cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sintang,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan
ISSN : 20874995     EISSN : 25984004     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan merupakan berkala ilmiah bidang kesehatan yang diterbikan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Kapuas Raya Sintang. Artikel tersebut berisi hasil penelitian bidang kesehatan yang telah dilakukan dan belum pernah dipublikasikan di media apapun dan terkait dengan ilmu kesehatan masyarakat, kebidanan, perekam dan informasi kesehatan terdiri dari epidemiologi, kebijakan dan administrasi kesehatan, sistem informasi kesehatan, biostatistik, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS guna menginspirasi dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPESERTAAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN MANDIRI PADA MASYARAKAT KELURAHAN TANJUNG PURI TAHUN 2015 Prasetyo, Budi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Vol 3, No 1 (Juli 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaminan Kesehatan Nasional merupakan jaminan sosial yang diselengarakan Badan Penyelengara Jaminan Sosial. Target kepesertaan Badan Penyelengara Jaminan Sosial pada tahun 2015 sebesar 168 juta peserta,  jumlah peserta  pada tahun 2016 berjumlah 165 juta peserta, di kabupaten Sintang terdapat 184 ribu peserta, terdiri dari 130 ribu peserta PBI dan 53 ribu peserta Non PBI. Tujuan dari penelitian ini adalah  untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepesertaan Badan Penyelengara Jaminan Sosial Kesehatan Mandiri Pada Masyarakat Kelurahan Tanjung Puri Tahun 2015 Meliputi Umur, Pendidikan, Penghasilan, Pengetahuan, dan sikap. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan analitik dan desain cross sectional. Total populasi sebanyak 1167 jiwa. Mengunakan rumus random sampling oleh Notoatmodjo menjadi 93 responden. analisis data mengunakan uji Chi Square analisis univariat dan analisis bivariat dengan taraf signifikan 5% dengan tingkat kesalahan α = 0,05. Hasil penelitian ini sebesar, 37,6% responden sebagai peserta BPJS kesehatan mandiri. Terdapat hubungan umur dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri (p=0,041), tidak terdapat hubungan pendidikan dengan Kepesertaan BPJS Kesehatan (p = 0,80), tidak terdapat hubungan penghasilan dengan Kepeserataan BPJS Kesehatan mandiri (p = 0,112), terdapat hubungan pengetahuan dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri (p = 0,003), terdapat hubungan sikap dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri (p = 0,000). kesimpulan terdapat hubungan antara umur, pengetahuan, sikap dengan kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada BPJS Kesehatan untuk bekerjasama dengan tokoh masyarakat untuk melakukan promosi tentang manfaat BPJS Kesehatan mandiri, diskusi bersama masyarakat
PELAKSANAAN KEBIJAKAN RUJUKAN BERJENJANG BAGI PESERTA BPJS KESEHATAN Ispandiyah, Woro; Endartiwi, Sri Sularsih
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.129

Abstract

BPJS Kesehatan  dalam memberikan pelayanan kepada para peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menerapkan kebijakan rujukan berjenjang. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga menerapkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 59 tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan. Kabupaten Bantul menduduki peringkat pertama untuk kasus rujukan tertinggi di Provinsi DIY yaitu yaitu 136.668 kasus. Penerapan kebijakan rujukan berjenjang tersebut masih memberikan permasalahan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan kebijakan rujukan berjenjang bagi peserta BPJS Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Bantul Yogyakarta Tahun 2018. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Rancangan penelitian adalah studi kasus (case study). Penelitian ini akan dilaksanakan di Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama (FKTP)  Kabupaten Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan kebijakan rujukan berjenjang di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamaa (FKTP) di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dan mengacu pada Peraturan Gubernur DIY No 59 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan khususnya pada pasal 9, 10, 11 dan 12. Kebijakan yang terbaru adalah Keputusan Kadinkes Provinsi DIY No 445/00905/III-2 tahun 2017 tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan yang salah satunya menyebutkan bahwa pelayanan rujukan dilaksanakan dengan berbasis wilayah dan kompetensi. Selain itu juga Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan No 4 tahun 2018 tentang penyelenggaraan sistem rujukan berjenjang berbasis kompetensi melalui integrasi sistem informasi. BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi terkait dengan penerapan kebijakan-kebijakan yang baru terkait rujukan berjenjang.
EFEKTIVITAS MODEL PROMOSI KESEHATAN MELALUI MEDIA VIDEO IMPLEMENTASI G1R1J DALAM MENINGKATKAN ANGKA BEBAS JENTIK Selviana, Selviana; Suwarni, Linda
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.116

