cover
Contact Name
Indriyanti
Contact Email
indriyanti.iyt@bsi.ac.id
Phone
+62274-4342536
Journal Mail Official
jurnal.pariwisata@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pariwisata
ISSN : 25282220     EISSN : 23556587     DOI : https://doi.org/10.31311/par
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal PARIWISATA Terbit pertama kali pada 2014. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran dan kajian analisis-kritis mengenai Kepariwisataan dan Destinasi Wisata. Dengan lingkup keilmuan pada bidang: 1. Destinasi Pariwisata 2. Kualitas Pelayanan 3. Perhotelan 4. Budaya 5. Makanan
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata" : 8 Documents clear
PENGARUH DAYA TARIK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MUSEUM GAJAH, JAKARTA INDONESIA Hendradewi, Savitri; Pangkerego, Eduard Rudolf; Chairani, Alda
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.25369

Abstract

ABSTRAK Industri pariwisata budaya di Indonesia, khususnya di Jakarta, memiliki potensi besar untuk berkembang, dengan Museum Gajah sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh daya tarik wisata terhadap keputusan berkunjung dan kepuasan pengunjung, serta peran kepuasan sebagai variabel intervening di Museum Gajah. Pendekatan kuantitatif dengan metode analisis jalur (path analysis) digunakan untuk mengukur hubungan langsung dan tidak langsung antar variabel independen (daya tarik wisata) dan variabel dependen (keputusan berkunjung dan kepuasan pengunjung). Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang dipilih secara accidental sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa daya tarik wisata memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung (koefisien 1.613, t-statistic 4.022, p-value 0.000) dan keputusan berkunjung (koefisien 1.270, t-statistic 3.670, p-value 0.000), serta kepuasan pengunjung berperan signifikan dalam mendorong keputusan berkunjung kembali (koefisien 1.528, t-statistic 4.820, p-value 0.000). Kepuasan pengunjung juga berperan penting dalam mendorong keputusan berkunjung kembali. Analisis koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel daya tarik wisata dapat menjelaskan 53,6% keputusan berkunjung, dan 62,3% kepuasan pengunjung. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar pengelola Museum Gajah meningkatkan kualitas koleksi artefak, memperbaiki fasilitas dan infrastruktur, menyediakan program edukasi interaktif, meningkatkan promosi melalui media sosial dan kerja sama dengan sekolah, serta melatih staf untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, guna meningkatkan daya tarik wisata, kepuasan pengunjung, dan mendorong kunjungan ulang. Pemerintah DKI Jakarta perlu meningkatkan infrastruktur, aksesibilitas, dan promosi digital untuk menjadikan Museum Gajah sebagai destinasi wisata utama, sambil menyelenggarakan event bertema sejarah Indonesia untuk menarik pengunjung lokal dan mancanegara. Kata Kunci, Daya Tarik Wisata, Kepuasan Pengunjung, Keputusan Berkunjung ABSTRACT The cultural tourism industry in Indonesia, particularly in Jakarta, has great potential for growth, with the Elephant Museum being one of the attractive tourist destinations. This study aims to examine the impact of tourist attraction on visit decisions and visitor satisfaction, as well as the role of satisfaction as an intervening variable at the Elephant Museum. A quantitative approach with path analysis was used to measure the direct and indirect relationships between the independent variables (tourist attraction) and the dependent variables (visit decision and visitor satisfaction). The research sample consisted of 100 respondents selected through accidental sampling. The analysis results show that tourist attraction has a significant impact on visitor satisfaction (coefficient 1.613, t-statistic 4.022, p-value 0.000) and visit decisions (coefficient 1.270, t-statistic 3.670, p-value 0.000), with visitor satisfaction playing a significant role in encouraging repeat visits (coefficient 1.528, t-statistic 4.820, p-value 0.000). Visitor satisfaction also plays a crucial role in driving the decision to visit again. The coefficient of determination analysis shows that the tourist attraction variable explains 53.6% of the visit decision and 62.3% of visitor satisfaction. Based on the research findings, it is recommended that the management of the Elephant Museum enhance the quality of artifact collections, improve facilities and infrastructure, provide interactive educational programs, increase promotion through social media and collaboration with schools, and train staff to provide better service, in order to boost tourist attraction, visitor satisfaction, and encourage repeat visits. The DKI Jakarta government needs to improve infrastructure, accessibility, and digital promotion to make the Elephant Museum a main tourist destination, while organizing events themed around Indonesian history to attract local and international visitors. Keywords, Tourist Attractions, Visitor Satisfaction, Visiting Decisions
TRANSFORMASI PARIWISATA DAN KESEHATAN BERBASIS POTENSI DESTINASI WISATA DI DESA WISATA CIREUNDEU BANDUNG Ekawaty, Donna; Sihombing, Unedo Hence Markus; Wibowo, Ary Iswanto
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.25894

