cover
Contact Name
Amy Wadu
Contact Email
awd.ub15@gmail.com
Phone
+6281246527868
Journal Mail Official
juteks.pnk@gmail.com
Editorial Address
Kampus Penfui : Jalan Adisucipto P.O. BOX 139 Kupang
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JUTEKS - Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 25275496     EISSN : 26219786     DOI : https://doi.org/10.32511/juteks
JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil) merupakan merupakan publikasi online yang diterbitkan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Kupang yang memuat tentang hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Teknik Sipil dengan lingkup Manajemen Konstruksi, Struktural, Transportasi, Sumber Daya Air dan Geoteknik. JUTEKS terbit 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan Oktober. Publikasi ilmiah ini terbuka para Akademisi, non-Akademisi dan masyarakat umum yang akan mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bidang Teknik Sipil.
Articles 147 Documents
PERBANDINGAN NILAI DEBIT AKHIR MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0 DENGAN HARDY CROSS METHOD PADA PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH Alexander Tirtarius Luan; Hidayat Rizal; Denik Krisnayanti
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (516.495 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i2.397

Abstract

Desa Camplong II merupakan salah satu desa di Kebupaten Kupang yang belum terlayani sepenuhnya oleh penyediaan air bersih. Wilayah ini mempunyai sumber air Kese dengan debit 32,46 liter/detik. Studi ini bertujuan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih guna membantu masyarakat Desa Camplong II memenuhi kebutuhan air bersih khususnya pada Dusun Oelkiu dan Dusun Oetulu. Jaringan perpipaan rencana dianalisis dengan menggunakan software Epanet 2.0 dalam bentuk jaringan loop. Perhitungan manual dilakukan dengan metode Hardy Cross. Debit pada pipa output software Epanet 2.0 kemudian dibandingan dengan hasil perhitungan manual dengan metode Hardy Cross. Hasil proyeksi kebutuhan air kedua dusun pada tahun 2037 adalah 2,698 liter/detik dengan kebutuhan air pada jam puncak sebesar 4,452 liter/detik. Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan debit hasil perhitungan metode Hardy Cross dan output software Epanet 2.0 mencapai 1,156 %. Hal ini menunjukan bahwa output dapat mewakili perhitungan manual dalam menganalisis jaringan perpipaan air bersih.
Pemanfaatan Air Daerah Aliran Sungai (DAS) Wae Bobo Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Irigasi Guna Meningkatkan Hasil Pertanian Di Kabupaten Manggarai Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur Joko Suparmanto; Sutirto Sutirto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.567 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i1.298

Abstract

Pertanian sangat erat kaitannya dengan tersedianya air dimana air sangat diperlukan untuk mengairi areal pertanian dalam usaha peningkatan produksi pertanian. Namun masalah yang sering timbul adalah tidak tersedianya air yang cukup untuk mengairi areal pertanian. DAS merupakan sebuah ruang yang didalamnya mencakup SDA dan SDM. DAS Wae Bobo terletak di Kabupaten Manggarai Timur memiliki 7 Daerah Irigasi dengan total luas areal 777 Ha, mempunyai ketersediaan air dari aliran sungai Wae Bobo pada Bulan Januari sebesar 1,584 m3/detik dan yang terkecil pada Bulan Oktober sebesar 0,4163/detik. Debit andalan (Q80) yang terbesar terjadi pada bulan januari sebesar 1,235 m3/detik dan yang terkecil pada bulan Oktober sebesar 0,109 m3/detik. Kebutuhan air untuk irigasi yang terbesar pada bulan Januari sebesar 0,576 m3/detik dan yang terkecil Oktober r 0,055 m3/detik. Untuk menghasilkan debit yang balance surplus guna kebutuhan irigasi dibuat sistem pola tanam padi-padi-polowijo dengan musim tanam diawali pada Bulan November untuk meningkatkan hasil pertnaian
GEOMATICS ACCURACY AND PRECISION OF DETERMINATION HORIZONTAL DISTANCES IN STAKE OUT MEASUREMENT USING THEODOLITE Totok Sulistyo; Karmila Achmad; Rahmad Bangun Giarto
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.031 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i2.612

