cover
Contact Name
Alfian Rokhmansyah
Contact Email
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Phone
+6285385388335
Journal Mail Official
jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Editorial Address
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Published by Universitas Mulawarman
ISSN : 25497715     EISSN : 25497715     DOI : -
Jurnal Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya) merupakan jurnal yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya sebagai media publikasi ilmiah hasil penelitian dalam bidang bahasa, sastra, seni, dan budaya, termasuk pengajarannya. Terbit sebanyak empat kali setahun, yaitu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober, dan diterbitkan hanya dalam format elektronik.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019" : 15 Documents clear
PEMEROLEHAN BAHASA KEDUA PADA SISWA KELAS III SDN 011 SEBULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK Sofyan Hadi; Syamsul Rijal; Irma Surayya Hanum
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.762 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2014

Abstract

The development of a person’s second language is strongly influenced by the way in which the stages of his acquisition, through formal or informal activities. Based on this, problems are formulated to determine lexicon acquisition, phonology, and factors that influence second language acquisition. This research was included in the field research using a qualitative approach which was described descriptively. The data source in this research is Yudika Adya Tama, Wahyu Almira Dika, Ludfia, Anjani, Moh. Farid, and Ikrima Faiz Hafidz. The data source is based third-grade elementary school students 011 Sebulu as Kutai Kartanegara district which only had two languages. The results of the research indicate that data sources have been able to mention several second language lexicons. However, in terms of the acquisition of phonology, several lexicons (Indonesian language or English language) were found whose pronunciation still received transfers from the first language. As for the factors that influence the second language acquisition of third-grade elementary school students 011 Sebulu are (a) motivational factors, (b) age factors, (c) formal presentation factors, (d) first language factors, and (e) environmental factors. Perkembangan bahasa kedua (B2) seseorang sangat dipengaruhi oleh cara pada tahapan pemerolehannya, baik melalui kegiatan formal maupun informal. Berdasarkan hal tersebut, dirumuskan masalah untuk mengetahui pemerolehan leksikon, fonologi, dan faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan bahasa kedua (B2). Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang dipaparkan secara deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Yudika Adya Tama, Wahyu Almira Dika, Ludfia, Anjani, Moh. Farid, dan Ikrima Faiz Hafidz. Sumber data berdasarkan siswa kelas III SDN 011 Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara yang hanya memperoleh dua bahasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber data telah dapat menyebutkan beberapa leksikon bahasa kedua (B2). Namun, dari segi pemerolehan fonologi ditemukan beberapa leksikon (bahasa Indonesia atau pun bahasa Inggris) yang pengucapannya masih mendapatkan transfer dari bahasa pertama (B1). Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pemerolehan bahasa kedua pada siswa kelas III SDN 011 Sebulu adalah (a) faktor motivasi, (b) faktor usia, (c) faktor penyajian formal, (d) faktor bahasa pertama, dan (e) faktor lingkungan.
KETIDAKADILAN GENDER PADA TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL WANITA DI JANTUNG JAKARTA KARYA KORRIE LAYUN RAMPAN Amina Amina; Widyatmike Gede Mulawarman; Endang Dwi Sulistyowati
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.026 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2104

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fakta cerita, serta ketidakadilan gender pada tokoh perempuan bernama Sumarsih dalam novel Wanita di Jantung Jakarta karya Korrie Layun Rampan. Penelitian ini menggunakan metode pustaka kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu untuk memperoleh informasi dan gambaran tokoh perempuan dalam novel Wanita di Jantung Jakarta berdasarkan ketidakadilan gender pada tokoh perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan struktural. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik baca, teknik catat, dan teknik pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, fakta cerita dalam novel Wanita di Jantung Jakarta karya Korrie Layun Rampan terdiri atas alur, tokoh dan penokohan dan latar. Alur yang terdapat dalam novel ini adalah alur campuran. Tokoh dan penokohan dalam cerita ini mempunyai peranan sebagai tokoh utama yaitu Sumarsih dan tokoh tambahan yaitu Sumarto, Tantono, Karsono, Suwarto dan Pitak Sastra, dengan penokohan yaitu tokoh protagonis Sumarsih dan Sumarto, dan tokoh antagonis Tantono, Karsono, Suwarto dan Pitak Sastra. Latar dalam cerita ini berada di Jakarta. Kedua, ketidakadilan genderpada tokoh perempuan Sumarsih yaitu Streotipe (Pelabelan Negatif) Sumarsih dianggap peselingkuh dan Sumarsih ingin di jual oleh suaminya sendiri karena Sumarsih cantik, Marjinalisasi (Peminggiran) Sumarsih dianggap kurang wawasan dan pengalaman karena itu gampang untuk ditipu, Subordinasi (Penomorduaan) Sumarsih dipaksa menikah dan harus meninggalkan bangku kuliahnya, Kekerasan (Violence) Sumarsih mengalami kekerasan fisik dan juga non fisik, dan Beban Ganda, Sumarsih pencari nafkah atas hidupnya sendiri setelah bercerai dan diceraikan. ABSTRACTThis research aims to describe story facts, and gender injustice to a female character named Sumarsih in a novel Wanita di Jantung Jakarta by Korrie Layun Rampan. This research using the qualitative library method with a descriptive approach, that is to obtain information and the description of female figures in a novel Wanita di Jantung Jakarta based on gender injustice in a female leaders. This research using structural approach. In this research the author uses reading technique, note technique, and library technique. Data analysis techniques used in this study is the analysis of qualitative data including reduction of data, presentation of data and conclusions. The results of the study are as follows. First. Story facts in novel Wanita di Jantung Jakarta by Korrie Layun Rampan consists of plot, character and characterization and background. The flow found in this novel is a mixed groove. Character and characterization in this novel has a role as the main character namely Sumarsih and additional figures namely Sumarto, Tantono, Karsono, Suwarto, and Pitak Sastra, by characterizing the protagonist Sumarsih and Sumarto, and antagonist character Tantono, Karsono, Suwarto and Pitak Sastra. The background in this story is in Jakarta. Second. gender injustice to Sumarsih female leaders that is Stereotype (negative labeling), Sumarsih considered an cheater and Sumarsih she wanted to sell by her husband because she was beautiful, Marginalization, Sumarsih considered insufficient insight and experience because it was easy to cheat, Subordination (nomination), Sumarsih was forced to get married and have to leave college, Violence, Sumarsih experienced physical and non-physical violence, and Double burden, Sumarsih breadwinner for his own life after divorced.
ANTI-RACISM: A STUDY OF THE MAIN CHARACTERS IN THE HELP (2009) NOVEL BY KATHRYN STOCKETT Ageline Iban; Surya Sili; Chris Asanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.398 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.1916

