cover
Contact Name
Yusrawati JR Simatupang
Contact Email
yusrawati090992@gmail.com
Phone
+6285260106663
Journal Mail Official
intankemalasari00@gmail.com
Editorial Address
Jalan Tanggul Krueng Aceh No.34 Rukoh – Darussalam, Banda Aceh 23112
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
BUAH HATI
ISSN : 2355102X     EISSN : 25026836     DOI : -
Core Subject : Education,
Buah Hati Journal (e-ISSN 2502-6836 and p-ISSN 2355-102X) is a periodical scientific publication dedicated to lecturers, students and educational observers to disseminate relevant studies, thinks and research results in early childhood education.Any visitor to this site can browse abstracts, read journal contents and download PDF files. Buah Hati journal is published twice a year March and September.
Articles 138 Documents
ANALISIS KEMAMPUAN BAHASA ANAK PAUD DI KOTA BANDA ACEH DALAM KEGIATAN MAKAN Yenni Mutiawati
Jurnal Buah Hati Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.988 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v4i2.560

Abstract

Bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik. Demikian halnya dalam dunia anak, bahasa berperan penting sebagai alat komunikasi dalam kehidupan anak. Tanpa kemampuan ini sulit bagi anak dalam berinteraksi. Kemampuan bahasa pada anak dapat dikembangkan melalui kegiatan makan. Stimulasi kegiatan berbahasa yang dilakukan pada kegiatan makan. kegiatan makan yang dibangun dengan kesenangan akan menghadirkan kenyamanan dan rasa senang pada anak sehingga anak antusias untuk belajar membangun pemahaman mereka sendiri tentang makan dan makanan mereka. Penelitian ini dilakukan di PAUD Cahaya Meunara kota Banda Aceh. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pengembangan kegiatan makan untuk menstimulasi kemampuan bahasa anak usia dini di PAUD Kota Banda Aceh serta cara memonitor dan mengevaluasi kegiatan makan untuk menstimulasi kemampuan bahasa pada anak usia dini. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan wawancara serta angket yang diawali dengan memberikan sosialisasi dan pelatihan yang hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan ajar atau modul sebagai rujukan bagi guru-guru PAUD dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk dalam program kegiatan makan yang berkualitas dan bermakna bagi perkembangan anak.
PERSEPSI GURU PAUD TERHADAP KEGIATAN BERMAIN PERAN SEBAGAI STIMULASI KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI Fitriah Hayati; Cut Fazlil Hanum
Jurnal Buah Hati Vol. 4 No. 2 (2017)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.717 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v4i2.561

Abstract

Pendidikan merupakan hal yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia, salah satunya adalah pendidikan anak usia dini. Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk dapat bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di dalam lingkungannya sehingga individu mampu untuk berfikir dan bertindak sendiri. Kegiatan bermain peran merupakan metode pengembangan yang efektif di mana seseorang memerankan karakter orang lain dan mencoba berfikir serta berbuat dengan cara atau sudut pandang sosok yang diperankannya. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya telah dilakukan terhadap anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif kualitatif, dengan responden 6 orang guru PAUD di kota Banda Aceh. Data dikumpulkan melalui wawancara, adapun kisi kisi wawancara yang digunakan yaitu (1) Bagaimana tanggapan anda terhadap kegiatan bermain peran bagi anak usia dini (2) Adakah perubahan tingkat kemandirian pada anak setelah kegiatan bermain peran Menurut anda (3) seberapa besar dampak bermain peran terhadap kemandirian anak (4) Bagaimana jika kegiatan tersebut menjadi kegiatan rutin setiap bulan?. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden memiliki tanggapan atau respon yang baik terhadap kegiatan bermain peran. Diantara tanggapan yang diberikan guru adalah metode bermain peran dapat meningkatkan kemandirian anak karena dalam kegiatan tersebut anak belajar untuk menjadi orang lain dengan peran yang berbeda beda. Sebagian sekolah sudah menjadikan kegiatan bermain peran tersebut sebagai kegiatan rutin pada minggu pertama dan ketiga setiap bulan karena memberikan dampak yang baik terhadap perkembnagan anak terutama kemandirian.
PERILAKU AGRESIF ANAK USIA DINI DI LIHAT DARI POLA ASUH ORANG TUA Yeza Piti Tola
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.27 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.562

