cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 24076422     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 497 Documents
LLC RESONANT CONVERTER FOR STREET LAMP Abdualgader, Idreis; Yohana, Eflita; Facta, Mochammad
Transmisi Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.158 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.4.167-169

Abstract

Abstrak   Tulisan ini menyajikan penggunaan LLC Resonant Converter dalam bentuk simulasi untuk lampu jalan yang dimodelkan sebagai beban resistif. Rangkaian ini diharapkan berguna untuk mengkonversi daya listrik dari tegangan arus searah dengan amplitudo yang rendah ke tegangan yang lebih tinggi. Selama percobaan simulasi ini, inverter sebagai setengah jembatan dikombinasikan dengan LLC konverter resonan untuk menyuplai penyearah dan beban resistif. LLC konverter resonan terdiri dari induktor, kapasitor dan transformator frekuensi tinggi. Frekuensi operasi dilakukan di dekat frekuensi resonansi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa topologi ini mampu untuk meningkatkan tegangan dari 15 volt to40 volt sebagaimana yang dibutuhkan oleh beban.   Kata kunci: Konverter resonan, LED, inverter     Abstract This paper is present the use of LLC Resonant Converter in simulation to supplied Street Lamp modelled as resistive load. The circuit is expected useful to convert the electrical power from lower dc voltage to higher amplitude. During the simulation experiment as half bridge inverter was combined with LLC resonant converter to supply the rectifier and resistive load. The LLC resonant converter consist of inductor, capacitor and high frequency transformer. The operation frequency was carried out near resonance. The result shows that the topology is promising to step up voltage from 15 volt to40 volt as it is required by the load. (Times New Roman 10)   Keywords: Resonant converter, LED, inverter
ALAT UJI VISKOSITAS BIODIESEL DARI MINYAK GORENG BEKAS BERBASIS TEKNOLOGI INFRARED Muhammad, Khairul; Yudhana, Anton
Transmisi Vol 21, No 3 Juli (2019): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (714.523 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.21.3.79-83

Abstract

Alat uji viskositas dalam penelitian ini adalah suatu teknologi infrared untuk menguji tingkat kekentalan minyak biodiesel. Penelitian ini difokuskan untuk menguji biodiesel dari minyak goreng bekas. Telah berhasil dirancang alat uji viskositas dengan memanfaatkan teknologi infrared. Sensor infrared menggunakan LED photodiode dan bagian board microcontroller menggunakan Atmega 328. Sensor infrared berfungsi untuk mendeteksi lewatnya kelereng di dalam tabung yang selanjutya dijadikan rujukan untuk mendapatkan nilai waktu tempuhnya. Metode yang digunakan pada pengujian viskositas ini adalah metode jatuhan kelereng  ke dalam minyak. Kelereng dimasukkan ke dalam tabung yang berisi minyak dan dihitung waktu tempuh  kelereng sampai ke dasar tabung. Tujuan alat ini dirancang untuk mempermudah dalam perhitungan waktu tempuh  yang selama ini dengan cara manual memanfaatkan stopwatch Waktu tempuh yang didapatkan tersebut menjadi dasar untuk penghitungan viskositas minyak. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga sampel biodiesel dari minyak yang berbeda. Ketiga minyak tersebut adalah biodiesel minyak kelapa, biodiesel minyak goreng, dan biodiesel minyak jelantah, dengan jumlah pengujian masing-masing sebanyak 20 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai viskositas dengan sampel biodiesel minyak kelapa 0,0044398 kg/m.s, sampel biodiesel minyak goreng 0,035651 kg/m.s, dan  biodiesel minyak jelantah 0,05302 kg/m.s. Perbandingan akhir dengan perhitungan secara manual  telah didapatkan didapatkan rata-rata kesalahan relatif sebesar 4,76%.
Unjuk Kerja Isolator 20 kV Bahan Resin Epoksi Silane Silika Kondisi Basah dan Kering Syakur, Abdul; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Setiaji, M. Ervan Dwi; Aprianto, Agung
Transmisi Vol 14, No 2 (2012): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.072 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.14.2.68-72