Abstract

The Help is a novel written by Kathryn Stockett and published in 2009. This novel tells about the lives of black maids who were discriminated by the white master around 1960s in Jackson, Mississippi. This research focused on analyzing the anti-racism of the main characters who are Skeeter, Aibileen and Minny. The purpose of this research was to analyze how the main characters’ anti-racism attitude in The Help novel and to analyze why the main characters become anti-racist people. This research is a qualitative research. This research used two theories, the first is Gordon Allport’s prejudice and discrimination theory and the second is social psychology theory. The result of this research showed that the main characters’ anti-racism attitude such as: verbal antagonism, avoidance and segregation. Meanwhile the factors in social psychology that influence the main characters become anti-racist people are identification factors in social psychology, motive, and social characteristic. Novel The Help adalah novel yang di tulis oleh Kathryn Stockett dan terbit pada tahun 2009. Novel ini bercerita tentang kehidupan para wanita pembantu rumah tangga kulit hitam yang didiskriminasi oleh majikan kulit putih sekitar tahun 1960-an di kota Jackson, Mississippi. Penelitian ini fokus pada menganalisa anti-rasisme dari para tokoh utama yaitu Skeeter, Aibileen dan Minny. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisa bagaimana sikap anti-rasisme dari para tokoh utama dalam novel The Help dan menganalisa mengapa para tokoh utama menjadi seorang yang anti-rasis. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan dua teori, teori pertama yaitu  teori prasangka dan diskriminasi dari Gordon Allport dan yang kedua yaitu teori psikologi sosial. Hasil penelitian menunjukan sikap anti-rasisme dari para tokoh utama yang melawan sikap rasis yaitu: lisan antagonisme, penghindaran dan pemisahan. Sementara factor-faktor dalam psikologi sosial yang mempengaruhi para tokoh utama menjadi seorang yang anti-rasis yaitu faktor identifikasi dalam psikologi sosial, motif, dan karakteristik sosial. 
KEHIDUPAN HOMOSEKSUAL DALAM NOVEL CINTA TAK BERKELAMIN KARYA ANDY STEVENIO: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA Suhantoro Suhantoro; Alfian Rokhmansyah; Purwanti Purwanti
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.627 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2113

