cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 24607770     EISSN : 25023241     DOI : -
Core Subject : Education,
Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan merupakan kumpulan artikel-artikel ilmiah baik penelitian maupun non penelitian mengenai ilmu kependidikan pada umumnya. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Selain menerbitkan artikel-artikel yang ditulis oleh dosen Universitas Esa Unggul sendiri, kami juga menerima submission artikel artikel yang ditulis oleh dosen di luar Universitas Esa Unggul.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
IDEOLOGI NARATOR DALAM NOVEL MALAIKAT LERENG TIDAR KARANGAN REMY SYLADO (KAJIAN POSKOLONIALISME) Fatonah, Khusnul
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 3, No 2 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to determine the ideology of the narrator in the novel Malaikat Lereng Tidar assessed by post-colonialism approach. Post-colonialism elements that will be studied include hegemony, mimicry, and hybridity. The method used in this study is a content analysis method that is supported by the post-colonialism theory. Post-colonial theory is used to dismantle the colonial ideology, while to analyze the narrative structure is used naratologi theory. The results showed that in the hegemony subfocus there are two ways used by the ruler to do hegemony, namely repressive and persuasive. Between these two ways, the persuasive way is the dominant to do hegemony in the form of indoctrination. In subfocus mimicry, seen there are the attitudes of mimicry of the characters in their dress, language, and religious beliefs that mimic colonial. While on subfocus hybridity, seen there is mixing of two cultures of West and East in the fields of linguistics, art, and religion which then form a new identity. The three concepts eventually form an ideology to be conveyed by the narrator in the story. The ideology related to the establishment of peace in the archipelago, mutual respect, and retention of identity that needs to be done without having to perform the occupation, persecution, incited, or imposing personal will to harm others. Keywords: narrator ideology, hegemony, mimicry AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ideologi narator dalam Novel Malaikat Lereng Tidar yang dikaji berdasarkan pendekatan poskolonialisme. Unsur-unsur pokolonialisme yang akan dikaji meliputi hegemoni, mimikri, dan hibdiritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi yang didukung oleh teori poskolonial. Teori poskolonial berguna untuk membongkar ideologi kolonial, sedangkan untuk menganalisis struktur cerita digunakan teori naratologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada subfokus hegemoni terdapat dua cara yang dilakukan penguasa untuk menghegemoni, yakni represif dan persuasif. Di antara kedua cara tersebut, cara persuasiflah yang dominan dilakukan untuk menghegemoni, yakni dalam bentuk indoktrinasi. Pada subfokus mimikri, terlihat adanya sikap mimikri yang dilakukan para tokohnya dalam hal berpakaian, berbahasa, bersikap, dan keyakinan beragama yang meniru kolonial. Sementara pada subfokus hibriditas, terlihat adanya percampuran dua kebudayaan Barat dan Timur dalam bidang linguistik, seni, dan religi yang kemudian membentuk identitas baru. Ketiga konsep tersebut pada akhirnya membentuk suatu ideologi yang ingin disampaikan oleh narator dalam ceritanya. Ideologi tersebut berkaitan dengan terciptanya perdamaian di Nusantara, rasa saling menghargai, dan pemertahanan identitas yang perlu dilakukan tanpa harus melakukan penjajahan, tindakan semena-mena, menghasut, atau memaksakan kehendak pribadi yang dapat merugikan orang lain. Kata kunci: ideologi narator, hegemoni, mimikri
ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM E-LEARNING BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 65 JAKARTA Kusumawardani, Oktaria
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to analyze and design an e-learning system as a supporting tool in teaching and learning activities at Jakarta 65 Public High School. The research methods used include data collection methods by conducting surveys and interviews, methods of analysis of existing problems, as well as system design methods created. The results achieved from this research are the creation of an online learning system or what is often referred to as e-learning. The resulting system will help in the daily learning process between teachers and students. The system also helps with announcements, lesson schedules, exam schedules, discussion forums, and grades. In addition to teachers and students who are helped by this system, the administrators will also be helped because they can enter and update data more easily and quickly.      