMA Negeri 4 Manado. Kata kunci : Pengetahuan, Higiene perorangan, Keputihan.
HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN ASUPAN KALORI DENGAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA BONGKAR MUAT DI PELABUHAN SAMUDERA BITUNG Andiani, Ika Putri; Kawatu, Paul A.T.; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelelahan akibat kerja merupakan salah satu bagian dari kelelahan umum yang terjadi dan biasanya sering ditandai dengan berkurangnya niat atau semangat para pekerja untuk melakukan pekerjaan seperti biasanya, dan dapat mengurangi produktivitas kerja, yang disebabkan oleh monotoni, intensitas atau tekanan dan lamanya kerja fisik yang di lakukan dalam satu hari kerja, keadaan lingkungan sekitar tempat bekerja, sebab-sebab mental, keadaan gizi dan status kesehatan. (Tarwaka dkk, 2004). Tenaga Kerja Bongkar Muat di Pelabuhan Samudera Bitung memiliki beban kerja yang sama satu dengan lainnya, dan juga tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Samudera Bitung banyak yang memiliki asupan kalori yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara beban kerja dan asupan kalori dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Samudera Bitung. Metode penelitian ini yang digunakan yaitu observasional analitik dengan menggunakan pendekatan studi potong lintang (cross sectional). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 45 orang. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji spearman rank. Hasil penggujian didapatkan nilai p-value 0,040 dan r = 0,307 yang menunjukan arah korelasi positif yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan kelelahan kerja. Selanjutnya didapatkan juga nilai p-value 0,000 dan nilai r = 0,502 atau tingkat korelasi sedang dengan arah korelasi positif yang berarti terdapat hubungan antara asupan kalori dengan kelelahan kerja. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara beban kerja dan asupan kalori dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Samudera Bitung.Kata Kunci : Kelelahan Kerja, Beban Kerja, Asupan Kalori, Tenaga Kerja Bongkar MuatABSTRACTOccupational Burnout is one part of a general fatigue that occurs and usually often marked by dwindling intention or the spirit of the workers to do the job as usual, and can reduce the productivity of work, which caused by pressure or intensity, monotoni and duration of physical work performed in a day's work, the State of the environment around the spot work, causes mental, the State of nutrition and health status. (Tarwaka et al, 2004). Loading and unloading in the workforce The ocean port of Bitung has a workload of the same one with the other, and also Labor loading and unloading at the port of Bitung Ocean many have intake calories. This research aims to know the existence of a relationship between workload and caloric intake with the fatigue of work on loading and unloading on labor The Ocean Port Of Bitung. The research methods used namely observational analytic approach to study pieces by using the latitude (cross sectional). Technique sampling using a purposive sampling of as many as 45 people. Data analysis using spearman rank test. The results obtained by the p-value penggujian value of 0.040 and r=0.307 showed positive correlation direction which means there is a significant relationship between the workload with fatigue. Next obtained also the value p-value 0.000 and the value of 0.502 r or the level of correlation being with the direction of the positive correlation which means There is a relationship between your calorie intake with fatigue. Of research results i.e. There is a conclusion obtained as a relation between workload and caloric intake with work fatigue on labor loading and unloading at the port of Bitung Ocean.Keywords: Work Fatigue,, Workload, Calorie Intake, Labor Loading a nd Unloading
ANALISIS PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS) DI RUMAH SAKITUMUM DAERAH NOONGAN KABUPATEN MINAHASA Lasut, Dirga Simon Alvarez; Kawatu, Paul A. T.; Akili, Rahayu H.
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

K3RS adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat kerja di rumah sakit. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis pelaksanaan dan hambatan pelaksanaan standar pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja rumah sakit di RSUD Noongan. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara kepada 5 orang informan yang terdiri dari Kepala Bagian, Ketua Tim K3RS, Dokter, Perawat, dan Pegawai di RSUD Noongan. Dari hasil wawancara standar pelayanan seperti pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan khusus belum dilaksanakan, dan program-program lain belum terlaksanakan secara optimal yaitu pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan pelaksanaan pelatihan/pendidikan tentang kesehatan kerja. Dan untuk standar pelayanan keselamatan kerja standar pelayanan keselmatan kerja seperti pembinaan dan pengawasan saran, prasarana, dan peralatan kesehatan, pelatihan/penyuluhan keselamatan kerja, dan pembinaan dan pengawasan terhadap manajemen sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran belum terlaksanakan secara optimal. Hambatan pelaksanaan  Standar Pelayanan K3RS di RSUD Noongan adalah Regulasi yang terlambat dibuat, Konsistensi petugas yang menangani pemeriksaan kesehatan, Ketersediaan bahan  untuk pemeriksaan laboratorium, Tidak tersedianya tenaga ATEM untuk melakukan pemeliharaan peralatan medis, Program K3RS yang terlambat disusun sehingga anggaran masih kurang dan kurangnya kesadaran dari pegawai. Kata Kunci: Standar Pelayanan K3RS ABSTRACTHospital Occupational Health and Safety is all activities to guarantee and protect the health and safety of hospital human resources, patients, patient companions, visitors, and the hospital environment through efforts to prevent work injuries and occupational diseases in the hospital. The results of the National Safety Council (NSC) report in 1988 showed that accidents in hospitals were 41% more than jobs in other industries. Cases that often occur are needle sticking, sprains, back pain, scratches/cuts, burns, and infectious diseases and others. The purpose of this research is to analyze The Implementation and Barriers to the Implementation of Hospital Occupational Health and Safety Service Standards at the Noongan Regional Public Hospital. This research is a qualitative research by interviewing 5 informants consisting of the Head of Division, Head of Hospital Occupational Health and Safety Team, Doctors, Nurses, and Employees at Noongan Regional Public Hospital. From the interview results service standards such as health examinations before work and specifically have not been implemented, and other programs have not been implemented optimally namely periodic health checks, and the implementation of training/education about occupational health. And for occupational safety service standards for occupational safety service standards such as guidance and supervision of advice, infrastructure, and health equipment, training/counseling for occupational safety, and guidance and supervision for the management of fire prevention and management systems has been carried out optimally. Barriers to the implementation of Hospital Occupational Health and Safety Service Standards at the Noongan Regional Public Hospital are regulations that are made late, consistency of officers handling health checks, availability of materials for laboratory examinations, unavailability of Electromedic Engineering Academy staff to perform maintenance of medical equipment, Hospital Occupational Health and Safety Programs that are too late to be prepared so that the budget is still lacking,  and lack of budget employee awareness. Keywords: Hospital Occupational Health and Safety Service Standards

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue