Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analysis of Potato Farmer Satisfaction Towards “X” Fungicide in Sumberbrantas Village, Bumiaji Sub-District, Batu City Agustyarini, Dwi Wulandari; Anindita, Ratya; Nugroho, Condro Puspo
HABITAT Vol 28, No 2 (2017)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.465 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2017.028.2.6

Abstract

The objectives of this research are to determine the decision making process in using “X” fungicide, the level of farmers’ satisfaction, and the loyalty level of the farmers towards “X” fungicide. The research was carried out in Sumberbrantas Village, Batu City. The determination of the respondents was conducted by using a simple random sampling with a total of 40 respondents. The methods used in this research were descriptive analysis for the decision-making process and for the loyalty level of the farmers, importance performance analysis (IPA), and customer satisfaction index (CSI). The result of decision-making process shows that farmers have decided to use “X” fungicide because the quality and active ingredientswithinwhile the IPA method shows that the efficiency of fungicide and the fact that there are no side effects on the plant become the top priority. On the one hand, the result of CSI method shows that 78,57% of the farmers are satisfied with “X” fungicide. As a whole, farmers have entered the habitual buyer level.
Potential Market Willingness to Pay Through Edutourism Plan at CV. Damarayu Malang District Mutiaristi, Like; Anindita, Ratya; Nugroho, Condro Puspo
HABITAT Vol 28, No 3 (2017)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.73 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2017.028.3.12

Abstract

Edutourism is a necessity for kindergarten school, and enteprise can develop edutourism for kindergarten school as their potential market. This fact is crucial to observe to encounter potential market with enteprise that can supply their needs and both can get profit from the edutourism. By that background, this research are going to find valuation of the edutourism plan by potential market willingness to pay (WTP), to know factors that influence potential market WTP and to know potential market segmentation that declare willing to pay the edutourism. This research uses quantitative approach, analyzed by contingent valuation method and logistic regression analysis. The potential market in this research are kindergarten school in Pakisaji sub-district that have outingclass program. The finding revealed that economic value of the edutourism is more than the price target. Factors that influence potential market WTP are teachers education background, school fee per month, and ability to pay. Segmentation of the edutourism plan are kindergarten school with standard teacher’s education background in bachelor degree, categorized in low price school fee and already have ability to pay the edutourism.
Dinamika Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Sidoarjo Hidayah, Rakhimatul; Hanani, Nuhfil; Nugroho, Condro Puspo
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.086 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2018.002.03.4

Abstract

Kerawanan pangan dapat menimbulkan bencana kelaparan. Kerawanan pangan sendiri merupakan keadaan dimana seseorang tidak cukup mendapatkan makanan akibat sumberdaya yang terbatas. Deteksi dini kerawanan pangan dapat membantu untuk mewujudkan kondisi ketahanan pangan. Deteksi dini kerawanan pangan salah satunya bisa dilakukan dari sisi ketersediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis dinamika kuantitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (2) Menganalisis dinamika kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (3) Menganalisis hubungan antara ketersediaan luas lahan pertanian dengan ketersediaan pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Neraca Bahan Makanan (NBM), skor Pola Pangan Harapan (PPH), dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan energi dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung meningkat. Nilai tersebut masing-masing sebesar 1994,55 kkal/kapita/hari, 2059,14 kkal/kapita/hari, 2155,91 kkal/kapita/hari, dan 2004,21 kkal/kapita/hari. Ketersediaan protein dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung menurun. Nilai tersebut masing-masing sebesar 68,99 gr/kapita/hari, 67,25gr/kapita/hari, 90,98 gr/kapita/hari, dan 75,78 gr/kapita/hari. Kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidorjo dari tahun 2013-2016 tidak beragam yang ditunjukkan dari skor PPH < 100, yakni masing-masing sebesar 65,19; 68,96; 78,87; dan 71,88. Luas lahan pertanian dengan AKE maupun dengan AKP tidak berhubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi masing-masing sebesar -0,536 dan -0,909 serta p-value masing-masing sebesar 0,464 dan 0,091 (p-value > 5%).
Tingkat Adopsi Sistem Usahatani Konservasi Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Das Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu) Nuhfil Hanani; Mochammad Muslich Mustadjab; Condro Puspo Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 13, No 1 (2013)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.474 KB)

