cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
ISSN : -     EISSN : 26141213     DOI : -
Adalah publikasi jurnal ilmiah hasil penelitian di bidang pangan dan teknologi hasil pertanian, teknologi rekayasa proses pangan dan teknologi agroindustri. Jurnal ini diterbitkan secara berkala 2 kali setahun oleh Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan.
Arjuna Subject : -
Articles 59 Documents
Studi Pembuatan Stick dari Daging Belut (Monopterus albus) Anwar, Ahmad
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i2.22076

Abstract

Parameter penelitian meliputi kadar air, tekstur, rasa, analisa protein dan kalsium. Pengaruh penambahan daging memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf p 0,01 terhadap protein, kalsium dan organoleptik tekstur serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata p0.05 terhadap organoleptik tekstur dan kadar air. Penambahan tepung tulang ayam memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf p 0,01 terhadap protein,  kalsium, kadar air dan memberikan pengaruh berbeda tidak nyata p0.05 terhadap organoleptik rasa dan tekstur. Sedangkan untuk pengaruh interaksi antara suhu air  dan penambahan tepung beras merah terhadap parameter tidak memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (p0.05).
Pembuatan Kertas Seni Dari Kertas Bekas Dengan Bermacam Varian Warna Yang Berbeda A, Ariyetti; Almiah, Tuti; Wijayanti, Ruri; Anggia, Malse
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i2.21215

Abstract

Kertas seni merupakan salah satu produk  buatan tangan dengan bentuk dan desain menarik yang semakin banyak diminati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas dan penilaian organoleptik pada pembuatan kertas seni dari kertas bekas. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang meliputi beberapa tahapan yaitu :  proses pembuatan pulp, perhitungan rendemen pulp, pembuatan lembaran kertas dan pengamatan kertas seni yang dihasilkan. Rendemen yang di dapatkan dari 1560 g pulp yaitu sebanyak 69,87%, yang melebihi kualitas pulp dengan kategori high yield. Nilai kadar air kertasnya  2-7,36%  (memenuhi SNI), nilai GSM 21,2-34,6 gr/m2  dan uji kekuatan Tarik yaitu 40.56(MPa)-245.2(MPa). Organoleptik kertas seni yang paling banyak di sukai panelis kertas warna biru.
Pemanfaatan Produk Olahan Tape Dalam Upaya Diversifikasi Pangan Desa Kolam Abdi, Andri; Khairani, Suci; Lubis, Tia Aulia
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i2.19964

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan produk olahan tape dalam upaya diversifikasi pangan di Desa Kolam. Tape, sebagai produk tradisional yang dikenal luas, memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk turunan yang dapat meningkatkan nilai tambah dan variasi pilihan bagi konsumen. Melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, penelitian ini mengidentifikasi karakteristik tape, potensi diversifikasi produk, preferensi konsumen, serta kendala dan peluang dalam pengembangan produk tape. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tape dapat diolah menjadi berbagai produk turunan seperti tape goreng, kue tape, puding tape yang mendapat respon positif dari konsumen. Preferensi konsumen terhadap produk tape mencakup faktor rasa, kemasan, dan harga, dengan minat yang tinggi terhadap produk turunan tape yang lebih modern dan bervariasi. Namun, pengembangan produk tape masih menghadapi kendala seperti keterbatasan bahan baku, kemasan tradisional yang kurang menarik, dan keterbatasan teknologi dan inovasi. Untuk mengatasi kendala ini, diperlukan pelatihan dan pendampingan bagi produsen tape, kemitraan dengan usaha lain, serta peningkatan kemasan produk. Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan rekomendasi kepada produsen tape dan pemangku kepentingan terkait untuk mengembangkan produk tape yang lebih variatif dan sesuai dengan selera konsumen, serta mendorong dukungan pemerintah dan lembaga terkait dalam pengembangan industri tape dan diversifikasi pangan secara lebih luas. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Kolam, mendukung ketahanan pangan lokal, dan memperluas pasar bagi produk pangan lokal Indonesia Keywords : Food Diversification, Tape Processed Products, Food Security, Product Innovation
Formulasi Teh Kombucha dan Sari Jeruk Lemon (Citrus limon) terhadap Mutu Permen Keras (Hard Candy) Hapsari, Ajeng Retno
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 7, No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i2.22074

