cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
JET (Journal of Electrical Technology)
ISSN : 25023624     EISSN : 25981099     DOI : -
Merupakan jurnal yang dikelola oleh Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UISU Medan, yang memuat artikel ilmiah tentang Ilmu Teknik Elektro dan Informatika, berupa karya ilmiah maupun hasil penelitian. JET ini terbit tiga kali setahun yaitu periode Februari, Juni dan Oktober.
Arjuna Subject : -
Articles 176 Documents
Pemodelan Pengeliminasian Bus-Bus Beban Untuk Penyelesaian Aliran Daya Yusniati Yusniati
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 1 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Februari
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disajikan sebuah metoda untuk penyelesaian aliran daya dengan model eliminasi bus-bus beban sistem tenaga lisrik untuk kondisi beban statis. Mula-mula system beban dimodelkan dengan menambahkan konstanta eksponensial model daya aktif dan daya reaktif, selanjutnya direfleksikan dalam matrik admittansi bus, selanjutnya mengeliminasi bus-bus beban. Model yang diperoleh merupakan model yang telah direduksi dengan orde matrik sama dengan jumlah bus generator, variable – variable dari model reduksi ini hanya sudut tegangan bus generator dan dihitung dengan metoda Newton-Raphson, sedangkan sudut tegangan dan tegangan bus-bus beban dihitung dengan metoda-metoda langsung. Teknik Pemodelan dengan pengeliminasian bus-bus beban ini diterapkan pada system tenaga IEEE 14 bus 20 saluran, 30 bus 41 salurandan 57 bus 80 saluran dengan model konstanta eksponensial yang bervariasi. Hasil penyelesaian penerapan metoda ini terbukti lebih cepat 20.18 % dibandingkan dengan metoda Newton-Raphson konvensional.
Perhitungan Arus Netral, Rugi-Rugi, dan Efisiensi Transformator Distribusi 3 Fasa 20 KV/400V Di PT. PLN (Persero) Rayon Medan Timur Akibat Ketidakseimbangan Beban Rizky Syahputra Siregar; Raja Harahap
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 2, No 3 (2017): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Oktober
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam penyaluran energi listrik sering kali dijumpai pembagian beban yang tidak merata pada setiap fasanya. Ketidakseimbangan beban ini disebabkan karena waktu penyalaan beban yang tidak serempak, pengkoneksian yang tidak seimbang pada fasa R, S, T, dan pemasangan beban yang tidak seimbang pada setiap fasanya. Ketidakseimbangan beban ini dapat mengakibatkan timbulnya arus pada kawat netral, rugi-rugi, dan turunnya efisiensi transformator distribusi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa ketidakseimbangan beban menyebabkan arus netral, dan rugi-rugi menjadi besar dimana nilai arus netral, rugi-rugi PCu dan PN terbesar 96,6 A, 7,67 kW dan 1,157 kW pada transformator kedua di malam, sedangkan nilai arus netral terkecil sebesar 4,72 A pada transformator pertama di pagi hari untuk rugi-rugi PCu dan PN terkecil sebesar 0,034 kW dan 0,004 kW pada transformator pertama di pagi hari, serta efisiensi dari ketiga transformator tiga fasa distribusi yang diteliti mengalami penerunan, walaupun penurunan efisiensi dari ketiga transformator tersebut tidak terlalu besar, dimana efisiensi tertinggi sebesar 98,183 % pada transformator pertama di pagi hari dan efisiensi terendah sebesar 92,901 % pada transformator ketiga di malam hari.
Penentuan Nilai Arus Pemutusan Pemutus Tenaga Sisi 20 KV pada Gardu Induk 30 MVA Pangururan Yusmartato Yusmartato; Ramayulis Ramayulis; Abdurrozzaq Hasibuan
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 3, No 1 (2018): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Februari
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan distribusi 20 kV berfungsi menyalurkan energi listrik dari gardu induk ke konsumen. Pasa jaringan udara 20 kV sering terjadi gangguan terutama gangguan hubung singkat. Maka pada jaringan distribusi dipasang sistem pengaman. Dalam setiap sistem pengaman listrik minimum terdiri dari pemutus tenaga, relay,  dan transformator ukur.  Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) merupakan saklar mekanis, yang mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi gangguan seperti kondisi hubung singkat. Salah satu alat pengaman  jaringan distribusi adalah Pemutus Tenaga. Dalam keadaan gangguan, pemutus tenaga harus mampu melokalisir titik gangguan sehingga tidak merusak peralatan listrik yang lain. Dalam hal ini untuk penentuan nilai arus pemutusan kapasitas pemutus tenaga, arus gangguan yang dihitung adalah gangguan hubung singkat tiga phasa, hal ini dilakukan karena arus gangguan tersebut merupakan nilai arus yang terbesar. Salah satu faktor yang menyebabkan besar arus gangguan hubung singkat tiga adalah letak titik gangguan. sehingga titik gangguan diasumsikan titik ganguannya berada di ujung penyulang/saluran, di busbar dan di dalam transformator. Setelah dilakukan perhitungan, nilai arus pemutusan pemutus tenaga untuk penyulang adalah 7,76 kA, untuk arus pemutusan pemutus tenaga  Busbar 20 kV adalah 9,33 kA dan untuk Transformator adalah 68,44 kA.