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang transformasi pariwisata dan kesehatan berbasis potensi pengembangan destinasi wisata tradisional di Desa Cireundeu sebagai upaya masyarakat desa melestarikan adat, tradisi, dan budaya lokal yang dimiliki. Pemanfaatan kearifan lokal oleh warga mampu meningkatkan pendapatan ekonomi mereka sebesar 54%, bahkan mampu memberikan kontribusi positif pada pendapatan anggaran daerah Pemerintah Daerah, dan devisa negara. Pengemasan paket produk wisata yang unik mampu menciptakan pengalaman yang autentik bagi wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara melalui kekayaan alam dan tradisi lokal yang ada sebagai tindakan dari transformasi pariwisata. Penelitian menggunakan metode kualitatif evaluatif dengan teknik analisa data terdiri dari pengumpulan data observasi awal, pengumpulan dokumentasi, wawancara, dan kajian pustaka. Kegiatan penelitian bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat lokal melalui transformasi pariwisata berbasis  potensi destinasi wisata yang masih bersifat tradisional. Kebaharuan dalam transformasi pariwisata dan Kesehatan menyatukan wisata yang ramah budaya, ramah lingkungan, dan peduli kesehatan baik bagi wisatawan maupun masyarakat lokal yang mampu meningkatkan nilai perekonomian. Hasil penelitian didapatkan bahwa desa wisata Cireundeu telah berhasil menciptakan destinasi wisata tradisional yang menarik dengan pengemasan produk wisata yang unik dan tetap menjaga dan melestarikan adat, tradisi, dan budaya yang telah ada berdasarkan kearifan lokal dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat lokal, meningkatkan nilai ekonomi pendapatan Pemerintah Daerah, menambah devisa negara, dan peduli pada kesehatan wisatawan maupun masyarakat lokal di Desa Wisata Cireundeu. Penelitian memerlukan kolaborasi dari berbagai bidang keilmuan. Sehingga desa Cireundeu dapat lebih berkembang dan dikenal di kalangan Wisatawan mancanegara.Keywords:  destinasi wisata tradisional; ekonomi kerakyatan; kearifan lokal; Kesehatan; transformasi pariwisata. ABSTRACT This study aims to provide an overview of the transformation of tourism and health based on the potential for developing traditional tourist destinations in Cireundeu Village as an effort by the village community to preserve local customs, traditions, and culture. The use of local wisdom by residents can increase their economic income by 54%, and can even make a positive contribution to the regional government's regional budget revenue and state foreign exchange. The packaging of unique tourism product packages can create authentic experiences for local and foreign tourists through the natural wealth and local traditions that exist as an action of tourism transformation. The study uses an evaluative qualitative method with data analysis techniques consisting of collecting initial observation data, collecting documentation, interviews, and literature reviews. Research activities aim to improve the economy of local communities through tourism transformation based on the potential of tourist destinations that are still traditional. The novelty in tourism and health transformation unites culturally friendly, environmentally friendly, and health-conscious tourism for both tourists and local communities that can increase economic value. The results of the study showed that the Cireundeu tourist village has succeeded in creating an attractive traditional tourist destination with unique tourism product packaging and still maintaining and preserving existing customs, traditions, and culture based on local wisdom in increasing the economic income of local communities, increasing the economic value of local government income, increasing foreign exchange, and caring about the health of tourists and local communities in the Cireundeu Tourist Village. Research requires collaboration from various scientific fields. So that the Cireundeu village can develop further and be known among foreign tourists.Keywords:  health; local wisdom; people's economy; traditional tourist destinations; tourism transformation
THE EFFECT OF TOURIST LEVY IMPOSITION Johan, Suwinto
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.21791