Abstract

Salah satu peralatan listrik yang penting dalam sistem tenaga listrik adalah isolator yang berfungsi sebagai penyangga kawat saluran udara, sekaligus secara elektris sebagai penyekat (isolasi) antara konduktor bertegangan dengan menara (tower) transmisi. Isolator dengan bahan keramik, porselen dan kaca sudah digunakan secara luas. Saat ini sedang dikembangkan isolator dengan bahan polimer antara lain silicon rubber dan resin epoksi. Faktor lingkungan seperti kelembaban, temperature, hujan, dan kontaminan memiliki pengaruh signifikan terhadap unjuk kerja isolator. Terutama pada saat kondisi basah, permukaan isolator akan mudah mengalirkan sehingga terjadi pemanasan pada bagian permukaan dan akibatnya dapat menyebabkan flashover. Makalah ini melaporkan hasil penelitian mengenai unjuk kerja isolator 20 kV yang terbuat dari bahan resin epoksi silane silica. Pengujian dilakukan di laboratorium dalam kondisi basah dan kondisi kering. Parameter unjuk kerja isolator yang diamati adalah sudut kontak, arus bocor, dan tegangan flashover. Parameter hasil pengukuran digunakan untuk membandingkan dan menganalisa sudut kontak, arus bocor, tegangan flashover yang terjadi pada permukaan isolator kondisi basah dan kondisi kering. Hasil pengujian dan analisa menunjukkan bahwa nilai tegangan flashover kondisi basah lebih kecil daripada saat kondisi kering dan arus bocor pada kondisi basah lebih besar daripada saat kondisi kering. Tegangan flashover isolator kondisi basah adalah 60,688 kV; dan pada tegangan terapan 18,64 kV diperoleh nilai arus bocor 103,207 μA. Sementara tegangan flashover pada kondisi kering diperoleh 111,320 kV dan nilai arus bocor 42,701 μA. Sudut kontak permukaan isolator diperoleh nilai 66,1180 - 74,7170 yang dapat dikategorikan bersifat partially wetted (basah sebagian). Kata kunci: Tegangan flashover, sudut kontak, resin epoksi, isolator 20 kV, arus bocor
PENGARUH CODEC TERHADAP UNJUK KERJA VOIP PADA JARINGAN LOKAL UNSOED Widhi Nugraha, Azis Wisnu; Setiawan, Iwan; Setiawan, David
Transmisi Vol 17, No 4 Oktober (2015): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.551 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.17.4.172-176

Abstract

Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) memiliki jaringan lokal yang dapat diimplementasikan untuk sistem telekomunikasi berbasis VoIP. Dalam pengimplentasian VoIP, codec yang digunakan sangat berpengaruh terhadap kualitas suara yang dihasilkan. Untuk mengetahui pengaruh codec terhadap unjuk kerja VoIP pada jaringan lokal UNSOED maka perlu dilakukan penelitian terhadap parameter-parameter QoS yaitu delay, jitter, packet loss, MOS (Mean Opinion Score) dan bandwitdh. Pengujian ini dilakukan terhadap lima codec yang berbeda yaitu u-Law, a-Law, iLBC, GSM, dan speex. Dari hasil pengujian untuk kelima codec tersebut memiliki nilai yang berbeda-beda dan termasuk dalam kategori baik jika dibandingkan dengan nilai standar.   Kata kunci: VoIP, unjuk kerja VoIP, codec VoIP
METODE PENGATURAN PENGGUNAAN TENAGA LISTRIK DALAM UPAYA PENGHEMATAN BAHAN BAKAR PEMBANGKIT DAN ENERGI Nugroho, Agung
Transmisi Vol 8, No 1 (2006): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.018 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.8.1.45-51

Abstract

Dalam pengoperasian sistem  tenaga listrik harus selalu diusahakan agar daya yang dibangkitkan sama dengan permintaan daya sistem.  Pengaturan pembangkitan untuk memenuhi permintaan tenaga listrik, disusun menurut prioritas, yaitu pembangkit dengan biaya bahan bakar paling murah ditempatkan untuk mendukung beban dasar, sedangkan pembangkit yang tidak efektif digunakan untuk mendukung waktu beban puncak.Pengaturan penggunaan tenaga listrik adalah program pengaturan waktu dan besaran pemakaian tenaga listrik agar diperoleh pemakai an yang efisien dan hemat.  Pengaturan dilakukan dengan menurunkan atau menghemat tenaga listrik, pemangkasan beban puncak dan pengalihan beban dari waktu beban puncak (WBP) ke luar waktu beban puncak  (LWBP), sehingga suplai pembangkit yang tidak efisien  bahan bakarnya dapat berkurang. Metoda pengaturan pemakaian tenaga listrik dari sisi pengguna adalah high efficiency lighting, improved refrigerators, improved air conditioning, improved motors, penggunaan tenaga listrik pada luar waktu beban puncak, energy management audits, efficient new construction. pelaksanaan metoda tersebut perlu dilakukan sosialisasi ke konsumen tenaga listrik. Penghematan yang diperoleh dapat digunakan untuk menunda rencana pembangunan sistem tenaga listrik yang disebabkan pertumbuhan permintaan tenaga listrik, pemenuhan permintaan calon pelanggan tenaga listrik dan menurunkan pembayaran rekening listrik.
PEMAKAIAN HYDROGEN COOLING SYSTEM PADA GENERATOR UNIT 1 PLTU TAMBAK LOROK PT INDONESIA POWER UBP SEMARANG Winardi, Bambang
Transmisi Vol 9, No 1 (2007): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3651.574 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.9.1.46-51

