cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)
ISSN : 25488317     EISSN : 25488325     DOI : -
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) merupakan media untuk mempublikasikan hasil Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SNFA) yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Ilmu Fisika, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis Saintifik untuk Siswa SMA/MA Iman Darmawan; Nonoh Siti Aminah; Sukarmin Sukarmin
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11111.301 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v1i0.4514

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan modul fisika berbasis saintifik untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa, (2) mengetahui kelayakan modul pembelajaran fisika berbasis saintifik, Metode Penelitian ini adalah Reseach and Development. Model pengembangan modul yang digunakan adalah model 4-D (four D model) terdiri dari  Define, Design, Develop dan Disseminate yang dikemukakan oleh Thiagarajan. Modul dinilai berdasarkan kelayakan materi, media, dan bahasa, serta uji coba (terbatas dan luas) kepada siswa, dan tahap penyebaran pada forum MGMP. Pengumpulan data menggunakan angket analisis kebutuhan, lembar validasi modul, angket respon uji coba (terbatas dan luas), angket respon dessimnate dan tes berpikir kritis. Modul pembelajaran berbasis saintifik memiliki tahapan mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) modul fisika berbasis saintifik untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa memiliki ciri yaitu langkah pembelajaran pada modul disesuaikan dengan langkah pembelajaran berbasis saintifik dalam setiap tahapnya dan  memuat soal tes berpikir kritis (2) modul dikategorikan layak dengan hasil perhitungan (ahli materi, ahli media, ahli bahasa, guru, teman sejawat) yang menunjukkan nilai rata-rata 85 >Cut Off  84. Serta didukung dengan respon positif dari siswa dan hasil disseminate yang dilakukan pada forum MGMP yang mengkategorikan modul sangat baik, (Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa modul fisika berbasis saintifik dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata kunci: Modul Fisika, Saintifik, Keterampilan Berpikir Kritis. 
Pengaruh Penerapan Metode Eksperimen Menggunakan Phet Simulation Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Ditinjau dari Pengetahuan Awal Siswa SMP/MTs Wiravanjava Wiravanjava
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.834 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16410

Abstract

Abstract:. This study aims to determine the effect of the experimental method using PhET simulation on the ability of critical thinking and learning outcomes in review from the initial knowledge of students of class VIII MTsN Maguwoharjo Sleman. The population used is class VIII which is divided into 4 classes of parallel namely class VIII A, VIII B, VIII C, VIII D. Sampling is done randomly, so that obtained class VIII B as control class and class VIII C as experimental class treated with experimental method using PhET simulation. Technique of data retrieval is done by giving pretest to know early knowledge of student. Then do different learning, then students are given a post to know the ability of critical thinking and learning outcomes. Hypothesis testing was done by Mancova test using SPSS 17.0 program. based on the Mancova test that has been done, obtained the significance of the critical thinking ability 0,00 and the learning result is also 0.00. Since all of the significance below 0.05 means there is an influence of the application of experimental methods using PhET simulations to critical thinking skills and student learning outcomes Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapkan metode eksperimen menggunakan simulasi PhET terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar di tinjau dari pengetahuan awal siswa kelas VIII MTsN Maguwoharjo Sleman. Populasi yang digunakan adalah kelas VIII yang terbagi dalam 4 kelas parallel yaitu kelas VIII A, VIII B, VIII C, VIII D. Pengambilan sampel dilakukan secara acak, sehingga diperoleh kelas VIII B sebagai kelas control dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode eksperimen menggunakan simulasi PhET. Teknik pengambilan data dilakukan dengan memberikan pretest untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Kemudian dilakukan pembelajaran yang berbeda, selanjutnya siswa diberi postest untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis dan hasil belajarnya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji Mancova dengan menggunakan program SPSS 17.0. berdasarkan uji Mancova yang telah dilakukan, diperoleh nilai signifikansi kemampuan berpikir kritis 0,00 dan hasil belajar juga 0,00. Karena semua signifikansinya di bawah 0,05 berarti terdapat pengaruh penerapan metode eksperimen menggunakan simulasi PhET terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa.
PEMETAAN POTENSI PEMUTIHAN KARANG DI PERAIRAN INDONESIA MENGGUNAKAN ANALISIS DATA SUHU PERMUKAAN LAUT Dany Pangestu; Ratih Suci Ramadhanti; Ahmad Fadlan
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2778.886 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28512

