cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Ilmu Gizi Indonesia
ISSN : 2580491x     EISSN : 25987844     DOI : -
Core Subject : Health,
Ilmu Gizi Indonesia merupakan jurnal yang dikelola oleh Universitas Respati Yogyakarta. Jurnal ini menerima naskah ilmiah di bidang gizi. Jurnal ini fokus pada bidang gizi klinik, gizi masyarakat, food science, food service, dan gizi olahraga. Ilmu Gizi Indonesia terbit dua kali dalam setahun, yaitu Bulan Agustus dan Februari.
Arjuna Subject : -
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2020): Agustus" : 9 Documents clear
Pengetahuan, dukungan keluarga, dan teman sebaya berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri Erlina Tri Rahayu Utomo; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.147

Abstract

Latar Belakang: Program sumplementasi tablet tambah darah (TTD) sudah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jember untuk menyukseskan program 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Menurut penelitian terdahulu, siswi SMP Negeri 9 Jember memiliki proporsi niat positif untuk mengkonsumsi TTD secara teratur. Terdapat beberapa faktor yang diduga berhubungan dengan konsumsi TTD seperti faktor pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan guru, dan dukungan teman sebaya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di SMP Negeri 9 Jember. Metode: Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Subjek penelitian adalah seluruh siswi kelas VIII dan IX SMP Negeri 9 Jember sebanyak 129 siswi. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik remaja (umur, umur menarche, gejala anemia, konsumsi TTD), pengetahuan remaja tentang anemia, dukungan guru, dukungan keluarga, dan dukungan teman sebaya. Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja, sedangkan wawancara dilakukan untuk memperoleh data dukungan. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Remaja putri dengan tingkat pengetahuan tinggi tentang anemia, dukungan keluarga yang baik, serta dukungan teman sebaya yang baik cenderung lebih teratur dalam mengkonsumsi TTD. Dukungan guru tidak berhubungan dengan konsumsi TTD. Kesimpulan: Faktor yang berhubungan dengan konsumsi TTD pada remaja putri SMP Negeri 9 Jember yaitu pengetahuan remaja serta dukungan keluarga dan teman sebaya.
Evaluasi kelayakan aplikasi kesehatan berbasis android untuk remaja putri: “NutriHealth” Yunita Indah Prasetyaningrum; Endri Yuliati
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.181

Abstract

Latar Belakang: Remaja putri rentan terhadap berbagai masalah gizi, sementara masalah pada remaja akan berdampak pada siklus kehidupan selanjutnya. Pemanfaatan smartphone perlu dioptimalkan, khususnya dalam hal mencari informasi kesehatan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan aplikasi yang berisikan informasi kesehatan dan dapat mengukur status gizi pengguna. Tujuan: Untuk mengevaluasi kelayakan aplikasi oleh pengguna. Metode: Penelitian ini mengembangkan sebuah aplikasi kesehatan yang berbasis android, yaitu NutriHealth. Selanjutnya dilakukan uji pakar oleh pakar kesehatan dan sistem informasi kesehatan. Hasil uji pakar digunakan untuk memperbaiki aplikasi. Kemudian dilanjutkan dengan uji usability kepada 39 responden siswi SMA untuk menilai kemudahan penggunaan aplikasi NutriHealth. Hasil: Aplikasi menawarkan enam menu utama, yaitu: 1) Informasi bagi Remaja Putri Sehat Bergizi, 2) Cek Status Gizimu, 3) Cek Porsi Makananmu, 4) Riwayat Pengukuran, 5) Saran, dan 6) Tentang Kami. Hasil uji usability menunjukkan bahwa aplikasi mudah digunakan dan dapat diterima dengan baik oleh responden. Dari aspek sistem, 100% responden menyatakan bahwa tampilan antarmuka mudah dikenali. Dari aspek user, lebih dari 90% responden menilai bahwa menu dalam aplikasi mudah dicari, informasi mudah dicari, tulisan mudah dibaca, serta simbol, ikon, dan gambar mudah dipahami. Dari aspek interaksi, sebanyak 92,3% responden menyatakan mudah mengakses informasi yang ditawarkan dan 97,4% menyatakan fungsi di dalam aplikasi sudah sesuai dengan tujuan. Sebagian besar menu pada aplikasi NutriHealth dinilai 4 (bagus) oleh responden. Kesimpulan: Aplikasi NutriHealth dapat diterima dengan baik oleh responden. Adanya aplikasi ini diharapkan mempermudah akses remaja putri untuk mendapatkan informasi gizi dan kesehatan sehingga dapat meningkatkan status gizi.
Tinggi badan orang tua, pola asuh dan kejadian diare sebagai faktor risiko kejadian stunting pada balita di kabupaten Bondowoso Siti Nadiah Nurul Fadilah; Farida Wahyu Ningtyias; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.148

