cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl Prof Soedarto, SH Kampus Tembalang, Semarang 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 26210525     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 191 Documents
PENGARUH EUGENOL TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy, Lac.) SELAMA DAN SETELAH PERIODE TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP Arika Midihatama; Subandiyono Subandiyono; Alfabetian Herjuno Condro Haditomo
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.2705

Abstract

Masalah yang sering dihadapi dalam transportasi ikan gurami adalah rendahnya tingkat kelulushidupan.  Penambahan eugenol diharapkan mampu menekan laju metabolisme, sehingga kematian dapat diminimalkan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kadar glukosa darah dan kelulushidupan gurami selama proses transportasi sistem tertutup.  Metode penelitian ini adalah metode eksperimental rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan pada media transportasi dengan eugenol 0.000, 0.002, 0.004, dan 0.006 ml/L, masing-masing untuk perlakuan A, B, C, dan D.  Data yang diambil ada 2, yaitu periode transportasi dan pemeliharaan, yang dilakukan selama 10 hari.  Variabel yang diukur saat transportasi adalah kadar glukosa darah, dan kelulushidupan (SR). Variabel yang diukur saat pemeliharaan adalah SR.  Parameter kualitas air yang diamati adalah suhu, oksigen terlarut (DO), tingkat keasaman (pH), dan amonia (NH3).  Hasil penelitian dianalisis dengan  ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan masing-masing dengan selang kepercayaan 95%.  Berdasarkan hasil penelitian tersebut, konsentrasi maksimal eugenol yang dapat digunakan untuk transportasi adalah 0,002 ml/L.
PENGARUH KEPADATAN YANG BERBEDA TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN, PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN IKAN TAWES (Puntius javanicus) PADA SISTEM RESIRKULASI Kesuma Putri Utami; Sri Hastuti; Ristiawan Agung Nugroho
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3140

Abstract

Produksi ikan tawes mengalami peningkatan setiap tahunnya total produksi tahun 2015 yaitu 14,048 ton dan tahun 2016 sebesar 44,210 ton. Peningkatkan produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan padat tebar. Padat penebaran merupakan satu diantara aspek budidaya yang perlu diketahui karena menentukan laju pertumbuhan, rasio konversi pakan dan kelangsungan. Pemanfaatan sistem resirkulasi pada budidaya intensif menjadi penting untuk menjaga kualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan yang terbaik terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan tawes. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Ikan Kebowan, Semarang pada bulan April-Mei 2018. Ikan uji yang digunakan adalah ikan tawes dengan panjang rata-rata 3,08±0,13 cm dan bobot rata-rata 1,65±0,22 g/ekor. Pakan yang digunakan adalah pakan komersil dengan kandungan protein 39 – 40 %. Pemberian pakan dilakukan pada pukul 07.00, 12.00 dan 17.00 WIB secara at satiation. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A (27 ekor/ 100 l), perlakuan B (54 ekor/ 100 l), perlakuan C (81 ekor/ 100 l) dan perlakuan D (108 ekor/ 100 l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa padat tebar yang berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap konsumsi pakan individu, SGR, pertumbuhan panjang relatif, SGR dan SR dan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap FCR. Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah A dengan nilai TKP 10,37±0,46 g/ind, FCR 1,77±0,04 %, Pertumbuhan Panjang Relatif 1,48±0,02 %/hari, SGR 9,08±0,57 %/hari, SGR 3,74±0,12 %/hari, SR 93,83±2,14 % dan Glukosa Darah 67,33±3,06 mg/dl. Kualitas air selama pemeliharaan masih dalam kisaran yang layak untuk budidaya ikan tawes. Peningkatan padat tebar dapat menurunkan pertumbuhan ikan tawes dan kadar glukosa darah ikan meningkat.
PENGARUH PROBIOTIK DALAM PAKAN TERHADAP PERFORMA DARAH, KELULUSHIDUPAN, DAN PERTUMBUHAN IKAN TAWES (Puntius javanicus) Dara Ayu Shabrina; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.2886

