cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Published by Universitas Esa Unggul
ISSN : 24607770     EISSN : 25023241     DOI : -
Core Subject : Education,
Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan merupakan kumpulan artikel-artikel ilmiah baik penelitian maupun non penelitian mengenai ilmu kependidikan pada umumnya. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Selain menerbitkan artikel-artikel yang ditulis oleh dosen Universitas Esa Unggul sendiri, kami juga menerima submission artikel artikel yang ditulis oleh dosen di luar Universitas Esa Unggul.
Arjuna Subject : -
Articles 97 Documents
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA DI KOTA BIMA Fadlin, Fadlin
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to (1) describe of achievement motivation of students class XI High School in Bima, (2) describe of the results studying physics students of class XI School in Bima, and (3) determine a positive relationship between achievement motivation and results studied physics students of class XI School in Bima. This type of research is ex-post facto nature of causality. The population in this study were students of class XI High School in Bima the academic year 2013/2014 were taken using cluster sampling, followed by proportionate stratified random sampling. The results of the study illustrate that; (1) Class XI student achievement motivation School in Bima, in the high category; (2) the results of learning physics class XI student high school in Bima, in the high category; and (3) there is a positive relationship between achievement motivation and physics learning outcomes of students class XI School in Bima. Keywords: achievement motivation, learning outcomes AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) mendapatkan gambaran motivasi berprestasi peserta didik kelas XI SMA di Kota Bima, (2) mendapatkan gambaran hasil belajar fisika peserta didik kelas XI SMA di Kota Bima, dan (3) mengetahui hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI SMA di Kota Bima. Jenis penelitian ini adalah ex-post facto yang bersifat kausalitas. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA di Kota Bima tahun ajaran 2013/2014 yang diambil dengan menggunakan cluster sampling yang dilanjutkan dengan proportionate stratified random sampling. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa; (1) motivasi berprestasi siswa kelas XI SMA di Kota Bima, termasuk dalam kategori tinggi; (2) hasil belajar fisika siswa kelas XI SMA di Kota Bima, termasuk dalam kategori tinggi; dan (3) terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan hasil belajar fisika peserta didik kelas XI SMA di Kota Bima. Kata Kunci: motivasi berprestasi, hasil belajar
DEVELOPING STUDENT’S COMMUNICATIVE COMPETENCE THROUGH ENGLISH LEARNING MATERIALS FOR THE THIRD GRADE OF PRIMARY SCHOOL STUDENT: A CASE STUDY Tambunan, Jenny Flora
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study was conducted to reveal kinds of English learning materials used in the context of learning English as a foreign language to develop students’ communicative competence for the third grade of primary students. A single unit of learning materials stated in lesson plan and implemented in the teaching and learning process were the main sources in this study besides interview as the additional source. A case study was used as the design of this study. The result of three document analysis from lesson plan indicates that the learning materials used by the teacher are teacher language whether spoken or written, and any materials used that support the topic such as text book as the main source, songs and stories. The result of observation indicates that teacher talk and teacher language whether spoken or written through songs and stories can support the development of students’ basic communicative competence. Last, the result of interview emphasizes on any approaches used by the teacher by knowing student’s interest and relates it with the learning materials used. In this case, this study indicates that the eight learning materials stated in three lesson plans and carried out in four classroom observations show that all of the learning material can develop students’ communicative competence through songs, stories, and any learning materials support the topics. Keywords: developing student’s, english learning materials, primary school student AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan jenis-jenis materi pembelajaran yang digunakan unutk mengembangkan kemampuan komunikasi siswa dalam konteks kelas. Unit materi pembelajaran yang direnakan dalam rangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan diimplementasikan dalam proses belajar mengajar merupakan sumber data utama dalam penelitian ini selain wawancara sebagai sumber tambahannya. Studi kasus dipilih sebagai desain dari penelitian ini. Hasil analisis yang diperoleh dari tiga rencana pembelajaran yang direncanakan dan digunakan selama proses belajar mengajar adalah pembicaraan guru baik lisan maupun tulisan,  dan segala bahan ajar yang mendukung materi pembelajaran