cover
Contact Name
Indriyanti
Contact Email
indriyanti.iyt@bsi.ac.id
Phone
+62274-4342536
Journal Mail Official
jurnal.pariwisata@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pariwisata
ISSN : 25282220     EISSN : 23556587     DOI : https://doi.org/10.31311/par
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal PARIWISATA Terbit pertama kali pada 2014. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran dan kajian analisis-kritis mengenai Kepariwisataan dan Destinasi Wisata. Dengan lingkup keilmuan pada bidang: 1. Destinasi Pariwisata 2. Kualitas Pelayanan 3. Perhotelan 4. Budaya 5. Makanan
Articles 190 Documents
Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Melalui Praktek Kerja Lapangan Di Hotel Michael Khrisna Aditya; Purwanti Dyah Pramanik
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 2 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v4i2.2019

Abstract

ABSTRAKSumber daya manusia merupakan salah satu aset yang penting bagi suatu organisasi.  Sumber daya manusia yang merealisasikann visi perusahaan. Pelatihan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia.  Ketika kapabilitas sumber daya manusia meningkat maka kompetensi karyawan akan semakin baik. Dalam rangka melakukan pengembangan keahlian sumber daya manusia perlu adanya tempat pelatihan yang layak.  Tujuan penelitian untuk mengidentifikasikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui praktek kerja di hotel. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan diolah untuk mendapatkan hasil rata – rata. Responden penelitian adalah 48 mahasiswa program studi D3 Perhotelan dan D4 Perhotelan di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang melaksanakan praktek kerja lapangan di hotel yang berlokasi di Pulau Bali.  Mereka melakukan training selama 6 bulan dan 12 bulan pada tahun 2016/2017. Mereka dipilih dengan teknik probability sampling.   Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi sebesar 30,12%  untuk bekerja dibawah tekanan,  29,60% untuk bekerja dengan berbeda budaya,  29,41% untuk mempelajari pengetahuan diluar bidang ilmu,  28,19% untuk kompetensi manajemen waktu, dan 27,45% untuk kompetensi pengetahuan dibidang ilmu. Kata Kunci : Kompetensi, Praktek Kerja Lapangan, Hotel ABSTRACTHuman resources are one of the important aspects for an organization.  They are the people who reach the organizational vision.  Training is one of the ways to improve human resources capabilities.  While the capabilities of human resources improve, the human resources’ competencies will increase as well.  In order to develop human resources’ competencies, there will need an appropriate place for doing training activities.  The aim of the research was identifying human resources competencies improvement by doing the training in the hotel.  The research method was quantitative descriptive.  The respondents were 48 persons of D3 and  D4 of Hotel Vocational College Students of Trisakti School of Tourism who had training in Bali Island. The respondents were trained in the hotel for 6 and 12 months in 2016/2017. They’re chosen by probability sampling technique.  The research result found that there were competencies improvement of 21(thenty-one) competency element.  The four highest competencies were the ability to work under pressure, to work in cultural diversity, knowledge improvement of outside  of their own discipline, time management, and knowledge improment of in their own discipline. Keywords: Competency, On The Job Training, Hotel
Persepsi Wisatawan Terhadap Night Life Attraction Hary Hermawan
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 1 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.823 KB) | DOI: 10.31294/par.v4i1.1619

