cover
Contact Name
Arif Mustofa
Contact Email
disprotek@unisnu.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
disprotek@unisnu.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. jepara,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal DISPROTEK
ISSN : 25484168     EISSN : 25484168     DOI : -
Jurnal DISPROTEK e-ISSN 2548-4168 p-ISSN 2088-6500 Jurnal di publikasikan oleh Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Cakupan isi jurnal DISPROTEK dalam bidang teknik adalah : teknik elektro, teknik sipil, teknik industri; dalam bidang ilmu komputer adalah : teknik informatika dan sistem informasi serta dalam bidang perikanan adalah : budidaya perairan.
Arjuna Subject : -
Articles 229 Documents
RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN PESANAN PADA UMKM BAKSO "RIZKI BAROKAH" DI ERA DIGITAL Ibad, Sholihul; Fatah, Mochamad Nur; Fitriani, Ayu Santi Nur; Saputra, Yumiyanto Cahya
Jurnal Disprotek Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i2.6849

Abstract

Aplikasi berbasis desktop merupakan teknologi berbasis komputer yang berguna untuk memberikan  kemudahan dalam mengelola data sehingga mampu menghasilkan sebuah laporan dengan cara yang efisien. Warung Bakso Rizki barokah  adalah UMKM yang mempersajikan berbagai olahan bakso dan memiliki harga terjangkau. Karena harganya terjangkau menjadikannya mulai dikenal  masyarakat kalangan menengah ke bawah sehingga mengharuskannya menerima pemesanan yang cukup  banyak. Tentu, hal ini akan menjadi sebuah masalah ketika pengelolaan data pemesanan hingga pembayaran  tidak dikerjakan dengan baik. Apalagi selama ini pengelolaannya masih bersifat manual sehingga karyawan  harus bekerja lebih teliti dalam mencatat pemesanan hingga pembayaran pesanan, serta laporan yang rawan akan kekeliruan . Untuk itu, perlu dilakukan sebuah perancangan serta pembangunan sebuah aplikasi berbasis  desktop dalam mengelola data tersebut. Pada penelitian ini akan dirancang dan dibangun sebuah aplikasi  dengan cara study literatur - survei UMKM - analisis sistem - implementasi sistem .Ini akan jadi  aplikasi berbasis desktop untuk mengelola data pesanan , maka dengan aplikasi berbasis desktop yang dibangun dapat membantu dalam mengelola data  pesanan dan pembayaran oleh pemilik dan karyawan Bakso Rizki barokah.DESIGN AND DEVELOPMENT OF AN ORDER MANAGEMENT APPLICATION FOR MSME BAKSO "RIZKI BAROKAH" IN THE DIGITAL ERADesktop-based applications are computer-based technology that is useful for providing convenience in managing data so that it can produce reports in an efficient way. Warung Bakso Rizki Barokah is an MSME that serves various processed meatballs and has affordable prices. Because the price is affordable, it is starting to become known to the lower middle class, which requires it to receive quite a lot of orders. Of course, this will be a problem if the management of order data and payment is not done properly. Moreover, so far the management is still manual, so employees have to work more carefully in recording orders and paying for orders, as well as reports that are prone to errors. For this reason, it is necessary to design and build a desktop-based application to manage this data. In this research, an application will be designed and built by means of literature study - MSME survey - system analysis - system implementation. This will be a desktop-based application for managing order data, so the desktop-based application that is built can help in managing order and payment data by owner and employee of Bakso Rizki Barokah.
RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL DAN MONITOR PRODUKSI GARAM MENGGUNAKAN INTERNET OF THINGS Prihatmoko, Dias; Mustofa, Arif; Faidlon, Ahmad; Arifin, Zaenal
Jurnal Disprotek Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i1.5895