Abstract

Banyaknya permasalahan degradasi lingkungan di Kecamatan Bumiaji yang diakibatkan adanya praktek usahatani yang kurang memperhatikan konservasi lahan dan air, sehingga menyebabkan adanya erosi yang cukup tinggi yang dapat berdampak pada pendapatan usahatani mereka. Adanya kondisi demikian dirasa perlu dilakukannya penelitian mengenai tingkat adopsi yang telah dilakukan oleh beberapa petani terhadap sistem usahatani konservasi. Dengan menggunakan alat analisis scoring dan analisis path diperoleh hasil bahwa semakin mengadopsi atau menerapkan sistem usahatani konservasi maka akan semakin meningkatkan produktivitas usahatani sayuran, artinya tingkat adopsi sistem usahatani konservasi pada daerah penelitian mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pendapatan petani. Kata Kunci: usahatani konservasi, tingkat adopsi, analisis path
ANALISIS NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) DAN POLA PANGAN HARAPAN (PPH) KABUPATEN SIDOARJO Fahriyah Fahriyah; Anfendita Azmi R.; Condro Puspo Nugroho
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.003 KB)

Abstract

Kekurangan pangan dan gizi dapat dicegah dengan terjaminnya akses pangan bagi setiap individu masyarakat.  Pangan akan lebih mudah terakses salah satunya apabila pangan  tersedia dalam jumlah dan kualitas  yang  mencukupi kebutuhan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk  menganalisis ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis yang digunakan adalah menggunakan neraca bahan makanan  dan  Pola Pangan Harapan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo dari sisi kuantitas masih belum terpenuhi. Capaian ketersediaan kalori dan protein terhadap angka kecukupan energi dan protein yang distandarkan  masing-masing adalah  55.6% dan 70.78%.  Kualitas ketersediaan pangan yang diukur dari capaian skor PPH juga menunjukkan hal yang sama. Skor PPH ketersediaan Kabupaten Sidoarjo mencapai 48.13. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan pangan adalah melalui perbaikan distribusi dan  perdagangan pangan
ANALISIS INDIKATOR KETAHANAN PANGAN KOTA PROBOLINGGO: PENDEKATAN SPASIAL Condro Puspo Nugroho; Rini Mutisari
Agricultural Socio-Economics Journal Vol 15, No 3 (2015)
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.902 KB)

Abstract

Kerawanan pangan wilayah disebabkan oleh banyak faktor yaitu produksi pangan wilayah yang tidak mencukupi, akses untuk mendapatkan pangan kurang serta kemampuan penyerapan pangan masing-masing individu berbeda. Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan indikator yang menyebabkan kerawanan pangan wilayah secara spasial guna pengambilan keputusan intervensi bagi pengambil kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Probolinggo secara umum memiliki ketahanan pangan yang tinggi. Aspek ketersediaan, akses dan penyerapan pangan menunjukan bahwa tidak ada satupun desa yang berada pada prioritas 1 (kondisi sangat rawan pangan). Hanya pada aspek ketersediaan pangan masih terdapat 2 (dua) desa dalam kondisi rawan dan 5 (lima) desa dalam kondisi agak rawan. Pada akses pangan terdapat 1 (satu) desa dalam kondisi agak rawan. Sedangkan pada aspek penyerapan pangan tidak ada satupun desa yang dalam kondisi rawan. 
Pengembangan Amenitas dan Penguatan Tatakelola Wisata Kuliner Pantai Kondang Merak Kabupaten Malang Anik Martinah Hariati; Dewa Gede Raka Wiadnya; Condro Puspo Nugroho; Dyah Kinasih Wuragil; Surya Dewa Ramadhan; Buana Insan Kamil; Putri Nur Azizah; Elsa Syafi’ul Umma; Fitri Nur Azizah; Indria Graha Hayuningtyas; Muhammad Dailami
Journal of Innovation and Applied Technology Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiat.2023.009.01.16

