cover
Contact Name
Agus Kurniawan
Contact Email
kurniawanlearning@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
planoearth.ummat@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Planoearth
ISSN : 25025031     EISSN : 26154226     DOI : -
Jurnal Planoearth adalah peer-reviewed journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari penelitian di bidang Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota.
Arjuna Subject : -
Articles 104 Documents
Konsep Pemberdayaan Nelayan Pesisir Kota Surabaya Sebagai Bentuk Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Sustainable Livelihood Ardiyanto Maksimilianus Gai
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.483 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.2153

Abstract

Permasalahan sosial, ekonomi dan ekologi pada kawasan pesisir merupakan permasalahan penting yang terikat satu sama lain. Profil perikanan pada Dinas Pertanian Kota Surabaya menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan nelayan dan akses sumber daya manusia di kawasan pesisir rendah.Selain itu, kondisi pesisir semakin menurun akibat adanya perubahan iklim.Konsep pendekatan mengenai penghidupan yang berkelanjutan (sustainable livelihood) merupakan salah satu bentuk metode yang dapat mengatasi permasalahan di wilayah pesisir. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian masyarakat nelayan pesisir di Kota Surabaya.Variabel yang digunakan adalah modal sosial, modal alam, modal fisik, modal manusia dan modal finansial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor modal manusia memiliki peranan paling penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan. Sehingga diperlukan konsep dan langkah pemberdayaan sesuai dengan masing-masing variabel terkait penghidupan berkelanjutan (sustainable livelihood).Abstract: Social, economic, and ecological problems in coastal areas are important issues that are bound to one another. The Fisheries profile at Dinas Pertanian Kota Surabaya shows that the level of fishermen's welfare and access to human resources in the coastal area are low. Besides, coastal conditions are declining due to climate change. The concept of an approach to sustainable livelihood is one method that can overcome problems in coastal areas. This study uses a qualitative descriptive approach with coastal fishing communities in Surabaya City as research subjects. The variables used are social capital, natural capital, physical capital, human capital, and financial capital. The results show that the human capital factor has the most important role to improve the welfare of the fishing community. Therefore, the empowerment concepts and steps are needed in accordance with each variable related to a sustainable livelihood.
Efektivitas Pembangunan Rumah Risha, Rika dan Riko (3R) Bagi Masyarakat Terdampak Gempa kama suta; Ekky Irawanto; Holifia vania Rahmawati; Baiq Harly Widayanti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.085 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.2178

Abstract

Bencana gempa bumi yang terjadi di berbagai macam kerusakan dan salah satu wilayah yang paling memiliki dampak besar adalah Kabupaten Lombok Utara. Kecamatan Tanjung merupakan salah satu kecampatan yang paling terdampak di Lombok Utara dimana 85% ba Pemerintah daerah dan pusat beserta beberapa lembaga sosial lainnya saling bekerjasama untuk menyelesaikan permasalahan tempat tinggal masyarakat agar mereka cepat kembali memiliki hunian tempat tinggal yang layak. Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk melihat tingkat efektivitas dari model bangunan rumah yang direkomendasikan oleh pemerintah yaitu Rumah Instan Sehat Sederhana Kayu (RIKA). Metode penel menggunakan 6 variabel dan 14 pertanyaan. Hasil dari penelitian tersebut adalah Risha memiliki nilai efektifitas 3,16, Rika memiliki nilai efektifitas 2,97 dan Riko memiliki nilai 2,99. Dari ketiga model rumah ters masyarakat model Risha memiliki tingkat efektifitas yang paling baik diantara ketiga model rumah yang dibiayai oleh pemerintah namun masih masuk dalam kategori cukup efektif. Sama halnya dengan Rika dan Riko masuk dalam kategori nilai cukup efektif menurut pendapat masyarakat.Abstract: The earthquake that occurred on the island of Lombok has caused various types  of damage and one of the areas that has the greatest impact is North Lombok Regency. Tanjung Subdistrict is one of the most affected sub-districts in North Lombok Regency where 85% of its residential buildings are leveled with land.Regional and central governments along with several other social institutions  work together  to  solve  community  housing  problems  so  that  they  quickly  return  to having   decent   dwellings.   So   the   purpose   of   this   study   is   to   look   at the effectiveness  of  the  house  building models recommended  by  the government, namely Simple Healthy Instant Houses (RISHA), Convetional Instant Houses (RIKO) and Wood Instant Houses (RIKA). The research method uses linkert analysis using 6 variables   and  14   questions.  The   results   of   the  study   are   that  Risha  has an effectiveness value of 3.16, Rika has an effectiveness    alue of 2.97 and Rico has  a value of 2.99. Of the three house models, the community opinion of the Risha model shows the best level of effectiveness among the three models of houses that are funded by the government but still fall into the fairly effective category. Similarly, Rika  and Riko fall into the  value category quite effectively in the  opinion of the community.
Strategi Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) Berdasarkan Pola Aktivitas dan Pola Penyebarannya di Koridor Jalan Pejanggik Kecamatan Cakranegara Baiq Siti Noer Azima; Ardi Yuniarman; Sri Apriani Puji Lestari
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1055.101 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.1873

