cover
Contact Name
Dr. Rosihan Asmara
Contact Email
jepa@ub.ac.id
Phone
+62341-580054
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang. Indonesia, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
JEPA (Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis)
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 26144670     EISSN : 25988174     DOI : 10.21776/ub.jepa
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA) adalah jurnal yang diterbitkan oleh Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian secara reguler setiap tiga bulan sekali untuk tujuan mendeseminasikan hasil penelitian dan pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen, peneliti dan pengabdi. Topik keilmuan yang melingkupi JEPA adalah bidang ekonomi pertanian dan agribisnis secara luas. Semua makalah yang diterbitkan secara online oleh JEPA terbuka untuk pembaca dan siapapun dapat mendownload atau membaca jurnal tanpa melanggan maupun membayar.
Arjuna Subject : -
Articles 796 Documents
Dinamika Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Sidoarjo Hidayah, Rakhimatul; Hanani, Nuhfil; Nugroho, Condro Puspo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.086 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.03.4

Abstract

Kerawanan pangan dapat menimbulkan bencana kelaparan. Kerawanan pangan sendiri merupakan keadaan dimana seseorang tidak cukup mendapatkan makanan akibat sumberdaya yang terbatas. Deteksi dini kerawanan pangan dapat membantu untuk mewujudkan kondisi ketahanan pangan. Deteksi dini kerawanan pangan salah satunya bisa dilakukan dari sisi ketersediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis dinamika kuantitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (2) Menganalisis dinamika kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (3) Menganalisis hubungan antara ketersediaan luas lahan pertanian dengan ketersediaan pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Neraca Bahan Makanan (NBM), skor Pola Pangan Harapan (PPH), dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan energi dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung meningkat. Nilai tersebut masing-masing sebesar 1994,55 kkal/kapita/hari, 2059,14 kkal/kapita/hari, 2155,91 kkal/kapita/hari, dan 2004,21 kkal/kapita/hari. Ketersediaan protein dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung menurun. Nilai tersebut masing-masing sebesar 68,99 gr/kapita/hari, 67,25gr/kapita/hari, 90,98 gr/kapita/hari, dan 75,78 gr/kapita/hari. Kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidorjo dari tahun 2013-2016 tidak beragam yang ditunjukkan dari skor PPH < 100, yakni masing-masing sebesar 65,19; 68,96; 78,87; dan 71,88. Luas lahan pertanian dengan AKE maupun dengan AKP tidak berhubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi masing-masing sebesar -0,536 dan -0,909 serta p-value masing-masing sebesar 0,464 dan 0,091 (p-value > 5%).
Analisis Komparatif Usaha Budidaya Udang Vaname Tambak Tradisional dengan Tambak Intensif di Kabupaten Situbondo farionita, inge mayusi; Aji, Joni Murti Mulyo; Supriono, Agus
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.859 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pendapatan dan perbedaan efisiensi biaya usaha budidaya udang vaname tambak tradisional dengan tambak intensif di Kabupaten Situbondo, (2) mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname tambak tradisional dengan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname tambak intesif di Kabupaten Situbondo. Metode penelitian menggunakan metode analitik dan komparatif. Penentuan sampel menggunakan disproportionate random sampling. Metode analisis data yaitu Uji-T dan Regresi Linier Berganda dengan Variabel Dummy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara usaha budidaya udang vaname tambak intensif dengan tambak tradisional. (2) Variabel jumlah produksi, biaya tenaga kerja, luas lahan dan teknologi usaha budidaya (intensif dan tradisional) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname di Kabupaten Situbondo
Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember Geri Barnas Saputra; Muksin Muksin; Merry Muspita
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.877 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.04.7

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan potensi di pedesaan melalui kegiatan pertanian dengan kegiatan pariwisata (agrowisata). Agrowisata didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan  hubungan  usaha dibidang pertanian. Ledokombo memiliki Potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata agro, dan sekaligus menjadi salah satu alternatif wisata yang berada di Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Jember. Selain itu, pengembangan wisata agro ini merupakan  bagian dari pemberdayaan  masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakat dan pemerataan pembangunan infrastruktur desa. penelitian ini untuk mencari elemen kunci dan sub-elemen pendukung dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Interpretative Struktur Modeling (ISM). Hasil brainstorming dengan tiga pakar menghasilkan empat elemen kunci 1) Elemen tujuan program, 2) Elemen kebutuhan, 3) Elemen lembaga yang terlibat dan 4) Elemen masyarakat yang terpengaruhi pada masing-masing elemen utama terdapat sub-elemen dengan jumlah yang bervariasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata sub-elemen yang memiliki kekuatan sebagai pendorong yaitu pembentukan kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Pembentukan kelompok sadar wisata dilakukan dengan memberikan langkah-langkah seperti 1) memberikan akses informasi yang seluas-luasnya akan potensi wisata, 2) memberikan kegiatan pelatihan dan 3) memberikan dukungan financial yang dalam hal ini di inisiasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jember.
Analisis Daya Saing Ekspor Biji Kopi Indonesia di Pasar Asean Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) Rosfi Rahmania Effendi; Suhartini Suhartini
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.766 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.01.3

