cover
Contact Name
Munawir Amansyah
Contact Email
munawir@uin-alauddin.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
alsihah@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-sihah: The Public Health Science Journal
ISSN : 20862040     EISSN : 25485334     DOI : -
Core Subject : Health,
The aim of this journal is to publish high-quality articles dedicated to all aspects of the latest outstanding developments in the field of public health. Al-Sihah receives manuscripts encompass a broad range of research topics in public health sciences: epidemiology, nutrition, health promotion, health and safety at work, communicable disease, social determinant of health, enviromental health, and health policy.
Arjuna Subject : -
Articles 220 Documents
Hubungan Tuntutan Tugas, Tuntutan Peran, dan Tuntutan Antarpribadi Dengan Stres Kerja Pada Perawat di Bagian IGD Rumah Sakit Haji Kota Makassar Fatmawaty Mallapiang; Azriful Azriful; Dwi Putri Nursetyaningsih; Andi Syamsiah Adha
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.88 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i2.3779

Abstract

Perawat dalam menjalankan profesinya sangat rawan terhadap stres, kondisi ini dipicu karena adanya tuntutan dari pihak organisasi dan interaksinya dengan pekerjaan yang sering mendatangkan konflik atas apa yang dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan pendekatan  survei analitik. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perawat tetap bagian IGD RSUD Haji Kota Makassar sejumlah 30 orang, dan sampel adalah total sampling sebanyak 30 orang. Dari hasil uji statistik diperoleh ada hubungan antara tuntutan tugas dengan stres kerja (p=0.037), ada hubungan antara tuntutan peran dengan stres kerja (p=0.04), dan tidak ada hubungan antara tuntutan antar pribadi dengan stres kerja (p= 0.735).  Pihak rumah sakit atau kepala IGD sebaiknya membuat ruang kecil khusus untuk perawat beristirahat sejenak mengingat waktu kerja yang panjang dalam setiap shift dan memaksimalkan fungsi perawat magang untuk membantu mengurangi beban pekerjaan dari perawat tetap. 
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Pelaksanaan Penyelidikan Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (DBD) Tingkat Puskesmas di Kota Makassar Tahun 2015 Irviani Anwar Ibrahim; Habibi Habibi; Este Latifahanun
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 2, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.557 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i2.2009

Abstract

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyelidikan epidemiologi merupakan suatu kegiatan penyelidikan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran terhadap masalah kesehatan atau penyakit secara lebih menyeluruh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaksanaan penyelidikan epedemiologi DBD tingkat Puskesmas. Menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah petugas PE DBD tingkat Puskesmas dengan sampel sebanyak 46 orang yang diambil dengan menggunakan total sampling. Dan data dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang berhubungan dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD pada penelitian ini yaitu pendidikan (ρ=0.006), perolehan pelatihan (ρ=0.014), faktor form (ρ=0.012), dan perhatian pimpinan (ρ=0.004) dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD. Sedangkan variabel independen yang tidak berhubungan yaitu jenis kelamin (ρ=0.244), lama kerja (ρ=0.949), keberadaan insentif (ρ=0.08), dan tugas rangkap (ρ=0.161), dengan ketepatan waktu pelaksanaan PE DBD.  Untuk petugas PE DBD agar kiranya lebih meningkatkan lagi kualitas kerja dalam hal ketepatan waktu ketika melaksanakan penyelidikan sehingga tidak terjadi penyebaran kasus yang lebih luas lagi khususnya penyakit DBD. 
Analisis Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Cara Pencegahan Malaria di Desa Jiko Utara Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Sulaemana Engkeng; Roy Max Dotulong Mewengkang
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.422 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i2.3755

Abstract

Malaria adalah penyakit infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Malaria Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2013 berada pada urutan ke 24 di Indonesia dengan angka Insiden 0,7% dan prevalensi 3,7% (Riskesdas, 2013). Angka kesakitan Malaria kabupaten Bolaang Mongondow Timur yang diukur dengan Annual Parasite Incidence (API) yaitu 0,75% pada tahun 2012 (Profil Dinkes Sulut, 2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara analisis  pengetahuan dan sikap dengan tindakan cara pencegahan Malaria pada Masyarakat di Desa Jiko Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Jiko Utara Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Jenis Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Teknik pengambilan data dilakukan menjalankan kuesioner yang sudah diuji validitasnya dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 77 responden. Selanjutnya data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan metode Chi Square untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan, hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan penyakit malaria p=0,259 dan nilai OR=0,505 95% CI=0,152-1,677 .Hasil penelitian antara sikap dengan tindakan pencegahan penyakit malaria p=0,557 dan nilai OR= 1,358 95% CI=0,488-3,777. 
Analisis Hubungan Kadar Kolesterol Total dan Ukuran Lingkar Perut dengan Kejadian Hipertensi pada Pegawai UIN Alauddin Makassar Tahun 2014 Rauly Ramadhani
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.381 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i1.1981