Abstract

Abstract: Indonesia is the country that contributed the largest coral reefs, about 18% total of the entire the world. Area of coral reef in Indonesia known as the “Coral Triangle”. This ecosystem has high ecology and economic value. The existence of the coral reefs is the main attraction for a tourism destination. However, the function and role of these ecosystems are decreasing due to natural factors and artificial factors. One of the natural factors is due to the influence of global warmings, such as sea surface temperature (SST), causing damage and coral death, known as coral bleaching. The purpose of this study was to identify the potential for coral bleaching in Indonesian waters using SPL anomaly analysis obtained from monthly AVHRR POES in the morning and night. This research used hotspots data (HS) by calculating the average of data anomaly difference with a maximum monthly average data during 10 years (2006 - 2017). The results obtained show that areas that have the potential to become coral bleaching in Indonesian waters are quite varied. In general, it covers the northern coast of Banten, DKI Jakarta, West Java, Central Java, East Java, the northwest coast of Lampung, Pekanbaru, and Riau, the northwest coast of Papua Island, and North Natuna waters. The results also showed that sea surface temperatures in Indonesian waters were quite influential on coral bleaching.Abstrak: Indonesia merupakan negara penyumbang terumbu karang terbesar  yaitu 18% dari total dunia. Wilayah terumbu karang di Indonesia dikenal dengan wilayah “Coral Triangle”. Ekosistem ini memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi. Keberadaanya merupakan daya tarik tersendiri untuk dijadikan lokasi wisata. Namun, fungsi dan peranan ekosistem ini menurun akibat faktor alam dan faktor buatan. Salah satu faktor alamnya diakibatkan pengaruh pemanasan global yaitu naiknya suhu permukaan laut (SPL) sehingga menyebabkan kerusakan dan kematian karang atau dikenal sebagai pemutihan karang. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi terjadi pemutihan karang di wilayah perairan Indonesia menggunakan analisis anomali SPLyang diperoleh dari POES AVHRR pagi dan malam bulanan. Metode yang diugunakan mencari data hotspot (HS) dengan melakukan  perhitungan rata rata selisih data anomali dengan data rata rata maksimum bulanan selama 10 tahun (2006 - 2017). Hasil yang didapat menunjukkan bahwa wilayah yang berpotensi menjadi pemutihan karang  di perairan Indonesia cukup beravariasi. Secara umum meliputi meliputi pesisir utara dari Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, pesisir barat laut Lampung ,Pekanbaru dan Riau,  pesisir barat laut dari Pulau Papua, dan perairan Natuna Utara. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa suhu permukaan laut di perairan Indonesia cukup mempengaruhi pemutihan karang.
STRATEGI BERPIKIR HIPOTETIKAL DEDUKTIF DENGAN PHET SIMULATIONS TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN FISIKA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS X SMA Nurmutmainna Ramadoan; Dwi Suisworo; Ishafit Jauhari
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.919 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28548