Abstract

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) merupakan program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengajak peran aktif seluruh masyarakat untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, Aedes Spp. Pelaksanaan G1R1J di Kota Pontianak saat ini sedang diperkenalkan di RW 06  Kelurahan Pal Lima, namum pihak Puskesmas mengalami kendala dalam memperkenalkan program G1R1J pada kader jumantik maupun masyarakat. Sehingga diperlukan suatu media yang dapat membantu kader dalam memahami peran dan fungsinya sebagai kader G1R1J. Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui Efektivitas Model Promosi Kesehatan Melalui Media Video Implementasi G1R1J Dalam Meningkatkan Angka Bebas Jentik  Di RW 06 Kelurahan Pal Lima Kota Pontianak. Metode Penelitian menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Experimental dengan menggunakan rancangan penelitian pra experimental dengan desain penelitian one group pretest post test desain. dengan sampel untuk menguji efektivitas media video adalah sebanyak 30 orang yang terdiri dari kader dan masyarakat. Sedangkan untuk pengukuran ABJ  dilakukan sebanyak 67 Rumah/bangunan. Hasil Penelitian menujukkan bahwa media video sangat efektif dalam meningktkan pengetahuan dan sikap masyarakat mengenai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik dengan p value = 0,001. Implementasi Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik selama 1 bulan pertama dapat meningkatkan Angka Bebas Jentik di RW 06 Kelurahan Pal Lima dari 52,94% menjadi 85,56% (terjadi peningkatan 32,62%). Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Pontianak agar dapat mensosialisasikan G1R1J di seluruh wilayah Puskesmas dengan menggunakan media video, sehingga masyarakat dapat membentuk dan menerapkan G1R1J di wilayahnya.
EFEKTIFITAS CONE AERATOR DAN FILTRASI KULIT KERANG DALAM MENURUNKAN KADAR BESI (Fe) DAN KADAR KEKERUHAN PADA AIR SUMUR GALI Pradana, Tedy Dian
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.135

Abstract

In West Kalimantan that the access level of protection of clean water only reached 41% of the target MGD's by45.1%, therefore most people use groundwater for their daily needs. Groundwater is a source for the daily needs of the community in Parit Bugis Gang Mustika 1 Kuburaya district so that people looking for alternative sources of clean water. From the beginning pedahualuan test showed levels of iron (Fe) is 4.36 mg / l and turbidity 58NTU.kandungan appropriate RI Permenkes 416 / Menkes / Per / IX / 1990, concerning water quality standardsare 25 NTU turbidity womb and womb iron (Fe) 1 mg / l. This research aims to reduce the content of turbidity and iron content (Fe). The specific objective Analyzing the difference turbidity content and the content of iron (Fe) before and after and see the use of aerators and filtration Cone shells and look at the effectiveness before and after filtration Cone Aerator and seashells in lowering levels of turbidity and levels of iron (Fe). This study is True Experiment (Experiment Pure) aims to determine the ability of aerators and filtration Cone shells in reducing turbidity and iron (Fe) in water wells. The research sample of 24 samples. The statistical test used was Test T Test. Paired sample test results showed that there were significant differences between the content of turbidity and iron content (Fe) before and after using aerators and filtration cone shells. cone method aerator significant value of0.000 <0.05 and filtration seashells significant value of 0.000 <0.05. Seashells filtration method is more effective in decreasing Fe compared to the cone aerator. , For people in the trenches Bugis alley mustika 1 This method can be used as a water treatment in water wells for maximum results that people can use lime as coagulant dosage in accordance with usage.
PENGARUH EDUKASI VIDEO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA ROKOK PADA SISWA SEKOLAH DASAR Kosasih, Cecep Eli
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.121