Abstract

ABSTRACTBeginning in February 2024, Bali will introduce a tourist tax, a development that calls for an in-depth analysis of its introduction, impacts, rationale, and the utilization of its proceeds. ourism tax is a tax imposed on tourists who visit an area or country. This tax is a new type of tax. This research aims to assess the sosial and economics’ effects of the tourist tax and its application, utilizing a normative research approach. The findings indicate that while the imposition of a tourist tax is likely to be effective in established tourist areas, its effectiveness in newer tourist regions may not be as significant. New areas will have a smaller impact because the areas are new and many tourist visits are also new, so implementing taxes is easier. Moreover, the research highlights the necessity for explicit guidelines on the management and allocation of the tax revenue, emphasizing that it should predominantly benefit the enhancement of local tourism infrastructure and services, rather than being allocated to non-tourism-related expenditures. The government needs to issue regulations regarding the imposition of this tax and the allocation of the use of this tax. If the regulations are local government then regional government regulations are needed. The research further emphasizes the critical need for transparency and accountability in the processes of monitoring and reporting the tax collection and expenditure. It recommends that local regulations be developed or refined to specifically address these aspects, ensuring that the application of the tourist tax is conducted in a manner that is both transparent and accountable to the public and stakeholders involved. In general, the tax aspects are the taxpayer principle, the nationality principle, and the source of payment principleKeywords: Effect, Tourist Tax, Tourism, Supervision, Legal Basis ABSTRAKDimulai pada bulan Februari 2024, Bali akan memberlakukan pajak pariwisata, sebuah perkembangan yang memerlukan analisis mendalam tentang penerapannya, dampaknya, alasan, dan pemanfaatan hasilnya. Pajak pariwisata adalah pajak yang dikenakan kepada wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah atau negara. Pajak ini merupakan jenis pajak baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak sosial dan ekonomi dari pajak pariwisata dan penerapannya, dengan menggunakan pendekatan penelitian normatif. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun pengenaan pajak pariwisata kemungkinan efektif di daerah wisata yang sudah mapan, efektivitasnya di daerah wisata yang lebih baru mungkin tidak begitu signifikan. Daerah baru akan memiliki dampak yang lebih kecil karena daerah tersebut baru dan banyak kunjungan wisatawan juga baru, sehingga penerapan pajak lebih mudah. Lebih lanjut, penelitian ini menyoroti perlunya pedoman yang tegas tentang pengelolaan dan alokasi penerimaan pajak, dengan menekankan bahwa penerimaan pajak harus lebih banyak digunakan untuk peningkatan infrastruktur dan layanan pariwisata lokal, daripada dialokasikan untuk pengeluaran yang tidak terkait dengan pariwisata. Pemerintah perlu mengeluarkan peraturan mengenai pengenaan pajak ini dan alokasi penggunaan pajak ini. Jika peraturan tersebut adalah pemerintah daerah, maka diperlukan peraturan pemerintah daerah. Penelitian ini lebih lanjut menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemantauan dan pelaporan pemungutan dan pengeluaran pajak. Penelitian ini merekomendasikan agar peraturan daerah dikembangkan atau disempurnakan untuk secara khusus menangani aspek-aspek ini, memastikan bahwa penerapan pajak pariwisata dilakukan dengan cara yang transparan dan akuntabel kepada publik dan pemangku kepentingan yang terlibat. Secara umum, aspek pajak adalah asas wajib pajak, asas kewarganegaraan, dan asas sumber pembayaran. Kata kunci: Dampak, Pajak Pariwisata, Pariwisata, Pengawasan, Dasar Hukum
STUDI PERKEMBANGAN BISNIS SPIKOE RESEP KUNO SEBAGAI PANGAN SPESIALITI KOTA SURABAYA Kesuma, Birgitta Allison; Dawawrata, Anak Agung Ngurah Kenarya; Saleh, Mellisa Erika; Handojo, Mitha Ayu Pratama
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.21906

