Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pola Sebaran Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Kota Balikpapan Berdasarkan Jenis dan Karakteristiknya Ajeng Nugrahaning Dewanti; Mega Ulimaz; Ariyaningsih Ariyaningsih
JST (Jurnal Sains Terapan) Vol 4, No 2 (2018): JST (Jurnal Sains Terapan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Balikpapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jst.v4i2.512

Abstract

Balikpapan City has a population that continues to increase in 2010 to 2015. Population growth has resulted in population densification and rapid and uncontrolled settlements in parts of the city. Thus, the need for space to accommodate population growth will increase so that it is very vulnerable to changes in the use of green open space into settlements and built area. The Changes in land use functions will have a negative impact on environmental conditions if did not controlled. Thus, it is necessary to control land use in terms of green open space availability which begins with analyzing the distribution patterns, types and characteristics of each green open space. The purpose of this study was to analyze the distribution patterns of public green open spaces based on their types and characteristics. As for the analysis carried out to achieve this goal there are several stages. First, identification of the distribution of public green open space based on its type through field observation; second, an analysis of the distribution of public green open space related to the type is carried out through literature studies and field observations. Finally, analyze the characteristics of each public green open space using statistical descriptive method.Keywords:  public green open space, types, characteristic
Daya Dukung Lingkungan Lahan Tanaman Pangan Berdasarkan Pendekatan Telapak Ekologis Di Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Helmi Rahman; Rizky Sunandar Ahmad; Ariyaningsih Ariyaningsih; Cut Keumala Banaget
Jurnal Agroekoteknologi Tropika Lembab Vol 2, No 2 (2020): Agroekoteknologi Tropika Lembab Volume 2 Nomor 2 Februari 2020
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jatl.2.2.2020.2799.71-78

Abstract

Abstrak. Laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Kalimantan Timur mendorong bertambahnya permintaan berbagai kebutuhan sumberdaya terutama bahan pangan yang dihasilkan oleh lahan pertanian. Pembangunan yang cenderung mengarah pada pertumbuhan ekonomi,, lahan pertanian terutama pertanian tanaman pangan terus mendapatkan tekanan dari perluasan lahan pertambangan dengan laju pertumbuhan lahan rata-rata tahun 2012 – 2016 sebesar 2,18%. Tekanan dari penggunaan lahan pertambangan mempengaruhi kondisi ketahanan pangan Provinsi Kalimantan Timur di masa mendatang karena terus berkurangnya lahan pertanian yang ada saat ini. Dengan kondisi tersebut, diperlukan arahan untuk mengoptimalkan lahan pertanian tanaman pangan dengan mempertimbangkan kondisi ekologisnya. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan metode optimalisasi lahan tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan pendekatan telapak ekologis. Telapak ekologis merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengukur total biaya ekologis (dalam area lahan) dari aktivitas manusia. Pendekatan ini dipilih karena merupakan salah satu pendekatan yang memperhatikan daya dukung lingkungan sebagai tolok ukur keseimbangan dan keberlanjutan. Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan ialah analisis biokapasitas, analisis telapak ekologis, dan analisis daya dukung ekologis. Hasil analisis biokapasitas secara keseluruhan tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 267.013,96 gha dengan Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi yang paling besar biokapasitasnya dengan persentase 44,03% dari total biokapasitas provinsi. Hasil analisis telapak ekologis terhadap konsumsi tanaman pangan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu 204.719,06 gha dengan Kota Samarinda menjadi yang paling besar telapak ekologisnya dengan persentase 21,78% dari total telapak ekologis provinsi. Hasil analisis daya dukung ekologis menunjukkan kondisi keseimbangan antara ketersediaan pasokan tanaman pangan di alam dengan konsumsi penduduk terhadap tanaman pangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara agregat Provinsi Kalimantan Timur memiliki kondisi ekologis yang surplus pasokan tanaman pangan, namun secara parsial Kota Balikpapan, Bontang, dan Samarinda berada pada kondisi ekologis defisit pasokan tanaman pangannya.
Arahan Intensitas Pemanfaatan Ruang Perdagangan Jasa Berdasarkan Peluang Telecommuting Ariyaningsih Ariyaningsih; Haryo Sulistyarso
Jurnal Teknik ITS Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.214 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v1i1.902