Abstract

Synchronous generator is an ac generator which performs in constant frequency. Synchronous generator in a power station, e.g. Unit I PLTU Tambak Lorok, PT Indonesia Power, Generation Business Unit (UBP) Semarang has to supply the load in long period without rests. Regarding to perform this operation, generator will suffer a heat which comes from energyd issipationa s a result of resistanceo frotor and statorw indings. The heat is very disadvantageoufso r which it can causet he decreasingo fgcnerator performance.I fthe amount of hcat is too cxcessive, it can causc the damage of generator winding. For this reatnn, a cooling system is required in the gcnerator for avoiding any cases previously mentioned. One ofcooling systemsi s that usesh ydrogeng as.T he advantageo fthe hydrogeng as is that it can bind any heat anywhere it flows.   Kata kunci: Cooler System,g eneratorh, ydrogen
ANALISIS TEKNOLOGI GPON UNTUK PERLUASAN JARINGAN FIBER TO THE HOME (FTTH) Abdul Hamid Alfauzi; Imam Santoso; Teguh Prakoso
Transmisi: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (908.542 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.19.1.8-14

Abstract

Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan untuk mendapatkan layanan suara, video dan data, PT Telekomunikasi  Indonesia Tbk menawarkan serat optik pada jaringan lokal fiber optic (JARLOKAF) yang disebut Fiber to the Home (FTTH). Teknologi yang digunakan adalah teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON). Penelitian ini membahas tentang teknologi GPON untuk perluasan jaringan FTTH di Perumahan Manggis. Penelitian ini dimulai dengan memilih lokasi yang ingin diperluas, lalu dilakukan survei lokasi untuk dijadikan dasar dalam melakukan desain jaringan, setelah desain sudah dibuat maka dilakukan pemilihan perangkat dan spesifikasi, lalu membuat simulasi jaringan menggunakan Optisystem. Dari hasil simulasi didapatkan nilai rise time budget arah upstream sebesar 0,38 ns dan arah downstream sebesar 0,19 ns, nilai tersebut sudah sesuai kerena kurang dari 70% satu periode bit NRZ. Nilai link power budget sebesar 22,15 dB, sudah sesuai karena kurang dari standar yaitu 25 dB. Daya terima pada jarak terjauh untuk upstream sebesar -19,36 dBm dan downstream sebesar -20,91 sudah sesuai karena lebih dari standar yaitu -28 dBm. Nilai BER dan Q-factor untuk jarak terjauh arah upstream sebesar 8,28 x 10-19 dan 9,03 sedangkan arah downstream sebesar 4,40 x 10-46 dan 14,38 untuk panjang gelombang 1490 nm serta 2,81 x 10-47 dan 14,42 untuk panjang gelombang 1550 nm. Standar BER adalah lebih kecil dari 10-10 dan Q-factor lebih besar dari 6,3, sehingga hasil simulasi sudah sesuai standar. Dari hasil simulasi, jaringan yang dibuat sudah layak diterapkan karena sudah sesuai dengan standar (yang ditentukan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan ITU-T).
Simulasi Kendali Daya Reaktor Nuklir dengan Teknik Kontrol Optimal Tadeus, Dista Yoel; Setiyono, Budi; Setiawan, Iwan
Transmisi Vol 12, No 1 (2010): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.693 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.12.1.8-13