Abstract

Rokok merupakan masalah yang besar di Indonesia. Merokok menjadi kebiasaan bagi pria dewasa, bahkan merambah ke anak anak. Anak menjadi terbiasa melihat pola merokok orang dewasa di rumahnya. Hal ini beresiko pada anak untuk mencoba merokok. Edukasi dalam pencegahan bahaya merokok bisa dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan menggunakan media video. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi video terhadap tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok pada siswa sekolah dasar. Desain penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre test dan post test. Penelitian dilakukan di SDN Bojong Asih, SDN Pasawahan, SDN Cangkuang, dan SDN Leuwi Bandung tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 4-6 berjumlah 323 orang. Sample yang digunakan adalah total sampling. Siswa diberikan quesioner sebelum intervensi kemudian diberikan edukasi tentang bahaya rokok melalui video, kemudian diberikan quisioner kembali untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang bahaya rokok. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis uji t dependent. Hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata tingkat pengetahuan sebelum intervensi adalah 2,6 (SD = 0,86). Setelah intervensi mengalami perubahan tingkat tingkat pengetahuan menjadi 2,87 (SD = 0,48). Terdapat pengaruh intervensi media video terhadap pengetahuan siswa (p = 0,000). Penelitian ini menemukan perbedaan bermakna peningkatan rata-rata pengetahuan sebelum dan setelah periode intervensi (p = 0.001). Perlunya dukungan dari pihak pemerintah daerah setempat baik dari Di€nas Kesehatan dan Dinas Pendidikan serta aparat camat, kepala desa, dan kepala sekolah bagi keberlanjutan program bebas rokok di sekolah dengan menggunakan video sebagai sarana edukasi pada siswa
KELENGKAPAN PENCATATAN BERAT BADAN ANAK PADA BUKU KIA ANTARA PESERTA PKH DAN BUKAN PESERTA PKH Dwijayanti, Krisnita; Nurkhalim, Ratna Frenty; Susilowati, Indah
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.105

Abstract

Program Keluarga Harapan (PKH) is a program that providing assistance cash to the very poor households the purpose the improvement of health status child under 6 years. The study aimed to see if there is a diference in completenes charging weight a child at maternal child health book between participant PKH and not participant PKH. This research is a quantitative research using  retrospective design. Was used 171 in the study of secondary data on maternal child health book in tanjunganom sub-district of nganjuk regency. Chi-square test results showed that the completenes charging weight a child at maternal child health book between participant PKH and not participant PKH significance are >0,05 (0,112). This mean no signofocant differences betwen participant PKH and are not participant PKH completeness charging at maternal child health book. In conclusion, there is no difeerence completeness charging weight children between participants and non-PKH in tanjunganom sub-district of nganjuk regency.
PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT LEPTOSPIROSIS Gavinov, Ivan Tinarbudi; Huda, Syaiful
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.143

Abstract

Leptospirosis merupakan zoonosis yang diakibatkan bakteri Leptospira sp. Sumber infeksi pada manusia biasanya akibat kontak secara langsung atau tidak langsung dengan urin hewan yang terinfeksi. Leptospirosis merupakan zoonosis yang paling luas tersebar di seluruh dunia, kecuali daerah kutub. Sejumlah 300.000 sampai 500.000 kasus Leptospirosis berat terjadi setiap tahun. Kabupaten Bantul merupakan daerah dengan kasus terbanyak penyakit Leptospirosis pada tahun 2015-2016 di D.I. Yogyakarta. Pada tahun 2017, kasus terbanyak terjadi pada 6 kecamatan di Kabupaten Bantul yaitu Kecamatan Pundong, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Jetis, Kecamatan Pajangan, dan Kecamatan Sedayu dengan total kasus sebanyak 48 kasus. Dalam pengendalian penyakit Leptospirosis diperlukan suatu informasi yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial dan non spasial secara efektif dan efisien. Salah satu sistem yang dapat menjadi alternatif solusi yaitu Sistem Informasi Geografis. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan penelitian studi kasus kontrol. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden terdiri dari 48 responden kasus dan 48 responden kontrol. Metode analisis data dengan analisis spasial, analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa semua variabel bebas mempunyai hubungan dengan variabel terikat yaitu keberadaan tikus di dalam maupun di luar rumah (p = 0,002), keberadaan hewan peliharaan (p = 0,012).
ESTIMASI RESIKO DAN MODEL PENGEMBANGAN INTERVENSI KESEHATAN PADA PENDERITA TB PARU BERBASIS PSIKOEDUKASI Amir, Rahmi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.130

