cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota tangerang,
Banten
INDONESIA
Journal of Government and Civil Society
ISSN : 25497669     EISSN : 2579440X     DOI : -
The Journal of Government and Civil Society (JGCS) (p-ISSN 2579-4396, e-ISSN 2579-440X) is an academic journal published by Government Science Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Muhammadiyah Tangerang, Indonesia in collaboration with Asosiasi Ilmu Pemerintahan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AIPPTM). Journal of Government and Civil Society (JGCS) published twice in a year. The focus and scope of Journal of Government and Civil Society (JGCS) are about local and regional government, governance, public services, politics, democracy and elections, civil society, and public policy.
Arjuna Subject : -
Articles 124 Documents
The Local Government of Kulon Progo Regency Innovation in Subduing Capitalism through Community Empowerment Muhammad Eko Atmojo; Helen Dian Fridayani
Journal of Government and Civil Society Vol 4, No 2 (2020): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v4i2.2674

Abstract

Kulon Progo Regency is one of the districts that has many innovations, one of which is community empowerment in collaboration with a modern shop abbreviated as the shop name owned by the people (tomira). This research was motivated by the achievements of the Kulon Progo district government in carrying out development and innovation in the development of the Kulon Progo region by fully involving the Kulon Progo district community through community empowerment. This initiative was taken by the government of Kulon Progo Regency to improve community empowerment and protect the people of Kulon Progo Regency from various economic threats. Considering that in the past few years many modern shops have mushroomed in each district/city, so this is what makes Kulon Progo Regency move quickly to empower the community by collaborating between MSMEs or cooperative with modern shops. This study uses a qualitative method which case study approach. With the empowerment that has been done, the original products of Kulon Progo Regency or local products can be traded in modern stores so that local products in Kulon Progo Regency can compete with national products in these modern stores. The existence of such cooperation will indirectly improve the image of Kulon Progo Regency and lift the original products of Kulon Progo Regency. The lifting of the original products of Kulon Progo Regency will have a positive impact on the community, where indirectly the economy of the community will increase so that there will be prosperity for the community. Kabupaten Kulon Progo adalah salah satu kabupaten yang memiliki banyak inovasi, salah satunya adalah pemberdayaan masyarakat bekerja sama dengan toko modern disingkat nama toko yang dimiliki oleh masyarakat (tomira). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pencapaian pemerintah kabupaten Kulon Progo dalam melakukan pengembangan dan inovasi dalam pengembangan wilayah Kulon Progo dengan melibatkan sepenuhnya masyarakat kabupaten Kulon Progo melalui pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini diambil oleh pemerintah Kabupaten Kulon Progo untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan melindungi masyarakat Kabupaten Kulon Progo dari berbagai ancaman ekonomi. Menimbang bahwa dalam beberapa tahun terakhir banyak toko-toko modern telah menjamur di setiap kabupaten/kota, jadi inilah yang membuat Kabupaten Kulon Progo bergerak cepat untuk memberdayakan masyarakat dengan berkolaborasi antara UMKM atau bekerjasama dengan toko-toko modern. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, dengan metode yang digunakan adalah dokumentasi. Dengan pemberdayaan yang telah dilakukan, produk asli Kabupaten Kulon Progo atau produk lokal dapat diperdagangkan di toko modern sehingga produk lokal di Kabupaten Kulon Progo dapat bersaing dengan produk nasional di toko modern ini. Adanya kerjasama tersebut secara tidak langsung akan meningkatkan citra Kabupaten Kulon Progo dan mengangkat produk asli Kabupaten Kulon Progo. Pencabutan produk asli Kabupaten Kulon Progo akan berdampak positif bagi masyarakat, di mana secara tidak langsung perekonomian masyarakat akan meningkat sehingga akan ada kesejahteraan bagi masyarakat.
Political Law’s Reconstruction of Village Apparatus To Realize Independent Village in Indonesia Hartati Hartati; Pahrudin HM; Elita Rahmi
Journal of Government and Civil Society Vol 4, No 2 (2020): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v4i2.2461

