cover
Contact Name
M. Maulana Masudi
Contact Email
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Phone
+6281250614657
Journal Mail Official
alhikmah@um-surabaya.ac.id
Editorial Address
Kantor Prodi Perbandingan Agama FAI UMSurabaya,Universitas Muhammadiyah Surabaya Gedung Tauhid Lt. 4, Jl. Sutorejo 59 Surabaya, Tlp, (031) 38111966, fax (031) 3813096
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
AL-Hikmah: Jurnal Studi Agama-agama
ISSN : 24079146     EISSN : 25495666     DOI : http://dx.doi.org/10.30651/ah.v7i2.7044
Journal of Al-Hikmah: a journal of studies of religions that publishes the results of studies and original research with the latest editions in the religious and social fields from a multidisciplinary perspective. This journal aims to expand and create concepts, theories, paradigms, perspectives and methodologies in the religious and social fields. Scope of Al-Hikmah : Journal of Religious Studies 1. World religions 2. socio-religious 3. Islam 4. Religious organizations
Articles 165 Documents
Strategi Pelaksanaan Dakwah ‘Aisyiyah Melalui Pendekatan Pembangunan Masyarakat Lokal Miftahulhaq Miftahulhaq
Al Hikmah Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.907 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i1.407

Abstract

Tulisan ini merupakan hasil penelitian deskriptif kualitatif pada pelaksanaan program Qoryah Thayyibah (QT) di Potorono, Banguntapan, Bantul, DIY. Program ini bertujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri dengan menekankan aspek agama sebagai inti dari seluruh pelaksanaan kegiatan.Program ini merupakan program yang digagas dan dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah. Pelaksanaan program ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kegiatan dakwah, sehingga dalam pelaksanaannya program ini mencoba mengintegrasikan berbagai model dakwah yang ada, dengan lebih menekankan pada model dakwah jama’ah melalui pendekatan pembangunan masyarakat lokal.Program ini memiliki 6 (enam) karakteristik program, yaitu; agama, ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan dan keluarga sakinah. Program QT ini memiliki tahapan pelaksanaan program; berupa tahapan persiapan dilakukan dengan penyiapan lapangan dan penyiapan petugas, tahap kedua melakukan identifikasi masalah dan tahap berikutnya melakukan penentuan program yang akan dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat, dengan terlebih dahulu menentukan program tahunan dan bulanan. Tahapan selanjutnya adalah tahap pelaksanaan program atau kegiatan, kemudian tahapan terakhir adalah tahapan evaluasi.
Urgensi Penciptaan Manusia dalam Perspektif Islam dan Protestan Sumarno .; Maulana Masudi
Al Hikmah Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.168 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i2.1108

Abstract

Proses penciptaan manusia merupakan rangkaian yang menjelaskan peristiwa penciptaan manusia sebagai makhluk yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan makhluk lain yang diciptakan oleh Allah, serta memiliki berbagai keistimewaan – keistimewaan di bandingkan makhluk yang ada di bumi. Penciptaan manusia meliputi sejarah munculnya kelahiran manusia pertama yaitu Adam, proses kelahiran Isa dan manusia pada umumnya yang memiliki ciri khas tersendiri dalam hal proses penciptaannya. Di samping mengetahui proses penciptaaan manusia yang telah diciptakan oleh Allah, tentu Allah memiliki maksud dan tujuan terhadap eksistensi keberadaannya yang ada di bumi. Oleh sebab itu dalam pembuatan skripsi ini, penulis mencari literature dan informasi dari agama Islam dan Protestan, sebab kedua agama tersebut terdapat informasi mengenai sejarah penciptaan Adam, Isa dan manusia pada umumnya. Dengan penelitian dari kedua agama tersebut, maka akan terungkap sejarah penciptaan manusia dan urgensi penciptaan manusia di bumi. Kata kunci : Penciptaan manusia Islam dan Protestan.
Isa Al-Masih Menurut Al-Quran dan Injil Fahad Fahad
Al Hikmah Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.914 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i1.1099

