Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Aktivitas Superoxide Dismutase pada Serum Darah Babi Landrace yang Disembelih dengan Metode Electrical Stunning Shabrina Fauzia Prayoga; Kuncoro Puguh Santoso; Nove Hidajati; Faisal Fikri; Maya Nurwartanti Yunita; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Jurnal Veteriner Vol 22 No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.263 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2021.22.2.168

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menentukan aktivitas Superoxide Dismutase (SOD) pada babi Landrace yang disembelih dengan metode stunning dan non-stunning. Sebanyak 18 ekor babi Landrace jantan dewasa yang telah dikebiri dengan masing-masing bobot 115±20 kg dibagi menjadi dua kelompok, yakni stunning dan non-stunning dengan pengujian serum pada pre dan post treatment. Electrical stunning dilakukan dengan aliran listrik pada dua elektroda sebesar 220 volt dan 1,3 ampere. Sampel darah diambil sebanyak 3 mL, kemudian diuji aktivitas SODnya.. Hasil aktivitas SOD dianalisis dengan uji T berpasangan untuk membandingkan aktivitas SOD serum antara stunning dan non-stunning pada fase pre dan post treatment. Hasil stunning menunjukkan penurunan signifikan (p<0,05) aktivitas SOD sebesar 56,12±54,47 dibandingkan non-stunning sebesar 137,84±66,63. Aktivitas SOD yang rendah tampak signifikan (p<0,05) juga pada pre-treatment dibandingkan dengan post-treatment. Dapat disimpulkan bahwa penyembelihan dengan metode electrical stunning menurunkan aktivitas SOD pada serum babi Landrace.
Deteksi Gen Resisten Insektisida Organofosfat pada Aedes aegypti di Banyuwangi, Jawa Timur Menggunakan Polymerase Chain Reaction Aditya Yudhana; Ratih Novita Praja; Maya Nurwartanti Yunita
Jurnal Veteriner Vol 18 No 3 (2017)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.158 KB) | DOI: 10.19087/jveteriner.2017.18.3.446

Abstract

Banyuwangi is still listed as areas not completely free from hemorrhagic dengue fever outbreak. Changes in the genome of Aedes aegypti mosquito as the main vector of dengue virus is estimated to be the cause of difficulty in controlling the disease. Expression of Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) genes can be used as an important indication of Aedes aegypti mosquitoes resistancy to certain groups insecticides. The purpose of this study was to detect the Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) genes coding in Aedes aegypti using Polymerase Chain Reaction (PCR); as it is related to the mechanism of resistance to organophosphate insecticides groups. Results of resistency by susceptibility test showed that Aedes aegypti mosquito samples from three district ie. Tegaldlimo, Purwoharjo, and Banyuwangi were resistant to malathion 0.8% insecticide (organophosphates group). PCR results detected gen band with 250 bp length, which confirmed that insecticide resistance gene has been detected in the tested samples. Based on this study results, it is recommended to use alternative insecticides apart from organophosphate group for dengue vector control in Banyuwangi. ABSTRAK Kabupaten Banyuwangi masih tercatat sebagai daerah yang belum sepenuhnya bebas dari wabah demam berdarah dengue (DBD). Perubahan genom nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor utama virus dengue diperkirakan menjadi penyebab sulitnya pengendalian penyakit DBD. Ekspresi gen Voltage Gated Sodium Channel (VGSC) dapat dijadikan indikasi penting sejauh mana perkembangan nyamuk Aedes aegypti resisten terhadap insektisida golongan tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi gen penyandi VGSC pada nyamuk A. aegypti yang berkaitan dengan mekanisme resistensi terhadap insektisida golongan organofosfat menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR). Hasil uji resistensi susceptibility test menunjukkan sampel nyamuk A. aegypti dari tiga kecamatan di Kabupaten Banyuwangi yaitu Kecamatan Tegaldlimo, Purwoharjo, dan Banyuwangi resisten terhadap insektisida malathion 0,8 % (kelompok organofosfat). Hasil deteksi gen melalui PCR didapatkan band yang muncul dengan panjang 250 bp. Hal tersebut menunjukkan bahwa gen pembawa resistensi insektisida (VGSC) telah terdeteksi pada sampel yang diuji. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk pengendalian vektor DBD di Kabupaten Banyuwangi dengan menggunakan alternatif insektisida selain dari golongan organofosfat.
Molecular Identification of Pathogenic Leptospirosis with Zoonotic Potential in Urban Rats (Rattus Rattus) in Banyuwangi District Maya Nurwartanti Yunita; Bodhi Agustono; Muhammad Thohawi Elziyad Purnama
Bantara Journal of Animal Science Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/bjas.v2i1.639