Abstract

Indonesian Village Law 2014 states that the purpose of village regulation is to create an independent village. Village management in Indonesia is carried out using a self-governing community system that requires apparatus that has good capacity. On the other hand, the existence of village apparatus in Indonesia still does not have the capacity needed to organize the government to become an independent village. Therefore, it is necessary to do a political law reconstruction to find a solution to the inequality of expectations of village regulation and the reality of the quality of village officials like this. Political law functions as a bridge to the goals to be achieved and is strongly influenced by the social reality of society. This research was conducted using a qualitative approach with the type of library research by reviewing data related to villages in Indonesia, especially village government. The results of this study revealed that only 7.43% were independent villages, most of village apparatuses unprofessional, poverty rate 9.66%, and unemployment rate of 5.01%. This requires a solution through a series of solution policies so that the objectives of village regulation towards independent villages can be achieved so that the prosperous community can be achieved.Undang-Undang Desa Tahun 2014 menyebutkan bahwa tujuan peraturan desa adalah untuk mewujudkan desa yang mandiri. Pengelolaan desa di Indonesia dilakukan dengan sistem kemasyarakatan swakelola yang membutuhkan aparatur yang memiliki kapasitas yang baik. Di sisi lain, keberadaan perangkat desa di Indonesia masih belum memiliki kapasitas yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pemerintahan menjadi desa yang mandiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan rekonstruksi politik hukum untuk mencari solusi atas ketimpangan ekspektasi peraturan desa dan realitas kualitas aparatur desa seperti ini. Hukum politik berfungsi sebagai jembatan menuju tujuan yang ingin dicapai dan sangat dipengaruhi oleh realitas sosial masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi pustaka dengan mengkaji data-data terkait desa di Indonesia khususnya pemerintahan desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desa mandiri hanya 7,43%, perangkat desa sebagian besar tidak profesional, tingkat kemiskinan 9,66%, dan tingkat pengangguran 5,01%. Untuk itu diperlukan solusi melalui serangkaian kebijakan solusi agar tujuan peraturan desa menuju desa mandiri dapat tercapai sehingga masyarakat sejahtera dapat tercapai.
The Influence of Social Media (Instagram) of Bantul’s General Election Commissions on Voters Participation in the 2019 Elections Agus Priyanto; Eko Priyo Purnomo; Mochammad Iqbal Fadhlurrohman; Herry fahamsyah; Etika Khairina
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 1 (2021): Journal of Government and Civil Society (April)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i1.2924

Abstract

In 2019 social media has indeed become a familiar phenomenon for Indonesian people in general. Social media is a communication tool that cannot be abandoned by every individual. In fact, it has become a habit for every individual to share information through social media, because the practical benefits of social media are a means of communication. Social media in its use has many benefits, both positive and negative, like two ends of the sword. The positive value of social media is used as a means of communication, a means of sharing information for voters, and a means of socializing between the KPU and the public. This study uses a qualitative descriptive method by describing the data obtained from the General Election Commission (KPU) of Bantul Regency by analyzing data taken directly from the documents of the General Election Commission of Bantul Regency (KPU Bantul). Voter Participation in Bantul Regency shows a higher participation rate compared to participation in the 2014 Election. The difference between the 2014 and 2019 Elections lies in the number of voters. In 2014 Facebook was used while in 2019 it was using Instagram. The percentage of voter participation in 2019 showed 87.9% of the total number of voters, while in 2014 voter participation was only 81% (Republika.co.id). In the 2014 Election, the KPU did not use Instagram to disseminate information about the Election, while the 2019 Election showed good participation.Di tahun 2019 media sosial memang menjadi fenomena yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Media sosial merupakan alat komunikasi yang tidak bisa ditinggalkan oleh setiap individu. Bahkan sudah menjadi kebiasaan setiap individu untuk berbagi informasi melalui media sosial, karena manfaat praktis media sosial adalah sebagai sarana komunikasi.Media sosial dalam penggunaannya memiliki banyak manfaat, baik positif maupun negatif, ibarat dua ujung pedang. Nilai positif media sosial digunakan sebagai sarana komunikasi, sarana berbagi informasi bagi pemilih, dan sarana sosialisasi antara KPU dengan masyarakat.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan data yang diperoleh dari dokumen Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bantul dengan menganalisis data yang diambil langsung dari dokumen Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul (KPU Bantul). Partisipasi Pemilih di Kabupaten Bantul menunjukkan angka partisipasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan partisipasi pada Pemilu 2014. Perbedaan Pemilu 2014 dan 2019 terletak pada jumlah pemilih. Pada tahun 2014 Facebook digunakan sedangkan pada tahun 2019 menggunakan Instagram. Persentase partisipasi pemilih pada 2019 menunjukkan 87,9% dari total jumlah pemilih, sedangkan pada 2014 partisipasi pemilih hanya 81% (Republika.co.id). Pada Pemilu 2014, KPU tidak menggunakan Instagram untuk menyebarluaskan informasi seputar Pemilu, sedangkan Pemilu 2019 menunjukkan partisipasi yang baik.
Using The "Return on Investment" Strategy to Sustain Logistic Supply Provider Toward Indonesia's Logistic Policy Riska Rahayu; Eko Priyo Purnomo; Ajree Ducol Malawani
Journal of Government and Civil Society Vol 4, No 2 (2020): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v4i2.2613