Keywords: analysis and design, database, e-learning AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sistem e-learning sebagai alat pendukung dalam kegiatan belajar mengajar di SMA Negeri 65 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan antara lain metode pengumpulan data dengan mengadakan survey dan wawancara, metode analisis masalah yang ada, serta metode perancangan sistem yang dibuat. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah sistem pembelajaran online atau yang sering disebut dengan e-learning. Sistem yang dihasilkan ini akan membantu dalam proses belajar sehari-hari baik antara guru ataupun siswa. Sistem ini juga membantu dalam hal pengumuman, jadwal pelajaran, jadwal ujian, forum diskusi, dan nilai. Selain guru dan siswa yang terbantu dengan sistem ini, para admin juga akan terbantu karena dapat memasukkan dan memperbarui data dengan lebih mudah dan cepat.   Kata kunci: analisis dan perancangan, basis data, e-learning
ANALISIS PARAGRAF PADA LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII SMPN 13 KOTA TANGERANG Syah, Ezik Firman
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study examines paragraph analysis on student travel reports such as traveling in Borobudur Temple, Class VIII, SMPN 13 Tangerang City. This study focuses only on paragraphs that include elements of paragraph formulation, paragraph requirements, and paragraph development. Paragraphs are a systematic logical set of sentences that are a unity of relevant expression of mind and support the underlying mind in the whole essay. Writing travel reports means conveying a story about events or things to others. The method used in this study is a qualitative descriptive method with conceptual or content analysis. Descriptive research is a research that attempts to describe a symptom, event, event that occurred at the present time. In other words, descriptive research takes issue or focuses on actual problems as it is at the time of the study. Data collection techniques use documentation and observation. The data analysis technique uses the percentage deduction. Keywords: paragraphs, travel reports, language AbstrakPenelitian ini mengkaji analisis paragraf pada laporan perjalanan siswa seperti perjalanan di Candi Borobudur Kelas VIII SMPN 13 Kota Tangerang. Penelitian ini hanya difokuskan pada paragraf yang meliputi unsur-unsur pembentuk paragraf, syarat-syarat paragraf, dan pengembangan paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan. Menulis laporan perjalanan berarti menyampaikan suatu karangan mengenai peristiwa atau hal kepada pihak lain Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan analisis konsep atau isi. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain, penelitian deskripsi mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan observasi. Teknik penganalisisan data menggunakan penarikan simpulan persentase. Kata kunci : paragraf, laporan perjalanan, bahasa
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK SISWA KELASV SDN SUKABUMI UTARA 04 PAGI Fahlevi, Zheftania Maya; Rosyid, Ainur
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis research aims to investigate whether there is an influence of Round Club learning model in Linguistic Intelligence or not. The population of the research was 5th grade students of Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukabumi Utara 04 Pagi which consisted of 27 students in the second semester at 2016-2017 academic year. The instrument of the research was an observation the test (in the pre-test and in post test) and the questionnaire. The instrument had been tested by validation test with r-table formula and r product moment with significance 5% was got r table 0,381. Moreover, the reliability test was tested by utilizing Alfa Cronbach. If the value of alpha was > 0,60, the test was reliable. The Preliminary test was Lilliefors test for normality, simple regression test, and determination coefficient test-T. For Lilliefors test of the questionnaire, X variable was not normally distributed since Lobserved> Ltable which was Lobserved = 0,200 > Ltable = 0,161. On the other hand, Y variable was normally distributed since Lobserved< Ltable, which was Lobserved = 0,065 < Ltable = 0,161. On the simple regression test with the formula Y= a + bX + e was got Y = 7,142 + 1,621X + 0,05 meant the value of coefficient was positive. It meant there was a positive relationship between Round Club and Linguistic Intelligence. Moreover, on T-test was acquired that t observed 8,768 was bigger than t table 2,052 was with the significances value of α = 0,05 as the result, Ho was rejected, which meant Round Club Learning Model influenced positively to Linguistic Intelligence at the five gradeof SDN Sukabumi Utara 04 Pagi. This result gives a statement than the use of Round Club Learning Model could influence students’ LinguisticIntelligence. Keywords: round club learning,  model, linguistic intelligenc AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran round club terhadap kecerdasan linguistik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Sukabumi Utara 04 Pagi yang berjumlah 27 siswa pada tahun ajaran 2016/ 2017. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi (pre-test dan post-test) dan angket instrumen diuji validitasnya dengan menggunakan rumus r-tabel dan r product moment dengan banyaknya siswa 27 dan diperoleh r–tabel (df : 27-2=25, sehingga harga r-0,381) dan r-product moment dengan signifikan 5% diperoleh r–tabel 0,381. Kemudian uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach, jika nilai alpha> 0.60, maka reliabel. Uji persyaratan dalam analisis ini adalah Uji Lilliefors untuk normalitas, Uji Regresi Sederhana, Uji Kofisien Determinasi dan Uji – T. Untuk uji Lilliefors angket, variabel X tidak berdistribusi normal karena Lhitung> Ltabel, yaitu Lhitung = 0,200 > Ltabel 0,161, sedangkan variabel Y berdistribusi normal karena Lhitung< Ltabel, yaitu Lhitung = 0,065 < Ltabel 0,161. Pada uji Regresi Sederhana dengan rumus Y = a + bX + e diperoleh Y = 7,142 + 1,621X + 0,05 artinya Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara Model Pembelajaran Round Club dengan Kecerdasan Linguistik. Pada uji-t diperoleh bahwa t hitung sebesar 8,768 lebih besar dari t tabel 2,052 pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak, yang artinya Model Pembelajaran Round Club berpengaruh positif secara signifikan terhadap Kecerdasan Linguistik di kelas V SDN Sukabumi Utara 04 Pagi. Kesimpulan ini memberikan suatu pengertian bahwa penerapan model pembelajaran round club merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan linguistik siswa. Kata kunci : model pembelajaran, round club, kecerdasan linguistik
ALPHABET SUBSTITUTION OF DYSLEXIA STUDENTSAT YAYASAN PANTARA JAKARTA; A PSYCHOLINGUISTICS STUDY Nurchaerani, Meiyanti; Imda, Asih Nur; Mardiani, Rini
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis article is entitled “Substitution in Dyslexia Student of Yayasan Pantara Jakarta: A psycholinguistics Study”. The purpose of the study is to get more understanding about Substitution which is commonly experienced by several Dyslexic elementary school students between 8 to 10 years old who are studying in the 2nd to 4th grade of Sekolah Dasar Yayasan Pantara Jakarta, a very special school for those who experience Dyslexia, Dysgraphia, Dyscalculia and other special needs, which is located in Jalan Tebet Raya Jakarta Pusat. The main theory used for this study are taken from O’Grady (1997) which particularly concerns about Psycholinguistics study, Gribben (2012) which mainly concerns about Dyslexia and Mc. Manis (1998) which focuses on Substitution. This is an experimental study with the students as the object of the research. Writing tests were explicated in this study. The writing test was concluded by practicing some words which are taken from Lerner’s theory about basic sight words which suitable for children in 2nd to 4th grade of elementary school students and also from Swadesh’s 200 basic words which are already taught by their teacher while they are studying in their school. Meanwhile, the method used is descriptive-qualitative. The data is collected using qualitative method and furthermore is analyzed using descriptive method. This study brings out the finding that there is certain types of substitution commonly found among elementary school students in Yayasan Pantara Jakarta. Keywords: psycholinguistics, dyslexia, substitution AbstrakArtikel ini berjudul “Sibstitusihurufpada Siswa Disleksia di Yayasan Pantara Jakarta: Studi Psikolinguistik”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang Substitusi yang umumnya dialami oleh beberapa siswa sekolah dasar disleksia antara 8 hingga 10 tahun yang belajar di kelas 2 hingga 4 Sekolah Dasar Yayasan Pantara Jakarta, sekolah yang sangat khusus bagi mereka yang mengalami Dyslexia, Dysgraphia, Dyscalculia dan kebutuhan khusus lainnya, yang terletak di Jalan Tebet Raya Jakarta Pusat. Teori utama yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari O'Grady (1997) yang terutama membahas tentang studi Psikolinguistik, Gribben (2012) yang terutama membahas tentang Dyslexia dan Mc. Manis (1998) yang berfokus pada Substitusi. Ini merupakan penelitian eksperimental dengan siswa sebagai objek penelitian. Tes menulis dijelaskan dalam penelitian denganmelatih beberapa kata yang diambil dari teori Lerner tentang kata-kata dasar yang cocok untuk anak-anak di kelas 2 hingga 4 siswa sekolah dasar dan juga dari 200 kata dasar Swadesh yang sudah diajarkan oleh guru mereka saat mereka belajar di sekolah mereka. Sementara itu, metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan metode kualitatif dan selanjutnya dianalisis menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa ada beberapa jenis substitusi yang biasa ditemukan di kalangan siswa sekolahdasar di Yayasan Pantara Jakarta. Kata kunci: psikolinguistik, disleksia, substitusi