Abstract

Stake-Out is a processes of transferring construction design to the real world so that Stake Out is highly imperative in a construction job. Stake-Out jobs in the middle and lower levels of construction industry are still using theodolite accompanying with calculator rather than using high-end instruments. The results of the study show that theodolite has lower accuracy compared to Total Station and other high-end instruments, such as GPS Geodetic and Laser Scanner. This research is aimed to determine the accuracy and precision of Theodolite in determining the horizontal distance of Stake Out measurement which staff reading is simulated using android App (Stake Out Guide). The results of experiment showed that the accuracy of Theodolite is 0.025 m meanwhile the precision is 0.12%.
Respon Spektra Gempa Kota Yogyakarta, Surakarta Dan Semarang Berdasarkan Peta Gempa Sni 2012 Dan Peta Gempa 2017 Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.313 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i1.304

Abstract

Saat ini peraturan tentang kegempaan yang mengatur tentang perencanaan bangunan ketahanan gempa terbaru adalah SNI 1726:2012, peraturan ini didasarkan pada peta gempa 2010. Pada tahun 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membentuk “Tim Pemuktahiran Peta Gempa Indonesia Tahun 2017 Dan Penyiapan Pusat Studi Gempa Nasional”. Salah satu tugasnya adalah melakukan pemutakhiran Peta Hazard Gempa Indonesia 2010. Pada kota Yogyakarta, Surakarta dan Semarang, percepatan batuan dasar periode pendek (SS) dan dan periode 1 detik (S1) mengalami peningkatan dan penurunan. Percepatan batuan pada periode pendek dan 1 detik pada Peta Gempa 2017, didasarkan pada kondisi maksimal di area tersebut dengan rata-rata nilai minimum dan maksimum pada nilai percepatan batuan dasar. Spektrum respons desain SNI 2012 dan Peta Gempa 2017, kota Yogyakarta mengalami peningkatan signifikan pada kelas situs SE, SD dan SC. Pada kota Surakarta, pada kelas situs SD dan SC spektrum respons desain gempa anatara SNI 2012 dan Peta Gempa 2017 peningkatannya tidak signifikan. Dan pada kelas situs SE peningkatannya sangat kecil. Di kota Semarang, perubahan spektrum respons desain tidak berubah signifikan
STUDI PERENCANAAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KODI DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA Melchior Kase; Onisius Loden; Matelda Ch. Mauta; Theresia A. Bria
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.282 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i2.613

Abstract

Irigasi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan air untuk mengairi sawah, ladang, perkebunan, yang sebagai intinya adalah untuk keperluan pertanian dalam usaha tani. Daerah Irigasi Kodi yang secara administratif berada di Desa Watu Wona, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber air Daerah Irigasi ini berasal dari sungai Bondo Kodi yang memiliki areal potensial seluas 3.000 Ha dan 729,09 ha untuk saluran sekunderKawango Hari. Musim tanam yang berlangsung adalah 3 musim tanam yakni padi-palawija-palawija.Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan jaringan irigasi agar kebutuhan air pada daerah irigasi Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya dapat terpenuhi. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yaitu data topografi, data curah hujan dan data klimatologi 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017 dan data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan yaitu pengukuran situasi saluran irigasi, pengukuan debit sesaat, pengukuran dimensi saluran yang ada, pengkuran panjang saluran yang telah ada. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode Penman Modifikasi untuk menghitung evapotranspirasi, metode Dr. F. J. Mock untuk menghitung debit andalan, menghitung kebutuhan air irigasi (NFR) dan rumus strickler untuk debit saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat nilai evapotranspirasi Potensial Metode Penman Modifikasi sebesar 3,115 mm/hari, kebutuhan air irigasi(NFR) sebesar 1,39 ltr/dtk/ha, debit rencana saluran sebesar 1,5625 m3/dtk dan dimensi saluran untuk saluran sekunder ruas Kawango Hari adalah Lebar saluran (B) = 2,06 meter, Tinggi muka air (h) = 2,06 meter, tinggi jagaan (w) = 0,25 meter
Pemodelan Bus Surabaya (Moving Moda Sebelum Ke Suroboyo Bus) Gaspar Y Tuames
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.788 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i1.279