Abstract

Pergerakan bekerja dari kawasan perumahan menuju pusat kota yang umumnya didominasi kegiatan perdagangan jasa, menyebabkan arus kendaraan meningkat pada jam-jam puncak. Sementara perkembangan dunia teknologi dan informasi memberikan peluang bagi para pekerja di bidang jasa untuk mengurangi pergerakannya dengan menerapkan telecommuting, di mana para pekerja menggantikan pergerakannya dengan bekerja dari rumah atau tempat lain dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Analisis yang digunakan adalah analisis crosstab dan chi-square untuk menguji variabel-variabel yang mempengaruhi preferensi pekerja dalam melakukan telecommuting. Sedangkan untuk mendapatkan peluang telecommuting mengunakan metode peramalan telecommuting yang ditemukan oleh Mokhtarian (1996) [2]. Hasil dari peluang tersebut nantinya akan direpresentasikan dalam jumlah penurunan pergerakan bekerja yang secara langsung mengurangi volume kendaraan di Mayjen Sungkono. Penelitian ini menghasilkan peluang telecommuting sebesar 9,9% - 42,95% dari total pergerakan pekerja. Dari simulasi telecommuting tersebut didapatkan peningkatan DS dari 0,96 menjadi 0,87. Namun ini belum memenuhi kriteria jalan arteri sekunder. Maka dibuatlah dua skenario. Skenario pertama dengan DS 0,7 menghasilkan trip ceiling 529,1 smp/hari. Skenario kedua dengan DS 0,79 menghasilkan trip ceiling 1437,92 smp/jam. Untuk arahan pemanfaatan ruang dapat digunakan penerapan corridor system building untuk masing-masing luas lantai. Jika luas eksisting melebihi dari trip ceiling, maka arahan diberlakukan untuk bangunan baru atau alih fungsi lahan.
Analisis Jumlah Emisi CO2 Kendaraan Bermotor pada Koridor Jalan di Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan. Novianna Wahyu Wulandari; Ariyaningsih Ariyaningsih; Rahmi Yorika
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7916

Abstract

Aktivitas. kegiatana yang terjadia di Kelurahan Klandasan Ilir dengan fungsiikawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa skala kota menyebabkan adanya pergerakan aktivitas yaitu penggunaan kendaraanSbermotor yangStinggi serta menimbulkan padati kendaraan bermotor yang berpengaruh kepada kontribusiSpencemaranSudara yaitu emisi gaskCO2. Selain bangkitankkendaraan yang tinggi, rendahnya pelayanan jalan sertaSbelumSterintegrasinya transportasi umum memicukpenggunaan kendaraanSbermotor pribadi yang tinggi jugaWjadi pemicukkemacetan di koridor jalan.SSehingga, adanyaahal iniaadapatamenimbulkan meningkatnya polusi danSpenurunan kualitasaudaraSdi Kota Balikpapan. RTH di wilayah penelitianibelumadapat diketahui apakahamencukupi untuk menyerap emisi gasaCO2 secaraimaksimalimaupun mengatasiSpersoalanasuhu yang tinggi dan kualitas udara yang menurun.iUntukamereduksiagasi tersebut, dibutuhkan adanyaOpenyediaana RTHa yang mempunyai fungsi salahasatunya sebagai pembersihaudara dari polusi dengan menyerap gas CO2 dan mengeluarkanaO2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah nilai emisisCO2 kendaraan bermotor pada koridor jalan di Kelurahan KlandasanOIlir, Kecamatan BalikpapanaKota. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa metodeayaitu antara lain perhitunganOkendaraan bermotor untuk dapat menganalisis kemampuan ruang terbukakhijau di wilayahWpenelitian. PerhitunganOini menggunakan cara metodeOanalisis kuantitatif. HasilOyang diperoleh adalah emisi yangadikeluarkan pada kawasan studi sebesar 92.328,52 ton/tahun, dengankkemampuan serap vegetasi existing sebesar 31.920,5 ton/tahun sehingga masih dibutuhkan sebesar 60.408,02 ton/tahun.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya Banjir di DAS Ampal/Klandasan Besar dan Kesesuaian Program dengan Faktor Penanganannya Nuur Awaliyah; Ariyaningsih Ariyaningsih; Achmad Ghozali
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7376

Abstract

Sepanjang tahun 2014 hingga 2019 bencana banjir telah menjadi isu prioritas Kota Balikpapan terutama pada DAS Ampal. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Balikpapan namun sejak tahun 2014 hingga 2019 upaya tersebut belum efektif dalam menangani banjir yang terjadi. Untuk menangani permasalahan banjir sebaiknya perlu diketahui terlebih dahulu faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya banjir. Hal ini dilakukan agar program atau strategi yang dilaksanakan oleh pemerintah dapat tepat sasaran dalam menangani banjir yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab banjir yang terjadi di DAS Ampal dan menganalisis program penanganan banjir yang telah dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan berdasarkan faktor penyebabnya. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik analisis Delphi dan Content dengan melibatkan 4 instansi pemerintah sebagai stakeholder kunci yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian dan Pengembangan, Badan Penananggulangan Bencana Daerah serta Dinas Lingkungan Hidup.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 22 faktor yang mempengaruhi terjadinya banjir di DAS Ampal dan diketahui bahwa secara keseluruhan program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan faktor penyebab banjir, namun beberapa program masih belum efektif dan terdapat 1 faktor belum ditangani yaitu faktor pemeliharaan bendali.
Kriteria ketahanan kota berdasarkan jenis bencana prioritas di Kota Balikpapan Ariyaningsih Ariyaningsih; Bagus Erik; Benny Sukmara
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v16i1.44149