Abstract

Ikan tawes (Puntius javanicus) merupakan salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi tetapi mempunyai kendala dalam proses budidaya misalnya pemanfaatan pakan yang belum optimal.  Probiotik mengandung jenis bakteri menguntungkan yang mampu meningkatkan efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan probiotik pada pakan terhadap performa darah, kelulushidupan dan pertumbuhan pada ikan tawes (P. javanicus).  Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga bulan September 2017, di Mijen, Semarang.  Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan dan masing-masing terdiri dari 3 ulangan.  Perlakuan yang diujikan adalah penambahan probiotik dalam pakan dengan perlakuan A (tanpa probiotik), B (7 mg/kg), C (14 mg/kg) dan D (21 mg/kg).  Rata-rata berat ikan tawes (P. javanicus) 4,51±0,06 g dan panjang 5,60±0,06 cm.  Pemberian pakan secara at satiation dengan frekuensi tiga kali sehari.  Ikan uji dipelihara dengan padat tebar 20 ekor dalam satu wadah.  Wadah pemeliharaan  menggunakan ember bervolume 20 L dengan lama pemeliharaan 42 hari.  Pakan yang digunakan adalah pakan komersil berupa (pellet) mengandung protein 30%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan probiotik dalam pakan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap TKP, EPP, PER, RGR dan SR, namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap glukosa, leukosit, hematokrit dan eritrosit.  Perlakuan terbaik dalam penelitian ini adalah perlakuan D dengan nilai TKP 139,09±8,86 g; EPP 88,54±4,14%; PER 2,85±0,13%; RGR 3,25±0,17%/hari; dan SR 93,33±2,89%, untuk hasil glukosa, leukosit, dan eritrosit dalam keadaan normal pada setiap perlakuan dengan nilai rata-rata berturut 47,00-72,67 mg/dl; 24,67-114,27 sel/mm3; dan 2,10-1,97 106/µL, tetapi untuk nilai hematokrit dalam keadaan dibawah normal yaitu 13,67-17,00 %.
PERFORMA KEMATANGAN GONAD, FEKUNDITAS, DAN DERAJAT PENETASAN MELALUI STRATEGI PEMBERIAN PAKAN ALAMI YANG BERBEDA PADA CALON INDUK LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quadricarinatus) Visakha Sidharta; Pinandoyo Pinandoyo; Ristiawan Agung Nugroho
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3150

Abstract

Induk lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) yang berkualitas adalah induk yang memiliki fekunditas tinggi, bisa bertelur beberapa kali, serta menghasilkan benih yang ukurannya besar dan sehat. Pemberian kombinasi pakan yang lengkap dapat mempercepat kematangan gonad serta meningkatkan nilai fekunditas dan derajat penetasan (hatching rate) lobster air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh dan komposisi terbaik pakan alami tauge, cacing sutra, dan ubi jalar putih terhadap kematangan gonad, fekunditas, dan derajat penetasan pada induk lobster air tawar. Pemilihan tauge, cacing sutra, dan ubi jalar putih dikarenakan ketiga bahan tersebut memiliki kualitas nutrisi yang tinggi, murah serta mudah didapat. Hewan uji yang digunakan adalah lobster air tawar dengan umur 6 bulan dan ukuran 35 – 45 gram. Sistem yang digunakan adalah sistem resirkulasi dan wadah sebanyak 15 buah dengan padat tebar 1 ekor pada tiap masing – masing wadah. Pemberian pakan diberikan sebanyak 3% dari biomassa lobster air tawar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini, yaitu perlakuan A (50% tauge, 0% cacing sutra, dan 50% ubi jalar putih), perlakuan B (50% tauge, 25% cacing sutra, dan 25% ubi jalar putih), perlakuan C (25% tauge, 50% cacing sutra, dan 25% ubi jalar putih), perlakuan D (25% tauge, 25% cacing sutra, dan 50% ubi jalar putih), dan perlakuan E (0% tauge, 50% cacing sutra, dan 50% ubi jalar putih). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian komposisi pakan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap fekunditas dan derajat penetasan (hatching rate). Hasil perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan C (25% tauge, 50% cacing sutra, dan 25% ubi jalar putih) dengan nilai fekunditas sebesar 330,67±18,15 butir dan nilai derajat penetasan sebesar 93,52±0,35%.
PERFORMA PERTUMBUHAN HARPATICOIDA Tigriopus sp. DALAM KONDISI KULTUR SEMI MASSAL DENGAN DIET MIKROALGA YANG BERBEDA Suminto Suminto; Diana Chilmawati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 2, No 2 (2018): SAT edisi September
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/sat.v2i2.3080

