cover
Contact Name
Indriyanti
Contact Email
indriyanti.iyt@bsi.ac.id
Phone
+62274-4342536
Journal Mail Official
jurnal.pariwisata@bsi.ac.id
Editorial Address
Jl. Kramat Raya No.98, Kwitang, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10450
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Pariwisata
ISSN : 25282220     EISSN : 23556587     DOI : https://doi.org/10.31311/par
Core Subject : Humanities, Social,
Jurnal PARIWISATA Terbit pertama kali pada 2014. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah hasil penelitian, pemikiran dan kajian analisis-kritis mengenai Kepariwisataan dan Destinasi Wisata. Dengan lingkup keilmuan pada bidang: 1. Destinasi Pariwisata 2. Kualitas Pelayanan 3. Perhotelan 4. Budaya 5. Makanan
Articles 190 Documents
Kopi Sebagai Geo Product Untuk Geo Tourism: Konsep Sustainable Agricultural Practice Sri Rahayu; Diaz Pranita; Hera Rachmahani
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.522 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4431

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberikan ide tentang kopi sebagai Geo Product untuk Geo Tourism Untuk mendukung pengembangan pariwisata di daerah daerah berbasis perkebunan kopi. Indonesia memiliki perkebunan kopi yang cukup luas dan merupakan salah satu produsen kopi besar di dunia. Oleh karena itu, upaya signifikan diperlukan dalam meningkatkan pemahaman tentang isu-isu utama konsep Sustainable Agricultural Practice yang dapat meningkatkan inisiatif ekonomi lokal di sekitarnya. Salah satu yang mengakomodasi Sustainable Agricultural Practice dan pengembangan ekonomi lokal keduanya adalah gagasan mengenai  geo tourism. Konsep dasar dari geo tourism adalah integrasi antara potensi lokal dengan pengembangan pariwisata. Artikel ini akan menyoroti proses praktik pertanian yang Baik (GAP) melalui penerapan praktik operational excellence sehingga menciptakan sustainable agricultural practice. Operational excellence adalah konsep untuk mengelola kegiatan operasional untuk memaksimalkan potensi, kemampuan, dan meminimalkan kegagalan operasional proses produksi. Dengan pelaksanaan operational excellence, diharapkan kuantitas dan kualitas produksi kopi akan meningkat. Artikel ini mencoba untuk merumuskan konsep operational excellence dalam rantai nilai produksi kopi untuk membantu perkebunan lokal meningkatkan produktivitas mereka. Pada akhir artikel ini, beberapa proposisi disediakan untuk menindaklanjuti gagasan yang diusulkan. Termasuk bagaimana menerapkan konsep keunggulan operasional di sektor perkebunan kopi yang terintegrasi dengan kegiatan pariwisata.
Evaluasi Dampak Pariwisata Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal Faizal Hamzah; Hary Hermawan; Wigati Wigati
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.284 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4434

Abstract

Candi Borobudur yang merupakan salah satu destinasi besar di Indonesia serta menjadi salah satu destinasi stategis dalam road map pengembangan pariwisata Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui dampak perkembangan pariwisata Candi Borobudur terhadap masyarakat lokal Desa Borobudur. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif. Teknik penelitian yang dilakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa walaupun potensi peluang kerja dan berusaha semakin meningkat, namun pada kenyataanya masyarakat Desa Borobudur masih belum cukup sejahtera, dikarenakan masih ada sebagian masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Perkembangan Taman Wisata Candi Borobudur memberikan dampak bagi kehidupan sosial masyarakat lokal sekitar. Dampak sosial yang positif diakibatkan dari perkembangan Destinasi Wisata Candi Borobudur adalah tingkat pendidikan yang semakin baik, terbukanya lapangan pekerjaan di sekitar kawasan wisata, meningkatnya kesempatan berusaha. Sedangkan dampak negatif pariwisata terhadap kehidupan sosial masyarakat adalah, adanya alih profesi masyarakat dari bertani menjadi pekerja taman wisata dan berdagang menghilangkan kearifan lokal masyarakat, perubahan pola hidup masyarakat yang mulai mengikuti trend ataupun wisatawan asing, kepadatan kehidupan sosial masyarakat pedagang menjadi semakin banyak dan padat, dan tingkat keamanan menurun.
Fasilitas Pendukung Daya Tarik Wisata Kuliner Seputar Cikapundung River Spot, Kota Bandung - Suryana
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.87 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4379