Abstract

Isa al-Masih / Yesus Kristus, adalah seorang nabi dan rasul yang terlahir dari kalangan bangsa Yahudi, beliau putra dari seorang wanita yang termasyhur kesucianya, yaitu Siti Maryam binti imran, beliau lahir dalam keadaan luar biasa yaitu tiada berbapak, yang diutus tuhan kepada Bangsa Israel untuk mengembalikan ajaran taurat yang dibawa nabi Musa. Menurut al-Qur’an, Isa al-Masih adalah utusan Allah SWT, yang datang kepada bangsa Israel untuk menggenapi firman Allah SWT, yang ada didalam kitab Taurat sebelum Injil. Dalam perjalanan dakwahnya untuk mengembalikan ajaran taurat sebenarnya, banyak hambatan yang datang dari para imam suci bait Allah, dengan dasar kedatanganya untuk merubah kitab taurat, para imam suci dan orang-orang yahudi berhasil menghasut gubernur romawi Pontius Pilatus untuk menghukum dan menyalibkan Isa al-Masih. Namun dengan kebesaran Allah SWT, mereka mengira bahwa Isa telah meninggal karena hukuman penyaliban, tetapi yang terjadi adalah Isa telah diselamatkan dan masih tetap mendakwahkan ajaran Allah SWT. Lain halnya dengan kitab Injil menjelaskan tentang Isa / Yesus, merupakan oknum Allah yang hadir menjelma menjadi manusia dan tinggal bersama bangsa Israel. Mereka yakin kedatangan Yesus akan membawa kedamaian dan penebusan dosa bagi bangsa Israel, untuk membuktikan yesus adalah tuhan, mereka hendak membunuh dan menyalibkannya, setelah kematianya diatas kayu salib Yesus hidup dan mendatangi murid-muridnya, agar memberitakan kabar gembira dari kerajaan tuhan dilangit. Kata Kunci : Isa al-Masih, Yesus Kristus, al-Qur’an, Injil
Studi Tentang Korelasi Iman dan Moral Muhammad Maulana Mas'udi
Al Hikmah Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.777 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i2.1048

Abstract

Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu: pertama, bagaimana keimanan dalam perspektif Islam? Kedua, bagaimana Moral dalam perspektif Islam? Ketiga, bagaimana korelasi antara iman dan moral dalam Islam? Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan model faktual-doktrinal yaitu fakta teologis dan implementasinya terhadap moral, di mana keduanya merupakan hubungan sebab akibat dan saling mempengaruhi dalam tataran kehidupan insan muslim. Temuan penelitian ini: : pertama, keimanan dan implikasinya pada moral adalah hubungan yang dipandang sebagai suatu yang mengikat dalam pembentukan insan mukmin yang kamil., Perintah moral dan pembentukannya adalah langkah dan kondisi yang merupakan bukti intentias iman seseorang. Ketiga, dalam tahapan untuk membentuk insan yang kamil maka hubungan yang harmonislah yang harus diajlin antara keduanya. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa keimanan yang sempurna adalah keimanan yang memiliki moral yang tinggi dan mulia. Wa Allahu A’lam. Kata kunci: Perbandingan Agama, Iman dan Moral
Kajian Semantik Al-Qur'an: Melacak Kata Muslim Dalam Al-Qur‟an Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 3, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (820.117 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i2.944