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita sehingga balita menjadi pendek dan tidak sesuai dengan usianya. Stunting disebabkan oleh multifaktor, antara lain faktor genetik, pola asuh, serta perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat pada balita memiliki hubungan dengan penyakit infeksi, terutama diare. Balita bergantung pada ibu yang berperan dalam pengasuhan dan perawatan. Salah satu faktor genetik yang mempengaruhi kejadian stunting balita adalah tinggi badan orang tua. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tinggi badan orang tua, pola asuh praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, dan perawatan kesehatan, serta kejadian diare sebagai faktor risiko stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Ijen Kabupaten Bondowoso. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah 76 balita berusia 24-59 bulan beserta orang tua sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik cluster sampling. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Ijen, Kabupaten Bondowoso pada Agustus 2019. Data dikumpulkan dengan alat bantu berupa kuesioner dan microtoice. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan 95% (p<0,05). Hasil: Tidak ada hubungan antara tinggi badan orang tua, pola asuh rangsangan psikososial, dan kejadian diare dengan kejadian stunting pada balita (p>0,05). Ada hubungan antara pola asuh praktik pemberian makan dan perawatan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pola asuh praktik pemberian makan dan perawatan kesehatan dengan kejadian stunting pada balita berusia 24-59 bulan.
Hubungan kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi remaja di Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Jember Mefa Hidayatul Rohmah; Ninna Rohmawati; Sulistiyani Sulistiyani
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.155

Abstract

Latar Belakang: Status gizi pada remaja dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan mereka, kebiasaan sarapan dan jajan merupakan penyebab yang dapat mempengaruhi status gizi remaja seperti gizi kurang dan lebih. Kebiasaan meninggalkan sarapan dapat mempengaruhi asupan energi dan gizi sehingga menjadi kurang, yang dapat mengakibatkan siswa menjadi lemas, kurang konsentrasi, bahkan pingsan. Kebiasaan meninggalkan sarapan mengakibatkan siswa merasa lapar sehingga memicu siswa membeli jajan di sekolah, kebiasaan jajan yang berlebihan dapat mengakibatkan asupan yang berlebih sehingga terjadi kegemukan pada siswa yang dapat memicu penyakit degeneratif nantinya. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi siswa di SMP Negeri 14 Jember. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif melalui pendekatan observasional analitik dengan desain cross‒sectional. Jumlah sampel 82 siswa dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 14 Jember pada bulan Agustus 2019. Data kebiasaan sarapan, kebiasaan jajan, dan pengetahuan gizi menggunakan instrumen berupa angket, konsumsi energi dan pola sarapan serta makanan jajanan dengan wawancara recall 24 jam dan food frequency questionnaire (FFQ). Data tinggi badan dan berat badan menggunakan microtoise dan bathroom scale digital. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Adanya hubungan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi (p<0,05). Selain itu adanya hubungan antara kebiasaan jajan dengan status gizi (p<0,05). Kesimpulan: Ada hubungan antara kebiasaan sarapan dan jajan dengan status gizi. 
Kadar protein, zat besi dan uji kesukaan sosis tempe dengan penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) Elok Anisa Rahmayanti; Farida Wahyu Ningtyias; Ni&#039;mal Baroya
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.153

