cover
Contact Name
Jurnal Medik Veteriner
Contact Email
jmv@psdku.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
faisalfikri@fkh.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Medik Veteriner
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 26157497     EISSN : 2581012X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
urnal Medik Veteriner (JMV) publishes high quality and novelty papers focusing on Veterinary and Animal Science. The fields of study are anatomy, pathology, basic medicine, veterinary public health, microbiology, veterinary reproduction, parasitology, animal husbandry and animal welfare. Food animals, companion animals, equine medicine, aquatic animal, wild animals, herbal medicine, acupuncture, epidemiology, biomolecular, forensic, laboratory animals and animal models of human infections are considered. Jurnal Medik Veteriner (JMV) published two times a year: April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2019): October" : 17 Documents clear
Isolasi dan Identifikasi Staphylococcus aureus pada Susu Kambing Peranakan Etawah Penderita Mastitis Subklinis di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi Hayati, Laila Nur; Tyasningsih, Wiwiek; Praja, Ratih Novita; Chusniati, Sri; Yunita, Maya Nurwartanti; Wibawati, Prima Ayu
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.094 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.76-82

Abstract

Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang sering menyebabkan mastitis subklinis pada Kambing Peranakan Etawah (PE) yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar akibat turunnya produksi susu. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Staphylococcus aureus pada susu kambing PE pederita mastitis subklinis di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Sampel yang digunakan berupa susu kambing PE yang diambil pada bulan Desember 2018 di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Metode sampling yang digunakan yaitu metode purposive sampling dimana kriteria kandang yang menggunakan bahan baku kayu dan bambu, umur kambing PE 2-3 tahun, kambing yang aktif diperah dan terbukti positif 3 dan 4 mastitis subklinis melalui uji CMT. Sampel yag didapat sebanyak 17 kemudian dianalisis laboratorik di laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Banyuwangi. Tahap isolasi pada media MSA dan dilanjutkan tahap identifikasi dengan menggunakan pewarnaan Gram, uji katalase, uji manitol, uji koagulase dan uji VP. Diperoleh hasil yaitu terdapat 16 (94.1%) sampel positif Staphylococcus aureus.
Prevalensi Haemonchiasis Pada Kambing Peranakan Etawah di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi Arifin, Khoirul; Kusnoto, Kusnoto; Yudhana, Aditya; Sunarso, Agus; Praja, Ratih Novita
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.651 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.108-111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi haemonchiasis pada kambing peranakan Etawah di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Februari 2019 dengan menggunakan 100 sampel feses. Pemeriksaan sampel dilakukan di laboratorium Instrumen Prodi Kedokteran Hewan Universitas Airlangga PSDKU di Banyuwangi, menggunakan metode natif, sedimentasi dan apung. Data yang diperoleh dari penelitian ini disajikan secara deskriptif dan dianalisis dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil pemeriksaan prevalensi haemonchiasis pada kambing peranakan Etawah adalah 15%. Disarankan agar diberikan obat cacing secara berkala dan berkesinambungan serta dilakukan pemeriksaan haemonchiasis.
Laporan Kasus: Amblyomma sp. pada Ular Sanca Kembang (Python reticulatus) di Banyuwangi Reptile Community Katmono, Wahyu Dwi; Prayoga, Shabrina Fauzia; Oktaviana, Vivi
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.543 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.140-144

Abstract

Sanca kembang (Phyton reticulatus) merupakan reptil yang banyak dipelihara oleh masyarakat. Pemeliharaan Phyton reticulatus banyak diminati karena motif dari kulit dan ular ini mudah beradaptasi. Managemen pemeliharaan yang kurang baik dapat mengakibatkan infestasi caplak yang dapat merusak motif kulit Phyton reticulatus. Phyton reticulatus didapatkan dari Banyuwangi Reptile Community yang dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan di Banyuwangi, Jawa Timur. Berdasarkan laporan pemilik, diduga ular ini terinfestasi caplak. Laporan kasus ini bertujuan untuk mendeteksi ektoparasit dari Phyton reticulatus yang dipelihara dan dimanfaatkan dengan tujuan sebagai hewan eksotik. Caplak yang didapatkan dari sanca kembang kemudian dilakukan pemeriksaan menggunakan pembuatan preparat dengan teknik sediaan utuh (whole mount). Berdasarkan hasil pemeriksaan berhasil ditemukan caplak dari genus Amblyomma.
Isolasi dan Identifikasi Salmonella pada Daging Sapi di Rumah Potong Hewan Banyuwangi Indriyani, Dwi Putri; Tyasningsih, Wiwiek; Praja, Ratih Novita
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1448.029 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.83-88

