cover
Contact Name
Yushak Soesilo
Contact Email
yushak@sttintheos.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.dunamis@sttintheos.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 25413937     EISSN : 25413945     DOI : -
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
Konsep Jalan Kehidupan dan Kematian Menurut Kitab Didakhe Pasal 1-6 Sesilina Gulo; Hendi Hendi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v5i2.365

Abstract

Abstract. The book of Didache is a non-canonical book in the Bible, therefore, the teachings of the book are not widely known, discussed, and taught. However, the book contains deep morality teachings. This article aimed to explore the teachings in the book so that we can explain the concept of the path of life and death as it was taught in the Bible. The study was conducted by using a descriptive-analytical approach based on Alistair Stewart’s view in his book “On the Way Life and Death, Light or Darkness: Foundation Texts in The Tradition.” From this study, that the teachings of the Book of Didache help believers to have spirituality discipline and lead to holiness of life so that believers no longer live in sins that will lead to death.Abstrak. Kitab Didakhe bukanlah Kitab kanonikal dalam Alkitab, oleh sebab itu ajaran dalam Kitab tersebut tidak banyak diketahui, dibahas, dan diajarkan. Namun demikian, Kitab tersebut mengandung ajaran moral yang dalam. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk menggali ajaran dalam kitab tersebut yang dapat menjelaskan konsep jalan kehidupan dan kematian sebagaimana yang diajarkan dalam Alkitab. Kajian dalam artikel ini menggunakan pendekatan deskriptif-analitis dengan mendasarkan pada pandangan Alistair Stewart dalam bukunya“On The Way Life and Death, Light or Darkness: Foundation Texts In The Tradition.” Dari kajian tersebut diperoleh hasil bahwa ajaran Kitab Didakhe menolong orang percaya untuk mendisplinkan diri dalam spiritualitas serta menuntun kepada kekudusan hidup sehingga orang percaya tidak lagi hidup di dalam dosa yang akan mendatangkan kematian.
Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Kristen Materi Pembelajaran Sakramen Perjamuan Kudus VIII SMP Negeri 17 Surakarta, Tahun 2015/2016 Rifai Rifai
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 2 (2017): April 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v1i2.112

Abstract

This article aims to increase affective, psychomotor and cognitive domain of learning achievement with subject Sakramen Perjamuan Kudus for students grade VIII in State Junior High School 17 Surakarta at semester 2, year 2015/2016 by using demonstration method. This article used a method of clasroom action research which subject is all Christian students of grade VIII State Junior High School 17 Surakarta, year 2015/2016. The research found affective domain increasing from 14.1% at first cycle to 92.4% at second cycle. There were increasing up to 85.3% in psychomotor domain at second cycle, which means students resulted is accomplished, because it gained 0.3% over 85% achievement indicator. In cognitive domain increasing tehre were 15 (88.2%) students at second cycle accomplished, which over than 85%. Those were indicated that demonstration method usage to improve learning was success. By the result of this research, author recommends teacher will use demonstration learning method in teaching subject Sakramen Perjamuan Kudus.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar afektif, psikomotorik dan kognitif materi Sakramen Perjamuan Kudus bagi peserta didik kelas VIII SMP Negeri 17 Surakarta semester 2 Tahun 2015/2016 melalui metode demonstrasi. Metode penelitian tindakan kelas menggunakan subyek adalah siswa Kristen kelas VIII SMP Negeri 17 Surakarta tahun ajaran 2015/2016. Dari penelitian didapatkan peningkatan hasil belajar afektif dari 14,1% menjadi 92,4%. Pada hasil belajar psikomotorik siklus kedua mencapai 85,3%, yang berarti ada peningkatan sebesar 0,3% di atas indikator pencapaian 85%. Peningkatan hasil belajar kognitif pada siklus kedua mendapatkan hasil sebanyak 15 peserta didik (88,2%) tuntas. Ketuntasan ini menandakan bahwa perbaikan pembelajaran pada siklus kedua dengan menggunakan metode demonstrasi dinyatakan berhasil. Dari Hasil penelitian tindakan kelas ini maka peneliti merekomendasikan penggunaan metode demonstrasi untuk mengajarkan materi Sakramen Perjamuan Kudus.
From Conservative Turn to Non-Violence Politics: Theo-Politik Salib John Howard Yoder Andreas Kristianto
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 1 (2020): Oktober 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v5i1.397