Abstract

ABSTRAK                                                Kabaret adalah istilah pertunjukan musik, komedi, tari, drama, dan campuran seni lainnya yang khusus diperagakan oleh para pria yang berbusana wanita (ladyboy) di atas panggung. Pertunjukan Kabaret di Restoran Oyot Godhong ditujukan sebagai daya tarik wisata baru yang diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan untuk mengunjungi Kawasan Malioboro Yogyakarta, khususnya ke restoran Oyot Godhong. Berdasarkan penelitian diskriptif terlihat bahwa Karakteristik wisatawan yang melihat Kabaret sangat beragam, serta masing-masing memiliki persepsi dan motivasi yang berbeda-beda. Pertunjukan Kabaret telah memenuhi syarat menjadi daya tarik wisata budaya yang dipentaskan di malam hari (night atraction) di Kota Yogyakarta. Analisis persepsi wisatawan menunjukan bahwa  pertunjukan Kabaret memiliki keindahan atau estetika, keunikan, dan nilai-nilai sehingga telah memenuhi kriteria standar  sebagai daya tarik wisata. Pertunjukan Kabaret mampu meningkatkan nilai jual restoran. Restoran Oyot Godhong, yang sebelumnya hanya berupa sarana wisata namun saat ini telah menjadi restoran yang memiliki daya tarik wisata.Kata kunci: pertunjukan Kabaret, atraksi malam, atraksi wisata, persepsi wisatwan, pemasaran pariwisataABSTRACTCabaret is a term performances of music, comedy, dance, drama, and other special mix of art perfomed by men who dressed in women (ladyboy) on stage. Cabaret performances in Oyot Godhong Restaurant intended as new tourist attraction that is expected to increase the interest of tourists to visit Malioboro in Yogyakarta, especially to Oyot Godhong Restaurants. Based descriptive study shows that the characteristics travelers who viewed Kabaret show is very diverse, each of which has perceptions and motivations are different. Cabaret performances have qualified to become the cultural attractions are staged at night (night atraction) in the city of Yogyakarta. Based on traveler perception indicates that the cabaret performances have beauty or aesthetics, uniqueness, and values that match the criteria criteria of the standard as a tourist attraction. Performances Cabaret in Oyot Godhong Restaurants able to increase the sale value. Oyot Godhong Restaurants previously only form of tourism facilities (amenities), but is now a restaurant that has a tourist attraction (atraction). Keywords: Cabaret show, night life attractions, tourism attraction, tourists perception, tourism marketing
PENGOLAHAN BROWNIES KUKUS KETAN HITAM DI HOTEL SAVOY HOMANN BIDAKARA BANDUNG Rini Rahma Dini; Oda Oda; Rian Andriani
Jurnal Pariwisata Vol 1, No 1 (2014): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (847.433 KB) | DOI: 10.31294/par.v1i1.185

Abstract

Abstract - World tourism is closely related to the hotel or pastry and bakery offers a wide range of products, including cakes, pies, cookies, ice cream candy / nougat. Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung providing pastry products, namely black sticky rice steamed brownies. This product consists of Black Sticky Rice flour mixed with dark chocolate and blueberry jam and presented in a box as for the use cupcase mica. Shaped like a cupcake and garnished with sliced fruits such as strawberry, cherry green and Sunkist and very attractive so tempting guests to enjoy.In making Black Sticky Rice steamed brownie must same as standard recipe for the result product was stabil, this product is very unique and interesting as the black sticky rice garnish brownies are served with a slice of fruit. This product is in Savoy Homann Hotel Bidakara Bandung. But the product Black Sticky Rice Steamed Brownies has a disadvantage that consumer interests who prefer brownies the other products compared with Black Sticky Rice steamed brownies. This it should Black Sticky Rice Steamed Brownies is beautiful in it’s presentation garnished more and more tidy so that more guests are interested in this product. Keyword : Brownies Kukus Ketan Hitam, Food Processing.  Abstrak - Dunia pariwisata erat kaitannya dengan hotel atau pastry and bakery menyediakan berbagai macam produk, diantaranya cake, pie, cookies, ice cream permen / nougat. Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung menyediakan produk pastry yaitu brownies kukus ketan hitam. Produk ini terdiri dari tepung ketan hitam yang dipadukan dengan dark chocolate serta blueberry jam dan disajikan dalam sebuah box mika adapun yang menggunakan cupcase. Yang dibentuk seperti cupcake dan di-garnish dengan irisan buah-buahan seperti strawberry, green cherry dan sunkist dan di tata dengan sangat menarik sehingga menggugah selera tamu untuk menikmatinya. Produk ini sangat unik dan menarik karena garnish brownies kukus ketan hitam tersebut disajikan dengan beberapa slice fruit. Produk ini ada di Savoy Homann Bidakara Hotel Bandung. Dalam Pembuatan Brownies Kukus Ketan Hitam ini harus sesuai dengan standard recipe agar produk yang dihasilkan selalu stabil, namun produk Brownies Kukus Ketan Hitam ini mempunyai kekurangan yaitu minat konsumen yang lebih memilih produk brownies yang lain dibandingkan dengan brownies kukus ketan hitam. Maka dari itu sebaiknya Brownies Kukus Ketan Hitam ini dalam penyajiannya digarnish lebih indah dan lebih rapih agar tamu lebih tertarik dengan produk ini. Kata Kunci : Brownies Kukus Ketan Hitam, Pengolahan Makanan
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN BERKUNJUNG DI TAMAN OBJEK WISATA SITU PATENGGANG Siti Fatimah; Oda I.B. Hariyanto
Jurnal Pariwisata Vol 3, No 1 (2016): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/par.v3i1.905