Abstract

Fasilitas Pendukung Daya Tarik Wisata Kuliner di Seputar Cikapundung  River Spot, Kota Bandung adalah hasil penelitian dalam metode kualitatif deskriptif yang menyajikan sisi-sisi yang menarik untuk dikaji dan selanjutnya dijabarkan berdasarkan pemotretan peneliti di lapangan dengan pertimbangan berbagai sudut teori yang ada yang meyoroti objek penelitian dilokasi penelitian. Ditemukan dilapangan bahwa daya tarik wisata kuliner di seputar Cikanpung River Spot didukung dengan fasilitas-fasilitas yang ada yang mampu menghidupkan  daya tarik wisata kuliner seputar Cikanpung River Spot. Keunikan berbagai hal yang menjadi daya tarik sebuah kota tentunya menjadi objek wisata yang cukup menarik bagi warga kota maupun warga dari luar kota. Cikanpung River Spot yang berlokasi di dalam kota adalah salahsatu area wisata yang dimiliki Kota Bandung. Diseputar lokasi ini wisata kuliner menjadi daya tarik tersendiri karena didukung dengan fasilitas yang ada, baik artifisial maupun natural. Penataan warung atau tenda-tenda tempat makan dipinggir sungai Cikapung dan area sekitarnya, udara segar dengan pepohonan besar di pinggir sungai, tempat parkir yang memadai, transportasi umum yang mudah dijangkau untuk berbagai area tertentu, faslitas ritual yang nyaman, dan fasilitas hiburan dalam pertunjukan seni yang bisa dinikmati oleh pengunjung sambil bersantai karena dilengkapi dengan tempat duduk dalam suasana keakraban pengunjung. Semua itu terealisasi dalam suasana khas alam Tatar Parahiyangan dalam keramahan lingkungan alam dan  pelayanan yang disajikan para pedagang dan pihak yang bersangkutan di seputar Cikapundung River Spot.Kata Kunci: Fasilitas Pendukung, Daya Tarik Wisata.
Lingkungan Kerja Dan Motivasi Kerja Pada Perusahaan Manufaktur Untuk Mendukung Pariwisata Indonesia Dian Indiyati; Asep Kurniawan; Medina Choirunnisa
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.334 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4436

Abstract

Dalam rangka mendukung perkembangan pariwisata di Indonesia, pembangunan infrastruktur dan sumberdaya manusia merupakan prasyarat untuk mengembangkan sektor pariwisata. Oleh karena itu peran perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri manufaktur beton menjadi sangat besar. Untuk peningkatan kinerja perusahaan, maka perusahaan harus memperhatikan motivasi kerja karyawan nya, dimana Lingkungan kerja dapat berperan penting dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, karena dengan adanya lingkungan kerja yang nyaman maka diharapkan karyawan dapat bekerja dengan baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk untuk menguji dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja (fisik dan non fisik) terhadap motivasi kerja karyawan, baik secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi PT. BEP Bandung. Jenis penelitian ini adalah verifikatif-causal relationship, dimana teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan kuesioner yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, sedangkan analisis datanya menggunakan Path Analysis. Temuan dari penelitian ini yaitu lingkungan kerja fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja baik secara simultan maupun parsial, dimana lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang lebih besar atau lebih dominan dibandingkan dengan lingkungan kerja non fisik.  
Potensi Pasar Melalui Penilaian Karakteristik Wisatawan Jawa Barat Yudi Aziz; Rita Komaladewi; Deru R Indika; Aldina Shiratina; Bayu Perisha
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.719 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4461

Abstract

Sektor pariwisata diIndonesia perkembangannya sangat pesat. Adapun potensi pariwisata di provinsi Jawa Barat sangatlah besar walaupun terdapat dugaan potensi tersebut perlu digali secara optimal. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu, penilaian karakteristik wisatawan dengan memahami dan memasuki pasar wisatawan global, dan memperluas sumber pasar wisatawan Jawa Barat (ekspansi pasar wisatawan), serta mengungkap potensi pasar dengan memetakan perubahan eksternal, mengetahui peluang dan tantangan, serta mengantisipasi pesaing pariwisata Jawa Barat, sebagai dasar dalam pengambilan strategi promosi pariwisata Jawa Barat. Kajian literatur menggunakan teori pemasaran wisata dan perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan metode penarikan sampel yaitu dengan metode cluster dengan perolehan data kualitatif. Dan didapat hasil bahwa penentuan target cenderung target utama dengan segmen wisatawan backpacker dan leisure, untuk target kedua lebih kepada segmen wisatawan family, untuk target ketiga lebih fokus kepada segmen wisatawan business. Serta strategi positioning dapat disesuaikan dengan karakteristiknya target pasar tersebut untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan kepuasan wisatawan, yaitu dapat melalui investasi website pariwisata Jawa Barat, strategi “power of review”.
Upaya Peningkatan Kinerja Usaha Kecil Riana Enny Widayanti; Sambudi Hamali; Salman Maulana
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.781 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4440