Abstract

Penelitian ini akan mencoba melakukan penelitian semantik makna muslim dalam al qur’an. Apa makna kata muslim dalam al qur’an ? berapa banyak ayat yang memuat kata muslim dalam al qur’an ? Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan semua ayat yang mengandung atau terdapat kata muslim baik dia berbentuk tunggal atau berbentuk jamak (banyak). Dari berbagai makna kalimat tersebut, kemudian dilakukan analisa makan kata muslim perkalimat atau per ayat, barulah kita mendiskripsikan apa itu muslim ? Kata muslim terdapat di 39 ayat yang tersebar di 24 surat. Kata muslim disematkan kepada para Nabi dan pengikutnya. Nabi Muhammad SAW merupakan nabi terakhir dan kata muslim disematkan kepada Nabi Muhammad dan pengikutnya. Sifat orang muslim diantaranya : Beriman kepada Al qur’an, Beriman kepada semua Nabi, Beribadah hanya kepada Allah tidak mempersekutukan Nya dengan apa pun, Berdakwah kepada tauhid dengan ikhlas mengharapkan pahala dari Allah, Istiqomah dalam ketakwaan, Tidak sombong dan berserah diri kepada Allah, Mau mendengar al qur’an dengan penuh ketaatan, Bersegera untuk pasrah kepada Allah (bertaubat), Orang muslim adalah orang yang beruntung di akhirat, Orang muslim sangat memperhatikan keadaan keluarga, mendoakan mereka, berbakti kepada ibu bapak, Orang muslim akan bersungguh-sungguh dalam menjelankan agama islam.
Kajian Kritis Tentang Toleransi Beragama dalam Islam M. Wahid Nur Tualeka
Al Hikmah Vol 2, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.458 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i2.1104

Abstract

Fokus penelitian ini adalah menjawab tiga permasalahan pokok, yaitu: pertama, bagaimana pandangan agma nIslam tentang toleransi antar umat beragma? Kedua, bagaimana batas-batas ajaran Islam tentang toleransi antar umat beragama? Ketiga, bagaimana realitas toleransi dalam Islam? Penelitian ini merupakan studi literer (library research) dengan model faktual-historikal yaitu fakta sejarah tentang bagaimana kaum Muslimin dari masa ke masa: mulai zaman Rasulullh saw, masa shahabat, masa tabi‟in dan sesudahnya selalu mengedepankan kehidupan toleransi beragama engan umat non-Islam. Di sini kaum Muslimin memperlihatkan prinsip-prinsip toleransi hidup antar umat beragama sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam pribadi Muslim. Ayat-ayat Al-Qur‟an an Hadits serta sejarah umat Islam diletakkan sebagai obyek penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, nilai-nilai yang ada di balik kiprah umat Islam dengan Al-Qur‟an dan Hadits Rsul mereka.. Temuan penelitian ini: : pertama, Islam termasuk agama samawi yang terakhir yang mengajarkan tentang pentingnya toleransi kehidupan antar umat beragama sebagai bagian dari kehidupan bersama antar umat beragama. Kedua, Islam mengajarkan dan menekankan adanya toleransi antara umat beragama dalam segala bidang kehidupan terutama social kemasyarakatan, selama tidak bertentangan dengan akiah dan syari‟ah. Tolerani beragama bukan harus menjual bendera agama yakni menggadaikan akidah Islamiyah. Ketiga, tidak hanya secara normative doktrinal dengan memunculkan ayat-ayat dan hadits tentang toleransi, melainian toleransi itu telah diimplementasikan kaum Muslimin dari masa ke masa hingga dewasa ini. Rekomendasi dari penelitian ini adalah bahwa a greement in disagreement hendaknyalah dijadikan cara yang sosialisti-religius dalam upaya-upaya bersama dalam mewujud toleransi hidup antara umat beragama. Wa Allahu A’lam. Kata Kunci: Toleransi beragama
Puasa Menurut Islam dan Katolik Mahmud Muhsinin
Al Hikmah Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.909 KB) | DOI: 10.30651/ah.v1i2.1056