Abstract

Salah satu faktor resiko untuk terjadinya hipertensi adalah kadar kolesterol dalam darah yang tinggi serta ukuran lingkar perut berlebih. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan antara kadar kolesterol total, lingkar perut dengan kejadian hipertensi pada pegawai UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 orang dengan  menggunakan metode purposive sampling. Responden diukur tekanan darahnya, lingkar perut serta kadar kolesterol total kemudian diuji dengan menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kadar kolesterol total dan ukuran lingkar perut dengan kejadian hipertensi dengan nilai p sebesar 0,001 dan 0,012 (p< 0,05). Dari hasil analisis regeresi logistik ganda kedua variable memiliki hubungan yang sangat bermakna terhadap kejadian hipertensi. Variable kadar kolesterol total memiliki hubungan 21,5 kali lebih besar dan variable lingkar perut memiliki hubungan 5 kali lebih besar .  
Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa Tahun 2015 Muhammad Rusmin; Emmi Bujawati; Nur Habiba Baso
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 9, Nomor 1, Tahun 2017
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.76 KB) | DOI: 10.24252/as.v9i1.2978

Abstract

Posyandu Lansia merupakan pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatuwilayah tertentu yang sudah disepakati,yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan, mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri serta meningkatkan komunikasi antara masyarakat lansia Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan sikap lansia, jarak kepelayanan kesehatan, peran kader dan dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskripti fanalitik. Metode yang digunakan adalah cross sectional study (studi potong lintang). Untuk memperoleh data di lapangan dilakukan dengan cara membagikan kuesioner kepada 96 responden. Responden dalam penelitian ini adalah lansia yang terdaftar di 6 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa. Hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS for windows dengan uji statistic Chi-Square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap lansia  (p=0,000<0,05), jarak kepelayanan kesehatan (p=0,011<0,05), peran kader (p=0,005<0,05) dan dukungan keluarga (p=0,028<0,05)dengan pemanfaatan posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa tahun 2015. 
Gambaran Kecelakaan Kerja, Penyakit Akibat Kerja dan Postur Janggal Pada Pekerja Armada Mobil Sampah Tangkasaki’ di Kota Makassar fatmawaty Mallapiang; Munawir Amansyah; Abdul Majid HR. Lagu; Annisa ilahi Thaha
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 10, Nomor 1, Tahun 2018
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1046.172 KB) | DOI: 10.24252/as.v10i1.5419

Abstract

Pada bulan Januari sampai September 2003 terdapat sekitar 81.169 kasus kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, pada tahun 2008 sebanyak 2.124 orang (Departemen Tenaga kerja Trans Pusat Jakarta, 2008).Pekerjaan pengangkut sampah merupakan pekerjaan yang mempunyai risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang cukup tinggi (Englehardt et al, 2003). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan postur janggal pada pekerja armada mobil sampah TANGKASAKI’ (Truk Angkutan Sampah Kita) di kota Makassar. Metode penelitian ini merupakan penelitian Survey bersifatDeksriptif dengan populasi adalah seluruh pekerja pengangkut sampah di kecamatan Tamalate Makassar sebanyak 30 orang dengan sampel 24 orang yang ditentukan secara purposive sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecelakaan kerja tertinggi yang dialami oleh pekerja yaitu tertusuk dan tergores sebanyak 22 responden (43.1%) dan penyakit akibat kerja berupa penyakit kulit sebanyak 9 responden (22.5%). Sedangkan postur janggal dialami oleh pekerja pengangkut sampah karena posisi membungkuk, mengangkat, menarik, menggapai dan melempar sampah ke dalam truk secara berulang-ulang, sehingga mengalami keluhan nyeri punggung sebanyak 18 responden (30.5%).Dapat disimpulkan bahwa pekerja harus lebih memperhatikan dan mengenali hal-hal yang bisa menyebabkan kecelakaan kerja saat bekerja, dalam hal ini untuk menekan dan menurunkan angka kecelakaan kerja pada pekerjadengan penggunaan alat pelindung diri lengkap untuk menunjang pekerjaannya. Sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan postur janggal
Analisis Kandungan Formalin Pada Tahu di Pasar Tradisional Kota Makassar Tahun 2014 Syarfaini Syarfaini; Muhammad Rusmin
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 7, Nomor 1, Tahun 2015
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.15 KB) | DOI: 10.24252/as.v7i1.1972