Abstract

ABSTRAK Persepsi masyarakat sangat dibutuhkan sebagai pertimbangan dalam upaya mengklasifikasikan Spikoe Resep Kuno sebagai salah satu pangan spesialti Kota Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi persepsi masyarakat zaman sekarang terhadap beberapa aspek Spikoe Resep Kuno diantaranya keautentikan, kekhasan bahan baku, sejarah bisnis hingga peranan produk yang berpotensi sebagai salah satu pangan spesialti Kota Surabaya. Terdapat salah satu oleh-oleh autentik khas Surabaya yaitu Spikoe Resep Kuno yang memiliki keterkaitan dengan sense of place beserta dinamika budaya Kota Surabaya. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif dengan melakukan pengolahan data dari hasil survei pada 275 responden yang berasal atau berdomisili di Surabaya serta keduanya. Survei dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2024 dengan kuesioner menggunakan media Google Form. Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan persepsi yang sangat positif dengan persentase lebih dari 90% dari setiap parameter yang diuji. Hal tersebut membuktikan Spikoe Resep Kuno memiliki potensi sebagai ikon kuliner Surabaya yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Parameter dengan nilai tertinggi diantaranya kemudahan membeli oleh-oleh rasa (mean 4,44), aroma produk (mean 4,41) dan identifikasi Spikoe sebagai ikon Kota Surabaya (mean 4,39). Data yang didapatkan memberikan bukti bahwa Spikoe Resep Kuno dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai pangan spesialti Kota Surabaya dan memiliki potensi pasar yang luas baik secara ekonomi maupun budaya. Kata Kunci : Pangan spesialti, Kota Surabaya, Spikoe Resep Kuno, Sense of place, Oleh-olehABSTRACT Public perception is crucial in considering the classification of Spikoe Resep Kuno as one of Surabaya's specialty foods. This study aims to evaluate contemporary public perception regarding several aspects of Spikoe Resep Kuno, including its authenticity, the uniqueness of its ingredients, business history, and its role as a potential specialty food of Surabaya. One of Surabaya’s authentic souvenirs, Spikoe Resep Kuno, is closely linked to the city’s sense of place and cultural dynamics. This research was conducted using a quantitative method by analyzing survey data from 275 respondents who are either residents of or currently living in Surabaya. The survey was carried out from March to April 2024 using a questionnaire distributed via Google Forms. The results indicate a highly positive perception, with over 90% approval across all tested parameters. This finding confirms that Spikoe Resep Kuno has significant potential to be developed further as a Surabaya culinary icon. The highest-rated parameters include ease of purchasing as a souvenir (mean 4.44), product aroma (mean 4.41), and recognition of Spikoe as a symbol of Surabaya (mean 4.39). The collected data provides strong evidence that Spikoe Resep Kuno can be further developed as a specialty food of Surabaya, with broad market potential both economically and culturally. Keywords: Specialty food, Surabaya City, Spikoe Resep Kuno, Sense of place, Souvenir 
MEMBANGUN PENGALAMAN POSITIF SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN KEPUASAN WISATAWAN DI OBJEK WISATA LEDOK SAMBI Hadi, Wisnu; Yulianto, Atun; -, Yulianto; Safitri, Lina Ayu
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.25206