Abstract

The purpose of this paper is to analyze the strategies carried out by Supply Logistics in the supply chain using supply chain management analysis also to facilitate the logistics chain in Indonesia. SCM previous research did not have a studio that discussed supply chain by manager logistics strategies and what methods they used to maintain logistics inventory. The research methodologists carried out using qualitative adopted an exploratory data analysis (EDA) approach to qualitative research that defines and explains the issues obtained. Open coding was applied to find issues the most dominant and was used to classify the number of issues related to the data and visualized into word cloud obtained using NVIVO 12 Plus. Data were collected from Indonesia logistic supply chain sites. The findings of this article is ROI (Return on Investments) is a logistics strategy will support for reducing the investment costs by logistics provider company. Analysis of supply chain management can develop better emphasizes logistic chains in Indonesia.Dalam artikel ini memiliki tujuan untuk menganalisis strategi dalam tantangan penyaluran logistic yang merata. Dengan menggunakan analisis sistem Supply Chain Management (SCM) yang akan memetakan strategi apa yang dilakukan Indonesia dalam tantang penyaluran logistik. Studi SCM terdahulu telah banyak adanya, namun tidak berfokus pada penyaluran logistik dalam strateginya untuk menjaga keseimbangan rantai pasokan logistik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang mengadopisi pendekatan Exploratory Data Ananlysis (EDA) untuk menjelaskan dan mendefinisikan temuan masalah. Open Coding dikukan untuk menemukan topik dan mengklasifikasikan yang dominan dan memvisualisasikannya menjadi word cloud dengan NVIVO 12 Plus. Data diperoleh dari website logistic supply chain Indonesia. Temuan dari artikel ini adalah Return on Investments (ROI) adalah strategi yang digunakan dalam strategi logistik yang akan membantu mengurangi dengan melakukan  investasi dari beberapa perusahaan penyaluran logistik. Analisis SCM dalam penyaluran logistik dapat mengembangan tekanan tantangan logistik di Indonesia.
The Application of Social Movement as a Form of Digital Advocacy: Case of #TolakRUUPermusikan Muhammad Ananda Alifiarry; Bevaola Kusumasari
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 1 (2021): Journal of Government and Civil Society (April)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i1.2991