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada pengrajin gerabah di desa Sitiwinangun. Sitiwinangun merupakan desa penghasil gerabah yang lokasinya terletak di kecamatan Jamblang, di wilayah Kasultanan Cirebon. Pada tahun 1970-an, gerabah desa Sitiwinangun mengalami masa kejayaannya, dimana permintaan datang dari Jepang, Belanda, dan negara maju lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, saat ini kerajinan gerabah di desa Sitiwinangun mengalami mati suri, hal ini terjadi pasca peralatan rumah tangga berbahan plastik dan semen menggantikan gerabah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengeksplorasi faktor-faktor penunjang dan penghambat kerajinan gerabah Desa Sitiwinangun serta bagaimana meningkatkan kinerja pengrajin gerabah Desa Sitiwinangun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, teknik pengumpulan data melalui observasi, dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap tiga nara sumber. Data dianalisis dengan analisis eksploratif deskriptif. Faktor-faktor penunjang kerajinan gerabah desa Sitiwinangun, diantaranya memiliki nilai edukasi, budaya dan sejarah, memiliki motif dan model yang berbeda dari daerah lain dan tidak mudah pecah. Faktor-faktor penghambat diantaranya, kurangnya bahan baku karena keterbatasan lahan, desain monoton dan kurang pemasaran. Upaya untuk meningkatkan kinerja pengrajin gerabah Desa Sitiwinangun dapat dilakukan dengan penerapan pemasaran kewirausahaan dan interfirm linkage.
Sentuhan Kreativitas Dan Inovasi Wisata Kuliner Bahari Berkelanjutan Puji Wahono; Maulana S. Kusumah; Djoko Poernomo
Jurnal Pariwisata Vol 5, No 3 (2018): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.219 KB) | DOI: 10.31294/par.v5i3.4430

Abstract

Artikel ini merupakan hasil dari riset partisipatif yang dilakukan pada aquaculture berupa Karamba Jaring Apung (KJA) di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini mengungkapkan kemampuan sejumlah kelompok nelayan KJA yang mampu bertahan menghadapi keterbatasan modal guna pengelolaan aquaculture, juga keterbatasan daya dukung seperti bibit ikan, pakan, dan pasar. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik obsevasi partisipan. Data dan informasi dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara mendalam dengan para pelaku yakni para nelayan pengelola KJA dan para konsumen. Focus penelitian adalah mengungkap munculnya ide kreatif dan inovatif sehingga dapat mengatasi keterbatasan yang dihadapi. Hasil kajian menemukan bahwa sejumlah pengelola KJA yang mampu bertahan karena mereka mengembangkan diversifikasi usaha. Mereka hadir sebagai innovator yang kreatif, mengembangkan potensi bahari dan tidak sekadar menangkap ikan, tetapi mengkombinasikan pula dengan wisata kuliner di atas KJA. Destinasi wisata ini ramah lingkungan dengan menjadikan ikan hasil budidaya sebagai bahan bakunya. Kreativitas dan inovasi menjadi kata kunci dalam menciptakan destinasi wisata ini, sehingga mampu mengubah hal yang biasa saja menjadi luar biasa. Berdasarkan hasil kajian disimpulkan bahwa wisata kuliner bahari sangat potensial untuk dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata. Untuk itu, artikel ini menawarkan pentingnya sentuhan kreativitas dan inovasi pada destinasi wisata bahari berkelanjutan. Keberadaan destinasi wisata kuliner bahari ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemulihan lingkungan ekologis laut.
ANALISIS OUTPUT KEY PERFORMANCE INDICATOR MENGGUNAKAN BALANCE SCORECARD DI ARYADUTA BANDUNG Putri Indah; Sopa Martina
Jurnal Pariwisata Vol 4, No 2 (2017): Jurnal PARIWISATA
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.483 KB) | DOI: 10.31294/par.v4i2.5289