Abstract

This study aims to describe the views of other figures on homosexuality which are illustrated in Andy Stevenio's Love of Insecure novels. The data in this study are in the form of excerpts of stories in the novel. This study uses reading and technique notes. Data analysis using qualitative methods. The results of the study showed that there were several figures who accepted the perpetrators and rejected homosexual behavior, such as Mama Wira and Mama Wisnu the two figures both accepted the perpetrators but refused their behavior. Most people still accept homosexual behavior because it is related to human rights. However, on the other hand the community continues to accept homosexual behavior because it is contrary to trusted beliefs and customs. Then, there are also those who reject behavior as well as homosexuals like Papa Wira, schools and authors of their own stories. The form of rejection given is in the form of violence against the main character. This is consistent with what is in Indonesia because most homosexuals will be tried or treated harshly in the past. Until finally the Indonesian government formulated a law on LGBT so that LGBT perpetrators still get good treatment. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pandangan tokoh lain terhadap homoseksual yang tergambar dalam novel Cinta Tak Berkelamin karya Andy Stevenio. Data pada penelitian ini berupa kutipan cerita di dalam novel. Penelitian ini menggunakan teknik baca dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa tokoh yang menerima pelaku dan menolak perilaku homoseksual, seperti Mama Wira dan Mama Wisnu kedua tokoh sama-sama menerima pelaku tetapi menolak perilakuknya. Kebanyakan masyarakat yang masih menerima perilaku homoseksual karena berkaitan dengan HAM. Namun, di sisi lain masyarakat tetap menerima perilaku homoseksual karna bertentangan dengan kepercayaan dan adat istiadat yang dipercaya. Kemudian, ada pula yang menolak perilaku serta pelaku homoseksual seperti Papa Wira, sekolah serta pengarang cerita sendiri. Bentuk tindakan penolakan yang diberikan berupa tindakan kekerasan terhadap tokoh utama. Hal ini sesuai dengan apa yang ada di Indoensia karena sejak dulu kebanyakan para pelaku homoseksual akan diadili atau diperlakukan secara kasar. Hingga pada akhirnya pemerintah Indonesia merumuskan UU tentang LGBT agar para pelaku LGBT tetap mendapat perlakuan baik.
ANALYSIS OF DEIXIS IN PITCH PERFECT 2 MOVIE Kholifatul Ainiyah; Surya Sili; Setya Ariani
Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya Vol 3, No 3 (2019): Juli 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.211 KB) | DOI: 10.30872/jbssb.v3i3.2008

Abstract

This study aimed to find out the types of deixis and contexts used by Beca Mitchell character in Pitch Perfect 2 movie. In order to fulfill the two aims, this study used two theories: Levinson’s (1983) five types of deixis were used to find out the types of deixis, while Panevová and Hana’s (2011) four types of context were used to find out the types of context appeared in each utterance of Beca Mitchell character. This study was a qualitative research with content analysis as its approach. Moreover, this study used words as its data in the forms of narrations and dialogues uttered by Beca Mitchell character taken from Pitch Perfect 2 movie script. The results of this study showed there were five types of deixis used by Beca Mitchell character: person deixis (40% of first person, 23% of second person, and 6% of third person), time deixis usage as 12%, place deixis usage as 6% shown in both types: proximal and distal, discourse deixis usage as 6%, and social deixis usage as 7% shown only in the relational type that considered the closeness of relationship between Beca and her hearers. Meanwhile, there were four types of context appeared: physical, linguistic, social, and epistemic. The conclusions showed that Beca Mitchell used Levinson’s five types of deixis along with four types of context by Panevová and Hana to help her getting clearer about things she said in her utterances. As the implications, theoretically, this study was capable of giving the understanding about Levinson’s deixis and Panevová-Hana’s contexts. While practically, this study had shown that film also used deixis as its speech variety similar with the communication done in real world even though the film used in this study, Pitch Perfect 2 movie was a fiction one. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan tipe-tipe deiksis dan konteks yang digunakan oleh karakter Beca Mitchell dalam film Pitch Perfect 2. Untuk memenuhi kedua tujuan tersebut, maka penelitian ini menggunakan dua teori: lima tipe deiksis dari Levinson (1983) untuk menemukan tipe-tipe deiksis dan teori empat tipe konteks dari Panevová dan Hana (2011) untuk menemukan tipe-tipe konteks yang ada dalam tiap ujaran deiksis karakter Beca Mitchell. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisa konten. Lebih lanjut, penelitian ini menggunakan kata-kata sebagai datanya yang berupa narasi-narasi dan dialog-dialog yang diujarkan oleh karakter Beca Mitchell dalam skrip film Pitch Perfect 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat lima tipe deiksis yang digunakan oleh karakter Beca Mitchell: deiksis orang (40% orang pertama, 23% orang kedua, dan 6% orang ketiga), deiksis waktu sebanyak 12%, deiksis tempat sebanyak 6% dalam dua tipe: proksimal dan distal, deiksis wacana sebanyak 6%, dan deiksis sosial sebanyak 7% yang hanya muncul dalam satu tipe yaitu relasional yang mana melibatkan kedekatan hubungan antara Beca dan para lawan bicaranya. Sementara itu, terdapat empat tipe konteks yang muncul yaitu: fisikal, linguistik, sosial, dan epistemik. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa Beca Mitchell menggunakan lima tipe deiksis milik Levinson bersamaan dengan empat tipe konteks milik Panevová dan Hana untuk membantunya dalam memberikan ujaran-ujaran yang lebih jelas. Sebagai implikasi dari penelitian ini yaitu secara teori bahwa penelitian ini dapat memberikan pengertian tentang deiksis milik Levinson serta konteks dari Panevová dan Hana. Secara praktik, penelitian ini telah membuktikan bahwa film juga menggunakan deiksis sebagai variasi bentuk ujarannya yang hakikinya juga sama dengan komunikasi yang dilakukan dalam dunia nyata terlepas dari fakta bahwa film yang digunakan dalam penelitian ini, Pitch Perfect 2 merupakan fiksi.

Page 2 of 2 | Total Record : 15