Abstract

DESIGNING A SALT PRODUCTION CONTROL AND MONITOR SYSTEM USING INTERNET OF THINGSSalt is a part of the national strategic commodity whose position is no less important compared to other basic needs. Currently, the national salt demand balance is 4.5 million tonnes. Salt farmers, so far, still use conventional and traditional methods, the salting process using a measuring instrument in the form of a salt baume hydrometer with a range of 0 – 35 manually. This results in farmers having to measure at all times at the salt pond location. Therefore, it is necessary to have a tool that can control and monitor salt content values. By using this tool, the process of monitoring salt content values can run quickly, effectively and efficiently. This research uses a WiFi-based ESP8266 microcontroller, salt content sensors and temperature and humidity sensors. Salt content sensors are placed in old water and salt tables, while temperature and humidity sensors are placed in salt storage locations. The sensor reads data on salt levels, temperature and humidity which is then sent to the microcontroller so that the information can then be monitored at any time by salt farmers. The results of this research, the control and monitoring system for salt production using the internet of things has been successfully tested and obtained good results, it can monitor and control salt production, the main ones are salt content, temperature and humidity, the average error percentage is 2, 8% when measuring the salt content of old water, and 3 percent when measuring the salt content on a salt table. Meanwhile, in the control system, the fan is turned on according to the setting, namely above 30 degrees Celsius, the fan will turn on, then the conditions in the salt storage room can run at optimal temperature so as to minimize the decrease in salt levels during storage.Garam merupakan salah satu bagian dari komoditas strategis nasional yang posisinya tidak kalah penting jika dibanding dengan kebutuhan pokok lainnya, saat ini neraca kebutuhan garam nasional sebesar 4,5 juta Ton. Para petani garam, selama ini masih menggunakan cara konvensional dan tradisional, proses penggaraman menggunakan alat ukur berupa hydrometer baume garam dengan range 0 – 35 secara manual. Hal ini mengakibatkan para petani harus mengukur setiap saat ke lokasi tambak garam. Oleh karena itu perlu adanya alat yang dapat mengontrol dan memonitor nilai kadar garam, Dengan pengggunaan alat tersebut maka proses pemantauan nilai kadar garam dapat berjalan secara cepat, efektif, dan efisien. Penelitian ini menggunakan mikrokontroller ESP8266 berbasis wifi, sensor kadar garam serta sensor suhu dan kelembaban. Sensor kadar garam ditempatkan di air tua dan meja penggaraman, sedangkan sensor suhu dan kelembaban di tempatkan di lokasi penyimpanan garam. Sensor membaca data kadar garam, suhu dan kelembaban kemudian dikirim ke mikrokontroller untuk selanjutnya informasi dapat dipantau setiap saat oleh petani garam. Hasil penelitian ini, sistem control dan monitoring produksi garam dengan menggunakan internet of things ini telah berhasil di uji coba dan mendapatkan hasil yang baik, dapat memonitor dan control produksi garam utamanya adalah kadar garam, suhu dan kelembaban, rata-rata prosentase error sebesar 2,8 % saat mengukur kadar garam air tua, dan sebesar 3 persen saat mengukur kadar garam di meja penggaraman. Sedangkan sistem control nya, kipas menyala sesuai dengan pengaturan yaitu diatas 30 derajat celcius maka kipas akan menyala, selanjutnya kondisi ruang penyimpanan garam dapat berjalan pada suhu optimal sehingga dapat meminimalisir penurunan kadar garam selama penyimpanan.
IMPLEMENTASI MICROSOFT POWER BI DALAM MEMANTAU KERUSAKAN MOTOR (STUDI KASUS: AHASS MUNCUL JAYA MOTOR JEPARA) Azizah, Noor; Hartoyo, Nindiya Ika Nugraha
Jurnal Disprotek Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i2.6580