Abstract

Abstract: Deductive hypothetical thinking strategy is learning that contains an explanation of the principles of the content of the lesson explained in the form of the application of things that are general in matters that are specific. In deductive hypothetical thinking, students are required to be more critical in accepting and understanding what they have learned and experienced themselves in the 21st century.  In the 21st century learning,   using PhET simulations learning media to understand physics learning is better and more interesting. This study aims to determine the differences in deductive hypothetical thinking strategies with PhET simulations on critical thinking skills compared to conventional learning in Work and Energy subject. This research method is using quasi-experiment, randomized control group pre-test and post-test that is a researcher who has a randomized design with initial tests before learning and final test after learning. The subjects of this study were 10th grade level of  SMAN  1 Soromandi, where the 10th grade level of MIPA1 was the experiment group with the number of students as much as 26 and 10th grade level of MIPA2 as the control group with the number of students as much as 23. The results of this study concluded that there were differences between experimental groups and control groups, deductive hypothetical thinking is more effective than conventional learning on business and energy material at SMAN 1 Soromandi.Abstrak: Strategi berpikir  hipotetikal  deduktif  adalah suatu pembelajaran  yang  berisi  penjelasan  tentang  prinsip-prinsip isi pelajaran yang dijelaskan  dalam  bentuk  penerapan  hal-hal  yang  bersifat umum pada hal-hal yang bersifat khusus. Pada berpikir hipotetikal dedukif  peserta didik dituntut lebih kritis dalam menerima dan memahami apa yang mereka pelajari dan alami sendiri dalam  pembelajaran di abad ke-21 pada kurikulum K13. Dalam pembelajaran abad ke-21 untuk lebih memahami pembelajaran fisika lebih menarik mengunakan media pembelajaran PhET simulations. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan strategi berpikir hipotetikal deduktif dengan PhET Simulations terhadap keterampilan berpikir kritis dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada pembelajaran fisika materi Usaha dan Energi. Metode penelitian ini adalah menggunakan quasi esperiment, randomized control group pre-test dan post-test yaitu suatu penelitian yang memiliki rancangan secara acak  dengan  tes awal sebelum pembelajaran dan tes akhir sesudah pembelajaran. Subyek penelitian ini adalah kelas X SMAN I Soromandi, dimana kelas X1 Mipa sebagai kelas eksperimen  dengan jumlah peserta didik sebanyak 26 dan kelas X2 Mipa sebagai kelas kontrol dengan jumlah peserta didik sebanyak 23. Hasil penelitian ini menyimpulkan ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dan menggunakan berpikir hipotetikal deduktif lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional pada materi usaha dan energi di SMAN I Soromandi.
OPTIMALISASI PEMANFAATAN DATA ARAH DAN KECEPATAN ANGIN POLA MONSUNAL UNTUK KAJIAN PEMETAAN POTENSI ENERGI ANGIN DI WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT Abdul Hamid Al Habib; Kholis Nur Cahyo; Prasetyo Umar Firdiyanto; Paulus Agus Winarso
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1087.08 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28502

Abstract

Abstract:  The National Institute of Aeronautics and Space (LAPAN) as of July 18 2017 released data that from 166 locations studied, there were 35 locations that had good wind potential with wind speeds above 5 meters per second at a height of 50 meters. Regions that have good wind speeds, one of which is West Nusa Tenggara (NTB). West Nusa Tenggara is an area that is crossed by monsunal wind patterns and is an island surrounded by beaches so that the West Nusa Tenggara region receives high winds. This can potentially be installed by wind turbines to be able to convert wind energy into electricity. Wind direction and speed data obtained from satellites are processed into average data then adjusted to the wind speed threshold that can rotate wind turbines. The results obtained are mapped using the GrADS application to determine the potential area for horizontal axis type wind turbine installation at a height of 10 meters based on monsunal pattern direction and wind speed. This study will provide recommendations on potential areas of wind energy and predictions of electrical power that will be generated from the use of these maps. The results of the study show that the West Nusa Tenggara region by utilizing wind energy can create electricity in a year totaling 14067.4026 kWh.Abstrak: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) per 18 Juli 2017 merilis data bahwa dari 166 lokasi yang diteliti, terdapat 35 lokasi yang mempunyai potensi angin yang bagus dengan kecepatan angin diatas 5 meter perdetik pada ketinggian 50 meter. Daerah yang mempunyai kecepatan angin bagus tersebut, salah satunya adalah wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Nusa Tenggara Barat merupakan wilayah yang dilintasi oleh pola angin monsunal dan merupakan pulau yang dikelilingi oleh pantai sehingga wilayah Nusa Tenggara Barat menerima hembusan angin yang cukup tinggi. Hal ini dapat berpotensi untuk dipasang turbin angin untuk dapat mengkonversi energi angin menjadi energi listrik. Data arah dan kecepatan angin yang diperoleh dari satelit diolah menjadi data rata-rata kemudian disesuaikan ke dalam batas ambang kecepatan angin yang dapat memutar turbin angin. Hasil yang diperoleh tersebut dipetakan dengan menggunakan aplikasi GrADS guna menetukan wilayah yang berpotensi untuk pemasangan turbin angin jenis sumbu horizontal pada ketinggian 10 meter berdasarkan arah dan kecepatan angin pola monsunal. Penelitian ini akan memberikan rekomendasi wilayah potensi energi angin serta prediksi daya listrik yang akan dihasilkan dari pemanfaatan peta tersebut. Hasil penelitian menunjukan wilayah Nusa Tenggara Barat dengan memanfaatkan energi angin dapat menciptakan energi listrik dalam setahun berjumlah 14067.4026 kWh.
KAJIAN INDEKS STABILITAS ATMOSTER TERHADAP KEJADIAN HUJAN LEBAT DI WILAYAH BOGOR Lu'lu Nuthmainati Fu'adah; Agustina Dwi Putri Ariyanto; Hilmi Hasani Samsuri; Imma Redha Nugraheni
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.896 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28538