Abstract

Ekowisata pantai merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di Kawasan Malang Selatan, salah satunya adalah pantai kondang merak. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat strategis ini adalah untuk meningkatkan amenitas berupa pasar tradisional yang menjadi kebutuhan masyarakat kondang merak, meningkatkan tata Kelola wisata kuliner di Kawasan wisata Pantai Kondang Merak. Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan 6 mahasiswa dalam kuliah kerja nyata tematik. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung, survey dan wawancara. Pasar yang dibangun memiliki ukuran 8x5 m, dengan tiang terbuat dari kayu dan atap digunakan sebagai tempat meletakkan solar panel untuk sumber energi terbarukan. Pendataan aspek sosial ekonomi di Pantai Kondang merak menunjukkan adanya beberapa hoestay, warung kuliner dan beberapa potensi wisata yang dapat dikunjungi masyarakat. Pengunjung pantai Kondang Merak lebih banyak ditemukan pada weekend dan hari libur daripada pada hari kerja.
Improving the Competitive Advantage of BUMDes Based on The Optimal Utilization of Local Assets Communities Condro Puspo Nugroho; Vi'in Ayu Pertiwi; Deny Meitasari; Destyana Ellinggga Pratiwi
HABITAT Vol. 31 No. 3 (2020): December
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2020.031.3.19

Abstract

BUMDes is one of the income sources for the village managing assets, services, and other businesses for the village community's welfare. BUMDes empowers rural communities as an autonomous region in increasing productive efforts to alleviate poverty and unemployment. Therefore, the measurement of BUMDes's performance needs to be done through the level of local resources used and the implications of the results achieved. It was required to formulate appropriate development policies so that BUMDes have high competitiveness and fulfill their role in increasing the community's economic independence. This study was conducted in East Java BUMDes because East Java province is the third province with the largest number of BUMDes in Indonesia, so it was quite representative to represent the presence of BUMDes in Indonesia. This research used a quantitative approach carried out using the structural equation modeling-partial least square (SEM-PLS) method with the Resource-based View (RBV) approach to measure the effect of BUMDes resources used on its competitiveness. The analysis showed that structural capital had a positive effect on human capital and relational capital. Human capital had also been proven to have a positive effect on relational capital. The indicator that influenced competitive advantage was human capital. Training is needed to increase the human resources capacity, online marketing training and organizational reform, infrastructure, and professional management systems need to be done.
PEMBERDAYAAN PETANI TEMBAKAU MELALUI DIVERSIFIKASI BUDIDAYA PETERNAKAN LEBAH MADU DI KABUPATEN PROBOLINGGO JAWA TIMUR Hanani, Nuhfil; Hartono, Budi; Fahriyah, Fahriyah; Rahman, Moh Shadiqur; Putritamara, Jaisy Aghniarahim; Asmara, Rosihan; Ula, Mahfudlotul; Nugroho, Condro Puspo; Noor, Arif Yustian Maulana; Intyas, Candra Adi; Shaleh, Mohammad Ilyas
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 9 NO. 2 MEI 2024
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v9i2.27831

