cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jpenataanruang@gmail.com
Editorial Address
Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan dan Kebumian (FTSPK),Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo, Surabaya 60111
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penataan Ruang
ISSN : 19074972     EISSN : 2716179X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Penataan Ruang (JPR) merupakan jurnal yang dikelola oleh Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia. Tujuan dari Jurnal Penataan Ruang adalah sebagai wadah diseminasi hasil-hasil penelitian pengabdian masyarakat pada bidang Perencanaan Wilayah dan Kota, baik di Indonesia maupun internasional.
Articles 208 Documents
Analisis Kemampuan Lahan Permukiman di Kawasan Strategis Ekonomi Anak Agung Sagung Alit Widyastuty; Annisa Budhiyani Tri Bhuwaneswari; Lutfi Zulkarnain
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7382

Abstract

Ketersediaan lahan permukiman semakin lama semakin terbatas seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang membutuhkan lahan permukiman. Khususnya di kawasan strategis, yang pastinya menjadi kawasan dengan tingkat kepadatan penduduk yang sangat tinggi dibandingkan dengan kawasan – kawasan yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku masyarakat yang selalu bermukim mendekati lokasi yang mereka butuhkan, karena hal ini akan mempermudah masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Tujuan dari kajian ini adalah mengidentifikasi kemampuan lahan permukiman di kawasan strategis dan penentuan prioritas pengembangan lokasi permukiman sebagai pendukung kawasan strategis ekonomi di kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pendekatan kajian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan pengukuran, pengklasifikasian dari kemampuan lahan di kecamatan Manyar Gresik. Pendekatan kajian dalam menentukan prioritas pengembangan lokasi permukiman menggunakan teknik analisis overlay dengan memperhatikan asas kesesuaian, keberlanjutan dan kesempatan.  Hasil dari kajian ini adalah kemampuan lahan kecamatan Manyar Gresik memiliki 2 kelas pengembangan, yaitu pengembangan sangat tinggi 56% dan tinggi 44%. Ketersediaan lahan dapat menampung penduduk untuk bermukim selama 20 tahun kedepan dengan dasar tingkat DDPM > 1. Prioritas lokasi pengembangan permukiman dengan klasifikasi pengembangan sangat tinggi mencakup 14 desa dengan luas 5.312 Ha, sedangkan prioritas lokasi pengembangan permukiman dengan klasifikasi pengembagan tinggi mencakup 9 desa dengan luas 2.230 ha.
Jaringan Jemaat dan Lokasi sebagai Basis Eksistensi Tempat Pembinaan Iman (Gereja) di Mall Kota Bekasi Yusnita Oktaviani
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7736

Abstract

Pertumbuhan eksistensi tempat pembinaan iman di mall sering dijumpai di beberapa kota besar di Indonesia dan salah satunya adalah di kota Bekasi. Perkumpulan jemaat Kristen yang berlokasi di mall disebut sebagai tempat pembinaan iman. Tempat pembinaan iman yang diadakan oleh organisasi Kristen di mall merupakan ide baru dari aliran Kharismatik dalam pemilihan preferensi lokasi. Sifat dari ruang tersebut adalah semi permanen sehingga jika sewaktu-waktu dapat berpindah lagi. Aliran Kharismatik lebih modern dan lebih fleksibel dalam beribadah dengan menggunakan musik yang lebih kharismatik. Bagi umat Kristen, tempat peribadatan seperti gereja maupun tempat pembinaan iman dapat berada dimanapun tanpa harus menghadap ke suatu kiblat tertentu. Tempat pembinaan iman di Kota Bekasi biasanya berada di pusat kota dan bercampur dengan fasilitas lain seperti hotel, MICE, dan apartemen. Pemanfaatan zona ruang campuran dalam pemilihan lokasi sarana peribadatan menjadikan mall saat ini berkembang tidak hanya lagi sebagai ruang komersial tetapi juga menjadi ruang peribadatan. Mulanya sempat terjadi pro dan kontra diantara masyarakat dengan kehadirannya di mall namun dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah setempat melalui merangkul dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat menghargai dan hidup berdampingan dengan umat beragama lain maka pada tahun 2018 Kota Bekasi mendapatkan peringkat ke-6 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) sebagai kota paling toleran. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengidentifikasi fenomena eksistensi tempat pembinaan iman umat Kristen di mall dalam konteks spasial Kota Bekasi. Pemilihan lokasinya berada di pusat pelayanan Kota Bekasi tepat di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Jalan tersebut merupakan jantung kota bagi warga Bekasi dengan ketersediaan layanan publik yang lengkap dan memiliki akses yang mudah bagi para penggunanya. Oleh karena itu, dari proses induksi dapat disimpulkan bahwa basis eksistensi tempat pembinaan iman (gereja) di mall sejak awal tahun 2000-an sampai saat ini tidak dapat terlepas dari jaringan lokasi dan jaringan jemaatnya.
Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah di Provinsi Jawa Timur Fendy Firmansyah; Mochamad Yusuf; Tri Okta Argarini
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.8726