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan perspektif Balance ScoreCard dalam  menterjemahkan visi, misi ke dalam strategi Aryaduta Bandung;  upaya yang dilakukan Aryaduta Bandung untuk meningkatkan kinerja berdasarkan implementasi strategi hasil perspektif Balance ScoreCard. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena menggunakan Balance Scorecard sebagai alat implementasi strategis dalam upaya meningkatkan kinerja di Aryaduta Bandung. Penelitian deskriptif kualitatif dipilih agar diperoleh suatu hasil yang lebih mendekati kenyataan. Hasil penelitian adalah  penyusunan kerangka Balance ScoreCard dapat membantu dalam menterjemahkan visi dan misi ke dalam tujuan, tolok ukur, target, dan inisiatif strategis ;  penerapan Balance ScoreCard di Aryaduta Bandung  dilakukan dengan menganalisis visi, misi dan tujuan strategis Aryaduta Bandung  yang kemudian dijabarkan ke dalam ukuran strategis, target dan inisiatif strategis. Hal ini diharapkan akan memberikan langkah-langkah berupa program kerja yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di Aryaduta Bandung secara menyeluruh dalam mencapai visi, misi dan tujuan strategis Aryaduta BandungKata kunci : Balance ScoreCard, Implementasi Strategi, Kinerja Aryaduta Bandung
PENGOLAHAN TEPUNG BAYAM SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG BERAS KETAN DALAM PEMBUATAN KLEPON Chairul Salim; Vienna Artina Sembiring; Alisha Sekar Ayu
Jurnal Pariwisata Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.851 KB) | DOI: 10.31294/par.v6i1.4828

Abstract

Wanita yang bekerja memiliki risiko anemia lebih tinggi daripada pria yang bekerja. Penyebab Anemia dapat disebabkan oleh tekanan kerja, kelelahan dan penurunan zat besi (Fe) di setiap siklus menstruasi. Bayam adalah sayuran dengan kandungan zat besi atau besi paling banyak dibandingkan dengan sayuran hijau lainnya. Kandungan zat besi bermanfaat bagi penderita Anemia. Kandungan air namun yang terkandung dalam bayam mencapai 86,9% yang menyebabkan daya bayam kurang. Tepung bayam adalah salah satu solusi untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga nilai gizi yang terkandung dalam bayam. Salah satu tepung bayam fungsional adalah sebagai pengganti dalam pembuatan Klepon. Klepon dibuat dengan persentase substitusi tepung bayam 30%, 60%, dan 90%. Berdasarkan 100% dan 30% hasil tes hedonik dengan peringkat rata-rata 3,33 dan 3,27 menunjukkan tingkat yang sangat disukai dan 60% dengan nilai rata-rata 2,89 menunjukkan tingkat suka. Sedangkan hasil uji One Way Anova, menunjukkan bahwa penambahan tepung bayam tidak memiliki efek signifikan pada rasa dan rasa tetapi memiliki efek signifikan pada tekstur dan warna Klepon.
SERENITY, SUSTAINABILITY DAN SPIRITUALITY DALAM INDUSTRI MANAJEMEN WISATA RELIGI Aun Falestien Faletehan
Jurnal Pariwisata Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Pariwisata
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.184 KB) | DOI: 10.31294/par.v6i1.4780

Abstract

By using a phenomenology study in two cases: Tiban Mosque Turen Malang and the Tomb of Sunan Ampel Surabaya, this research was designed to answer three questions: (1) How are the values of 'Serenity, Sustainability and Spirituality' embodied in religious tourism?; (2) How could managers design a tourism strategy to generate the values of 'Serenity, Sustainability and Spirituality'?; and (3) How is the model of religious tourism management based on the values of 'Serenity, Sustainability and Spirituality'?. As a part of qualitative approach, this research used data collection techniques such as interviews, observation and documentation. The results of this study demonstrated that the value of serenity was indicated by peacefulness in mind, feelings and body; the value of sustainability was marked with the environmental, social and economic aspects; and spirituality was specified by connectedness with oneself, the environment and the Transcendent. Related to these values, the managers seem succeeded in designing tourism strategies through strategic planning, asset organizing system, travel guides and evaluation method. This process leads to the emergence of the model of religious tourism management based on the values of 'Serenity, Sustainability and Spirituality'.

Page 8 of 19 | Total Record : 190