cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sintang,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan
ISSN : 20874995     EISSN : 25984004     DOI : -
Core Subject : Health, Social,
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan merupakan berkala ilmiah bidang kesehatan yang diterbikan dua kali setahun pada bulan Januari dan Juli oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKes Kapuas Raya Sintang. Artikel tersebut berisi hasil penelitian bidang kesehatan yang telah dilakukan dan belum pernah dipublikasikan di media apapun dan terkait dengan ilmu kesehatan masyarakat, kebidanan, perekam dan informasi kesehatan terdiri dari epidemiologi, kebijakan dan administrasi kesehatan, sistem informasi kesehatan, biostatistik, promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, kesehatan lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja, keluarga berencana, kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS guna menginspirasi dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.
Arjuna Subject : -
Articles 111 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS EMPARU KECAMATAN DEDAI KABUPATEN SINTANG TAHUN 2014 Handayani, Tutik
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Vol 1, No 2 (Januari 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Faktor – faktor yang berhubungan dengan gizi buruk terdiri dari perilaku dan pelayanan kesehatan. Keberhasilan pembangunan nasional diupayakan oleh pemerintah dan sangat ditentukan oleh ketersediaannya sumber daya manusia (SDM). Persoalan gizi dalam pembangunan nasional masih dianggap sebagai masalah utama. Kejadian gizi buruk apabila tidak diatasi akan menyebabkan dampak yang buruk bagi balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Emparu Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang tahun 2014. Desain penelitian ini bersifat descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita di wilayah kerja Puskesmas Emparu yang ditemui pada saat posyandu pada bulan Juni 2014. Teknik pengambilan sampel yaitu Proporsional simple random sampling, dengan besar sampel 84 orang. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner dan menggunakan uji analisis Kendal Tau. Dari penelitian ini didapatkan tingkat pengetahuan responden yang kurang mayoritas gizi buruk (1,2%) dengan p_value (0,000) < a (a=0,1), sikap responden yang tidak setuju mayorias gizi buruk (1,2%) dengan p_value (0,000) < a (a=0,1), praktik responden yang tidak melakukan mayoritas gizi buruk (1,2%) dengan p_value (0,000) < a (a=0,1), dan pelayanan kesehatan yang kurang baik mayoritas gizi buruk (0%) dengan p_value (0,991) > a (a=0,1). Ada hubungan antara pengetahuan sikap, dan praktik terhadap kejadian gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Emparu Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang tahun 2014 dan tidak ada hubungan pelayanan kesehatan terhadap kejadian gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Emparu Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang tahun 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU PADA BALITA DI DESA ULAK JAYA KECAMATAN SINTANG KABUPATEN SINTANG TAHUN 2016 Rita, Liana
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Vol 3, No 1 (Juli 2016)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Jumlah data cakupan di Posyandu Melati III (Kelurahan Ulak Jaya ), dari jumlah balita 206 dengan kunjungan pada bulan Mei berjumlah 65 balita, menurun 49% dari target 80% kunjungan Posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu pada balita di Desa Ulak Jaya Kecamatan Sintang Kabupaten Sintang tahun 2014. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan cross sectional dengan sampel sebanyak 125 ibu yang memiliki balita. Teknik pengumpulan data mengunakan kuesioner. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan (P=0,032), Pengetahuan (P=0.003), sikap (P=0,018), Praktik (P=0,002), dukungan petugas (P=0,026) dengan pemanfaatan Posyandu. Dapat disimpulkan responden berpendidikan tinggi sebanyak 60,8%,bekerja sebanyak 56,8%, pengetahuan baik sebanyak 62,4 %, sikap positif sebanyak 64,0%, praktik positif sebanyak 57,6%,mendapatkan dukungan petugas sebanyak 54,5% dan memiliki kebutuhan tinggi sebanyak 62,4%. Diharapkan masyarakat khususnya ibu terus aktif mengikuti kegiatan Posyandu untuk mengetahui perkembangan balita, status gizi dan kesehatan balita serta mengajak ibu-ibu yang belum aktif dalam memanfaatkan Posyandu
PENGARUH TERAPI RELAKSASI ZIKIR UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PASIEN HIPERTENSI ESENSIAL PRALANSIA Lusrizanuri, Kiki
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Vol 2, No 1 (Juli 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronis. Seseorang yang telah didiagnosis mengidap penyakit kronis pasti akan merasakan kecemasan. Pasien hipertensi lebih merasakan kecemasan baik secara fisik maupun secara psikologis. Kondisi seperti ini bisa mempengaruhi kondisi pikiran, perasaan, dan fisik pasien hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh terapi relaksasi zikir untuk menurunkan kecemasan pada pasien hipertensi esensial pralansia. Subjek dalam penelitian ini adalah pralansia yang memiliki tekanan darah di atas normal dan mengalami kecemasan. Alat ukur menggunakan skala kecemasan. Penelitian ini adalah kuasi-eskperimen rancangan control group design. Analisis data menggunakan U Mann Whitney untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi zikir. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kecemasan yang sangat signifikan antara kelompok eskperimen dan kelompok kontrol setelah pelaksanaan terapi relaksasi zikir. Hasil penelitian menunjukkan skor p = 0,008 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa subjek hipertensi esensial pralansia yang mengikuti terapi relaksasi zikir mengalami penurunan tingkat kecemasan
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN KONJUNGTIVITIS PADA PEKERJA BENGKEL LAS WILAYAH SIMPANG KAWAT KOTA JAMBI TAHUN 2017 Entianopa, Entianopa; Herdianti, Herdianti; Anastasia, Amanda Puspita
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.95