Abstract

Most of the research on social movement and digital advocacy through hashtags is concentrated on the identifications of social media usage. There is limited research concerning the comprehensive understanding and analysis on how it can develop and interact with social networks. This research aims to further identify the process of the successful social movement that has been mobilized by Indonesian’s musicians and public by using a hashtag as a form of advocacy in thwarting the Music Draft Bill and in understanding the role of the actors and public engagement behind this social movement. We have analyzed #TolakRUUPermusikan as a social movement that formed into digital advocacy by referring to the literature review that was conducted by the previous studies. This research will map out the actors and public engagement behind the movement. In each criterion, the result has been aligned with the conceptual framework in application of #TolakRUUPermusikan as a social movement, the use of online petition as a digital advocacy tool, and the network structure of #TolakRUUPermusikan to find the actors and understanding the engagements of the public. The implication of this study is to show the success of a social movement to assess policy making and policy failure. Sebagian besar penelitian tentang gerakan sosial dan advokasi digital melalui tagar terkonsentrasi pada identifikasi penggunaan media sosial. Penelitian kecil mempertimbangkan pemahaman dan analisis yang komprehensif tentang bagaimana hal itu dapat berkembang dan berinteraksi dengan jaringan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk lebih mengidentifikasi proses keberhasilan Gerakan sosial yang telah dimobilisasi oleh musisi dan masyarakat Indonesia, dengan menggunakan tagar sebagai bentuk advokasi dalam menggagalkan RUU Permusikan dan memahami peran para actor dan keterlibatan publik di balik gerakan sosial ini. Kami telah menganalisis #TolakRUUPermusikan sebagai gerakan sosial yang terbentuk menjadi advokasi digital dengan mengacu pada tinjauan literatur yang telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Penelitian ini akan memetakan aktor dan keterlibatan publik di balik gerakan tersebut. Pada setiap kriteria, hasilnya telah diselaraskan dengan kerangka konseptual dalam penerapan #TolakRUUPermusikan sebagai gerakan sosial, penggunaan petisi online sebagai alat advokasi digital, serta struktur jaringan #TolakRUUPermusikan untuk menemukan para pelaku dan memahami keterlibatan para pelaku. masyarakat. Implikasi dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan keberhasilan suatu gerakan sosial dalam menilai pembuatan kebijakan dan kegagalan kebijakan.
Model Implementation Trap of Policy New Student Acceptance Zoning System in Makassar City Nuryanti Mustari; Rudi Hardi; Amir Muhiddin
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 1 (2021): Journal of Government and Civil Society (April)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i1.3225

Abstract

Implementing the zoning system in the 2019/2020 school year imposed by the Makassar city government through the Education Office caused various problems. This study's specific purpose is (1) To examine the characteristics of the New Student Acceptance problem of the zoning system, (2) explore the supporting capacity of the regulations, 3. non-regulatory environmental factors that affect the implementation of the PPDB zoning system. 4. Implementation trap of policy. The Research Method used is a qualitative method, and the appropriate type of research is a case study.  The results showed that the New Student Acceptance problem zoning system characteristics, among others: Infrastructure readiness problems for online registration, Lack of socialization of PPDB system to prospective students and parents, thus confusing. The implementation trap of policy, the policy objective is too vague or broad to be converted into action, the target specification is not clearly defined due to weak guidelines on how goals can be achieved, or undefined standards or actions to be taken, either in implementing, or the target community. Finally, problems also arise when the chain of responsibility for implementing a policy is unclear.Penerapan sistem zonasi pada tahun ajaran 2019/2020 yang diberlakukan pemerintah kota Makassar melalui Dinas Pendidikan menimbulkan berbagai permasalahan. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) Untuk meneliti karakteristik masalah Penerimaan Siswa Baru dari system zonasi, (2) mengeksplorasi daya dukung peraturan, 3. Factor lingkungan non-regulasi yang mempengaruhi penerapan system zonasi PPDB. 4. Perangkap implementasi kebijakan. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dan jenis penelitian yang sesuai adalah studi kasus.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik system zonasi masalah Penerimaan Siswa Baru antara lain: Masalah kesiapan infrastruktur untuk pendaftaran online, Kurangnya sosialisasi sistem PPDB kepada calon siswa dan orang tua, sehingga membingungkan. Jebakan implementasi kebijakan  , tujuan kebijakan terlalu kabur atau luas untuk dikonversi menjadi tindakan, spesifikasi target tidak didefinisikan dengan jelas karena pedoman yang lemah tentang bagaimana tujuan dapat dicapai, atau standar atau tindakan yang tidak terdefinisi untuk diambil, baik dalam menerapkan, atau komunitas target. Akhirnya, masalah juga muncul ketika rantai tanggung jawab untuk menerapkan kebijakan tidak jelas. 
Indonesia Universal Health Coverage Implementation on University Students Adityo Pratikno Ramadhan; Budiyono Budiyono; Djonet Santoso
Journal of Government and Civil Society Vol 4, No 2 (2020): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v4i2.2612