Abstract

Latar Belakang: Anemia pada remaja putri umumnya disebabkan kebiasaan konsumsi makanan yang rendah gizi salah satunya fast food. Sosis merupakan fast food yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Modifikasi pengolahan sosis menggunakan bahan baku utama yang berbeda yaitu tempe dan penambahan tepung daun kelor merupakan bentuk diversifikasi pangan (protein dan zat besi) untuk pencegahan anemia khususnya bagi remaja putri. Tujuan: Menganalisis pengaruh penambahan tepung daun kelor terhadap kadar protein, zat besi dan uji kesukaan sosis tempe. Metode: Quasi experimental dengan 12 unit perobaan dengan empat perlakuan: sosis tempe tanpa penambahan tepung daun kelor/kontrol (X0), dengan penambahan tepung daun kelor lima gram (X1), 10 gram (X2), dan 15 gram (X3). Kadar protein sampel dianalisis dengan metode Kjeldahl, zat besi dengan metode Spektofometri Serapan Atom (AAS) dan uji kesukaan menggunakan Hedonic Scale Test. Data hasil uji kadar protein dan zat besi dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis dan Mann Whitney U-Test, sedangkan hasil uji kesukaan dianalisis menggunakan uji Friedman dan Wilcoxon Signed Ranks Test dengan tingkat signifikasi 5%. Hasil: Semakin banyak penambahan tepung daun kelor, kadar protein, dan zat besi sosis tempe semakin meningkat. Penambahan tepung daun kelor berpengaruh terhadap kadar protein, zat besi dan uji kesukaan (warna, aroma, rasa, tekstur) sosis tempe (0,002≥α). Kesimpulan: Sosis tempe dengan penambahan tepung daun kelor 15 gram (X3) memiliki kadar protein dan zat besi tertinggi. Sosis tempe yang direkomendasikan yaitu penambahan tepung daun kelor lima gram (X1) karena paling disukai panelis dan telah memenuhi standar persyaratan mutu sosis daging. Kata kunci: protein; zat besi; sosis tempe; tepung daun kelor
Pemberian makanan tambahan olahan ikan untuk ibu hamil trimester III sebagai upaya menurunkan volume darah yang hilang selama persalinan di Kota Yogyakarta Lastdes Cristiany Friday; Mohamad Hakimi; BJ. Istiti Kandarina
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.171

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian anemia di Kota Yogyakarta tahun 2011 adalah 25,9% sedangkan tahun 2012 adalah 24,33%. Salah satu dampak anemia adalah perdarahan saat persalinan. Penanggulangan anemia dapat berupa suplementasi tablet besi (Fe) dan pemberian makanan tambahan (PMT). Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ibu hamil sehingga ibu hamil tidak anemia, darah yang keluar selama persalinan tidak berlebihan dan perdarahan postpartum dapat dicegah. Tujuan: Mengkaji pemberian makanan tambahan berupa olahan ikan pada ibu hamil trimester tiga terhadap volume darah yang keluar selama persalinan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini adalah eksperimen semu (quasi experiment) dengan non-equivalent control group design. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 88 (42 kelompok perlakuan dan 46 kelompok kontrol) ibu hamil trimester III yang terdata di Puskesmas Kota Yogyakarta. Kelompok perlakuan diberikan makanan tambahan setiap hari selama 30 hari. Pengukuran volume darah dilakukan menggunakan underpad pada saat responden melahirkan. Analisis data yaitu homogenitas, uji beda rata-rata dan uji regresi linear menggunakan software STATA. Hasil: Perbedaan rata-rata volume darah yang hilang selama persalinan pada kelompok perlakuan lebih rendah yaitu -47.2 ml dibandingkan kelompok kontrol (p=0,008, 95%CI: (-81.75)–(-12.70)). Berdasarkan analisis regresi linier ganda pemberian makanan tambahan apabila mempertimbangkan lingkar lengan atas (LILA) dapat mengurangi volume darah yang hilang selama persalinan sebesar 48,5 ml (p=0,003; R2=0,2382; 95%CI:16,9– 80,1). Kesimpulan: Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil trimester III bermakna secara statistik dapat mengurangi volume darah yang hilang selama persalinan.
Hubungan asupan energi dan protein dengan perubahan berat badan dan kekuatan genggam tangan pasien kanker rawat inap di rsup dr. Sardjito Farah Rizqi; Susetyowati Susetyowati; Aviria Ermamilia
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.152

Abstract

Latar Belakang:Pasien kanker lebih rentan mengalami malnutrisi yang disebabkan oleh kondisi penyakitnya dan efek samping pengobatan. Hal ini dapat mempengaruhi asupan makan dan status gizi pasien. Status gizi dapat diukur dengan indikator berat badan dan kekuatan genggam tangan. Tujuan: Mengetahui hubungan antara asupan energi dan protein dengan perubahan berat badan dan kekuatan genggam tangan pasien kanker rawat inap di RSUP Dr. Sardjito. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain kohort prospektif. Penelitian melibatkan 26 pasien kanker yang dirawat inap di RSUP Dr. Sardjito selama minimal 3 hari. Subjek dibagi menjadi kelompok yang asupan energi 24 jam pertama <80% kebutuhan, dan kelompok yang asupan energinya ≥80% kebutuhan. Data berat badan dan kekuatan genggam tangan diukur di awal dan akhir perawatan. Data asupan energi dan protein diamati selama perawatan. Analisis data menggunakan uji Chi-Square, Fisher’s Exact dan risiko relatif. Hasil: Terdapat hubungan signifian antara asupan energi dengan perubahan berat badan (p<0,05). Subjek dengan asupan energi dan protein yang kurang berisiko empat kali dan 2,9 kali lebih besar mengalami penurunan berat badan (95% CI 0,95−16,83 dan 0,69−12,40). Subjek dengan asupan energi dan protein yang kurang berisiko 1,5 kali dan 1,8 kali lebih besar mengalami penurunan kekuatan genggam tangan (95% CI 0,48−4,65 dan 0,54−5,98). Kesimpulan: Asupan energi yang cukup dapat mencegah penurunan berat badan pada pasien kanker rawat inap di RSUP Dr. Sardjito.
Hubungan konsumsi serat dan indeks massa tubuh dengan hiperkolesterolemia di pos pembinaan terpadu (posbindu) untuk penyakit tidak menular Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta Nur Ifani Shafira; Rr Dewi Ngaisyah; Hesti Yuningrum
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.160

