cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarbaru,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Naditira Widya
ISSN : 14100932     EISSN : 25484125     DOI : -
Core Subject : Humanities, Art,
Arjuna Subject : -
Articles 545 Documents
COVER BELAKANG NADITIRA WIDYA VOLUME 10 NOMOR 1 APRIL 2016 Widya, Naditira
Naditira Widya Vol 10, No 1 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v10i1.259

Abstract

ROCK-ARTKALIMANTAN TIMUR: JENIS GAMBAR DAN WAKTU PEMBUATANNYA Sugiyanto, Bambang
Naditira Widya Vol 10, No 1 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 1 Tahun 2016
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v10i1.173

Abstract

Keberadaan lukisan dinding gua di Kalimantan Timur yang mulai ditemukan sekitar tahun 1990an, merupakanpenemuan baru dan merubah wawasan pengetahuan arkeologi di Indonesia. Beraneka jenis gambar ada di dinding guagua di kawasan karst Sangkulirang Mangkalihat. Telapak tangan merupakan jenis gambar yang paling dominan dikawasan situs ini, dengan berbagai bentuk dan variasinya. Penelitian ini akan membahas hubungan antara jenis gambaryang ada dan waktu pembuatannya secara relatif. Metode yang digunakan bersifat deskriptif. Penentuan kronologi didasarkanpada perbedaan jenis gambar dan kebiasaan yang dilakukan dalam budaya rock-artpada umumnya. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa proses pembuatan lukisan dinding pada masa lalu dilakukan secara berurutan.
MAKNA DALAM GELAR: UPAYA MEMUDAHKAN MEMAHAMI MEGALITIK NIAS Wiradnyana, Ketut
Naditira Widya Vol 3, No 2 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.2
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v3i2.145

Abstract

It is necessary to know physical and non-physical aspect of the megalithic remains at Nias to comprehend its significance. Recognizing Nias physical aspects does not directly grasp the essence of its megalithic culture and describe the people who once built the remnants. Therefore, it is necessary to understand its non physical aspect, such as names and titles of nobility of Nias community, because it is important part of their culture and act as symbol of characteristic, kinship, social standing and culture territory. This article discusses the importance of understanding the names and titles or nobility to futher explain the significance of megalithic remains in Nias.
KUBUR TAJAU SANGA SANGA DAN VARIASI TRADISI BUDAYA AUSTRONESIA DI ASIA TENGGARA Hartatik, Hartatik
Naditira Widya Vol 5, No 1 (2011): April 2011
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v5i1.100

Abstract

Kubur tajau merupakan bentuk penguburan yang menggunakan wadah berupa tajaubahan batuan atau guci keramik sebagai wadah kubur. Lima puluh dua kubur tajau telah ditemukanpada ekskavasi 2010 di Sanga Sanga. Ada beberapa aspek yang dapat diungkapkan daripengkajian kubur tajau tersebut, yaitu aspek religi, sejarah pendukung budaya kubur tajau, danaspek sosial ekonomi. Sampai saat ini, Balai Arkeologi Banjarmasin telah dapat mengungkapkankarakter Situs Sanga Sanga sebagai situs tunggal dengan pertanggalan situs awal abad ke-18Masehi. Tulisan ini mengulas beberapa hal yang belum dikaji dalam penelitian tahun 2010, yaitumengapa bekal kubur tidak ditemukan dalam himpunan kubur tajau ini? Dan, apakah hubungannyadengan tradisi kubur Austronesia? Kajian ini akan dilakukan dengan menggunakan perbandingandata penguburan di wilayah lain di Kalimantan dan analogi etnografis. Jawaban pertanyaan tersebutmemberikan pemahaman tentang sejarah kebudayaan Sanga Sanga, terutama tentang masyarakatpendukung budaya kubur tajau dan konsep kepercayaannya.
GERABAH GUA PAYUNG: JEJAK-JEJAK AUSTRONESIA DI KALIMANTAN BAGIAN SELATAN Fajari, Nia Marniati Etie
Naditira Widya Vol 4, No 1 (2010): April 2010
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v4i1.130

Abstract

Pottery is one of the essensial indicator of human activity and subsistence in the past. Potteries excavated from Gua Payung come in various forms, made using advanced technology and decorated with attractive pattern. Analysis result on the morphological, technological and decoration aspect of the pottery provided information on pottery technology employed by human in Gua Payung, which in addition was used to interpret the existence of the Austronesian in Gua Payung. This interpretation concurs with linguistic data that Kalimantan is known as the crossroad for the Ausrtonesian migration in Southeast Asian Archipelago. This article discussed the analysis of Gua Payung pottery in regard to morphological, technological and decoration aspects.
METAL AGE AND ITS PROBLEMS IN SOUTH KALIMANTAN Sunarningsih, Sunarningsih
Naditira Widya Vol 7, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v7i1.91