Abstract

Teh kombucha adalah produk minuman hasil fermentasi teh dan gula dengan menggunakan starter kombucha (Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir). Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Untuk mengetahui mutu permen keras (hard candy) dengan konsentrasi teh kombucha, (2) Untuk mengetahui mutu permen keras (hard candy) dengan konsentrasi sari lemon, dan (3) Untuk mengetahui interaksi mutu permen keras (hard candy) dengan konsentrasi teh kombucha dan konsentrasi sari lemon. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor pertama (I) yaitu Konsentrasi Teh Kombucha (K) terdiri dari 4 taraf yaitu K1 = 70 %, K2 = 80 %, K3 = 90 % dan K4 = 100 %. Faktor kedua (II) yaitu Konsentrasi Sari Lemon (L) terdiri dari 4 taraf yaitu L1 = 5 %, L2 = 15 %, L3 = 25 % dan L4 = 35 %. Parameter yang diamati meliputi adalah kadar air, kadar gula redeuksi, aktivitas antioksidan, kadar abu, kadar vitamin C uji oranoleptik warna, tekstur dan rasa. konsentrasi teh kombucha memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf (p0,01) terhadap parameter kadar air, kadar gula reduksi, aktivitas antioksidan, kadar abu, kadar vitamin C, uji oranoleptik warna dan rasa. Sedangan uji organoleptik tekstur memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (p0,05).
Pemanfaatan Limbah Biji Durian (Duria Zibethinus) dan Tongkol Jagung ( Zea Mays L.) pada Pembuatan Biofoam Pohan, Fitriana
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i1.24894

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pemanfaatan Limbah Biji Durian (Duria Zibethinus) Dan Tongkol Jagung (Zea Mays L.) Pada Pembuatan Biofoam. Dibimbing oleh  bapak Prof. Dr. Ir. Zulkifli Lubis M. APP. Sc. Sebagai ketua komisi pembimbing dan Bunga Raya Ketaren S.P., MSc., Ph.D sebagai anggota komisi pembimbing. Biofoam adalah kemasan alternatif pengganti Styrofoam yang terbuat dari bahan baku alami yaitu pati dengan tambahan serat untuk memperkuat strukturnya. Dengan demikian produk ini bukan hanya bersifat biogradible tetapi juga renewable. Berbeda dengan kemasan/plastic basis bahan baku petrokemikal, biofoam dapat terurai  secara alamiah sehingga tidak berdampak buruk pada lingkungan. Oleh karena itu peneliti menggunakan variasi konsentrasi penambahan pati biji durian dan penambahan  PVA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari uji biodegradasi,kuat tekanan dan daya serap air, agar kita mengetahui keuntungan pemakaian biofoam dalam kehidupan sehari–hari dan untuk mengetahui hasil uji biodegradble pada biofoam. Penelitian ini dilaksanakan di laboraturium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pada bulan Juli 2024 sampai dengan selesai. Metode penelitian yang dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Faktor 1 adalah penambahan PVA  dengan simbol (P) yang terdiri dari empat paraf yaitu P1= 60%, P2= 50%, P3=40% dan P4= 30%. Faktor II adalah penambahan pati biji durian dengan simbol (D)  yang terdiri dari empat taraf yaitu : D1= 40% D2= 50%, D2= 60% D4= 70%. Parameter yang diuji meliputi daya serap air, biodegradable, L, a*, b* dan tekanan. Hasil menunjukkan bahwa hubungan penambahan pati biji durian dan penambahan PVA memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P0,01) terhadap daya serap air, biodegradible, L, a*, b* dan tekanan.
Penambahan Sukrosa dan Gelatin terhadap Kualitas Sifat Fisikokimia Permen Jelly Salak Sidempuan (Salacca sumatrana Becc) Lubis, Nailah Fakhirah
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i1.24911