Abstract

ABSTRAKSitu Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan , Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik. Situ patenggang juga memiliki pemandangan alam yang asri, karena disekitarnya terdapat hamparan kebun teh. Pengelola harus dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk menciptakan suatu kepuasan konsumen. Populasi penelitian ini adalah pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang, dengan sampel sebanyak 30 responden dan teknik pengambilannya dengan Nonprobability sampling. Metode pengumpulan data dengan angket (kuesioner) yang dibagikan kepada 100 pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang disamping metode dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang sebesar 47,9%, sedangkan sisanya, yaitu 52,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di taman objek wisata Situ Patenggang, terlihat dari pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kualitas pelayanan ke ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan cukup baik, dengan persentase 52,1% berada pada rentang skor 4069. Sedangkan berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kepuasan pengunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan tidak baik, dengan persentase 52% berada pada rentang skor 2080. Maka kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan berkunjung, jika kualitas pelayanan baik maka muncul rasa nyaman dan puas dari wisatawan atas kunjungannya. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Obyek WisataABSTRACTSitu Patenggang or Situ Patengan is a lake located in South Bandung nature tourist attraction, Jawa Barat, Indonesia, Ciwidey, to be exact. Located 1600 metres above see level, this lake has a really exotic view. Situ Patenggang has a beautiful natural view as well, because of the tea garden surrounding it. The managers should give their best service to make the customers satisfied. This research’s population is the visitor of Situ Patenggang Tourist Attraction Park, with a sample of 30 respondents and the technique used was nonprobability sampling. Data collection method was by using questionnaire given to 100 visitors of Situ Patenggang Tourist Attraction Park and documentation method. The result shows that service quality affects the satisfactory of 47.9% visitors of Situ Patenggang Tourist Attraction Park while the rest, which is 52.1%, was affected by other variables which was not investigated in this research. According to the result of the research done in Situ Patenggang Tourist Attraction Park, it can be seen from the score and mean categorization in the research result’s statistics data regarding the service quality of Situ Patenggang Tourist Attraction Park can be categorized as well enough, with the percentage of 52.1% at the score range of 4069. Whereas according to the score and mean categorization in the research result’s statistics data regarding the customer satisfactory of Situ Patenggang Tourist Attraction Park can be categorized as not good, with the percentage of 52% at the score range of 2080. Therefore, the service quality really takes effect to the satisfaction in visiting, if the service quality is good then the customers will be pleasant and satisfied of their visit. Keywords: Service Quality, Satisfaction, Tourist Attraction.
PROSEDUR PEMESANAN DAN PENERIMAAN BAHAN PASTRY UNTUK KEGIATAN PRODUKSI DI HOTEL HILTON BANDUNG Anisa Apriani; Oda Oda
Jurnal Pariwisata Vol 1, No 2 (2014): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.744 KB) | DOI: 10.31294/par.v1i2.162