Abstract

Formalin adalah bahan pengawet yang sangat berbahaya apabila ditambahkan dalam makanan, tertera jelas dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 1168/MenKes/PER/X/1999. Salah satu makanan yang sering ditambahkan formalin adalah tahu karena daya simpannya yang relatif singkat. Dalam Islam dikenal dengan istilah makanan halalan thayyiban, sebagaimana dalam Q.S. Al Baqarah/2:168. Makanan halalan yaitu makanan yang tidak diharamkan dan tidak menyalahi hukum syari`at Islam. Makanan thayyiban yaitu dari sudut pemenuhan kebutuhan gizi, pengolahan makanan dan bahan campuran yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis kandungan formalin pada tahu di pasar tradisional kota makassar tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, menggunakan rancangan penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Sampel penelitian ini adalah tahu. Lokasi pengambilan sampel yaitu di 8 pasar yang tersebar di beberapa kecamatan di kota Makassar. 8 pasar tersebut adalah pasar Baru di kecamatan Ujung Pandang, pasar Cidu di kecamatan Wajo, pasar Daya di kecamatan Biringkanaya, pasar Maricaya di kecamatan Makassar, pasar Pa’baeng-baeng di kecamatan Tamalate, pasar Pannampu di kecamatan Tallo, pasar Terong di kecamatan Bontoala, dan pasar Todoppuli (Panakkukang) di kecamatan Panakkukang. Pengujian kandungan formalin pada tahu dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar. Hasil penelitian kandungan formalin pada tahu di 8 pasar tradisional kota Makassar adalah dari 15 tahu (100%) ada 5 tahu dengan persentase sebesar 33.3% tidak aman dikonsumsi karena mengandung formalin yaitu di P.B1 (pasar Pa’baeng-baeng 1), P.P1 (pasar Pannampu 1), P.BR (pasar Baru), P.TD (pasar Todoppuli), P.C (pasar Cidu) dan ada 10 tahu dengan persentase sebesar 66.7% aman dikonsumsi karena tidak mengandung formalin yaitu di P.B2 (pasar Pa’baeng-baeng 2), P.B3 (pasar Pa’baeng-baeng 3), P.T1 (pasar Terong 1), P.T2 (pasar Terong 2), P.T3 (pasar Terong 3), P.D1 (pasar Daya 1), P.D2 (pasar Daya 2), P.P2 (pasar Pannampu 2), P.M1 (pasar Maricaya 1), dan P.M2 (pasar Maricaya 2). Implikasi penelitian ini adalah: Diharapkan dapat dijadikan bahan referensi oleh konsumen dalam memilih tahu yang yang dijual di pasar-pasar tradisional kota Makassar untuk dikonsumsi dan diperlukan penemuan bahan alami pengganti formalin yang murah, efektif, dan efisien.
Penilaian Risiko Ergonomi Postur Kerja dengan Metode Quick Exposure Checklist (QEC) pada Perajin Mebel UD. Pondok Mekar Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar Fatmawaty Mallapiang; Sitti Raodhah; Muchlis Mubaraq Hamda
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 2, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.719 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i2.2647

Abstract

Tujuan penelitian ini menilai risiko ergonomi postur kerja perajin mebel UD. Pondok Mekar Kelurahan Antang Kecamatan Manggala Kota Makassar dengan dua kriteria penilaian yaitu penilaian observer’s dan worker sehingga diperoleh total skor exposure dari tiap alur proses produksi. Jenis penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan skor eksposur tertinggi bagian pemotongan pada bahu/lengan yaitu 24, skor penilaian observer’sdan worker sebanyak 42%, total skor eksposur 69, risiko ergonomi pada kategori aman sehingga level tindakan diperlukan beberapa waktu kedepan. Bagian penghalusan pada bahu/lengan dan pergelangan tangan/tangan dengan skor masing-masing 40, skor penilaian observer’sdan worker sebanyak 76%, total skor eksposur sebanyak 134, risiko ergonomi pada kategori berat sehingga level tindakan sekarang juga. Bagian perakitan pada belakang punggung dengan skor 44, skor penilaian observer’sdan worker sebanyak 75%, total skor eksposur sebanyak 132, risiko ergonomi pada kategori berat sehingga level tindakan sekarang juga. Bagian pendempulan pada pergelangan tangan/tangan dengan skor 28, skor penilaian observer’sdan worker sebanyak 56%, total skor eksposur sebanyak 92, risiko ergonomi pada kategori sedang sehingga level tindakan dalam waktu dekat. Bagian pengecatan pada bahu/lengan dengan skor 32, skor penilaian observer’sdan worker sebanyak 49%, total skor eksposur sebanyak 80, risiko ergonomi pada kategori ringan sehingga level tindakan beberapa waktu kedepan. Diharapkan saran perbaikan sikap kerja di tiap alur proses produksi yang telah diketahui level risikonya sehingga tindakan perbaikan dapat ditentukan, dijadikan masukan mengenai risiko ergonomi pembuatan mebel khususnya pada penghalusan dan perakitan yang berada pada level tindakan tertinggi
Analisis Potensi Bahaya Dan Pengendaliannya Dengan Metode HIRAC (Studi Kasus : Industri Kelapa Sawit PT. Manakarra Unggul Lestari (PT. Mul) Pada Stasiun Digester dan Presser, Clarifier, Nut dan Kernel, Mamuju, Sulawesi Barat) Fatmawaty Mallapiang; Ismi Aulia Samosir
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 6, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1115.288 KB) | DOI: 10.24252/as.v6i2.1612

