cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)
ISSN : 25488317     EISSN : 25488325     DOI : -
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) merupakan media untuk mempublikasikan hasil Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SNFA) yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Ilmu Fisika, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian pada Mata Kuliah Termodinamika Dwi Nugraheni Rositawati
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.404 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16362

Abstract

Abstract: This research aims to improve academic ability and help students to be able to find the values of life that it is useful to become a whole person. This research is a research of learning that it was prepared by Ignatian Pedagogical Paradigm. The key elements in the system of Ignatian Pedagogical Paradigm are the context-experience-reflection-action-evaluation. The system is applied by lecture every meeting. Experience excavations are conducted in the laboratories that it enables students to study independently and in groups with experiment, viewing videos, working on questions, describing state diagrams, giving examples of everyday phenomena, presentations and trying to derive equations. The students reflect their experience and action to find the values of Ignatian Spirituality that it is useful for the development of student life into a whole person gained by  3C (competence, conscience and compassion) . The evaluation is done with observing the improvement of academic ability and the invention of life values. Implementation of Ignatian pedagogy in thermodynamics course has been able to improve academic and non academic ability of the students. The academic achievement is indicated by increasing the value of IPS and IPK. While non-academic achievement is indicated by the discovery of life values such as awareness of the need to advance, unyielding spirit, confidence, caring, discipline, systematic thinking, logical, conscientious, respecting process, independent, imaginative, responsible, self-handling, caring and moving to always try to get better.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik dan membantu mahasiswa untuk dapat menemukan nilai-nilai kehidupan yang berguna untuk menjadi pribadi yang utuh. Penelitian ini merupakan penelitian pembelajaran yang disusun dengan berbasis Pedagogi Ignasian. Unsur-unsur pokok yang merupakan sistem pada Pedagogi Ignasian adalah konteks-pengalaman-refleksi-aksi-evaluasi. Sistem tersebut diaplikasikan pada setiap pertemuan. Penggalian pengalaman dilakukan di laboratorium yang memungkinkan mahasiswa untuk aktif belajar secara mandiri dan kelompok yaitu dengan praktikum, melihat video, mengerjakan soal, menggambarkan diagram keadaan, memberikan contoh fenomena sehari-hari yang terkait dengan materi, presentasi dan mencoba menurunkan persamaan. Melalui refleksi antara pengalaman dan aksi, mahasiswa diajak untuk mampu menemukan nilai-nilai Spiritualitas Ignasian yang berguna untuk perkembangan hidup mahasiswa menjadi pribadi yang utuh yang diperoleh dengan mengasah 3C (competence, conscience dan compassion). Evaluasi dilakukan dengan mengamati peningkatan kemampuan akademik dan penemuan nilai-nilai kehidupan. Penerapan Pedagogi Ignasian pada mata kuliah Termodinamika telah dapat meningkatkan kemampuan akademik  dan non akademik mahasiswa. Peningkatan prestasi akademik diindikasikan dengan peningkatan nilai IPS dan IPK. Sedangkan prestasi non akademik diindikasikan dengan diketemukannya nilai-nilai kehidupan seperti kesadaran akan kebutuhan untuk maju, semangat pantang menyerah, percaya diri, kepedulian, disiplin, berpikir sistematis, logis, teliti, menghargai proses, mandiri, imajinatif, bertanggung jawab, mengatasi diri, bekerjasama, dan tergerak untuk selalu berusaha menjadi lebih baik.
Pengembangan FIDTI (Fluid Isomorphic Diagnostic Test Inventory) Sebagai Instrumen Diagnostik Miskonsepsi Fluida Mohammad Zaky Tatsar; Nuril Munfaridah; Markus Diantoro
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1017.86 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16384