Abstract

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Penambahan Sukrosa dan Gelatin Terhadap Kualitas Sifat Fisikokimia Permen Jelly Salak Sidempuan (Salacca sumatrana Becc)”. Di bimbing oleh Bapak Assoc. Prof. Dr. M. Said Siregar, S.Si., M.Si. sebagai ketua komisi pembimbing dan Ibu Dr. Budi Suarti, S.P., M.Si. sebagai anggota komisi pembimbing. Permen jelly termasuk dalam permen lunak. Permen jelly yang baik adalah berbentuk padat dengan tekstur yang relatif lunak bila dikunyah, elastis, terbuat dari gula dan pemanis lainnya dengan campuran sari buah dan bahan-bahan pembentuk gel, antara lain gelatin, rumput laut, agar, pektin dan karagenen, memiliki kenampakan jernih dan transparan, serta memiliki tekstur kenyal. Penelitian ini bertujuan, (1) untuk mengetahui pengaruh penambahan sukrosa terhadap kualitas permen jelly salak Sidempuan (Salacca sumatrana Becc)., (2) untuk mengetahui pengaruh penambahan gelatin terhadap kualitas permen jelly salak sidempuan (Salacca sumatrana Becc)., (3) untuk mengetahui interaksi pengaruh konsentrasi gelatin dan sukrosa terhadap kualitas permen jelly salak Sidempuan (Salacca sumatrana Becc). Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua ulangan. Faktor I adalah penambahan Sukrosa dengan simbol (S) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : S1= 25% , S2= 35%, S3= 45%, S4= 55%. Faktor II adalah penambahan Gelatin dengan simbol (G) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : G1=15%, G2= 20%, G3= 25%, G4= 30%. Parameter yang diamati meliputi uji kadar sukrosa, kadar air, kadar abu, uji kekerasan, uji warna L, a, b, uji organoleptik aroma dan organoleptik rasa. Hasil penelitian ini adalah penambahan salak sidempuan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf p0,01 terhadap uji kadar sukrosa, kadar air, kadar abu, uji kekerasan, uji warna, uji organoleptik aroma dan organoleptik rasa
Pengaruh Penambahan Karagenan dan Sorbitol pada Pembuatan Edible Straw dari Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizuz) Andini, Nelly
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i1.25570

Abstract

Edible straw tergolong produk sedotan yang dapat dimakan sekaligus. Produk ini biasanya menggunakan bahan alami dan aman untuk dikonsumsi, produk yang bersifat praktis, dan adanya produk ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan berupa plastik utamanya sedotan. Edible straw atau sedotan yang dapat dimakan ini bentunya seperti sedotan biasa berbahan plastik. Bedanya, sedotan ini dapat dimakan. Menggunakan bahan utama kulit buah naga, karena kulit buah naga memiliki kandungan zat yang baik untuk tubuh serta memiliki kandungan serat. Penelitian ini bertujuan untuk, (1) Untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan pada pembuatan edible straw dari kulit buah naga, (2) Untuk mengetahui pengaruh penambahan sorbitol pada pembuatan edible straw dari kulit buah naga, (3) Untuk mengetahui pengaruh interaksi antara penambahan karagenan dan sorbitol pada pembuatan edible straw dari kulit buah naga. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I adalah konsentrasi karagenan (K) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: K1= 2 %, K2= 4 %, K3= 6 %, K4= 8 %. Faktor II adalah konsentrasi sorbitol (S) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: S1= 8 %, S2= 10 %, S3= 12 %, S4= 14 %. Parameter yang diamati meliputi Kadar Antioksidan, Kadar Vitamin C, Kadar Air, Uji Organoleptik Rasa, Uji Warna dan Uji Organoleptik Tekstur. Konsentrasi karagenan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p0,01) terhadap parameter kadar antioksidan, kadar vitamin C, kadar air, uji warna L, b, uji organoleptik rasa dan uji organoleptik tekstur. Sedangkan pada parameter uji warna a memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (p0,05). Konsentrasi sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p0,01) terhadap parameter kadar antioksidan, kadar air, uji warna b, uji organoleptik rasa dan uji organoleptik tekstur, sedangkan pada parameter kadar vitamin C, uji warna L dan a memberikan pengaruh yang berbeda nyata (p0,05). Interaksi antara konsentrasi karagenan dan konsentrasi sorbitol memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p0,01) kadar antioksidan, uji organoleptik rasa dan uji organoleptik tekstur, sedangkan pada kadar vitamin C, kadar air, uji warna L, a dan b memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (p0,05). Berdasarkan seluruh parameter yang diuji perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah pada perlakuan K4S4 karena semakin banyak penambahan karagenan dan sorbitol maka tekstur edible straw yang dihasilkan akan semakin baik.
Karakterisasi Sifat Fisikokimia Mie Basah dari Tepung Pregelatinisasi Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) dan Daun Kelor (Moringa oleifera) Sutarja, Anisa
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i1.25577