Abstract

The purpose of this data representation is to show the causative factor of the children’s aggressive behavior as seen from care pattern when it is applied by their parents. This case study has used qualitative research to conduct research towards aggressive children.The subjects of this research are mentioned as X and the parents of X. Observation and interviewing are the techniques and tools used to collect data by utilizing observation and interview guidance. Descriptive technique is the the technique used to analyze data based on an observation and interview. Results from the finding data and discussion show that : 1) the representation of X behavior often physically and verbally hurts others while the care pattern may be a causative factor of the aggressive behavior that, 2) the parents must deal with using authoritative and laissez faire patterns. Based on this fact, and in order to be good role models, the parents are suggested to be well-disposed to their kids, teach them good manners, and explain to them gently if they make mistakes. Abstrak Tujuan untuk mendapatkan gambaran data tentang faktor penyebab perilaku agresif anak dilihat dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tua kepada anak. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk penelitian studi kasus terhadap anak agresif dengan metode penelitian yaitu kualitatif. Subjek penelitian yaitu X dan orang tua X. Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan yaitu Observasi dan wawancara dengan menggunakan pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik penggambaran dengan kata-kata berdasarkan observasi dan wawancara di lapangan. Berdasarkan temuan dan pembahasan, peneliti mendapatkan hasil temuan sebagai berikut : (1) gambaran perilaku X yang sering menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal (2) Pola asuh orang tua X diduga dapat menjadi salah satu faktor penyebab perilaku agresif yang di lakukan X, yang mana orang tua X termasuk yang menggunakan pola asuh otoriter dan laizes faire. Sejalan dengan itu disarankan kepada orang tua, bersikap baik dengan penuh kasih sayang kepada anak-anaknya, agar menjadi contoh yang baik kepada anak dan memberi pengertian kepada anak dengan baik apabila anak melakukan kesalahan. Kata Kunci: perilaku agresif, anak usia dini, pola asuh
DAMPAK POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK JASA BUNDA ACEH BESAR Ayi Teiri Nurtiani; Cahya Murniati
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.814 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.563

Abstract

Emotional intelligence of children is very important to personal development of children as a whole. Emotional intelligence to determine the ability of children to foster a concept of self and control your emotions in order to fit in the environment in order to be accepted and appreciated. The development of emotional intelligence are strongly influenced by upbringing and instigation of parents, the extent to which the success of the education of the parents is the extent of involvement and their role in the lives of his children. Every parent has its own way to help the development of children. As for the formulation of the problem in this research is: How does the impact of parenting parents against emotional intelligence children aged 5-6 years in Aceh Besar, mother of kindergarten Jasa Bunda? Aiming to find out the impact of parenting parents against emotional intelligence children aged 5-6 years in Aceh Besar, mother of kindergarten Jasa Bunda. Qualitative research is research methods by using the instrument of observation and interviews, while data analysis using data reduction phase, data model (data display) and the withdrawal of the conclusion (verification). The research results obtained that the given parenting parents to educate children in kindergarten Jasa Bunda is democratic and permissive parenting in developing emotional intelligence children aged 5-6 years in kindergarten Jasa Bunda. Abstrak Kecerdasan emosional anak-anak sangat penting untuk perkembangan pribadi anak-anak secara menyeluruh. Kecerdasan emosional menentukan kemampuan anak-anak untuk membina konsep diri dan mengendalikan emosi supaya dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan agar dapat diterima dan dihargai. Perkembangan kecerdasan emosional sangat dipengaruhi oleh didikan dan dorongan orangtua, sejauh mana keberhasilan didikan orang tua adalah sejauh mana keterlibatan dan peran mereka dalam kehidupan anak-anaknya. Setiap orangtua mempunyai cara tersendiri untuk membantu perkembangan anak-anaknya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana dampak pola asuh orangtua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 Tahun di TK Jasa Bunda Aceh Besar? Yang bertujuan untuk mengetahui dampak pola asuh orangtua terhadap kecerdasan emosional anak usia 5-6 Tahun di TK Jasa Bunda Aceh Besar. Metode penelitian adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan instrument observasi dan wawancara, sedangkan analisa data menggunakan tahap reduksi data, model data (data display) dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian diperoleh bahwa pola asuh yang diberikan orangtua untuk mendidik anak di TK Jasa Bunda adalah pola asuh demokratis dan permisif dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak usia 5-6 tahun di TK Jasa Bunda. Kata Kunci: Pola asuh orangtua, kecerdasan emosional
PENINGKATAN KEMAMPUAN VISUAL SPASIAL MELALUI PROGRAM PAINT DI KELOMPOK B TK-YKA BANDA ACEH Lina Amelia; Nasrida
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.934 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.564