Abstract

Dinamika pembangunan dan pertumbuhan penduduk yang sangat cepat berdampak pada berkurangnya keberadaan sawah di Provinsi Jawa Timur. Adanya alih fungsi lahan sawah akan menurunkan produksi bahan pangan yang dapat mengancam terwujudnya ketahanan pangan. Perlu adanya upaya pengendalian guna mencegah perubahan fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan mencapai target ketahanan pangan. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan strategi pengendalian alih fungsi lahan sawah di Provinsi Jawa Timur dengan mengkaji kondisi alih fungsi lahan 2019, serta faktor pendorong terjadinya perubahan fungsi lahan. Metode pengambilan data dilakukan dengan survei instansional, studi literatur, dan diklarifikasi melalui Forum Group Discussion dengan perwakilan Pokja KP2B dan Dinas Pertanian seluruh Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Data yang didapat kemudian diolah dengan analisis spasial (overlay) menggunakan Software ArcGIS, analisis faktor (CFA) menggunakan SPSS, dan analisis deskriptif untuk merumuskan strategi. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa luasan lahan sawah di Jawa Timur pada 2019 telah mengalami konversi/alih fungsi seluas 9817.54 Ha dari Peta Baku Sawah yang ditetapkan melalui SK Menteri ATR/BPN-RI No.399/Kep-23.3/X/2018 tanggal 8 Oktober 2018. Konversi lahan sawah terbesar diakibatkan oleh banyaknya lahan sawah yang masuk kawasan hutan produksi, pengembangan lahan permukiman dan kawasan industri. Konversi tersebut disebabkan oleh beberapa variabel yaitu biaya input, biaya irigasi, biaya produksi, aksesibilitas wilayah, harga sewa, nilai produksi, harga jual dan harga lahan, jumlah petani, jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian secara umum meliputi pemberian bantuan dan insentif bagi petani, peningkatan kapasitas SDM di sektor pertanian, dan penguatan kebijakan di sektor pertanian.
Strategi Pengurangan Risiko Bencana Kebakaran di Kawasan Permukiman Padat Melalui Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Kapas Madya Baru Tri Okta Argarini; Mochamad Yusuf
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7509

Abstract

Kapas Madya Baru merupakan salah satu kelurahan di Kota Surabaya yang memiliki risiko tinggi kebakaran. Walaupun wilayah tersebut memiliki tingkat bahaya sedang, kondisi kerentanan yang tinggi harus diimbangi dengan kapasitas yang tinggi pula. Saat ini, terdapat indikasi rendahnya kapasitas masyarakat karena rendahnya pengetahuan dan kemampuan dalam antisipasi kebakaran. Sedangkan peningkatan kapasitas masyarakat pada pra-bencana masih belum menjadi agenda prioritas Pemkot Surabaya, yang dapat dilihat dari belum dilakukannya pengukuran kapasitas masyarakat. Studi yang dilakukan adalah mengkaji tingkat dan faktor penyebab kapasitas masyarakat untuk merumuskan strategi peningkatannya di Kelurahan Kapas Madya Baru. Metode yang dilakukan adalah survei lapangan untuk memperoleh data kondisi masyarakat, yang dianalisis menggunakan Weighted Mean Score (WMS) dan Analisis Faktor serta SWOT dalam merumuskan strategi. Dari hasil analisis, didapatkan bahwa kapasitas masyarakat berada pada level cukup baik, sementara faktor yang mempengaruhi kapasitas masyarakat adalah kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) dan Tata Kelola. Strategi yang dirumuskan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap. Pertama, strategi pada tahap mitigasi berfokus pada peningkatan kesiapan alat pemadam, penertiban bangunan yang menghambat pemadaman api, pengembangan sistem jaringan supply air, pembuatan aturan antisipasi kebakaran di lingkup RT, peningkatan sosialisasi dan simulasi melalui kerjasama elemen masyarakat, peningkatan pemahaman masyarakat melalui perlombaan, pengembangan sistem mitigasi berbasis teknologi, edukasi praktik aman penggunaan listrik, jaring aspirasi masyarakat dalam penyusunan kebijakan, dan evaluasi Perwali No.57 Tahun 2014. Kedua, pada tahap kesiapsiagaan berfokus pada pembuatan konsep evakuasi disertai edukasinya, pembuatan penanda bencana, dan membangun kemitraan. Ketiga, pada tahap peringatan dini berfokus pada pengembangan sistem peringatan dini dan pembagian tugas tanggap darurat.
Tingkat Ketahanan Kawasan Informal Terhadap Dampak Perubahan Iklim di Pesisir Kota Bandar Lampung Ilmi, Warid Zul; Asbi, Adnin Musadri; Syam, Tamaluddin
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7789