Abstract

Sistem informasi dapat diimplementasikan dengan Microsoft Power BI untuk memantau kerusakan motor Honda di Ahass Muncul Jaya Motor Jepara. AHASS perlu mempertimbangkan dengan serius supaya memiliki kapabilitas dalam mengelola dan mencegah kerusakan motor. Hal ini dijalankan dengan tujuan dapat menjaga produktivitas Ahass agar tetap tinggi, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengoptimalkan operasional bisnis. Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah ketidakefisienan sistem pemantauan kerusakan sebelumnya, yang memerlukan solusi yang lebih cepat dan terintegrasi. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengevaluasi dampak implementasi Power BI dalam meningkatkan efisiensi pemantauan dalam mendeteksi kerusakan motor. Metode penelitian yang digunakan yaitu: analisis data dari Ahass Muncul Jaya Motor, melibatkan langkah-langkah implementasi Power BI yang spesifik, dan analisis statistik terhadap hasil pemantauan. Data penelitian ini dibatasi dari Bulan September hingga November 2023. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan deteksi kerusakan, memungkinkan identifikasi lebih cepat terhadap pola kerusakan motor dan dapat mengelola stok suku cadang dengan cerdas. Business Intelligence (BI) menjadi alternatif yang signifikan karena merupakan suatu sistem yang dirancang khusus untuk mengelola dan menganalisis data dengan tujuan menghasilkan informasi yang dapat memberikan manfaat dan mendukung proses pengambilan keputusan strategis di lingkungan Ahass. Integrasi data yang lancar dan visualisasi yang informatif melalui Power BI memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap kondisi motor dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih akurat. Implementasi Microsoft Power BI dapat menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan pemantauan kerusakan motor, serta berpotensi diterapkan secara luas dalam industri serupa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Microsoft Power BI telah memberikan dampak positif pada efisiensi pemantauan kerusakan motor. Visualisasi data mempermudah pemahaman mengenai kerusakan motor dengan cepat dan efektif sehingga tercapai keamanan stok suku cadang. Dengan adanya solusi terintegrasi oleh data, Power BI mampu menyajikan informasi dengan jelas, mudah, dan terstruktur dalam proses pengambilan keputusan.Information systems can be implemented using Microsoft Power BI to monitor Honda motorcycle damages at Ahass Muncul Jaya Motor in Jepara. Ahass needs to seriously consider in order to have the capability to manage and prevent motorcycle damages. This is done with the aim of maintaining high Ahass productivity, improving customer satisfaction, and optimizing business operations. The underlying issue of this research is the inefficiency of the previous damage monitoring system, which requires a faster and integrated solution. The research objective is to evaluate the impact of Power BI implementation in enhancing monitoring efficiency in detecting motorcycle damages. The research methodology includes: data analysis from Ahass Muncul Jaya Motor, involving specific Power BI implementation steps, and statistical analysis of monitoring results. The research data is limited from September to November 2023. The results show a significant improvement in the ability to detect damages, allowing for faster identification of motorcycle damage patterns and intelligent management of spare parts inventory. Business Intelligence (BI) becomes a significant alternative as it is a system specifically designed to manage and analyze data with the goal of generating information that is beneficial and supports strategic decision-making processes in the Ahass environment. Smooth data integration and informative visualization through Power BI provide a better understanding of motor conditions and enable more accurate decision-making. The implementation of Microsoft Power BI can be an effective solution to enhance motor damage monitoring and has the potential for widespread application in similar industries.
EVALUASI KINERJA OPERASIONAL TERMINAL UMUM DI PELABUHAN GRESIK Triyono, Agus; Rozi, Fahrur; Robbi, Shofa Dai
Jurnal Disprotek Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i1.5927

Abstract

EVALUATION OF GENERAL TERMINAL OPERATIONAL PERFORMANCE IN GRESIK PORTAn increase in the number of ship visits and the flow of goods at the Gresik Port Public Terminal can cause long ship berthing queues. Therefore, it is necessary to conduct research to determine the operational performance of the Gresik Port General Terminal as an evaluation and consideration material in policy making. In this study, we will discuss the operational performance of the Gresik Port General Terminal based on the Regulation of the Director General of Sea Transportation Number: HK.103/2/18/DJPL-16, then compare it with the perception of service users using the IPA (Importance Performance Analysis) method. From the results of the analysis based on the Regulation of the Director General of Sea Transportation Number: HK.103/2/18/DJPL-16, it was found that the operational performance indicators of the Gresik Port General Terminal which had a poor level of performance were Waiting Time (WT) with a percentage of achievement of 349.5%, a comparison of effective time compared to berthing time (ET: BT) with a percentage of achievement of 83.93%, and dry bulk productivity with a percentage of achievement of 74.89%. Meanwhile, from the results of the analysis using the IPA (Importance Performance Analysis) method, it was found that the operational performance indicators of the Gresik Port General Terminal that had poor performance were: waiting time pilot, waiting time ship, berthing time, berthing service berthing Pelra, productivity loading and unloading general cargo, productivity loading and unloading bag cargo, productivity loading and unloading dry bulk, length / number of docks, berthing occupancy ratio (BOR), fender condition and depth of the Port pool. Peningkatan jumlah kunjungan kapal dan arus barang di Terminal Umum Pelabuhan Gresik dapat menimbulkan antrian sandar kapal yang lama. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kinerja operasional Terminal Umum Pelabuhan Gresik sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan. Pada penelitian ini, akan membahas kinerja operasional Terminal Umum Pelabuhan Gresik berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16, kemudian membandingkannya dengan persepsi pengguna jasa menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis). Dari hasil analisa berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor : HK.103/2/18/DJPL-16 didapatkan bahwa indikator kinerja operasional Terminal Umum Pelabuhan Gresik dengan kinerja kurang baik yaitu Waiting Time (WT), perbandingan effective time dibanding berthing time (ET : BT), dan produktivitas curah kering. Sedangkan dari hasil analisa menggunakan metode IPA (Importance Performance Analysis) didapatkan bahwa indikator kinerja operasional Terminal Umum Pelabuhan Gresik dengan kinerja kurang baik yaitu : waiting time pilot, waiting time ship, berthing time, pelayanan sandar kapal Pelra, produktivitas bongkar muat general cargo, produktivitas bongkar muat bag cargo, produktivitas bongkar muat curah kering, panjang/jumlah dermaga, berthing occupancy ratio (BOR), kondisi fender dan kedalaman kolam pelabuhan.  
SISTEM MONITORING DAN DATA LOGGER PRODUKSI GAS METANA PADA BIODIGESTER BERBASIS MIKROKONTROLER ESP32 Putra, Sona Aditya; Adz-Dzikri, Ikhsan Shiddiq; Permadi, Gilang; Qirom, Qirom
Jurnal Disprotek Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i2.6643