Abstract

ABSTRAK Setiap kunjungan wisatawan menghasilkan pengalaman positif, yang mencakup aspek fisik seperti keindahan alam dan kenyamanan akomodasi serta interaksi emosional yang tercipta selama kunjungan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kepuasaan wisatawan dari pengalaman positif yang didapat para wisatawan berkunjung di Ledok Sambi Sleman Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah analisis data kualitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner, observasi, studi literatur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44% pengunjung menyatakan mereka akan membicarakan pengalaman positif mereka selama di Ledok Sambi kepada orang lain, dan 44% lainnya menilai hal tersebut baik. Penilaian terhadap fasilitas dan pelayanan menunjukkan bahwa 48% responden menilai sangat baik, 32% menilai baik, dan 20% menilai cukup baik. Citra obyek wisata yang meliputi  rasa aman, nyaman, keramahtamahan, kebersihan, harga tiket masuk dan makanan yang terjangkau yang menjadi bagian dari pengalaman positif wisatawan. Selain itu data 44% pengunjung akan membicarakan pengalaman positif mereka selama di Ledok Sambi kepada orang lain, dan 44% lainnya menilai hal tersebut baik. Namun, terdapat 4% pengunjung merasa cukup baik dan hanya 8% yang merasa kurang baik mengenai pengalaman selama berwisata. Pengalaman positif sebagai strategi untuk meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung di Ledok Sambi, menunjukkan bahwa pengelola wisata telah berhasil memberikan pelayanan yang baik dalam hal fasilitas, atraksi, aksesibilitas, dan citra destinasi.Kata Kunci : Pengalaman Positif, Kepuasan, Wisatawan ABSTRACT Every tourist visit produces a positive experience, which includes physical aspects such as natural beauty and accommodation comfort, as well as emotional interactions created during the visit. This research aims to understand tourist satisfaction from the positive experiences obtained by tourists visiting Ledok Sambi, Sleman, Yogyakarta. The method used is qualitative data analysis with data collection through questionnaires, observations, literature studies, and documentation. The results show that 44% of visitors stated that they would share their positive experiences during their time at Ledok Sambi with others, and another 44% rated this as good. Evaluations of facilities and services indicate that 48% of respondents rated them as very good, 32% rated them as good, and 20% rated them as satisfactory. The image of the tourist attraction, which includes feelings of safety, comfort, hospitality, cleanliness, and affordable ticket prices and food, is part of the tourists' positive experience. Additionally, data shows that 44% of visitors would discuss their positive experiences at Ledok Sambi with others, and another 44% rated it as good. However, 4% of visitors felt it was satisfactory, and only 8% felt it was not good regarding their experience during the visit. Positive experiences serve as a strategy to enhance tourist satisfaction for those visiting Ledok Sambi, indicating that tourism managers have successfully provided good service in terms of facilities, attractions, accessibility, and destination image. Keyword: Positive Experience, Satisfaction, Tourists
METODE PENGOLAHAN TIRAMISU ALMOND CAKE SEBAGAI VARIAN MENU DI HOTEL NEW SAPHIR YOGYAKARTA Putri, Indi Winnadiawanda; Widyaningsih, Heni; Atmoko, T. Prasetyo Hadi
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.25557