Abstract

Abstract. The Reformation era was recorded as an era of democracy that was marked by various violence acts in the name of religion. This violence was caused by the rise of religious conservatism (conservative turn). In this context, the writer wants to offer an alternative solution through the theo-politics of the cross of John Howard Yoder, a US Mennonite figure. The result of this study was that the theo-politics of the cross builds a consciousness that can counter the consciousness that comes from religious conservatism, but by means of non-violence. The theo-politics of the cross builds an alternative community that shows a friendly face of the church and solidarity with the marginal people.Abstrak. Era Reformasi tercatat sebagai era demokrasi yang diwarnai dengan berbagai tindak kekerasan atas nama agama. Kekerasan atas nama agama ini disebabkan oleh bangkitnya konservatisme agama (conservative turn). Dalam konteks ini, penulis hendak menawarkan solusi alternatif melalui theo-politik salib John Howard Yoder, seorang tokoh Mennonite Amerika Serikat. Hasil dari kajian ini adalah bahwa theo-politik salib membangun suatu kesadaran yang dapat melawan kesadaran yang bersumber pada paham konservatisme agama, namun dengan jalan tanpa kekerasan. Theo-politik salib membangun komunitas alternative yang menampilkan wajah gereja yang ramah, dan solider terhadap kaum marjinal.
Penggunaan Rotan Dalam Pendisiplinan Anak Menurut Kitab Amsal 23:13-14 Yushak Soesilo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 1, No 1 (2016): Oktober 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v1i1.98

Abstract

Pendisiplinan anak secara keras telah dianggap sebagai cara kuno dan tidak beradab pada era modern yang benar-benar menaruh penghargaan yang tinggi pada hak asazi manusia. Cara yang dipakai lebih banyak menggunakan pendekatan yang penuh dengan toleransi terhadap kehendak anak. Namun demikian, pada kenyataannya metode pendisiplinan secara lunak tersebut nampaknya telah menimbulkan permasalah baru, diantaranya hilangnya rasa hormat anak terhadap otoritas yang sepatutnya dihormati. Amsal 23:13-14 adalah merupakan salah satu contoh bagaimana Alkitab mengajarkan cara untuk mendisiplinkan anak. Melalui kajian terhadap teks tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendisiplinan anak dengan menggunakan rotan adalah sesuatu yang relevan untuk diterapkan. Meskipun nampak keras, namun metode pendisiplinan tersebut tidak melanggar hak anak, sebaliknya dapat membentuk karakter baik anak. Chastisement is regarded as out of date and uncivilized way in this modern era which gives great respect in human rights. Fully tolerance toward children will is the mostly to be used approach. In fact, nevertheless, this soft disciplining method appear to bring about new problems, such as the lost of children respect to the authority that should be respected. Proverbs 23:13-14 gives a theaching of the bible how to disciplining children should be. Through the text study, it is concluded that chastisement with rod is still relevantly implemented. Eventhough it is so strict, this method is not abusive to the children rights but forms children good characters.
Tinjauan Teologis-Sosiologis terhadap Pergaulan Bebas Remaja Ezra Tari; Talizaro Tafonao
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 2 (2019): April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v3i2.181