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL KELAS IV SDN SUKABUMI UTARAN 04 PAGI Fatmawati, Dede; Fatonah, Khusnul
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to improve the skills of narrative writing through contextual learning class IV SDN Sukabumi Utara 04 morning. The type of this research is Classroom Action Research (PTK). This research is conducted two cycles that each cycle consists of planning, action, observation, and reflection. The subjects of the study were the fourth grade students of SDN Sukabumi Utara 04 Pagi, which amounted to 28 students. Data collection techniques used interviews, observation, documentation, and field notes. Verify the validity of data using triangulation. Data analysis technique used is descriptive qualitative and descriptive quantitative. The results showed that the skills of students in writing narrative have increased. Percentage of students writing skill score at the end of first cycle of meeting I was 62.59% or as many as 3 students got score ≥ 75, Second Meeting was 65.71% or as many as 4 students got value ≥ 75. Percentage of student writing skill score at end of second cycle of meeting I was 73.93 % or as many as 13 students got the value ≥ 75. The second meeting was 78.84% or as many as 21 students got the value of ≥ 75. Keywords: writing skills narrative, contextual learning                                                                                                      AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi melalui pembelajaran kontekstual kelas IV SDN Sukabumi Utara 04 pagi. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, danrefleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sukabumi Utara 04 Pagi yang berjumlah 28 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis narasi mengalami peningkatan. Persentase nilai keterampilan menulis siswa pada akhir siklus I pertemuan I sebesar 62.59% atau sebanyak 3 siswa mendapat nilai ≥ 75, Pertemuan II sebesar 65.71% atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai ≥ 75. Persentase nilai keterampilan menulis siswa pada akhir siklus II pertemuan I sebesar 73.93% atau sebanyak 13 siswa mendapat nilai ≥ 75.Pertemuan II sebesar 78.84% atau sebanyak 21 siswa mendapat nilai ≥ 75.        Kata kunci: keterampilan menulis narasi, pembelajaran kontekstual
PENGELOMPOKAN KEPRIBADIAN MANUSIA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ),STUDI KASUS MAHASISWA FASILKOM KELAS PARALEL SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2017/2018 SESI 10 MATA KULIAH BUSINESS ENGLISHDALAM MENGATASI MASALAH BAHASA INGGRIS Purnamasari, Linda
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 1 (2018): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractSo far, we as the educators always use IQ (Intellectual Quotient), Emotional Quotient (EQ) and also SQ (Spiritual Quotient) to know how far the students can reach their achievement. We forget that they will go to the working world. The working world is different from the learning world. Then Paul G. Stoltz Ph.D has come to introduce Adversity Quotient (AQ) to show that AQ is important to be introduced to the world especially for the education institutions. AQ is a tool to know how far that people can handle the problems when they face in front of them. Through this research, the researcher used the students from Faculty of Computer Science from the academic year of 2017/2018, the odd semester, parallel class as the object of the reseach. The researcher taught Business English to them for one semester by using the standard scores from PAMU (Attendance 10%, Assignment 20%, Mid Term Test 30%, Final Term Test 40%), then through this standard, the researcher converted the scores to the AQ categories that consist of three parts. The lowest part is Quitters. The people in this level are tend to quit while they face the problems and don’t want to do anything. The second is Campers, The people in this level are tend to struggle in this position and don’t stop but don’t try to reach more achievement. The highest level is Climbers. The people in this level are tend to fight against the problem and want to reach more achievement.                                                                                                                              