Abstract

The background in this study is the low ability of children in activities that involve visual spatial. Therefore a method that can improve the spatial visual ability through the paint program is required. The purpose of this research is to know how Child Activity In Improving Spatial Visual Ability through Paint Program in Group B TK-YKA Banda Aceh and to know how to Improve Spatial Visual Ability through Paint Program in Group B TK-YKA Banda Aceh. This research uses Class Action Research method (PTK). Subjects in this study were all children aged 5-6 years, amounting to 28 children, consisting of 17 boys and 11 girls. The object of this research is Spatial Visual Ability through Paint Program. Instruments used in data collection in this study is observation and documentation, while the data analysis techniques using descriptive qualitative. The data can be analyzed qualitatively. Based on the results of the research on preliminary observation indicated that in the category Not yet Developed as many as 8 children (28%), Emerging Development category as many as 14 children (49.9%), in the Expectancy category As many as 3 children (12.3%), and in the category of Growing Very Good as much as 3 children (9.7%). After doing research method for 1 month and in the result of cycle I that shows that in category Not yet Developed as much as 1 child (3,6%), in category Started Developing as many as 5 child (17,8%), in category Developing As Hope 6 children (21.4%), and in the category of Very Good Developing 16 children (57.2%). This research is sufficient in cycle I because it has reached the success indicator which is set that is 75%, where the achievement of Growing Up Expectation and Growing Very Good is added and the result reaches 78,6%. From this result, there is an increase in cycle I. It can be concluded that paint program can improve spatial visual ability in this group B TK-YKA Banda Aceh show successful. Abstrak Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak dalam kegiatan yang melibatkan visual spasial. Oleh karena itu diperlukan metode yang dapat meningkatkan kemampuan visual spasial melalui program paint. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana Aktivitas Anak Dalam Meningkatan Kemampuan Visual Spasial Melalui Program Paint di Kelompok B TK-YKA Banda Aceh dan untuk mengetahui bagaimana Peningkatan Kemampuan Visual Spasial Melalui Program Paint di Kelompok B TK-YKA Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh anak berusia 5-6 tahun yang berjumlah sebanyak 28 anak, yang terdiri dari 17 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Visual Spasial Melalui Program Paint. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Data yang di dapat dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian pada observasi awal menunjukkan bahwa pada kategori Belum Berkembang sebanyak 8 anak (28 %), pada kategori Mulai Berkembang sebanyak 14 anak (49,9%), pada kategori Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 3 anak (12,3%), dan pada kategori Berkembang Sangat Baik sebanyak 3 anak (9,7%). Setelah dilakukan metode penelitian selama 1 bulan dan di dapat hasil siklus I yaitu menunjukkan bahwa pada kategori Belum Berkembang sebanyak 1 anak (3,6%), pada kategori Mulai Berkembang sebanyak 5 anak (17,8%), pada kategori Berkembang Sesuai Harapan sebanyak 6 anak (21,4%), dan pada kategori Berkembang Sangat Baik 16 anak (57,2%). Penelitian ini dicukupkan pada siklus I karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang di tetapkan yaitu 75 %, dimana hasil capaian Berkembang Sesuai Harapan dan Berkembang Sangat Baik dijumlahkan dan hasilnya mencapai 78,6 %. Dari hasil tersebut terlihat adanya peningkatan pada siklus I. Dapat disimpulkan bahwa program paint dapat meningkatkan kemampuan visual spasial pada anak kelompok B TK-YKA Banda Aceh ini menunjukkan berhasil. Kata Kunci: visual spasial, program paint
PERAN BIBLIOTERAPI DALAM MENGATASI PERMASALAHAN SISWA Erna Labudasari
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.116 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.565