Abstract

Abstract: We have developed a FIDTI (Fluid Isomorphic Diagnostic Test Inventory) as misconception diagnostic instruments. This development research is based on the importance of educators knowing the misconceptions of learners. Beside that the accurate quantity of diagnostic tests to help learners and educators understand the misconceptions that occur in the fluid material is still small.The model that used in this research FIDTI development is ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) development model. We use four steps of ADDIE development model. Four of these stages are deemed to be sufficiently adapted to the circumstances and eligibility. The product of this research is diagnostic assessment instrument of multiple choice which has four options with only one option is true and the other options are false. The options of products are developed based on student answer at essay question that has done before the product was developed. The products consist of 9 isomorphics that one isomorphic is consisting of three questions presented in a different form, but finished with the same concept (isomorphic). The number of indicators and subject topics which have respectively developed have 44,4% and 53,6% more than the previsiouse research. FIDTI is suitable to diagnostie student misconseption’s about fluids with validity test scores of 3,6 from 4. Diagnostic conception product in the study is using two criterias. Based on analysis data, the mean accuracy of the first criteria and the accuracy of the second criteria are 73,8% and 68,9%. Abstrak: Telah dilakukan penelitian pengembangan FIDTI (Fluid Isomorphic Diagnostik Test Inventory) sebagai instrumen diagnostik miskonsepsi fluida. Penelitian pengembangan ini didasarkan pada pentingnya pendidik mengetahui miskonsepsi peserta didik serta kuantitas tes diagnostik yang akurat untuk membantu peserta didik dan pendidik dalam memahami miskonsepsi yang terjadi pada materi fluida masih sedikit. Adapun model yang digunakan dalam penelitian pengembangan FIDTI adalah model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Produk yang dikembangkan merupakan instrumen penilaian diagnostik dengan karakteristik berbentuk tes objektif pilihan ganda yang memiliki empat pilihan jawaban dengan satu pilihan jawaban benar dan pilihan jawaban lainnya merupakan jawaban salah. Pilihan jawaban produk dikembangkan berdasarkkan jawaban subjek uji coba menggunakan soal uraian yang telah telah dilakukan sebelum produk dikembangkan. Produk yang dikembangkan memiliki kuantitas indikator dan subjek penelitian masing-masing 44,4 % dan 53,6% lebih banyak dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.Instrumen FIDTI layak digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi peserta didik dengan skor uji validitas sebesar 3,6 dari skor 4. Adapun diagnosis konsepsi produk pada penelitian pengembangan ini menggunakan dua kriteria. Setelah dilakukan analisis hasil uji coba produk diperoleh tingkat rata-rata persentase keakuratan keakuratan diagnosis secara keseluruhan dengan menggunakan kriteria pertama dan kedua masing-masing sebesar 73,8% dan 68,9%.
Profil Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Mahasiswa Materi Dinamika Gerak Pada Mata Kuliah Fisika Dasar Arifian Dimas; C Cari; A Suparmi; Sarwanto Sarwanto; Jeffry Handhika
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3891.905 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v1i0.4502

Abstract

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu pengajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan mahasiswa dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis kebutuhan mahasiswa terhadap bahan ajar materi dinamika gerak pada mata kuliah fisika dasar. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sampel diambil terdiri dari 21 mahasiswa semester III pendidikan fisika IKIP PGRI Madiun dan 21 mahasiswa semester III jurusan fisika Universitas Sebelas Maret, yang mana telah menempuh  mata kuliah fisika dasar. Data yang dikumpulkan berupa angket terbuka tentang analisis kebutuhan mahasiswa terhadap bahan ajar materi dinamika gerak pada mata kuliah fisika dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang digunakan masih berupa buku. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam memahami bahan ajar yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, mahasiswa membutuhkan bahan ajar berupa modul elektronik berbasis langkah pembelajaran memprediksi, mengamati, menggambarkan dan mengomunikasikan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada materi dinamika gerak. Kata kunci : Analisis kebutuhan, Bahan ajar, Dinamika Gerak
Penerapan Model Pembelajaran OPEK Fisika pada Materi Suhu dan Kalor dan Pengaruhnya terhadap Practical Skill Siswa SMA Afriyanti Afriyanti; Yosaphat Sumardi
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (700.393 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16348