Abstract

Nuclear reactors is one of systems that have complex characteristics. To control the reactor power optimally, it needs an effective and efficient control system design. Optimal control system is designed based on the method of state feedback to provide optimum control signal based on predetermined performance index. Nuclear reactor dynamics are modeled by mathematical equations as an approach to model of real reactor. Power reactor to be controlled is modeled by a point kinetics method with one group of delay neutrons. Optimal control system design and simulation of the response of a nuclear reactor is accomplished using  MATLAB. In the Linear Quadratic Regulator (LQR) control scheme with various value of q and r, the fastest response of control system in order to regulate output of the system occur at q=0,0001 and r=20. In the LQI control scheme with various value of wo, the fastest response of the system to reach the reference occur at wo=1 where q=0,0001 and r=10. LQG control scheme with Tracking System is able to make the reactor power output to set point after the disturbance applied to system. Keyword :   Nuclear Reactor, Optimal Control, Kalman Filter
OPTIMASI TCSC UNTUK PENINGKATAN STABILITAS TRANSIEN MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Bukhori, Taufiqur Rohman; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.929 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.4.170-177

Abstract

Abstrak   Stabilitas sistem tenaga telah menjadi perhatian utama dalam sebuah sistem operasi. Perhatian itu muncul dari fakta bahwa pada kondisi mantap (steady-state), kecepatan rata-rata generator harus sama. Kondisi tersebut dinamakan operasi sinkron dari suatu sistem. Dalam pendistribusian tenaga listrik sering terjadi perubahan frekuensi dan daya listrik yang tidak stabil akibat perubahan beban yang tidak teratur, baik berupa gangguan dinamis, maupun gangguan transien. Ketidaksabilan tersebut merupakan salah satu jenis gangguan yang signifikan pada sistem yang berdampak pada putaran primemover di pusat pembangkit. Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) merupakan salah satu anggota penting dari keluarga FACTS yang diterapkan pada jalur transmisi yang panjang dalam sistem tenaga modern. Penelitian ini meneliti pengaruh TCSC terhadap kestabilan sistem, yaitu kestabilan kecepatan putaran rotor, sudut rotor, dan frekuensi generator ketika berada pada berbagai kondisi operasi daya. Untuk mendapatkan redaman yang maksimal, maka TCSC ditala menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO). Hasil simulasi menunjukkan bahwa TCSC mampu meningkatkan kestabilan sistem tenaga pada berbagai kondisi pembebanan. Dapat dilihat bahwa pada berbagai kondisi pembebanan yang diasumsikan, 0.5 + j0.169, 0.8 + j0.3649, dan 1.1 + j0.6479, masing-masing mempunyai nilai eigen yang negatif, -2.2006 + 0.0000i, -2.4800 + 0.0000i, dan -2.6482 + 0.0000i. Nilai redaman yang dihasilkan pun tinggi, yaitu semua bernilai 1.0000.   Kata kunci: stabilitas transien, TCSC, PSO.   Abstract   Stability of power systems has been and continues to be of major concern in system operation. This arises from the fact that in steady state the average electrical speed of all the generators must remain the same anywhere in the system. This is termed as the synchronous operation of a system. In the distribution of electricity is often a change in the frequency and power is not stable due to irregular load changes, either in the form of dynamic disturbances, and transient disturbances. The unstability it is one of the significant disturbance in the system that have an impact on primemover round in the center of the plant. Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) is one of the important members of FACTS family that is applied with long transmission lines by the utilities in modern power systems. This thesis examines the influence of TCSC on system stability, ie stability of rotor rotation speed, rotor angle, and frequency of the generator when in various operating conditions of power. To get the maximum damping, the TCSC tuned using the Particle Swarm Optimization (PSO). Simulation results show that TCSC is able to increase the stability of the power system operating at various conditions of load. It can be seen that at various load assumed power, 0.5 + j0.169, 0.8 + j0.3649, and 1.1 + j0.6479, each having eigenvalues ​​are negative, -2.2006 + 0.0000i, -2.4800 + 0.0000i, and -2.6482 + 0.0000i. The resulting damping value is high, that is all worth 1.0000.   Keywords: transient stability, TCSC, PSO.
ATURAN REKOMENDASI BARANG MENGGUNAKAN MULTI LEVEL ASSOCIATION RULES MINING (ML-ARM) Tyas, Zahra Arwananing
Transmisi Vol 20, No 2 April (2018): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (791.433 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.20.2.49-56