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan Salmonella kontaminasi pada sapi potong yang disembelih di Rumah Potong Hewan (RPH) Banyuwangi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi yang diambil pada Januari 2018 yang disembelih di RPH Banyuwangi. Penelitian ini mengambil 25 gram musculus paha dari daging sapi digunakan sebagai sampel dan jumlah sampel adalah 32 sampel daging sapi yang diambil dari pemotongan sapi di RPH Banyuwangi. Hasil uji isolasi dan identifikasi menggunakan IMVIC menunjukkan bahwa 3.1% sampel positif Salmonella spp. sedangkan persentase sampel negatif Salmonella spp. adalah 96.9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan hasil sampel positif 3.1% menunjukkan adanya Salmonella spp. ini bisa jadi karena RPH Banyuwangi sebagai tempat pengambilan sampel memiliki sanitasi yang lebih baik sehingga tingkat kontaminasi yang terjadi tidak terlalu tinggi.
Deteksi Residu Antibiotik Oksitetrasiklin pada Susu Kambing Peranakan Etawah di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi dengan Uji Bioassay Prameswari, Ratna Ajeng; Sarudji, Suryanie; Praja, Ratih Novita; Tyasningsih, Wiwiek; Yunita, Maya Nurwartanti; Yudhana, Aditya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.627 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.112-118

Abstract

Oksitetrasiklin diketahui sebagai salah satu antibiotik yang sering digunakan dalam menangani kasus mastitis pada hewan ternak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui ada atau tidaknya residu oksitetrasiklin pada susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Sampel susu di koleksi kemudian dilakukan pengujian residu antibiotik dengan metode uji bioassay menggunakan bakteri standar Bacillus cereus ATCC 11778. Penelitian yang dilakukan pada 26 sampel susu yang di ambil secara acak berasal dari ternak kambing perah PE di dapatkan hasil yang negatif. Hal ini di tunjukkan dengan tidak terbentuknya zona hambat di sekitar well yang diisi sampel susu. Berbeda dengan kontrol postif oksitetrasiklin dengan konsentrasi 1 µg/ml yang menghasilkan zona hambatan sekitar 18 mm. Dapat disimpulkan bahwa 100% dari 26 jumlah sampel susu kambing PE yang di ambil secara acak dan di periksa dari Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi tidak mengandung residu antibiotik oksitetrasiklin.
Laporan Kasus: Tindakan Enukleasi Bulbi Akibat Ophtal Myasis pada Anjing Pomeranian Suryaningrum, Suryaningrum
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.229 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.145-151

Abstract

Seekor anjing ras Pomeranian, bernama Kino, berumur tiga tahun, dan berjenis kelamin jantan, datang  ke klinik dengan keadaan mata kanan telah menggelap, terdapat koloni larva, dan berbau busuk. Berdasarkan anamnesis dari pemilik anjing dan hasil dari pemeriksaan fisik, hewan didiagnosa mengalami ophtal myasis. Tindakan yang diambil untuk menangani kasus ini adalah tindakan operatif enukleasi bulbi. Terapi sistemik pasca tindakan operasi dengan memberikan Dexamethasone dan Ceftriaxone injeksi intra muskularis, serta pemberian terapi per oral menggunakan kombinasi obat: Methylprednisolon, Ketoprofen, Adona, Cefadroxil, dan Heptasan. Proses pemulihan anjing membutuhkan waktu 14 hari. 
Isolasi dan Identifikasi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele (Clarias gariepinus) Pertambakan Muara Jambi, Provinsi Jambi Wulandari, Titis; Indrawati, Agustin; Pasaribu, Fachriyan Hasmi
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.612 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.89-95