Keywords: intellectual quotient, emotional quotient, spiritual quotient                                                                                                 AbstrakSejauh ini, kita sebagai pendidik selalu menggunakan IQ, EQ dan juga SQ untuk mengetahui sejauh mana pelajar dapat mencapai prestasi mereka..Kita lupa bahwa mereka akan menuju dunia kerja.Dunia kerja adalah berbeda dari pada dunia perkuliahan.Kemudian Paul G. Stoltz Ph.D telah datang untuk memperkenalkan Adversity Quotient (AQ) to menunjukan bahwa AQ itu penting untuk diperkenal kepada dunia khususnya lembaga pendidikan.AQ adalah satu perangkat untuk mengetahui sejauh mana orang dapat mengatasi masalah ketika mereka menghadapinya..Melalui penelitian ini, peneliti menggunakan mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer tahun akademik 2017/2018, semester ganjil kelas parallel sebagai obyek penelitian. Peneliti memberikan mata kuliah bahasa Inggris kepada para mahasiswa itu selama satu semester. dengan menggunakan standard penelitian dari PAMU (Pengampu Mata Kuliah Umum) dengan perincian kehadiran sebanyak 10%, tugas 20%, Ujian Tengah Semester 30% dan Ujian Akhir Semester 40%. Dengan menggunakan standar penilaian ini, peneliti mengubahnya ke dalam konversi penilaian berdasarkan kategori yang ditentukan oleh AQ yang terdiri dari tiga yaitu dari penilaian terendah yang disebut “Quitters,” di mana orang yang berada pada kategorinya cenderung untuk berhenti berusaha bila menghadapi satu permasalahan.Kategori kedua disebut “Campers.”Orang yang termasuk dalam kategori ini bila dia menghadapi permasalahan cenderung untuk bertahan dan mencari jalan aman, tidak berhenti tapi tidak juga berusaha untuk menjadi lebih baik. Sedangkan kategori dengan penilai tertinggi yang disebut “Climbers” adalah seseorang yang mampu bertahan bila menghadapi masalah dan berusaha untuk menjadi lebih baik setelah permasalahan itu selesai dia tangani. Kata kunci: intellectual quotient, emotional quotient, spiritual quotient
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUALINTELEKTUAL) DAN SISWA YANG BELAJAR DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Adzima, Khaola Rachma; Sudaryati, Sri; Wijaksana, Aris Hadiyan
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 2 (2019): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to find out whether there are differences in mathematical problem solving abilities of students who learn using the SAVI approach and students who learn to use a contextual approach in junior high school. The research was carried out at SMP Negeri 255 Jakarta in April to May 2013. The research method used was quasi-experimental or quasi-experimental. The sampling technique uses the two stage random sampling technique. The first stage is simple random sampling to randomly select one of the two mathematics subject teachers who teach in class VII. The second stage is the cluster sampling cluster to determine two experimental classes that will be the research sample. Based on the results of the data analysis prerequisite test, it was found that the data of the two samples came from populations that were normally distributed, homongen, and there were similarities in average. Hypothesis testing uses two-party t-test with significance level and 58 degrees of freedom. The average test results of the mathematical problem-solving ability of the experimental class 1 are 71,417, while the average test results of the mathematical problem solving ability of experimental class 2 are 60.5. Based on the results of calculations, obtained meaningful values and values, then H0 is rejected, so it can be concluded that there are differences in mathematical problem solving abilities of students who learn using the SAVI approach and students who learn to use a contextual approach. Keywords: SAVI, problem solving, contextual approach AbstrakPenelitian ini bertujuan untukmengetahuiapakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematissiswa yang belajar menggunakan pendekatan SAVI dan siswa yang belajar menggunakan pendekatan  kontekstual di SMP. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 255 Jakarta pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik two stage random sampling. Stage pertama yaitu simple random sampling untuk memilih secara acak satu dari dua guru mata pelajaran matematika yang mengajar di kelas VII. Stage kedua yaitu cluster randomsampling untuk menentukan dua kelas eksperimen yang akan menjadi sampel penelitian. Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data, diperoleh bahwa data kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, homongen, dan terdapat kesamaan rata-rata. Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dua pihak dengan taraf signifikansi dan derajat kebebasan 58. Rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen 1 adalah 71,417, sedangkan rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematis kelas eksperimen 2 adalah 60,5. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai  dan nilai  yang berarti , maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar menggunakan pendekatan SAVI dan siswa yang belajar menggunakan pendekatan kontekstual. Kata kunci: SAVI, pemecahanmasalah, pendekatan kontekstual
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH (CTL) IN ENGLISH TEACHING: ITS ADVANTAGES AND DISADVANTAGES Alfian, Alfian