tersebut seperu buku paket sebagi acuan utama, lagu dan cerita/dongeng adalah materi pembelajaran yang digunakan dan dapat mendukung kemampuan kemampuan dasar siswa. Melalui 1x wawancara hasil wawancara menekankan materi pembelajaran pada bahasa guru melalui pendekatan-pendekatan yang dilakukan guru dengan mengetahui minat dan kesenangan siswa yang nantinya dihubungkan dengan materi pembelajaran. Dalam hal ini penelitian ini menunjukkan bahawa delapam materi pembelajaran yang terdapat dalam tiga rencana pembelajaran yang diimplementasikan dalam empat proses belajar mengajar dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak melalui lagu, certa dan bebabgai materi pembelajaran lain yang mendukung. Kata Kunci: materi pembelajaran, bahasa inggris, siswa sekolah dasar
PENGGUNAAN APLIKASI MOBILE PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS (PENGAMATAN TERHADAP SUMBER BELAJAR BERBASIS ANDROID MELALUI MEDIA MOBILE SMARTPHONE) Lutfiansyah, Lutfiansyah
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe use of smartphone Android can support English language learners in a rush achievement of learning English skill mastered. Thus, it can develop the English Language Learners’ skill fit up to the segmentatuon of level they like to achieve. Language learner can choose the various application as they need, like speaking, listening, reading, writing, language content, vocabulary mastery, and even sentence conxtruction in English. This can be used by all level of learner to improve their English skill or it can be as a media resource. Keywords: smartphone android, the use of android, english application  AbstrakPenggunaan smartphone berbasis android dapat mendukung pemelajar bahasa inggris dalam mempercepat pencapaian kemampuan berbahasa Inggris. Penggunaan mobile smartphone berbasis android akan mengembangkan keterampilan pemelajar menyesuaikan segmentasi skill yang akan dicapai. Pemelajar bisa memilih aplikasi yang mereka inginkan seperti berbicara, mendengar, membaca, menulis, memahami konten bahasa, kosakata, dan bahkan kontruksi kalimat bahasa Inggris. Mobile smartphone dapat digunakan oleh semua kalangan untuk membantu mengembangkan keterampilan berbahasa Inggris dan juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Kata Kunci: smartphone android, penggunaan android, aplikasi bahasa inggris
HUBUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN RASIONAL DENGAN AKUNTABILITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Susanto, Ratnawati
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to investigate the relationship of decision making with accountability. This study was conducted in private school in the area Catholic Education Council of the Archdiocese of Jakarta (Majelis Keuskupan Agung Jakarta). The research method used was survey by correlation approach. Sample size 67 school principals. The finding of the research: there is a positive relation of rational decision making with accountability. Recommendation for increasing the accountability of school principals is the development of rational decision making abilities through the authority’s mandate and the principles of autonomy, and the application of the principle of accountability of school principals as educational management. Keywords: rational decision making, accountability, headmaster AbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan pengambilan keputusan dengan akuntabilitas. Penelitian ini dilakukan di sekolah swasta Katolik Keuskupan Agung Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan korelasi. ukuran sampel 67 kepala sekolah. Temuan dari penelitian ini adalah adanya hubungan positif keputusan rasional dengan akuntabilitas. Rekomendasi untuk meningkatkan akuntabilitas kepala sekolah adalah pengembangan kemampuan pengambilan keputusan yang rasional melalui mandat kewenangan dan prinsip-prinsip otonomi, dan penerapan prinsip akuntabilitas kepala sekolah sebagai manajemen pendidikan. Kata Kunci: pengambilan keputusan rasional, akuntabilitas, kepala sekolah
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA UNTUK MENCIPTAKAN MASYARAKAT YANG TANGGUH, KOMPETITIF, BERAHLAK MULIA, BERMORAL DAN BERETIKA BERDASARKAN PANCASILA Ridhuan, Syamsu
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 1 (2016): Eduscience: Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractExisting national character and form since the days of empire, colonialism, independence; the era of the old order, the new order era, until the reform era, namely in the form of the nation's identity. Existence of national character has colored life of the nation. The exposures are a logical consequence of the various influences that come from the empirical and the environment can not be avoid. As the effect of the virtual world, the drug war, dislike of Pancasila and degradation understand the mentality that comes global world and has become a national character assassination very serious threat. Pancasila as the state ideology, laden contains the values and morals of the nation. Pancasila values to form and establish true character of the Indonesian