Abstract

Penelitian ini berjudul “Karakterisasi Sifat Fisikokimia Mie Basah Dari Tepung Pregelatinisasi Ubi Jalar Ungu (Ipomea batatas L) Dan Daun Kelor (Moringa oleifera)” dibimbing oleh Ibu Dr Budi Suarti S.P,. M.Si. Sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Misril Fuadi S.P., M.Sc. Sebagai anggota komisi pembimbing. Mie basah adalah mie mentah yang sebelumnya dipasarkan mengalami perebusan dalam air mendidih lebih dahulu. Pembuatan mie basah secara tradisional dapat dilakukan dengan bahan utama tepung terigu dan bahan pembantu seperti air, telur pewarna dan bahan tambahan pangan. Penelitian ini bertujuan, untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung ubi jalar ungu yang sudah dipregelatinisasi dan daun kelor terhadap kualitas mie basah. Penggunaan tepung ubi jalar ungu yang sudah dipregelatinisasi dan daun kelor dapat meningkatkan tekstur, kekenyalan, dan nilai gizi mie basah. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua ulangan. Faktor I adalah jumlah tepung pregelatinisasi ubi jalar ungu dengan simbol  (J) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : J1 = 65% , J2 = 70%, J3 = 75%, J4= 80%. Faktor II adalah presentasi tepung daun kelor dengan simbol  (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: K1 = 0%, K2 = 2%, K3 = 4%, K4 = 6%. Hasil penelitian ini adalah tepung pregelatinisasi ubi jalar ungu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf p0,01 terhadap uji kadar air, uji prorein, uji karbohidrat, uji aktivitas antioxidan organoleptik warna, tekstur, rasa, aroma. Tepung daun kelor berpengaruh berbeda sangat nyata nyata pada taraf p0,01 terhadap uji kadar air, uji prorein, uji karbohidrat, uji aktivitas antioxidant, organoleptik warna, tekstur, rasa, aroma. Interaksi antara tepung pregelatinisasi ubi jalar ungu dengan tepung daun kelor memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf p0,01 terhadap terhadap uji kadar air, uji protein, uji karbohidrat, uji aktivitas antioxidan, warna, rasa, aroma serta memberikan pengaruh berbeda tidak nyata pada taraf p0,05 terhadap uji organoleptik tekstur pada mie basah. Perlakuan terbaik pada penelitian ini ditunjukkan pada parameter karbohidrat 65% dan tepung daun kelor 0%. Selain itu pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan CMC, soda kue, dan kalsium propinat.
Formulasi Pemanfaatan Biji Ketapang (Terminalia catappa) pada Pembuatan Biskuit Free Gluten Kartika, Aulia Dwi
Agrintech: Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/agrintech.v8i1.25861

Abstract

Penelitian ini berjudul “Formlasi Pemanfaatan Biji Ketapang (Terminalia Catappa) Pada Pembuatan Biskuit Free Gluten”. Dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Desi Ardilla M.Si. sebagai ketua komisi pembimbing dan Bapak Misril Fuadi S.P., M.Sc. sebagai anggota komisi pembimbing. Biskuit merupakan salah satu produk olahan pangan yang berbahan dasar tepung terigu, dan diperoleh melalui memanggang adonan dengan penambahan bahan makanan pendukung lainnya, dan menjadi makanan praktis karena dapat dimakan kapan saja serta memiliki daya simpan yang relatif lama. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk berkreasi terhadap biskuit dengan cara menggunakan tepung beras dan tepung biji ketapang sebagai pengganti tepung terigu dalam produk ini. Penelitian ini bertujuan, (1) Untuk memanfaatkan biji ketapang yang selama ini dianggap sebagai sampah menjadi bahan tepung dalam pengolahan biskuit, (2) Untuk upaya mengganti tepung terigu dengan tepung biji ketapang yang memiliki kandungan gizi yang lebih baik dan bebas gluten, (3) Untuk memperoleh formula optimal penggunaan biji ketapang pada pembuatan biskuit free gluten. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan metode non faktorial dengan empat perlakuan. Konsentrasi yang diulang sebanyak tiga kali. Perlakuan konsentrasi tepung biji ketapang dan konsentrasi tepung beras sebagai berikut : KB1 = Tepung biji ketapang 40% :  Tepung beras 60%, KB2 = Tepung biji ketapang 50% : Tepung beras 50%, KB3 = Tepung biji ketapang 60% : Tepung beras 40%, KB4 = Tepung biji ketapang 70% : Tepung beras 30%. Parameter yang diamati meliputi kadar protein, kadar karbohidrat, kadar air, kadar lemak, uji organoleptik aroma, uji organoleptik tekstur dan uji organoleptik rasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada parameter uji kadar air, uji kadar protein, uji kadar karbohidrat, uji lemak, uji organoleptik aroma, uji organoleptik tekstur dan uji organoleptik rasa memberikan pengaruh sangat nyata (P0,01) pada biskuit. Perlakuan terbaik pada penelitian ini ditunjukkan pada parameter kadar protein dengan perlakuan konsentrasi tepung biji ketapang 70% dan konsentrasi tepung beras 30%. Selain itu pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan tepung lain untuk dikombinasikan dengan tepung biji ketapang supaya menghasilkan biskuit dengan tekstur dan rasa yang lebih baik lagi. Dan disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk menggunakan packaging berupa toples supaya biskuit bisa bertahan lebih lama lagi.