Abstract

Biogas, sebagai sumber energi terbarukan, semakin populer di kalangan masyarakat karena mudah dihasilkan melalui fermentasi kotoran hewan, limbah tanaman, dan sampah organik. Proses fermentasi ini menghasilkan biogas yang umumnya terdiri dari gas metana dan hidrogen, serta gas lainnya seperti karbon dioksida, hidrogen sulfida, uap air, dan silikon polimer. Meski begitu, biodigester yang digunakan untuk memproduksi biogas sering kali masih bersifat sederhana dan kurang efisien. Oleh karena itu, diperlukan sistem yang lebih canggih untuk memantau dan mengoptimalkan proses produksi biogas. Dalam penelitian ini, dirancang sebuah alat biodigester dengan bahan utama berupa campuran kulit nanas, pengurai EM4, air, dan gula. Campuran ini akan dipantau selama dua hari untuk mengamati produksi biogas yang dihasilkan. Sistem pemantauan ini menggunakan mikrokontroler ESP32 yang dilengkapi dengan sensor gas metana MQ4 dan sensor DHT22 untuk memantau suhu serta kelembaban. Kedua parameter ini sangat penting dalam proses produksi biogas. Data yang diperoleh dari sensor akan diintegrasikan dengan Google Spreadsheet yang diperbarui setiap jam untuk memudahkan analisis. Berdasarkan hasil pengukuran gas metana, produksi biogas tertinggi tercatat pada pukul 21:00 dengan kadar 89.210 ppm. Pada saat itu, suhu biodigester tercatat sebesar 37°C dan kelembaban 67%. Sistem ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi biogas dan memudahkan pemantauan bagi penggunaMICROCONTROLLER-BASED MONITORING AND DATA LOGGING SYSTEM FOR METHANE GAS PRODUCTION IN BIODIGESTERS USING ESP32Biogas, as a renewable energy source, is becoming increasingly popular among communities because it can be easily produced through the fermentation of animal manure, plant waste, and organic waste. This fermentation process generates biogas, which typically consists of methane and hydrogen gases, along with other gases such as carbon dioxide, hydrogen sulfide, water vapor, and silicone polymers. However, the biodigesters used to produce biogas are often simple and inefficient. Therefore, a more advanced system is needed to monitor and optimize the biogas production process. In this study, a biodigester was designed using a mixture of pineapple peels, EM4 decomposer, water, and sugar as the main materials. This mixture will be monitored for two days to observe the biogas production. The monitoring system uses an ESP32 microcontroller equipped with an MQ4 methane gas sensor and a DHT22 sensor to monitor temperature and humidity. These two parameters are crucial in the biogas production process. The data collected from the sensors will be integrated with Google Spreadsheets, which will be updated every hour for easy analysis. Based on the methane gas measurements, the highest biogas production was recorded at 21:00 with a level of 89.210 ppm. At that time, the biodigester temperature was recorded at 37°C and the humidity at 67%. This system is expected to help improve the efficiency of biogas production and facilitate monitoring for users.
PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN FASILITAS KESEHATAN DENGAN DISIPLIN ANTRIAN PRIORITAS MENGGUNAKAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT Setiawan, Danang; Restiana, Rizky
Jurnal Disprotek Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i1.4954