Abstract

Abstract: Heavy rain is the weather phenomena that could pose a risk to human life such as floods. Heavy rains caused by atmospheric instability. To find stable or unstable in the atmospheric condition can use the air stability index analysis. Analyzing the stability index of air can help predict the chances of heavy rain. In case of occurrence of heavy rain in the area of Bogor on 9,10 and 11 November 2018, viewed of index SI, LI, SWEAT, CAPE on the lowest value. The expected conclusion is that there is a relation between rainfall data and stability index. Himawari-8 satellite image from monitoring at the time of the scene showed a thick cloud cover in the area of Bogor during rain events.Abstrak: Hujan lebat merupakan fenomena cuaca yang dapat menimbulkan resiko bagi kehidupan manusia seperti banjir. Hujan lebat disebabkan oleh ketidakstabilan atmosfer. Untuk mengetahui stabil atau labilnya kondisi atmosfer dapat menggunakan cara analisis indeks stabilitas udara. Menganalisis indeks stabiltas udara dapat membantu dalam memprediksi peluang terjadinya hujan lebat. Dalam kasus kejadian hujan di wilayah Bogor pada tanggal 9, 10, dan 11 bulan November 2018 dilihat dari indeks SSI, LI, SWEAT, CAPE pada saat kondisi terendah, pada umumnya kondisi atmosfer menengah stabil. Walaupun dalam beberapa kejadian nilai SSI menunjukan kondisi atmosfer menengah stabil dan CAPE berada pada nilai potensi konvektif lemah. Dari pantauan citra satelit Himawari-8 pada saat kejadian menunjukkan tutupan awan tebal di wilayah Bogor pada waktu kejadian hujan.
Analisis Interaksi Model Pembelajaran dan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Perpindahan Kalor Kelas X Semester II SMA Negeri 16 Medan Ratelit Tarigan
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.748 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16390

Abstract

Abstract: The research aim is known influence of interaction between learning model and ability level of critical thinking from learning outcomes of physics. Type of this research is quasy experiment with two group pretest-posttest design. The population of this research are all the students X grades semester II, which consist of four classes with cluster random sampling which X-Mia3 as experiment class and X-Mia2 as controlling class. The instrument to take data of outcomes learning is essay test with 8 questions and test of critical thinking in essay in 10 questions. Both of questions are validated of 4 validations to resulting valid instrument. The instrument of learning outcomes which have valid applying for students before studying activity. In the start of study, the student is given critical thinking question and then analyzing the data, interaction between learning model and level of high ability critical thinking for outcomes learning of physics. In conclusion, model of learning more domain than level of outcomes learning ability to critical thinking. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intreaksi antara model pembelajaran dan tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan two group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester II yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling yaitu kelas X-Mia3 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-Mia2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data hasil belajar dalam bentuk essay dengan jumlah 8 soal dan tes berpikir kritis dalam bentuk essay dengan jumlah 10 soal. Kedua soal divalidasi oleh 4 validator sehingga menghasilkan instrumen yang lebih valid. Instrumen tes hasil belajar yang sudah valid diterapkan terhadap siswa sebelum dilakukan kegitan belajar mengajar (ujiawal). Awal pembelajaran diberikan soal berpikir kritis, kemudian data tersebut dianalisis, menghasilkan terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat kemampuan berpikir kritis tinggi terhadap hasil belajar fisika. Dalam hal ini, model pembelajaran lebih dominan dibandingkan dengan tingkat kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa
PENGARUH ASIMILASI MODEL CUACA WEATHER RESEARCH FORECAST (WRF) DENGAN DATA RADIASI SATELIT TERHADAP ESTIMASI CURAH HUJAN (Studi Kasus Stasiun Meteorologi Pattimura‒Ambon Tanggal 24-25 Juli 2013) Habib Burrahman; Andreas Kurniawan Silitonga; Ilham Haris Batubara; Ahmad Fadlan
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1150.635 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28524