Abstract

Masalah transportasi di Kota Surabaya bersifat kompleks karena tingkat pertumbuhan prasarana jalan yang tidak sebanding dengan peningkatan jumlah pergerakan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin padat dan menyebabkan kemacetan dimana-mana, untuk itu pemerintah kota Surabaya harus dapat memaksimalkan sarana transportasi masal umum. Dengan adanya permasalahan tersebut juga mendorong pemerintah untuk mampu menyediakan fasilitas transportasi umum yang aman, nyaman, tepat waktu, dan dapat menjangkau pusat-pusat kegiatan di Kota Surabaya. Dalam rangka meningkatkan keinginan masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum, maka pemerintah menyediakan moda transportasi berupa Bus Suroboyo. Oleh karena itu, Bus Suroboyo ini didesain seaman dan senyaman mungkin agar masyarakat lebih memilih menggunakan moda bus Suroboyo dari pada mengendarai kendaraan pribadi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tarif Bus Suroboyo dengan pendekatan metode Ability To Pay (ATP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai ability to pay (ATP) maksimum adalah Rp 10,416.67, minimum Rp 1,875.00 dan rata-rata Rp 4,902.19.
ANALISIS DEBIT AIR LIMPASAN PERMUKAAN (RUN OFF) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MANIKIN KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Yunus Falo; Djunaedi Djunaedi; Arnoldus Nama
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 2 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1721.767 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i2.299

Abstract

Perubahan tata guna lahan menyebabkan timbulnya lahan kritis yang disebabkan pemanfaatan lahan yang kurang optimal. DAS Manikin yang terletak di Kabupaten Kupang terdapat Bendungan Tilong dibangun pada tahun 2003 guna menopang kemajuan pertanian. Pada akhir tahun 2008 bendungan ini mengalami luapan air yang berlebihan. Akibat hal tersebut tergenangnya areal pertanian di bagian hilir Desa Tarus, Tanah Merah dan Desa Olpuah. Pengaruh adanya kejadian ini para petani di tiga desa tersebut mengalami kerugian yang sangat besar dan mengalami gagal panen pada tahun tersebut. Hasil analisis tebal limpasan permukaan (run off ) DAS Manikin pada tahun 2017 sebesar 51- 88 mm, sedangkan bagian hulu dan hilir 34 -51 mm. Untuk mengurangi debit air limpasan permukaan sebagai berikut : (a) Merehabilitasi hutan (b) Pemulihan Hutan dan Lahan.(c) Pengendalian Erosi dan Sedimentasi.(d) Pengembangan Sumber Daya Air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan yang difokuskan upaya pengendalian tata air DAS dan konservasi air.
Stabilisasi Tanah Menggunakan Abu Kayu Terhadap Tanah Lunak Bengkalis Rio Zambika; Ferry Fatnanta; Muhardi Muhardi
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2019): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.701 KB) | DOI: 10.32511/juteks.v4i1.286