Abstract

Biji kopi merupakan salah satu produk pertanian Indonesia yang memiliki potensi ekspor di pasar ASEAN dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini dibutuhkan tingkat daya saing biji kopi dalam persaingan yang semakin bebas dan ketat di pasar ASEAN. Tujuan penelitian ini, adalah: 1) Menganalisis spesialisasi perdagangan biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 2) Menganalisis daya saing komparatif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 3) Menganalisis daya saing kompetitif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA. Metode penelitian ini menggunakan metode purposive serta metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan metode pengolahan data menggunakan analisis ISP, RCTA, dan XCi.  Biji kopi Indonesia yang dianalisis diperbandingkan dengan Vietnam dan Thailand. Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai ISP dalam kurun waktu 20 tahun  (1994-2013) Indonesia (0,68) dan Thailand (0,19) cenderung sebagai eksportir pada tahap pertumbuhan, sedangkan Vietnam (0,98) berada di  tahap kematangan. Pada tahun 1994-2013 rata-rata nilai RCTA biji kopi Indonesia (1,64) dan Vietnam (7,09) yang memiliki daya saing komparatif. Berbeda dengan Thailand yang hanya -6,37 yang tidak memiliki daya saing komparatif. Rata-rata nilai XCi Indonesia (1,16), Vietnam (1,06), Thailand (1,48). Hal ini bahwa ketiga negara tersebut memiliki daya saing kompetitif terhadap biji kopi. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas biji kopi Indonesia, namun tetap memiliki harga jual yang setara dengan negara eksportir biji kopi lainnya dan melakukan budidaya kopi sesuai Good Agriculture Product (GAP). Selain itu, industri kopi Indonesia juga harus mendukung petani kopi domestik dengan memprioritaskan penggunaan biji kopi lokal.Kata kunci: Biji kopi, MEA, spesialisasi perdagangan, daya saing komparatif, dan daya saing kompetitif
Analisis Struktur, Perilaku dan Penampilan Pasar Kentang di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Melisa Dinda Anggraeni; Nur Baladina
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.152 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.1

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem pemasaran kentang di Desa Sumberbrantas secara lebih lengkap dengan menggunakan pendekatan struktur, perilaku, dan penampilan pasar kentang. Pendekatan struktur pasar menggunakan analisis pangsa pasar (market share), Indeks Hirschman Herfindahl (IHH), CR4 (Concentration Ratio for Biggest Four), Indeks Rosenbluth, dan Koefisien Gini (Gini Coefficient). Pendekatan perilaku pasar menggunakan analisis deskriptif kualitatif berkenaan dengan pasar yang menjadi obyek penelitian.  Sedangkan pendekatan penampilan pasar menggunakan analisis marjin pemasaran berdasarkan konsep produk referensi dan analisis MEI (Market Efficiency Indeks). Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar kentang di Desa Sumberbrantas mengarah pada persaingan tidak sempurna (imperfect market) yaitu oligopoli. Perilaku pasar menunjukkan cukup banyak kolusi dan strategi yang dilakukan lembaga pemasaran untuk melemahkan posisi pedagang yang berada di level bawahnya, sedangkan petani hanya sebagai pihak price taker. Analisis penampilan pasar menghasilkan marjin pemasaran dan nilai R/C ratio yang bervariasi antar lembaga pemasaran, dengan share harga yang diterima petani dari harga yang dibayarkan konsumen relatif kecil, sedangkan saluran pemasaran kentang yang paling efisien terdapat pada saluran III dengan total marjin rendah.Kata kunci: Kentang, Struktur Pasar, Perilaku Pasar, Penampilan Pasar
Analisis Manajemen Rantai Pasok Kentang (Solanum Tuberosum L.) di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang Lukman Nurhuda; Budi Setiawan; Dwi Retno Andriani
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.542 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2017.001.02.6