Abstract

Leptospirosis is a zoonotic disease that occurs globally. Leptospires are transmitted through the urine of infected mice, through injured skin or mucosal invasion. Infection can occur through direct contact or through contact with contaminated water or soil. This qualitative research uses a combination of epidemiological studies with a case study approach. Rat urine metabolism samples will be tested by testing the base pair chain through the Polymerase Chain Reaction method for leptospirosis. Electrophoresis results showed 5% percent of positive samples with 330 bp. The conclusion of this study, the molecular identification of leptospirosis from rat urine using the Polymerase Chain Reaction technique are found positive results so prevention is needed to control the distribution of pathogenic leptospirosis bacteria. Urban rats (Rattus rattus) in leptospirosis transmission are considered as the most important leptospira reservoir, because high population densities of this species can cause an increase in the spread of leptospirosis. Keywords: Banyuwangi, Leptospirosis, Urban rats, Zoonosis
Gambaran Histologi Lebar Vili Jejunum Kelinci Jenis Rex dengan Subtitusi Bahan Penyusun Tepung Ikan dengan Tepung Teritip (Cirripedia sp.) Maya Nurwartanti Yunita; Bodhi Agustono; Amung Logam Saputro
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.6

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung teritip (Cirripedia sp.) Sebagai pakan pengganti dari tepung ikan pada pakan kelinci, seperti yang diamati dari lebar jejunum villi. Kelinci sebanyak 100 ekor ditempatkan pada kandang individu dengan pakan standart yang sesuai kebutuhan mereka secara ad libitum. Persentase feed substitusi dengan tepung teritip dengan empat perlakuan dan lima replikasi dalam pakan sebesar 0%, 2,5%, 5%, 7,5% pada masing-masing kelompok. Perlakuan dilakukan selama 4 minggu, data dikumpulkan setelah pengorbanan akhir perlakuan. Data akhir penelitian ini dianalisis menggunakan analisis variance dengan angka tingkat signifikansi 0,05. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada signifikansi (p> 0,05) pada lebar vili jejunum. Penggunaan tepung teritip sebagai pengganti pakan untuk tepung ikan pada kelinci. Pakan lengkap berpengaruh signifikan terhadap lebar vili jejunum.
Pengaruh Subtitusi Tepung Ikan Dengan Tepung Bernacle Terhadap Berat Organ Pencernaan dan Lemak Abdominal Kelinci Pedaging Jantan (Orytolagus cuniculus) Bodhi Agustono; Maya Nurwartanti Yunita; Sunaryo Hadi Warsito; Widya Paramita Lokapirnasari; Mohammad Anam Al Arif; Ragil Angga Prastiya; Amung Logam Saputro
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol 3, No 1 (2020): JNT | Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret 2020
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2020.003.01.8