Abstract

Kawasan informal di pesisir Kota Bandar Lampung memiliki resiko tinggi terhadap perubahan iklim sehingga perlu adanya riset mengenai ketahaan kawasan informal terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan questionnaire-based interview. Metode analisis data terdiri dari scoring dan pembobotan serta penentuan dimensi prioritas dengan metode analisis kuadran utama. Pada penelitian ini didapatkan bahwa terdapat 8 dimensi ketahanan yang tergolong rendah (0–40%) dan 1 dimensi ketahanan tergolong sedang (41–60%), dengan tingkat ketahanan dari yang paling rendah berdasarkan pembagian tiga daerah studi kawasan informal di Kelurahan Kota Karang dan Kelurahan Kangkung. Secara keseluruhan, tingkat ketahanan kawasan informal berada di tingkat ketahanan rendah (0–40%) dengan persentase ketahanan 27,7%. Peningkatan ketahanan dapat dilakukan dengan intervensi pada dimensi-dimensi kuadran I dan III yaitu infrastruktur dan lingkungan alam (infrastruktur bencana), pengetahuan risiko (pelatihan dan sosialisasi), peringatan dini dan evakuasi (rencana dan prosedur evakuasi), tanggap darurat (simulasi), dan manajemen sumber daya pesisir (pengelolaan sumber daya pesisir, konservasi mangrove, dan perilaku hidup bersih dan sehat).
Penataan Ruang Kawasan Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Mitigasi Terhadap Bencana Kepesisiran Novi Irawati; Achmad Andi Rif'an
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7268

Abstract

Pantai Selatan DIY memiliki potensi pariwisata yang sangat berpengaruh pada perkembangan perekonomian masyarakat. Akan tetapi kawasan tersebut juga mempunyai ancaman bencana. Terjadinya banjir rob memberikan dampak negatif kepada perkembangan pariwisata sehingga  sangat penting dilakukan penataan ruang berbasis pengurangan risiko bencana. Konsep Abad Samudera Hindia yang merupakan gagasan dan visi program dari Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk menjadikan pantai selatan sebagai pintu gerbang pariwisata, juga menjadi landasan dari penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasikan bahaya (hazard) bencana banjir di kawasan Pantai Selatan DIY; (2) penguatan konsep pengembangan pariwisata (3) penataan ruang kawasan pantai selatan berbasis mitigasi bencana. Penataan ruang kawasan pantai dilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah memetakan dan memodelkan kejadian banjir rob di kawasan pantai. Tahap kedua adalah evaluasi data tata ruang kawasan pesisir dengan metode analisis SWOT. Tahap ketiga menyusun zonasi penataan ruang kawasan pantai. Hasil penelitian ini adalah peta yang menunjukkan bagian dari kawasan Pantai Baru dan Pantai Kuwaru yang terkana dampak dari banjir rob yang selanjutnya diberikan rekomendasi pemanfaatan ruang yang membagi kawasan pantai menjadi 3 bagian yaitu zona I (Zona Pemanfaatan Terbatas), zona II (Zona Utama Wisata), dan Zona III (Zona Pengembangan Wisata).
Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Besaran Stok Karbon di Kota Surabaya Ummi Fadlilah Kurniawati
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.8951