Abstract

Pertambahan penduduk meningkatkan kebutuhan pangan salah satunya adalah tanaman kentang (Solanum tuberosum L.). Tingkat konsumsi yang terus meningkat ini tidak diimbangi dengan kenaikan produksi kentang. Menurut data terakhir Kementrian Pertanian data produksi kentang nasional tahun 2010 sebesar 1.060.805 dan sebesar 955.48 pada tahun 2011. Penurunan produksi kentang disebabkan minat petani menanam kentang berkuran karena produk kentang mereka kalah bersaing dengan kentang impor. Potensi kentang lokal tidak dapat dimaksimalkan manjadi keunggulan karena lemahnya koordinasi dan integrasi antar lembaga yang terlibat dalam rantai pasok kentang lokal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kondisi rantai pasok, menganalisis efisiensi pemasaran pada saluran pemasaran kentang di lokasi penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif manajemen rantai pasok dan analisis efisiensi pemasaran. Hasil analisis deskriptif didapatkan hasil yaitu anggota primer rantai pasok kentang desa Ngadas terdiri dari petani, penebas lokal, pedagang besar dan pedagang pengecer. Manajemen rantai pasok mencakup kegiatan mendapatkan bahan baku, kegiatan perencanaan produksi, kegiatan produksi dan kegiatan pendistribusian kentang ke konsumen. Pada kegiatan distribusi kentang terdapat 3 saluran utama pemasaran yaitu saluran pemasaran ke Pasar Induk gadang, Pasar Agrobisnis Mantung Kec. Pujon dan Saluran pemasaran Pasar Tradisional Wajak.Analisis data kuantitatif pada penelitian ini mendapatkan data yaitu perincian nilai total margin pada saluran pemasaran I adalah Rp. 1.600,00 /kg, pada saluran pemasaran II sebesar Rp. 2.300,00 /kg, dan saluran pemasaran III sebesar Rp. 1.300,00 /kg. Hasil analisis distribusi margin menunjukan bahwa distribusi margin pada pemasaran kentang di daerah penelitian belum merata. Hal ini dapat dilihat dari adanya lembaga pemasaran yang mengambil keuntungan lebih besar. Sedangkan dari hasil analisis share atau bagian harga yang diterima petani didapatkan hasil untuk saluran pemasaran I adalah sebesar 68.63 %, saluran pemasaran II sebesar 60.34 % dan saluran pemasaran III sebesar Rp. 68.63. Hal ini menunjukan bahwa secara share harga yang didapatkan petani semua saluran pemasaran belum efisien karena farmers share masih kurang dari 90%. Berdasarkan indikator manajemen rantai pasok, distribusi margin, share yang didapatkan petani, saluran III adalah saluran yang paling efisien dan layak untuk dikembangkan secara berkelanjutan.
Persepsi Petani Terhadap Introduksi Inovasi Agens Hayati Melalui Kombinasi Media Demplot dan FFD Fauzul Muna Alawiyah; Edi Dwi Cahyono
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.166 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.01.3

Abstract

Praktek pertanian berkelanjutan membutuhkan introduksi inovasi ramah lingkungan, terutama untuk para petani kecil. Makalah ini menjelaskan tentang pengenalan dan persepsi petani tentang agens hayati, dan plot demonstrasi (demplot) sertafarmer field day (FFD) sebagai media dan metoda komunikasinya. Penelitian dilakukan di Desa Ngranti - Kecamatan Boyolangu (Kabupaten Tulungagung) kepada para anggota kelompok tani jagung yang ikut serta dalam sebuah program yang diinisiasi oleh pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode campuran, terdiri dari teknik survei, diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam untuk pengumpulan data. Ukuran sampel untuk survei adalah 40 petani, termasuk beberapa petani untuk wawancara mendalam. Pemangku kepentingan (perwakilan Dinas Pertanian, lembaga pengelolaan hama dan penyakit tanaman, tokoh masyarakat setempat, dan beberapa perwakilan universitas) berpartisipasi dalam FFD yang diadakan pada awal waktu panen. Kuesioner digunakan untuk pengumpulan data, berisi pernyataan-pernyataan dengan menggunakan teknik skala Likert untuk mengukur persepsi petani; pedoman pertanyaan juga digunakan selama wawancara mendalam. Dua ahli di bidang pengelolaan penyakit tanaman dan sosio-ekonomi bertindak sebagai narasumber untuk FFD tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa demplot dan FFD sangat membantu sebagai media dan metode untuk menginformasikan dan bertukar informasi tentang agen biologis. Skor persepsi rata-rata terkait keuntungan relatif dari agens hayati adalah tinggi (81.7%), karena agen hayati tersebut diyakini dapat mengurangi biaya produksi karena pengurangan penggunaan pupuk kimia dan pestisida. Namun, petani enggan menerapkan agen hayati karena keterbatasan bantuan teknis; dan kesulitan dalam melihat dampaknya secara visual (faktor observabilitas rendah)
Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Sawah dan Lahan Kering dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) Fahriyah, Fahriyah; Hanani, Nuhfil; Koestiono, Djoko; syafrial, syafrial
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.284 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.01.8