Abstract

Insidensi konjungtivitis di Indonesia berkisar antara 2-75%. Data  perkiraan jumlah penderita penyakit mata di Indonesia adalah 10% dari seluruh golongan umur  penduduk per tahun dan pernah menderita konjungtivitis. Data lain menunjukkan bahwa dari 10  penyakit mata utama, konjungtivitis menduduki tempat kedua (9,7%) setelah kelainan refraksi (25,35%). Penelitian ini merupakan penelitian kuantittaif dengan pendekatan cross sectional  yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja Bengkel Las Wilayah Simpang Kawat Kota Jambi tahun 2016 yang berjumlah 92 orang. Sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli Tahun 2017. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar (85,9%) responden dengan masa kerja lama (> 5 tahun), (88,8%) responden dengan lama paparan berisiko (> 2 jam/hari), (77,2%) responden dengan pemakaian APD tidak baik, dan (56,5%) responden ada keluhan konjungtivitis (> 4 keluhan). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara masa kerja (p-value = 0,043), lama paparan (p-value = 0,006) dan pemakaian APD dengan p-value = 0,001 terhadap keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Ada hubugan masa kerja, lama paparan dan pemakaian APD dengan keluhan konjungtivitis pada pekerja Bengkel Las. Diharapkan para pekerja Bengkel Las untuk tidak terlalu lama terpapar oleh cahaya dari pengelasan serta selalu patuh dan disiplin dalam menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan tepat  serta proses kerja yang benar sesuai SOP.
PERILAKU DENGAN KEJADIAN PENYAKIT REMATIK PADA USIA 40-60TAHUN Jumatim, Jumatim
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): Vol 3, No 2 (Januari 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan penunjang sekitar sendi. Angka kejadian rematik pada tahun 2008 yang dilaporkan oleh World Health Organization (WHO) adalah mencapai 20% dari penduduk dunia yang telah terserang rematik, dimana 5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% adalah mereka yang berusia 55 tahun. Desa Pangkal Baru adalah salah satu desa yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tempunak, merupakan daerah dengan kasus kejadian rematik tertinggi dengan jumlah 80 kasus dengan katagori usia 40-60 tahun pada tahun 2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional, populasi dari penelitian ini adalah penderita rematik yang berusia 40-60 tahun sebanyak 80 orang. Sampel dari  penelitian ini sama dengan jumlah populasi atau total sampling yakni 80 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan (p=0.002), sikap (p=0.046), praktik (0.016), keturunan (p=0.027), jenis kelamin (p=0.004) dan obesitas (p=0.016), dengan kejadian penyakit rematik pada usia 40-60 tahun di Desa Pangkal baru Kecamatan Tempunak Kabupaten Sintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor yang paling berhubungan dengan kejadian penyakit rematik pada usia 40-60 tahun di desa pangkal baru kecmatan tempunak adalah faktor pengetahuan yakni (p=0.002), sehingga diharapkan petugas kesehatan memberikan penyuluhan penyakit rematik guna menambah pengetahuan masyarakat di Desa Pangkal baru Kecamatan Tempunak
HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAMIS TAHUN 2009 Munggaran, Intan Putri
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Vol 2, No 1 (Juli 2015)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Bayi Berat lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab kematian pada bayi baru lahir. Bayi berat lahir rendah adalah bayi baru lahir dengan berat badan <2500 gram dan merupakan faktor utama dalam meningkatkan mortalitas dan morbiditas neonatus. Di RSUD Ciamis kejadian BBLR mengalami peningkatan dari tahun 2008-2009 dari 11 menjadi 220 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan umur dan paritas ibu dengan kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Ciamis Tahun 2009. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif korelatif. Penelitian ini menggunakan sampel bayi baru lahir dengan berat lahir rendah di RSUD Ciamis. Jumlah sampel sebanyak 220 responden dengan penentuan sampel menggunakan total sampling. Data diperoleh dari catatan rekam medik RSUD Ciamis tahun 2009. Dari hasil uji statistik didapatkan umur dan paritas ibu memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian BBLR dengan nilai ρ value 0,000 < 0,05
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN PADA PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS WILAYAH KECAMATAN PALU SELATAN Kaparang, Mercy Joice
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JULI 2018
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33485/jiik-wk.v5i1.90