Abstract

Kota Surabaya mengalami peningkatan jumlah penduduk sebesar 2,5 juta pada tahun 2000 dan bertambah menjadi 2,8 juta penduduk di tahun 2020, dengan rata-rata laju pertumbuhannya tahun 2000-2010 mencapai 0,62%, tahun 2010-2017 mencapai 0,5%. Sedangkan untuk tahun 2018-2020, laju pertumbuhan penduduk adalah -0.19%. Pertamabahan jumlah penduduk dari tahun 2000-2020 tentunya juga diikuti dengan bertambahnya luas lahan terbangun. Akibat adanya alih fungsi lahan terbangun ini menyebabkan berkurangnya lahan terbuka hijau, dimana lahan terbuka hijau memiliki peran yang penting dalam penyerapan gas karbondioksida (CO2). Dalam penelitian ini melakukan analisis sejauh mana persentase perubahan penggunaan lahan di Kota Surabaya pada tahun 2000 dan 2020 disertai dengan menganalisa besaran stok karbon yang dihasilkan dari penggunaan lahan di periode tersebut. Untuk itu, sasaran penelitian ini (1) mengidentifikasi perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000 dan 2020; (2) menganalisa nilai stok karbon berdasarkan perubahan penggunaan lahan tahun 2000 dan 2020. Dalam menganalisa nilai stok karbon menggunakan rumus dari Kalkulator GRK yang dikembangkan oleh ICLEI-Local Governments for Sustainability. Hasil penelitian menunjukkan persentase perubahan penggunaan lahan dalam rentang waktu 2000-2020 sebesar 0,97%, sementara nilai stok karbon dalam rentang waktu 2000-2020 meningkat sebesar 4,35%, yakni 283.433,5 Ton dan nilai stok karbon di tahun 2020 sebesar 296.323,5 Ton.
Analisis Tingkat Pelayanan Trans Balikpapan Berdasarkan Persepsi Pengguna (Studi Kasus: Koridor D Terminal Batu Ampar-Pelabuhan Ferry Kariangau) Zahra Salsabila; Ajeng Nugrahaning Dewanti; Mohtana Kharisma Kadri
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7511

Abstract

Trans Balikpapan merupakan satu-satunya transportasi umum di Kota Balikpapan yang melayani mobilitas penduduk dari Terminal Batu Ampar-Pelabuhan Ferry Kariangau. Akan tetapi terdapat beberapa aspek pelayanan Trans Balikpapan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan minimal, diantaranya adalah keselamatan, kenyamanan, kesetaraan dan keteraturan. Di sisi lain terjadi penurunan jumlah pengguna Trans Balikpapan pada tahun 2014-2019. Dengan melakukan analisis tingkat pelayanan dapat diketahui tingkat kinerja dan kepentingan dari setiap faktor kualitas pelayanan maupun secara keseluruhan. Sehingga dapat menjadi masukan dalam melaksanakan peningkatan pelayanan Trans Balikpapan Koridor D, mengingat koridor ini sebagai satu-satunya koridor yang beroperasi sejak tahun 2014. Terdapat dua sasaran dalam penelitian ini, sasaran pertama adalah menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelayanan Trans Balikpapan menggunakan analisis isi dan sasaran kedua adalah menganalisis tingkat pelayanan Trans Balikpapan menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan hasil analisis sasaran 1 didapatkan 25 dari 28 variabel yang berpengaruh terhadap pelayanan Trans Balikpapan. Selanjutnya sebanyak 25 variabel yang berpengaruh tersebut dinilai tingkat kepentingan dan kinerja berdasarkan persepsi pengguna menggunakan analisis IPA. Berdasarkan hasil analisis IPA diketahui bahwa secara rata-rata keseluruhan, pelayanan Trans Balikpapan termasuk dalam kategori kurang puas menurut penumpang dengan nilai 76% serta terdapat beberapa variabel yang memiliki kinerja rendah namun tergolong penting menurut penumpang yaitu kursi prioritas, fasilitas kebersihan halte, fasilitas kebersihan bus, ketepatan waktu, informasi tarif, informasi jadwal, ruang khusus untuk kursi roda dan waktu tunggu.
Analisis Jumlah Emisi CO2 Kendaraan Bermotor pada Koridor Jalan di Kelurahan Klandasan Ilir, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan. Novianna Wahyu Wulandari; Ariyaningsih Ariyaningsih; Rahmi Yorika
Jurnal Penataan Ruang Vol 16, No 1 (2021): Jurnal Penataan Ruang 2021
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v16i1.7916

