cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 208 Documents
Analisis Pengembangan Kecamatan Topoyo Sebagai Daerah Penyangga di Kabupaten Mamuju Tengah Berbasis Potensi Wilayah Haerunniza Haerunniza; Nur Syam AS; Fadhil Surur
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.6873

Abstract

Kecamatan Topoyo merupakan satu dari lima kecamatan yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah dengan luas sebesar 884,80 km2. Kecamatan ini memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah dari segi perkebunan yang dapat dikembangkan menjadi kawasan industi perkebunan, hal ini dilakukan agar masyarakat yang berada di Kecamatan Topoyo dan sekitarnya tidak sepenuhnya bergantung pada kota besar dan dapat mengubah fungsinya sebagai daerah penyangga di Kabupaten Mamuju Tengah. Analisis yang digunakan adalah Analisis Keterkaitan Hubungan Fungsional dan Analisis Skala Likert dengan variabel yang diteliti meliputi kebijakan pemerintah, potensi wilayah, dan industri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah, sumber daya alam, sosial ekonomi, dan industri secara umum melihat nilai peluangnya berada pada angka 84 %  secara keseluruhan sangat mendukung untuk dikembangkan menjadi kawasan industri. Konsep yang ditawarkan adalah konsep Ecology Industrial Parks (EIP) adalah  sebuah komunitas industri dan bisnis yang terletak dalam satu kawasan yang saling terintegrasi membentuk komunitas.
Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Berbasis Industri Kreatif di Kota Mojokerto Dini Norma Perwirasari; Annisa Mu'awanah Sukmawati
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7653

Abstract

Objek wisata tidak harus berupa tempat-tempat yang memiliki keindahan alam, sarana rekreasi, nilai budaya, maupun nilai sejarah tersendiri. Namun, suatu proses produksi menghasilkan suatu barang tertentu pada sektor-sektor kreatif juga berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek daya tarik wisata (ODTW). Kota Mojokerto merupakan kota yang memiliki potensi sektor kreatif di bidang industri pengolahan, seperti industri kulit, barang dari kulit, alas kaki, dan miniatur kapal. Keterbatasan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Mojokerto yang dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata menjadi alasan utama untuk mendorong potensi sektor kreatif lainnya. Potensi komoditi unggulan industri kreatif pada setiap kecamatan di Kota Mojokerto menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan sebagai pendorong sektor yang lain, yaitu sektor pariwisata. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan strategi-strategi pengembangan kawasan wisata industri kreatif di Kota Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data primer melalui hasil observasi lapangan dan wawancara dengan para pemangku kepentingan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan data sekunder didapatkan dari hasil telaah dokumen terkait. Dalam menganalisis potensi, masalah dan isu yang sedang berkembang akan menggunakan teknik analisis SWOT pendekatan kualitatif serta analisis penguatan isu strategis. Hasil dari analisis SWOT tersebut berupa matriks strategi pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap kecamatan di Kota Mojokerto memiliki ciri khas produk unggulan yang dapat dijadikan modal untuk dikembangkan dengan konsep One District One Product (ODOP). Rumusan strategi pengembangan dibagi menjadi dua, yaitu strategi spasial dan nonspasial. Elaborasi dari kedua strategi tersebut diharapkan dapat menjadi preskripsi bagi Kota Mojokerto untuk mewujudkan pembangunan yang efisien, produktif dan berkelanjutan.
Studi Perkembangan Kawasan Permukiman di Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa Yuliana Sari; Irsyadi Siradjuddin; Andi Idham AP.
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.8145

Abstract

Pembangunan kawasan permukiman di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat seiring dengan adanya kebijakan percepatan pmbangunan nasional. Adanya perkembangan kawasan permukiman meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari skala lokal kawasan hingga nasional. Salah satu daerah dengan pengembangan kawasan permukiman yang pesat adalah Kecamatan Somba Opu. Kecamatan Somba Opu memiliki pertumbuhan ekonomi dan pengembangan kebutuhan permukiman yang tinggi. Pertumbuhan penduduk pada 5 tahun terakhir meningkat 143.761 jiwa pada tahun 2014 kemudian menjadi 162.855 jiwa pada tahhun 2019. Peningkatan tersebut berdampak kebutuhan perumahan dan permukiman yang semakin pesat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan permukiman tahun 2009 -2019, menganalisis kesesuaian lahan permukiman Kecamatan Somba Opu. Metode analisis menggunakan analisis overlay pada penggunaan lahan di Kecamatan Somba Opu. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terdapat kenaikan perubahan lahan menjadi lahan permukiman sebesar 236,62 Ha serta banyak ditemukan ketidaksesuaian penggunaan lahan permukiman. Kesesuaian lahan permukiman sebesar 1.066,59 Ha (71,29%) dan terdapat 429,61 Ha (28 71%) lahan yang tidak memiliki kesesuaian dengan RTRW Kabupaten Gowa.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya Banjir di DAS Ampal/Klandasan Besar dan Kesesuaian Program dengan Faktor Penanganannya Nuur Awaliyah; Ariyaningsih Ariyaningsih; Achmad Ghozali
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7376