Abstract

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi proses pembuatan tiramisu almond cake sebagai varian menu di Hotel New Saphir Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan mengkaji proses pembuatan dan penyajian tiramisu almond cake. Berdasarkan hasil penelitian, pembuatan tiramisu almond cake di Hotel New Saphir menggunakan adonan base sponge cake. Proses sponge method diawali dengan menyiapkan alat dan bahan. Pembuatan tiramisu almond cake diawali dengan membuat sponge cake yaitu mencampur gula, telur dan ovellet hingga mengembang dan pucat. Campurkan bahan kering (terigu, susu bubuk) dengan speed mixer yang rendah, kemudian masukan margarine yang sudah di lelehkan lalu aduk rata dengan spatula. Dilanjutkan dengan pembuatan cream tiramisu kemudian penyusunan menjadi tiramisu almond cake. Tiramisu almond cake di hotel New Saphir disajikan  dengan menggunakan  sprinkle mutiara, chocochips, chocolate decorating,strawberry, chocochip, daun mint agar penampilannya menjadi lebih cantik dan menarik. Kata kunci: Metode, Pengolahan Tiramisu Almond Cake, Varian Menu.   ABSTRACTThe purpose of this study is to evaluate the process of making tiramisu almond cake as a menu variant at the New Saphir Hotel Yogyakarta. This study uses a qualitative descriptive method, with data collection through observation, documentation, and literature studies. Data analysis was carried out by examining the process of making and serving tiramisu almond cake. Based on the results of the study, the making of tiramisu almond cake at the New Saphir Hotel uses sponge cake base dough. The sponge method process begins with preparing tools and materials. Making tiramisu almond cake begins by making a sponge cake, which is mixing sugar, eggs and ovellets until fluffy and pale. Mix dry ingredients (flour, milk powder) with a low speed mixer, then add the melted margarine and mix well with a spatula. Followed by making cream tiramisu then the preparation into tiramisu almond cake. Tiramisu almond cake at New Saphir hotel is served using pearl sprinkles, chocochips, chocolate decorating, strawberries, chocochips, mint leaves to make the appearance more beautiful and attractive. Keywords: Method, Tiramisu Almond Cake Processing, Menu Variants
PENGEMBANGAN KOMPETENSI MELALUI MODEL WISATA EDUKASI (STUDI KASUS DI BALAI PELATIHAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BOGOR) Zuhriana, Diah; Syahroni, Caca; Susmianto, Adi
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.25315

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk merumuskan pengembangan kompetensi pengelola yang sesuai dengan rumusan model wisata edukasi di BPLHK Bogor. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan metode deskriptif melalui studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 86% responden sangat mendukung pemanfaatan Hutan Diklat Rumpin sebagai lokasi wisata edukasi. Pengunjung dan pengelola menyatakan bahwa Hutan Diklat Rumpin sesuai untuk dijadikan wisata edukasi karena adanya objek/atraksi wisata dan memiliki fasilitas yang cukup memadai. Berdasarkan hasil kuesioner dan wawancara, sebanyak 14% responden berpersepsi kurang positif terkait pemanfaatan Hutan Diklat Rumpin sebagai lokasi wisata edukasi, dengan alasan kurang memadai dalam hal sarana transportasi, fasilitas, sarana komunikasi, serta ketersediaan petunjuk/ informasi/media. Dari hasil analisis supply demand, model wisata edukasi yang dikembangkan adalah terkait konten dan kemasan wisata edukasi, promosi dan pemasaran, serta pelayanan wisata edukasi. Pengembangan materi konten wisata edukasi meliputi atraksi outbond, minizoo dan taman bermain. Materi terkait promosi dan pemasaran wisata edukasi yaitu pengelolaan medsos facebook, Instagram, twitter, dengan memperhatikan aspek kontinyuitas dalam membuat/memperkaya konten pada sosial media. Pengembangan materi pelayanan terkait fisik, keandalan, empati, jaminan dan kepastian serta pelayanan kerjasama pengelolaan. Metode pengembangan kompetensi yang dibutuhkan pengelola yaitu secara klasikal dan non klasikal, dengan pendekatan; pelatihan, sosialisasi, magang, dan studi banding.Kata Kunci : Pengembangan Kompetensi, Model, Wisata Edukasi                                                                    ABSTRACTThis research aims to formulate the development of management competencies that align with the educational tourism model at BPLHK Bogor. The approach in this study is qualitative with a descriptive method through case studies. The results indicate that 86% of respondents strongly support the utilization of the Rumpin Training Forest as an educational tourism location. Visitors and managers state that the Rumpin Training Forest is suitable for educational tourism due to the presence of tourist objects/attractions and adequate facilities. Meanwhile, 14% have a less positive perception, as BPLHK Bogor is deemed insufficient in terms of transportation facilities, amenities, communication means, and the availability of signs/information/media. From the supply-demand analysis, the developed educational tourism model is related to the content and packaging of educational tourism, promotion and marketing, as well as educational tourism services. The development of educational tourism content materials includes outbound attractions, minizoos and playgrounds. Materials related to the promotion and marketing of educational tourism are the management of social media Facebook, Instagram, twitter, by paying attention to the aspect of continuity in creating/enriching content on social media. Development of service materials related to physicality, reliability, empathy, assurance and certainty as well as management cooperation services. The competency development methods needed by managers are classical and non-classical, with the approach; training, socialization, internships, and comparative studies.Keyword: Competency Development, Model, Educational Tourism 
EXPLORATION OF TOURISM POTENTIAL IN NEGERI SALEMAN (CENTRAL MALUKU) FOR THE DEVELOPMENT OF TOURIST ATTRACTIONS Nugraheni, Krisnawati Setyaningrum; Aswan, Muhammad Kholil; Ratnasari, Devi; Mawastri, Desvita Diananggun
Jurnal Pariwisata Vol 12, No 1 (2025): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v12i1.23550

