cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Farmaseutik
ISSN : 1410590x     EISSN : 26140063     DOI : -
Core Subject : Health,
Majalah Farmaseutic accepts submission concerning in particular fields such as pharmaceutics, pharmaceutical biology, pharmaceutical chemistry, pharmacology, and social pharmacy.
Arjuna Subject : -
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 3 (2021)" : 20 Documents clear
Evaluasi Luaran Klinis Terapi Antibiotik Pada Pasien Anak Dengan Diare di Rawat Inap RAUP Dr. Sardjito Yogyakarta Antonia Adeleide Anutopi; Ika Puspitasari; Ida Safitri Laksanawati
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.49512

Abstract

Diare merupakan kondisi dimana terjadi frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dengan konsistensi feses cair. Terapi antibiotik dapat diberikan kepada pasien diare akibat infeksi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik empiris dan untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian pemberian antibiotik empiris terhadap luaran klinis pada anak dengan diagnosis diare. Rancangan penelitian deskriptif-analitik dengan desain cohort retrospektif. Subyek penelitian yaitu anak dengan usia ≥2 bulan - <18 tahun yang di rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada periode 1 Januari 2015 – 30 Juni 2019 dengan diagnosis diare persisten. Analisis data pada karakteristik subyek dilakukan secara deskriptif. Uji Chi-square digunakan untuk melihat hubungan antara kesesuaian penggunaan jenis antibiotik empiris dengan luaran klinis. Hasil penelitian menunjukkan adanya 38 pasien yang menggunakan antibiotik empiris selama periode dari 1 Januari 2015 – 30 Juni 2019. Terdapat 39 regimen yang masuk dalam kategori rasional menurut metode Gyssens. Terdapat hubungan yang signifikan antara rasionalitas penggunaan antibiotik empiris dengan luaran klinis pasien (p<0,05).  
Estimasi Biaya Pengobatan Langsung Penyakit Kanker Di Indonesia: Estimasi Direct Medical Cost (DMC) Yuni Andriani; Susi Ari Kristina; Chairun Wiedyaningsih
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.49823

Abstract

Kanker adalah salah satu penyakit tidak menular dan merupakan penyebab mortalitas tertinggi di berbagai belahan dunia. Berdasarkan perkiraan Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC)  tahun 2018, ada lebih dari 18 juta kasus baru kanker di seluruh dunia, dan jumlah ini diproyeksikan meningkat lebih dari 61% pada tahun 2040. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 memperlihatkan prevalensi kanker meningkat dari 1,4 persen di tahun 2013 menjadi 1,8 persen di 2018. Selain itu, di Indonesia dari seluruh penyakit yang menyebabkan kematian, kanker menempati peringkat ketujuh dengan presentase 5,7%. Prevalensi kanker 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330.000 orang. Penelitian ini bertujuan mengestimasi total biaya pengobatan langsung pasien dengan penyakit kanker dan mengetahui angka kejadian kanker yang paling tinggi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kanker dengan angka kejadian tertinggi, yakni kanker serviks 31.9% (250.654 kasus), kanker kolorektal 21.4% (168.013 kasus), dan kanker ovarium 11.7% (92.076 kasus). Total biaya pengobatan langsung 14 jenis kanker di Indonesia berdasarkan data klaim BPJS secara keseluruhan pada tahun 2018 adalah sebesar Rp1.4 miliar. Jenis kanker dengan beban biaya tertinggi yakni kanker serviks sebesar Rp393 juta (27.03%), kanker kolorektal Rp335 juta (23.07%), dan kanker ovarium Rp168 juta (11.57%). 
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empirik Terhadap Outcome Klinik dan Gambaran Antibiogram Pada Pasien ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta Kris Kurniawan; Ika Puspitasari; Titik Nuryastuti
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.51259