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tepung teritip (Cirripedia sp.) Sebagai pengganti pakan dari tepung ikan pada pakan kelinci, seperti yang diamati dari lemak abdominal dan berat organ pencernaan kelinci jantan rex. Kelinci sebanyak 100 ekor ditempatkan pada kandang individu dengan pakan standart yang sesuai kebutuhan mereka secara ad libitum. Persentase feed substitusi dengan tepung teritip dengan empat perlakuan dan lima replikasi dalam pakan P0 (TI 15% dan TT 0%), P1 (TI 12,5% dan TT 2,5%), P2 (TI 10% dan TT 5%), P3 (TI 7,5% dan TT 7,5%). Perlakuan dilakukan selama 4 minggu, data dikumpulkan setelah pengorbanan akhir perlakuan. Usus kecil kelinci dikumpulkan dan menimbang organ pencernaan termasuk lambung, usus kecil dan usus besar. Hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis varians dengan tingkat signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (p> 0,05) pada lemak perut. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan (p> 0,05) dalam berat organ pencernaan (lambung, usus kecil, dan usus besar). Tepung teritip dapat digunakan sebagai pakan pengganti tepung ikan dalam pakan lengkap untuk kelinci jenis rex hingga 7,5%.
MOLECULAR DETECTION OF GENE RESISTANT TO VARIOUS INSECTICIDES IN Aedes aegypti AT BANYUWANGI EAST JAVA USING POLYMERASE CHAIN REACTION Aditya Yudhana; Ratih Novita Praja; Maya Nurwartanti Yunita
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 12, No 2 (2018): June
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.022 KB) | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v12i1.7625

Abstract

The purpose of this study was to determine the type of insecticides which Aedes aegypti mosquitoes are resistant to, so that other susceptibleinsecticides still can be used. The study was a cross sectional epidemiological study with cluster sampling in Sub-district Wongsorejo,Banyuwangi, Muncar, Tegaldlimo, Kalibaru which is considered sufficient to represent Banyuwangi Regency. Mosquito samples appropriate tothe characteristics were isolated and tested for insecticide-resistance primer namely voltage gated sodium channel (VGSC) to determine thespecific resistance expressed in mosquitoes. The result of resistance test using WHO standard method showed that Aedes aegypti mosquito fromBanyuwangi Regency were resistant to cypermethrin 0.25% and malathion 0.8%. There was a VGSC coding gene with 250 bp band detectedusing polymerase chain reaction (PCR) technique which was associated with the resistance of Aedes aegypti mosquitoes in Banyuwangi Regencyto organophosphate insecticides (malathione) and pyrethroid insecticides (cypermethrin).
First report of Ophidascaris spp. (Class: Nematode) Infection in Wild-Caught Javanese Keelback Water Snake (Fowlea melanzostus) in Banyuwangi District Yudhana, Aditya; Salsabila Putri, Elma; Angga Prastiya, Ragil; Nurwartanti Yunita, Maya; Agustono, Bodhi; Ayu Wibawati, Prima
Journal of Parasite Science Vol. 8 No. 1 (2024): Journal of Parasite Science
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jops.v8i1.54578

Abstract

The javanese keelback water snake (Fowlea melanzostus) is a semi-aquatic reptile that often found in Indonesia and endemic to Java island. Water tiger snakes are usually kept as exotic pets. Wild caught javanese keelback water snakes have risks of spreading several disease agents that can be zoonotic, which is nematodiasis caused by Ophidascaris spp. This study aims to determine the prevalence level of Ophidascaris spp. infections in javanese keelback water snakes from Banyuwangi district. This study used a descriptive method with accidental sampling. The total sample in this study was 33 wild-caught javanese keelback water snakes. The identification method used is snake samples that have been collected are then euthanized and necropsied to check for nematode infections in the subcutan, muscular, and visceral part. The result showed that 28 samples were positive for nematode infection and 5 samples were negative with a prevalence rate of 84.84%. The nematodes that have been identified come from the genus Ophidascaris spp. Therefore, further research is needed to determine the incidence of nematode transmission in other wild caught snakes in Indonesia.
Pengaruh Ekstrak Kulit dan Jus Buah Delima Putih (Punica granatum L.) Terhadap Titer Antibodi Ayam Kampung Super yang Divaksin Newcastle Disease Rahmawati, Anlisia; Wijaya, Nanik Sianita; Rahmahani, Jola; Yudhana, Aditya; Yunita, Maya Nurwartanti
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.132 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss3.2018.68-73