Abstract

Aktivitas. kegiatana yang terjadia di Kelurahan Klandasan Ilir dengan fungsiikawasan sebagai pusat perdagangan dan jasa skala kota menyebabkan adanya pergerakan aktivitas yaitu penggunaan kendaraanSbermotor yangStinggi serta menimbulkan padati kendaraan bermotor yang berpengaruh kepada kontribusiSpencemaranSudara yaitu emisi gaskCO2. Selain bangkitankkendaraan yang tinggi, rendahnya pelayanan jalan sertaSbelumSterintegrasinya transportasi umum memicukpenggunaan kendaraanSbermotor pribadi yang tinggi jugaWjadi pemicukkemacetan di koridor jalan.SSehingga, adanyaahal iniaadapatamenimbulkan meningkatnya polusi danSpenurunan kualitasaudaraSdi Kota Balikpapan. RTH di wilayah penelitianibelumadapat diketahui apakahamencukupi untuk menyerap emisi gasaCO2 secaraimaksimalimaupun mengatasiSpersoalanasuhu yang tinggi dan kualitas udara yang menurun.iUntukamereduksiagasi tersebut, dibutuhkan adanyaOpenyediaana RTHa yang mempunyai fungsi salahasatunya sebagai pembersihaudara dari polusi dengan menyerap gas CO2 dan mengeluarkanaO2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah nilai emisisCO2 kendaraan bermotor pada koridor jalan di Kelurahan KlandasanOIlir, Kecamatan BalikpapanaKota. Untuk mencapai tujuan tersebut, terdapat beberapa metodeayaitu antara lain perhitunganOkendaraan bermotor untuk dapat menganalisis kemampuan ruang terbukakhijau di wilayahWpenelitian. PerhitunganOini menggunakan cara metodeOanalisis kuantitatif. HasilOyang diperoleh adalah emisi yangadikeluarkan pada kawasan studi sebesar 92.328,52 ton/tahun, dengankkemampuan serap vegetasi existing sebesar 31.920,5 ton/tahun sehingga masih dibutuhkan sebesar 60.408,02 ton/tahun.
Arahan Pengembangan Taman Tematik di Kecamatan Bandung Wetan dengan Pendekatan Urban Acupuncture Raihan, Muhammad; Satiawan, Putu Rudy
Jurnal Penataan Ruang Vol 15, No 2 (2020): Jurnal Penataan Ruang 2020
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j2716179X.v15i2.7302

Abstract

Kota Bandung masih perlu menambahkan luas ruang terbuka hijau. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan cara revitalisasi taman kota dengan bentuk taman tematik. Taman tematik di Kota Bandung paling banyak terdapat di Kecamatan Bandung Wetan. Terdapat 11 taman tematik yang tersebar di Kecamatan Bandung Wetan. Berdasarkan penelitian sebelumnya, masih terdapat evaluasi terkait taman tematik sebagai ruang terbuka hijau. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan pengembangan Taman Tematik di Kecamatan Bandung Wetan dengan Pendekatan  Urban Acupuncture. Metode analisis yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah content analysis dan juga analisis validasi triangulasi. Content analysis dilakukan kepada hasil wawancara 12 narasumber yang berasal dari kelompok pemerintah dan komunitas kreatif atau pengunjung terkait taman tematik untuk merumuskan faktor pengembangan taman. Sedangkan analisis validasi triangulasi dilakukan untuk merumuskan arahan pengembangan dengan pendekatan Urban Acupuncture. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan faktor pengembangan taman tematik di Kecamatan Bandung Wetan, yaitu (1) Kegiatan/Aktivitas; (2) Kenyamanan; (3) Partisipasi Masyarakat; (4) Kebersihan; (5) Komunitas Kreatif; (6) Kondisi fasilitas; dan (7) Kebersihan. Dengan adanya faktor pengembangan tersebut dapat diketahui faktor yang harus dikembangkan pada setiap taman tematik di Kecamatan Bandung Wetan untuk menghasilkan arahan pengembangan berdasarkan pendekatan Urban Acupuncture.