Abstract

Abstract:. The contribution of physics instruction in the schools to face the ASEAN Economic Community can be realized by applying the instruction model that focus on the theoretical approach and practical approach. OPEK Physics instruction model is the instruction model based on  practical approach by stimulating the practical skills of students. This study aims to examine the effect of the use of OPEK Physics instruction model on temperature and heat material to increase practical skill of the high school students. This study was conducted at SMAN 7 Yogyakarta by using pretest-posttest control group design. Practical skill  of students are measured by tests and observations sheet. The results of this study is that there is a significant difference in the improvement of practical skill of the students who are taught by using OPEK Physics instruction model those who are taught not by using this intruction model.   Abstrak: Kontribusi pembelajaran fisika di sekolah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat diwujudkan dengan menerapkan model pembelajaran yang mengedepankan pendekatan teoritis dan pendekatan praktik. Model pembelajaran OPEK Fisika merupakan model pembelajaran yang berbasis pendekatan praktik dengan menstimulus practical skill siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penggunaan model pembelajaran OPEK Fisika pada materi suhu dan kalor terhadap peningkatan practical skill siswa SMA. Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Yogyakarta dengan menggunakan desain penelitian pretest-posttest control group design. Practical skill  siswa diukur dengan tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan practical skill yang signifikan antara siswa yang dibimbing dengan model pembelajaran OPEK Fisika dan siswa yang tidak menggunakan model tersebut.
Pengembangan Asesmen Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP Negeri 5 Madiun pada Materi Cahaya dan Alat Optik Kornelia Devi Kristiani; Tantri Mayasari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.792 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16374

Abstract

Abstract: The purpose of this research is developing the assessment of creative thinking skill of SMP Negeri 5 Madiun students in light material and optical asesment. The assessment consists of a number of essay questions that require students' creative thinking skills that are developed using indicators of creative thinking skills such as fluency, flexibility, originality, and elaboration. The development research procedure adapts from the limited Four-D development model that includes Define, Design, and Develop. Selected expert subject (expert) as the validator of students' creative thinking skill assessment. The subjects of the experiment are students of class VIII A SMP Negeri 5 Madiun. Assessment of creative thinking skills involves experts, including creative thinking experts, learning experts, and content physics experts (criticizing the depth and truth of physics matter). Experts validate content, rate products and questionnaire student responses. The result of this research is validation assessment and get expert suggestion as validator, revised and tested again until calculated by CVR and CVI calculation with acquisition of CVR is 1 and CVI is 1, hence the result of validity about student creative thinking skill declared valid and very appropriate to be used as an assessment of creative thinking skills. Abstrak: Tujuan dari penelitian pengembangan ini yaitu mengembangkan asesmen keterampilan berpikir kreatif siswa SMP Negeri 5 Madiun pada materi cahaya dan alat optik. Assesmen yang dibuat terdiri dari sejumlah soal essay yang menuntut keterampilan berpikir kreatif siswa yang disusun menggunakan indikator keterampilan berpikir kreatif seperti kemampuan berpikir lancar (fluency), luwes (flexibility), orisinil (originality), dan memperinci (elaboration). Prosedur penelitian pengembangan mengadaptasi dari model pengembangan Four-D terbatas yang meliputi Define, Design, dan Develop. Dipilih subyek ahli (expert) sebagai validator asesmen keterampilan berpikir kreatif siswa. Subyek uji coba yaitu siswa kelas VIII A SMP Negeri 5 Madiun. Asesmen keterampilan berpikir kreatif melibatkan para ahli, antara lain ahli berpikir kreatif, ahli pembelajaran, dan ahli konten fisika (mengkritisi dari kedalaman dan kebenaran materi fisika). Para ahli memvalidasi isi,  menilai produk dan angket respon siswa. Hasil penelitian ini yaitu asesmen yang telah di validasi dan mendapatkan saran dari ahli (expert) sebagai validator, direvisi dan diujikan kembali hingga dihitung dengan perhitungan CVR dan CVI dengan perolehan CVR sebesar 1 dan CVI sebesar 1, dengan demikian hasil validitas soal keterampilan berpikir kreatif siswa dinyatakan valid dan sangat sesuai untuk dijadikan assesmen keterampilan berpikir kreatif.
Analisis Jumlah Laser Dioda Terhadap Amplifikasi Daya Intensity Tunable Laser Pada Aplikasi Sumber Cahaya Pandu Gelombang Optik Berbasis Material Nonlinear Ulan Sari; Nur Abdillah Siddiq; Muhimmatul Khoiro; Achmad Syarif Hidayat; Dwi Julianitasari
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.302 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16406