Abstract

IMPROVING THE QUEUING SYSTEM OF HEALTHCARE FACILITY UNDER PRIORITY SERVED DISCIPLINE USING DISCRETE EVENT SIMULATIONAlthough discrete event simulation techniques have been extensively employed to enhance queuing systems in healthcare facilities, research on simulation methods that incorporate priority queuing discipline and decision-making with aspiration-level models remains limited. This research aims to provide a case study on improving the queuing system in health facilities considering a priority queuing discipline. In this study, the simulation was used due to the complex nature of the observed system. The system comprises first-come-first-served, priority-serve queuing disciplines and multi-channel single-phase and single-channel multi-phase queues. The preliminary analysis revealed that Polyclinic 2 and the Pharmacy had the longest waiting times in the queue, with average durations of 11.48 minutes and 11.38 minutes, respectively. Enhancements were implemented by adding one server into both service facilities and validating the simulation model. The simulation indicated a decrease in the average waiting time at Polyclinic 2 and Pharmacy service facilities to 4.36 seconds and 5.75 seconds, respectively. These results align with the desired expectations of patients and health center management, who aim for a maximum waiting time of 8.2 minutes and an idle server rate of 27%. This research contributes to the existing literature on applying simulation techniques to address queuing system issues in healthcare facilities and incorporating aspiration-level models into simulation models. Furthermore, the proposed model can be utilized by management to ascertain the optimal quantity of health facilities.Meskipun metode simulasi kejadian diskrit telah banyak digunakan untuk memperbaiki sistem antrian fasilitas kesehatan, penggunaan metode simulasi yang mempertimbangkan disiplin antrian prioritas dan pengambilan keputusan dengan model tingkat aspirasi masih sedikit dilakukan. Atas dasar inilah maka penelitian ini bertujuan untuk memaparkan studi kasus perbaikan sistem antrian fasilitas kesehatan yang terdapat disiplin antrian prioritas. Metode simulasi digunakan dalam penelitian ini karena kompleksitas sistem amatan, yang terdiri dari disiplin antrian first-come-first-served dan priority served, serta antrian multi-channel single-phase dan single channel multi phase. Hasil identifikasi awal diperoleh data bahwa waktu tunggu dalam antrian tertinggi terjadi pada fasilitas pelayanan Poliklinik 2 dan Apotek dengan rata-rata waktu menunggu berturut 11,48 menit dan 11,38 menit. Perbaikan dilakukan dengan menambahkan satu server pada kedua fasilitas pelayanan dan dilakukan pengujian pada model simulasi. Hasil pengujian diperoleh perbaikan rata-rata waktu menunggu pada fasilitas pelayanan Poliklinik 2 dan Apotek menjadi 4,36 menit, dan 5,75 menit, dimana hasil ini telah sesuai dengan tingkat aspirasi pasien dan pengelola puskesmas yaitu waktu menunggu maksimal 8,2 menit dan server menganggur 27%. Penelitian ini dapat menambah literatur penggunaan simulasi dalam penyelesaian masalah sistem antrian di fasilitas kesehatan dan pertimbangan model tingkat aspirasi dalam model simulasi. Selain itu, model yang telah dikembangkan dapat digunakan oleh pihak manajemen untuk menentukan jumlah fasilitas kesehatan terbaik.
ANALISIS KARAKTERISTIK PAPAN KOMPOSIT DARI SERAT PELEPAH KELAPA SAWIT Patitis, Niken; Wahyuni, Sri; Dhora, Anna
Jurnal Disprotek Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i2.6369