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi penyakit jantung di Indonesia menurut diagnosis dokter pada semua umur sebesar 1,5% dan Provinsi DIY masuk ke dalam tiga besar persentase tertinggi. Penyakit jantung menempati urutan ke˗lima penyebab kematian terbanyak di Kulon Progo. Salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK) adalah hiperkolesterolemia. Sementara itu, konsumsi serat dan indeks massa tubuh (IMT) merupakan faktor risiko hiperkolesterolemia. Data di Puskesmas Pengasih II menunjukkan hanya sebanyak 90 kepala keluarga atau KK (18,1%) dari 498 KK yang makan buah dan sayur atau makanan berserat. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, IMT penduduk dewasa (>18 tahun) di Kabupaten Kulon Progo terdata kurus 17,8%, normal 60,6%, status gizi lebih sebesar 10,7%, dan obesitas 10,9%. Tujuan: Mengetahui hubungan konsumsi serat dan IMT dengan hiperkolesterolemia di Dusun Kopat, Desa Karangsari,  kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Metode: Desain penelitian adalah cross sectional. Subjek penelitian adalah masyarakat berusia ≥40 tahun sebanyak 58 orang. Teknik sampling adalah purposive sampling. Instrumen penelitian berupa cholesterol rapid test, kuesioner SQFFQ, timbangan berat badan, dan microtoice. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan prevalence ratio (PR) untuk mengetahui besarnya risiko. Hasil: Konsumsi serat (p=0,002; PR=2,42) dan IMT (p=0,019; PR=2,01) berhubungan signifikan dengan kejadian hiperkolesterolemia. Kesimpulan: Ada hubungan antara konsumsi serat dan IMT dengan hiperkolesterolemia.
Pengaruh suplementasi ferro sulfat terhadap kadar low density lipoprotein dan high density lipoprotein pada tikus bunting Mustika Pramestiyani; Siti Fadhilah
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 1 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i1.162

Abstract

Latar Belakang: Penambahan kebutuhan zat besi selama kehamilan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta serta penambahan volume darah ibu sebagai persiapan persalinan. Pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia pada ibu hamil diberikan minimal 90 tablet selama kehamilan atau setara dengan elemen besi sebesar 60 mg tiap tabletnya. Namun, sebuah studi menyatakan bahwa pemberian suplementasi besi dosis 50–60 mg/hari (150–185 mg/hari fero sulfat) pada wanita hamil berisiko menyebabkan hemokonsentrasi, preeklamsia, dan diabetes gestasional. Suplemen zat besi serta peningkatan cadangan zat besi dalam darah dikaitkan dengan komplikasi pada ibu hamil dan peningkatan stres oksidatif yang menyebabkan peningkatan lipid peroxidase selama kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi ferro sulfat terhadap kadar LDL dan HDL pada tikus bunting. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah post test only control group design. Sampel adalah 25 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok, yaitu kelompok tikus bunting normal, tikus bunting anemia, tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 18 hari, tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 12 hari, dan tikus bunting anemia yang diberi ferro sulfat selama 6 hari. Pemeriksaan parameter dilakukan pada hari ke-18 kebuntingan. Analisis data dilakukan dengan uji One Way ANOVA lalu dilanjutkan uji post hoc Fisher’s Least Significant Different (LSD) menggunakan software SPSS 20. Hasil: Lama waktu pemberian ferro sulfat berpengaruh terhadap kadar LDL dan HDL tikus bunting anemia (p<0,001). Kesimpulan: Lama waktu suplementasi ferro sulfat akan meningkatkan kadar LDL dan menurunkan kadar HDL pada tikus bunting model anemia.

Page 1 of 1 | Total Record : 9