Abstract

Abstract:. Nonlinear material becomes the key material of modern information and communication technology. Developments of Optoelectronic device such as ultrafast switching, high-capacity information modulation, optical logic gates, and power divider waveguides are the direct application of nonlinear materials. In the practice of utilizing nonlinear materials, light sources have a vital role. This is due to the amplification of the intensity of the light source can cause the appearance of nonlinear effects. During this amplification of light intensity is done through doped fiber amplifier (DFA). The price of EDFA on the market is quite expensive and the design of EDFA optical reinforcement system also requires a very high cost, including the procurement of tools and optical instruments used. In this study designed a device capable of intensifying intensity with relatively economical cost, using laser diode and wave superposition principle. In testing through the optical power meter, we have obtained the intensity value derived from 6 Visual Visual Fault Locator laser that is coupled using 1x8 splitter. In the absence of phase control, the results obtained that the number of lasers that produce the greatest intensity is a combination of 3 lasers. Whereas, in the combination of 6 lasers, there is less power than 1 laser, this indicates that phase control becomes very important for constructive interference to occur. Abstrak: Material nonlinear menjadi material kunci atas teknologi komunikasi dan informasi modern. Perkembangan dunia optoelektronik seperti ultrafast switching, modulasi informasi berkapasitas tinggi, gerbang logika berbasis optik, dan pandu gelombang pembagi daya adalah aplikasi langsung dari material nonlinear. Dalam praktik pemanfaatan material nonlinear, sumber cahaya memiliki peran sentral. Hal ini disebabkan oleh amplifikasi intensitas sumber cahaya dapat menyebabkan munculnya efek nonlinear. Selama ini amplifikasi intensitas cahaya tersebut dilakukan melalui doped fiber amplifier (DFA). Harga EDFA di pasaran cukup mahal dan rancang bangun sistem penguatan optik EDFA juga memerlukan biaya yang sangat tinggi, termasuk pengadaan tools dan instrumen optik yang digunakan. Pada penelitian ini dirancang suatu alat yang mampu melakukan amplifikasi intensitas intensitas dengan biaya yang relatif ekonomis, yakni berbasis laser dioda dan menggunakan prinsip superposisi gelombang. Dalam pengujian melalui optical power meter, telah didapatkan nilai intensitas yang berasal dari 6 laser Visual Fault Locator yang dikopel menggunakan 1x8 splitter. Tanpa adanya kontrol fase, diperoleh hasil bahwa banyaknya laser yang menghasilkan intensitas terbesar adalah kombinasi 3 laser. Sedangkan, pada kombinasi 6 laser diperoleh daya yang lebih rendah dibandingkan daya 1 laser, hal ini menandakan bahwa kontrol fase menjadi sangat penting agar interferensi konstruktif dapat terjadi.
Menentukan Karakteristik Dinamika Fluida pada Laju Aliran Pernapasan Upper Respiratory Airway Para Perokok Aktif Agustin E. B. Rahayu; Jodelin Muninggar; Made R. S. S. N. Ayub
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5721.076 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v1i0.4492

Abstract

Sistem pernapasan adalah sistem organ yang memenuhi oksigen tubuh. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sistem pernapasan serta gangguan aliran udara. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik gangguan aliran udara pada sistem pernapasan perokok aktif, dengan analisis bilangan Reynolds. Pengukuran dilakukan menggunakan alat Spirometer Vernier Ordo SPR-BTA, yang dihubungkan ke komputer melalui aplikasi Logger-Pro untuk mengukur volume paru-paru dan menghitung flow rate (aliran udara) paru. Dari 56 sampel orang perokok aktif berusia 22 tahun yang memiliki Indek Massa Tubuh (IMT) 18-25 kg/m2, yang memiliki aktifitas olahraga antara 0-2 kali per minggu, dan jumlah konsumsi rokok perhari antara 3-24 batang. Data flow rate yang terekam dianalisis menggunakan program Matlab R2013a untuk mendapatkan bilangan Reynolds. Uji korelasi Pearson antara bilangan Reynolds dengan  flow rate dan jumlah konsumsi rokok untuk menunjukkan hubungannya.  Hasil perhitungan analisis bilangan Reynolds didapatkan karakteristik aliran dikatakan laminer jika nilai bilangan Reynolds 0-2300 dan didapatkan sebanyak 7 orang (13%) dari sampel, karakteristik aliran dikatakan transisi dengan nilai bilangan Reynolds antara 2300-4000 dan didapatkan sebanyak 47 orang (84%) dari sampel dan karakteristik aliran dikatakan turbulen dengan bilangan Reynods lebih dari 4000 dan didapatkan sebanyak 2 orang (3 %) dari sampel. Hasil uji statistik antara bilangan Reynolds dengan flow rate didapat p=0,001 dan  r =1,00 dan uji korelasi bilangan Reynolds dengan jumlah konsumsi rokok didapat p= 0,001 , r=0,960 menunjukkan ada hubungan signifikan, dengan koefisien korelasi yang kuat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok menyebabkan gangguan aliran udara, namun ada faktor lain yang juga mempengaruhi yaitu aktivitas, dan lama merokok. Kata kunci : flow rate, spirometer, aliran fluida
Bahan Sasaran Sebagai Sumber Neutron yang Optimal untuk Boron Neutron Capture Therapy (BNCT) Yan Surono; C Cari; Yohannes Sarjono
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2016
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3009.754 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v1i0.4524