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis efisiensi teknis dan efisiensi skala usahatani tebu di lahan sawah dan lahan kering. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri dan Jember sebagai sentra produksi tebu di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survey pada 201 petani tebu untuk musim tanam 2015/2016. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).  Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi teknis usahatani tebu di lahan sawah 0.8311 sedangkan untuk lahan kering mencapai 0.7991. Nilai efisiensi teknis ini menunjukkan baik di lahan sawah maupun di lahan kering masih memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi masing-masing sebesar 17% dan 20%. Dekomposisi nilai total efisiensi teknis (TE CRS) menjadi efisiensi teknis murni (TE VRS) dan efisiensi skala menghasilkan bahwa usahatani tebu di lokasi penelitan memiliki inefisiensi skala lebih besar dibandingkan inefisiensi teknis murni. 99% petani tebu lahan sawah beroperasi pada skala IRS sedangkan petani tebu lahan kering 88% yang beroperasi pada skala IRS. Petani yang beroperasi pada skala optimal (CRS), untuk lahan sawah lebih kecil (8% dari total responden) dibandingkan lahan kering (10% dari total responden). Upaya peningkatan efisiensi teknis usahatani tebu perlu diarahkan untuk meningkatkan efisiensi skalanya
Pengaruh Fungsi Kelompok Terhadap Kemandirian Anggota pada Kelompok Tani Padi Organik di Paguyuban Al-Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Elsiana, Elsiana; Satmoko, Sriroso; Gayatri, Siwi
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.716 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.02.4

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh fungsi kelompok terhadap kemandirian anggota kelompok tani. Penelitian dilaksanakan di Paguyuban Al-Barokah Desa Ketapang, Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive dengan jumlah responden 109 dari 4 kelompok tani yaitu Al-Barokah 3, Al-Mazroh, Sunan Ampel dan Dewi Sri, variabel fungsi kelompok dalam penelitian ini dijelaskan oleh indikator kelas belajar, kerjasama, unit produksi dan usaha bisnis. Analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel fungsi kelompok dengan variabel kemandiran anggota. Fungsi kelompok tani sebagai kelas belajar, wahana kerjasama, unit produksi dan usaha bisnis perlu ditingkatkan kedinamisannya. Perlu adanya pengembangan dan pembinaan kelompok tani untuk meningkatkan kemampuan secara merata bagi anggotanya. Pendekatan pembangunan secara partisipatif perlu dikedepankan untuk mendorong kemandirian anggota melalui peningkatan peran serta anggota dalam kegiatan, sehingga tumbuh dan berkembang dalam kreatifitas dan keberanian menghadapi resiko yang ada.
Dampak Fluktuasi Harga Tiga Komoditas Volatile Food Terhadap Inflasi di Kota Pangkalpinang Kusmutiarani, Aqida Widya; Pranoto, Yudi Sapta; Agustina, Fournita
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 5 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.637 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.05.3

Abstract

Fluktuasi harga ketiga komoditas volatile foods (beras, bawang merah, dan daging ayam ras) memberikan kontribusi yang besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang, sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Kota Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fluktuasi harga tiga komoditas volatile foods utama yaitu beras, bawang merah, dan daging ayam ras terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang. Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari Januari 2012 hingga Desember 2016 dan dianalasis menggunakan model VAR (Vector Autoregression) atau VECM (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat dua komoditas yang berpengaruh positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan bawang merah. Dalam jangka panjang juga terdapat dua komoditas yang berpengaruh positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan daging ayam ras. Analisis IRF (Impulse Response Function) menunjukkan respon Indeks Harga Konsumen (IHK) Pangkalpinang terhadap guncangan harga beras dan bawang merah mencapai titik keseimbangan pada jangka panjang, sementara harga daging ayam ras tidak mencapai titik keseimbangan pada jangka panjang dan jangka pendek. Analisis FEVD (Forecast Error Variance Decompositon) menunjukkan bahawa harga daging ayam ras memberikan kontribusi paling besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang

Page 5 of 80 | Total Record : 796