Abstract

Setiap aktifitas yang melibatkan faktor manusia, lingkungan dan mesin serta melalui tahap-tahap proses memiliki risiko bahaya. PT. Manakarra Unggul Lestari  merupakan perusahaan  yang bergerak pada perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi potensi bahaya, penilaian risiko serta upaya pengendaliannya dengan menggunakan metode HIRAC, terdiri dari identifikasi bahaya, penlaian risiko, dan pengendalian risiko dibagian pengolahan/produksi minyak kelapa sawit. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja pabrik minyak kelapa sawit lelling sebanyak 84 pekerja dan Sampel pada penelitian ini adalah pekerja/karyawan bulanan tetap sebanyak 17. Kriteria inklusi yaitu karyawan tetap bagian produksi pada stasiun pencacahan (Digester) dan pengempaan (Presser), pemurnian (Clarifier), Nut dan Kernel yang bertugas di pabrik pengolahan  PT.MUL, Mamuju Sulawesi Barat. Teknik analisis data dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif dengan metode HIRAC (Hazard Identification Risk Asessment Control ). Penarikan sampel berdasarkan teknik Non probability Sampling dengan cara Purposive Sampling.Hasil penelitian yang telah dilakukan pada bagian pengolahan/produksi minyak kelapa sawit PT. MUL dengan 3 stasiun didalamnya yaiu dimulai dari Identifikasi bahaya : lama kerja yang berisiko hingga 12 jam kerja, peralatan yang tidak safety, gangguan pernafasan, peralatan panas, penanganan bahan kimia yang tidak benar kebisingan dan suhu panas, kemudian Penilaian risiko : M (Moderate Risk) risiko menengah, H (High Risk) risiko tinggi, terakhir pengendalian yang dilakukan berdasarkan Hierarchy of control yaitu Administratif, Alat pelindung diri (APD), Eliminasi dan SubtitusiImplikasi dari penelitian ini yaitu 1)training tentang Hazard Identifikasi dan Risk Assesment Control serta penerapan pengendalian secara Tehnis, Administratif dan APD. 2)melaksanakan Review Hazard Identification Risk Asessment Risk Control. 3)pihak pelatihan oleh manajemen dan penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya 4) pembuatan system prosedur bekerja secara aman dan prosedur rutin. 
Gambaran Persepsi Pasien Tentang Penyakit Kusta dan Dukungan Keluarga Pada Pasien Kusta di RS. Dr. Tadjuddin Chalid Makassar Tahun 2015 Emmi Bujawati; Nildawati Nildawati; Asni Syamsu Alam
Al-Sihah : The Public Health Science Journal Volume 8, Nomor 1, Tahun 2016
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.028 KB) | DOI: 10.24252/as.v8i1.2076

Abstract

Kusta adalah penyakit menular yang menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Berdasarkan laporan regional WHO tahun 2000, Indonesia sebagai peringkat keempat dunia setelah India, Brazil dan Nepal, namun pada tahun 2011 indonesia telah menempati peringkat ketiga di dunia setelah India dan Brazil. Data Depkes tahun 2012 dilaporkan ada 18.994 kasus kusta baru di Indonesia dan 2.131 penderita (11,2%) diantaranya sudah cacat pada tingkat 2, yaitu cacat kelihatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi pasien kusta tentang penyakit kusta dan dukungan keluarga pada pasien kusta di RS.Dr.Tadjuddin Chalid Makassar dengan mengambil 79 pasien kusta sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif dan cara pengambilan sampelnya secara accidental sampling serta untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa sebagian besar pasien kusta memiliki persepsi yang positif tentang penyakit kusta (83,5%) dan dukungan keluarga yang mendukung dari keluarganya (62%). Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis menyarankan kepada Rumah Sakit terkait untuk menyampaikan informasi-informasi yang baru mengenai penyakit kusta secara berkesinambungan sehingga baik pasien maupun keluarganya tidak kehilangan komunikasi dengan pihak rumah sakit dan hendaknya petugas kusta menjadi pemotifator dan melakukan kerjasama dengan keluarga dalam mengawasi pasien meminum obat. 

Page 3 of 22 | Total Record : 220