Abstract

This research aimed to investigate the percentage of university students at the University of Bengkulu, Indonesia, who participated in the national health insurance program, and why the students did or did not participate in the national health insurance program. This research was performed with the inductive approach and sampled 366 university undergraduate students from eight faculties at the University of Bengkulu, Indonesia. The data collection was conducted by survey technique using a questionnaire. The results show that only 58.2% of university students who participated in the national health insurance program and their parents played an important role in determining whether they participated in the program. Pseudo universal health coverage would probably happen in Indonesia since some students participated in the national health insurance program. However, their premium payments were overdue, so that their insurance coverage became inactive. The unique finding of this research is that 1.96 percent of students mentioned that they did not participate in the national health insurance program because they perceived this program categorized as usury, which is forbidden in Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase mahasiswa Universitas Bengkulu yang mengikuti program jaminan kesehatan nasional, dan mengapa mahasiswa mengikuti atau tidak mengikuti program jaminan kesehatan nasional. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan induktif dan mengambil sampel 366 mahasiswa sarjana dari delapan fakultas di Universitas Bengkulu, Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik survei menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 58,2% mahasiswa yang mengikuti program jaminan kesehatan nasional dan orang tuanya yang berperan penting dalam menentukan keikutsertaan mereka dalam program tersebut. Pertanggungan kesehatan universal semu mungkin akan terjadi di Indonesia karena beberapa pelajar berpartisipasi dalam program jaminan kesehatan nasional. Namun, pembayaran premi mereka terlambat, sehingga pertanggungan asuransinya menjadi tidak aktif. Temuan unik dari penelitian ini adalah 1,96 persen mahasiswa menyatakan tidak mengikuti program jaminan kesehatan nasional karena menganggap program ini termasuk riba yang dilarang dalam Islam.
Farmers Social Movement Studies: A Systematic Literature Review for A Conceptual Model Wahyudi Wahyudi
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 2 (2021): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.4961

Abstract

This research aims to formulate a conceptual model of farmers' social movement based on previous studies, which failed to explain this concept. The Systematic Literature Review (SLR) method with a mixture of qualitative and quantitative approaches was used to conduct this research. Data were obtained from 289 articles sourced from the Scopus Database, with the VOSVIEWER and NVIVO 12 software used to determine the conceptual model. The analysis results showed that this study is associated with farmers’ issues, agricultural governance, agricultural systems, and the collaboration of stakeholders in managing agricultural production. These perspectives are used to explain the concepts, topics, and issues of the farmer's social movement, including the role of actors, dynamics of conflict, challenges, and struggles of the movement, processes, conservation, sustainable environment, cooperation, the collaboration of stakeholders, as well as production and marketing of agricultural products. This conceptual model contributes to the development of farmers' social movement studies oriented towards concept development and disclosing issues in the field. Paper ini bertujuan untuk memformulasikan konseptual model studi gerakan sosial petani berdasarkan pada penelitian terdahulu. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Systematic Literature Review (SLR) dengan pendekatan campuran kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan SLR digunakan untuk mereview 289 artikel yang bersumber dari Scopus Database.Review paper menggunakan software VOSVIEWER dan NVIVO 12 yang menghasilkan data untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana model konseptual studi gerakan sosial petani.Hasil analisis dengan SLR mengungkapkan bahwa studi gerakan sosial petani berkaitan dengan isu-isu gerakan petani, tata kelola pertanian, sistem pertanian, dan kolaborasi stakeholders dalam mengelola produksi pertanian, yang dijelaskan melalui perspektif sosiologi, ilmu lingkungan, dan manajemen pertanian. Perspektif tersebut digunakan untuk menjelaskan konsep, topik, dan isu-isu gerakan sosial petani, meliputi peran aktor, dinamika konflik, tantangan dan perjuangan gerakan, proses gerakan, konservasi, lingkungan berkelanjutan, kerjasama, kolaborasi stakeholders, dan produksi serta pemasaran hasil pertanian. Model konseptual tersebut berkontribusi terhadap pengembangan studi gerakan sosial petani, baik berorientasi pada pengembangan konsep maupun pengungkapan isu-isu gerakan sosial petani yang berlangsung di lapangan. 
Policy Networks: Actors, Interests, and Power Relations in the Jakarta Bay Reclamation Project Rizki Hegia Sampurna; Chih-Chieh Chou
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 2 (2021): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.4132