Abstract

Abstract - Pastry is one of the departments of the hotel to provide a dessert dish.variouscake and dessert should be produced by the pastry every day in accordance with the request of the banquet event order (BEO). To produce the cake and dessert pastry section requires the availability of the raw materials. The basic ingredients are obtained from the order process until receiving of the pastry. use of materials is also onr of the things that influence the availablility of pastry. However in the event booking process and receipt of materials often found obstacles. These barriers have a major on operational at the pastry Hilton Hotels Bandung. The method used was a case study which is a method that takes a particular object to be analyzed in depth by focusing on an issue. Based on the result of research regarding the booking procedure and acceptance of the pastry authors find the constraints, the first one is from suppliers could not send the raw materials at the time of red date or holiday. The second one is from internal parties Hilton that reducing the number of orders that have been submitted by the pastry and the distribution of materials that are not yet well-organized, because many raw materials pastry that is used along with other outlets. So often the materials ordered for pastry and even used by other outlets and causing the pastry to run out of raw materials. Key words : Pastry, Order, Receipt, Raw Materials  Abstrak - Pastry merupakan salah satu departmen di hotel yang bertugas untuk menyediakan hidangan dessert. Bermacam - macam cake dan dessert harus diproduksi oleh bagian pastry setiap harinya sesuai dengan permintaan dari Banquet Event Order (BEO). Untuk memproduksi cake dan dessert tersebut bagian pastry membutuhkan ketersediaan bahan baku. Bahan baku tersebut didapatkan dari proses pemesanan hingga penerimaan bahan pastry. Penggunaan bahan juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi ketersediaan bahan pastry. Namun pada saat terjadi proses pemesanan dan penerimaan bahan, sering sekali ditemukan kendala. Kendala tersebut berdampak besar pada kegiatan operasional di pastry Hotel Hilton Bandung. Metode yang digunakan adalah studi kasus yaitu suatu metode yang mengambil suatu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada suatu masalah. Berdasarkan hasil penelitian mengenai prosedur pemesanan dan penerimaan bahan pastry penulis menemukan kendala. Pertama dari pihak supplier yang tidak dapat mengirimkan bahan baku pada saat tanggal merah atau hari libur, kedua dari pihak internal Hilton yang mengurangi jumlah pesanan yang telah diajukan oleh bagian pastry dan pendistribusian bahan yang belum terorganisir dengan baik, karena banyak bahan baku pastry yang digunakan bersama dengan outlet lain, sehingga seringkali bahan yang dipesan untuk kegiatan pastry malah digunakan oleh outlet lain, dan menyebabkan pastry kehabisan bahan baku. Kata kunci : Pastry, Pemesanan, Penerimaan, Bahan Baku 
Community Based Tourism Tantangan Dusun Nglepen dalam Pengembangan Desa Wisata Dhimas Setyo Nugroho
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.604 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i1.3217

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Dusun Nglepen pada awalnya adalah masyarakat pedesaan yang mayoritas menggantungkan mata pencaharian sebagai petani. Setelah bencana gempa bumi 5,9 skala richter yang menimbulkan kerusakan parah pada Sabtu 27 Mei 2006, Dusun Nglepen direlokasi ke wilayah lain, dibangun dengan bangunan rumah tahan gempa berbentuk kubah (dome). Keunikan desain rumah dome justru menjadi daya tarik desa wisata yang sangat diminati. Disisi lain, peralihan sosio-kultural masyarakat Dusun Nglepen menjadi masyarakat pariwisata sangat menarik untuk diamati. Artikel ini menyajikan gambaran tantangan dalam pengembangan Community Based Tourism Dusun Nglepen yang dikaji berdasarkan teori partisipasi masyarakat melalui analisis deskriptif kualitatif. Hasil menunjukan bahwa semakin tinggi partisipasi warga, maka semakin tinggi dampaknya tehadap masyarakat. Dampak yang ditemukan cenderung bernilai positif bagi masyarkat baik secara ekonomi maupun sosial budaya. Selanjutnya dampak positif yang dirasakan masyarakat cenderung mempengaruhi tingkat partisipasi dalam pengembangan pariwisata. Kata kunci : Community-Based Tourism, Desa Wisata, Partisipasi Masyarakat ABSTRACT In the beginning, the community of the village dwellers that worked as a farmer. After the disastrous earthquake of a 5.9 magnitude earthquake that caused severe damage on Saturday, May 27, 2006, the village relocated to other areas, houses constructed with earthquake resistant with the shape of a dome (dome). The uniqueness of the design of the House, thus becoming an attraction. On the other hand, the transition of social-cultural into tourism community is very interesting to observe. This article presents an overview of the challenges in the development of community-based tourism, based on the theory of community participation through a descriptive qualitative analysis. The results showed that the higher the participation of citizens, then the higher the impact on the community. The impact positive for society, both economically, socially and culturally. In addition, the positive impact affected the level of community participation in tourism development. Key words : Community-Based Tourism, Tourism Village, Community Participation
Kajian Kesesuaian, Daya Dukung dan Aktivitas Ekowisata di Kawasan Mangrove Lantebung Kota Makassar Rini Rini; Isdradjat Setyobudiandi; Mukhlis Kamal
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.319 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i1.3179

