cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
KESMAS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 961 Documents
HUBUNGAN ANTARA SUMBER, SANITASI TEMPAT PENYIMPANAN DAN HIGIENE PENJAMAH MAKANAN DENGAN KEBERADAAN ESCHERICHIA COLI PADA ES BATU DI WARUNG MAKAN KAWASAN BOULEVARD KOTA MANADO Bestari, Hardianty; Joseph, Woodford B.S; Ratag, Budi T.
KESMAS Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Es batu merupakan masa hasil pembekuan air minum. Produk pangan ini merupakan produk pangan yang memiliki suhu yang rendah. Timbulnya penyakit yang berkaitan dengan mengkonsumsi es batu dapat dihubungkan antara lain sumber es batu yang digunakan, sanitasi tempat penyimpanan es batu, dan higiene penjamah makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  sumber, sanitasi  penyimpanan dan  higiene  penjamah makanan terhadap keberadaan Escherichia coli pada es batu di warung makan Kawasan Boulevard Kota Manado. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain Cross Sectional berbasis laboratorium. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 sampel yang diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling. Pengambilan sampel ini dilakukan di 30 warung makan yang ada di Kawasan Boulevard dengan teknik wawancara dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah Uji Chi Square ( CI=95% dan α=0,05). Hasil  penelitian  menunjukkan bahwa  probabilitas hubungan  antara  sumber,  sanitasi tempat penyimpanan dan higiene penjamah makanan dengan ρ value secara berturut-turut yaitu 0,315 (ρ >0,05), 0,024 (ρ<0,05),0,063 (ρ >0,05). Tidak terdapat hubungan antara sumber dengan keberadaan Escherichia coli di es batu, ada hubungan antara sanitasi tempat penyimpanan dengan keberadaan Escherichia coli di es batu, tidak terdapat hubungan antara higiene penjamah makanan dengan keberadaan Escherichia coli di es batu. Pemilik warung makan dan penjamah es batu batu harus lebih memperhatikan tempat penyimpanan es batu agar es batu yang digunakan agar tidak mudah terkontaminasi bakteri dan kebersihan tempat penyimpanan harus terjaga.   Kata kunci: sumber,sanitasi tempat penyimpanan, higiene penjamah makanan, Escherichia coli, es batu.   ABSTRACT Ice cubes are freezing water future results. This food product is a food product that has a low temperature. The incidence of diseases related to eating ice cubes can be connected between the other sources used ice cubes, ice cube storage sanitation, and hygiene of food handlers. The purpose of this study was to determine the relationship between source, storage sanitation and hygiene of food handlers on the existence of Escherichia coli in ice cubes in the food stalls Boulevard Area Manado. The research uses survey analytic with cross sectional design lab based. Sample in this research were 30 samples with purposive sampling technique. Sampling was conducted in 30 food stalls in the Boulevard area by interview and observation. Data analysis used is Chi Square test (CI = 95% and α = 0.05). Results show that the probability of a relationship of source, sanitary storage and hygiene of food handlers with ρ value in a row is 0.315 (ρ> 0.05), 0.024 (ρ <0.05), 0.063 (ρ> 0, 05). In this research there is no relationship between on the existence of Escherichia coli sources in the ice, there is a relationship between the sanitary storage place on the existence of Escherichia coli in ice, there is no relationship between hygiene of food handlers on the existence of Escherichia coli in ice cubes. The food stalls owner and ice rocks handlers should more attention to the storage place of ice cubes so that ice cubes are used that are not easily contaminated by bacteria and the cleanliness of the storage area must be maintained.   Key word: source, sanitary storage, hygiene of food handlers, Escherichia coli, ice cubes
HUBUNGAN PERILAKU PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI DESA WATUDAMBO KECAMATAN KAUDITAN Mangindaan, Mia A.V.; Kaunang, Wulan Pingkan Julia; Sekeon, Sekplin A.S.