Abstract

The development of students is sometimes distracted by some factors. Its distraction can be influenced by their environment physically, psychically, and socially. The various problems make the different solutions for each students so teachers need to understand an alternative problem solving. One of problem solving which can be applied in the classroom is through Bibliotherapy. It can solve the student problems. It can be defined as a guided reading activity which its purpose to assist someone to answer a question about the problems they have based on literacy. Bibliotheraphy is an appropriate method for teachers to solve the students who have social, emotion, education, and academic problems. Applying bibliotheraphy in the classroom give students opportunities to solve their problems at school. The applying can be done by comparing problems and problem solving on the book then the teachers can choose even develop their best version problem solving. Abstrak Perkembangan siswa terkadang terganggu oleh berbagai faktor. Gangguan tersebut dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikis maupun sosial. Permasalahan yang bervariasi membuat penanganan juga tidak sama antara satu anak dengan anak yang lain sehingga guru perlu memahami alternatif pemecahan masalah. Salah satu alternatif pemecahan masalah yang dapat diaplikasikan di kelas adalah melalui biblioterapi. Biblioterapi dapat mengatasi permasalahan yang di alami siswa. Biblioterapi dapat didefinisikan sebagai kegiatan membaca secara terbimbing dengan tujuan untuk membantu memecahkan permasalahan seseorang yang membutuhkan terapi. Biblioterapi dapat digunakan untuk membantu seseorang untuk menjawab pertanyaan tentang permasalahan yang di alami dengan berdasarkan literatur. Biblioterapi merupakan metode yang tepat bagi pendidik untuk mengatasi siswa dengan permasalahan sosial, emosional, pendidikan, dan akademik. Penggunaan biblioterapi di kelas memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengatasi permasalahan di sekolah. Penerapan biblioterapi dilakukan dengan cara membandingkan permasalahan dan cara memecahkan masalah tersebut yang terdapat di buku lalu guru dapat memilih bahkan mengembangkan pemecahan masalah yang terbaik versi mereka. Kata kunci: biblioterapi, literatur, sekolah, siswa
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA 5 TAHUN MELALUI PERMAINAN SNAKE AND LADDER Yenni Mutiawati
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.225 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.566

Abstract

Reading activity is one way for children to explore the knowledge needed for their success in completing the task at the next level of education. This study aims to determine the ability of reading in children aged 5 years through snake and ladder games in PAUD institutions with the number of respondents 10 children. This research is an action research using observation in the form of field notes and interviews. This study was conducted in 2 cycles consisting of 8 meetings in the initial cycle and 4 repetitions in the 2nd cycle. Analysis of reading research can be done through the game of snake and ladder performed with five stages, namely: 1) recognize letters, 2) read syllables and words, 3) read by spell syllable word, 4) slow reading without tone, and 5) read smoothly shows that 80% of children can read fluently and only 20% of the number of children who occasionally need the help of teachers in reading fluently. The activity of reading through the game of snake and ladder makes children learn to read and able to read without them knowing and without coercion because reading activities are wrapped with interesting and fun games performed while playing. In addition, the findings in this study prove that snake and ladder become one of the creative game media that can be modified to develop all aspects of child intelligence. Abstrak Aktivitas membaca merupakan salah satu jalan bagi anak untuk merambah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk keberhasilan mereka dalam menyelesaikan tugas di jenjang pendidikan selanjutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca pada anak usia 5 tahun melalui permaianan snake and ladder di lembaga PAUD dengan jumlah responden 10 anak. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan menggunakan observasi dalam bentuk catatan lapangan dan wawancara. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus yang terdiri dari 8 kali pertemuan di siklus awal dan 4 kali pengulangan di siklus ke-2. Analisis dapatan penelitian membaca melalui permainan snake and ladder yang dilakukan dengan lima tahapan, yaitu: 1) mengenal huruf, 2) Membaca suku kata dan kata, 3) Membaca dengan mengeja silabel kata, 4) Membaca lambat tanpa nada, dan 5)Membaca lancar menunjukan bahwa 80% anak dapat membaca lancar dan hanya 20% dari jumlah anak yang sesekali perlu bantuan guru dalam membaca lancar. Aktivitas membaca melalui permainan snake and ladder menjadikan anak belajar membaca dan mampu membaca tanpa mereka sadari dan tanpa paksaan sebab kegiatan membaca dibungkus dengan permainan yang menarik dan menyenangkan yang dilakukan sambil bermain. Selain itu, temuan dalam penelitian ini membuktikan bahwa snake and ladder menjadi salah satu media permainan kreatif yang dapat dimodifikasi untuk mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak. Kata kunci: kemampuan membaca, permainan snake and ladder, penelitian tindakan
PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN BALON BERPASANGAN DI KELOMPOK BERMAIN PAUD BINA INSANI KEMALA BHAYANGKARI 1 BANDA ACEH Fitriah Hayati; Julia
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 1 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.202 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i1.567