Abstract

Abstract. Metal age in Indonesia is the period when humans were familiar with metalworking. In general, metaltools were used for either everyday or ritual purposes. However, there are also metal tools which are used asideofacts as well as technofacts. The results of a number of archaeological researches in South Kalimantanindicate that data of metal tools are very few. Therefore, the determination on the earliest use of metal tools andthe varieties of its use has not been comprehensively understood. This paper discusses a number of archaeologicalresearches in Kalimantan in the effort to identify problems related to metal culture. The research method used inthis study was descriptive and inductive reasoning. Data were collected by studying research reports of the Centrefor Archeology, Banjarmasin, literatures on metal culture in Indonesia as well as metal tools references of thecollection of Lambung Mangkurat Museum. The results showed that metal age sites in South Kalimantan aresettlements indicated by material cultures of fragments of iron tools or iron slag. Besides fragments of iron, neitherthe complete artefacts nor the chronology, have been identified yet.
APPENDIX NADITIRA WIDYA VOLUME 7 NOMOR 1 APRIL 2013 Widya, Naditira
Naditira Widya Vol 7, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v7i1.282

Abstract

COVER DEPAN NADITIRA WIDYA VOLUME 5 NOMOR 2 OKTOBER 2011 Widya, Naditira
Naditira Widya Vol 5, No 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v5i2.292

Abstract

BEBERAPA HASIL PENELITIAN KUTAI MULAWARMAN 2008: SITUS MUARA KAMAN DALAM PERSPEKTIF KAWASAN Noerwidi, Sofwan
Naditira Widya Vol 4, No 2 (2010): Oktober 2010
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v4i2.30

Abstract

Abstrak. Pada daerah percabangan Sungai Mahakam dan Sungai Kedang Rantau terdapat situs Muara Kamanyang diyakini sebagai lokasi yang menjadi tonggak awal sejarah Nusantara, dan lokasi asli dari Kerajaan KutaiMulawarman, yaitu kerajaan Hindu pertama yang berdiri pada abad ke-5 Masehi. Tulisan ini membahas perspektifkawasan situs Muara Kaman dalam kerangka sejarah Nusantara dan Asia Tenggara. Hasil kajian ini mengindikasikanadanya kesamaan tinggalan arkeologis dengan beberapa situs dari periode proto-sejarah di Asia Tenggara yangmemiliki kronologi dari awal abad Masehi. Bukti-bukti arkeologis mengarahkan adanya jaringan perdaganganyang erat antara wilayah Kalimantan bagian timur dengan beberapa kota pelabuhan dagang kuna di KepulauanAsia Tenggara yang melibatkan orang berbahasa Austronesia.
BATU SILINDRIS DAN BUDIDAYA TEBU DI BANTEN, BATAVIA, DAN SEKITARNYA PADA ABAD KE 1718 Inagurasi, Libra hari
Naditira Widya Vol 9, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Balai Arkeologi Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24832/nw.v9i1.119

Abstract

Banten dan Batavia adalah contoh dua kota pada abad ke-17 -18 yang memproduksi gula dari bahan baku tebu.Pembuatan gula di Banten dan Batavia dilakukan oleh orang-orang Cina.Tujuan dari tulisan ini adalah memberikangambaran tentang peralatan yang digunakan untuk menggiling tebu beserta lokasi-lokasinya di Kota Banten, Batavia,dan sekitarnya abad ke-17-18. Adapun tahap-tahap dalam penulisan ini adalah deskripsi terhadap data arkeologi danpenelusuran literatur. Hasil dari penelitian ialah diketahuinya alat yakni batu untuk menggiling tebu dinamakan molen diMuseum Situs Banten Lama, Museum Sejarah Jakarta, dan di Kalapadua, Tangerang. Tempat-tempat penggilingan tebudi Banten berada di pemukiman orang Cina seperti Pabean dan Pamarican, adapun di Batavia berada di Ommelanden,misalnya di tepi Sungai Ciliwung. Dalam pembahasan, batu-batu penggilingan tebu yang telah ditemukan tersebutdiperbandingkan dengan batu sejenis yang terdapat di Museum Gula di Klaten, Jawa Tengah, guna direkonstruksi carapenggunaannya. Adapun kesimpulan dari tulisan ini Banten dan Batavia abad ke-17-18 menjadi pusat produksi gula dibelahan barat Pulau Jawa menggunakan alat dibuat dari bahan batu berbentuk silindris (molen).