Abstract

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan salah satu penyebab utama kunjungan pasien di sarana kesehatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit. Telah banyak penelitian mengenai kejadian resistensi antibiotik terhadap mikroba di rumah sakit beserta gambaran antibiogramnya, namun resistensi dalam pengobatan antibiotik di komunitas tepatnya di puskesmas belum pernah dipetakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran antibiogram bakteri penyebab ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta, mengetahui kesesuaian penggunaan antibiotik empiris dengan pedoman terapi serta mengetahui hubungan kesesuaian antibiotik empiris terhadap outcome klinik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang dilakukan dengan rancangan studi deskriptif-analitik dengan desain cohort melalui penelusuran data secara prospektif pada pasien ISPA di Puskesmas Jetis Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2019. Sebanyak 44 pasien yang didiagnosa ISPA di puskesmas Jetis Yogyakarta selama periode bulan April-Agustus 2019. Gambarkan mengenai profil antibiogram pasien ISPA di puskesmas Jetis Yogyakarta, yaitu pola bakteri Gram negatif yang terbesar (50,8%) dan bakteri Gram positif sebanyak 27,2%. Berdasarkan evaluasi kesesuaian penggunaan antibiotik empirik terhadap pedoman, diperoleh 40 pasien (93%) yang sesuai terapinya dengan pedoman dan sebanyak 3 pasien (7%) yang tidak sesuai dengan pedoman. Berdasarkan uji Likelihood ratio menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kesesuaian penggunaan antibiotik empirik dengan outcome klinik pada pasien ISPA dengan nilai p=0,152.
Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi (ILO) dan Rasionalitas Antibiotik Profilaksis Bedah di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Rosylianti Rosylianti; Ika Puspitasari; Rizka Humardewayanti Asdie
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.53094

Abstract

Healthcare assoicated infections (HAIs) merupakan merupakan infeksi yang didapatkan pasien ketika menerima pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Salah satu jenis HAIs yang dapat dicegah adalah infeksi luka operasi (ILO), yakni melalui pemberian antibiotik profilaksis bedah (APB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar kejadian ILO selama periode penelitian, besar ABP rasional, pengaruh pemberian APB rasional terhadap ILO, dan faktor risiko yang meningkatkan risiko ILO. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan rancangan cohort prospektif pada subjek dengan kriteria inklusi usia ≥18 tahun, menjalani bedah obstetri-ginekologi, digestif dan tumor dengan kelas operasi bersih/bersih-terkontaminasi, dan menerima ABP. Subjek dieksklusi jika didiagnosis infeksi sebelum operasi dan menjalani pemasangan implan. Pengamatan luka operasi dilakukan hingga 30 hari pascabedah. Sejumlah 95 pasien bersedia menjadi subjek penelitian. Terdapat 96 pemberian ABP selama periode penelitian. ILO dialami oleh 17,9% (IK 95% 10,2-25,6%) subjek. Ditemukan 13 pemberian antibiotik tidak tepat indikasi. Dari 83 pemberian ABP dengan indikasi, hanya ditemukan 1,2% pemberian ABP rasional menurut algoritma Gyssens (kategori 0). Jenis ketidakrasionalan paling tinggi yaitu kategori IIa (tidak tepat dosis) 95,1%. Penelitian ini tidak dapat menentukan pengaruh pemberian antibiotik profilaksis terhadap penurunan kejadian ILO. IMT >27 kg/m2 secara bermakna meningkatkan risiko ILO dengan OR 5,91 (IK 95% 1,20-18,37; p<0,05).Kata kunci: antibiotik profilaksis, analisis Gyssens, ILO
Kesiapsiagaan Tenaga Farmasi di Pusat Kesehatan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana: Studi Kualitatif pada Daerah dengan Potensi Bencana Alam di Gunung Kidul Kiki Yuli Handayani; Chairun Wiedyaningsih; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.53850