Abstract

This case study seeks to understand the policy-making of the Jakarta bay reclamation project through the analytical lens of the policy networks. It posits that different policy networks would possibly produce or condition different policy outcomes in the project. The study uses a qualitative secondary data analysis. The study found: First, policy changes in the project, from initiation to implementation and finally termination, might be explained through the formation and transformation of different types of policy networks. Overall, the networks were characterized by fluctuating interactions among actors and the persistent power struggle between economic, environmental, and societal interests. Second, the networks’ type changes were possible due to two factors: (1) the political context of the 2017 gubernatorial election; and (2) the influences of environmental and societal ideas. Studi kasus ini berupaya untuk memahami pembuatan kebijakan proyek reklamasi teluk Jakarta melalui lensa analitik policy networks. Studiiniberasumsi bahwa jenis policy networksyang berbeda mungkin akan menghasilkan atau mengkondisikan hasil kebijakan yang berbeda dalam proyektersebut. Hasil studi ini menemukanbeberapatemuan. Pertama, perubahan kebijakan dalam proyek, dari inisiasi hingga implementasi dan akhirnya penghentian, dapat dijelaskan melalui pembentukan dan transformasi berbagai jenis policy networks. Secara keseluruhan, networkstersebutditandai oleh interaksi yang berfluktuasi di antara para aktor dan perebutan kekuasaan yang terus-menerus antara kepentingan ekonomi dan lingkungan dan masyarakat. Kedua, perubahan jenis networks tersebut kemungkinan disebabkan oleh dua faktor: (1) konteks politik Pilgub 2017; dan (2) pengaruh gerakanpemikiran lingkungan dan sosial. 
Factors Affecting Trust in E-Government Ulung Pribadi; Muhammad Iqbal; Fittia Restiane
Journal of Government and Civil Society Vol 5, No 2 (2021): Journal of Government and Civil Society (October)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v5i2.4848

Abstract

This study examined perceived usefulness, information quality, and privacy and security to predict trust in e-government. This study used a survey data collection method and a random sampling technique with 100 residents who visit the local government's public services website as respondents. A Likert scale was used to create the questionnaires. SEM-PLS looked at the data to see if it was valid and reliable, as well as test hypothesis and regression. This study found that perceived usefulness, information quality, and privacy and security had a positive and significant effect on trust in e-government with p-values of 0.000, 0.001 and 0.000, respectively. The influence of the three independent variables towards the dependent variable was moderate (R-square = 0.494). Finally, the limitations and implications of these findings are examined. Studi ini menguji manfaat yang dirasakan, kualitas informasi, dan privasi dan keamanan untuk memprediksi kepercayaan pada e-government. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data survei dan teknik random sampling dengan 100 orang warga yang mengunjungi website layanan publik pemerintah daerah sebagai responden. Sebuah skala Likert digunakan untuk membuat kuesioner. SEM-PLS melihat data untuk melihat apakah itu valid dan reliabel, serta menguji hipotesis dan regresi. Studi ini menemukan bahwa persepsi manfaat, kualitas informasi, dan privasi dan keamanan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada e-government dengan nilai p masing-masing 0,000, 0,001 dan 0,000. Pengaruh ketiga variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sedang (R-square = 0,494). Akhirnya, keterbatasan dan implikasi dari temuan ini diperiksa.. 

Page 6 of 13 | Total Record : 124