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit demam akut yang desebabkan oleh virus dengue yang di tularkan melalui gigitan nyamuk dan menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue. Data dan informasi yang i dapatkan dari Kemenkes RI pada tahun 2016 berjumlah 204.171 kasus dengan jumlah kematian yaitu 1.598 kasus kematian. Data yang ada di Dinkes Minahasa Utara kejadian demam berdarah dengue yang paling banyak ada di wilayah kerja Puskesmas Kauditan yaitu 44 kasus, dan kejadian DBD tertinggi ada di Desa Watudambo yaitu berjumlah 11 kasus. Tujuan peneliti dalam penelitian ini mengetahui hubungan perilaku yang di dalamnya mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian Demam Berdarah Dengue. Desain penelitian yang peneliti gunakan yaitu survei analitik dengan desain studi potong lintang. Total responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 responden. Jenis penelitian ini menggunakan instrumen penelitian Kuesioner yang telah digunakan sebelumnya yang telah divalidasi. Penelitian ini menggunakan uji chi-square dengan melihat nilai fisher exact dan nilai kemaknaan α=0,05. Berdasarkan hasil dari penelitian  yang telah dilakukan di Desa Watudambo Kecamatan Kauditan maka didapatkan nilai p-value=0,198 dengan nilai kemaknaan α=0,05 penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kejadian demam berdarah dengue di desa Watudambo. Sedangkan untuk sikap terdapat hubungan antara pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di desa Watudambo dengan nilai probabilitas 0,012 dan nilai kemaknaan α=0,05. Dan untuk tindakan Terdapat hubungan antara  pemberantasan sarang nyamuk dengan kejadian demam berdarah dengue di desa Watudambo dengan nilai probabiliitas 0,009 dan nilai kemaknaan α=0,05. Dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan tindakan pada responden di Desa Watudambo kecamatan Kauditan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel bebas dan variabel terikat. Kata Kunci: Perilaku, Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Demam Berdarah Dengue ABSTRACTacute fever which is caused by the dengue virus transmitted through mosquito bites and causes Dengue Hemorrhagic Fever. The data and information that I got from the Indonesian Ministry of Health in 2016 amounted to 204,171 cases with a total of 1,598 deaths. From the data available at the North Minahasa Health Office, the highest incidence of dengue hemorrhagic fever in the Kauditan Community Health Center work area was 44 cases, and the highest incidence of dengue fever was in Watudambo Village, amounting to 11 cases. The aim of the researchers in this study was to know the relationship of behavior in which measures knowledge, attitudes, and actions to eradicate mosquito nests with the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever. The research design that the researchers used was an analytic survey with cross sectional study design. The total respondents used in this study amounted to 100 respondents. This type of research uses a research instrument that has been used previously which has been validated. This study used the chi-square test by looking at fisher exact values and significance values α = 0.05. Based on the results of the research conducted in Watudambo Village, Kauditan Subdistrict, the p-value = 0.198 with a significance value of α = 0.05, this study shows that there is no relationship of knowledge with the incidence of dengue hemorrhagic fever in Watudambo village. Whereas for attitudes there is a relationship between eradication of mosquito nests and the incidence of dengue hemorrhagic fever in Watudambo village with a probability value of 0.012 and a significance value of α = 0.05. And for action There is a relationship between eradication of mosquito nests and the incidence of dengue hemorrhagic fever in Watudambo village with a probability value of 0.009 and a significance value of α = 0.05. It can be concluded that the behavior consisting of attitudes, knowledge, and actions on the respondents in Watudambo Village, Kauditan sub-district has a significant relationship to the independent variables and the dependent variable. Keywords:Behavior, Knowledge, attitude, action, Dengue Hemorrhagic Fever
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Wereh, Giovanny V.; Kawengian, Shirley E.S; Kawatu, Paul A.T
KESMAS Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian makanan selain ASI dalam hal ini Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) harus diberikan secara bertahap mengikuti pertambahan usia anak karena dapat mempengaruhi pertumbuhan anak yang berdampak pada status gizi anak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan usia pertama kali pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Remboken. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli sampai Agustus 2017 di Wilayah Kerja Puskesmas Remboken. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 6-24 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Remboken yang berjumlah 207 anak dengan sampel sebanyak 137 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat hubungan antara pengetahuan (p-value=0,030) dengan usia pertama kali pemberian MP-ASI dan tidak terdapat hubungan antara pendidikan (p-value=0,502), pekerjaan (p-value=0,284), usia (p-value=0,590), dukungan keluarga (p-value=0,703) dan status ekonomi (p-value=0,749) dengan usia pertama kali pemberian MP-ASI. Kesimpulan penelitian ini yaitu, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan usia pertama kali pemberian MP-ASI dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, pekerjaan, usia, dukungan keluarga, dan status ekonomi dengan usia pertama kali pemberian MP-ASI.Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Usia, Pengetahuan, Dukungan Keluarga, Status Ekonomi, Makanan Pendamping ASIABSTRACTGiving of food other than breastfeeding in this complementary feeding of the breastfed child must be given in stages following the increase of the age of the baby because it can affect the growth of babies that have an impact on the nutritional status of infants. This research was conducted to find out the factors that are related with the age of the first complementary feeding of the breastfed child in children aged 6-24 months in the working area of Remboken Public Health Centre. This research is a type of analytic survey with cross-sectional design. This research was conducted in July to August 2017 in working area of Remboken Public Health Centre. The population in this research is all the children aged 6-24 months in working area of Remboken public health centre totalling 207 children. The sample in this research as much as 137 samples. The instruments used are questionnaire. Data analysis using univariate analysis and bivariat use chi-square test. The results showed, there is a relationship between knowledge (p-value = 0.030) with the age of the first compelemntary breastfeeding and there was no relationship between education (p-value = 0,502), work (p-value = 0,284), age (p-value = 0,590), family support (p-value = 0,703) and economic status (p-value = 0.749) with the age of the first complementary feeding of the breastfed child. Conclusion: the conclusion is, there is a significant relationship between knowledge with the age of the first complementary feeding of the breastfed child and there was no significant relationship between education, occupation, age, family support, and economic status with age of the first complementary feeding of the breastfed child.Keywords: Education, Occupation, Age, Knowledge, Family Support, The Economic Status, Complementary Feeding of the Breastfed Child
HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP DI WILAYAH MALALAYANG I KOTA MANADO Winerungan, Richard; Punuh, Maureen I.; Kawengian, Shirley
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asupan makanan yang melebihi kebutuhan tubuh akan menyebabkan kelebihan berat badan. Sebaliknya, asupan makanan kurang dari yang dibutuhkan akan menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Data hasil Riskesdas tahun 2010 menunjukan status gizi di Sulawesi Utara, sangat pendek 1,4%, pendek 31,8% sangat kurus 0,0%, kurus 3,6%, normal 94,3%, dan gemuk 2,1%. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Januari-Maret tahun 2016 pada pelajar di SMP Spektrum Malalayang Kota Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Malalayang Kota Manado. Jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 94 pelajar. Analisa data menggunakan korelasi spearman. Data yang dikumpulkan menggunakkan metode wawancara, kuesioner food recall 2x24 jam dan pengukuran Antropometri (Tinggi Badan, dan Berat Badan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan energi yang cukup sebanyak 57 pelajar (60,6%) dan sebanyak 79 pelajar (84%) memiliki status gizi normal. Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan uji korelasi spearman nilai koefisien korelasi sebesar r=-0,388 dan taraf signifikan atau nilai p sebesar 0,000 (p <0,05). Terdapat hubungan antara asupan energi dengan status gizi pada pelajar di SMP Spektrum Manado dan SMP Kristen Lahai Roi Manado. Kata Kunci: Pelajar, Asupan Energi, Status Gizi ABSTRACTFood intake exceeds body requirements will cause overweight. In contrast, food intake was less than required will cause the body to become susceptible to disease. Riskesdas year results 2010 data shows the nutritional status in North Sulawesi 1.4% short, 31.8% very short, 0.0% very skinny, 3.6% skinny, 94.3% normal and 2.1% fat. This research use analytic observational method with cross sectional approach conducted in January-March the year 2016 at students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. The number of population in this research totalled 94 students. Data analysis using the spearman correlation. Data collected by questionnaire method interview, use their food recall 2x24 hours and measurements of Anthropometry (height and weight). The results of this study showed that intake of sufficient energy amounted to 57 students (60.6%) and as much as 79 students (84%) had normal nutritional status. Based on statistical analysis using the spearman correlation coefficient test correlation of r =-0.388 and significant extent or value of 0.000 p (p < 0.05).There is a significant correlation between the energy intake and the nutritional status of students in the Junior High School Spectrum Malalayang Manado City and Christian Junior High School Lahai Roi Malalayang Manado City. Keywords: Learner, Energy Intake, Nutritional Status.
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI KECAMATAN PASAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Tumbelaka, Christian; Kapantow, Nova H.; Purba, Rudolf B.