Abstract

Resilient City merupakan konsep yang memiliki hubungan dengan pembangunan berkelanjutan, yang juga dibangun di atas tiga dimensi mitigasi, adaptasi, dan respons. Konsep tersebut sangat berkaitan dengan bahaya yang akan dihadapi oleh sebuah kota. Bahaya tersebut dapat mengancam kehidupan manusia, dan mengakibatkan kerusakan dan kerugian. Salah satu bentuk bahaya adalah bencana, dimana di Indonesia merupakan salah satu negara dengan frekuensi bencana paling tinggi di dunia. Salah satu Kota dengan resiko cukup tinggi terhadap bencana adalah Kota Balikpapan, dengan kejadian bencana di Kota Balikpapan yaitu bencana banjir dan tanah longsor, abrasi, puting beliung, dan kebakaran hutan. Kota Balikpapan merupakan daerah strategis untuk pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga diperlukan sebuah konsep perencanaan kota yang dapat memiliki ketahanan terhadap bencana yang akan dihadapi. Adanya upaya untuk menurunkan risiko terhadap bencana, dengan menggunakan konsep resilient city. Metode penelitian ini menggunakan metode analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) yang digunakan untuk menganalisis jenis bencana prioritas yang akan mempengaruhi ketahanan Kota Balikpapan. Hasil yang diperoleh adalah bencana banjir menjadi prioritas yang mempengaruhi ketahanan Kota Balikpapan. Metode kedua adalah dengan analisis Delphi yang digunakan untuk menganalisis kriteria ketahanan Kota yang di butuhkan agar Kota Balikpapan dapat menjadi tangguh terhadap bencana banjir tersebut. Hasil yang didapat adalah kriteria aspek kesehatan, aspek infrastruktur, aspek strategi, dan aspek sosial budaya masyarakat.
Climate change in South Kalimantan (Borneo): assessment for rainfall and temperature Riyan Benny Sukmara; Muhammad Fajrin Wahab; Ariyaningsih
Journal of Infrastructure Planning and Engineering (JIPE) Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Master Program of Infrastructure and Environmental Engineering, Postgraduate Program, Warmadewa University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.75 KB) | DOI: 10.22225/jipe.1.2.2022.51-59

Abstract

A severe flood hit South Kalimantan in 2021. The flood inundated several cities and regions, including Banjamasin City and its surrounding areas in the Martapura Basin. According to data from the National Disaster Management Agency (BNPB), over 20,000 houses were flooded, and over 100,000 people were forced to relocate. Many flood causes are being debated these days, including climate change issues which are triggered by many factors. However, the significant factor indicating its existence is the increase in temperatures. Rising temperature will result in the intensity of the extreme rainfall and the change of its pattern. Due to this background, this study aims to evaluate rainfall and temperature variability as an indicator of climate change in the study area. The Man-Kendall Test is used in this study to analyze a trend analysis and its relationship to rainfall. The results show a temperature trend of 0.2 to 0.3 degrees Celsius over the last two decades. It indicates that climate change has occurred on a local scale. Further, the trend of rainfall and temperature have increased in all selected locations. The annual rainfall over the last 20 years has also increased by roughly 25 mm per annum.
Arahan Penyediaan RTH Privat Berbasis Partisipasi Masyarakat Pada Kawasan Permukiman Kumuh di Kelurahan Karang Jati Kota Balikpapan Dwi Purnomo Aji; Ariyaningsih Ariyaningsih; Mohtana Kharisma Kadri
Ruang Vol 8, No 1 (2022): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.8.1.36-46