Pembuatan Osiloskop Berbasis Personal Komputer Menggunakan Sound Card Achmad Yani
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 1 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Februari
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memaparkan hasil penelitian yang menghasilkan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memanfaatkan komputer (PC) sebagai osiloskop dengan menggunakan sound card sebagai antarmuka. Masukan diberikan melalui saluran Line in atau Mic In yang merupakan masukan audio dari sound card. Sinyal masukan dikonversikan oleh analog-to-digital converter (ADC) pada sound card. Hasil konversi kemudian dibaca oleh program untuk disajikan ke dalam bentuk gambar bentuk gelombang pada layar monitor. Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi.
Pengaruh Penguatan Medan Generator Sinkron Terhadap Tegangan Terminal Armansyah Armansyah; Sudaryanto Sudaryanto
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Juni
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu pembangkit listrik biasanya menggunakan generator 3 Phasa karena dengan generator ini dapat diperoleh keluaran daya yang cukup besar. Penguatan dalam generator adalah penting karena terbangkitnya tegangan yangdisebabkan sistem penguatan itu sendiri. Besarnya tegangan yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada besarnya arus penguatan dan kecepatan putaran medan magnet yang memotong belitan jangkar generator setelah dihubungkan ke beban. Setelah dihubungkan ke beban tegangan pada generator akan berubah. Hal ini disebabkan dalam belitan jangkar mengalir arus yang melawan medan rotor yang disebut dengan reaksi jangkar. Perubahan ini sesui dengan perubahan dari sifat beban tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu alat pengatur tegangan yang funsinya mengendalikan arus penguatan yang bekerja manual ataupun otomatis. Tetapi pada umumnya dalam suatu pambangkit yang besar tegangannya adalah bekerja otomatis. Dengan pertimbangan bahwa untuk mempertahankan tegangan terminal yang konstandalam suatu pembangkit yang besar sangatlah sulit, maka dengan mempergunakan sistem pengatur tegangan dapat diatasi sampai sekecil mungkin pengaruh dari penguatan generator lebih maupun penguatan generator berkurang. Dengan demikian keandalan sistem dapat dipergunakan dalam sistem dapat dipergunakan dalam sistem pembangkit tenaga listrik.
Pengaruh Filter Pasif Single Tuned untuk Minimalisir Harmonisa Akibat Kontaminasi Arus Harmonisa pada Distribusi Tegangan Rendah Tiga Phasa PT. PLN Lhokseumawe Selamat Meliala
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 2, No 3 (2017): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Oktober
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kwalitas daya listrik pada jaringan distribusi PT. PLN yang dibangkitkan oleh beban listrik yang non linear perlu  diminalisir.  Dikarenakan  beban  non  linear  membangkitkan panas  yang  berlebihan  (Overheating). Umumnya beban listrik non liner berasal dari pelanggan listrik (masyarakat). Kebutuhan manusia yang semakin meningkat terhadap pemakaian jenis beban listrik beraneka ragam yang membangkitkan arus non linear antara lain TV LCD, AC inverter, Kulkas Inverter, Lampu Hemat Energi (LHE), Sound System dan lain - lain.Oleh karena distorsi arus sinusoidal oleh beban non linear harus dijaga ataupun dikurangi kerusa kannya yang mengakibatkan distorsi sumber tegangan dan menyebabkan terkomtaminasi gelombang sumber tegangan terhadap pemakaian beban listrik yang linear oleh masyarakat lainnya. Untuk mengurangi kerusakan sumber tegangan gelombang sinusoidal  pada busbar ataupun PCC pada objek yang diteliti perlu dipasang salah satu filter, yaitu  aktif atau pasif. Disini penelitian hanya melakukan pemasangan filter pasif menggunakan metode single tuned. Berdasarkan ketentuan standar IEEE 519-2014 (standar rev IEE519-.992) untuk arus harmonisa maksimun pada PCC dibatasi 20% dan untuk sumber tegangan 5%. Bersandar dari ketentuan tersebut maka rancangan filter pasif untuk mengamati seberapa efektif pengaruh metode yang sebutkan di atas terhadap berkurangnya komtaminasi arus harmonisa  dengan busbar lainya dengan satu penyulang.  Pengurangan arus harmonisa dan tegangan harmonisa yang efektif dengan mengatur tuning tala pada frekwensi ketiga sehingga magnituda  harmonisa urutan ketiga lebih kecil dibandingkan sebelum pemasangan  filter,  dari hasil simulasi pemasangan filter pasif pada busbar 9 menjadi lebih kecil sebesar THDV = 6,11% dan THDI = 9,07%.