Abstract

Gunung Kidul adalah Kabupaten dengan potensi bencana alam longsor dan banjir yang frekuensi kejadiannya tinggi. Tenaga farmasi berperan untuk menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sebagai upaya kesiapsiagaan pada tahapan pra bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan tenaga farmasi di Puskesmas sebagai upaya dalam penanggulangan bencana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara kepada 15 tenaga farmasi dari 8 Puskesmas di Kabupaten Gunung Kidul. Observasi juga dilakukan menggunakan lembar checklist parameter pendukung kesiapsiagaan yang dapat disiapkan oleh tenaga farmasi sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Pertanyaan wawancara dan lembar checklist terdiri dari 4 domain utama, yaitu domain pengorganisasian, domain Sumber Daya Manusia (SDM), domain obat dan perbekalan kesehatan dan domain perencanaan kesiapsiagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kefarmasian di 8 Puskesmas secara keseluruhan belum memiliki arsip dari parameter-parameter pendukung kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana baik pada domain pengorganisasian, domain SDM, domain obat dan perbekalan kesehatan serta domain perencanaan kesiapsiagaan. Tenaga farmasi di Puskesmas perlu mendapatkan pelatihan/simulasi/gladi baik tentang manajemen kebencanaan maupun manajemen obat dalam penanggulangan bencana sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi serta kesiapsiagaan tenaga farmasi di Puskesmas.
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Menggunakan Model Servqual Di Puskesmas Kabupaten Garut Mulyani Mulyani; Achmad Fudholi; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54017

Abstract

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama secara terintegrasi dan berkesinambungan, dimana salah satu fungsi Puskesmas yaitu menyelenggarakan pelayanan kefarmasian yang sesuai standar. Dalam penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di puskesmas perlu adanya upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian dengan perbaikan system secara terus menerus agar penerapan standar pelayanan kefarmasian di puskesmas dapat berjalan secara optimal dan meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Garut. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif (Non-Experimental) dengan metode pendekatan secara kuantitatif. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Tingkat kepuasan pasien diukur menggunakan model ServQual (Service Quality) terhadap lima (5) dimensi kualitas layanan, yaitu dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Analisis data dengan menggunakan nilai mean gap (kesenjangan) antara nilai rata-rata harapan (ekspekstasi) dan rata-rata kinerja (kenyataan). Berdasarkan hasil penelitian tingkat kepuasan pasien sebagian besar Puskesmas di Kabupaten Garut masih terdapat gap (nilai negatif) berarti bahwa tingkat kepuasan pasien adalah tidak puas. Dilihat dari hasil secara keseluruhan diperoleh nilai mean gap negatif berarti bahwa tingkat kepuasan pasien adalah tidak puas pada pernyataan dimensi ServQual di beberapa Puskesmas. Berbeda dengan Puskesmas Siliwangi, Cibatu dan Sukamulya terdapat pernyataan dengan nilai nol (0) tingkat kepuasan pasien adalah puas, dan nilai positif dengan tingkat kepuasan pasien adalah sangat puas.
Evaluasi Perencanaan dan Pengendalian Obat di Puskesmas Wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang Rintanantasari Rintanantasari; Achmad Fudholi; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54063

Abstract

Perencanaan dan pengendalian obat merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan obat yang mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan obat untuk mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi pada tahap perencanaan dan pengendalian obat di puskesmas wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi dengan menggunakan daftar tilik yang diberikan kepada pengelola obat. Data kuantitatif diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data RKO 2018, LPLPO 2018, laporan mutasi obat 2018. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai pada tahap perencanaan dan pengendalian obat yang dibandingkan dengan standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan di puskesmas wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang belum efisien ditinjau dari indikator kesesuaian obat dengan fornas, kesesuaian item obat dengan pola penyakit dan ketepatan perencanaannya. Dari sisi pengendalian obat didapatkan bahwa item stok kosong, nilai obat kadaluarsa, dan nilai obat rusak dari dua kabupaten/kota tersebut sudah memenuhi standar yakni 0%, sedangkan untuk indikator ITOR, item stok kurang, item stok aman, item stok berlebih serta obat yang tidak diresepkan >3 bulan belum efisien baik di wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang.    
Analisis Ketersediaan Obat di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah Un Tualeka; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54084