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk observasional dengan pendekatan case control study. Dimana yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita TB Paru positif dan suspek TB Paru di wilayah kerja puskesmas Bilokka. Sedangkan sampel dalam penelitian ini dibagi atas dua yaitu sampel kasus 30 orang dan sampel kontrol sebanyak 60 orang dengan perbandingan antara kasus dan kontrol 1:2. Pengumpulan data melalui wawancara yang mengacu pada kuesioner dan observasi secara langsung, Analisis data menggunakan uji statistik bivariat dengan Odss Ratio melalui program SPSS Versi 19.  Berdasarkan Hasil penelitian menujukkan bahwa estimasi faktor risiko yang terbukti sebagai faktor risiko kejadian TB Paru adalah kondisi ventilasi (OR 13,02,CI 95%:3,25-71,50). Dan yang bukan faktor risiko adalah kepadatan hunian (OR 1,36,CI 95%:0,22-1,39), lingkungan lembab (OR 1,89,CI 95%:0,19-1,27), perilaku merokok (OR 1,57,CI 95%:0,22-1,81), lama kontak (OR 1,93,CI 95%:0,38-2,61), dan perilaku stigma merupakan faktor protektif dengan (OR 0,32,CI 95%:0,27-3,63).
ARTRITIS DAN PENGARUHNYA TERHADAP KETIDAKMAMPUAN SESEORANG DALAM BERPAKAIAN Putra, Ashar Nuzulul
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.117

Abstract

Ketidakmampuan seseorang melakukan aktifitas daily living (kegiatan sehari-hari/dasar seperti berpakaian) umumnya dikarenakan proses penuaan atau dampak dari penyakit kronis, sehingga membatasi kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas. Artritis merupakan penyakit yang paling sering dalam menyebabkan disability. Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh artritis terhadap ketidakmampuan seseorang dalam berpakaian dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan data Indonesia Family Life Survey 2014. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 8185 responden berusia > 40 tahun. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa artritis memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap terjadi proses ketidakmampuan seseorang dalam berpakaian, sehingga disarankan bagi mereka yang menderita artritis tahap awal lebih rutin dan disiplin mengikuti terapi atau pengobatan yang ada, agar penyakitnya tidak menjadi lebih berat dan menyebabkan ketidakmampuan menggunakan pakaian secara mandiri. Dan bagi mereka yang menderita artritis berat, lebih baik menggunakan pelayanan pendampingan dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
DAMPAK PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA PADA KESEHATAN MASYARAKAT Emilda, Emilda; Septiani, NAP; Pratiwi, RH
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 2: JANUARI 2019
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i2.138

Abstract

The limitations of waste management in the Cipayung Landfill (TPA) causing a buildup of garbage up to more than 30 meters. This condition has a health impact on people in Cipayung Village. This study aims to analyze the impact of waste management at Cipayung Landfill on public health in Cipayung Village, Depok City. The research is descriptive qualitative. Data obtained by purposive sampling. Data was collected by interviews, observation and documentation. Based on interviews with 30 respondents, it was found that the most common diseases were diarrhea, then other types of stomach ailments, subsequent itching on the skin and coughing. This is presumably because the environmental conditions in the form of unhealthy air and water and clean and healthy living behaviors (PHBS) have not become the habit of the people. The results indicated that there were no respondents who had implemented all of these criteria. In general respondents have implemented  3 criteria, namely maintaining hair hygiene, maintaining skin cleanliness, and maintaining hand hygiene. While maintaining clean water storage is the most often overlooked behavior. To minimize this health impact, improvements in waste management in Cipayung landfill are needed along with continuous socialization and education to develop PHBS habits and the importance of maintaining a clean environment.

Page 9 of 12 | Total Record : 111