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 4, No 2 (2019): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractIntentionally focused on the implementation of Contextual Teaching and Learning, this present study tried to scrutinize how English teacher used seven components of CTL such as constructivism, inquiry, questioning, learning community, modeling, reflection, and authentic assessment. Both its advantages and disadvantages are also taken into account. This present study is conducted at Islamic Senior High School 4 (MAN 4 Jakarta) the method used in this present study is a descriptive qualitative. The sources of data are taken from the English teachers, and students. For the instrument, the writer used triangulation technique. He did the observation, gave the questionnaire to the students, and did an in-depth interview with the English teacher.The result ofthis present study indicates that the implementation of sevent components of CTL has generally been used by the English teacher. Despite its advantages and disadvantages, it is clearly known from the observation, questionnaire, and interview that the implementation of the CTL components have finely been implemented at MAN 4 Jakarta.  Keywords:Contextual, teaching, learning AbstrakDifokuskan pada implementasi Pembelajaran Kontekstual, penelitian ini mencoba untuk meneliti bagaimana Guru bahasa Inggris menggunakan tujuh komponen CTL seperti konstruktivisme, penyelidikan, tanya jawab, komunitas belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik. Kelebihan dan kekurangannya juga diperhitungkan.Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 4 (MAN 4 Jakarta) dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data diambil dari Guru Bahasa Inggris, dan siswa. Untuk instrumen, penulis menggunakan teknik triangulasi. Penulis melakukan pengamatan, memberikan kuesioner kepada para siswa, dan melakukan wawancara mendalam dengan Guru Bahasa Inggris. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan tujuh komponen CTL secara umum telah digunakan oleh guru bahasa Inggris. Selain kelebihan dan kekurangan dalam penerapannya di dalam kelas, dapat diketahui secara jelas dari pengamatan, kuesioner, dan wawancara bahwa penerapan komponen CTL telah digunakan dengan baik di MAN 4 Jakarta. Kata kunci: Kontekstual, pengajaran, pembelajaran
NEED ANALYSIS OF ESP (ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES) FOR PHYSICS STUDENTS Sulistio, Prayogo Hadi
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 1, No 2 (2016): EDUSCIENCE: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractNeed analysis becomes the major point of ESP course design because it plays as major source of information about the students’ wants, needs, and lacks. This study is aimed at investigating language needs for Physics students. In order to collect the data, researchers used questionnaire which was administered to thirty students of Indraprasta PGRI University which were randomly chosen. The data was put into three categories; general needs, academic needs, and job needs. The result shows that listening to the radio and songs is the most important need and writing private letters is the least important need in term of general needs, doing presentation in front of the class becomes the most important need and taking notes in lectures is the least important need in term of academic needs, reading written or printed materials related to the job is the least important need and taking training course related to the job, writing application letter and CV and conversing with English-speaking colleagues are the most important needs in term of job needs.  keywords: physics students, language needs and ESP(English for Specific Purposes) AbstrakPerlu analisis menjadi titik utama tentu saja ESP desain karena memainkan sumber sebagai utama informasi tentang siswa keinginan, kebutuhan, dan tidak memiliki. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki kebutuhan bahasa untuk siswa Fisika. Dalam rangka untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan kepada tiga puluh mahasiswa Indraprasta PGRI Universitas yang dipilih secara acak. Data itu dimasukkan ke dalam tiga kategori; kebutuhan umum, kebutuhan akademik, dan kebutuhan pekerjaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan radio dan lagu adalah kebutuhan yang paling penting dan menulis surat-surat pribadi adalah kebutuhan penting paling tidak dalam jangka kebutuhan umum, melakukan presentasi di depan kelas menjadi kebutuhan yang paling penting dan membuat catatan dalam perkuliahan adalah yang paling kebutuhan penting dalam hal kebutuhan akademik, membaca materi tertulis atau dicetak berhubungan dengan pekerjaan adalah kebutuhan paling penting dan mengambil kursus pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan, menulis surat lamaran dan CV dan bercakap-cakap dengan berbahasa Inggris rekan adalah kebutuhan yang paling penting dalam jangka kebutuhan pekerjaan. kata kunci: ESP, mahasiswa fisika, kebutuhan bahasa

Page 4 of 10 | Total Record : 97