Abstract

Skripsi ini membahas puasa menurut islam dan katolik. Puasa menurut islam adalah menahan makan dan minum serta menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari.syarat dan rukun puasa adalah meliputi berakal,baligh,dan kuat berpuasa.adapun rukun puasa adalah meliputi niat,dan menahan diri dari segala yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.macam-macam puasa meliputi puasa sunat,puasa makhruh,dan haram berpuasa. Yang termasuk puasa sunat adalah meliputi puasa enam hari bulan syawal,puasa arofah,puasa asyuro,danpuasa senin kamis.ibadah puasa mengandung hikmah diantaranya tanda terima kasih kepada allah,rasa sosial terhadap semua manusia,dan menjaga kesehatan.puasa menurut katolik adalah menahan makan dan minum serta menjauhi dari hal-hal yang membatalkan dan merusak puasa.umat katolik berpuasa dan berpantang yang artinya adalah tanda pertobatan,tanda penyangkalan diri,dan tanda kita mempersatukan sedikit pengorbanan kita dengan yesus.macam macam puasa katolik meliputi puasa hari agung,puasa seminggu dua kali ,puasa mengusir setan,dan puasa perdamaian .adapun hikmah puasa meliputi ,mendekatkan diri dari tuhannya menolong sesame manusia termasuk golongan orang-orang fakir dan miskin dan menjaga kesehatan. Kata kunci : Puasa Islam dan Katholik
Kampung Inklusif: Model Toleransi Antar Agama Di Balun Lamongan Sholihul Huda
Al Hikmah Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.23 KB) | DOI: 10.30651/ah.v1i1.959

Abstract

Desa Balun adalah desa yang paling unik di Kabupaten Lamongan, bahkan mungkin di Indonesia. Di desa ini terdapat tiga agama yang dipeluk oleh warganya, yaitu: Islam, Hindu, dan Kristen, namun relasi kehidupan sosio-kultur dan sosio-religi relatif damai dan penuh toleransi ditengah perbedaan agama, sehingga desa ini dikenal dengan “Desa Pancasila” atau “Kampung Inklusif. Tentu fenomena ini menarik karena ditengah perbedaan agama mereka dapat membangun tata kehidupan sosio-kultur yang damai dan harmonis. Sementara di daerah lain perbedaan agama atau keyakinan menjadi legitimasi atau pemicu terjadinya konflik dan kekerasaan antar kelompok di masyarakat. Dampak dari konflik atau kekerasan agama adalah terjadinya ketidaknyamaan, ketidakamanan (incsecurity), terutama bagi kelompok minoritas, yang pada giliranya akan berpengaruh pada integrasi dan persatuan bangsa. Dari fenomena inilah, menarik untuk diteliti bagaiaman masyarakat Balun dapat mengolah perbedaan agama, sehingga mampu membina dan membangun budaya toleransi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap paradigma, faktor dan model atau bentuk toleransi di Desa Balun, Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan, menggunakan metode peneltian dengan pendekataan kualitatif dengan unit informan adalah komunitas (tokoh) Kristen, Hindu dan Islam serta Perangkat Desa Balun. Metode pengumpulan data mengunakan metode pengamatan (observasi), wawancara mendalam (depth interview) dengan model Snowball dan telaah kepustakaan dan FGD (Focus Group Discusion). Analisa data menggunakan multidisiplin keilmuan, artinya tergantung data yang didapat, kalau data yang didapat data agama maka analisa mengunakan studi agama dan sebagainya. Hasil penelitian, pertama paradigma masyarakat Balun dalam memahami ajaran agamanya (Islam, Hindu, Kristen) adalah paradigma subtantif-inklusif. Kedua, faktor yang melatarbelakangi budaya toleransi di Balun adalah, faktor pemahaman terhadap ajaran agamanya yang subtantif-inklusif, kebijakan politik yang pluralis, tradisi sosio-kultur yang toleran, tradisi perkawinan beda agama yang terjaga. Adapun model toleransi yang terdapat di Balun adalah, pertama, Struktur (Perangkat) Desa yang Plural. Kedua, Keluarga Multikultural (Demokratis), Ketiga, Ngaturi/Kenduri Multikultural dan Keempat, Dakwah Inklusif. Semoga model tolreansi yang terbangun di Desa Balun dapat menjadi inspirasi dan cermin bagi masyarakat Indonesia lainya yang rawan akan terjadinya konflik, sehingga harapan kita membangun Indonesia yang bersatu, toleran, maju, damai dan harmonis dapat terwujud.
Teori Konflik Sosiologi Klasik Dan Modern M. Wahid Nur Tualeka
Al Hikmah Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.054 KB) | DOI: 10.30651/ah.v3i1.409