Abstract

Sepanjang tahun 2014 hingga 2019 bencana banjir telah menjadi isu prioritas Kota Balikpapan terutama pada DAS Ampal. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan namun sejak tahun 2014 hingga 2019 upaya tersebut belum efektif dalam menangani banjir yang terjadi. Untuk menangani permasalahan banjir sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir. Hal ini dilakukan agar program atau strategi yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat tepat sasaran dalam menangani banjir yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab banjir yang terjadi di DAS Ampal dan menganalisis program penanganan banjir yang telah dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan berdasarkan faktor penyebabnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis Delphi dan Content dengan melibatkan 4 instansi pemerintah sebagai stakeholder kunci yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan, Badan Penananggulangan Bencana Daerah serta Dinas Lingkungan Hidup.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 22 faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir di DAS Ampal dan diketahui bahwa secara keseluruhan program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan faktor penyebab banjir, namun beberapa program masih belum efektif dan terdapat 1 faktor belum ditangani yaitu faktor pemeliharaan bendali.
Konsep Desain Jalur Pejalan Kaki Ramah Anak pada Rute Berbasis Footprint untuk Perjalanan Sekolah di Kecamatan Rungkut Surabaya Alfie Fahruz Zubaidah; Siti Nurlaela
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7541

Abstract

Rencana Kota Layak Anak Surabaya 2019 diklasifikasikan menjadi 5 klaster pengembangan, diantaranya klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif. Pada klaster ini dibahas topik mengenai penyediaan fasilitas pedestrian agar pejalan kaki merasa aman dan nyaman. Pada konteks “Kota Ramah Anak”, terdapat indikator infrastruktur ramah anak. Pemerintah Kota Surabaya memiliki tujuan untuk dapat memberdayakan anak sebagai kota ramah anak. Jalan kaki merupakan moda transportasi aktif untuk memobilisasi anak, namun pengembangan trotoar ramah anak sebagai infrastruktur untuk perjalanan sekolah belum banyak ditemukan. Untuk itu diperlukan adanya pengembangan konsep desain trotoar yang aman dan nyaman bagi anak untuk mendukung pertumbuhan anak-anak secara aktif. Menyediakan infrastruktur pejalan kaki ramah anak dapat meningkatkan ketertarikan anak untuk mau berjalan di trotoar. Penelitian menggunakan Delphi untuk mengidentifikasi dan memvalidasi variabel, Importance Performance Analysis (IPA) untuk evaluasi variabel dan analisis Triangulasi untuk pengembangan konsep berdasarkan klasifikasi fungsi jalan, dan perangkat lunak Sketch Up untuk visualisasi desain konsep sebagai luaran penelitian. Konsep desain trotoar ramah anak pada perjalanan sekolah berbasis jejak kaki atau footprint di Kecamatan Rungkut Surabaya ini terbagi dalam tiga kategori. Konsep tipe jalan kolektor I, konsep tipe jalan lokal II dan konsep tipe jalan lingkungan III. Ketiga konsep ini memiliki standar kenyamanan dan keamanan terendah. Konsep yang peneliti hasilkan diklasifikasikan menurut fungsi jalan dimana terdapat persamaan berupa fungsi kegiatan lahan di sekitarnya yang didominasi oleh perumahan dan permukiman.
Preferensi Pemilihan Moda Transportasi Siswa Sebelum dan Sesudah Pemberlakuan Kebijakan Zonasi Layanan Pendidikan Sri Lestari; Dewanti Dewanti
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.7399