Prediksi Konsumsi Listrik Bangunan Menggunakan Metode Moving Average Dan Linier Regression T. Iqbal Faridiansyah; Selamat Meliala; Asran Asran
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Juni
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan untuk memperoleh prediksi yang akurat dari konsumsi listrik telah banyak dibahas oleh banyak peneliti-peneliti sebelumnya. Berbagai teknik telah digunakan seperti metode statistik, time-series, metode heuristik dan banyak lagi. Apapun teknik yang digunakan, akurasi prediksi tergantung pada ketersediaan data historis serta pemilhan data yang tepat. Bahkan data yang kompleks, harus dipilih sehingga akurasi prediksi dapat ditingkatkan. Paper ini menggunakan data historis sebagai penelitian untuk menguji data historis konsumsi listrik bangunan. Metode Moving Average (MA) dan Linier Regression (LR) digunakan untuk membandingkan ketepatan akurasi perkiraan. Hasil penelitian menunjukkan ketetapan akurasiprediksi menggunakan metode Moving Average (MA) lebih baik dibandingkan menggunakan metode Linier Regression.
Pengaruh Perubahan Beban Resistif Terhadap Sistem Tenaga Listrik Ahmad Yani
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 3, No 1 (2018): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Februari
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam semua bidang kehidupan dunia dewasa ini, semakin tergantung pada energi listrik, baik sebagai sumber penggerak mesin, alat penerangan, alat perhubungan, alat komunikasi dan sebagainya. Pertumbuhan yang semakin besar di bidang teknik elektro perlu dilayani oleh sumber daya manusia yang tangguh. Listrik yang berkualitas sangat diinginkan konsumen, agar konsumen merasa puas dengan pelayanan yang baik. Sistem tenaga listrik harus mampu menyediakan tenaga listrik bagi pelanggan dengan frekuensi yang konstan. Daya listrik yang keluar dari trafo daya kemudian di distribusikan kekonsumen merupakan daya aktif dan daya reaktif. Daya aktif ialah daya yang sebenarnya terpakai untuk melakukan usaha (daya nyata). Daya reaktif ialah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Contoh alat listrik yang mempengaruhi daya reaktif ialah transformator, motor listrik, lampu pijar, dan lain-lain. Frekuensi yang stabil merupakan salah satu jenis pelayanan yang harus dipenuhi suatu pembangkit, karena frekuensi yang tidak stabil dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik. Jelas ini sangat merugikan konsumen rumah tangga dan perkantoran dan bagi dunia industri frekuensi yang tidak stabil dapat menyebabkan putaran motor listrik dapat berubah-ubah pastinya ini mengganggu proses produksi. Penyimpangan frekuensi dan nilai nominal harus selalu dalam batas-batas toleransi yang diizinkan.
Penggunaan Sensor Infrared Switching Pada Motor DC Satu Phasa Yusniati Yusniati
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 3, No 2 (2018): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Juni
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan peralihan sensor infrared (IR) pada motor adalah sebuah aplikasi yang umum digunakan dalam industri, antara lain untuk mengontrol motor dan kecepatan hidup dan mati. Sistem ini terdiri dari sensor infra merah yang dirancang dan berfungsi untuk mendeteksi posisi dan kecepatan motor, Sensor adalah sebuah komponen yang terdiri dari pemancar infra merah dan output logika transistor photo dalam bentuk pulsa yang terhubung ke mikrokontroler, mikrokontrolel yang digunakan adalah jenis AT-89551 yang berfungsi sebagai prosessor atau sistem kontrol adalah dengan cara membaca sensor dan kontrol kecepatan motor dengan switching pulsa. Untuk mengendalikan motor, sistem juga dilengkapi dengan rangkaian driver yang berfungsi untuk memperkuat aliran agar dapat menjalankan motor, komponen yang digumakan dalam rangkaian ini adalah mosfet IRF- Z 3205 
Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI Said Abubakar; Supri Hardi; Rizal Alfayumi
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 2, No 3 (2017): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Oktober
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada umumnya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh) banyak memanfaatkan motor induksi sebagai generator induksi karena cukup menggunakan energi terbarukan seperti air dan angin sebagai penggerak (Prime over) dan tidak banyak membutuhkan perawatan. Permasalahan generator induksi adalah apabila dibebani tegangannnya akan turun dan apabila terjadi pengurangan beban, maka tegangan akan naik. Tujuan penelitian ini adalah menstabilkan tegangan pada generator induksi 3 phasa 1 Kw 4 kutub menggunakan kontrol PI dengan cara menentukan parameter dan respon yang tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian dan pengukuran untuk mendapatkan parameter kendali Kp dan Ti berdasarkan metode Ziegler-Nichols. Hasil pengujian dengan mentuning kurva S didapat nilai Tu = 0,3 detik dan Tg = 2 detik serta parameter Kp = 6 dan Ti = 0,99. Respon kendali penstabil tegangan maksimal 25 detik dengan penambahan dan pengurangan beban sebesar 60 Watt. Tegangan stabil 200 VAC, frekuensi 50 Hz, dan kecepatan generator konstan 1538 Rpm.

Page 5 of 18 | Total Record : 176