Abstract

Faktor langsung penyebab kematian ibu di Indonesia didominasi oleh timbulnya bahaya yang terjadi selama kehamilan. Berdasarkan laporan pencapaian tujuan pembangunan Milenium Indonesia tahun 2014 pelayanan Antenatal yang dilakukan oleh bidan belum optimal. Kinerja bidan dapat dipengaruhi oleh faktor motivasi, imbalan, kelengkapan sarana dan prasarana. Metode penelitian ini adalah analitik observasional menggunakan  rancangan penelitian cross sectional. Populasi semua bidan yang melakukan pelayanan Antenatal dengan jumlah 49 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi. Analisis data yaitu univariat dan bivariat. analisis bivariat menggunakan uji Chi- Square. Hasil analisis statistik diperoleh tidak ada hubungan antara motivasi dengan kinerja bidan pada pelyananan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan (p=1,000), tidak ada hubungan antara imbalan dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu (p=0,846), ada hubungan antara kelengkapan sarana dan prasarana dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan (p=0,032). Kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara motivasi dan imbalan dengan kinerja  bidan pada pelayanan Antenatal, dan ada hubungan antara kelengkapan sarana dan prasarana dengan kinerja bidan pada pelayanan Antenatal di Puskesmas wilayah Kecamatan Palu Selatan. Saran untuk pihak puskesmas agar memenuhi kelengkapan sarana dan prasarana untuk bidan dalam melakukan pelayanan Antenatal agar pelayanannya lebih optimal, dan untuk bidan agar meningkatkan kualitas pelayanan Antenatal berdasarkan standar yang telah ditetapkan agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal 
Front Cover, Daftar Isi, Editorial Board Panjaitan, Arip Ambulan
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EFEK PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) UNTUK MENINGKATKAN ANTENATAL CARE DAN PERENCANAAN PENOLONG PERSALINAN Nurkhalim, Ratna Frenty
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MDG’s kini telah selesai dengan menyisakan permasalahan kematian ibu yang belum juga tertuntaskan. Angka Kematian Ibu (AKI) dalam SDKI 2012 justru meningkat 3 kali lipat dari angka yang ingin ditekan, padahal  upaya kesehatan ibu meningkat cakupannya dalam 5 tahun terakhir. Program Keluarga Harapan (PKH) adalah salah satu program dari pemerintah yang mengintervensi aspek kesehatan ibu melalui pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) pada pesertanya yang hamil, sehingga diharapkan ibu tersebut memilih petugas kesehatan terlatih untuk menolong persalinannya. Tujuan penelitian ini untuk melihat apakah PKH memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah pemeriksaan ANC dan perencanaan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih dibandingkan sebelum program ini dijalankan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan Kohort Retrospektif. Penilitian ini melibatkan ibu-ibu penerima manfaat PKH di Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk dengan jumlah sampel 161 orang. Pengumpulan data  menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari SDKI 2012 dan buku KIA peserta PKH sedangkan analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa baik variabel perencanaan penolong persalinan maupun jumlah ANC signifikansinya >0,05 (0,887 dan 0,984). Ini berarti tidak ada perbedaan yang berarti pada proporsi ibu yang menerima dan tidak menerima bantuan PKH saat hamil dalam  melakukan pemeriksaan ANC lebih dari 4 kali dan merencanakan penolong persalinannya. Kesimpulannya, Program PKH tidak memberikan dampak berarti pada peningkatan jumlah pemeriksaan ANC dan perencanaan penolong persalinan di Kecamatan Tanjunganom, Nganjuk.
UMUR, PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) Kristiana, Noni; Juliansyah, Elvi
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): Vol 4, No 1 (Juli 2017)
Publisher : STIKes Kapuas Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Terjadi peningkatan kasus pada BBLR dari tahun 2011 sampai tahun 2013 mulai dari 116 menjadi 150 kasus (77,3%), dan 150  menjadi 153 kasus (93%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah di Ruang Perinatologi RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang 2014. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Cross Sectional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan  ibu yang bayinya di rawat di ruangan Perinatologi pada tahun 2013  RSUD Ade M Djoen Sintang berjumlah 365 orang kemudian sampel di ambil sebanyak 78 ibu menggunakan metode purposive sampling.analisis data menggunakan univariat dan bivariat dengan taraf signifikansi 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 49 ibu dengan BBLR sedangkan 29 ibu tidak BBLR. Dari uji statistik Chi Square, didapatkan hasil tidak ada hubungan antara umur (p=0,082), pendidikan (p=0,728), pekerjaan (p=0,423), pengetahuan (p=0,519) dan paritas (p=0,248) dengan kejadian BBLR dan terdapat hubungan antara pemeriksaan kehamilan (p=0,000) nilai OR=10,636, risiko penyakit (p=0,000) nilai OR=86,333, dan status gizi (p=0,000) nilai OR=13,242 dengan kejadian BBLR. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan, risiko penyakit dan status gizi dengan kejadian BBLR. Saran agar ibu-ibu melakukan pemeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan, ibu yang memiliki risiko penyakit agar menunda kehamilan dan melakukan konseling ke petugas kesehatan serta terpenuhinya asupan gizi selama masa kehamilan

Page 7 of 12 | Total Record : 111