nation. So that the character is a combination of intelligence (the quality of the nation), attitudes (moral and mentality) and behavior (character and personality) will be colored by the values of Pancasila shaping the nation's identity. Governments and communities need to work together is intense in terms of building character. There are three (3) an effective solution to build the character of the nation, namely (1) through education to defend the state, (2) strengthen the faith and taqwa (IMTAQ), and (3) the mastery of science and technology (Science and Technology). All three forms of the development efforts of national character, is a conditio sine quanon by the Indonesian state and nation in order to remain victorious (survival) Keywords: character, community, Pancasila AbstrakKarakter bangsa sudah ada dan terbentuk sejak zaman kerajaan, penjajahan, kemerdekaan; era orde lama, era orde baru, hingga era reformasi, yaitu dalam bentuk jatidiri bangsa. Pasang surut keberadaan karakter bangsa telah mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara. Ikhwal tersebut merupakan konsekwensi logis dari berbagai pengaruh yang berasal dari lingkungan empiris dan tidak dapat dihindari. Seperti efek dunia maya, perang narkoba, paham anti pancasila dan degradasi mentalitas yang datang dunia global dan telah menjadi ancaman pembunuhan karakter bangsa yang sangat serius. Pancasila sebagai ideologi negara, sarat berisikan nilai-nilai dan moral bangsa. Nilai-nilai Pancasila membentuk dan membangun karakter bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Sehingga karakter yang merupakan gabungan dari intelegensi (kualitas bangsa), sikap (moral dan mentalitas) dan perilaku (watak dan keperibadian) akan diwarnai oleh nilai-nilai Pancasila membentuk jatidiri bangsa. Pemerintah dan masyarakat perlu kerja sama yang inten dalam hal membangun karakter. Ada 3 (tiga) solusi yang efektif untuk membangun karakter bangsa, yaitu (1) melalui jalur pendidikan bela negara, (2) memperkuat iman dan taqwa (imtaq), dan (3) penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Ketiga bentuk usaha pembangunan karakter bangsa itu, merupakan suatu conditio sine quanon oleh bangsa dan negara Indonesia agar tetap jaya (survival) Kata Kunci: karakter, masyarakat, Pancasila
MEMBANGUN PERADABAN DENGAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Syofyan, Harlinda
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 02 (2017): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter sebagai upaya yang sungguh-sungguh untuk membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak dengan landasan nilai-nilai etis. Pendidikan karakter mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan (doing the good). Tujuan pendidikan karakter memiliki fokus pada pengembangan potensi peserta didik secara keseluruhan, agar dapat menjadi individu yang siap menghadapi masa depan dan mampu survive mengatasi tantangan zaman yang dinamis dengan perilaku-perilaku yang terpuji. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, peran keluarga, sekolah dan komunitas sangat menentukan pembangunan karakter anak-anak untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Untuk mengubah atau membentuk pribadi yang unggul dan berkarakter tidak dapat dicapai secara instan, tetapi memerlukan proses yang panjang. Penanaman nilai-nilai tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan.Konsep pendidikan karakter pada kurikulum 2013 bisa dilihat dari penyusunan kompetensi inti yang kemudian menjadi acuan untuk membuat kompetensi dasar. Dari kompetensi inti tersebut bahwa kurikulum 2013 memang memberikan penekanan khusus pada pendidikan karakter Kata Kunci : pendidikan,  karakter, kurikulum 2013
ERROR ANALYSIS OF TRANSFORMING DIRECT SPEECH INTO INDIRECT SPEECH IN NARRATIVE DIALOGUES AT THE SECOND YEAR CLASSES OF ENGLISH DEPARTMENT Martiarini, Elyza; Mufliharsi, Risa
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 02 (2017): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kesalahan yang paling banyak dilakukan beserta persentasenya, dan juga persentase dari tiap jenis kesalahan yang dilakukan dalam mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung berdasarkan dialog naratif, yang diujikan pada mahasiswa tingkat II jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Indraprasta PGRI. Total subjek penelitian adalah 90 mahasiswa.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif – kualitatif. Dari penelitian ini ditemukan bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa dalam mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung adalah kesalahan “misformation” dengan total kesalahan 317 dari keseluruhan 599 kesalahan atau sebesar 52,92%. Jenis kesalahan lain yang ditemukan adalah “omission” dengan total kesalahan 145 atau 24,21% dari total, “addition” sebanyak 135 kesalahan atau 22,54% dari total dan “misordering” sebanyak 2 kesalahan atau 0,33% dari total.  Kesalahan terbanyak yaitu “misformation” paling banyak ditemukan dari kesalahan bentuk kata kerja yang digunakan dalam mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung. 