KESMAS Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi sebagai indikator yang menentukan apakah anak memiliki status gizi yang baik. Status Sosial ekonomi keluarga sangat berpengaruh terhadap pemenuhan gizi, jika pemenuhan gizi keluarga tidak terpenuhi dapat berakibat pada terjadinya penyakit dalam keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Kecamatan Pasan, Kabupaten Minahasa Tenggara. Menggunakan jenis penelitian cross sectional study, populasi penelitian ini yaitu anak usian 25-59 bulan dan sampel yaitu 100 sampel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ayah yang berpendidikan tinngi sebesar 80%, ibu yang berpedidikan tinngi 76%. Pekerjaan orang tua, ayah semua memiliki pekerjaan sedangkan ibu yang tidak memiliki pekerjaan sebesar 74% dan keluarga yang berpendapatan rendah sebesar 73%. Status gizi pada balita kurang sebesar 7%, balita pendek 19% dan balita kurus 15%. Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa, Pendidikan orang tua memiliki hubungan dengan status gizi berdasarkan berat badan menurut umur sedangkan pada tinggi badan menurut umur dan berat badan menurut tinggi badan tidak terdapat hubungan. Pada pekerjaaan ibu dan pendapatan keluarga tidak terdapat hubungan antara status gizi berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, dan berat badan menurut tinggi badan.Kata kunci : Sosial Ekonomi Keluarga, Status GiziABSTRACTNutrition status as indicator y ang determine does the child have good nutritional status . Social status economy family very take effect to fulfillment nutrition , if ent e n u han nutrition family not fulfilled could caused on ter anniversary disease in family . Aim research this is for knowing relationship between family socioeconomic status and nutritional status in children aged 24-59 months in Pasan District, Southeast Minahasa Regency . Using the type of cross sectional study, the research method is children aged 25-59 months and samples are 100 samples. The results of this study indicate that a father with a high education of 80%, a mother with a high education of 76%. Parental work, fathers all have jobs while mothers who do not have jobs are 74% and low income families are 73%. Nutritional status in children under five is less by 7%, short toddlers 19% and underweight toddlers 15%. From the results of statistical tests found that, parental education has a relationship with nutritional status based on body weight according to age while at height according to age and weight according to height no relationship. In my work and family income there was no relationship between nutritional status based on anthropometry index of body weight according to age, height according to age , and body weight according to height.Keywords : Family Socio-Economic, Nutritional Status
HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI DESA TIWOHO KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Taraming, Yasinta N.; Amisi, Marsella D.; Mayulu, Nelly
KESMAS Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Status gizi menggambarkan keadaan kesehatan tubuh seseorang atau sekelompok orang yang diketahui melalui konsumsi dan penggunaan zat gizi dalam makanan di dalam tubuh, Salah satu faktor yang memengaruhi status gizi yaitu status sosial ekonomi dimulai dari tingkat pendidikan yang akan berpengaruh pada jenis pekerjaan. Kemudian jenis pekerjaan akan berpengaruh pada pendapatan. Pendapatan rendah merupakan kendala bagi keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara status sosial ekonomi dengan status gizi pada anak usia 24-59 bulan di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Desain penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan rancangan peneltian studi potong lintang, dilakukan pada bulan Juli-September tahun 2019 di Desa Tiwoho Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Populasi penelitian ini adalah anak yang berusia 24-59 bulan pada bulan juli 2019 dan sampel berjumlah 59 anak. Analisis data dengan uji Fisher Exact dan Korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan yaitu ibu dengan pendidikan rendah berjumlah 64.4% dan ibu dengan pendidikan tinggi berjumlah 35,6%. Ayah dengan pendidikan rendah berjumlah 61.0% dan ayah dengan pendidikan tinggi berjumlah 39.0%. Ibu yang bekerja di dalam rumah berjumlah 96.6% dan yang bekerja luar rumah berjumlah 3.4%. Rata-rata pendapatan keluarga adalah Rp. 790.000,-bulan. Berdasarkan hasil uji fisher exact didapatkan pendidikan ibu IMT/U p=0.017, pendidikan ayah IMT/U p=0.055 dan pekerjaan ibu IMT/U p=1.000, berdasarkan hasil uji korelasi spearman pendapatan keluarga p=0.036 dengan nilai r=0,274. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara pendidikan ibu dan pendapatan keluarga dengan status gizi (IMT/U) dan tidak terdapat hubungan antara pendidkan ayah dan pekerjaan ibu dengan status gizi (IMT/U). Kata Kunci : Status Sosial Ekonomi, Status Gizi ABSTRACTNutritional status can describe a person's or group of people health and known through consumption, absorption and foods nutrients. Imbalance in food supply will be impacting  nutritional problem, commonly be known as under nutrition and over nutrition. One of the factor that influence nutritional status is socioeconomic status starting from the educational background which is affecting the working field. Then the type of work will affect income. Low income is an obstacle for families to be sufficient in nutritional needs, these about the quality and quantity for all family members. The purpose of this study is to determine the relationship between socioeconomic status and nutritional status of children 24-59 months in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The research design that used in this study was an analytic observational research design with a cross sectional study design conducted in July-September 2019 in Tiwoho Village, Wori District, North Minahasa Regency. The study population was children 24-59 months in July 2019 and the sample in this study was the entire population of 59 children. Data analysis using Fisher Exacts test and Spearman correlation. The results showed that mothers who had low educational background  were 64.4% and those who had higher educational background were 35.6%. Fathers with low educational background were 61.0% and those who have  higher educational background were 39.0%. Mothers who worked in the house were 96.6% and those who worked outside the home were 3.4%. The average family income is Rp. 790.000 a month. Based on the fisher exacts test results obtained maternal education of BMI-for-age value of p = 0.017, education of father of BMI-for-age value of p = 0.055 and  work of mothers of BMI-for-age value of p = 1,000. Based on the Spearman correlation test family income value of p = 0.013 with the value of r=0,274. The conclusion of this study is: “There is a relationship between mother's educational background and family income with nutritional status (BMI-for-age) and There is no relationship between father's education and mother's occupation with nutritional status (BMI-for-age)”. Keywords : Socio-Economic Status, Nutritional Status
ANALISIS KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) UDARA DI TERMINAL BERIMAN KOTA TOMOHON TAHUN 2018 Pangerapan, Sinthia Brigyta; Sumampouw, Oksfriani Jufri; Joseph, Woodford Baren Soleiman
KESMAS Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karbon Monoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam sejarah manusia. Sumber utama dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesin berbahan bakar bensin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur Kadar CO udara di Terminal Beriman Kota Tomohon tahun 2018. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross-sectional. Lokasi sampling dalam penelitian ini berada di Terminal Beriman Kota Tomohon, dalam penelitian ini ada tiga titik yang mewakili di Terminal Beriman Kota Tomohon, yaitu (i) titik 1 jalan keluar masuk terminal (ii) titik 2 tempat parkiran (iii) tempat jualan pedagang. Kadar CO di dapatkan dari hasil pengukuran dengan menggunakan alat CO Meter dengan menggunakan metode NDIR. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan kadar CO udara di terminal Beriman Kota Tomohon terendah terjadi di titik 3 sebesar 1.063 μg/Nm3. Nilai tertinggi terjadi di titik 1 pada pagi hari di hari libur minggu ke-2 sebesar 9.734 μg/Nm3 dan di titik 1 pada pagi hari di hari libur minggu ke-1 sebesar 7.558 μg/Nm3. Hasil penelitian mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Kesimpulan penelitian ini yaitu kadar CO di terminal Beriman Tomohon berkisar 1.063-9.734 μg/Nm3. Hal ini menunjukkan kualitas udara berdasarkan kadar CO masih baik sehingga dibutuhkan upaya untuk menjaga kualitas udara di terminal Beriman Tomohon.Kata Kunci: Kadar CO, CO Meter, Udara, TerminalABSTRACTCarbon Monoxide (CO) was poison in human history. The main source of CO is the exhaust fumes of vehicles, especially gasoline engines. The purpose of this study was to measure the ambient CO levels in Terminal Beriman Tomohon. The type of research was an observational with cross-sectional approach. The sampling location was located in Terminal Beriman Tomohon City. In this research, there are three points that represent at Terminal Beriman Tomohon City, it is (i) terminal exit (ii) parking place iii) place of merchant's selling. CO concentration obtained from the measurement using the tool CO Meter using NDIR method. The result of this study that the lowest ambient CO levels Terminal Beriman Tomohon city occurred at point 3 of 1,063 μg / Nm3. The highest levels occurs at point 1 in the morning of the 2nd week's holiday of 9,734 μg / Nm3 and at point 1 in the morning on the holiday of week 1 is 7,558 μg / Nm3. The results of the study refer to PP No. 41 Tahun 1999 on the Control of Air Pollution. The conclusion of this research was that the ambient CO levels of Terminal Beriman Tomohon City is about 1,063-9,734 μg / Nm3. This shows the air quality based on ambient CO levels was still good so it takes effort to maintain the air quality at Terminal Beriman Tomohon City.Keywords: CO level, CO Meter, City terminal, Air ambient