Abstract

Kebijakan zonasi layanan pendidikan dapat memperpendek jarak perjalanan ke sekolah dan biaya perjalanan. Pengurangan jarak perjalanan dan biaya perjalanan akan memengaruhi pemilihan moda transportasi. Dengan adanya pilihan moda transportasi yang beragam, diharapkan penggunaan moda transportasi nonmotor menjadi lebih dominan sehingga dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan dapat mendukung terwujudnya kota yang layak huni. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan preferensi pemilihan moda transportasi siswa sebelum dan sesudah pemberlakuan kebijakan zonasi layanan pendidikan. Responden penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan kelas 9 SMP. Siswa kelas 7 sebagai sampel siswa yang diberlakukan kebijakan zonasi pada saat proses penerimaannya, dan siswa kelas 9 sebagai sampel siswa yang tidak diberlakukan kebijakan zonasi pada saat proses penerimaannya. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 377 siswa. Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dari kuesioner dan data kualitatif dari wawancara sebagai data pendukung. Penelitian ini menggunakan analisis spasial untuk menjelaskan preferensi pemilihan moda transportasi dengan menggunakan peta. Analisis crosstab dan analisis deskriptif dari wawancara digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan moda transportasi. Kebijakan zonasi layanan pendidikan tidak berpengaruh terhadap preferensi pemilihan moda transportasi siswa. Sepeda motor mendominasi preferensi pemilihan moda transportasi siswa sebelum dan sesudah pemberlakuan kebijakan zonasi. Preferensi pemilihan moda transportasi siswa di sekolah tengah kota dan di pinggiran kota juga didominasi diantar dengan sepeda motor. Preferensi pemilihan moda transportasi di Kota Surakarta dipengaruhi oleh faktor internal individu dan faktor eksternal individu.
Studi Vastu Shastra di Kerajaan Majapahit, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto Febe Naulisudena Marbun; Karina Pradinie Tucunan
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.7546

Abstract

Kecamatan Trowulan yang dikenal dengan ‘Kota Majapahit’ menyimpan warisan Kerajaan Majapahit sebagai salah satu kerajaan di Indonesia yang menganut kepercayaan Hindu. Kepercayaan yang dianut Kerajaan Majapahit, didukung dengan konsep kosmologi yang terkandung di dalam perencanaan kotanya untuk menjaga keseimbangan alam semesta, memunculkan dugaan adanya adaptasi teori perencanaan tradisional kuno India, yaitu Vastu Shastra, pada perencanaan kota Kerajaan Majapahit.Penelitian ini ditujukan untuk menyusun Studi Vastu Shastra di Kerajaan Majapahit Kecamatan Trowulan untuk mengenal lebih dalam makna dan identitas berdasarkan warisan peninggalan Kerajaan Majapahit. Langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu melalui studi literatur dan wawancara mendalam dengan ahli sehingga penemuan yang didapatkan dapat menjawab dugaan pada penelitian dengan melakukan komparasi tata ruang Kerajaan Majapahit di Kecamatan Trowulan dengan konsep Vastu Shastra.Hasil komparasi tata ruang Kerajaan Majapahit di Kecamatan Trowulan dengan konsep Vastu Shastra menunjukkan adanya adaptasi yang sesuai, meskipun tidak seluruhnya relevan, melainkan hanya di bagian-bagian tertentu yaitu (1) secara Mikro, pada kriteria orientation, living areas, dan floor plans, (2) secara Meso dan Makro, pada kriteria pusat kota, peletakan istana dan peletakan alun-alun, serta (3) pada tipe kota Vastu, yakni Dandaka dan Sarvatobhadra dalam kriteria pusat kota, penataan jalan utama, dan dinding kota, serta Prastara dan Chaturmuka dalam kriteria penataan jalan, penataan bangunan, dan dinding kota.
Analisis Kenyamanan Termal Ruang Terbuka Publik Hunian Vertikal. Studi Kasus: Apartemen Kebagusan City Jakarta Pratama, Akbar Rizky
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.7757