Page 5 of 55 | Total Record : 545


Filter by Year

2006 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17 No 1 (2023): Naditira Widya Volume 17 Nomor 1 Tahun 2023 Vol 16 No 2 (2022): Naditira Widya Volume 16 Nomor 2 Tahun 2022 Vol 16 No 1 (2022): Naditira Widya Volume 16 Nomor 1 Tahun 2022 Vol 15 No 2 (2021): NADITIRA WIDYA VOLUME 15 NOMOR 2 OKTOBER 2021 Vol 15 No 1 (2021): NADITIRA WIDYA VOLUME 15 NOMOR 1 APRIL 2021 Vol 14 No 2 (2020): NADITIRA WIDYA VOLUME 14 NOMOR 2 OKTOBER 2020 Vol 14 No 1 (2020): NADITIRA WIDYA VOLUME 14 NOMOR 1 APRIL 2020 Vol 13 No 2 (2019): NADITIRA WIDYA Vol 13 No 1 (2019): NADITIRA WIDYA Vol 13, No 1 (2019): NADITIRA WIDYA Vol 12 No 2 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 2 Oktober Tahun 2018 Vol 12, No 2 (2018): Naditira Widya Volume 12 Nomor 2 Oktober Tahun 2018 Vol 12, No 1 (2018): NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 TAHUN 2018 Vol 12 No 1 (2018): NADITIRA WIDYA VOLUME 12 NOMOR 1 TAHUN 2018 Vol 11, No 2 (2017): Naditira Widya Volome 11 Nomor 2 Oktober 2017 Vol 11 No 2 (2017): Naditira Widya Volome 11 Nomor 2 Oktober 2017 Vol 11 No 1 (2017): Naditira Widya Vol. 11 No. 1 April 2017 Vol 11, No 1 (2017): Naditira Widya Vol. 11 No. 1 April 2017 Vol 10 No 2 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 2 Oktober 2016 Vol 10, No 2 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 2 Oktober 2016 Vol 10, No 1 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 1 Tahun 2016 Vol 10 No 1 (2016): Naditira Widya Vol. 10 No. 1 Tahun 2016 Vol 9 No 2 (2015): OKtober 2015 Vol 9, No 2 (2015): OKtober 2015 Vol 9, No 1 (2015): April 2015 Vol 9 No 1 (2015): April 2015 Vol 8, No 2 (2014): Oktober 2014 Vol 8 No 2 (2014): Oktober 2014 Vol 8 No 1 (2014): April 2014 Vol 8, No 1 (2014): April 2014 Vol 7, No 2 (2013): Oktober 2013 Vol 7 No 2 (2013): Oktober 2013 Vol 7, No 1 (2013): April 2013 Vol 7 No 1 (2013): April 2013 Vol 6 No 2 (2012): Oktober 2012 Vol 6, No 2 (2012): Oktober 2012 Vol 6 No 1 (2012): April 2012 Vol 6, No 1 (2012): April 2012 Vol 5, No 2 (2011): Oktober 2011 Vol 5 No 2 (2011): Oktober 2011 Vol 5, No 1 (2011): April 2011 Vol 5 No 1 (2011): April 2011 Vol 4 No 2 (2010): Oktober 2010 Vol 4, No 2 (2010): Oktober 2010 Vol 4 No 1 (2010): April 2010 Vol 4, No 1 (2010): April 2010 Vol 3 No 2 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.2 Vol 3, No 2 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.2 Vol 3 No 1 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.1 Vol 3, No 1 (2009): Naditira Widya Vol. 3 No.1 Vol 2, No 2 (2008): Naditira Widya Vol. 2 No.2 Vol 2 No 2 (2008): Naditira Widya Vol. 2 No.2 Vol 2, No 1 (2008): Naditira Widya Vol. 2 No.1 Vol 2 No 1 (2008): Naditira Widya Vol. 2 No.1 Vol 1, No 2 (2007): Naditira Widya Volume 1 Nomor 2 Tahun 2007 Vol 1 No 2 (2007): Naditira Widya Vol. 1 No.2 Vol 1 No 1 (2007): Naditira Widya Vol. 1 No.1 Vol 1, No 1 (2007): Naditira Widya Vol. 1 No.1 No 16 (2006): Naditira Widya Nomor 16 Oktober 2006 No 16 (2006): Naditira Widya Nomor 16 Oktober 2006 More Issue