Abstract

ABSTRAK Kawasan ekosistem mangrove Lantebung merupakan contoh kawasan rehabilitasi mangrove yang cukup berhasil sejak tahun 2010 hingga sekarang. Kini, ekowisata mangrove akan dikembangkan sebagai bentuk pengelolaan yang tepat untuk menjamin keberlanjutan konservasi dan rehabilitasi sekaligus mendorong ekonomi masyarakat lokal. Sehingga, tujuan penelitian ini adalah menghitung indeks kesesuaian wisata, menghitung daya dukung kawasan dan mengidentifikasi kegiatan ekowisata yang dapat dilakukan di dalam kawasan. Perhitungan indeks kesesuaian kawasan menggunakan rumus IKW = [∑Ni/Nmaks] x 100%, perhitungan daya dukung kawasan dengan menggunakan rumus DDK = K x [Lp/Lt] x [Wt/Wp] dan identifikasi kegiatan ekowisata dilakukan dengan identifikasi visual dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan mangrove Lantebung sesuai (S) untuk kegiatan wisata dengan nilai kesesuaian sebesar 66,67%. Panjang kawasan yang dapat dimanfaatkan 2 km atau seluas 12 ha dan daya dukung sebesar 182 orang/hari (buka 8 jam/hari), jika berdasarkan pada jam buka pengelola (12 jam/hari) maka daya dukungnya menjadi 274 orang/hari. Untuk jenis kegiatan wisata yang dapat dilakukan berjumlah 7 kegiatan, yaitu fotografi (photography), tracking, pengamatan satwa burung (bird watching), pengamatan mangrove (education), pembibitan (education), wisata perahu (boating) dan menikmati suasana matahari tenggelam. Kata kunci: daya dukung kawasan, ekowisata mangrove, indeks kesesuaian wisata, Lantebung ABSTRACT Ecosystem mangrove of Lantebung is an example of mangrove rehabilitation area which is quite successful since 2010 until now. Now, mangrove ecotourism will be developed as an appropriate form of management to ensure the sustainability of conservation and rehabilitation while driving the economy of local communities. Thus, purposes of this study are to calculate the tourist suitability index, calculate the carrying capacity and to identify of ecotourism activities that can be done within the area. The calculation of suitability index using the formula IKW = [ΣNi / Nmaks] x 100%, calculation of carrying capacity using DDK = K x [Lp / Lt] x [Wt / Wp] and identification of ecotourism activities conducted with visual identification and interview. The results showed that the suitable mangrove area of Lantebung is suitable (S) for tourism activities with a value of suitability of 66.67%. The length of the area can be used 2 km or 12 ha and its carrying capacity is 190 persons/day (open 8 hours/day), if based on the management hours (12 hours/day) then its carrying capacity is 286 persons/day. Type of ecotourism activities that can be done totaling 7 activities, namely photography, tracking, bird watching, mangrove observation (education), seeds nursery (education), boat tours and enjoy the sunset. Keywords: carrying capacity, mangrove ecotourism, tourism suitability index, Lantebung
Pengembangan Destinasi Pariwisata Halal Pada Era Otonomi Luas di Provinsi Nusa Tenggara Barat Abdul Kadir Jaelani
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.242 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i1.3277