PENERAPAN DAN PERNYATAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA KELURAHAN BAILANG KECAMATAN BUNAKEN KOTA MANADO Irianto, Erliena E.; Tompunu, Fransien; Engkeng, Sulaemana
KESMAS Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PHBS adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat (World Health Organization, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan dan Pernyataan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado tentang menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, makan buah dan sayur setiap hari, tidak merokok di dalam rumah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei deskriptif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus tahun 2017 di Lingkungan 4 Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken Kota Manado. Sampel dalam penelitian ini yaitu 76 ibu rumah tangga. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan analisis deskriptif melalui aplikasi statistik komputer. Hasil penelitian yang dilakukan didapat 76 ibu setuju dengan pernyataan PHBS menggunakan air bersih, mencuci tangan menggunakan air bersih dan mengalir, menggunakan jamban sehat, 64 ibu setuju dengan pernyataan PHBS makan buah dan sayur setiap hari, 43 ibu setuju dengan pernyataan PHBS tidak merokok di dalam rumah. 76 ibu menerapkan PHBS menggunakan air bersih serta PHBS mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 73 ibu menerapkan PHBS menggunakan jamban sehat, 74 ibu menerapkan PHBS makan buah dan sayur setiap hari, dan 54 ibu menerapkan PHBS tidak merokok di dalam rumah.Penerapan dan pernyataan PHBS pada Tatanan Rumah Tangga di Kelurahan Bailang Kecamatan Bunaken sudah baik. Tetapi masih ada yang kurang baik di pernyataan PHBS makan buah dan sayur setiap hari, pernyataan PHBS tidak merokok di dalam rumah, penerapan PHBS menggunakan jamban sehat, penerapan PHBS tidak merokok di dalam rumah.Kata Kunci: Penerapan, PHBS, Rumah TanggaABSTRACTCHLB in Households is an effort to empower household members to determine, willing and able to implement clean and healthy living behavior as well as to play an active role in the health movement in the community. CHLB in Households is conducted to achieve Healthy Household (World Health Organization, 2012). This study aims to find out the Application and Statement of Clean and Healthy Living Behavior in Bailang Sub-District, Bunaken District, Manado about using clean water, washing hands using clean water and soap, using healthy toilets, eating fruits and vegetables every day, not smoking at home. The research type was quantitative research with descriptive survey method. The research was conducted from June to August 2017 in Environment 4, Bailang Sub-District, Bunaken District, Manado. The sample in this research were 76 housewives. The research instrument used was questionnaire with descriptive analysis through computer statistic application. From the research conducted, 76 mothers agreed with CHLB statement to use clean water, to wash hand by using clean and flowing water, to use healthy toilets, 64 mothers agreed with CHLB statement to eat fruits and vegetables every day, 43 mothers agreed with CHLB statement for not smoking at home. 76 mothers applied CHLB by using clean water and CHLB by washing their hands with clean water and soap, 73 mothers applied CHLB by using healthy toilets, 74 mothers applied CHLB by eating fruits and vegetables every day, and 54 mothers applied CHLB by not smoking at home. The implementation and statement of CHLB in Household Orders of Bailang Sub-District, Bunaken District was categorized as propitious. But there was several lacks in CHLB statement of eating fruits and vegetables every day, CHLB statement for not smoking at home, the implementation of CHLB to use healthy toilets, the implementation of CHLB for not smoking at home.Keywords: Implementation, CHLB, Household
HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN INSENTIF DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Sumolang, David Theo; Tucunan, Ardiansa A. T.; Maramis, Franckie R. R.