Abstract

Interpersonal intelligence is the ability to understand and cooperate with others. Formulation of the problem in this study i.e., how would the child's interpersonal skills through the game of Group Play in twos balloons OLD Bina Insani Keumala While 1 Banda Aceh. The goal is to find out the child's interpersonal skills enhancement through the game balloon paired in OLD Bina Insani Keumala While 1 Banda Aceh. This type of research is Research Action class (PTK). The instruments used are observation sheet, the number of samples is 10 children and the data were analyzed by using a percentage formula. The results showed that in the description of the child activity in the cycle I the amount of percentage by categories of undeveloped 40% (4 children) categories began to grow 30% (3) requirement of growing expectations of 20% (2 children) and what category is growing very well 10% (1 child). While in cycle II, there is no requirement of undeveloped, began to flourish, developing expectations what category is 40% (4 children) categories growing very well is 60% (6 children) based on the data it can be concluded that the balloon game pairing can enhance interpersonal skills. Abstrak Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah menigkatkan kemampuan interpersonal anak melalui permainan balon berpasangan di Kelompok Bermain PAUD Bina Insani Kemala Bhayangkari 1 Banda Aceh. Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan interpersonal anak melalui permainan balon berpasangan di PAUD Bina Insani Kemala Bhayangkari 1 Banda Aceh. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, jumlah sampel adalah 10 anak dan data dianalisis dengan menggunakan rumus presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada gambaran aktivitas anak pada siklus I jumlah presentase dengan katagori belum berkembang 40% (4 anak) katagori mulai berkembang 30% (3 anak) katagori berkembang sesuai harapan 20% (2 anak) dan katagori berkembang sangat baik 10% (1 anak). Sedangkan pada siklus II tidak ada katagori belum berkembang, mulai berkembang, katagori berkembang sesuai harapan adalah 40% (4 anak) katagori berkembang sangat baik adalah 60% (6 anak) Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan balon berpasangan dapat meningkatkan kemampuan interpersonal anak. Kata Kunci: balon berpasangan , kemampuan interpersonal
PENGEMBANGAN MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL Ayi Teiri Nurtiani; Elvinar
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.24 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i2.569

Abstract

Multicultural education should be given to the community in order to create harmonization of differences in culture and the establishment of tolerance for diversity, the events of the Jakarta pilkada which in the past have somewhat hurt the sense of diversity in Indonesia. It is inappropriate for political figures to criticize understanding which is not the territory of its power, so as to cause multiple interpretations of its arguments in society. The difference between the characters' culture is a problem that has surfaced so that it becomes difficult to stop public consumption from spreading to all corners of Indonesia, the issue of SARA tends to be unavoidable. For months, Jakarta's political temperature had heated up with prolonged demonstrations which had a domino effect on all parts of Indonesia which caused sentimental differences in culture to be felt. For the sake of anticipating the same event to recur and a prolonged impact, public awareness is needed in understanding multicultural education, that is society that is able to respect each other and respect cultural differences becomes a necessity that needs to be achieved, making the difference into unity values ​​in building this beloved country. Based on the existing phenomena, the research team was interested and desirous to develop a multicultural education model for PG-PAUD STKIP BBG students who are part of the Indonesian community, no longer the condition of students coming from various parts of Aceh who have cultural diversity with each other. It is expected that they will have an awareness of multicultural education so that they can apply it to themselves and teach it to their students later. Abstrak Seyogyanya pendidikan multikultural diberikan kepada masyarakat demi terciptanya harmonisasi atas perbedaan kultur dan terjalinnya toleransi keberagaman, peristiwa pilkada Jakarta yang lalu sedikit banyak telah mencederai rasa keberagaman di Indonesia. Tak sepatutnya tokoh politik mengkritisi pemahaman yang bukan wilayah kuasanya, sehingga menimbulkan multitafsir atas argumentasinya di dalam masyarakat. Perbedaan kultur tokoh tersebut menjadi permasalahan yang mengemuka sehingga menjadi konsumsi publik yang sulit terbendung hingga menjalar ke seluruh pelosok Indonesia, isu SARA cenderung tak terhindarkan. Selama berbulan-bulan, suhu politik Jakarta memanas dengan demonstrasi berkepanjangan yang menimbulkan efek domino ke semua wilayah Indonesia yang menyebabkan sentimentil perbedaan kultul terasa. Demi mengantisipasi peristiwa sama terulang dan dampak berkepanjangan, maka diperlukan kesadaran masyarakat dalam memahami pendidikan multikultural, yakni masyarakat yang mampu saling menghargai dan menghormati perbedaan kultur menjadi sebuah keniscayaan yang perlu diraih, membuat perbedaan menjadi nilai-nilai persatuan dalam membangun negeri tercinta ini. Berdasarkan fenomena yang ada, maka tim peneliti tertarik dan berkeinginan untuk mengembangkan model pendidikan multikultural untuk mahasiswa Prodi PG-PAUD STKIP BBG yang merupakan bagian dari masyarakat Indonesia, apatah lagi kondisi mahasiswa yang datang dari berbagai pelosok daerah Aceh yang memiliki keberagaman kultur satu sama lain. Diharapkan mereka memiliki kesadaran akan pendidikan multikultural sehingga mampu menerapkannya pada diri mereka sendiri dan mengajarkannya kepada anak-anak didik mereka kelak. Kata Kunci: pendidikan multicultural
MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPERSONAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DENGAN MENGGUNAKAN BONEKA JARI PADA ANAK TK B2 DI PAUD SAVE THE KIDS BANDA ACEH Lina Amelia; Ayu Marsella
Jurnal Buah Hati Vol. 5 No. 2 (2018)
Publisher : Department of Early Childhood Education, STKIP Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.733 KB) | DOI: 10.46244/buahhati.v5i2.570