Abstract

Tigriopus sp. is a copepod included harpacticoid ordo which is a live food organism for marine fish and shrimp larvae. The lack of information about the appropriate microalgae diet is an obstacle in the semi-mass culture of Tigriopus sp. The purpose of this study was to determine the effect of different microalgae diets and the type of microalgae diet which provides the best growth performance of Tigriopus sp. in semi-mass culture conditions. The experimental design used was a Completely Randomized Design (CRD) with 4 treatments and 4 repetitions namely Tigriopus sp. with a microalgae diet; A. Chlorella vulgaris; B. Tetraselmis chuii; C. Chaetoceros calcitrans; and D. Isochrysis galbana. The results showed that giving C. calcitrans microalgae diet has significant effect (p<0.05) and provides growth performance of Tigriopus sp. Best total density reached 9,75±0,50 inds.mL-1; specific growth rate of the population was 0,114±0,003 inds.day-1 and egg production was 9.26 ± 0.09 eggs.ind.-1 Keywords: Tigriopus sp., growth performance, semi-mass culture, microalgae diet
LAJU FILTRASI BAHAN ORGANIK OLEH KERANG HIJAU (Perna viridis) SEBAGAI BIOFILTER SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN UDANG WINDU (Penaeus monodon) Diyah Retnosari; Sri Rejeki; Titik Susilowati; Restiana Wisnu Ariyati
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.823 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.4031

Abstract

Sisa pakan dan feses dalam budidaya udang windu (Penaeus monodon) yang terakumulasi menjadi sumber bahan organik dapat memicu peningkatan konsentrasi amonia (NH­3). Solusi untuk menurunkan kandungan bahan organik yaitu menggunakan kerang hijau (Perna viridis) sebagai biofilter. Kerang hijau sebagai hewan filter feeder dapat mengasimilasi bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji laju filtrasi kerang hijau dalam menurunkan kandungan bahan organik yang berasal dari kepadatan udang windu  yang berbeda dan mengkaji  pertumbuhan serta kelulushidupan udang windu yang dibudidayakan dengan air hasil filtrasi kerang hijau. Biota uji yang digunakan adalah udang windu post larva 45 kepadatan 40 ekor/m2 dan kerang hijau ukuran 3-4 cm kepadatan 30 ekor/m2. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 3 perlakuan dengan 3 kali pengulangan, yaitu: A (kepadatan udang windu 20 ekor/m2), B (kepadatan udang windu 60 ekor/m2), dan C (kepadatan udang windu 100 ekor/m2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan organik dari kepadatan udang windu yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhahap laju filtrasi (FR) kerang hijau dalam menurunkan kandungan bahan organik. Air limbah hasil filtrasi kerang hijau tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhahap pertumbuhan dan kelulushidupan udang windu. Laju filrasi perlakuan A berkisar antara -1,83–1,31L/hari, perlakuan B -2,07–0,96 L/hari, dan perlakuan C -2,03–1,06 L/hari. Penurunan bahan organik perlakuan A sebesar 44,92 mg/L, perlakuan B 36,58 mg/L, dan perlakuan C 39,84 mg/L. Laju pertumbuhan relatif perlakuan A sebesar 12,32±1,02%, perlakuan B 12,46±0,81%, dan perlakuan C 13,68±1,28%. Kelulushidupan (SR) udang windu perlakuan A sebesar 92,50±6,61%, perlakuan B sebesar 76,67±11,81%, dan perlakuan C sebesar 95,83±3,82%.
PENGARUH PENAMBAHAN BAKTERI KANDIDAT PROBIOTIK Bacillus methylothropicus pada PAKAN BUATAN TERHADAP PROFIL DARAH DAN PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) yang DIUJI TANTANG dengan BAKTERI Aeromonas hydrophila Adi Kurniawan; Suminto Suminto; Alfabetian Haditomo
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.888 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.3956