Abstract

Komposit adalah bahan yang dihasilkan dari gabungan dua atau lebih bahan dasar yang disusun sehingga mendapatkan bahan baku yang baru. Pelepah kelapa sawit memiliki potensi yang sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai pengganti kayu dalam pembuatan papan komposit. Resin Polyester BQTN-157 merupakan jenis resin thermoset atau lebih sering disebut polyester. Resin Polyester BQTN-157 berupa resin cair dengan viskositas yang cukup rendah, mengeras pada suhu kamar dengan penggunaan katalis tanpa menghasilkan gas sewaktu pencetakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan papan komposit berbahan baku serat pelepah kelapa sawit, mengetahui komposisi dan bahan terbaik dalam pembuatan papan komposit berbahan baku serta pelepah kelapa sawit sesuai standar SNI 03-2105-2006 serta untuk mengetahui karakteristik pembuatan papan komposit berbahan baku serta pelepah kelapa sawit sesuai standar SNI 03-2105-2006. Metode penelitian terdiri dari tiga tahapan yaitu persiapan bahan baku, pembuatan papan komposit dan uji karakteristik papan komposit. Pelakuan pada penelitian ini yaitu pembuatan bahan baku dengan campuran serat pelepah dan resin dengan variasi 1:2 (P1), 1:2,5 (P2), 1:3 (P3), 1:3,5 (P4), 1:4 (P5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa papan komposit kualitas terbaik terdapat pada perlakuan 1:3 (P3) dengan penilaian karakteristik kadar air sebesar 0,5 %, uji bending sebesar 112,16 kg/cm2, dan uji tarik sebesar 40,78 kg/cm2 sesuai dengan standar SNI 03-2105-2006.ANALYSIS OF COMPOSITE BOARD CHARACTERISTICS FROM PALM OIL FRONDSA composite is a material obtained from a combination of two or more basic materials that are assembled so as to obtain a new raw material. Palm oil fronds have excellent potential to be used as a replacement for wood in composite board manufacturing. The BQTN-157 polyester resin is a type of thermoset resin, or more commonly called a polyester. It is a liquid resin with a relatively low viscosity, hardening at room temperature with the use of catalysts without generating gasses during printing. The underlying issue of this research is to find out the composite board manufacturing and characteristics of composite boards made from palm oil fronds released according to SNI 03-2105-2006. The research methodology includes preparation of raw materials, manufacture of composite boards, and characteristic testing of composites. The method of this study consists in making raw materials with a mixture of fiber and resin with a variation of 1:2 (P1), 1:2,5 (P2), 1:3 (P3), 1:3,5 (P4), and 1:4 (P5). The results of the study show that the best quality composite board is found at treatment 1:3 (P3) with a water content characteristic assessment of 0.5%, a bending test of 112.16 kg/cm2, and a pull test of 40.78 kg/cm2 according to SNI standard 03-2105-2006.
DESIGN AND CONSTRUCTION OF FILLING CAPPING TOOLS BASED ON OUTSEAL PLC SUPPORT HMI Qirom, Qirom; Fatah, Bagus Islahul; Rizal, Muhammad Khairul; Hanif, Rizki Abdul
Jurnal Disprotek Vol 15, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i1.5854

Abstract

The use of automatic Filling Capping is an essential requirement in increasing the efficiency of liquid production in bottles, which in turn speeds up the production process and reduces production costs. Even though large companies have adopted sophisticated industrial machines for this process, many small industries or Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) still rely on direct human labor in production, limited by machine limitations or minimal automation. With rapid technological developments and more affordable costs, it is possible to create automatic bottle filling equipment that can support MSME production processes. This system is designed using Outseal PLC, where sensors as input will be processed through a ladder diagram program, producing output on relays which are then configured with actuators on the tool being made. The mechanical system of the tool is in accordance with the mechanical drawing design that has been prepared, consisting of a conveyor system, filling system, sleeding cup and capping system. In trials, control of the filling capping system was reliable via Outseal PLC. The tool's work process, from filling to capping, can be completed in around 14 seconds per 250 ml bottle.RANCANG BANGUN ALAT FILLING CAPPING BERBASIS OUTSEAL PLC SUPPORT HMIPenggunaan Filling Capping otomatis menjadi suatu kebutuhan esensial dalam meningkatkan efisiensi produksi cairan dalam botol, yang pada gilirannya mempercepat proses produksi dan mengurangi biaya produksi. Meskipun perusahaan besar telah mengadopsi mesin industri canggih untuk proses ini, industri kecil atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih banyak yang mengandalkan tenaga manusia langsung dalam produksi, terbatas oleh keterbatasan mesin atau otomatisasi yang minim. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan biaya yang lebih terjangkau, memungkinkan pembuatan alat pengisian botol otomatis yang dapat mendukung proses produksi UMKM. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Outseal PLC, di mana sensor sebagai input akan diolah melalui program ladder diagram, menghasilkan output pada relay yang kemudian dikonfigurasi dengan aktuator pada alat yang dibuat. Sistem mekanik alat sesuai dengan desain gambar mekanik yang telah disusun, terdiri dari sistem konveyor, sistem filling, sleeding cup, dan sistem capping. Proses kerja alat filling capping dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 14 detik per botol berukuran 250 ml. Hasil pengujian komunikasi lancar antara HMI Modbus dengan PLC Outseal adalah 9 meter.
OPTIMALISASI DIAGNOSIS STROKE DENGAN ALGORITMA C4.5 DAN STRATEGI IMPUTASI k-NN UNTUK MENGATASI MISSING VALUE Abidin, Zainal; Tamrin, Teguh; Harsono, Vilanda; Aziza, Duwi Nur; Kansania, Istianti
Jurnal Disprotek Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v15i2.6701