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit dan buah delima terhadap titer antibodi ayam kampung super yang divaksin Newcastle Disease. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel terdiri dari 40 ekor ayam kampung super yang dibagi acak menjadi 4 kelompok perlakuan. Perlakuan yang diberikan adalah K- tidak divaksin. K+, P1 dan P2 divaksin dengan ND Lasota. Kemudian setelah titer antibodi ayam rendah, K- diberikan aquadest steril, K+ diberikan CMC-Na 0,5 %, P1 diberikan ekstrak kulit delima (200 mg/kg BB), P2 diberikan jus buah delima (3 ml/kg BB). Sampel berupa serum di uji HI untuk mengetahui titer antibodi. Hasil rata-rata jumlah titer antibodi uji pertama pada K- yaitu (log 2) 1,10a±0,994, pada K+ yaitu (log 2) 4,60b±0,699, pada P1 yaitu (log 2) 5,90c±0,876, dan pada P2 yaitu (log 2) 7,20d±0,632. Dan pada uji kedua pada K- yaitu (log 2) 0,20a±0,422, pada K+ yaitu (log 2) 4,90b±0,876, pada P1 yaitu (log 2) 6,50c±0,707, dan pada P2 yaitu (log 2) 8,00d±0,816. Ada perbedaan yang nyata mengenai peningkatan titer antibodi pada masing-masing perlakuan. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh ekstrak kulit dan jus buah delima terhadap titer antibodi ayam kampung super yang divaksin Newcastle Disease. Penelitian disarankan untuk menggunakan jus buah delima karena lebih efektif.
Efektivitas Sugar Dressing (100% Gula) dalam Meningkatkan Kepadatan Kolagen pada Proses Penyembuhan Luka Bakar Buatan pada Kulit Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Ivanalee, Angela Swasti; Yudaniayanti, Ira Sari; Yunita, Maya Nurwartanti; Triakoso, Nusdianto; Hamid, Iwan Sahrial; Saputro, Amung Logam
Jurnal Medik Veteriner Vol. 1 No. 3 (2018): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.656 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol1.iss3.2018.134-141

Abstract

Luka bakar merupakan hilangnya atau rusaknya keutuhan kulit akibat paparan suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Proses penyembuhan luka tidak lepas dari peran kolagen. Sintesis kolagen dapat dipromosikan melalui pemberian gula (sugar dressing). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas sugar dressing untuk meningkatan kepadatan kolagen dalam proses penyembuhan luka bakar buatan pada kulit tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Dua puluh ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dibagi menjadi lima kelompok dengan jumlah empat ekor tiap kelompok. Kelompok K- (kontol negatif) tidak diberi perlukaan. Kelompok K+ (kontrol positif) di beri perlukaan kemudian hanya diberi bilasan NaCl fisiologis. Kelompok P1 (Bioplacenton®) diberi perlukaan dengan pengobatan Bioplacenton®. Kelompok P2 (sugar dressing) diberi perlukaan dengan pengobatan gula dan P3 (madu) menggunakan madu sebagai obat. Perawatan diberikan setiap hari sekali selama empat belas hari. Hasil uji nonparametrik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) dan dilanjutkan dengan uji beda Mann-Whitney. Kepadatan kolagen kelompok P1, P2, dan P3 tidak berbeda secara nyata (p>0,05), tetapi berbeda nyata dengan kelompok K- dan K+. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sugar dressing efektif untuk meningkatkan kepadatan kolagen pada proses penyembuhan luka bakar.
Potensi Ekstrak Daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) Sebagai Antibakterial Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Murjianingsih, Fitriani; Sarudji, Suryanie; Saputro, Amung Logam; Tyasningsih, Wiwiek; Hamid, Iwan Sharial; Yunita, Maya Nurwartanti
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 1 (2019): April
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.418 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss1.2019.13-17