MENGUKUR KETERUKURAN VARIABEL BEBAS DALAM PENELITIAN QUASI-EKSPERIMEN Adijaya, Nuryansyah
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2, No 02 (2017): Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menentukan varibel bebas yang digunakan dalam penelitian, terutama jenis penelitian quasi-eksperiment sangat penting untuk menghasilkan penelitian yang diharapkan. Tetapi banyak peneliti mengalami kesulitan untuk menentukan variabel bebas yang akan digunakan dalam penelitian quasi-eksperiment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penelitian quasi-eksperiment yang dilakukan oleh empat orang dosen dan empat orang mahasiswa. Data didapat dari journal dan Skripsi mahasiswa. Data dikategorikan berdasarkan tiga kategori; bersifat umum varibel bebas, spesifikasi varibel bebas, dan korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan kualitatif konten analisis. Berdasarkan dari data yang telah dianalisis didapatkan hasil bahwa spesifikasi variabel bebas menjadi masalah bagi seluruh peneliti yang dijadikan data, korelasi bebas menempati tempat kedua dengan dua peneliti mengalami masalah, serta bersifat umum menempati urutan ketiga dengan hanya satu peneliti yang mengalami masalah. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa banyak peneliti yang mengalami masalah dalam menentukan variabel bebas dalam penelitian quasi-eksperiment. Kata Kunci: variabel bebas, penelitian quasi eksperimen, tulisan ilmiah
PENERAPAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI KEPADA SISWA SEKOLAH DASAR Nur, Syurya Muhammad
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractEducation is the beginning to shape someone to be better with Education also someone can form themselves away from things that are despicable, such as the act of corruption. Corruption is the act of someone who misuse trust in a problem or organization to take advantage. Corruption is an act of crime that harms the country's finances. Violations of the fulfillment of socio-economic rights in social life which are a threat to the ideals of the country towards a just and prosperous society in Indonesia. The existence of law enforcement agencies that have the authority to handle corruption cases, namely the Police, Attorney General's Office and the Corruption Eradication Commission, has the authority to handle corruption cases. The teacher's role is very important for students to provide an understanding of what corruption is and also play a role in instilling the values of honesty towards students, so students can take an honest action and not commit a lie or act of corruption. This study aims to provide an understanding for elementary school students that corruption is an act that is not commendable and to find out how the application of anti-corruption education in primary schools. The research method used is descriptive method by collecting and processing data through library research. The results of this study indicate that corruption education in primary schools is very effective and must be applied properly because the application of anti-corruption education must begin with primary school education.. Keywords: education. anti corruption. elementary school student  AbstrakPendidikan merupakan awal membentuk sesorang untuk menjadi lebih baik dengan Pendidikan pula seseorang dapat membentuk diri jauh dari hal-hal yang tercela, seperti tindakkan korupsi. Korupsi adalah tindakan seseorang yang salah menyalahgunakan kepercayaan dalam suatu masalah atau organisasi untuk mengambil keutunganaa.Korupsi sebuah tindakan kejahatan yang merugikan keuangan negara. Pelanggaran terhadap pemenuhan hak-hak sosial ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat yang merupakan ancaman terhadap cita-cita negara menuju masyarakat adil dan makmur di Indonesia. Terdapatnya lembaga penegak hukum yang berwenang menangani kasus korupsi yaitu Kepolisian, Kejaksaan dan KPK sangat berwenang menangani kasus-kasus tindak pidana korupsi. Peran Guru sangat penting bagi siswa untuk memberikan pemahaman tentang apa itu tindakan Korupsi dan juga berperan menanamkan nilai-nilai kejujuran terhadap siswa, agar siswa dapat melakukan sebuah tindakan yang jujur dan tidak melakukan suatu kebohongan atau tindak korupsi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa sekolah dasar bahwa korupsi itu adalah tindakan yang tidak terpuji dan untuk mengetahui bagaimanakah penerapan pendidikan anti korupsi di sekolah dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan melakukan pengumpulan dan pengolahan data melalui studi pustaka (library research).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan korupsi di sekolah dasar sangatlah efektif dan harus diterapkan dengan baik karena penerapan pendidikan anti korupsi haruslah diawali dari Pendidikan sekolah dasar. Kata kunci : pendidikan. anti korupsi. siswa SD
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SENI BUDAYA ALUMNI PRODI PENDIDIKAN SENI PERTUNJUKAN FKIP UNTAN DALAM PEMBELAJARAN SENI MUSIK DI SMP KABUPATEN BENGKAYANG Ghozali, Imam; Olendo, Yudhistira Oscar; Silaban, Chiristianly Yery