Abstract

Minimnya penyediaan RTH privat pada kawasan permukiman kumuh di Kelurahan Karang Jati tepatnya pada RT 31,32,38 dan 39, salah satunya dipengaruhi oleh padatnya jarak antar bangunan sehingga menyebabkan keterbatasan lahan untuk penyediaan RTH privat sebesar 10%. Sehingga perlu adanya alternatif penyediaan RTH privat pada kondisi luas lahan yang terbatas. Hal ini dilakukan untuk mencipatakan lingkungan permukiman yang aman, nyaman, segar dan indah. Tujuan penelitian ini adalah merumuskan arahan penyediaan RTH privat berbasis partisipasi masyarakat. Sasaran pada penelitian ini yaitu menganalisis luas kebutuhan RTH privat, mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dan merumuskan arahan penyediaan RTH privat. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan triangulasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa total luas kebutuhan penyediaan RTH privat di wilayah studi sebesar 1.171 m2. Bentuk partisipasi masyarakat sebagian besar bersedia ikut berpartisipasi dalam bentuk buah pikiran, tenaga, keterampilan dan sosial, sedangkan partisipasi harta benda masyarakat kurang bersedia. Arahan penyediaan RTH privat berbasis partisipasi masyarakat yang diberikan adalah mempertahankan RTH privat yang ada, melakukan pengadaan penghijauan, penyediaan RTH dengan konsep Vertical Garden dan Roof Top, melakukan sosialisasi, memanfaatkan barang bekas untuk pembuatan media tanam, pembagian bibit tanaman, pembangunan rumah bibit, pelatihan keterampilan, kerja bakti penyediaan RTH privat, membuat komunitas hijau dan bank RTH privat.
Arahan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism (CBT) Muhammad Ilham Febrian Nuur; Ariyaningsih Ariyaningsih; Nadia Almira Jordan
Ruang Vol 7, No 1 (2021): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.7.1.1-8

Abstract

Wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangata Selatan memiliki permasalahan kawasan yang harus dibenahi seperti adanya fasilitas yang masih kurang layak, belum berkembangnya daya tarik atraksi yang disajikan, kurangnya pemberdayaan masyarakat serta lingkungan dan belum optimalnya manajemen promosi yang ditawarkan kepada wisatawan. Berdasarkan kondisi wisata Pantai Teluk Lombok ini memiliki potensi yang sangat baik apabila dikelola dengan arahan pengembangan yang sesuai dikarnakan suasana kondisi alamnya yang indah seperti pasir coklat, biota terumbu karang, dermaga yang menjorok ke laut sebagai tempat bersantai. Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk merumuskan arahan pengembangan  kawasan wisata Pantai Teluk Lombok Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Melalui Konsep Community Based Tourism (CBT). Penelitian ini menggunakan Analisis Delphi untuk menentukan faktor-faktor prioritas perkembangan wisata berbasis Community Based Tourism (CBT). Hasil dari analisis Delphi ini ialah terdapat 9 faktor prioritas dimana terdiri dari ekonomi, sosial, lingkungan, atraksi, dukungan pemerintah, dukungan komunitas lokal, sarana prasarana, pemanfaatan dana dan citra kawasan. Faktor ini selanjutnya diskoring berdasarkan tingkat kepentingannya. Didapatkanlah Terdapat tujuh skala prioritas yang didapatkan melalui hasil skoring, untuk prioritas pertama faktor yang harus dikembangkan ekonomi dan peningkatan sarana prasarana, kedua lingkungan, ketiga dukungan pemerintah, keempat atraksi, kelima dukungan komunitas lokal, keenam pemanfaatan dana dan ketujuh citra kawasan.Kata kunci: Community Based Tourism, Analisis Delphi,Wisata Pantai
Analisis DPSIR Untuk Mengetahui Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan Dari Pengembangan Kawasan Industri Kariangau Indra Pradana; Asri Prasaningtyas; Ariyaningsih Ariyaningsih
Ruang Vol 9, No 1 (2023): Ruang
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ruang.9.1.24-33

Abstract

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kalimantan Timur Tahun 2015-2035, Kawasan Industri Kariangau (KIK) di Kota Balikpapan ditetapkan sebagai salah satu kawasan strategis provinsi (KSP) berdasarkan sudut kepentingan ekonomi yang memiliki dampak secara langsung terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Timur. Pengembangan Kawasan Industri Kariangau sebagai Kawasan Strategis Provinsi memberikan dampak baik itu secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara ekonomi pengembangan KIK ini diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi untuk Kota Balikpapan dan sekitarnya serta menjadi penunjang ekonomi wilayah. Disisi lain pengembangan KIK ini membawa dampak terhadap lingkungan yaitu terjadinya penurunan luasan mangrove seluas 730 Ha (Pratama, 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat pengembangan Kawasan Industri Kariangau dengan metode analisis DPSIR. Hasil analisis DPSIR yang telah dilakukan, diketahui bahwa kerangka DPSIR mengasumsikan keterkaitan antara kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan. Keterkaitan ini dapat dilihat dari driving force yang menjelaskan tentang isu yang terjadi dan kemudian mempengaruhi terjadinya perubahan lingkungan pada ekosistem mangrove di lokasi studi. Kemudian impact yang muncul adalah terkait dengan dampak lingkungan dan dampak sosial yang yaitu menurunnya kualitas lingkungan dan berkurangnya hasil tangkapan ikan bagi nelayan setempat.