Abstract

This research is entitled Improving Children's Interpersonal Ability Through Role Playing Methods Using Finger Puppets in Kindergarten B2 Children in Paud Save The Kids Banda Aceh. The purpose of this study was to find out about children's interpersonal skills through role playing methods (finger puppets), this study used a qualitative approach to the type of PTK research. The subjects of this study were 13 children. The method used in collecting data is qualitative. Data collection techniques use observation techniques. Data is analyzed using percentages. The results showed that in Cycle I, interpersonal skills at TK B2 in PAUD Save The Kids had not reached the completeness score on all the criteria aspects observed. The criteria for aspects that have not been completed are (BB) Undeveloped (21%), (MB) Start Developing (37%), (BSH) Developing As Expected (43%) and Very Good Developing (BSB) (0%). In the second cycle the interpersonal ability of children is better than in the first cycle and the indicators of success have reached the completeness value on the aspect criteria, (BB) Undeveloped (0%), (MB) Start Developing (10%), (BSH) Growing As Expected ( 77%), and (BSB) Develops Very Good (14%). This shows that the role playing method using finger puppets can improve children's interpersonal skills. Abstrak Penelitian ini berjudul Meningkatkan kemampuan Interpersonal Anak Melalui Metode Bermain Peran Dengan Menggunakan Boneka Jari Pada Pada Anak TK B2 Di Paud Save The Kids Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang kemampuan interpersonal anak melalui metode bermain peran dengan (boneka jari), penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian PTK. Subjek penelitian ini adalah 13 orang anak. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi. Data dianalisa dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan pada Siklus I kemampuan interpersonal pada TK B2 di PAUD Save The Kids belum mencapai nilai ketuntasan pada semua kriteria aspek yang diamati. Adapun kriteria aspek yang belum tuntas adalah (BB) Belum Berkembang (21%), (MB) Mulai Berkembang (37%), (BSH) Berkembang Sesuai Harapan (43%) dan (BSB) Berkembang Sangat Baik (0%). Pada siklus II kemamampuan Interpersonal anak lebih baik dari pada siklus I dan indikator keberhasilan telah mencapai nilai ketuntasan pada kriteria aspek, (BB) Belum Berkembang (0%), (MB) Mulai Berkembang (10%), (BSH) Berkembang Sesuai Harapan (77%), dan (BSB) Berkembang Sangat Baik (14%). Hal ini menunjukkan metode bermain peran dengan menggunakan boneka jari dapat meningkatkan kemampuan interpersonal anak. Kata kunci: kemampuan interpersonal, metode bermain peran, boneka jari

Page 5 of 14 | Total Record : 138