Abstract

Penyakit yang menyerang pembuluh darah didalam Otak(Stroke), mengakibatkan terhambatya aliran darah dan oksigen ke otak. Gejala stroke bisa berbeda-beda, namu umumnya meliputi kelemahan atau mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, kebingungan, kesulitan berbicara, dan kesulitan berjalan. Diagnosa stroke yang cepat dan tepat sangatlah penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi. Salah satu factor untuk mendiagnosis stroke dengan cepat dan akurat dengan menggunakan penerapan algoritma C4.5. Algoritma C4.6 yaitu algoritma klasifikasi yang efektif digunakan untuk membangun pohon keputusan dalam memprediksi. Penelitian ini menggunakan data dari Kaggle stroke prediksi dengan jumlah 15.000 record, 22 atribut dan 2500 data hilang . hasil penelitian menunjukan bahwa algoritma C4.5 dapat digunakan untuk membangun system diagnosis gejala penyakit stroke yang akurat. System ini mampu mengkatogorikan pasien stroke dengan metode imputasi k-NN dengan nilai akurasi 91.40%. Pohon keputusan algoritma C4.5 juga dapat digunakan untuk memenuhi factor yang penting dalam diagnosis stroke.OPTIMIZATION OF STROKE DIAGNOSIS USING C4.5 ALGORITHM AND k-NN IMPUTATION STRATEGY TO OVERCOME MISSING VALUEthe brain. Stroke symptoms can vary but generally include weakness or numbness in the face, arms, or legs, confusion, difficulty speaking, and difficulty walking. Rapid and accurate diagnosis of stroke is crucial to obtain appropriate treatment and prevent complications. One factor for diagnosing stroke quickly and accurately is the application of the C4.5 algorithm. The C4.5 algorithm is a classification algorithm effectively used to build decision trees for prediction. This study uses data from the Kaggle stroke prediction dataset with a total of 297520 records 22 atribut and 2500 missing value. The results of the study indicate that the C4.5 algorithm can be used to build an accurate stroke symptom diagnosis system. This system can categorize stroke patients with an accuracy rate of K-NN Imputation K-NN with classification values of accuration 91,40%.  The C4.5 algorithm decision tree can also be used to fulfill important factors in stroke diagnosis.
REPAIR PLANNING FOR THE RUNWAY OF TORAJA AIRPORT BASED ON THE RESULTS OF FLEXIBLE PAVEMENT DAMAGE ANALYSIS WITH THE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI) METHOD ASTM D5340-98 Agustin, Wahyu Shesar; Winiasri, Linda; Triyono, Agus
Jurnal Disprotek Vol 16, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/jdpt.v16i1.6889

Abstract

The runway is one of the airport airside facilities that plays a crucial role in the safety and comfort of flight operations. The condition of the runway needs to be monitored for pavement feasibility so as not to interfere with the movement of aircraft. In maintaining pavement feasibility, maintenance and repair planning are required. Maintenance and repair planning must be adjusted to the needs of handling damage that occurs. Pavement Condition Index (PCI) is one of the methods commonly used in analyzing pavement damage. Through the results of the PCI, appropriate maintenance and repair planning can be determined for damage to the passenger parking area. The method used is visual observation of the Pavement Condition Index (PCI) based on ASTM D5340-98. The result of this research is that the runway area of Toraja Airport obtained a PCI value of 43.75. Damage that occurs includes local decline (depression) and weathering and loose grains (weathering and raveling). Based on Regulation of the Director General of Civil Aviation Number: KP 94 of 2015, in low-damage conditions, maintenance that can be done is to conduct routine inspections and local cleaning. In weathering and raveling damage conditions with medium to high damage levels, but in a small area, local cutting (patching) is required in the area around the damage. In the condition of weathering and raveling damage with medium to high damage levels and large dimensions, the repair carried out is an overlay by carrying out prior maintenance on the existing coating.