Abstract

Isu pemanasan global merupakan ancaman yang nyata dan sangat terasa di kawasan perkotaan, terutama di kawasan hunian. Temperatur lingkungan kediaman yang melebihi tinggi suhu bangunan lainnya, tingkat kenyamanan merupakan salah satu dampaknya. Hal ini tidak terlepas dari fenomena ‘Pulau Panas Perkotaan’, akibat lebih tingginya temperatur lingkungan dibanding dengan tingkat kenyamanan penghuni. Tujuan penelitian adalah untuk mengukur seberapa puas dan nyaman penghuni hunian vertikal di Apartemen Kebagusan City Jakarta. Peneliti menerapkan metode dalam penelititian ini dengan cara membandingkan persepsi penghuni terhadap kenyamanan termal, dengan simulasi penghitungan kenyamanan termal. Hasil penelitian ini memperlihatkan, dengan rata-rata temperatur udara berada pada kisaran 33°C pada siang hari, ditambah dengan pola aktivitas serta pola sirkulasi angin yang ada, penghuni masih merasakan kondisi sejuk meskipun dalam simulasi menunjukkan nilai hangat. Apartemen Kebagusan City menggunakan bebeberapa rekayasa bangunan seperti konfigurasi gedung, bahan dan warna, serta berbagai rekayasa lainnya untuk mengatur tingkat kenyamanan termal di kawasan permukiman
Risiko Sebaran Bencana Non-Alam (Covid-19) dalam Pola Ruang Kewilayahan di Kabupaten Wonosobo Visilya Faniza; Holi Bina Wijaya; Zukruf Novandaya
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.8477

Abstract

Covid-19 menjadi pandemi global karena persebarannya yang cepat dan hampir menjangkau semua negara. Indonesia memiliki jumlah penduduk ke-empat terbanyak di dunia memiliki potensi kerawanan yang tinggi terhadap Covid-19. Pandemi Covid-19 ini termasuk dalam kategori bencana  non-alam dan merupakan hal baru yang dihadapi Indonesia. Persebaran Covid-19 yang cepat dan keterkaitan antar wilayah yang kuat khususnya di Pulau Jawa yang merupakan pulau dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia.  Kasus tersebut tidak hanya berada di kawasan perkotaan (urban), tetapi juga wilayah yang didominasi rural seperti Kabupaten Wonosobo. Persebaran Covid-19 secara transmisi lokal maupun perjalanan erat kaitannya dengan pola ruang suatu kawasan. Kawasan rural dan peri-urban memiliki pusat-pusat keramaian yang berpotensi tinggi menjadi titik penyebaran virus Covid-19 meski kepadatan tempat tinggal tidak setinggi kawasan perkotaan. Karakteristik kultural masyarakat rural yang memiliki kegiatan sosial yang tinggi untuk mempererat silaturahmi dapat memperluas atau membuat titik-titik penyebaran baru. Hasil dari studi ini adalah analisis kaitan risiko bencana pandemi Covid-19 terhadap pola ruang fisik dan sosial di Kabupaten Wonosobo. Hasil tersebut mengarahkan pada rekomendasi terkait pembatasan kegiatan di wilayah dengan resiko tertinggi guna mengurangi laju penyebaran virus Covid-19 di Kabupaten Wonosobo.
Pemenuhan Rumah Layak Huni di Provinsi Riau Tiar Pandapotan Purba; Topan Himawan
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 2 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i2.8572

Abstract

Rumah layak huni merupakan kebutuhan dasar manusia untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemenuhan hak rumah layak huni di Provinsi Riau. Penelitian yang digunakan melalui pendekatan studi kasus (case study approach). Rancangan penelitian yaitu penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Desember 2019 di Provinsi Riau. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara terstruktur, Focus Group Discussion (FGD) dan metode pustaka. Analisis proyeksi penduduk menggunakan metode pertumbuhan penduduk eksponensial. Hasil penelitian dianalisis secara analisis deskriptif. Sementara analisis pencarian perumahan dan permukiman yang berada di kawasan non fungsi permukiman menggunakan pendekatan sistem informasi geografi atau Geographic Information System (GIS) dengan melakukan proses tumpang tindih (overlay). Pemenuhan hak rumah layak huni di Provinsi Riau sangat progresif, mengingat jumlah masyarakat miskin dan belum memiliki rumah sebanyak 314.692 unit rumah tangga dan berpotensi bertambah, selain itu terdapat perumahan/permukiman yang berada diluar fungsi hunian seperti di kawasan hutan lindung, gambut, sempadan sungai dan pantai yang juga menjadi perhatian pemerintah daerah, oleh karenanya melalui Program Pembangunan Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH), Pemerintah Daerah Provinsi Riau memenuhi kewajiban layanan dasar agar masyarakat miskin dapat tertolong dari jurang kemiskinan.