Abstract

ABSTRAK Desa Wisata Negeri Saleman, terletak di Kecamatan Seram Utara Barat, Kabupaten Maluku Tengah, merupakan kawasan dengan potensi wisata alam. Kawasan ini memiliki karakteristik khas berupa kombinasi lanskap pantai, bahari, dan pegunungan dengan atraksi utama seperti Pantai Ora, Pantai Air Belanda, Keramba Cinta, dan Tebing Hatupia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan model daya tarik wisata Desa Saleman melalui analisis potensi wisata alam, pemberdayaan masyarakat lokal, dan ekonomi kreatif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan meliputi pengelola wisata, komunitas lokal, dan wisatawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Negeri Saleman memiliki berbagai atraksi wisata unggulan yang dapat dikembangkan menjadi produk ekowisata berbasis keunikan lokal seperti pengalaman snorkeling di terumbu karang yang masih alami, eksplorasi gua laut, dan wisata tujuh pulau yang memadukan keindahan alam dengan kearifan lokal. Meskipun infrastruktur aksesibilitas masih perlu ditingkatkan akibat cuaca ekstrem yang sering menyebabkan kerusakan jalan, potensi ekowisata dan pariwisata berkelanjutan di desa ini sangat menjanjikan. Partisipasi aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata serta promosi digital menjadi kunci utama untuk mendukung pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, dengan implementasi berupa keterlibatan warga dalam penyediaan akomodasi, kuliner lokal, dan pelestarian lingkungan. Strategi pengembangan yang diusulkan mencakup diversifikasi produk wisata, peningkatan kapasitas SDM lokal melalui pelatihan kewirausahaan dan keterampilan digital, serta perbaikan infrastruktur pendukung seperti signage, pengelolaan sampah, dan transportasi lokal guna meningkatkan daya saing Desa Wisata Negeri Saleman di tingkat nasional dan internasional. Kata kunci: Desa Wisata, ekowisata, pemberdayaan masyarakat, potensi wisata, ekonomi kreatif, pariwisata berkelanjutan ABSTRACT The Tourism Village of Negeri Saleman, located in the North West Seram District, Central Maluku Regency, is an area rich in natural tourism potential, including coastal and marine tourism. This study aims to identify and develop a model of tourist attractions in Saleman Village through an analysis of natural tourism potential, local community empowerment, and the creative economy. The results indicate that Negeri Saleman possesses various premier tourist attractions. Although accessibility infrastructure still needs improvement due to extreme weather often causing road damage, the potential for ecotourism and sustainable tourism in this village is highly promising. Active participation of the local community in tourism management and digital promotion are key factors in supporting sustainable tourism development. The proposed strategies include diversification of tourism products, enhancement of local human resource capacity, and infrastructure improvements to increase the competitiveness of the Negeri Saleman Tourism Village at both national and international levels. Keywords: Tourism Village, ecotourism, community empowerment, tourism potential, creative economy, sustainable tourism.

Page 1 of 1 | Total Record : 8