Abstract

Koridor Jalan Pejanggik sebagai salah satu koridor utama di Kota Mataram, aktifitas utamanya sangat dipengaruhi oleh kegiatan komersial baik perdagangan formal maupun informal. Sektor perdagangan informal selain memberi dampak secara positif dan dampak negatif bagi kawasan tersebut. Pedagang Kaki Lima menempati pedestrian hingga bahu jalan yang mengakibatkan peralihan ruang aktifitas pejalan kaki ke bahu jalan ditambah kurangnya lahan parkir yang memadai, memberikan dampak berupa kurangnya sirkulasi pada kendaraan yang melewatinya.  Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pola aktivitas dan pola penyebaran pedagang kaki lima serta strategi penataan pedagang kaki lima berdasarkan pola aktivitas dan pola penyebarannya. Metode analisis yang digunakan berupa deskriptif kualitatif berdasarkan hasil wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi serta menggunakan rumus SWOT dalam menentukan strategi penataannya. Hasil analisa menunjukkan bahwa setiap aktivitas pedagang kaki lima dipengaruhi oleh hubungan langsung atau tidak langsung dengan aktivitas formal di koridor jalan tersebut serta aktivitas ini dipengaruhi oleh waktu berdagangnya. Adapun pola penyebarannya cenderung linier mengikuti pola jalan. Strategi penataan koridor dilakukan  dengan mengatur pola parkir, jenis, waktu dan desain sarana usaha pedagang kaki lima. Dalam perencanaan tata ruang Kota Mataram, perlu mengakomodir ruang aktivitas PKL nya, tidak hanya merencanakan lokasi penempatan PKL.Abstract:  Pejanggik Road Corridor as one of the main corridors in Mataram City, Its main activities are heavily influenced by formal such as informal commercial and trade activities. The informal trade sector in addition to positively impacts and negative impacts on the region.Street vendors occupy a pedestrian walk to the shoulder leading to a pedestrian space shifting to the street plus a lack of adequate parking space, impacting the lack of circulation in vehicles passing through them. The purpose of this research is to know the patterns of activity and patterns of spread of street vendors and the arrangement strategies of street vendors based on activity patterns and spread patterns. The method of analysis used is a qualitative descriptive based on the results of interviews, observations, library studies and documentation as well as using the SWOT formula in determining the strategy of the arrangement. The results of the analysis show that every street merchant activity is influenced by a direct or indirect relationship with formal activity in the corridor and this activity is influenced by its trading time. As for the spread pattern it tends to linear following the road pattern. The corridor Setup strategy is done by arranging the parking pattern, type, time and design of the street Hawker Business. In the spatial planning of the City of Mataram, it is necessary to accommodate the space of its street vendors activities, not only to plan the location of the street vendors placement.
Dampak Perkembangan Perumahan Terhadap Masyarakat di Sekitar Perumahan Kecamatan Baruga, Kota Kendari Adhitya Pratama; Sany Roychansyah; Yori Hergawati
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (914.903 KB) | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.1652