Eduscience : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6, No 2 (2021): EDUSCIENCE : Jurnal Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractThis study aims to analyze and describe the professional competence of cultural arts teacher alumni of the FKIP UNTAN Performing Arts Education Study Program in learning the art of music at SMP Bengkayang Regency. This research uses qualitative methods with the form of Interpretative Analytical research. The main data source in this study was a cultural arts teacher at SMP Untan Performing Arts Study Program, FKIP Untan in Bengkayang Regency. This research involved 2 cultural arts teachers from different schools. Learning Arts and Culture has a function and purpose to develop students' attitudes and abilities in work and appreciation. One aspect of the Cultural Arts subject is the art of music which includes the ability to master vocals, play music, and appreciate music. Music teaching is teaching about sound. Teaching music can provide meaningful understanding and understanding if students / students have lived the function of the musical elements themselves in the songs they are learning. In order to gain meaningful understanding, the musical elements must be provided through musical experience activities. Teacher competence can be seen from the quality of the teacher in the process of carrying out his role as a teacher according to his function, role and function, for example in the process of learning music. A teacher at least has professional competence, whether skilled at playing a musical instrument or being able to sing with tonal accuracy. The cultural arts teacher who is an alumni of the FKIP UNTAN Performing Arts Education Study Program has shown professional competence, namely at SMP Negeri 1 Bengkayang, the teacher is capable of playing musical instruments, giving good examples, and teaching material that is in accordance with KD. Furthermore, at SMP Borneo Bengkayang, the arts and culture teacher has also shown professional competence in singing, which is also related to unisono singing material. The teacher looks good at giving examples according to the material that has been made in the form of lesson plans. The ability of teachers of cultural arts (music arts) who are also alumni of the FKIP UNTAN Performing Arts Education Study Program in developing materials, delivering material, managing classes, the methods used, and the techniques used are optimal. Keywords: professional competence, music arts education, cultural arts teacher AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kompetensi profesional guru seni budaya alumni Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP UNTAN dalam pembelajaran seni musik di SMP Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian Analitik Interpretatif. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah guru seni budaya SMP alumni Prodi Seni Pertunjukan FKIP Untan di Kabupaten Bengkayang  Penelitian ini melibatkan 2 orang guru seni budaya yang berasal berbagai sekolah yang berbeda. Pembelajaran Seni Budaya memiliki fungsi dan tujuan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan siswa dalam berkarya dan berapresiasi. Salah satu aspek pada mata pelajaran Seni Budaya adalah seni musik yang mencakup kemampuan untuk menguasai vokal, memainkan aat musik, dan mengapresiasi karya musik. Pengajaran musik adalah pengajaran tentang bunyi. Pengajaran musik dapat memberikan pengertian dan pemahaman yang bermakna apabila peserta didik/siswa telah menghayati fungsi unsur-unsur musik itu sendiri dalam lagu yang dipelajarinya. Untuk memperoleh pemahaman yang bermakna, unsur-unsur musik itu harus diberikan melalui kegiatan pengalaman musik. Kompetensi guru dapat dilihat dari kualitas guru dalam proses menjalankan perannya menjadi seorang guru sesuai dengan fungsi, peran, dan fungsinya, misalnya dalam proses pembelajaran musik. Seorang guru paling tidak memiliki kompetensi profesional baik terampil memainkan alat musik ataupun dapat bernyanyi dengan ketepatan nada. Guru seni budaya yang merupakan alumni Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP UNTAN sudah menunjukan kompetensi profesionalnya yaitu di SMP Negeri 1 Bengkayang, guru sudah mumpuni memainkan alat musik, memberikan contoh dengan baik, dan mengajarkan materi yang sesuai dengan KD. Selanjutnya, di SMP Borneo Bengkayang, guru seni budaya juga telah menunjukkan kompetensi profesionalnya dalam hal menyanyi, yang juga terkait materi bernyanyi secara unisono. Guru terlihat piawai memberikan contoh sesuai dengan materi yang telah dibuat dalam bentuk RPP. Kemampuan guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) yang juga sebagai alumni Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP UNTAN dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan, serta teknik yang digunakan sudah optimal. Kata kunci : Kompetensi Profesional, Pendidikan Seni Musik, Guru Seni Budaya

Page 6 of 10 | Total Record : 97