Abstract

Puskesmas mengupayakan pelayanan kesehatan salah satunya adalah dengan melakukan pelayanan kefarmasian. Namun berbagai masalah menyebabkan keterbatasan mutu pelayanan antara lain ketersediaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  menganalisis ketersediaan obat di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang dilakukan di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah pada bulan Desember 2019 – Januari 2020 dengan purposive sampling. Sumber informan Pengelola Obat Puskesmas dan Kepala seksi Farmasi Dinas Kesehatan kabupaten Maluku Tengah. Data yang diperoleh berupa data kualitatif (diambil secara concurrent) dan kuantitatif (diambil secara retrospektif 2018). Analisis data berupa menghitung nilai Indikator ketersediaan obat dengan rumus kemudian dibandingkan dengan nilai standard dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase tingkat ketersediaan obat  puskesmas di Kabupaten Maluku Tengah  adalah obat kosong 0% (standar 0%), obat kurang 0% (standar 0%), obat berlebih 55% (standar 0%) dan obat aman 45% (standar 100%). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan obat puskesmas Kabupaten Maluku Tengah belum efisien karena dari hasil perhitungan indikator ketersediaan obat hasilnya masih jauh dari standar.
Pengetahuan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Dalam Penanggulangan Bencana : Study Kualitatif di Kabupaten Bantul Yulia Citra; Chairun Wiedyaningsih; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54472

Abstract

Secara global frekuensi bencana alam mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa bencana yang memiliki frekuensi kejadian tinggi di daerah kabupaten Bantul yaitu banjir dan gempa yang menyebabkan banyak masyarakat yang terkena dampak kesehatan akibat bencana tersebut tersebut. Tenaga Kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu memahami pentingnya peranannya dalam menanggulangi bencana baik sebelum hingga pasca bencana. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tenaga kefarmasian terhadap bencana, peran tenaga kefarmasian dan obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana di puskesmas kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan lembar pengumpul data dan pedoman wawancara. Responden penelitian ini adalah tenaga kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Bantul yang rawan terhadap bencana gempa dan banjir, yang terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tenaga kefarmasian tentang bencana, peran tenaga kefarmasian serta obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana masih terbatas. Pengetahuan tenaga kefarmasian yang masih terbatas dikarenakan kurangnya pelatihan dan informasi yang berkaitan dari dinas terkait. Disarankan untuk melakukan pelatihan berkala kepada tenaga kefarmasian dalam manajemen penanggulangan bencana khususnya dibidang farmasi agar pengelolaan obat dan perbelkes yang dibutuhkan ketika terjadi bencana dapat dilakukan dengan baik.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat di Puskesmas Wilayah Kota Kupang Natalia Gilarsih; Achmad Fudholi; Tri Murti Andayani; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54768

Abstract

Berangkat dari permasalahan belum optimalnya penerapan penggunaan obat secara rasional pada fasilitas kesehatan di Indonesia dan belum adanya laporan evaluasi penggunaan obat berdasarkan indikator khusus yang menjadi dasar penilaian kinerja pelayanan kefarmasian di puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan obat di puskesmas wilayah Kota Kupang berdasarkan 8 indikator hasil metode delphi termodifikasi yang dikembangkan oleh Satibi dkk. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif secara retrospektif menggunakan data tahun 2018 dan melalui observasi langsung. Pemilihan 8 sampel puskesmas di Kota Kupang dilakukan dengan purposive sampling. Data hasil penelitian berupa data kuantitatif, dianalisis secara deskriptif dan 6 indikator diantaranya dibandingkan dengan standar Kemenkes RI dan WHO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan obat belum rasional sesuai standar WHO pada item obat per resep, standar Kemenkes RI pada penggunaan obat generik dan standar WHO maupun Kemenkes RI pada pemberian oralit dan zinc untuk diare. Pada indikator biaya obat per kunjungan resep sebesar Rp.9.394 ± Rp.1.341 digunakan sebagai parameter dalam penetapan alokasi dana pengadaan obat di Kota Kupang pada tahun 2019 dan kejadian medication error tidak bisa dievaluasi karena tidak adanya dokumentasi kejadian tersebut pada puskesmas wilayah Kota Kupang.  

Page 1 of 2 | Total Record : 20