Abstract

Tanah lunak berkaitan dengan tanah-tanah yang jika tidak dikenali dan diselidiki secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditolerir, mempunyai kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Peningkatan jumlah sampah yang tidak diikuti oleh perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah mengakibatkan permasalahan sampah menjadi lebih serius. Salah satu cara menangani permasalahan tanah lunak adalah dengan cara stabilisasi. Adapun kajian yang akan dilakukan adalah bagaimana pengaruh abu sampah dalam hal ini berupa abu kayu terhadap stabilisasi tanah lunak di pulau Bengkalis dengan kadar campuran abu kayu yang berbeda-beda dan diharapkan dapat meningkatkan kekuatan tanah serta mengurangi dampak permasalahan sampah yang ada. Selain itu juga digunakan bahan lain sebagai pembanding yaitu kapur (CaO) dan kombinasi antara abu kayu dan kapur (CaO). Dari hasil pengujian, kuat tekan bebas (UCS) semakin meningkat seiring bertambahnya waktu pemeraman, namun regangannya berbanding terbalik nilainya semakin kecil, hal ini dikarenakan pada kondisi awal pemeraman, tanah masih dalam kondisi seperti semula dan bersifat lunak, semakin lama tanah akan mengalami pengeringan sedikit demi sedikit dan menjadikan tanah tersebut menjadi lebih getas. Proses perendaman tanah menyebabkan terjadinya penurunan nilai UCS yang besar, makin lama perendaman dilakukan semakin kecil nilai UCSnya. Nilai kuat tekan bebas tanah dipengaruhi oleh proses pencampuran, kadar air, persentase campuran dan lamanya pemeraman (curing).
Faktor yang Mempengaruhi Keretakan Dinding di Perumahan Marina Park Kelty Joria; Sheera Xaviera; Radha Purnamasari; Lidia Bernawati Manalu; Allan Jali; Erwin Erwin; Steven Shui
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2020): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v5i1.625

Abstract

Penelitian ini mengkaji faktor terjadinya keretakan pada perumahan di Kompleks Marina Park, Baloi, Lubuk Baja, Batam, Kepulauan Riau. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan keretakan yang terjadi pada rumah yang ada di daerah sana. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Oktober 2019, dengan mewawancarai warga yang tinggal di sana dan melakukan survei langsung pada rumah yang mengalami keretakan. Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keretakan pada rumah, seperti tanah yang digunakan untuk membangun rumah, pergeseran fondasi rumah, letak rumah yang berada di pinggir jalan, usia rumah, pembangunan Grand Batam Mall, kebakaran, dan perawatan yang kurang.
Analisis Pergerakan Vertikal Titik Pantau Jembatan Penggaron, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah Yacob Victor Hayer; T Aris Sunantyo; Nurrohmat Widjajanti
JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil Vol 5 No 1 (2020): JUTEKS (Jurnal Teknik Sipil)
Publisher : P3M- Politeknik Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32511/juteks.v5i1.686

Abstract

Penggaron bridge toll highway is located in road Semarang-Ungaran, 20th kilometer in the Susukan region, East Ungaran, Semarang regency, Central Java province. Penggaron bridge has a 400 m length and nine pillars that support the weight of the bridge. This bridge has began operation since 2010. The bridge visually deformed as indicated by small cracks in the pillars of the bridge. Natural factors such as unstable soil conditions are suspected as the cause of deformation. To minimize and prevent damage that may occur on the bridge then the Penggaron bridge deformation monitoring should be performed. Therefore, this study analyze the vertical movement on the Penggaron bridge using height difference observation data by waterpass in 2014 s.d. 2015. This study used four epoch height different observation data on the 18 bridge monitoring points. The 18 monitoring bridges points was tied to two reference points around the bridge. These observation data is processed by Least Squares Adjustment parameter method to get the height and its standard deviation, vertical movement and its standard deviation, vertical movement velocity and its standard deviation as well as average velocity and average acceleration on every bridge monitoring points on each epoch. The next step includes the computation and analysis of vertical movement, as well as the significance of two parameter different test. The results of this study are the vertical movement vector of the 18 monitoring points with magnitude from 3,1 mm to 170,3 mm with the majority down direction. The vertical movement velocity has a range between 3,05 mm/month to 89,35 mm/month with the movement direction tends to downward. The average velocity of vertical movement for epoch I and II is 7,08 mm/month, epoch II and III is 4,93 mm/month, epoch I and III is 6,00 mm/month, epoch III and IV is 6,03 mm/month, epoch I and IV is 1,29 mm/month with the movement direction tends to downward. The average acceleration of vertical movement for epoch I and II is 7,08 mm/month2, epoch II and III is 4,93 mm/month2, epoch I and III is 3,00 mm/month2, epoch III and IV is 6,03 mm/month2. The majority of the significance of two parameter different test parameters is rejected, it means that monitoring points had a significant movement.

Page 6 of 15 | Total Record : 147