Abstract

Ikan nila (O.niloticus) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar dengan nilai ekonomis penting dan mempunyai nutrisi yang cukup tinggi. Peningkatan produksi budidaya dapat dilakukan dengan efisiensi pemanfaatan pakan sebagai upaya memenuhi kebutuhan konsumsi ikan nila. Upaya yang dapat dilakukan yaitu penggunaan enzim eksogenus dengan penambahan probiotik penghasil enzim ke dalam pakan yang mampu meningkatkan efisiensi pakan karena lebih mudah dicerna dan enzim dapat bekerja lebih efektif dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan dan respons imun ikan nila. B.methylotrophicus merupakan salah satu kandidat bakteri probiotik yang diduga mampu meningkatkan pertumbuhan dan respon imun ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan bakteri kandidat probiotik B.methylotrophicus pada pakan buatan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan, rasio konversi pakan, kelulushidupan, serta pengaruhnya terhadap gejala klinis, profil darah ikan nila (O.niloticus) yang diuji tantang terhadap A. hydrophila. Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila (O.niloticus) dengan bobot rata-rata 14,43±0,11 g. Metode penelitian yaitu eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan dengan 3 ulangan yaitu perlakuan A (0 CFU/mL), B (105 CFU/mL), C (107 CFU/mL) dan D (109 CFU/mL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan relatif (RGR) dan kelulushidupan (SR) namun tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap efisiensi pemanfaatan pakan (EPP) dan rasio konversi pakan (FCR) ikan nila (O.niloticus). Hasil berpengaruh terhadap dinamika profil darah ikan nila (O.niloticus) yang diuji tantang dengan gejala klinis menunjukkan adanya infeksi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa B.methylotrophicus mampu menghambat pertumbuhan A.hydrophila secara in vitro, dan belum mendapat hasil maksimal pada 109  CFU/mL.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DAN TERI DALAM PAKAN TERHADAP EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Ratih Wulandari; Subandiyono Subandiyono; Pinandoyo Pinandoyo
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.603 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.2885

Abstract

The growth of tilapia could be improved when the feed utilization by the find was more efficien.Dietary anchovy flour might increase the utilization rate the feed. Feedswith amino acid profile similar to the amino acid profile of the fish would growth better. However, the feed lack of one might essential amino acids might disrupt the process of  growththe fish. The feed substitution could improve better amino acid congfiguration for better growth of fish. This experiment was to determine the effect of substitution of anchovy flour with fish meal in feed onthe feed utilization efficiency and growth of tilapia (O. niloticus) seed. The trial fish used were individual body better range betwen 5-7 cm tilapia (O. niloticus) with initial average body weight of 3.07±0.03 g/fish density the was 1 fish/liter for 35 days. The variables measured included the totalfeed consumption (TFC), feed utilization efficiency (FUE), protein efficiency ratio (PER), relative growth rate (RGR), and survival rate (SR). The experimentused was completely randomized design that consisted of 5 treatments and 3 replicates. The fifth treatments were treatment A, B, C, D, and E, withration of dietary fish meal to anchovy flour was 0:100, 25:75, 50:50, 75:25, and 100:0%, respectively. The data showed that dietary anchovy flour resulted significantly effect on TFC, FUE, RGR, and PER values, but did not for SR value.  Treatment Cassumsted the best performance values for TFC,FUE, PER, and RGR, with the values for 80,70%, 69,45%, 2,19%, and 1,6%/day, respectively. The water quality parameters during this study varried between suitable range for the  tilapia (O. niloticus).  It was suggestedthat substitution of fish meal to anchovy flour with the ration of 50:50% in feed was able to increase the values of TFC,FUE, PER, and RGR. 
EVALUASI KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA IKAN BANDENG (Chanos chanos) SECARA SEMI INTENSIF DI KECAMATAN ULUJAMI, KABUPATEN PEMALANG Rizky Handayani; Sri Rejeki; Tita Elfitasari
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.193 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.2991