Abstract

Konflik sosial merupakan fenomena sosial yang menarik dikaji dan diteliti. Hal ini memunculkan berbagai teori konflik. Banyaknya teori konflik membutuhkan pemetaan untuk memudahkan kita dalam mengenal dan memahami berbagai teori konflik yang ada. Secara sederhana bisa dikelompokkan ke dalam 2 hal yaitu klasik dan modern. Tokoh-tokoh teori konflik sosiologi klasik adalah sebagai berikut Polybus, Ibnu Khaldun, Nicolo Machiavelli, Jean Bodin, Thomas Hobbes. Adapun tokoh sosiologi modern yang mengemukakan tentang teori konflik adalah Karl Marx, Lewis A. Coser,  Ralf Dahrendorf. Teori konflik klasik cenderung memandang konflik ditinjau dari segi sifat alami manusia yang cederung saling memusuhi dan saling menguasai terutama dalam hal kekuasaan. Adapun teori konflik modern lebih bersifat kompleks dan muncul sebagai kritikan atas teori fungsionalisme structural.
Perawatan Jenazah Menurut Islam dan Hindu Muhammad Sobirin; Mukayat Al-Amin
Al Hikmah Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.675 KB) | DOI: 10.30651/ah.v2i1.1100

Abstract

Skripsi ini mengulas ”Perawatan Jenasah Menurut Islam dan Hindu”. Kewajiban seorang muslim bila ada yang meninggal adalah memandikan Jenazah, mengafankan Jenazah, menyalatkan Jenazah dan menguburkan Jenazah. Perawatan Jenazah menurut Hindu, Penulis lebih mengedepankan eteh-eteh sawa (Perawatan jenazah menurut Hindu) yaitu : Eteh-eteh Nyiramang Sawa, Eteh-eteh Sawa di Balai, Patulangan, Tatacara, Pangeringkesan (Eteh-eteh), Tumpangsalu, Ante, Angenan, Kajang, Ukur, Ulon, Kerebsari, Kerebsinom, Sok Ceg-ceg, Damar Kurung, Wadah dan Sekah-Tunggal. Macam-macam Upacara yaitu : Upakara di Surya, Upakara di Samping Sawa, Upakara di Lebuh, Uapakaradi Harepan Sang Muput, Upakara Papegatan, Upakara Nunas Tirtha ke Pura-pura, Upakara Pangeruak Setera, Upakara Malebu (Pakutangan), Upakara Pengiriman, Upakara Panganyutan (ke Laut atau sungai), Upakara Makelemuji (di rumah), Upakara Ngarorasin, Simbol dan Makna dalam Upacara. Sarana-Upakara yaitu : Banten (Upakara) yaitu di Surya, Panebusan, Pisangjati, Paguruyagan, Pangadangadang, Papegatan, Pangiriman, Pangemijan, Pamuput Karya, Pangerorasan dan Tirtha yaitu : Toya-Panembak, Tirtha-Pangelukatan, Tirtha-Pangentas, Tirtha Kakuluh, Tirtha Pamanah. Gegitan yaitu : Ketika Sawa di Gotong keluar, Pada Waktu Mresihin (memandikan), Waktu Menyembah, Waktu Berangkat ke Setra, Ketika Niwayang Tirtha Pangenthas, Ketika Ngeseng, Rikala Anyumput Galih, Rikala Ngirim (Pawisik Sang Pitra), Rikaya Nganyut, Do‟a Bersama Menghadiri Kematian (Mantra Pitra Puja), Penulis Mengungkapkan Persamaan dan Perbedaan Perawatan Perawatan Jenazah Menurut Islam dan Hindu. Sebenarnya Islam dan Hindu didalam merawat jenazah itu sama (mengafani, memandikan, mengubur), yang membedakan adalah caranya (perbedaan faham atau di Hindu ada di bakar atau Ngaben). Islam cenderung Syari‟at Islam (Hukum Islam ) yaitu bersumber kepada Al-Qur‟an dan Al-Hadits. Kata kunci : Jenazah Islam & Hindu

Page 2 of 17 | Total Record : 165