Abstract

Abstract. This study aimed to find solutions to the problems of free association among teenagers starting from theological and sociological analysis. In conducting this study the author used a literature study method on various previous thoughts and studies that have been carried out. The results obtained from this study were that teenagers are often ignored by the church. The church often only pays attention to adult problems. Therefore, in order to overcome the problem of teenagers free association, good cooperation is needed between parents, the church, the government, and the community.Abstrak. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengupayakan solusi dari permasalahan pergaulan bebas di kalangan remaja dengan berangkat dari analisis secara teologis dan sosiologis. Dalam melakukan kajian ini penulis menggunakan metode studi pustaka terhadap berbagai pemikiran dan kajian terdahulu yang pernah dilakukan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa remaja seringkali diabaikan oleh gereja. Gereja sering hanya menaruh perhatian besar kepada masalah-masalah orang dewasa. Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi persoalan pergaulan bebas remaja tersebut diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua, gereja, pemerintah, maupun masyarakat.
Renewing the Nous: Watchfulness and Praying Hendi Hendi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v4i2.291

Abstract

Abstract. This paper is a review of renewing and guarding the nous in the Philokalia teaching. The Philokalia is a collection of spiritual texts written between the fourth and fifteenth centuries by the monks of the Orthodox Christian tradition. Christian spirituality is very concrete and practical not mysterious or abstract. Its various aspects are described well in the Philokalia but the Philokalia remains relatively unknown while people seek to satisfy their thirst by consuming from the heresies teaching that ever existed from the beginning of time. One of the most important spiritual aspects that needs to be re-discovered today is renewing the intellect or nous. The fathers of Philokalia concern much on the renewing and guarding the nous. The way to renew the nous is only guarding the nous with all nepsis (prosoche) and praying (proseuche). They emphasized nepsis or watchfulness because the arch - enemy of the soul is a certain kind of thought which they described with the word logismoi. Nepsis and praying are the way to contend against the logismoi and the passions.
Sudut Pandang Etika Kristen Menyikapi Pembangkangan Sipil (Civil Disobedience) Sonny Zaluchu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 3, No 1 (2018): Oktober 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v3i1.176

Abstract

Abstract. Disobedience to the government can be realized in two ways. First by peaceful means and second by fighting against using violence. This happens because the interests of the community are sacrificed and or fulfilled so that there is a crisis of relations between the community and the government. This article discusses the ins and outs of the occurrence of civil disobedience and the way it is addressed regarding Christian ethics. Even though Biblical justification is only in favor of the conditional opposition, the reality, the various forms, and practices of opposition to the government take place around us. Especially if we are in a critical situation such as repression or repressive action, our human nature immediately responds. So as Christians, of course, our response must be different. Biblical considerations are our only choice when in crisis and oppression. That's where we determine the attitude towards the government.Abstrak. Pembangkangan terhadap pemerintah dapat diwujudkan dengan dua cara. Pertama dengan cara damai dan kedua dengan melawan menggunakan kekerasan. Hal ini terjadi karena kepentingan masyarakat dikorbankan dan atau terbaikan sehingga terjadi krisis hubungan antara masyarakat dengan pemerintah. Artikel ini membahas tentang seluk beluk terjadinya pembangkangan (civil disobedience) dan cara menyikapinya ditinjau dari sudut pandang etika Kristen. Sekalipun pembenaran Alkitabiah hanya memihak pada penentangan bersyarat, tetapi kenyataan-nya, berbagai bentuk dan praktek penentangan terhadap pemerintah, berlangsung disekeliling kita. Terutama jika kita berada di dalam sebuah situasi kritis seperti penindasan atau tindakan represif, natur manusiawi kita langsung memberikan responnya. Maka sebagai orang Kristen, tentu saja respon kita harus berbeda. Pertimbangan Alkitabiah menjadi satu-satunya pilihan kita saat berada di dalam  krisis dan penindasan. Dari sanalah kita menentukan sikap terhadap pemerintah.
Peran Pelayanan Pastoral bagi Ibu yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga Derselli P. Silitonga
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 4, No 2 (2020): April 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v4i2.210