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dengan gejala klinis pada kolam bioflok di Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi. Bakteri diisolasi dari 35 ekor ikan lele yang memiliki gejala infeksi A. hydrophila. Pengambilan sampel dilakukan Purposive random sampling. Identifikasi dilakukan uji biokimia berdasarkan Standar Nasional Indonesia SNI 7303.1-2015 dan dilakukan uji konfirmasi metode PCR taget gen aerA. Hasil penelitian menujukkan bahwa sebanyak 35 ekor ikan terisolasi 12 isolat bakteri A. hydrophila pada uji biokimia. Namun pada pengujian PCR pada agarose gel 0.8% menujukkan 8 Isolat posistif gen aerA pada 309 bp. Hasil yang berbeda dapat diakibatkan karena adanya positif palsu pada saat uji biokimia. Hasil identifikasi A. hydrophila dengan metode PCR dapat digunakan hasil yang lebih akurat dan waktu uji lebih cepat dibandingkan dengan uji biokimia. Identifikasi yang cepat dapat mempermudah dalam pencegahan infeksi lebih efektif dan cepat.
Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Secara Topikal Efektif pada Kepadatan Kolagen Masa Penyembuhan Luka Insisi Tikus Putih Sucita, Ricky Eka; Hamid, Iwan Sahrial
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.099 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.119-126

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol kayu secang (Caesalpinia sappan L.) secara topikal dapat mempercepat kepadatan kolagen pada penyembuhan luka insisi tikus putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 20 ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi lima kelompok, yakni: kontrol negatif (K-) yang diberi basis salep, kontrol positif (K+) yang diberi salep povidone iodine 10%, kelompok perlakuan (P1; P2; P3) yang diberi salep ekstrak kayu secang 6.5%; 15%; 30%. Perlakuan diberikan pada daerah luka secara topikal sekali sehari selama 14 hari. Data hasil skoring histopatologi diuji dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney. Kepadatan kolagen luka insisi kelompok P1 berbeda signifikan dengan kelompok P2, P3, K-, dan K+, dan tidak ada kelompok yang berbeda secara signifikan selain itu. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan rata-rata kepadatan kolagen pada kelompok P1 adalah dosis optimal.
Laporan Kasus: Infeksi Cacing Oxyuris spp. pada Iguana Hijau (Iguana iguana) Oktaviana, Vivi; Yudhana, Aditya; Amanda, Nadya
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.695 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.152-157

Abstract

Iguana hijau (Iguana iguana) merupakan hewan eksotik yang dewasa ini banyak dipelihara oleh masyarakat. Pengetahuan masyarakat terkait pemeliharaan iguana masih sangat minim sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah infeksi parasit cacing gastrointestinal. Iguana hijau berumur 2 tahun yang dimanfaatkan sebagai hewan peliharaan di Banyuwangi, Jawa Timur diduga menderita helmintiasis dengan gejala klinis seperti emasiasi dan diare. Laporan kasus ini bertujuan untuk mendeteksi kejadian helmintiasis pada iguana hijau yang dipelihara dan dimanfaatkan dengan tujuan sebagai hewan eksotik. Feses yang berasal dari iguana hijau dilakukan pemeriksaan menggunakan metode natif, sedimentasi dan apung. Berdasarkan hasil pemeriksaan berhasil ditemukan telur cacing Oxyuris spp. Studi ini merupakan laporan kasus pertama di Indonesia terkait dengan infeksi cacing Oxyuris spp. pada iguana hijau.
Deteksi Helminthiasis pada Kuda di Kelompok Kesenian Jaran Kencak Desa Patoman, Banyuwangi Chaerunissa, Nadya Amanda; Oktaviana, Vivi; Sunarso, Agus; Yudhana, Aditya; Kusnoto, Kusnoto
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.184 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.96-100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi helminthiasis yang menyerang kuda di kelompok kesenian "Jaran Kencak” di Desa Patoman, Banyuwangi. Pemeriksaan helminthiasis dilakukan dengan mengambil sampel feses setelah kuda defekasi dan didapatkan sebanyak 11 sampel feses. Tahapan pemeriksaan menggunakan metode natif sederhana di Laboratorium Instrument FKH Unair Banyuwangi. Hasil yang didapatkan 1 (9.09%) dari 11 sampel positif ditemukan larva saluran cerna pada kuda berjenis sandel berumur 20 tahun. Berdasarkan penelitian dari deteksi heminthiasis kuda adalah sebagai upaya penanganan kasus infeksi parasit cacing baik sesama jenis hewan maupun yang beresiko zoonosis terhadap manusia dalam hal ini terutama pemilik kuda.

Page 1 of 2 | Total Record : 17