Abstract

Kesejahteraan petani tembakau di Indonesia cenderung rendah, dengan beberapa faktor yang mempengaruhi termasuk pendapatan rendah, ketergantungan pada industri rokok, rendahnya tingkat pendidikan, dan kurangnya akses pada teknologi dan informasi. Untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau, perlu fokus pada peningkatan pendapatan, akses teknologi, informasi, dan pendidikan. Musim hujan menjadi tantangan bagi petani tembakau karena dapat mengakibatkan kerusakan pada tanaman dan mempengaruhi kualitas tembakau. Petani dapat mencari alternatif pendapatan dengan beternak lebah. Ternak lebah memberikan pendapatan tambahan, perlindungan lingkungan, dan meningkatkan kualitas produk pertanian melalui pollinasi. Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar untuk ternak lebah karena ketersediaan sumber pakan, iklim yang baik, keragaman budidaya pertanian, dan minat masyarakat. Dengan potensi ini, petani di Kabupaten Probolinggo dapat memperoleh pendapatan tambahan dan mempertahankan kesuburan tanah. Pasar madu di Indonesia memiliki potensi tinggi sebagai salah satu negara penghasil madu terbesar di dunia. Pendekatan community development dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan menjadi kunci kesuksesan program ini. Pelatihan dan pendampingan budidaya lebah madu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta, sambil memastikan pelaksanaan yang berkelanjutan. Program perlindungan lingkungan dengan penanaman tanaman bunga untuk lebah madu membawa manfaat ganda dalam penyediaan pakan dan konservasi lingkungan. Pengenalan ekowisata lebah madu menjadi cara untuk menggabungkan budidaya yang berkelanjutan dengan pariwisata berbasis alam, sambil meningkatkan kesadaran konservasi. Dengan demikian, pemberdayaan masyarakat melalui ternak lebah madu memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan kesejahteraan, perlindungan lingkungan, pengembangan industri madu, dan peningkatan devisa negara. Selain itu, inisiatif ini juga membuka peluang ekowisata yang berkelanjutan, yang dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah dan memperkuat perekonomian negara. Kata kunci: Petani tembakau, pengabdian masyarakat, lebah madu, diversifikasi. ABSTRACT The well-being of tobacco farmers in Indonesia tends to be low due to several influencing factors, including low income, dependence on the cigarette industry, low educational levels, and limited access to technology and information. To enhance their welfare, there is a need to focus on increasing income, improving access to technology, information, and education. The rainy season poses challenges for tobacco farmers as it can cause damage to crops and affect the quality of tobacco. Farmers can explore alternative sources of income by beekeeping. Beekeeping provides additional income, environmental protection, and enhances the quality of agricultural products through pollination. Probolinggo Regency has significant potential for beekeeping due to the availability of food sources, favorable climate, diverse agricultural practices, and community interest. With this potential, farmers in Probolinggo Regency can earn additional income and maintain soil fertility. The key to the success of this program lies in community development approaches and community participation in decision-making. Training and mentoring in honey bee cultivation improve participants' knowledge and skills while ensuring sustainable implementation. Environmental protection programs involving planting flowering plants for honey bees offer dual benefits by providing food and conserving the environment. Introducing honey bee ecotourism is a way to combine sustainable cultivation with nature-based tourism, enhancing conservation awareness. Therefore, empowering communities through beekeeping has many benefits, including improving welfare, environmental protection, developing the honey industry, and increasing national revenue. Moreover, this initiative also opens opportunities for sustainable ecotourism, serving as a source of local revenue and strengthening the country's economy. Keywords: Tobacco farmers, community service, honey bees, diversification.
COMPARATIVE ADVANTAGES OF COCONUT SUGAR AGROINDUSTRY: CASE STUDY IN PENGALUSAN VILLAGE, MREBET DISTRICT, PURBALINGGA REGENCY, CENTRAL JAVA, INDONESIA Qomariyah, Siti; Suhartini; Nugroho, Condro Puspo
Agricultural Socio-Economics Journal Vol. 24 No. 2 (2024): APRIL
Publisher : Socio-Economics/Agribusiness Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.agrise.2024.024.2.7

Abstract

The objectives of this research were to analyze the financial feasibility and the comparative advantages of the coconut sugar agroindustryin the form of crystal sugar and block sugar. This research is a case study in the centre of coconut sugar industry in Purbalingga Regency, namely Pengalusan Village, Mrebet District which was chosen purposively. Survey method was used in this research by interviewing 40 respondents for coconut crystal sugar agroindustry and 24 respondents of coconut block sugar agroindustry for primary data. This research also used secondary data from Statistical Agency. The analytical method used were the analysis of costs, revenues, profits, and R/C ratio, as well as DRC (Domestic Resource Cost) analysis. The results showed that the R/C ratio analysis for crystal sugar agroindustry was 1.11, and for block sugar agroindustry was 1.04. It means that both agroindustry are financially profitable so that they are feasible to do, though they just receive small profit.  The results of the DRC ratio analysis showed that the coconut crystal sugar agroindustry has a comparative advantage so that it can be produced cost-efficiently when using domestic resources. The coconut crystal sugar agroindustry in Pengalusan Village has a comparative advantage with a DRCR (Domestic Resource Cost Ratio) value of 0.505, which means that agroindustry is efficient in allocating domestic resources and is able to save US$ 0.505 of foreign exchange from every US$ 1 unit. Therefore, to meet the demand for coconut sugar, it is better to increase domestic production.