Abstract

Abstract Cancer is a deadly disease that exist on planet earth. Efforts were made to be able to kill cancer cells either by manual operation or by radiotherapy. One way to use energy radiation radioactive elements as killers of cancer cells is Boron Neutron Capture Therapy (BNCT). BNCT is a therapeutic technique that utilizes the interaction of neutron capture by the core 10B will produce α-particles and nuclei 7Li results by reaction 10B (n, α) 7Li. It therefore requires a material that will produce neutrons used in BNCT. Materials  target that will be searched in order to obtain optimal materials according to the requirements provided by the International Atomic Agency (IAEA). Keywords : Kanker, Material, Neutron, BNCT Abstrak Kanker adalah salah satu penyakit yang mematikan yang ada di planet bumi. Upaya upaya dilakukan untuk dapat membunuh sel kanker baik itu  secara operasi manual maupun dengan cara radioterapi. Salah satu cara yang memanfaatkan energi radiasi unsur unsur radioaktif sebagai pembunuh sel kanker adalah Boron Neutron Capture Therapy (BNCT). BNCT merupakan teknik terapi yang memanfaatkan interaksi tangkapan neutron oleh inti 10B yang akan menghasilkan partikel-α dan inti hasil 7Li melalui reaksi 10B(n,α) 7Li. Oleh sebab itu diperlukan material yang akan menghasilkan neutron digunakan dalam BNCT. Bahan - bahan sasaran yang akan ditelusur dalam upaya mendapatkan bahan yang optimal sesuai persyaratan yang diberikan oleh International Atomic Agency (IAEA). Kata Kunci : Kanker, Material, Neutron, BNCT
Aplikasi Media Simulasi Virtual pada Model Pembelajaran ECIRR untuk Meremediasi Miskonsepsi Siswa pada Materi Perubahan Wujud Zat Sanny S Silaban; Andi Suhandi; Yohanes Edi Gunanto
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (696.741 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.16396