Abstract

Sistem rekomendasi dapat menghasilkan rekomendasi dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai macam metode, salah satunya adalah memanfaatkan tumpukan kasus lama atau tumpukan data transaksi lama yang dapat menghasilkan informasi atau aturan dengan metode Association Rules Mining(ARM). Aturan terbentuk dengan metode multi level ARM dan menghasilkan 5 aturan yang akan dicocokkan dengan masukan pengguna. Saat aturan ditemukan cocok maka consequent dari aturan tersebut akan dijadikan hasil rekomendasi.  Hasil pengujian dari aturan yang terbentuk memiliki nilai akurasi 94,12% dan nilai precision, recall dan F-measure untuk sistem rekomendasi ini pada proses rekomendasi dengan aturan yaitu berturut 0,475; 0,513 dan 0,25.

Filter by Year

2003 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 4 Oktober (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 3 Juli (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 2 April (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 27, No 1 Januari (2025): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 4 Oktober (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 3 Juli (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 2 April (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 26, No 1 Januari (2024): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 4 Oktober (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 3 Juli (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 2 April (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 25, No 1 Januari (2023): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 4 Oktober (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 3 Juli (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 2 April (2022): TRANSMISI: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Vol 24, No 1 Januari (2022): TRANSMISI Vol 23, No 4 Oktober (2021): TRANSMISI Vol 23, No 3 Juli (2021): TRANSMISI Vol 23, No 2 April (2021): TRANSMISI Vol 23, No 1 Januari (2021): TRANSMISI Vol 22, No 4 Oktober (2020): TRANSMISI Vol 22, No 3 Juli (2020): TRANSMISI Vol 22, No 2 April (2020): TRANSMISI Vol 22, No 1 Januari (2020): TRANSMISI Vol 21, No 4 Oktober (2019): TRANSMISI Vol 21, No 3 Juli (2019): TRANSMISI Vol 21, No 2 April (2019): TRANSMISI Vol 21, No 1 Januari (2019): TRANSMISI Vol 20, No 4 Oktober (2018): TRANSMISI Vol 20, No 3 Juli (2018): TRANSMISI Vol 20, No 2 April (2018): TRANSMISI Vol 20, No 1 Januari (2018): TRANSMISI Vol 19, No 4 Oktober (2017): TRANSMISI Vol 19, No 3 Juli (2017): TRANSMISI Vol 19, No 2 April (2017): TRANSMISI Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI Vol 18, No 4 Oktober (2016): TRANSMISI Vol 18, No 3 Juli (2016): TRANSMISI Vol 18, No 2 April (2016): TRANSMISI Vol 18, No 1 Januari (2016): TRANSMISI Vol 17, No 4 Oktober (2015): TRANSMISI Vol 17, No 3 Juli (2015): TRANSMISI Vol 17, No 2 April (2015): TRANSMISI Vol 17, No 1 Januari (2015): TRANSMISI Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 3 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 2 (2014): TRANSMISI Vol 16, No 1 (2014): TRANSMISI Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 3 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 2 (2013): TRANSMISI Vol 15, No 1 (2013): TRANSMISI Vol 14, No 4 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 3 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 2 (2012): TRANSMISI Vol 14, No 1 (2012): TRANSMISI Vol 13, No 3 (2011): TRANSMISI Vol 12, No 3 (2010): TRANSMISI Vol 12, No 1 (2010): TRANSMISI Vol 11, No 3 (2009): TRANSMISI Vol 7, No 2 (2005): TRANSMISI Vol 13, No 4 (2011): TRANSMISI Vol 13, No 2 (2011): TRANSMISI Vol 13, No 1 (2011): TRANSMISI Vol 12, No 4 (2010): TRANSMISI Vol 12, No 2 (2010): TRANSMISI Vol 11, No 4 (2009): TRANSMISI Vol 11, No 2 (2009): TRANSMISI Vol 11, No 1 (2009): TRANSMISI VOL 10, NO 4 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 3 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 2 (2008): TRANSMISI Vol 10, No 1 (2008): TRANSMISI Vol 9, No 2 (2007): TRANSMISI Vol 9, No 1 (2007): TRANSMISI Vol 8, No 2 (2006): TRANSMISI Vol 8, No 1 (2006): TRANSMISI Vol 7, No 1 (2005): TRANSMISI Vol 8, No 2 (2004): TRANSMISI Vol 6, No 2 (2003): TRANSMISI More Issue