Abstract

Abstract: Numerical weather predictions are currently being developed to address the need for high resolution rainfall forecasting. However, numerical weather forecasts in Indonesia are still problematic in terms of the accuracy of numerical models. Several previous studies have shown that modeling accuracy is strongly influenced by errors in the initial condition data. This study examines efforts from the research and development of the Weather Forecast and Forecast (WRF) model of preliminary data using a satellite beam assimilation procedure for forecasting rainfall in the Ambon region for two different case studies in 2018. Six experimental models are carried out by assimilation of sensors AMSU-A and MHS satellites use the WRFDA 3DVar system. This research was conducted by increasing the assimilation analysis on the initial data model, analyzing the model skills in the dichotomy of rainfall predictions, rainfall criteria, spatial rainfall, and time series of rainfall accumulation compared to BMKG rainfall observation data. The results showed that the DA AMSU-A and MHS experiments correctly modified the initial condition data of the model. Meanwhile, the results of dichotomous verification revealed that the DA observation experiment had the highest skill score forecast compared to other assimilation. but more experiments are needed in the northern Sumatra area to provide more significant results.Abstrak: Prediksi cuaca numerik saat ini terus dikembangkan untuk mengatasi kebutuhan akan ramalan curah hujan resolusi tinggi. Namun, ramalan cuaca numerik di Indonesia masih bermasalah dalam hal akurasi model numerik. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa akurasi pemodelan sangat dipengaruhi oleh kesalahan dalam data kondisi awal. Penelitian ini mengkaji upaya-upaya dari penelitian dan pengembangan model Prakiraan Cuaca dan Prakiraan (WRF) data awal menggunakan prosedur asimilasi pancaran satelit untuk prakiraan curah hujan di wilayah Ambon untuk dua studi kasus pada musim yang berbeda selama 2018. Enam model eksperimental dijalankan dengan asimilasi sensor satelit AMSU-A dan MHS menggunakan WRFDA sistem 3DVar. Penelitian ini dilakukan dengan analisis peningkatan asimilasi pada model data awal, analisis keterampilan model pada dikotomi prediksi curah hujan, kriteria curah hujan, curah hujan spasial, dan time series akumulasi hujan dibandingkan dengan data pengamatan curah hujan BMKG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksperimen DA AMSU-A dan MHS memodifikasi data kondisi awal model dengan benar. Sementara itu, hasil verifikasi dikotomis mengungkapkan bahwa eksperimen DA observasi memiliki skor ketrampilan prakiraan tertinggi dibandingkan dengan asimilasi lainnya. namun diperlukan lagi percobaan di daerah Sumatra utara untuk memberikan hasil yang lebih signifikan.
PEMANFAATAN DATA SATELIT HIMAWARI-8 SERTA DATA CURAH HUJAN DAN HARI HUJAN BULANAN DALAM ANALISIS KEJADIAN BANJIR KOTA PADANG, 9 SEPTEMBER 2017 DAN 26 SEPTEMBER 2018 Vinca Amalia Rizkiafama; Tesla Kadar Dzikiro; Agus Safril
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.501 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28560