Abstract

Meningkatnya kebutuhan akan tempat tinggal dan terbatasnya lahan pusat kota menggeser pembangunan perumahan ke pinggiran kota. Wilayah pinggiran kota Kendari yakni Kecamatan Baruga, mengalami perkembangan perumahan yang begitu signifikan dan sporadis. Perkembangan perumahan memicu dampak dari segi sosial, konomi, dan lingkungan terhadap masyarakat lokal di sekitar perumahan yang sudah bermukim sebelum adanya perumahan. Penelitian bertujuan untuk mengambarkan proses perkembangan perumahan pada Kecamatan Baruga, sekaligus mengkaji dampak perkembangan perumahan tersebut terhadap masyarakat di sekitar perumahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian campuran (mix method) yaitu penelitian yang menggambungkan antara pedekatan kualitatif dan kuantitatif. Temuan penelitian ini adalah perkembangan perumahan pada Kecamatan Baruga dari aspek ekonomi dan lingkungan tidak memberik dampak positif terhadap masyarakat di sekitar perumahan. Namun dalam aspek sosial perkembangan perumahan berdampak positif terhadap masyarakat di sekitar perumahan. Dari sebelas indikator yang diteliti terkait dampak perkembangan perumahan terhadap kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat sekitar perumahan. Hanya terdapat empat indikator yang berdampak positif terhadap masyarakat sekitar perumahan, yakni peningkatan kegiatan sosial, peningkatan hubungan sosial, peningkatan kualitas hidup sosial, peningkatan ketersediaan lampu jalan dan peningkatan pelayanan persampahan. Sedangkan enam indikator lainnya tidak berdampak signifikan lebih baik terhadap masyarakat sekitar perumahan yakni peningkatan pendapatan, peningkatan peluang pekerjaan, perubahan mata pencaharian, peningkatan pemamfaatan perumahan sebagai tempat usaha, peningkatan kondisi jalan, dan peningkatan kondisi drainse.Abstract: The increasing need for housing and limited land in urban center shifts housing development to the suburbs. The suburb of Kendari, Baruga District, experienced significant and sporadic housing developments. The development of housing triggers social, economic, and environmental impacts on local communities around housing that had settled before housing developed there. This research aims to describe the process of housing development in the Baruga District, as well as assess the impact of housing development on the community around the housing. The method used in this study uses a mixed method research approach, which is a research that combines qualitative and quantitative approaches. The findings of this study are the development of housing in Baruga Subdistrict from the economic and environmental aspects does not have a positive impact on the community around housing development. But in the social aspects of housing evelopment has a positive impact on the community around housing development. Eleven indicators examined related to the impact of housing development on social, economic and environmental conditions of the community around housing. There are only four indicators that have a positive impact on the community around housing development, which are increasing social activities, improving social relations, improving the quality of social life, increasing the availability of street lights and improving waste services. While the other six indicators did not significantly impact the community around housing development, which are increased income, increased employment opportunities, changes in livelihoods, increased use of housing as a place of business, improved road conditions, and improved drainage conditions.
Kerentanan Banjir Berdasarkan Tingkat Urban Sprawl Linda Dwi Rohmadiani
Jurnal Planoearth Vol 5, No 1: Februari 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i1.1267

Abstract

Daerah rentan banjir adalah daerah yang berpotensi tinggi untuk terlanda banjir. Tingkat kerentanan banjir dapat ditentukan berdasarkan curah hujan, kelerengan lahan, struktur tanah dan penggunaan atau tutupan lahan. Wilayah Gresik Selatan merupakan daerah periphery Kota Surabaya tertutama untuk bidang perumahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis tingkat kerentanan banjir berdasarkan tingkat urban sprawl dengan menggunakan metode skoring, overlay dan crastabulation. Metode pengumpulan data dilakukan melalui survei instansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Gresik Selatan 56,6% sangat rentan terhadap banjir yang terdiri atas 3,3% urban sprawl rendah, 36,1% urban sprawl sedang dan 17,2% urban sprawl tinggi. Urban sprawl di wilayah Gresik Selatan tidak bisa dicegah tetapi pemerintah perlu antisipasi dampaknya terhadap lingkungan, lalu lintas, sosial dan ekonomi.Abstract: Flood prone areas are areas with high potential for flooding. Flood susceptibility can be determined based on rainfall, slope, soil structure and land use or cover. South Gresik Region is the periphery of Surabaya City especially in the housing sector. The purpose of this study is to analyze the level of flood vulnerability based on the level of urban sprawl by using scoring, overlay and crastabulation methods. The method of data collection is done through agency surveys. The results showed that 56.6% of South Gresik area was very vulnerable to flooding which consisted of 3.3% low urban sprawl, 36.1% medium urban sprawl and 17.2% high urban sprawl. Urban sprawl in the South Gresik region cannot be prevented but the government needs to anticipate its impact on the environment, traffic, social and economy.
Studi Ketersediaan Sumber Air Untuk Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga di Desa Ranggagata Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah Harry Irawan Johari; Roy Maulana Ansori; Alfian Pujian Hadi
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.3248

Abstract

Desa Ranggagata Kecamatan Peraya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah ’’ yang mana daerah ini mengalami masalah pada sumber air bersih. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketersediaan sumber air bersih yang digunakan penduduk untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk menanggulangi kekurang air bersih di Desa Ranggagata  Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara dan dukumentasi. Analisis data dengan model interaktif analisis dengan reduksi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air bersih di desa Ranggagata sudah mengupayakan semaksimal mungkin supaya di tahun 2020 sudah terpenuhi dan upaya dalam menanggulangi kekurangan air bersih sudah ada bantuan dari kepala desa maupun dari PDAM.Abstract:  Ranggagata Village, Praya Barat Daya District, Central Lombok Regency '' where this area has problems with clean water sources. The purpose of this study was to determine the availability of clean water sources used by residents to meet household needs and the efforts made by the community to overcome the lack of clean water in Ranggagata Village, Praya Barat Daya District, Central Lombok Regency. The research method uses qualitative research with data collection techniques in research using observation, interviews and documentation. Data analysis using an interactive model of analysis with reduction. The results of the study can be concluded that the availability of clean water in the village of Ranggagata has made every effort so that in 2020 it has been fulfilled and steps to overcome the shortage of clean water have received assistance from the village head and from the Regional Water Company.
Pengaruh Keberadaan Jalan Tol Semarang-Solo Terhadap Fasilitas Perekonomian di Kecamatan Ungaran Barat Rahmad Hidayat
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.1680