Abstract

Abstract. Domestic violence is an issue that is considered a private household problem so it cannot merely be handled by the government or the authorities. For this reason, this study aimed to describe the important role of pastoral care in dealing with domestic violence. The method used in this research was descriptive qualitative research method. Data was collected through observation, interview and literature study and analyzed in depth and described descriptively. The result was that pastoral care is an effective way to deal with the problem of domestic violence by not bringing it into the public sphere and creating peace between husband and wife.Abstrak. Kekerasan dalam rumah tangga merupakan isu yang dianggap sebagai persoalan privat rumah tangga sehingga tidak begitu saja dapat ditangani oleh pemerintah atau pihak yang berwajib. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pentingnya peran pelayanan pastoral dalam menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan serta dianalisa secara mendalam dan diuraikan secara deskriptif. Hasilnya adalah pelayanan pastoral merupakan cara yang efektif untuk menangani masalah kekerasan dalam rumah tangga oleh karena tidak membawanya ke ranah publik dan menciptakan perdamaian di antara suami istri.
Membangun Spiritualitas Digital bagi Generasi Z Adhika Tri Subowo
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 5, No 2 (2021): April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v5i2.464

Abstract

Abstract. Generation Z is a generation that is close to digital technology, so the use of digital space as a teaching tool is important for churches to do. The dichotomy of sacred and profane often colors the perception of the church in seeing the digital space, so that digital space has not been fully utilized. This research was intended propose the suitable digital spirituality for generation Z. This study was conducted by literature study. Through this study it could be concluded that cyberspace has become part of the generation Z spirituality, although the interactions and conversations in it are not always spiritually charged, therefore, the church needs to be involved in it to be able to provide guidance to generation Z.Abstrak. Generasi Z adalah generasi yang dekat dengan teknologi digital, sehingga penggunaan ruang digital sebagai sarana pengajaran menjadi penting untuk dilakukan oleh gereja. Dikotomi sakral dan profan seringkali mewarnai persepsi gereja dalam memandang ruang digital, sehingga ruang digital belum dimanfaatkan dengan maksimal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengusulkan spiritualitas digital yang tepat bagi generasi Z. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi literatur. Melalui kajian tersebut dapat disimpulkan bahwa cyberspace telah menjadi bagian dari spiritualitas generasi Z, meskipun interaksi dan percakapan di dalamnya tidak selalu bermuatan rohani, sehingga gereja perlu ikut terlibat di dalamnya untuk dapat memberikan bimbingan kepada generasi Z.
Empat Peristiwa Penting Di dalam Kehidupan Yusuf: Sebuah Kajian Terhadap Kecerdasan Yusuf Hendi Hendi
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2, No 1 (2017): Oktober 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v2i1.130

Abstract

Abstract: Through survey of 4 major events in the life of Joseph in the book of Genesis, the author wants to state that the participation of God to Joseph include a holistic aspect. God prepared him to be the leader of Israel. God changed him to become the new Joseph having intelligence in aspects of morality as well as in intellectual, spiritual, and emotional aspects. The fourth aspects of this intelligence make him an important leader and would save his people, Israel. Through this paper, the readers also can draw important lessons from Joseph's life.Abstrak:Melalui tinjauan 4 peristiwa utama kehidupan Yusuf di dalam kitab Kejadian, penulis hendak menyatakan bahwa penyertaan Allah kepada Yusuf mencakup aspek yang holistik. Allah mempersiapkan Yusuf menjadi pemimpin bangsa Israel. Allah mengubah Yusuf yang lama menjadi Yusuf yang baru yang memiliki kecerdasan bukan hanya soal moralitas tetapi juga intelektual, spiritual, dan emosional. Keempat aspek kecerdasan ini menjadikan Yusuf sebagai seorang pemimpin penting dan akan menyelamatkan bangsanya, Israel. Melalui paper ini juga pembaca dapat menarik pelajaran penting kehidupan Yusuf.

Page 3 of 35 | Total Record : 350