Abstract

Abstract: Flood events on Wednesday, September 26, 2018, in several sub-districts in the city of Padang showed different conditions with the Indonesian region in general which were in normal to drier conditions. One year earlier, precisely on September 9, 2017, there were floods in almost all areas of the city of Padang. This study aims to determine the atmospheric conditions during flood events from the climatological and meteorological side. The data used are monthly rainfall and a monthly number of Rainy Days (HH) from 1981-2018 from the Minangkabau Meteorological Station, as well as Himawari-8 Weather Satellite data. Satellite data is processed using Satellite Animation and Interactive Diagnosis (SATAID) software to obtain cloud cover analysis, cloud growth activities, and atmospheric lability levels. September 2017 and September 2018 are in the nature of normal rain with a percentage of 101% and 88%. The increase in the amount of rainfall in August 2017 to September 2017 is not significant at 27 mm compared to August 2018 to September 2018 which is significant at 148 mm. The number of rainy days in September 2017 and 2018 were 24 and 23 respectively, which showed that almost every day there was rain in those months. The meteorological analysis shows that there is convective cloud growth activity in the Padang area which is characterized by an unstable level of atmospheric stability which has the potential for moderate to heavy rainfall.Abstrak: Kejadian banjir pada Rabu, 26 September 2018 di beberapa kecamatan di Kota Padang menunjukkan kondisi yang berlainan dengan wilayah Indonesia pada umumnya yang berada dalam kondisi normal hingga lebih kering. Satu tahun sebelumnya, tepatnya pada 9 September 2017 juga terjadi banjir hampir di seluruh wilayah Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi atmosfer pada saat kejadian banjir dari sisi klimatologis dan meteorologisnya. Data yang digunakan adalah curah hujan bulanan dan jumlah Hari Hujan (HH) bulanan dari tahun 1981-2018 dari Stasiun Meteorologi Minangkabau, serta data Satelit Cuaca Himawari-8. Data satelit diolah menggunakan piranti lunak Satellite Animation and Interactive Diagnosis (SATAID) untuk mendapatkan analisis tutupan awan, aktivitas pertumbuhan awannya, dan tingkat labilitas atmosfer. September 2017 dan September 2018 berada pada sifat hujan normal dengan presentase 101% dan 88%. Peningkatan jumlah curah hujan bulan Agustus 2017 ke September 2017 tidak signifikan yaitu sebesar 27 mm dibandingkan Agustus 2018 ke September 2018 yang signifikan yaitu sebesar 148 mm. Jumlah hari hujan di bulan September 2017 dan 2018 berturut-turut sebesar 24 dan 23 yang menunjukkan bahwa hampir setiap hari terjadi hujan di bulan-bulan tersebut. Analisis secara meteorologis menunjukkan bahwa terdapat aktivitas pertumbuhan awan konvektif di daerah Padang yang ditandai dengan tingkat stabilitas atmosfer yang labil sehingga berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat.
KAJIAN BERPIKIR KRITIS PADA METODE INKUIRI Dwi Nugraheni Rositawati
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.379 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28514

Abstract

Abstract: This study examines the fundamental things of the Inquiry Method that can be used to improve critical thinking skills. The purpose of this study are: a) Knowing the mechanism of the Inquiry Method can be used to improve critical thinking skills, b) Knowing the steps of critical thinking, c) Knowing the characteristics of critical thinking, d) Knowing the supporting components of the increasing critical thinking skills by applying inquiry method, and e) Knowing the role of supporting components and their influence in improving critical thinking skills by applying inquiry methods. The results of the study revealed that critical thinking consisted of six sub-abilities which became the core of critical thinking skills, namely interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, and self-regulation. The steps of the Inquiry method are the foundation for critical thinking and can be used as a "thinking map". The process of reasoning in a systematic, logical and deep manner accompanied by scientific arguments along with evidence in the form of accurate data/information so that conclusions can be used to train critical thinking. The dominant supporting component that can influence the increase in critical thinking skills using inquiry methods is motivation and learning environment.Abstrak: Penelitian ini mengkaji hal-hal mendasar pada Metode Inkuiri yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah: a) Mengetahui mekanisme Metode Inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, b) Mengetahui langkah-langkah berpikir kritis, c) Mengetahui karakteristik berpikir kritis, d) Mengetahui komponen-komponen pendukung terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan penerapan metode inkuiri, dan e) Mengetahui peranan komponen pendukung  dan pengaruhnya dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dengan penerapan metode inkuiri. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa berpikir kritis terdiri dari enam sub-kemampuan yang menjadi inti kemampuan berpikir kritis yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi, eksplanasi dan regulasi diri. Langkah-langkah metode Inkuiri merupakan landasan untuk berpikir kritis dan dapat digunakan sebagai “peta berpikir”. Proses penalaran secara sistematis, logis dan mendalam yang disertai argumentasi ilmiah beserta bukti berupa data/informasi yang akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dapat digunakan untuk melatih berpikir kritis. Komponen pendukung yang dominan dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan metode inkuiri adalah motivasi dan lingkungan belajar.

Page 6 of 17 | Total Record : 161