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to get the description about the effect of virtual simulation media application on ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce ) learning model to remediate high school student’s misconception about Change of Matter. Virtual simulation media then used to visualize microscopies phenomena for Change of Matter in which it cannot be observed directly by the naked eye. Virtual simulation media was integrated on Resolve phase in order to remediating student’s misconception. Mix method qualitative-quantitative was used by involving 38 second-year students at one of Senior High School in West Bandung Regency with one-group pretest-posttest  design. The sample is determined by purposive sampling, with the criteria used as a sample are students who have misconception on the Change of matter. Misconceptions and changes in student conceptions are diagnosed using diagnostic tests of misconception of three-tier test. This research focuses on four misconceptions found in students labeled M1, M2, M3 and M4. The average quantity of students who misconception on pretest does not reach 50% in each misconception label, while the rest are scattered in other categories, such as 12 % Scientific knowledge, 26% Lack of knowledge, 9% Error, and 30% Guessing. After learning, 65 % students who have a scientific conceptions (scientific knowledges) with average increase of 60% in the medium category. Lack of knowledge 26% students with average decerease of 67%. In M1 misconception, 100% of students misconceptions are medicated, M2 are 82%, M3 are 100% and 87% in M4. The results showed that the percentage of students whose misconceptions remediated above 80% are in the High category so it can be concluded that virtual simulation media application on ECIRR learning model can remediate student’s misconceptions about Change of matter. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh pengaplikasian media simulasi virtual pada model pembelajaran ECIRR (Elicit, Confront, Identify, Resolve, Reinforce) untuk meremediasi miskonsepsi siswa SMA pada materi  Perubahan Wujud  Zat. Media simulasi virtual digunakan untuk memvisualisasikan fenomena perubahan wujud zat yang bersifat mikroskopis dan tidak dapat dilihat dengan pengamatan langsung. Media simulasi virtual diaplikasikan pada model pembelajaran ECIRR pada tahapan Resolve untuk meremediasi miskonsepsi siswa. Penelitian ini dilakukan kepada 38 orang siswa kelas 2 SMA di salah satu SMA di Kabupaten Bandung Barat dengan metode campuran kualitatif-kuantitatif dan desain penelitian one-group pretest-posttest. Sampel penelitian ditentukan dengan purposive sampling, dengan kriteria yang dijadikan sebagai sampel adalah siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi perubahan wujud zat. Miskonsepsi dan perubahan konsepsi siswa didiagnosa menggunakan tes diagnostik miskonsepsi three-tier test. Penelitian ini berfokus pada empat miskonsepsi yang ditemukan pada siswa yang diberi label M1, M2, M3 dan M4. Rata-rata kuantitas siswa yang mengalami miskonsepsi pada pretest tidak mencapai rata-rata 50% di setiap label, sementara sisanya tersebar dalam kategori lain, seperti 12% Scientific knowledge, 26% Lack of knowledge, 9% Error, dan 30% Guessing. Setelah pembelajaran, siswa yang memiliki konsepsi ilmiah (Scientific knowledge) 65%, mengalami rata-rata peningkatan 60% pada kategori sedang. Siswa yang kurang memahami konsep (Lack of knowledge) 26% mengalami rata-rata penurunan sebesar 67%. Pada miskonsepsi M1, 100 % miskonsepsi siswa teremediasi, M2 sebanyak 82 %, M3 sebanyak 100% dan pada M4 sebanyak 87%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kuantitas siswa yang miskonsepsinya teremediasi di atas 80% berada pada kategori Tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi media simulasi virtual pada model pembelajaran ECIRR dapat meremediasi miskonsepsi siswa.
Pengukuran Modulus Young dengan Analisis Keadaan Resonansi Batang Aluminium yang Bergetar Menggunakan ImageMeter Maria Tefa; Ign Edi Santosa
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2017
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1316.053 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v2i0.21370

Abstract

Abstract: An experiment to determine Young’s Modulus by analyzing the vibrations of an aluminum bar has been conducted. The aluminium bar is vibrated by the magnetic field. A tiny magnet is glued at the free end of the bar. A coil carrying an alternating current generates an alternating magnetic field. The resonance condition is investigated by the measurement of its wavelength using the ImageMeter application. The natural frequency of the aluminum bar is determined from the measurement of its resonance frequencies. The natural frequency and the bar length are used to calculate Young’s Modulus. The experimental data shows the Young’s Modulus of aluminum is . This measurement method is used for learning purposes. Abstrak: Telah dilakukan pengukuran nilai Modulus Young dengan analisis getaran dari sebuah batang aluminium. Batang aluminium digetarkan dengan medan magnet. Magnet kecil ditempelkan pada bagian ujung batang aluminium yang bebas. Sebuah kumparan yang berada di bawah ujung batang aluminium  diberi arus bolak balik yang dapat diatur frekuensinya. Pada frekuensi tertentu akan terjadi resonansi dengan mengikuti pola yang khas. Keadaan resonansi batang aluminium ini dibuktikan dari hasil pengukuran panjang λ menggunakan aplikasi ImageMeter. Selanjutnya frekuensi alami batang aluminium ditentukan dari pengukuran frekuensi resonansinya. Nilai Modulus Young aluminium dihitung dari nilai frekuensi alami dan panjang batang. Dari hasil pengukuran diperoleh nilai Modulus Young . Metoda pengukuran ini digunakan untuk keperluan pembelajaran.

Page 5 of 17 | Total Record : 161