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis latar belakang lahirnya pengembangan Pariwisata Halal di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan kendala yang dialami dalam melaksanakan Perda Pariwisata Halal serta upaya yang dilakukan oleh Pemda tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, latar belakang lahirnya Perda tentang Pariwisata Halal di Provinsi Nusa Tenggara Barat berlandaskan pada tiga hal yaitu, pertama, landasan filosofisnya adalah pembangungan di bidang ekonomi dalam rangka mendukung terwujudnya percepatan kesejahteraan masyarakat, pemerataan kesempatan berusaha, memperoleh manfaat dan mampu menghadapi tantangan perubahan kehidupan dengan tetap memperhatikan sistem nilai budaya yang berlaku di masyarakat sesuai dengan nilai-nilai luhur pancasila. Kedua, landasan sosiologis pengembangan Pariwisata halal adalah aspek demografis dan geografis Provinsi Nusa Tenggara Barat sangat menunjang pelaksanaan pariwisata. Ketiga, landasan yuridis pengembangan Pariwisata halal adalah atribusi dan delegasi dari Pasal 18 ayat (6) UUD 1945, Pasal 9 UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, Pasal 12 ayat (3) hurup b dan Pasal 236 UU No, 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 5 Permenparkreat No. 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari’ah.   ABSTRACTThis study aims to determine and analyze the background of the development of Halal Tourism in West Nusa Tenggara Province and the obstacles experienced in implementing the Halal Tourism Law and the efforts made by the local government. The results showed that: First, the background of the birth on Halal Tourism in West Nusa Tenggara first, the philosophical foundation is the development in the economic field in order to support the realization of the acceleration of the welfare of the people, the equality of business opportunities, the benefits and able to face the challenges of life change while maintaining the cultural value system prevailing in the community in accordance with the noble values of Pancasila. Second, sociological foundation of the birth on Halal Tourism is the demographic and geographical aspect of West Nusa Tenggara Province is very supportive of tourism implementation. Third, the legal basis on Halal Tourism is the attribution and delegation of Article 18 paragraphs (6) of the 1945 Constitution, Article 9 of Law no. 10 of 2009 on Tourism, Article 12 paragraphs (3) letters b and Article 236 of Law No. 23 of 2014 on Regional Government and Article 5 Permenparkreat No. 2 Year 2014 concerning Guideline for Sharia Business Operations.
Pembuatan Meringue Pavlova Mengunakan Air Rendaman Kacang Chickpeas Sebagai Pengganti Putih Telur Chairul Salim; Vienna Artina Sembiring; Yonathan Raditya
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.949 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i1.2449