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan tol Semarang-Solo merupakan salah satu program nasional untuk menunjang perekonomian di wilayah Pulau Jawa, dalam hal ini Provinsi Jawa Tengah. Namun demikian pembangunan jalan tol ini juga menimbulkan dampak negatif bagi wilayah yang dilaluinya. Salah satu wilayah yang terdampak pembangunan jalan tol Semarang-Solo ini adalah Kecamatan Ungaran Barat di Kabupaten Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembangunan jalan tol tersebut terhadap fasilitas perekonomian di Kecamatan Ungaran Barat. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang ditimbukan dari keberadaan jalan tol terhadap fasilitas perekonomian. Beberapa fasilitas perekonominan seperti hotel, penginapan, restoran dan warung makan mengalami peningkatan. Namun terdapat fasilitas ekonomi yang mengalami penurunan signifikan, penurunan terjadi terutama pada kawasan yang jauh dari exit toll, penurunan ini terjadi karena beralihnya pengguna jalan ke jalan tol.
Transformasi Tutupan Lahan Pada Kawasan Hutan Wilayah Kawasan Strategis Nasional Danau Toba Marris Hendra Sitindaon
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2610

Abstract

Pengembangan wilayah tidak lepas dari pemanfaatan ruang, tetapi ketersediaan ruang di Danau Toba sangat terbatas. Hampir separuh wilayah KSN Danau Toba merupakan kawasan hutan sehingga banyak aktivitas masyarakat, swasta dan Pemerintah yang bersinggungan dengan persoalan hutan. Dalam kurun waktu 15 tahun tutupan lahan hutan di wilayah ini telah mengalami perubahan dari yang sebagaimana mestinya. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah destkriptive kuantitatif. Hasil dari tulisan ini adalah kondisi tutupan lahan hutan di sekitar Danau Toba yang secara fisik tidak lagi ideal seperti kawasan hutan pada umumnya yang dipengaruhi oleh historis, kultural dan akitivtas stakeholder diatasnya dalam beberapa tahun ini.
Dampak Keberadaan Zona Industri Terhadap Permukiman Linda Dwi Rohmadiani; Dio Perdana Erditya Subekti
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2332

Abstract

Kecamatan Buduran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sidoarjo yang dijadikan sebagai zona industri. Keberadaan industri-industri besar menimbulkan dampak terhadap permukiman sejauh kurang lebih 0-1,5 Kilometer dari lokasi industri, sehingga munculnya permukiman buruh atau pekerja industri, kawasan permukiman kumuh, polusi air, dan kawasan banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dampak keberadaan zona industri terhadap kawasan permukiman. Metode penelitian menggunakan analisis Multi Bufferring. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan survey instansi. Dampak keberadaan industri Kecamatan Buduran pada Tahun 2008 adalah sejauh kurang lebih 0-500 meter dari lokasi industri yakni antara lain  terdapat permukiman kumuh di 2 desa, kawasan rawan banjir terdapat di 7 desa. Tahun 2018 sejauh kurang lebih 0-500 meter terdapat permukiman kumuh di 8 desa,dan  kawasan rawan banjir terdapat di 15 desa dengan Radius 0-2000 meter.
Deforestasi dan Peran Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Sivia Patuju Untuk Mengatasinya Herawati Nugraheni
Jurnal Planoearth Vol 5, No 2: Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpe.v5i2.2068

Abstract

Salah satu upaya mengatasi deforestasi adalah membentuk Kesatun Pengelolaan Hutan (KPH) sebagai institusi pengelola kawasan hutan di tingkat tapak. KPH Sivia Patuju merupakan KPH Model yang dibangun di Sulawesi Tengah pada tahun 2014 dan memiliki tingat deforestasi paling tinggi di antara 7 KPH Model lainnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kondisi deforestasi sebelum dan sesudah KPH dibentuk serta mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi implementasi KPH dalam mengatasi deforestasi. Metode yang digunakan adalah metode kombinasi (kuantitatif dan kualitatif) dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deforestasi di KPH Sivia Patuju paling tinggi terjadi setelah KPH dibentuk pada periode 2017-2019, namun mengalami penurunan perubahan tutupan dari hutan ke pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi KPH Sivia Patuju dalam mengatasi deforestasi antara lain faktor komunikasi, disposisi, struktur birokrasi, partisipasi masyarakat, dan kebijakan. KPH sudah banyak berperan dalam upaya mengatasi deforestasi, di mana jika tidak ada KPH diindidkasikan angka deforestasi akan lebih besar dari saat ini.

Page 5 of 11 | Total Record : 104