Abstract

Milkfish is one of the most widely cultivated fish species in Indonesia. The development of milkfish cultivation technology in the community is inseparable from its comparative and strategic advantages because milkfish can be cultivated in brackish water, sea water and even freshwater and tolerant to environmental quality changes. Technology of cultivation and seeding has been done by the community. Milkfish is not susceptible to disease. The prospect of the development of milkfish breeding business in Ulujami District has good potential due to market demand. The purpose of this research is to know the technical aspect, financial aspect, and business feasibility of milkfish cultivation in Ulujami District. This research method is interview that is using questionnaire for data retrieval. The problems that arise in the breeding business of milkfish enlargement is how the efforts to obtain good and profitable results in fulfilling the market demand by spending as less as possible because it affects the profitability of the milkfish farmer income. Data analysis methods are obtained from Payback Period (PP), which is located in Limbangan Village 0.34, Mojo Village 0.98 and Pesantren Village 5.85. Net Present Value (NPV), the farmer's NPV value is positiv.  Benefit Cost Ratio (B / C Ratio) of each village are 2.35 and 4. Results and conclusions are obtained based on the technical aspects of site selection, maintenance, milkfish harvesting and financial aspects of business feasibility it this worth to be. Keywords: Business Feasibility Evaluation, Cultivator In Ulujami District
PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer Bloch, 1790) YANG DIBUDIDAYAKAN DENGAN SISTEM KERAMBA JARING APUNG (KJA) Seto Windarto; Sri Hastuti; Subandiyono Subandiyono; Ristiawan Agung Nugroho; Sarjito Sarjito
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Vol 3, No 1 (2019): SAT edisi Maret
Publisher : Departemen Akuakultur FPIK UNDIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (748.798 KB) | DOI: 10.14710/sat.v3i1.4195

Abstract

Ikan kakap putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu komoditas budidaya laut unggulan di Indonesia, karena memiliki pertumbuhan yang relatif cepat, kelangsungan hidup dapat mencapai 86%, dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan budidaya. Kegiatan budidaya kakap putih di Indonesia saat ini masih belum banyak berkembang, salah satu faktor yang menghambat kegiatan pembesaran kakap putih di Indonesia adalah masih sulitnya pengadaan pakan rucah secara berkelanjutan dalam jumlah yang cukup. Salah satu upaya kegiatan pembesaran ikan kakap putih yang dapat dilakukan adalah dengan media keramba jaring apung (KJA) dan penggunaan pellet sebagai ganti pakan rucah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa pertumbuhan ikan kakap putih (Lates calcarifer) yang dibudidayakan dengan sistem keramba jaring apung (KJA). Hasil dari pengamatan performa pertumbuhan ikan kakap putih yang dibudidayakan dengan sistem KJA adalah nilai SGR 0,28%/hari, nilai pertumbuhan bobot mutlak 47 g, dan nilai kelulushidupan 82,5%. Hasil pengukuran parameter kualitas air meliputi salinitas berkisar 30–33‰, DO antara 4,89 hingga 5,89 mg/L, suhu antara 29 hingga 29,9ºC, pH antara 7 hingga7,8, kecerahan antara 9 hingga 9,5 m.

Page 3 of 20 | Total Record : 191