Abstract

Abstrak Meringue adalah campuran dasar putih telur yang dikocok bersama gula hingga mengembang. Teksturnya yang creamy membuatnya menjadi favorit bagi terciptanya beberapa produk pastry lainnya seperti pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise dan bahkan sponge cake. Pavlova adalah makanan penutup yang terbuat dari meringue lalu diisi dengan pastry cream dan dihias dengan menggunakan stroberi dan atau kiwi dan markisa pure. Meski menggunakan putih telur, sebenarnya masih ada sekelompok orang yang belum bisa menikmati produk meringue dan olahan yang lezat. Beberapa dari orang-orang yang alergi terhadap telur atau yang mengadopsi gaya hidup vegan. Alergi telur biasanya disebabkan oleh kandungan protein telur yang terkandung dalam albumin. Chickpea memiliki kandungan gizi yang unik dibandingkan dengan kacang polong dan produk nabati lainnya, dalam buncis mengandung protein dengan proporsi lebih tinggi sekitar 17% -30%. Kandungan protein lain yang juga ditemukan pada buncis adalah albumin dan globulin. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental ini, perancangan eksperimental yang dilakukan adalah pemanfaatan kacang tanah kacang tanah sebagai pengganti putih telur dalam pembuatan meringue pavlova. Perlakuan yang diberikan hanya satu yaitu 100% pengganti putih telur dengan kacang kacang kacang 100% sebagai bahan utama pembuatan pavlova meringue. Meringue pavlova yang terbuat dari 100% buncis memiliki kualitas yang bersaing dengan meringue pavlova yang terbuat dari 100% putih telur dan bisa diterima dengan baik oleh konsumen. Keywords: Meringue, Chickpeas, Pavlova Abstract Meringue is a basic mixture of egg whites whipped together with sugar until fluffy. Creamy texture makes it a favorite for creation into several other pastry products like pavlova, mousse, baked alaska, macaron, souffle, dacquoise and even sponge cake. Pavlova is a dessert made from meringue then filled with pastry cream and decorated using strawberries and or kiwi and passion fruit purée. Although using egg whites, in fact there are still a group of people who have not been able to enjoy the delicious meringue and processed products. Some of these people who are allergic to eggs or who are adopting a vegan lifestyle. Egg allergy is commonly caused by the protein content of eggs contained in albumin. Chickpeas has a unique nutritional content compared with other legumes and vegetable products, in chickpeas contained protein with a higher proportion of about 17% -30%. Other protein content also found in chickpeas is albumin and globulin. In this research the method used is experimental research method. In this experimental study the experimental design carried out was the utilization of chickpeas peanut water in lieu of egg white in the manufacture of meringue pavlova. The treatment provided is only one that is 100% egg white replacement with 100% water chickpeas peanuts as the main ingredient of making meringue pavlova.Meringue pavlova which made from 100% chickpeas water have a quality that compete with meringue pavlova which made from 100% egg white and can be accepted well by consumer.
Pengaruh Product Knowledge dan Brand Association Terhadap Purchase Intention Kawasan Kampung Kreatif Dago Pojok Luthfi Maulana Ridwan; Ani Solihat; Andry Trijumansyah
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.96 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i1.3060

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pengaruh “Pengaruh Product Knowledge dan Brand Association terhadap Purchase Intention pada Kawasan Kampung Kreatif Dago Pojok”. Adapun yang menjadi target populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengunjung kampung kreatif dago pojok dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 orang responden. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Deskriptif Verifikatif dan alat analisis yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh hubungan antara variabel satu dan lainnya dan juga menggunakan Uji Hipotesis F dan T yang bertujuan untuk melihat pengaruh Variabel product knowledge, brand association dan purchase intention berpengaruh secara parsial ataupun simultan. Persmaan Regresi Linear didapatkan berdasarkan hasil uji statistik pada program SPSS yaitu Y = 7.846 + 0.279 (X1) + 0.261 (X2) dan hasil koefisien Korelasi R sebesar 0.564 yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara masing-massing variabel. Sedangkan hasil Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,375 yang berarti bahwa Product Knowledge dan Brand Association mampu mempengaruhi Purchase Intention dengan persentasi 37.5% sedangkan sisanya 62.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. Dapat disimpulkan bahwaa dari hasil uji SPSS bahwa semua Variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan bila di uji scara bersama-sama ataupun di uji scara parsial. Kata Kunci : Product Knowledge, Brand Association, Purchase Intention ABSTRACT The research was purposed to find out the description of ), Influence of Product Knowledge and Brand Association towards to Purchase Intention of Dago Pojok the Creative Village Area The population target in this research are all of consumers of Dago Pojok the Creative Village Area and took 60 respondentsas sample.This research used verification descriptive as the method and multiple linear regression as analysis tool. That was purposed to measure the influence between the variable ang the other one, and also used Hypotesy test F adnd T to found out the influence of advertising variable, Sales Promotion and Quality Of Product would be influenced partially or simultanously. Linear regression equation was gotten based on statistical result at SPSS Program. They are Y = 7.846 + 0.279 (X1) + 0.261 (X2) and th Correlatio Coefficient R at 0.564. This is shows that there is a significant influence among variable. Where as the result of determination coefficient R2 at 0,375. It means that Product Knowledge and Brand Association capable of Purchase Intention decision with percentage value 37.5%. And the remains of it 62.5% are influenced by this research. It can be concluded from the SPSS test result that all of independent variables have significant influence if they are tested simultanously or partially. Keywords : Product Knowledge, Brand Association, Purchase Intention

Page 6 of 19 | Total Record : 190