KESMAS Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit memiliki peranan penting dalam keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Kinerja pegawai menjadi salah satu faktor meningkatnya kinerja rumah sakit karena pegawai menjadi motor penggerak dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk pembangunan kesehatan. Pemberian insentif merupakan salah satu cara rumah sakit dalam meningkatkan kinerja pegawainya. Untuk mencapai keberhasilan maka dalam tubuh organisasi harus ada kepemimpinan yang baik, yang mampu untuk meningkatkan kualitas maupun keterampilannya dalam mengelola organisasi yang dipimpinnya yakni rumah sakit. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian survei analitik melalui pendekatan rancangan potong lintang (Cross-sectional study). Penelitian di lakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Manado dan waktu pelaksanaanya bulan Juli sampai bulan September tahun 2019. Responden yaitu pegawai yang bekerja di atas 1 tahun. Teknik pengambilan sampel adalah metode quota sampling dengan jumlah sampel 82. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan Chi Square test, untuk tingkat signifikansi 95% (α = 0,05). Hasil penelitian memperlihatkan  pegawai yang merasa baik dalam pemberian insentif sebanyak 92,7% dan untuk kurang baik sebanyak pegawai 7,3%  (p-value = 0,017). Penilaian pegawai untuk kepemimpinan yang baik sebanyak 93,9% dan yang kurang baik sebanyak 6,1%  (p-value = 0,005). Kesimpulan hasil penelitian ini ada hubungan yang signifikan antara pemberian insentif dan kepemimpinan dengan kinerja pegawai. Saran bagi pihak rumah sakit harus mempertahankan kesejahteraan pegawai dengan adanya pemberian insentif bulanan, serta mempertahankan kepemimpinan dari setiap manajerial kepala ruangan. Kata Kunci: Insentif, Kepemimpinan, Kinerja Pegawai. ABSTRACT Hospitals have an important role in the success of health development in Indonesia. Employee performance is one of the factors increasing hospital performance because employees are the driving force in health services to the community for health development. Providing incentives is one way for hospitals to improve the performance of their employees. To achieve success in the body of the organization there must be good leadership, who is able to improve the quality and skills in managing the organization he leads, namely the hospital. This type of research is quantitative using an analytic survey research design through a cross-sectional research approach. The research was conducted at the Third Level Bhayangkara Hospital in Manado and the implementation period was from July to September 2019. Respondents were employees who worked for more than 1 year. The sampling technique is a quota sampling method with a sample size of 82. The purpose of this research was to determine the relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Statistical tests are used to analyze the relationship between variables using the Chi Square test, for a significance level of 95% (α = 0.05). The results showed that 92.7% of employees felt good in giving incentives and 7.3% for less good employees (p-value = 0.017). Employee ratings for good leadership are 93.9% and 6.1% are poor (p-value = 0.005). The conclusion of the results of this research is that there is a significant relationship between providing incentives and leadership with employee performance. Suggestions for hospitals to maintain employee welfare with the provision of monthly incentives, as well as maintaining the leadership of each managerial head of the room. Keywords: Incentives, Leadership, Employee Performance
HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI KOTA BITUNG SULAWESI UTARA Tamamilang, Christi Desi; Kandou, Grace D.; Nelwan, Jeini Ester
KESMAS Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi adalah tekanan darah yang melebihi batas normal yaitu  sistolik ≥140 mmHg dan atau diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah yang menyebabkan kematian terbanyak dan berada pada urutan nomor tiga di dunia. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hipertensi di antaranya adalah umur dan aktivitas fisik. Semakin meningkat usia seseorang maka semakin berisiko untuk mendapatkan hipertensi karena terjadi perubahan alamiah dalam tubuh. Aktivitas fisik yang kurang juga menyebabkan pembuluh darah dalam tubuh kurang elastis sehingga dapat terjadinya hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur dan aktivitas fisik dengan derajat hipertensi di Puskesmas Paceda Kota Bitung. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian survei analitik dengan desain Cross Sectional Study (Studi Potong Lintang) dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dan sampel berjumlah 89 responden. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2018 di Puskesmas Paceda. Instrumen dalam penelitian ini yaitu sphygmomanometer dan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0,05. Berdasarkan hasil uji Chi Square  yang  diperoleh yaitu terdapat hubungan antara umur dengan derajat hipertensi ( p-value = 0,003)  dan tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan derajat hipertensi( p-value = 0,341). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara umur dengan derajat hipertensi di Puskesmas Paceda Kota Bitung, dant tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan derajat hipertensi di Puskesmas Paceda Kota Bitung. Kata kunci : Hipertensi, Umur, Aktivitas Fisik, Khi Kuadrat, Kota Bitung ABSTRACTHypertension is blood pressure that exceeds the normal limit, namely systolic 40140 mmHg and diastolic ≥90 mmHg. Hypertension is the main risk factor for heart and blood vessel disease which causes the most deaths and ranks number three in the world. There are several factors that cause hypertension, including age and physical activity. The increasing age of a person, the more risky to get hypertension because of natural changes in the body. Poor physical activity also causes blood vessels in the body to be less elastic so that hypertension can occur. This study aims to determine the relationship between age and physical activity with the degree of hypertension at the Paceda Health Center in Bitung City. The research used is analytic survey research with the design of the Cross Sectional Study (Sampling Cut Latitude) with sampling techniques consecutive sampling and a sample of 89 respondents. This research was conducted in August-October 2018 at the Paceda Health Center. The instruments in this study were sphygmomanometer and questionnaire. The statistical test used is Chi Square with a confidence level of 95% and α = 0.05. Based on the Chi Square test results obtained, there is a relationship between age and the degree of hypertension (p-value = 0.003) and there is no relationship between physical activity and the degree of hypertension (p-value = 0.341). The conclusion of this study is that there is a relationship between age and the degree of hypertension in the Paceda Community Health Center, Bitung City, and there is no relationship between physical activity and the degree of hypertension at the Paceda City Bitung Health Center. Keyword: Hypertension, Age, Physical Activity, Chi Square, Bitung City

Filter by Year

2012 2024


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2024): VOLUME 13, NOMOR 1, Januari - Maret Vol. 12 No. 2 (2023): VOLUME 12, NOMOR 2, April - Juni 2023 Vol. 12 No. 1 (2023): VOLUME 12, NOMOR 1, Januari - Maret 2023 Vol. 11 No. 4 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, Oktober - Desember 2022 Vol. 11 No. 3 (2022): VOLUME 11, NOMOR 4, JULI 2022 Vol 11, No 2 (2022): VOLUME 11, NOMOR 2, JANUARI 2022 Vol 11, No 1 (2022): VOLUME 11, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 10, No 8 (2021): VOLUME 10, NOMOR 8, AGUSTUS 2021 Vol 10, No 7 (2021): VOLUME 10, NOMOR 7, JULI 2021 Vol 10, No 6 (2021): VOLUME 10, NOMOR 6, JUNI 2021 Vol 10, No 5 (2021): VOLUME 10, NOMOR 5, MEI 2021 Vol 10, No 4 (2021): VOLUME 10, NOMOR 4, APRIL 2021 Vol 10, No 3 (2021): VOLUME 10, NOMOR 3, MARET 2021 Vol 10, No 2 (2021): VOLUME 10, NOMOR 2, FEBRUARI 2021 Vol 10, No 1 (2021): VOLUME 10, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 9, No 7 (2020): VOLUME 9, NOMOR 7, DESEMBER 2020 Vol 9, No 6 (2020): VOLUME 9, NOMOR 6, OKTOBER 2020 Vol 9, No 5 (2020): VOLUME 9, NOMOR 5, SEPTEMBER 2020 Vol 9, No 4 (2020): VOLUME 9, NOMOR 4, JULI 2020 Vol 9, No 3 (2020): VOLUME 9, NOMOR 3, MEI 2020 Vol 9, No 2 (2020): VOLUME 9, NOMOR 2, MARET 2020 Vol 9, No 1 (2020): VOLUME 9, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 8, No 7 (2019): Volume 8, Nomor 7, NOVEMBER 2019 Vol 8, No 6 (2019): Volume 8, Nomor 6, Oktober 2019 Vol 8, No 5 (2019): Volume 8, Nomor 5, Juli 2019 Vol 8, No 4 (2019): Volume 8, Nomor 4, Mei 2019 Vol 8, No 3 (2019): Volume 8, Nomor 3, April 2019 Vol 8, No 2 (2019): Volume 8, Nomor 2, Maret 2019 Vol 8, No 1 (2019): Volume 8, Nomor 1, Januari 2019 Vol 7, No 6 (2018): Volume 7, Nomor 6, November 2018 Vol 7, No 5 (2018): Volume 7, Nomor 5, September 2018 Vol 7, No 4 (2018): Volume 7, Nomor 4, Juli 2018 Vol 7, No 3 (2018): Volume 7, Nomor 3, Mei 2018 Vol 7, No 1 (2018): Volume 7, Nomor 1, Januari 2018 Vol 6, No 4 (2017): Volume 6, Nomor 4, Juli 2017 Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017 Vol 6, No 2 (2017): Volume 6, Nomor 2, Maret 2017 Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Nomor 1, Januari 2016 Vol 4, No 2 (2015): Volume 4, Nomor 2, Maret 2015 Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015 Vol 3, No 1 (2014): VOLUME 3 NOMOR 1, Januari 2014 Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Januari 2012 More Issue