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak metanol daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922. Isolat E. coli dibiakan pada media Muller Hinton Agar (MHA). Uji antibakteri menggunakan metode difusi sumuran. Kontrol negatif (K-) pada lubang sumuran hanya diberikan pengencer ekstrak CMC Na 0,5%. Kontrol positif (K+) pada lubang sumuran diberi dengan eugenol. Perlakuan (P1, P2, P3, P4) diberikan ekstrak metanol daun Afrika (Vernonia amygdalina Delile) dengan masing - masing konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25%. Rancangan penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan enam perlakuan dan empat pengulangan. Data dianalisis dengan ANOVA, dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil analisis zona hambat menunjukkan, K+ memiliki perbedaan yang nyata dengan semua perlakuan K-, P1, P2, P3, dan P4. Serta K- ditemukan tidak berbeda nyata dengan perlakuan P1, P2, P3 dan P4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap perlakuan tidak menghasilkan zona hambat sehingga tidak berbeda nyata dengan kontrol negatif (CMC Na 0,5%).
Co-Authors Agustono, Bodhi Al arif, Mohammad Anam Al-Zuhroh, Tisya Yumn Amung Logam Saputro Amung Logam Saputro Arimbi Ashari, Lukman Baroroh, Diana Nova Cahya, Nedriana Cahya, Rizka Wulan Chozin, Aminullah Alhady Chusniati, Sri Dayanti, Efin Windi ERMA SAFITRI Erma Safitri Faisal Fikri Fania Aulia Rahma Farodina Azka Zhafira Fatimatus Zahro, Fatimatus Fiqih, Adam Fahmi Hamid, Iwan Sharial Hani Plumeriastuti Harelas, Genoveva Callista Harijani, Nenny Hayati, Laila Nur Herdiansyah, Akbar Dimas Hidajati, Nove IMAM MUSTOFA Indaka Rachmach Choirunnisa iqbal dwi warsito Ira Sari Yudaniayanti Ivanalee, Angela Swasti Iwan Sahrial Hamid Kuncoro Puguh Santoso Kuncorojakti, Suryo Kusuma, Agung Jati Kusumastuti, Imbi Lake, Werenfridus Kono Megawati, Neneng Ismi Moch. Ilham Riza Fahlefi Muhammad Thohawi Elziyad Purnama Murjianingsih, Fitriani Mustofa Helmi Effendi Nina Amalia, Nina Ningrum, Indah Puspita Nove Hidajati Novitasari, Seline Putri Nusdianto Triakoso Praja, Ratih Novita Prameswari, Febriana Hawa Prameswari, Ratna Ajeng Prastiya, Ragil Angga Pratika, Selva Primarizky, Hardany Putri, Diana Novita Putrianirma, Rizki Rahmadani, Aurel Aulia Rahmahani, Jola Rahmawati, Anlisia Salahuddin, Muhammad Soleh Salsabila Putri, Elma Santoso, Kuncoro Puguh Saputro, Amung Logam Sari, Shelly Oktania Nurvita Sarudji, Suryanie Sekarsari, Dara Ayu Pramesti Shabrina Fauzia Prayoga Soeharsono Soeharsono Solikhah, Tridiganita Intan Subagyo, Safira Fauziyyah Suherni Susilowati Suwarno Suwarno Trilas Sardjito Tyasningsih, Wiwiek Wardana, Prasvita Rosa Warsito, Sunaryo Hadi Wibawati, Prima Ayu Widya Paramita Lokapirnasari Wijaya, Achmad Arby Wijaya, Nanik Sianita Wilujeng, Estiary Yeni Dhamayanti Yudhana, Aditya Yustinasari, Lita Rakhma Zhafira, Farodina Azka Zulianti, Brillia